• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Juli 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,52 persen dan 1,46 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 3,87; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,23 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,90 persen.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juli 2016 Kota Padang sebesar 1,75 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,50 persen. Laju inflasi year on year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) Kota Padang sebesar 3,48 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 3,57 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Medan sebesar 0,07 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 4 (empat) di Sumatera dan ke 5 (lima) dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara Nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 5 (lima) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi ke 7 (tujuh) secara Nasional.

No. 43/08/13/Th XIX, 1 Agustus 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

JULI 2016 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 1,52 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juli 2016 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan Juli 2016 terjadi inflasi sebesar 1,52 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,38 pada bulan Juni 2016 menjadi 129,32 pada bulan Juli 2016. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Juli 2016 adalah sebesar 1,75 persen sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,48 persen.

Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan harga pada seluruh kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 3,87 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,23 persen; kelompok sandang sebesar 0,35 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,90 persen.

(2)

2 Berita Resmi Statistik No. 43/08/13/Th XIX, 1 Agustus 2016

Tabel 1

Inflasi Kota Padang Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran IHK Des 2015 IHK Juni 2016 IHK Juli 2016 Inflasi Juli 2016 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 127.10 127.38 129.32 1.52 1.75 3.48 1. Bahan Makanan 137.26 136.54 141.82 3.87 3.32 5.25 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 123.65 127.50 127.94 0.35 3.47 4.92 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.85 121.33 121.61 0.23 -0.20 1.60

4. Sandang 109.92 112.89 113.29 0.35 3.07 2.42

5. Kesehatan 123.74 126.49 127.41 0.73 2.97 4.10

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 127.26 127.13 127.14 0.01 -0.09 7.42 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 130.03 127.62 130.05 1.90 0.02 0.35

*) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan Juli 2015

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Juli 2016 terjadi inflasi sebesar 1,46 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,56 pada bulan Juni 2016 menjadi 123,34 pada bulan Juli 2016. Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Juli 2016 sebesar 1,50 persen, dan laju inflasi year on

year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,57 persen.

Di Kota Bukittinggi inflasi juga terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 4,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,60 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,04 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,21 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi

Juli

2016, Tahun Kalender 2016, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran IHK Des 2015 IHK Juni 2015 IHK Juli 2016 Inflasi Juli 2016 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (4) (4) (5) (6) (7) Umum 121.52 121.56 123.34 1.46 1.50 3.57 1. Bahan Makanan 132.74 129.99 135.39 4.15 2.00 6.75 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 116.81 120.61 120.67 0.05 3.30 7.20 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.24 122.30 122.32 0.02 0.89 0.41

4. Sandang 106.05 108.26 108.91 0.60 2.70 2.45

5. Kesehatan 116.60 117.74 117.92 0.15 1.13 2.17

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 117.21 117.32 120.89 3.04 3.14 7.18 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 123.28 119.35 120.80 1.21 -2.01 -2.15

Inflasi Sumatera Baratterjadi karena adanya peningkatan harga pada semua kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 4,99 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar

I nflasi Sumatera Baratterj adi karena adanya peningka tan harga

*) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan Juli 2015

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Juli 2016 di Kota Padang antara lain: cabai merah, angkutan udara, jengkol, bawang merah, kentang, jeruk, petai, kopi bubuk, daging ayam ras, besi beton, minyak goreng, ikan tongkol/ambu-ambu, kangkung, ikan anak sala, tarif listrik,

(3)

sabun deterjen bubuk/cair, bayam, emas perhiasan, dan beberapa komoditi lainnya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya; batu bata, sepat siam, udang basah, telur ayam ras dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Padang pada bulan Juli 2016, seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi terbesar 1,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,05 persen kelompok sandang sebesar 0,02 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,34 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga di kota Bukittinggi bulan Juli 2016 adalah; cabai merah, kentang, beras, daging sapi, sekolah menegah atas, angkutan antar kota, daging ayam ras, kendaraan carter/rental, petai, bawang merah, sekolah menengah pertama, emas perhiasan, dan beberapa komoditi lainnya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain; ikan tongkol/ambu-ambu, ikan dencis, daun bawang, tomat sayur, tomat buah, wortel, bawag putih dan beberapa komoditi lainnya.

Dikota Bukittinggi pada bulan Juli 2016, seluruh kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 1,02 persen. kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan angka mendekati 0,00 persen, kelompok sandang sebesar 0,04 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,20 persen dan 0,18 persen.

Tabel 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Juli 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) Padang Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 1.52 1.46

1. Bahan Makanan 1.02 1.02

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.06 0.01 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0.05 0.00

4. Sandang 0.02 0.04

5. Kesehatan 0.03 0.01

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0.00 0.20 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.34 0.18

(4)

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Juli 2016

(2012=100)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi2014-2016

(2012=100)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juli 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 3,87 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 136,54 pada bulan Juni 2016 menjadi 141,82 pada bulan Juli 2016. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 8 (delapan) subkelompok mengalami inflasi dan 3 (tiga) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 12,93 persen, diikuti oleh subkelompok sayur-sayuran sebesar 10,80 persen, dan inflasi terendah pada subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,04 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,87 persen, bahan makanan lainnya sebesar 0,28 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbuan dan hasilnya sebesar 0,11 persen.

-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 Umum Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

Padang Bukittinggi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.89 -0.6 -0.3 -0.0 0.05 0.31 0.81 1.83 0.33 1.18 3.44 2.66 2015 -1.9 -2.0 0.01 0.56 0.65 0.83 1.21 0.38 -0.4 -0.4 0.47 1.79 2016 0.02 0.89 0.55 -0.9 -0.4 0.1 1.52 -3.00 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

Padang

2014 2015 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.95 -0.2 -0.2 -0.2 0.47 0.09 0.87 0.91 0.95 0.49 2.03 1.84 2015 -0.3 -2.3 -0.1 0.77 0.82 0.45 1.66 0.55 -0.7 -0.4 0.83 1.80 2016 0.3 -0.2 1.18 -1.6 -0.3 0.73 1.46 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

Bukittinggi

2014 2015 2016

(5)

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,02 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,49 persen, jengkol, 0,13 persen, bawang merah dan kentang 0,07 persen, jeruk 0,05 persen, petai 0,05 persen, daging ayam ras, minyak goreng, ikan tongkol/ambu-ambu, dan kangkung sebesar 0,03 persen, anak sala, bayam, dan tauge/kecambah sebesar 0,02 persen, apel, papaya, dan buncis sebesar 0,01 persen, teri dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah sepat siam sebesar 0,02 persen, udang basah 0,01 persen, telur ayam ras dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 127,50 bulan Juni 2016 menjadi 127,94 pada bulan Juli 2016. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,61 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,30 persen, sementara.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain; kopi bubuk sebesar 0,03 dan gula pasir dan rokok putih sebesar 0,01 persen, nasi dengan lauk dan beberapa komoditi lainnya dengan andil di bawah 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juli 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 121,33 pada bulan Juni 2016 menjadi 121,61 pada bulan Juli 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,07 prsen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,46 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,39 persen, sementara subkelompok perlengkapan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,59 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; besi beton sebesar 0,03 persen, tarif listrik dan sabun deterjen bubuk/cair sebesar 0,02 persen, pembasmi nyamuk bakar dan beberapa komoditi memberikan sumbangan inflasi dibawah 0,01 persen, dan beberapa komoditi lainnya seperti batu bata memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,02 persen, seprey dan beberapa komoditas lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

4. S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Juli 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 112,89 pada bulan Juni 2016 menjadi 113,29 pada bulan Juli 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada, 3 (tiga) subkelompok mengalami perubahan, yaitu subkelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,02 persen, subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,17 persen, sementara subkelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan.

(6)

Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang adalah emas perhiasan sebesar 0,02 persen, seragam sekolah pria, handuk dan beberapa komoditas lainnya dengan angka dibawah 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Pada bulan Juli 2016 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,73 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 126,49 persen pada bulan Juni 2016 menjadi 127,41 pada bulan Juli 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami inflasi sebesar 1,65 persen, Sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; pasta gigi dan sabun mandi sebesar 0,01 persen, alas bedak, bedak dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Juli 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,01persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 127,13 pada bulan Juni 2016 menjadi 127,14 pada bulan Juli 2016. Dari 5 (lima) subkelompok yang ada terdapat 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi anatara lain subkelompok kursus dan pelatihan sebesar 0,07 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,03 persen, sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; bimbingan belajar, tabloid dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juli 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,90 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 127,62 pada bulan Juni 2016 menjadi 130,05 pada bulan Juli 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini hanya 1 (satu) subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 2,52 persen sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,34 persen, dengan komoditas penyumbang antara lain angkutan udara sebesar 0,34 persen, kendaraan carter/rental dan beberapa komoditi lainnya dengan andil dibawah 0,01 persen.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender bulan Juli 2016 Kota Padang sebesar 1,75 persen dan laju inflasi

year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Juli 2016 terhadap bulan Juli 2015 adalah sebesar

3,48 persen. Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi 1,50 persen dan laju inflasi year on year sebesar 3,57 persen. Perbandingan laju inflasi, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year on year bulan Juli 2016 dapat dilihat pada table 4 berikut.

(7)

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Juli 2016

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Juli 1,52 1,46

2. Juli (Tahun Kalender) 1,75 1,50

3. Juli (tahun n) terhadap Juli (tahun n-1) (year on

year) 3,48 3,57

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Juli 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Juli 2015 s.d Juli 2016) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-4.5 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5-1 -0.5 0 0.51 1.5 2 2.53 Padang Bukittinggi 0 2 4 6 8 10

Jul '15 Ags '15 Sept '15 Okt '15 Nov '15 Des '15 Jan '16 Feb '16 Mar '16 Apr '16 Mei '16 Juni '16 Juni '16

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Juli 2016, dari 82 kota IHK 78 (tujuh puluh delapan) kota mengalami inflasi dan 4 (empat) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen. Kota Padang menduduki urutan 5 dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 7 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Juli 2016 seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dan terendah di Kota Medan sebesar 0,07 persen. Kota Padang menduduki posisi 4 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 5 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Pulau Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Juli 2016, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 1,52 persen dan terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,24 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 29 (dua puluh sembilan) kota mengalami inflasi dan 4 (empat) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-bau sebesar 1,54 persen dan terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,10 persen dan terendah terjadidi Kota Maumere sebesar 0,05 persen.

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Juli 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meulaboh 123.18 0.41 1.58 1.75 2 Banda Aceh 118.44 0.73 1.84 2.14 3 Lhokseumawe 119.20 0.15 0.75 2.87 4 Sibolga 126.01 0.91 2.12 2.19 5 Pematang Siantar 128.29 0.17 1.76 3.80 6 Medan 127.54 0.07 2.28 3.77 7 Padangsidempuan 123.23 1.57 2.50 3.19 8 Padang 129.32 1.52 1.75 3.48 9 Bukittinggi 123.34 1.46 1.50 3.57 10 Tembilahan 128.97 0.58 1.86 2.41 11 Pekanbaru 123.79 1.23 0.81 2.31 12 Dumai 125.05 0.46 1.87 2.69 13 Bungo 123.33 0.98 2.26 3.49 14 Jambi 124.70 1.16 2.47 2.91 15 Palembang 123.55 1.12 2.51 4.45 16 Lubuklinggau 122.23 0.49 1.43 2.85 17 Bengkulu 133.26 1.74 3.62 5.84 18 Bandar Lampung 124.92 0.53 0.82 2.65 19 Metro 132.02 0.30 1.34 1.80 20 Tanjung Pandan 133.37 2.34 4.24 6.44 21 Pangkal Pinang 128.54 1.16 3.85 5.66 22 Batam 125.32 1.41 2.27 3.72 23 Tanjung Pinang 124.80 1.12 2.07 2.44

(10)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Juli 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/ Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 DKI Jakarta 125.09 0.64 1.41 2.74 2 Bogor 123.98 0.32 1.88 2.85 3 Sukabumi 124.17 0.93 1.81 3.11 4 Bandung 124.11 0.71 1.97 3.40 5 Cirebon 120.39 0.24 1.22 1.43 6 Bekasi 121.44 0.26 1.12 2.19 7 Depok 123.48 0.48 1.88 3.00 8 Tasikmalaya 123.69 0.50 2.14 4.12 9 Cilacap 127.13 1.07 2.22 3.31 10 Purwokerto 122.42 0.87 1.75 2.99 11 Kudus 130.28 1.09 1.60 3.54 12 Surakarta 121.66 0.62 1.53 2.87 13 Semarang 123.70 1.05 1.58 2.79 14 Tegal 122.38 1.52 2.62 4.38 15 Yogyakarta 122.57 0.94 1.76 3.26 16 Jember 121.46 0.42 1.01 2.24 17 Banyuwangi 121.99 0.43 1.49 2.70 18 Sumenep 122.26 0.63 1.57 2.96 19 Kediri 122.01 0.78 0.84 1.99 20 Malang 125.14 0.78 1.64 3.25 21 Probolinggo 122.72 0.63 1.23 1.98 22 Madiun 122.10 0.85 1.72 2.86 23 Surabaya 124.53 0.83 2.20 3.56 24 Tangerang 131.47 0.31 1.01 2.84 25 Cilegon 129.22 0.80 2.81 4.78 26 Serang 131.64 0.70 2.19 4.78

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Juli 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 Singaraja 132.48 0.88 2.54 3.83 2 Denpasar 121.29 0.51 1.43 2.35 3 Mataram 124.01 1.12 2.24 4.42 4 Bima 129.61 0.92 3.51 6.26 5 Maumere 117.41 -0.05 -0.16 2.16 6 Kupang 126.97 -0.35 0.65 3.79 7 Pontianak 134.82 0.87 3.90 3.80 8 Singkawang 124.91 0.77 2.07 3.33 9 Sampit 125.20 0.49 1.02 3.72 10 Palangka Raya 121.70 0.20 0.55 1.82 11 Tanjung 126.48 1.08 1.39 5.54 12 Banjarmasin 125.21 0.56 2.80 5.32 13 Balikpapan 129.85 1.03 2.76 3.51 14 Samarinda 127.25 0.20 1.56 3.39 15 Tarakan 136.28 0.30 4.06 5.01 16 Manado 125.35 0.84 0.12 3.47 17 Palu 126.02 0.39 0.64 3.25 18 Bulukumba 128.32 0.09 -0.02 1.28 19 Watampone 119.81 0.29 1.11 2.47 20 Makassar 125.56 1.13 2.46 4.46 21 Pare-Pare 122.11 1.31 2.12 3.16 22 Palopo 123.48 0.68 2.49 3.97 23 Kendari 121.65 0.77 3.04 4.38 24 Bau-Bau 130.17 1.54 2.74 3.82 25 Gorontalo 121.72 0.06 1.25 4.18 26 Mamuju 124.53 0.64 1.43 3.93 27 Ambon 123.54 0.50 1.39 1.17 28 Tual 138.51 0.66 1.78 3.37 29 Ternate 129.79 1.04 1.53 4.02 30 Manokwari 120.08 1.16 3.79 4.27 31 Sorong 125.78 1.15 2.09 3.02 32 Merauke 129.51 -0.09 -1.17 5.77 33 Jayapura 126.38 -1.10 2.29 3.56

(12)

Tabel 9

IHK danPerubahan IHK Kota Padang Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Padang Juli 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%) Tahun Kalender Laju Inflasi 2016 Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 129.32 1.52 1.75 3.48 I BAHAN MAKANAN 141.82 3.87 3.32 5.25

Padi-padian, Umbi-umbian danHasilnya 130.37 -0.11 -1.68 2.52 Daging dan Hasil-hasilnya 124.77 1.28 10.31 7.26

Ikan Segar 115.78 1.11 2.82 1.74

Ikan Diawetkan 139.67 -0.87 5.09 14.75

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 133.43 0.04 1.08 3.47

Sayur-sayuran 169.54 10.80 9.23 9.65

Kacang - kacangan 139.22 0.30 -1.25 -1.33

Buah - buahan 154.24 3.09 6.15 12.63

Bumbu - bumbuan 217.99 12.93 4.28 8.12

Lemak dan Minyak 101.00 1.82 -0.67 -5.56

Bahan Makanan Lainnya 122.78 -0.28 5.52 6.95

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 127.94 0.35 3.47 4.92

Makanan Jadi 121.32 0.02 0.66 1.12

Minuman yang Tidak Beralkohol 119.21 1.61 6.49 7.76 Tembakau dan Minuman Beralkohol 150.38 0.30 7.74 11.57 III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 121.61 0.23 -0.20 1.60

Biaya Tempat Tinggal 118.01 0.07 -0.15 1.93

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 133.92 0.46 -1.30 0.17 Perlengkapan Rumahtangga 114.80 -0.59 -0.36 1.24 Penyelenggaraan Rumahtangga 117.63 1.39 3.41 4.52 IV SANDANG 113.29 0.35 3.07 2.42 Sandang Laki-laki 119.92 0.09 2.06 2.44 Sandang Wanita 109.35 0.00 0.20 0.63 Sandang Anak-anak 110.01 0.02 0.36 2.37

Barang Pribadi dan Sandang Lain 113.04 1.17 8.82 4.11

V KESEHATAN 127.41 0.73 2.97 4.10

Jasa Kesehatan 127.82 0.00 0.23 0.96

Obat-obatan 115.54 0.00 -0.07 -0.07

Jasa Perawatan Jasmani 128.83 0.00 7.97 7.97

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 130.37 1.65 5.26 7.30 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 127.14 0.01 -0.09 7.42

Pendidikan 128.75 0.00 0.00 12.07

Kursus-kursus / Pelatihan 134.76 0.07 0.07 0.07

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 119.18 0.00 -0.74 -0.51

Rekreasi 125.46 0.03 0.02 1.84

Olahraga 118.27 0.00 0.00 0.00

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 130.05 1.90 0.02 0.35

Transpor 142.78 2.52 -0.04 0.41

Komunikasi Dan Pengiriman 99.30 0.00 0.00 0.00

Sarana dan PenunjangTranspor 108.53 0.00 0.40 0.43

Jasa Keuangan 109.48 0.00 1.30 1.30

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Juli 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 123.34 1.46 1.50 3.57 I BAHAN MAKANAN 135.39 4.15 2.00 6.75

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 127.30 3.09 -4.99 5.57 Daging dan Hasil-hasilnya 136.00 6.05 18.86 13.59

Ikan Segar 115.50 -0.28 5.29 -4.14

Ikan Diawetkan 132.33 1.67 3.66 5.33

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 137.42 1.04 2.67 5.38

Sayur-sayuran 178.55 14.94 24.82 31.14

Kacang - kacangan 108.09 0.06 0.46 0.47

Buah – buahan 132.28 -0.18 4.21 5.46

Bumbu - bumbuan 177.06 9.79 -15.52 4.19

Lemak dan Minyak 104.79 0.23 4.75 -0.29

Bahan Makanan Lainnya 107.43 0.00 6.78 9.45

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 120.67 0.05 3.30 7.20

Makanan Jadi 113.07 0.00 1.10 4.44

Minuman yang Tidak Beralkohol 114.44 0.33 8.37 8.02 Tembakau dan Minuman Beralkohol 143.13 0.00 5.34 12.52 III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 122.32 0.02 0.89 0.41

BiayaTempatTinggal 114.13 0.00 0.75 0.88

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 154.17 0.05 1.43 -1.42

Perlengkapan Rumahtangga 110.66 0.02 0.16 1.56 Penyelenggaraan Rumahtangga 114.42 0.04 0.91 2.63 IV SANDANG 108.91 0.60 2.70 2.45 Sandang Laki-laki 120.75 0.00 0.16 1.91 Sandang Wanita 105.00 0.03 0.16 0.21 Sandang Anak-anak 106.79 0.19 1.16 1.26

Barang Pribadi dan Sandang Lain 103.55 2.26 10.24 6.74

V KESEHATAN 117.92 0.15 1.13 2.17

Jasa Kesehatan 122.16 0.17 0.29 0.46

Obat-obatan 104.47 0.00 0.13 0.37

Jasa Perawatan Jasmani 122.77 0.00 0.00 0.00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.50 0.20 2.26 4.42 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 120.89 3.04 3.14 7.18

Pendidikan 129.07 4.81 4.81 11.12

Kursus-kursus / Pelatihan 124.34 3.96 3.96 8.70

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.71 0.42 0.45 1.52

Rekreasi 116.06 0.00 0.40 0.98

Olahraga 101.30 0.00 1.01 1.27

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120.80 1.21 -2.01 -2.15

Transpor 128.86 1.71 -2.91 -3.17

Komunikasi Dan Pengiriman 98.06 0.00 0.00 0.18

Sarana dan PenunjangTranspor 116.94 0.00 0.38 0.71

Jasa Keuangan 123.76 0.00 2.54 2.54

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan lift berkapasitas 20 orang untuk atlet juga dilihat dari penggunaan koridor single loaded yang memungkinkan jumlah hunian yang akan ditekan atau lebih sedikit,

Hasil yang didapatkan dari metode integrasi AHP-TOPSIS pada tabel 17 menunjukan, pemberian presentasi atau pelatihan merupakan strategi yang paling ideal dengan

Bersama Tagana dari beberapa provinsi (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, NAD, dan lain-lain) yang berjumlah ± 628 orang dengan peralatan 5 mobil RTU, 3 truck, 2

gambaran kepuasan mahasiswa masing- masing program studi Jurusan PIPS terhadap layanan pendidikan FKIP Unlam dengan menggunakan importance dan performance matrix, adalah

Semakin tinggi EPS suatu perusahaan berarti semakin besar earning yang akan diterima investor dari investasinya tersebut, sehingga bagi perusahaan peningkatan

MH., Mantan Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang saat ini telah bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten, yang telah

Didalam ekosistem mangrove keberadaan siput bakau sangat tergantung kepada kondisi lingkungan mangrove itu sendiri, siput bakau yang hidup dengan cara menempel

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penguatan karakter kepedulian sosial telah berhasil dilakukan melalui salah satu pilar dalam program lima pilar kesiswaan yang