DRAFT TESIS
PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT
PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM
PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM
RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
FENY ELSIANA NRP 3211204005 DOSEN PEMBIMBING
Dr Eng Ir SRI NASTITI N E MT Dr Eng Ir SRI NASTITI N.E, MT
Ir. I GUSTI NGURAH ANTARYAMA, PhD. PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN ARSITEKTUR LINGKUNGAN JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB 1 PENDAHULUAN
DRAFT TESIS
PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
PERNYATAAN PERMASALAHAN
Tujuan pencahayaan alami:
denah bangunan berlantai banyak
ramping, peningkatan rasio S/V
Meningkatnya penggunaan
Moore (1993: 306)
Lomas 2007:166
PERTANYAAN PENELITIAN
kuat dan distribusi
pengaruh desain
kinerja
desain
pengkondisian udara: bentuk denah
menjadi dalam, rasio S/V minimal
Lomas, 2007:166 Givoni (1998: 383)
PERTANYAAN PENELITIAN
timbul area‐area yang kurang
atau tidak mendapatkan
distribusi cahaya alami
kuat dan distribusi
cahaya alami
dalam ruang yang
dihasilkan oleh
tipe percabangan
pengaruh desain
tipe percabangan
horizontal light
pipe pada kuat
dan distribusi
keterbatasan aplikasi
metode:
Skylight
Sidelighting
tipe percabangan
horizontal light
pipe.
dan distribusi
cahaya alami
dalam ruang.
Hien dan Chirarattananon, 2007:462 Edmonds dan Greenup, 2001: 112
Sidelighting
light shelves
vertical light pipe
Szokolay (2004: 124)horizontal light pipe
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
DRAFT TESIS
PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
LIGHT PIPE
KAJIAN PUSTAKA
area 4.5 hingga 9.1 m dari ruang yang dalam
dengan area bukaan yang relatif kecil.
Beltran, dkk (1996: 09)
Beltran, dkk (1996: 02)
melengkapi cahaya alami yang dihasilkan
oleh sebuah sidelighting maupun untuk
menjadi sumber utama cahaya alami pada
jarak 4.6 hingga 9.1 m dari sidelighting
, ( )
jarak 4.6 hingga 9.1 m dari sidelighting
pola iluminan cahaya alami oleh sidelighting:
menurun untuk area yang jauh dari jendela,
light pipe: meningkat ke arah interior dari
Chirarattananon (2000: 339)
light pipe: meningkat ke arah interior dari
ruang, dan gabungan keduanya
Dinding bagian belakang memegang peranan
Beltran, dkk, 1996: 09
penting dalam mengiluminasi ruang
Hien dan Chirarattananon, 2007: 467
Manipulasi cahaya alami pada Horizontal
Light Pipe
Konsep Percabangan Light Pipe
Light Pipe
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
DRAFT TESIS
PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
System of inquiry: positivism
METODE PENELITIAN
Groat dan Wang 2002: 252
Ek
i
t l
Strategi: Eksperimental
Tactics: validasi
eksperimental
d
l
Tactics: validasi
eksperimental
d
l
Groat dan Wang, 2002: 252
Satwiko, 2010: 85
tools
Simulasi
Eksperimental
dari simulasi
digital
dari simulasi
digital
Scartezzini dan Courret (2002) Courret, dkk (1998) Canziani, dkk (2004)
Radiance
, ( )VARIABEL PENELITIAN
Tipe percabangan HLP
,
VARIABEL BEBAS
Ki
j
h
VARIABEL TERIKAT
dengan parameter:
jumlah pembelokan cahaya
dimensi bukaan distribusi
panjang HLP
Kinerja pencahayaan
alami
,
dengan parameter:
distribusi cahaya alami
Szokolay (2004: 125) Beltran, dkk (1996: 07)
jumlah bukaan distribusi
Iluminan, DF
Beltran, dkk (1996: 07)
SUBYEK PENELITIAN
OPEN PLAN
Komplemen terhadap sidelighting
Partially daylight area
Blok bangunan tinggi, core pada
bagian pusat
Lechner, 2009: 394 Beltran, dkk, 1996
Kohn dan Katz, 2002: 33
Sumber utama pencahayaan alami
N d li ht
Beltran, dkk, 1996
PRIVATE OFFICE
No daylight area
Central Offices
Nilai reflektansi permukaan :
Plafond: 85% Dinding: 70%
Rea dalam Egan dan Olgyay, 2002:59
Marmot dan Eley, 2000:109 Lechner, 2009: 394 Dinding: 70% Lantai: 40%
HORIZONTAL LIGHT PIPE
Prototipe light
pipe tipe C
Beltran, dkk, 1996SKEMA KERANGKA EKSPERIMEN
HLP‐P
HLP‐Y
HLP‐T
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
DRAFT TESIS PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
SKEMA ANALISA DAN PEMBAHASAN
ASPEK KINERJA
PENCAHAYAAN ALAMI
ASPEK DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP PADA RUANG
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
ANALISA KUAT CAHAYA
ALAMI
ANALISA DISTRIBUSI
CAHAYA ALAMI
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP PADA KUAT
DAN DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI
DALAM RUANG
Perbandingan kuat dan distribusi
cahaya alami Base case dan Case,
dalam kaitannya dengan aspek
Perbandingan Iluminan,
DF Base Case dan Case
Perbandingan uniformity
Base case dan Case
P
P
d
if
i
desain tipe percabangan HLP
Persyaratan rata‐rata
iluminan pada bidang
kerja
Steffy (2008: 146)
Panduan uniformity
iluminan pada bidang
kerja
Steffy (2008: 146)
Jumlah pembelokan cahaya
Dimensi bukaan distribusi
Standar DF: Kualitas B
(kerja halus, pekerjaan
cermat tidak secara
intensif terus menerus)
Dimensi bukaan distribusi
Panjang HLP
Jumlah Bukaan Distribusi
intensif terus menerus)
RSNI 03‐2396‐2001 Heerwagen (2004:345)
ANALISA KUAT DAN DISTRIBUSI
CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
Lechner (2009)OPEN PLAN
Iluminan
Rata‐
rata
Persyaratan Iluminasi Ruang
Kerja
1. Rata‐rata Iluminan
Ilumina
n pada
Bidang
Kerja
Visual Task
Sederhana,
Tipikal (150
lux, ±10%)
Visual Task
Berkekontrasan
Tinggi, Tipikal
(300 lux, ±10%)
HLP O
306
√
√
HLP‐Ok
l
h d
d l h
HLP‐O
306
√
√
HLP‐L
296
√
√
HLP‐T
295
√
√
Beltran, dkk (1996)HLP komplemen terhadap sidelighting
HLP‐L
Prosentase Titik dalam Ruang Open Plan dengan Nilai Iluminan di Bawah Persyaratan Iluminasi Ruang Kerja
HLP T,L < ±300 lux: 55.3% HLP‐O < ±300 lux: 54.7%
HLP‐T < ±150 lux: 1.9% dan HLP‐L < ±150 lux: 1.24% HLP‐T
3. DF
ANALISA KUAT DAN DISTRIBUSI
CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
Keseluruhan Area
2. Uniformity Ratio
OPEN PLAN
HLP‐O Rasio Keseragaman Rata‐rata terhadap Minimum Maksimum terhadap Minimum Kondisi Persyaratan Kondisi Persyaratan(maksimal 3:1) (maksimal 6:1) HLP‐O 2.1: 1 √ 5.1: 1 √ HLP‐L 2.2: 1 √ 5.5: 1 √ HLP‐T 2.2: 1 √ 5.5: 1 √ HLP‐L Rasio Keseragaman
Rata‐rata terhadap Maksimum terhadap
Partially Daylight Area
HLP T Minimum Minimum Kondisi Persyaratan (maksimal 3:1) Kondisi Persyaratan (maksimal 6:1) HLP‐O 1.24:1 √ 1.45:1 √Memenuhi persyaratan DF kualitas penerangan B (kerja halus, pekerjaan cermat tidak secara intensif terus menerus)
HLP‐T HLP O
HLP‐L 1.24:1 √ 1.50:1 √ HLP‐T 1.24:1 √ 1.49:1 √
1 2 Rata rata Iluminan dan DF
PRIVATE OFFICE
ANALISA KUAT DAN DISTRIBUSI
CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
HLP‐P1,2. Rata‐rata Iluminan dan DF
Rata‐rata Iluminan padaPersyaratan Iluminasi Ruang Kerja Rata‐ rata DF pada Persyara tan DF pada Visual Task Visual Task HLP‐Y Bidang Kerja (lux) Bidang Kerja (%) Ruang Kerja (2%) Sederhana, Tipikal (150 lux, ±10%) Berkekontrasan Tinggi, Tipikal (300 lux, ±10%) HLP‐P 127.1 x x 1.27 x HLP‐Y 135.3 √ x 1.35 x
Case 3 (HLP‐Y): 62.5% memenuhi
persyaratan iluminasi ruang kerja dengan
visual task sederhana
HLP Y 135.3 √ x 1.35 x3. Uniformity Ratio
HLP‐P Rasio Keseragaman Rata‐rata terhadap Minimum Maksimum terhadap Minimum Kondisi Persyaratan (maksimal Kondisi Persyaratan (maksimal HLP‐Y (maksimal 3:1) (maksimal 6:1) HLP‐P 1.07:1 √ 1.12:1 √ HLP‐Y 1.07:1 √ 1.15:1 √Titik‐titik dengan Nilai DF < 2%
Kedua kasus, sebagai sumber utama pencahayaan alami,
menghasilkan keseragaman iluminasi tinggi pada ruang
OPEN PLAN
JUMLAH PEMBELOKAN CAHAYA
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
1,2. Rata‐rata Iluminan dan DF
Iluminan dan DF pada
Potongan Ruang
3. Uniformity Ratio
Pembelokan cahaya memberikan Peningkatan level iluminan pada
HLP‐O, tanpa pembelokan cahaya, mendistribusikan cahaya l i l bih Szokolay, 2004 Ander, 1993 Chirarattananon,2007
Pembelokan cahaya memberikan pengurangan rata‐rata iluminan dan DF: HLP L 3.27%, HLP‐T 3.59%
Rata‐rata iluminan, DF HLP‐L > HLP‐ T
Peningkatan level iluminan pada bagian belakang ruang
Pada jarak 7 m dari sidelighting: HLP‐O: 171 lux, HLP‐L: 163 lux, HLP‐T: 161 lux
alami secara lebih merata dibandingkan HLP‐T, HLP‐L
Area partially daylight: HLP‐T lebih merata dibandingkan HLP‐L
OPEN PLAN
JUMLAH PEMBELOKAN CAHAYA
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
:
Dominasi keberadaan sidelighting sepanjang ruang
Peran dinding belakang dalam pencahayaan ruang
Beltran, dkk (1996)
OPEN PLAN
PANJANG HLP
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
Iluminan dan DF pada
Potongan Ruang
1,2 Rata‐rata Iluminan dan DF
3. Uniformity Ratio
HLP‐T dan HLP‐L
Chirarattananon,dkk (2000) HLP‐O dan HLP‐T
HLP dengan panjang kedua lengan
Peningkatan panjang HLP:
pengurangan terhadap rata‐rata
iluminan, DF dan keseragaman
iluminan dalam ruang.
HLP dengan panjang kedua lengan
sama mendistribusikan cahaya alami
lebih merata dibandingkan HLP
dengan panjang lengan berbeda
OPEN PLAN
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
JUMLAH BUKAAN DISTRIBUSI
1,2 Rata‐rata Iluminan dan DF
3. Uniformity Ratio
pembagian 1
bukaan distribusi
menjadi 2 melalui
pembelokan dan
penambahan
panjang HLP:
pengurangan
h d
terhadap rata‐rata
iluminan, DF
dalam ruang
Jumlah bukaan distribusi >, rasio
keseragaman >, dibandingkan
dengan HLP berjumlah bukaan
distribusi lebih sedikit tetapi tidak
Szokolay 2004
Hien dan Chirarattananon, 2007
distribusi lebih sedikit, tetapi tidak
mengalami pembelokan HLP
PRIVATE OFFICE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
LUAS BUKAAN DISTRIBUSI
1. Rata‐rata Iluminan
Iluminan pada Titik
Pengukuran
Iluminan pada Potongan
Ruang
HLP-P
Pengurangan luas bukaan distribusi:
meningkatkan rata‐rata iluminan dan
Beltran, dkk, 1996
DF sebesar 6.42%
HLP-Y Peningkatan iluminan pada
area dekat dinding belakang
ruang
HLP-P
Nilai iluminan dekat dinding
lebih tinggi dibandingkan area
tengah ruang: kuatnya
pengaruh dinding dalam
g
Luas bukaan distribusi <,
iluminan > (146 lux
dibandingkan 127 lux)
HLP-Y
p
g
g
merefleksikan cahaya alami
pada proporsi ruang yang kecil
PRIVATE OFFICE
ANALISA PENGARUH DESAIN TIPE
PERCABANGAN HLP TERHADAP KUAT DAN
DISTRIBUSI CAHAYA ALAMI DALAM RUANG
LUAS BUKAAN DISTRIBUSI
Radius Iluminasi
Pengurangan
l
b k
2. Rata‐rata DF
luas bukaan
distribusi:
meningkatkan
rata‐rata DF
sebesar
3. Uniformity Ratio
sebesar
6.42%
f
y
HLP dengan luas bukaan distribusi
lebih besar: lebih merata
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
DRAFT TESIS
PENGARUH TIPE PERCABANGAN HORIZONTAL LIGHT PIPE TERHADAP KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUANG KANTOR DI DAERAH TROPIS LEMBAB
Aspek KINERJA:
KESIMPULAN
memenuhi persyaratan keseragaman iluminan untuk visual task sederhana
b k k t
ti
i
d bid
k j d
h ilk
di t ib i
Ruang Open Plan
Tipe Percabangan HLP
Beltran, dkk (1996)
maupun berkekontrasan tinggi pada bidang kerja dan menghasilkan distribusi
cahaya alami yang merata dalam ruang
memenuhi persyaratan iluminan untuk visual task sederhana dan
Ruang Private Office
Aspek DESAIN:
memenuhi persyaratan iluminan untuk visual task sederhana dan
menghasilkan distribusi cahaya alami yang merata dalam ruang
Szokolay 2004
Pembelokan cahaya alami, peningkatan panjang HLP dan penambahan
jumlah bukaan distribusi memberikan pengurangan terhadap rata-rata
iluminan DF dan keseragaman iluminan dalam ruang
Ruang Open Plan
Szokolay, 2004 Chirarattananon, dkk (2000)
iluminan, DF dan keseragaman iluminan dalam ruang
Rata-rata iluminan HLP-L> HLP-T; akan tetapi HLP-T mendistribusikan
cahaya alami secara lebih merata dibandingkan HLP-L.
Ruang Private Office
Pengurangan luas bukaan distribusi meningkatkan rata-rata iluminan dan
DF; tetapi menurunkan keseragaman iluminan dalam ruang
KESIMPULAN
DAN SARAN
SARAN:
T iti
Penelitian lebih lanjut: kedalaman ruang > 10 m
Pengembangan prototipe HLP: penyesuaian kemiringan reflektor
Teoritis
Praktis
Simulasi dengan software OPTICAD, PHOTOPIA
Metodologi
Praktis
Sebagai komplemen terhadap sidelighting:
Meminimalkan pembelokan cahaya, panjang HLP, jumlah bukaan
distribusi dan menyamakan cara bukaan mendistribusikan cahaya alami
Sebagai sumber utama cahaya alami:
Mengoptimalkan luas material reflektif spekular tinggi
Mengoptimalkan luas material reflektif spekular tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Ander, Gregg D, (1995), Daylighting Performance and Design, John Wiley & Sons, Inc, Canada. Bailey, Stephen, (1990), Offices: A briefing and design Guide, Butterworth Architecture, London.
Baroncini, C; Boccia, O.; Chella, F; Zazzini, P. (2010), “Experimental Analysis on a 1:2 Scale Model of the Double Light Pipe an Innovative Technological Device for Daylight Transmission” Solar Energy Vol 84 hal 296–307 Pipe, an Innovative Technological Device for Daylight Transmission , Solar Energy, Vol. 84, hal. 296 307. Beltran, L.O, Lee, E.S dan Selkowitz, S.E. (1996), “Advanced Optical Daylighting Systems: Light Shelves and Light Pipes”,
IESNA Annual Conference, 4‐7 Agustus 1996.
Canziani, R, Peron, F dan Rossi, G. (2004), “Daylight and Energy Performances of a New Type of Light pipe”, Energy and
buildings, Vol. 36, hal. 1163‐1176.
Chirarattananon, S., Chedsiri, S. dan Renshen, L. (2000). “Daylighting through Light Pipes in the Tropics”, Solar Energy, Vol. 69, No. 4, hal. 331‐341.
Courret, Gilles; Scartezzini, JL; Francioli, David dan Meyer, JJ. (1998). “Design and Assessment of an Anidolic light‐duct”,
Energy and Buildings, Vol 26, hal 79‐99.
Edmonds, I.R dan Greenup, P.J, (2002). “Daylighting in the Tropics”, Solar Energy, Vol.73, hal 111‐121.d o ds, . da G ee up, .J, ( 00 ). ay g t g t e op cs , So a e gy, o . 3, a .
Egan, M.David dan Olgyay, Victor W, (2002). Architectural Lighting, Second Edition, McGraw‐Hill Company, New York. Evans, Benjamin H, AIA. (1981), Daylight in Architecture, McGraw‐Hill, Inc, New York.
Farrel, Anthony J; Norton, Brian; Kennedy, David. (2010), Lightpipe Daylight Simulation Modelling Using Radiance Backward and Forward Ray Tracing Methods: A Comparison With Monitored Data for Commercial Li ht i i I l d di li
Lightpipes in Ireland. www.radiance‐online.org
Frick, Heinz; Ardiyanto, Antonius; Darmawan, AMS, (2008), Ilmu Fisika Bangunan: Pengantar Pemahaman Cahaya,
kalor, Kelembaban, Iklim, Gempa Bumi, Bunyi dan Kebakaran, Kanisius, Yogyakarta.
Givoni, Baruch, (1998), Climate Considerations in Building and Urban Design, John Wiley and Sons, Inc, Canada. Groat, Linda dan Wang, David, (2002), Architectural Research Methods, John Wiley and Sons, Inc, Canada. Hansen, Veronica Garcia; Edmonds, Ian dan Hyde, Richard. (2001), “The Use of Light Pipes for Deep Plan Office
Buildings: A Case Study of Ken Yeang’s Bioclimatic Skyscraper Proposal for KLCC, Malaysia”, ANZAsCA, hal 1‐ 8.
DAFTAR PUSTAKA
Heerwagen, Dean, (2004), Passive and Active Environmental Controls: Informing The Schematic Designing of
Buildings, McGraw‐Hill, New York.
Hien, V. D. dan Chirarattananon, S. (2007), “Daylighting through Light Pipe for Deep Interior Space of Building with Consideration of Heat Gain”, Asian Journal on Energy and Environment, Vol. 08, hal. 461‐475.
Jenkins D dan Muneer T (2003) “Modelling Light pipe Performances a Natural Daylighting Solution” Building and Jenkins, D. dan Muneer, T. (2003), Modelling Light‐pipe Performances‐a Natural Daylighting Solution , Building and
Environment, Vol. 38, hal. 965‐972.
Jenkins, D. dan Muneer, T. (2004), “Light‐pipe Prediction Methods”, Applied Energy, Vol. 79, hal. 77‐86.
Kischkoweit‐Lopin, Martin. (2002). “An Overview of Daylighting Systems”. Solar Energy, Vol 73 No 2, hal. 77‐82. Kohn, A.Eugene dan Katz, Paul, (2002), Building Type Basics for Office Buildings, John Wiley & Sons, Inc. New York. Lam, William M.C, (1986), Sunlighting as Formgiver for Architecture, Van Nostrand Reinhold Company, New York. Lauber, Wolfgang, (2005), Tropical Architecture, Prestel, New York.
Lechner, Norbert, (2009), Heating, Cooling, Lighting, Sustainable Design Methods for Architects, John Wiley & Sons, Inc, Canada.
Lomas, Kevin J. (2007), “Architectural Design of an Advanced Naturaly Ventilated Building Form”, Energy and Lomas, Kevin J. (2007), Architectural Design of an Advanced Naturaly Ventilated Building Form , Energy and
Buildings, Vol 39, hal. 166‐181.
Marmot, Alexi dan Eley, Joanna, (2000), Office Space Planning: Designing for Tomorrow’s Workplace, McGraw‐Hill Professional, USA.
Meel, Juriaan van; Martens, Yuri dan Ree, Hermen Jan van, (2010), Planning Office Spaces: a Practical Guide for
M d D i L Ki P bli hi L d L d
Managers and Designers, Laurence King Publishing Ltd, London.
Moore, Fuller, (1993), Environmental Control Systems: Heating Cooling Lighting, McGraw‐Hill, Inc, USA.
Oakley, G, Riffat, S. B. dan Shao, L. (2000), “Daylight Performance of Light pipes”, Solar energy, Vol. 69, No. 2, hal. 88‐ 98.
Paroncini, M.; Corvaro, F.; Nardini, G.; Pistolesi, S. (2008), “The experimental and Numerical Analysis of a Lightpipe, ; , ; , ; , ( ), p y g p p using a Simulation Software”, World Academy of Science, Engineering and Technology, Vol. 40, hal 580‐ 583.
Pemerintah Kota Surabaya, (2012), Info kota: Perdagangan, Diunduh dari http://www.surabaya.go.id/infokota/index.php?id=6
DAFTAR PUSTAKA
Raymond, Santa dan Cunliffe, Roger, (1997), Tomorrow Office: Creating Effective and Humane Office, E&FN Spon, London.
RSNI 03 2396 2001 (2001) Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung Diunduh RSNI 03‐2396‐2001 (2001), Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung, Diunduh
dari http://www.ciptakarya.pu.go.id/pbl/pustaka/
Satwiko, Prasasto, (2010), Arsitektur Digital, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Scartezzini, Jean Louis dan Courret, Gilles. (2002). “Anidolic Daylighting Systems”. Solar Energy. Vol 73, hal 123‐135. Steffy, Gary, (2002), Architectural Lighting Design, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Szokolay, Steven V, (2004), Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, Architectural Press, Oxford.
Singh, M.C dan Garg, S.N. (2011). “Suitable Glazing Selection for Glass‐Curtain Walls in Tropical Climates of India”.
ISRN Renewable Energy, Vol 2011, hal 1‐11.
United Nation: Economic and Social Commission for Asia and the Pacific, (2003), Cities and Sustainable United Nation: Economic and Social Commission for Asia and the Pacific, (2003), Cities and Sustainable