• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

1

Kecamatan Batununggal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, KecamatanBatununggalselaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai subsistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dengan diterbitkanPeraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut KecamatanBatununggalKota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan laporan penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

(2)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

2

Kecamatan Batununggal

B. Gambaran Umum Kecamatan Batununggal

Kecamatan Batununggal merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan di Kota Bandung. Dalam Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2006 tentang Tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan Peraturan Daerah Kota Bandung No 14 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, dimana disebutkan bahwa Kecamatan Batununggal terdiri dari 8 (delapan) Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Gumuruh 2. Kelurahan Maleer 3. Kelurahan Cibangkong 4. Kelurahan Kacapiring 5. Kelurahan Kebonwaru 6. Kelurahan Kebongedang 7. Kelurahan Samoja 8. Kelurahan Binong

Adapun batas-batas wilayah administratif Kecamatan Batununggal sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kecamatan Cibeunying Kidul

- Sebelah Timur : Kecamatan Kiaracondong - Sebelah Selatan : Kecamatan Bandung Kidul - Sebelah Barat : Kecamatan Lengkong

Kecamatan Batununggal meliputi luas wilayah 526.4 Ha, berdasarkan luas wilayahnya Kelurahan Kebonwaru merupakan Kelurahan terluas yakni mencapai 96,0 Kecamatan Batununggal terletak di wilayah tengah Kota bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 6°56’30” (6,941237°) Lintang Selatan dan 107°37’30” (107,596611°) Bujur Timur. Secara topografi Kecamatan Batununggal terletak di ketinggian + 700 m dpl. Iklim Kecamatan Batununggal identik dengan iklim Kota Bandung yang dipengaruhi batas pegunungan di sekitar, sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab. Suhu maksimum/minimum rata-rata yaitu 18-25°C. Curah hujan rata-rata mencapai 2.400 Mm/Thn.

(3)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

3

Kecamatan Batununggal

Ha atau sebesar 18,23 % dari total luas wilayah Kecamatan Batununggal. Sementara Kelurahan Maleer merupakan Kelurahan terkecil dengan wilayah 38,0 Ha atau sebesar 7,21% total luas wilayah Kecamatan Batununggal. Untuk kepentingan administrasi kependudukan Kecamatan Batununggal dibantu oleh 83 Rukun Warga dengan 547 Rukun Tetangga. Sebagian besar wilayah Kecamatan Batununggal terdiri dari pemukiman/ pekarangan. Sedangkan kegiatan ekonominya didominasi oleh jasa perdagangan, pendidikan dan perkantoran.

Penduduk Kecamatan Batununggal pada semester II tahun 2014 berjumlah 114.562 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 29.805 KK terdiri dari jumlah KK WNI 29.800 dan jumlah KK WNA 5 KK. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, maka jumlah perempuannya mencapai 57.518 jiwa (50,22%) dan penduduk berjenis kelamin laki-laki57.039jiwa(49,78%).

(4)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

4

Kecamatan Batununggal

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD)pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung,Kecamatan Batununggal mempunyai tugas dan kewajiban Membantu WalikotaDalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut mempunyai fungsi:

1. Melakukan identifikasi potensi lokal di wilayahnya masing-masing sekaligus strategi mengembangkannya;

2. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

3. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

4. Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;

5. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

Tugas Camat :

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi :

a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan

e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

(5)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

5

Kecamatan Batununggal

dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI

KECAMATAN BATUNUNGGAL

D. Isu Strat CAMAT Drs.SARJANI SALEH,M.SI NIP. 19660225 198812 1 001 SEKRETARIS Drs. R.E. SULAEMAN NIP. 19580101 198101 1 007 SEKSI PEMERINTAHAN PEPEN RUSPENDI,SE NIP196303201988011 002 SEKSI PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN MURNI HIDAYAH,SH,M.Si NIP 19670228 199203 2 007 SEKSI KEAMANAN &KETERTIBAN ENDANG SOMANTRI NIP.195810131981031 009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB.BAG.UMUM &KEPEGAWAIAN

Dra. EVI NOVIANI NIP. 19671115199603 2 003 SUB.BAG.BAG. PROGRAM &KEUANGAN Mochamad Mukti,SE NIP. 19700603 200701 1 014 SEKSI EKBANG LH AZIS TURSISWAN,SH.MH NIP 19641020 199603 1 003 SEKSI PELAYANAN Dra. RINA.P.H . Nip : 19680903 199010 2 001 LURAH GUMURUH DEDEN USMAN SULAEMAN LURAH MALEER WAWAN HERMAWAN, S.Sos LURAH BINONG DRS. AGUS MULYANA ISKANDAR LURAH SAMOJA WAWAN RIDWAN, S.IP LURAH CIBANGKONG BUDI TAUPIK RAHMAT,S.STP LURAH KACAPIRING HERMANA, BA LURAH KEBONWARU DRS. WAWAN HIRAWAN LURAH KEBONGEDANG AAT SUPRIATNA, SH

(6)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

6

Kecamatan Batununggal

D. Isu Strategis

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Batununggal, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Batununggal dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Batununggal sebagai berikut :

1.

Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada SKPD termasuk Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 = 70,08.

2.

Belum optimalnya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan ditandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2013 sebesar 48,21

3.

Belum optimalnya opini keuangan SKPD, dengan penilaian WDP (Wajar Dengan Pengecualian)

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Batununggal dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Batununggal, sebagai berikut:

1.

Belum optimalnya pelaksanaan tertib adminsitrasi Kelurahan

2.

Belum optimalnya ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan

3.

Belum optimalnya Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik

hasil musrenbang Kecamatan

4.

Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan

5.

Rata-rata peningkatan swadaya murni masyarakat sebesar (data tahun 2008-tahun 2013 = Rp. 500.000.000)

6.

Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD

7.

Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008

8.

Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah

9.

Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

(7)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

7

Kecamatan Batununggal

10.

Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

11.

Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Sekretariat Daerah, sebagai berikut

1.

Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2.

Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3.

Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Batununggal sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerahadalah faktor internal dan eksternal Kecamatan Batununggal, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandungantara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandungadalah :

1. pelimpahan kewenangankepada Camat dan Lurah tidak sepenuhnya didukung oleh pembinaan dari dinas teknis dan (personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi (P3D).

2. Kurang SDM di tingkat kewilayahan

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Batununggal Kota Bandung dalam kurun

(8)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

8

Kecamatan Batununggal

waktu 2014-2018, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

(9)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

9

Kecamatan Batununggal

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Batununggal dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian

(10)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

10

Kecamatan Batununggal

keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif.Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu :

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan

semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG

UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

(11)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

11

Kecamatan Batununggal

berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan

pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas lingkungan terpelihara

dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan

kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III

dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia yang berdaya saing,

(12)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

12

Kecamatan Batununggal

serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah

panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan religius 2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing

3. Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani

4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel, dan transparan.

6. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui pembiayaan pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat)

E. Landasan Hukum

LKIP KotaBandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

(13)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

13

Kecamatan Batununggal

Pemerintah;

7. Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 03 Tahun 2014 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaBandung Tahun 2013 - 2018.

8. Surat Keputusan Camat Nomor 8a Tahun 2015 tentangPenetapan IndikatorKinerja Utama (IKU)Di Lingkungan Kecamatan Batununggal Kota Bandung.

F. Sistematika

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan BatununggalKotaBandung Tahun 2014 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu

BAB III LAPORAN KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(14)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

14

Kecamatan Batununggal

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum Review

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Batununggal KotaBandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kecamatan Batununggal Kota Bandung Nomor 08a/Kec.Btng Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Batununggal KotaBandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Batununggal KotaBandung telah melalui tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD,

(15)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

15

Kecamatan Batununggal

sehingga Renstra Kecamatan Batununggal KotaBandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Batunungga lKota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Batununggal KotaBandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Batununggal KotaBandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Batununggal KotaBandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Batununggal KotaBandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa KotaBandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

Mewujudkan pelayanan yang prima dalam rangka mendukung Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan pelayanan publik prima

b.Meningkatkan kinerja Pemerintah Kecamatan Batununggal secara efektif, transparan dan akuntabel.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari

(16)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

16

Kecamatan Batununggal

tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Batununggal Tahun 2014.

Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Batununggal Tahun 2013-2018.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

 Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing.

 Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narasumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(17)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

17

Kecamatan Batununggal

 Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

 Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

 Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya

 Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja

 Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja.

(18)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

18

Kecamatan Batununggal

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja sebelum Reviu dan setelah Reviu

KecamatanBatununggal Kota Bandung

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

Sebelum Reviu Sesudah Reviu Sebelum Reviu Sesudah Reviu

1 2 3 4 5 6 1 Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Batununggal 1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Batununggal 1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Batununggal

1.Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

1.Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

2.Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

3.Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI 2.Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan . 2.Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan

2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan,

perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan,

ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

1.Persentase pelayanan

administrasi kependudukan tepat waktu

2.Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 3.Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik 4.Persentase RW Juara

5.Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif 6.Rasio Anggota Linmas

2 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 3.Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

3.Nilai AKIP Kecamatan 1. Nilai AKIP Kecamatan 4. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 2. Persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 5.Tertib administrasi barang/asset

(19)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

19

Kecamatan Batununggal

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Batununggal Nomor : 08a/SK/III/2014 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung dan Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Tahun 2013-2018.

Bersamaan dengan Review rencana strategis Kecamatan juga dilakukan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikaotr Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan yang tertuang pada SK IKU Kecamatan Batununggal Nomor 08a Tahun 2014 (SK terlampir).

Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2014 sebelum dan setelah reviu :

(20)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

20

Kecamatan Batununggal

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Setelah Reviu

Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

NO Sasaran Strategis

Sebelum Review Setelah Review

Indikator Kinerja Satuan Target Indikator Kinerja Satuan Target

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Kategori B

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 70

2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan , ketentraman dan ketertiban serta pelayanan Nilai 80

3. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60 4. Persentase waktu pelayanan Adm.

Umum lainnya tepat waktu % 60 5. Persentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik % 37.50 6. Persentase RW Juara % 30,12 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan

Aktif % 60 3 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3. Nilai AKIP Kecamatan Kategori CC 4. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100% 5. Tertib administrasibara ng/Aset Daerah % 100%

(21)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

21

Kecamatan Batununggal

C. Perjanjian Kinerja 2014

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung

Sebelum Reviu dan Sesudah Reviu

Tahun 2014

NO Sasaran Strategis

Sebelum Review Setelah Review

Indikator Kinerja Satuan Target Indikator Kinerja Satuan Target

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Kategori B

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 70

2. Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi Ombudsman RI Nilai 840 2 Meningkatnya

kinerja

2. Capaian Kinerja

TUP Nilai 80

4. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

(22)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

22

Kecamatan Batununggal penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan , ketentraman dan ketertiban serta pelayanan

5. Persentase waktu pelayanan Adm.

Umum lainnya tepat waktu % 60 6. Persentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik % 37.50 7. Persentase RW Juara % 30,12 8. Persentase Lembaga kemasyarakatan

Aktif % 60

9. Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0.75

3 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3. Nilai AKIP

Kecamatan Kategori CC 10. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 50 4. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100%

11.Persentase temuan BPK/Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 100 5. Tertib

administrasibara ng/Aset Daerah

(23)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

23

Kecamatan Batununggal

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Batununggal Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana KerjaTahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi KecamatanBatununggal Kota Bandung

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

(24)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

24

Kecamatan Batununggal

Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini,Kecamatan Batununggal Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2014 hasil reviu dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 090/341-Bag.Orpad/2014, telah ditetapkan 3 (tiga)sasaran dengan 11(sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator

 Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator

(25)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

25

Kecamatan Batununggal

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan BatununggalKota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Batununggal Nomor : 08a Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan BatununggalKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

(26)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

26

Kecamatan Batununggal

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi

Capaian % Renstra (2018) Ket. Target Capaian (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 70 71.13 101.61 82 87.50 2 Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 3 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu % 60 82,25 126.75 74 102.77 4 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu

% 60 85,50 142,50 74 115,54 5 Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik % 37.5 37.50 100 100 100 6 Persentase RW Juara % 30,12 20,48 67,99 72,29 28,33 7 Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 60 62,69 104,93 74 57,67 RATA-RATA CAPAIAN IKU 106,25

(27)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

27

Kecamatan Batununggal

Rata-rata Capaian IKU Kecamatan Batununggal tahun 2014 sebesar 106,25 %. Dapat dilihat pada Diagram di bawah ini :

Diagram 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2014

Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan capaian kinerja 101.61 pada indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 126.75 %, pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat waktu, dengan capaian kinerja 142,50 %, dengan capaian kinerja 107.07 %, pada indikator Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif, dengan capaian kinerja 101.61%.

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100 %, pada indikator Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja 100% dan

Capaian kinerja yang belum sesuai target pada indikator persentase RW juara dengan capaian 67,99 %

C. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Kecamatan Batununggal Kota Bandung telah dapat

57% 29% 14%

CAPAIAN IKU

Melebihi Target Sesuai Target Tidak Sesuai Target

(28)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

28

Kecamatan Batununggal

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi KecamatanBatununggalKota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 ( tiga) sasaran.

Tahun 2014adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Batununggal Kota Bandung adalah sebagai berikut:

3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kecamatan Batununggal Kota Bandung

Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

%

1 Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 70 71.13 101.61

2 Persentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang

ditindaklanjuti

% 100 100 100

3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

Ombudsman RI

Nilai 840 880 104,76

4 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat

waktu

% 60 82,5 126.75

5 Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat

waktu

% 60 85,50 142,50

6 Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % 37.50 37.50 100

7 Prosentase RW Juara % 30,12 20,48 67,99

8 Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 62,96 104,93

9 Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0,75 0,75 100

10 Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 50 51,29 102.58

11 Persentase temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

(29)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

29

Kecamatan Batununggal

Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut :

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Batununggal Kota BandungTahun 2014

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi/Melampaui Target 57,14 %

2 Sesuai Target 28.57 %

3 Tidak Mencapai Target 14,29 %

Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pencapaian target Misi

No. Sasaran Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Melampaui target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sasaran 1 3 2 66.67 1 33.33 - -

2 Sasaran 2 6 4 66,67 1 16.67 1 16,67

3 Sasaran 3 2 1 50.00 1 50.00 - -

Jumlah 11 7 72.73 3 27.27 1 -

Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Batununggal Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah Indikator Persentase

A. Sasaran 1

1 Melebihi/Melampaui Target 2 66.67 %

2 Sesuai Target 1 33.33 %

3 Tidak Mencapai Target - -

B. Sasaran 2

1 Melebihi/Melampaui Target 4 66,67 %

2 Sesuai Target 1 16.67 %

(30)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

30

Kecamatan Batununggal

C Sasaran 3

1 Melebihi/Melampaui Target 1 50.00 %

2 Sesuai Target 1 50.00 %

3 Tidak Mencapai Target -

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan11indikator kinerja dari2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

(31)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

31

Kecamatan Batununggal

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik Kecamatan dan Kelurahan Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel3.6

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik kecamatan dan Kelurahan

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 %

Tahun

2018 %

Target Realisasi Target

1 Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan

Masyarakat Nilai 70 71.13 101.61 82 87.50

2 Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3 Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI Nilai 840 880 104.76 880 95.46

Rata-rata Capaian Kinerja 102.14 94.32

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga ) indicator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakatadalah sebesar 71,13 dari target sebesar 70 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 101.61 % atau melebihi target yang diperjanjikan. Capaian ini lebih baik dari capaian tahun sebelumnya yaitu meningkat 1.05 Point.

Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 101.61 % bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 94.32 %. Data penunjang capaian kinerja indicator indeks pelayanan/indeks kepuasan masyarakat yang diperoleh dari KasiPelayanan Kecamatan Batununggal

(32)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

32

Kecamatan Batununggal

sedangkan kepala seksi Kecamatan dan seluruh Kelurahan tidak pengukuran IKM, adapaun data hasil survey sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.7

DataIndeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan BatununggalTahun 2014

No KOMPONEN NILAI UNSUR

1 Prosedur pelayanan U 1 2.79

2 Persyaratan pelayanan U 2 2.98

3 Kejelasan Petugas pelayanan U 3 2.97

4 Kedisiplinan petugas pelayanan U 4 2.91

5 Tanggungjawab petugas pelayanan U 5 2.98

6 Kemampuan petugas pelayanan U 6 2.99

7 Kecepatan pelayanan U 7 2.76

8 Keadilan mendapatkan pelayanan U 8 2.92

9 Kesopanan dan keramahan petugas U 9 3.07

10 Kewajaran biaya pelayanan U 10 2.31

11 Kepastian biaya pelayanan U 11 2.13

12 Kepastian jadwal pelayanan U 12 2.82

13 Kenyamanan lingkungan U 13 3.07

14 Keamanan pelayanan U 14 3.13

Nilai rata-rata tertimbang 2.85

Sumber : Kecamatan Batununggal

Hasil survey pada Kecamatan Batununggal Kota Bandung berdasarkan 14 Indikator pada Kemenpan No.25/M/PAN/2/2014 menunjukkan kategori baik dengan demikian nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai Indeks x Nilai dasar jadi 2.85 x 25 = 71.25

Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan.

a. Nilai dalam kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan yaitu pada unsur kepastian biaya pelayanan

b. Nilai dalam kelompok paling tinggi yang harus tetap dipertahankan yaitu pada unsur keamanan pelayanan.

(33)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

33

Kecamatan Batununggal

Upaya yang pernah dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut antara lain

1. Meningkatkan Kedisiplinan petugas pelayanan 2. Menerapkan SOP dengan baik dan benar

Untuk Meningkatkan kualitas pelayanan di Kecamatan Batununggal antara melalui pengelolaan unsur pelayanan lainnya berupa peningkatan Prosedur pelayanan, Persyaratan pelayanan, Kejelasan Petugas pelayanan, Kedisiplinan petugas pelayanan, Tanggungjawab petugas pelayanan, Kemampuan petugas pelayanan, Kecepatan pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas, Kepastian jadwal pelayanan, Kenyamanan lingkungan dan Keamanan pelayanan.

Hal – hal yang menjadi pendorong pelayanan publik kecamatan antara lain :

1. Adanya program peningkatan sumber daya aparatur yang dapat membentuk kebersamaan dan loyalitas dalam mendukung tujuan organisasi.

2. Adanya program/kegiatan pendidikan dan pelatihan yang meningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur.

3. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang pelayanan publik yang prima.

4. Adanya penerapan standart pelayanan ISO

Hal-hal yang menjadi penghambat pelayanan publik kecamatan antara lain :

1. Letak Kantor Kecamatan Batununggal yang tidak dilalui oleh kendaraan umum, sehingga seringkali masyarakat yang membutuhkan pelayanan menggunakan jasa pihak ke tiga.

2. Kondisi ini menghambat penyampaian informasi yang maksimal dari petugas front office untuk menjelaskan berbagai kondisi dan manfaat pelayanan yang dibutuhkan.

- Solusi peningkatan kualitas pelayanan Kecamatan dimasa datang akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :

(34)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

34

Kecamatan Batununggal

1. Meningkatan kapasitas SDM tetap menjadi prioritas sehingga program peningkatan aparatur menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan/karyawati Kec. Batununggal.

2. Penerapan standar pelayanan ISO harus dijadikan pedoman sehingga kita mempunyai acuan yang jelas dan memberikan pelayanan kepada publik.

Data hasil survey kepuasan Pelayanan Kecamatan Tahun 2014 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.8

Data Perbandingan Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Kecamatan Se-Kota Bandung Tahun 2014

NO NAMA SKPD / UNIT KERJA TARGET IKM CAPAIAN (%)

1 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 75,00 89,20 104,00

2 KECAMATAN CIBENYING KALER 75,00 86,30 115,07

3 KECAMATAN RANCASARI 71,25 81,90 114,95

4 KECAMATAN LENGKONG 75,00 81,68 108,00

5 KECAMATAN BUAHBATU 72,10 81,30 109,39

6 KECAMATAN UJUNG BERUNG 77,00 81,00 105,19

7 KECAMATAN BANDUNG WETAN 80,86 81,00 100,17

8 KECAMATAN ANDIR 81,00 82,00 101,23

9 KECAMATAN ANTAPANI 75,00 80,20 106,69

10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 79,95 80,02 100.00

11 KECAMATAN SUKASARI 70,86 79,50 112,00

12 KECAMATAN MANDALATI 70,00 79,50 112,92

13 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 73,57 79,15 105,00

14 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 70,00 78,00 101,08

15 KECAMATAN PANYILEUKAN 75,00 77,86 103,81 16 KECAMATAN ASTANAANYAR 74,96 77,25 103,05 17 KECAMATAN COBLONG 65,00 77,05 118,54 18 KECAMATAN ARCAMANIK 70,00 75,60 105,00 19 KECAMATAN GEDEBAGE 75,42 75,43 100.00 20 KECAMATAN REGOL 75,40 75,40 100,00

(35)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

35

Kecamatan Batununggal

Untuk melihat capaian kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat seluruh Kecamatan, dapat dilihat pada Grafik berikut :

Grafik 3.1

Data Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat Seluruh Kota Bandung

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakatadalah sebesar 71.13 dari target sebesar 70 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 101.61 % atau melebihi target yang diperjanjikan. Capaian ini lebih baik dari capaian tahun

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 RANKING DATA IKM 21 KECAMATAN CICENDO 75,00 75,25 100,33 22 KECAMATAN CIDADAP 73,00 75,20 103,01

23 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 74,00 74,92 101,25

24 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 75,00 74,57 99,43

25 KECAMATAN CIBIRU 73,00 73,60 100,82

26 KECAMATAN BANDUNG KULON 72,50 73,60 100,00

27 KECAMATAN BATUNUNGGAL 70,00 71.13 101,61

28 KECAMATAN KIARACONDONG 68,11 69,75 102,57

29 KECAMATAN CINAMBO 65,00 69,63 107,11

(36)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

36

Kecamatan Batununggal

sebelumnya yaitu meningkat 1.05 Point.

Capaian kinerja indicator Indeks kepuasan masyarakat Kecamatan Batununggal sebesar 71.13 % lebih rendah bila dibandingkan dengan kecamatan Lengkong dengan nilai IKM 81.68 dengan capaian realisasi adalah 108,00 % peringkat ke-4 (Tujuh) dari hasil IKM 30 Kecamatan di Kota Bandung sedangkan bila dibandingkan dengan kecamatan Kiaracondong yang mencapai 69,75 maka capaian IKM Kecamatan Batununggal lebih baik 1.38 point.

Untuk melihat perbandingan capaian kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Batununggal dengan capaian pada Tingkat Kota Bandung dan Kecamatan terdekat, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Data perbandingan IKM

Grafik 3.2

Data perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Kecamatan Lengkong& Kecamatan Kiaracondong

60 65 70 75 80 85 TARGETCAPAIAN KECAMATAN BATUNUNGGAL KECAMATAN LENGKONG KECAMATAN KIARACONDONG

No Nama Kecamatan Target Realisasi Capaian

1 Batununggal 70 71.13 101.61

2 Lengkong 75.00 81.68 108.00 %

(37)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

37

Kecamatan Batununggal

2. Analisis Pencapaian Indikator Persentase Keluhan / Pengaduan pelayanan

adminstratif yang ditindaklanjuti

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100% dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai mencapai target yang diperjanjikan.

Laporan keluhan / pengaduan yang masuk sistem layanan aspirasi pengaduan online Rakyat (LAPOR) pemerintah Kota Bandung adalah 23 pengaduan

Untuk melihat Capaian kinerja nyata indikator Persentase keluhan / pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10

Data Persentase Keluhan/pengaduan Kecamatan Batununggal Tahun 2014

No Nama Jumlah Pengaduan Tindak Lanjut Persentase 1 Kecamatan Batununggal 3 3 100 % 2 Kelurahan Gumuruh 1 1 100 % 3 Kelurahan Maleer - - 100 % 4 Kelurahan Cibangkong 7 7 100 % 5 Kelurahan Samoja 3 3 100 % 6 Kelurahan Kebonwaru 3 3 100 % 7 Kelurahan Kebongedang - - 100 % 8 Kelurahan Kacapiring 4 4 100 % 9 Kelurahan Binong 2 2 100 % Jumlah 23 23 100 %

Sumber : Kecamatan Batununggal

NO Kasi Jumlah Pengaduan Jumlah ditindaklanjuti Persentase 1 Pelayanan 2 2 100 % 2 Pemerintah - - 100 % 3 Ekbang & LH 7 7 100 %

(38)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

38

Kecamatan Batununggal

4 Dikmas 2 2 100 %

5 Tramtib 8 8 100 %

6 Kasubag Umum &

Kepegawaian 4 4 100 %

Jumlah Total 23 23

Berdasarkan Data diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

a. Jumlah Keluhan / Pengaduan yang paling banyak adalah Keluhan / Pengaduan adalah di Kelurahan Cibangkong dan Kasi Ketentraman dan Ketertiban.

1. Keluhan / Pengaduan tentang Gangguan suara AC TSM

Keluhan / Pegaduan tentang Gangguan suara AC TSM Pengaduan yang paling banyak dilaporkan oleh Masyarakat, hal ini dikarenakan di wilayah Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal terutama warga RW 03 yangb berdekatan/perbatasan dinding tembok TSM dimana dilokasi tersebut terdapat generator AC. Hal tersebut mengakibatkan warga masyarakat merasa risih dan terganggu disaaat malam hari dengan kebisingan suara AC yang keluar dari TSM.

- Solusi untuk Keluhan / Pengaduan tentang tentang Gangguan suara AC TSM tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Kecamatan Batununggal berkoordinasi dengan RT/RW setempat maupun dengan pihak kelurahan melalui Kasi Trantib, bekerjasama pihak pengelola TSM untuk senantiasa menjaga ketertiban, kebersihan dan kenyamanan warga sekitar termasuk kebisingan AC TSM yang mengganggu istirahat warga.

2. Keluhan / Pengaduan tentang Legalisir Kartu Keluarga (KK) dan KTP

Keluhan / Pegaduan tentang legaslisir KK dan KTP dimana dilembar persyaratan tercantum legalisir KK dan KTP untuk masuk sekolah jalur Akadaemis yang harus dilegalisir oleh Kelurahan. Akan tetapi untuk legalisir KK dan KTP dilakukan di Kecamatan sesuai dengan Perwal No. 470/SE.28 Disdukcapil angka 5 dilakukan oleh Camat/pejabata structural di Kecamatan bukan oleh Kelurahan..

(39)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

39

Kecamatan Batununggal

- Solusi untuk Keluhan / Pengaduan tentang Legalisir Kartu Keluarga (KK) dan KTP untuk kedepan akan diadakan evaluasi salah satunya ditambah petugas pelayanan karena saat itu volume yang ingin melegalisir KK dan KTP sangat banyak sekali sehingga menyebabkan antrian yang panjang.

3. Keluhan/pengaduan tentang pembuatan KK dan KTP

Keluhan/pengaduan tentang pembuatan KK dan KTP masih tidak beres

sampai harus berbulan-bulan.salah satu faktor penyebabnya yang

mewajibkan KK dan KTP di wilayah Kecamatan Batununggal mencapai

112.163 orang yang ditangani oleh 2 orang operator.untuk pembuatan

KTP Rumah sakit, pendaftaran TNI/POLRI dan Pasfor kami bisa

membantu dengan proses dengan pembuatan lebih cepat dengan catatan

Kecamatan dan menjelaskan keperluan pembuatan KTP untuk

disegerakan serta berkas yang disyaratkan sudah lengkapdan dilakukan

oleh operator diluar jam kerja sehingga tidak mengganggu pelayanan KTP

dan KK nominative dan sesuai Perwal Nomor 001 tahun 2010 tanggal 4

Januari 2010 tentang Prosedur dan Tata Cara Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan Pasal 17 huruf c ayat 1. Tingkat Kecamatan

petugas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.

- Solusi untuk Keluhan/pengaduan tentang pembuatan KK dan KTP

Kecamatan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu Disdukcapil supaya biasa menambah petugas Operator.

Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100 % bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100 %.Data penunjang capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti yang

(40)

LKIP Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014

40

Kecamatan Batununggal

diperoleh dari Kasi Pelayanan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti sebesar 100 % sama dengan capaian Kecamatan Sumur Bandung dengan pengaduan yang ditindaklanjuti sebanyak 23 pengaduan lebih besar dari jumlah pengaduan Kecamatan Batununggal & Kecamatan Babakan Ciparay dengan capaian kinerja indikator Persentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti sebesar 100 % dengan pengaduan yang ditindaklanjuti sebanyak 21 pengaduan lebih kecil dari jumlah pengaduan Kecamatan Babakan Ciparay.Bila dibandingkan dengan Kecamatan Sumur Bandung& Kecamatan Babakan Ciparay capaian tersebut sama.

Tabel 3.11

Data Perbandingan Persentase Keluhan / Pengaduan Kecamatan Batununggal Tahun 2014

No Nama Kecamatan Pengaduan Tindaklanjut Capaian

1 Kecamatan Batununggal 23 23 100 %

2 Kecamatan Babakan Ciparay 21 21 100 %

3 Kecamatan Sumur Bandung 17 17 100%

3. Analisis Pencapaian Indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi OMBUDSMAN RI adalah sebesar 880 dari target sebesar 840 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 104,76 % atau melebihi target yang diperjanjikan target ini tidak direncanakan sebelumnya. Pengukuran target hasil reviu ini, baru dilakukan pada Tahun 2014 Triwulan 4 saja dan menjadi indikator kinerja tahun selanjutnya

.

Tahun 2014 adalah tahun pertama

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Hasil dari tabel uji Friedman yang menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi karagenan dan gelatin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap kenampakan permen

Pengamatan peneliti pada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di puskesmas Penerokan, 6 orang dari 9 orang ibu hamil tidak mengetahui tentang penyebab dari BBLR

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula kelapa pada tingkat konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar, kadar abu, total padatan terlarut, uji hedonik,

Hasil Anova menunjukkan bahwa perbedaan komposisi bahan dasar (pati sagu, tepung tempe dan tepung ubi jalar ungu) dalam pembuatan kue bangkit memberikan

Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat merupakan yang pertama dan satu-satunya balai yang dapat memijahkan ikan hias botia secara buatan dengan bantuan

Pada pemilihan tulangan, peringkat pertama adalah informasi harga yang diberikan, diperingkat kedua adalah tenggang waktu penyerahan material dari perusahaan