• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHANPOSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS Hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada sales promoti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PEMAKAIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHANPOSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS Hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada sales promoti."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEMAKAIANHIGH HEELSDENGAN PERUBAHAN POSTURVERTEBRAELUMBAL PADASALES PROMOTION GIRLS

MATAHARI HARTONO MALL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

FITRIYANTI

J 120 111 042

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

ABSTRAK

“HUBUNGAN PEMAKIAN HIGH HEELS DENGAN PERUBAHAN POSTUR VERTEBRAE LUMBAL PADA SALES PROMOTION GIRLS MATAHARI HARTONO MALL”

V BAB, 23 Halaman, 5 Gambar, 7 Tabel.

(Dibimbing Oleh : Dwi Rosella K, SST.FT.,M.Fis dan Wahyuni, SST.FT.,SKM., M.Kes)

Latar belakang : Pemakaian sepatu high heels menyebabkan lordosis lumbal meningkat dan menjadi sumber rasa sakit. Berjalan dengan high heels memaksa vertebrae lumbal untuk lebih lengkung kedalam, dada condong ke depan dan menyebabkan leher kembali kehyperextend.

Efek dari pemakaian sepatu high heelsmemberikan perubahan garis beban tubuh menjadi lebih kedepan, hal ini memberikan efek untuk vertebrae lumbal lebih lordosis untuk menyeimbangkan garis beban tubuh, posisi mempertahankan garis beban tubuh ini dalam waktu lama akan mengakibatkan kelainan perubahan postur darivertebrae lumbal.

Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal padaSales Promotion Girls Matahari Hartono Mall.

Manfaat penelitian: Memberikan informasi bagaimana hubungan pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae luumbal pada Sales Promotion GirlsMatahari Hartono Mall ditinjau dar ilmu kesehatan.

Metode Penelitian: penelitian korelatif, dengan menggunakan pendekatan penelitian analisis. penelitian adalah observasional, dengan metode analitik case control. Penelitian dilaksanakan di Matahari Hartono Mall Solo Baru. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013. Dengan jumlah sampel berjumlah 26 orang diambil melalui metode Purposive sampling. Kelompok sampel tersebut diukur lingkup gerak sendi menggunakan Plumb Line kemudian dianalisa dengan uji statistik.

Hasil Penelitian:Uji normalitasShapiro-Wilkuntuk perubahan posturvertebrae. Kemudian uji analisis data menggunakan uji korelatif Pearson. Dari hasil uji tersebut menunjukkan adanya korelasi antara dengan mendapatkan nilai p<0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan pemakaianhigh heelsdengan perubahan postur vertebraeluumbal padaSales Promotion GirlsMatahari Hartono Mall.

(4)

PENDAHULUAN

Kehadiran sepatu berhak tinggi atau high heels pada tahun1500-an telah menjadi salah satu pilar dari perubahan gaya dan kesehatan seorang wanita.

Sebagai sepatu, hak tinggi selalu laris dalam perbincangan tentang fashion untuk

wanita meskipun pemakaian high heels mempengaruhi pada garis sudut keseimbangan tubuh pemakainya (Panell, 2012).

Pemakaian high heels menurut Kinandana (2012) dapat menyebabkan 1) Pinggul dan tulang belakang tak sejajar lagi karena perubahan sudut kemiringan

pada tulang belakang sehingga mengakibatkan perubahan masa tubuh yang lebih

dominan kedepan, 2) Terjadinya penekanan yang berlebihan terhadap jari kaki,

sehingga kemungkinan otot-otot pada jari kaki lebih cepat merasa lelah, 3) Posisi

kaki lebih sering menjinjit menyebabkan sendi pada pergelangan kaki menjadi

tidak fleksibel dan membuat otot gastrocnemius terus berkontraksi menjadikan

otot menjadi lebih pendek dan tegang, 4) High heels menambah tinggi pemakainya yang berakibat menambah gaya potensial, sehingga tekanan ke

bawah atau gaya gravitasi yang diciptakan akan lebih besar.

Pada daerah lumbal paling besar menerima beban atau berat tubuh

sehingga daerah lumbal menerima gaya dan stress mekanikal paling besar

sepanjang vertebrae. Menurut Freivalds dkk (2001), daerah lumbal merupakan daerah vertebrae yang sangat peka terhadap terjadinya nyeri pinggang karena daerah lumbal paling besar menerima beban saat tubuh bergerak dan saat

menumpuh berat badan. Efek dari pemakaian sepatuhigh heelspada pemakaianya memberikan efek terhadap pinggul dan tulang belakang tidak normal karena

perubahan garis beban tubuh menjadi lebih kedepan, hal ini memberikan efek

untukvertebrae lumbal lebih lordosis untuk menyeimbangkan garis beban tubuh, posisi mempertahankan garis beban tubuh ini dalam waktu lama akan

(5)

Reynold (2013) mendapatkan hasil bahwa perubahan postur permanent pada

penggunahigh heels setelah pemakaian selama 2 tahun dengan pemakaian lebih dari 40 jam dalam satu minggu.

Melihat latar belakang tersebut diatas, peneliti mengambil judul hubungan

pemakaian high heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal pada Sales Promotion Girls Matahari Hartono Mall, Sales Promotion Girls. merupakan bagian dari sistem pemasaran untuk mampu menarik konsumen untuk membeli,

Sales Promotion Girls.bertugas dengan memakai heels dan bekerja dengan pembagian shift pagi dan siang, berangkat dari permasalahan ini peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian, dimana dalam survei awal penelitian mendapatkan

jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 26 orang dari jumlah Sales Promotion Girls.

LANDASAN TEORI

Secara pengertian high heels atau sepatu hak tinggi merupakan sepatu yang menaikan tumit penggunanya jauh lebih tinggi dari ujung jarinya.

Sepatu yang tergolong high heels merupakan sepatu yang memiliki ketinggian

antara 2 sampai dengan 5 inchi, jadi sepatu denganlow heels dan mid heels juga termasuk dalamhigh heels. Selainhigh heels pada umumnya, terdapat bentuk lain dari sepatu diantaranya adalah Kitten Heels dengan tinggi heels 5 cm, Stiletto Heels dengan tinggi heels 7-12 cm, Chunky Heels dengan tinggi heels 5-7 cm, Spool Heels dengan tinggi heels 5 cm danPlatform Heels dengan tinggi heels 3-7 cm (Panell, 2012).

Pada umumnya gambaran klinis pemakaianhigh heelsmenurut Bailey dan Taylor Sclotman bahwa pemakaianhigh heels memberikan efek pada perubahan garis beban tubuh menjadi lebih kedepan, menegakkan vertebrae lumbal atau lordosis. Sedangkan menurut penelitian dari Reynold (2013) mendapatkan hasil

bahwa perubahan postur permanent pada penggunahigh heels setelah pemakaian selama 2 tahun dengan pemakaian lebih dari 40 jam dalam satu minggu.

Daerah lumbal terdiri atas L1 sampai L5 dan L5 – S1 yang paling besar

menerima beban atau berat tubuh sehingga daerah lumbal menerima gaya dan

(6)

daerah lumbal merupakan daerahvertebrae yang sangat peka terhadap terjadinya nyeri pinggang karena daerah lumbal paling besar menerima beban saat tubuh

bergerak dan saat menumpu berat badan.

Dalam posisi standar, tulang belakang membentuk sudut normal

tulang-tulang ekstremitas bawah sehingga berada dalam keselarasan ideal untuk menahan

beban tubuh. Vertebrae dada dan punggung atas berada dalam posisi yang menguntungkan fungsi yang optimal dari organ pernapasan. Sedangkan posisi

kepala tegak dan seimbang, meminimalkan rasa lelah pada otot-otot leher, efek

dari pemakaian sepatu high heels pada pemakaianya memberikan efek terhadap pinggul dan tulang belakang sehingga tidak sejajar lagi karena perubahan sudut

kemiringan pada tulang belakang yang mengakibatkan perubahan masa tubuh

yang lebih dominan ke depan.

Perubahan postur pada pemakaian high heels mengakibatkan adanya perubahan garis keseimbangan tubuh lebih condong kedepan, dimana arah berat

tubuh berubah karena diakibatkan oleh tinggi heels yang berada pada tumit, perubahan garis tubuh ini direspon oleh tubuh untuk tetap menjaga

keseimbangannya dengan cara menarik tubuh kebelakang, pada proses ini bagian

tubuh pada manusia yang paling besar berpengaruh adalahvertebrae dimana letak dan anatomis vertebrae yang berada diatas pelvis dan tersusun dari bentuk ruas-ruas menjadikan vertebrae harus bekerja lebih dibandingkan dengan sumbu keseimbangan lain seperti tulang ekstremitas bawah (Navarro, 1998).

Posisi lengkungvertebrae jika terprovokasi untuk menjaga keseimbangan garis tubuh adalah dengan bertambahnya bentuk lengkung yang ada sebelumnya,

dimana padavertebrae lumbal memiliki lengkung lordosis karena letaknya yang bersumbu pada pelvis menjadikan sebagai titik awal untuk menegakkan tubuh dari

arah jatuh kedepan, perbedaan tinggi darihigh heelsmempengaruhi sudut postur yang dihasilkan oleh adanya perubahan garis keseimbangan tubuh, tinggi heels dengan ketinggian 1inch akan menyebabakan bertambahnya beban postural 22%,

2inch akan menyebabakan bertambahnya beban postural 57% sedangkan 3inch

(7)

PadaSales Promotion Girls Matahari Hartono Mall, lama pemakaianhigh heels yaitu selama 48 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Mereka bertugas berdiri dengan jam kerja yang terbagi menjadi dua shift, yaitu shift pagi

dan shift siang dimana jam kerja shift pagi yaitu jam 09.00 sampai jam 17.00

sedangkan shift siang antara jam 13.30 sampai jam 21.30. Saat bekerja mereka

dituntut untuk memakai high heels, jenis high heels yang dipakai yaitu jenis stiletto yang merupakan jenis sepatuhigh heels yang memiliki bentuk ujung hak lancip dengan ketinggian heels 7-12cm. Bentuk ujung heels yang lancip ini menambah tingkat kesulitan dalam menjaga keseimbangan secara statis ataupun

dinamis pada pemakainya. Dengan ujungheelsyang lancip dan tinggi high heels yang dipakai, memacu perubahan sudut kemiringan yang berbeda-beda. Semakin

tinggiheels membuat sudut kemiringan garis tubuh semakin kecil, perubahan ini direspon oleh extensor dari ototvertebrae dan pelvis dengan berkontraksi menarik tubuh lebih ke belakang, hal ini bertujuan untuk membentuk garis beban tubuh

yang lurus sehingga dapat mengakibatkan perubahan postural (Marchewkaet al, 2009).

Kondisi vertebrae ini ditambah oleh adanya penekanan dari beban tubuh yang disebabkan pemakaian heels yang tinggi pada stiletto dan beban postural meningkat menjadi 76%. Pada keadaan pembebanan yang dipertahankan

seperti ini selama lebih dari 40 jam dalam satu minggu menurut Reynold (2013)

akan terjadi kekakuan otot dengan postural yang salah.

Dalam penelitian ini pengukuran terjadinya perubahan postur

vertebrae lumbal menggunakan alat ukur metode plumb line untuk mengukur kurva lumbal. Adapun prosedur pelaksanaan teknikplumb linesebagai berikut :

Sample berdiri tegak dengan menanggalkan pakaian, plumb line diletakkan tegak lurus melewati dan menempel pada occiput punggung, saccrum. Kemudian

pada puncak kurva (L3) diukur dengan menggunakan penggaris tegak lurus

(8)

METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif,

dimana tergolong dalam penelitian analisis. penelitian adalah survei /

observasional, dengan metode analitik case control, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara faktor-faktor resiko dan efek,

dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat dengan mengumpulkan dua kelompok sampel untuk dikorelasikan,

Desain penelitian ini adalah Point Time Approach artinya tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan, hal ini tidak berarti

bahwa semua subjek penelitian di amati pada waktu yang sama (Notoatmodjo,

2002).

Tempat penelitian dilaksanakan di Matahari Hartono Mall Solo Baru.

Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013.Populasi dalam penelitian ini

adalah Sales Promotion Girl Matahari Hartono Mall Solo. Dengan jumlah

populasi sebanyak 52 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metodepurposive sampling. Dalam penelitian ini mendapatkan jumlah sampel sebanyak 26 responden berdasarkan pemenuhan kriteria inklusi

dan ekslusi.

Analisa data diawali dengan penentuan jenis hipotesis, dalam

penelitian ini yang akan digunakan adalah uji hipotesis korelatif, uji korelasi

yang akan digunakan adalah uji pearson, karena kedudukan dua variabel adalah numerik, uji korelasi ini untuk melihat korelasi dari lama pemakaian

high heels,tinggiheelsdan jenis high heelsyang dipakai terhadap terjadinya perubahan posturvertebrae.

Pengambilan hasil keputusan berdasarkan dari hasil intepretasi nilai

signifikansi, jika p < 0,05 maka korelasinya adalah bermakna, dan p > 0,05

korelasinya adalah tidak bermakna. Koefisien korelasi (r) akan menunjukkan

kekuatan korelasinya, dimana interval koefiesiennya dapat dilihat dari tabel

(9)

Tehnik analisa data untuk mencari korelasi dari dua kelompok sampel

akan menggunakan aplikasi software SPSS for Windows, dengan mencari korelasi melalui ujiPearson, interpretasinya akan membuktikan hipotesis dari penelitian ini adakah hubungan antara pemakaian high heels dengan perubahan posturvertebrae lumbal pada SPG Hartono Mall.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pemakaian high heels dengan perubahan posturvertebrae lumbal padaSales Promotion Girls Matahari Hartono Mall. Data hasil pengamatan terhadap perubahan postural lumbal di ukur

dengan menggunakan Plumb line. Penelitian ini mendapatkan jumlah sampel sebanyak 26 responden diSales Promotion GirlsMatahari Hartono Mall.

Dari data distribusi responden berdasarkan umur terlihat bahwa responden

terbanyak adalah umur 24-25 tahun sebanyak 13 responden (50%), responden

terbanyak kedua berusia 20-21 tahun dengan jumlah sebanyak 7 responden

(26,9%) dan terakhir adalah usia 22-23 tahun sebanyak 6 responden (23,1 %).

Hubungan antara umur dengan terjadinya perubahan lengkung vertebrae ini disebabkan oleh adanya perubahan fleksibilitas akan menurun dengan

bertambahnya usia

Dari data distribusi responden berdasarkan tinggi heels bahwa responden memakai heels dengan ketinggian 7cm sebanyak 18 responden (69,2%), heels 10cm sebanyak 8 responden (30,8%), untuk heels 12cm tidak ditemukan (0%). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi heels maka akan semakin kecil sudut garis keseimbangan tubuh yang berarti akan adanya

tenaga yang lebih besar yang dikeluarkan oleh otot ekstensor vertebra untuk

mengembalikan kedalam garis keseimbangan baru., tinggi heels dengan ketinggian 3inch beban postural akan bertambah 76%. Semakin tinggihigh heels akan menambah tingkat kesulitan dalam menjaga keseimbangan secara statis

ataupun dinamis pada pemakainya dengan efek bahwa semakin tinggi heels membuat sudut kemiringan garis tubuh semakin kecil. Di mana perubahan sudut

(10)

menarik tubuh lebih ke belakang, semakin kecil sudut yang dihasilkan semakin

besar tenaga yang dikeluarkan untuk meluruskan tubuh dalam garis keseimbangan

baru (Marchewkaet al,2009).

Dari data responden berdasarkan lama pemakaian high heels bahwa responden memakaihigh heelsdengan lama waktu antara 2-3 tahun sebanyak 18 responden (69,2%), waktu 3,1-4 tahun sebanyak 5 responden (19,2%) sedangkan

sisanya 4,1-5 tahun sebanyak 3 responden (11,6%). Hal ini sesuai dengan

penelitian menurut Reynold (2013) penggunaan high heels selama 2 tahun atau lebih dengan pemakaian lebih dari 40 jam dalam satu minggu akan

mengakibatkan perubahan postur permanent pada vertebrae lumbal dan akan terjadi kekakuan otot dengan postural yang salah. Kontraksi otot dalam

mempertahankan bentuk postural baru yang terus menerus terjadi pada akhirnya

menyebabkan terjadinya pemendekan dan kekakuan otot (spasme). Jika dalam waktu yang lama hal ini bukan saja berakibat kepada adanya gangguan otot tetapi

juga akan mengganggu dari fleksibilitas dari ligament yang melekat pada

ruas-rusa vertebrae. Hal inilah yang menyebabkan kenapa terjadi perubahan postur vertebrae lumbal (Ansyari, 2007).

Dari data responden menurut tinggiheelsdan lama pemakaian high heels terhadap lengkung vertebraelumbal atas terlihat bahwa responden yang memakai high heelsdengan tinggi 7 cm memiliki nilai lengkung vertebraterbanyak adalah sebesar > 2cm. Dan pada tinggiheels 10cm memiliki lengkung vertebra terbanyak > 3cm.

Dari data responden berdasarkan lama pemakaian terhadap lengkung lumbal bahwa responden yang memakai high heels selama 2-3 tahun memiliki nilai lengkung vertebra terbanyak adalah sebesar > 2cm dengan jumlah 10

responden. Sedangkan pada pemakai high heels dengan lama 3,1-4 tahun

memiliki lengkung vertebra terbanyak sebesar >3cm dengan jumlah 3 responden

dan lama pemakaian 4,1-5 tahun terbanyak sebesar >3cm dengan jumlah 2

(11)

Berasarkan analisis data mengunakan uji pearson hasil pada pengujian

menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara lama pemakaian high heels, tinggi high heels terhadap terjadinya perubahan postur vertebrae lumbal pada Sales Promotion Girls Matahari Hartono Mall. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi p < 0,05.

Dalam penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan penelitian sebagai

berikut:

1. Peneliti tidak bisa mengontrol aktivitas responden di luar jam kerja apakah

selama di luar jam kerja masih memakaihigh heels atau tidak.

2. Peneliti tidak dapat melihat dan mengontrol apakah responden melakukan

olahraga secara teratur atau tidak dalam kesehariannya.

3. Peneliti tidak dapat melihat dan mengontrol apakah selama penelitian

responden memakai korset dalam kesehariannya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan uji statistik, dapat di ambil

kesimpulan sebagai berikut:

Ada hubungan pemakaianhigh heels dengan perubahan postur vertebrae lumbal

padaSales Promotion GirlsMatahari Hartono Mall.

Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, tentu saja perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut dengan lebih memperinci setiap permasalahan

yang menjadi faktor-faktor risiko dalam terjadinya perubahan lengkung vertebra.

Dan bisa dilakukan dengan menambah jumlah responden dan memperpanjang

waktu penelitian atau menambah variabel-variabel penunjang. Hal lain yang

berperan penting dalam kemajuan suatu penelitian adalah kerjasama baik secara

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ansyari , Muhammad. 2007. Penerapan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Berupa Alat Bantu Kerja Kereta Beroda Sederhana Terhadap Gangguan Musculoskeletal Berupa Rasa Sakit (Nyeri Dan Pegal) Pada Pekerja Pencetak Batu Bata Di Desa Paya Lombang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagaeng. Universitas Sumatra Utara.

Bailey dan Taylor Sclotman. 2002. Hazrdous Heels: The Efect Of High Heeled Shes On Gait.

Freivalds, Andris, Chang Min Lee dan Eun Hee Jeong. 2001. Biomechanical of Wearing High Heels Shoes. Departement of Industrial Engineering, Dongeui University, Pusan, South Korea.

Labsky. 2012. I Don't Know Who Invented High Heels But Every Women Owe Him A Lot Marylin Monroe. Dikutip dari http:// sejarah. kompasiana.

com/2012 /03/02/sekilas-sejarah-stiletto-high-heel-to-kill/.

Notoatmojo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan ( edisi revisi ). Rineka Cipta. Jakarta.

Kadir, Subhan, 2007; Ageing; Diakses pada tanggal 6/12/09, dari http://subhankadir.wordpress.com/2007/08/20/9/#more-9.

Kinandana, Partha. 2012. Pengaruh Sandal Hak Tinggi dan Wedges Terhadap Postur Tubuh dan Gerak Tubuh. diakses dari http:// medicalera.com /3/16660/pengaruh-sandal-hak-tinggi-dan-wedges-terhadap-postur-tubuh-dan-gerak-tubuh pada 13 Maret 2013.

Marchewka, Anna Mika, ukasz Oleksy, Edyta Miko ajczyk. 2009.Evaluation Of The Influence Of Low And High Heel Shoes On Erector Spine Muscle Bioelectrical Activity Assessed At Baseline And During Movement. Medical Rehabilitation 2009, 13 (3), 1-10. Department of Clinical Rehabilitation, University School of Physical Education in Cracow, Poland.

Muryono S. Anatomi Fungsional Sistem Lokomasi (Pengantar Kinesiologi). Semarang: Bag. Anatomi FK Undip; 2001: 296.

(13)

Rodgers, Sean S. D. Robert Kuhn, DC, Terry R. Yochum, DC, Anton R. Cherry, 2011. Improved Knee Alignment. Immediate Changes In The Quadriceps Femoris Angle After Insertion Of An Orthotic Device. http:// www.

fliresources.com/index. php? view =

article&catid=54%3afull-study&id=94%3a... 7/28/2011.

Rusell, Brent, Kimberly Muhlenkamp, and Kathryn Hoiriis. 2012. Evaluation Of Lumbar Lordosis With And Without High-Heeled Shoes. Life University, College of Chiropractic, 2 Georgia State University. email: brussell @life.edu, web: http://www.life.edu

Reynold, Snow RE, Williams KR, Holmes GB Jr. 2013. The Effects Of Wearing High Heeled Shoes On Pedal Pressure In Women. Foot Ankle. Edisi 1992;13:85–92.

Salgado, Lunes DH, Monte Raso VV, Santos CBA dan Castro FA. 2008.Postural Influence of High Heels among adult women : Analysis by computerized photogrammetry. Department of Biomechanics, Medicine and Rehabilitation of the Locomotor Apparatus, Faculdade de Medicina de Ribeirão Preto da Universidade de São Paulo (FMRP-USP), Ribeirão Preto (SP), Brazil.

Springer. 2013. Images Detail. Diakses dari http:// www. springerimages. com/ Images. Pada 9 Juni 2013.

Suharto, Edi. 2009. Pekerja Sosial di Dunia Industri. Bandung : PT Refika Aditama.www.google.com

Navarro, Vicentte. 1998. A History Of Medical Scientists On High Heels. International Journal Of health Services health And Social Policy political Economy And Sociology history And PhilosophyJ F Ethics And Law. V o lum e 28, N um b e r 2— 1998.

Nitisemito. 2001. dalam Ahmad Habibi Kurniawan. Diakses dari

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/06610092-ahmad-habibi-kurniawan.ps pada

pada 29 Maret 2013.

Raharti. 2001. Apa itu SPG dan Apa Saja Tugas Seorang SPG? Diakses dari

http://www.jadimodel.com/spg.htm pada 29 Maret 2013.

Referensi

Dokumen terkait

We identified user personality using Big Five Factor (BFF) personality traits [7], the personality classified into five personality types: neuroticism, extraversion,

ulang yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya

Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif terhadap kinerja lebih kuat pada individu yang memiliki kebutuhan pengembangan diri tinggi daripada individu dengan kebutuhan

Kecuali ditenmkan lain, maka biaya arbitrase akan dibebankan kepada pihak yang kalah, dan jika tuntutan hanya dikabulkan sebagian, maka biaya arbitrase tersebut akan dibebankan

The purpose of program was to tran members of the cattle farmer groups to convert ther cattle waste nto bogas.. Ths program were conssted of two actv- tes namely extenton servce

Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan

2) Banyaknya pendanaan dari pemerintah dan asing untuk pembinaan dan peningkatan pendidikan dosen. 3) Kerjasama dengan instansi/lembaga yang terkait dengan disiplin

Voltama Vista Megah Electric Industry adalah adanya ditemukan stasiun kerja – stasiun kerja yang memiliki urutan aliran bahan yang berhubungan erat namun ditempatkan