• Tidak ada hasil yang ditemukan

R E N C A N A S T R A T E G I S (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "R E N C A N A S T R A T E G I S (RENSTRA)"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KOTA MALANG

Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 98 Telp. (0341) 495771

e-mail: bpbd@malangkota.go.id website: bpbd.malangkota.go.id

(RENSTRA)

2015 - 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] iv

D

AFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 2

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 3

C. LANDASAN HUKUM ... 3

D. HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA ... 5

E. SISTEMATIKA PENULISAN ... 6

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN ... 8

A. STRUKTUR ORGANISASI ... 8

B. TUGAS DAN FUNGSI ... 10

C. SUMBER DAYA ... 29

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 33

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ... 33

B. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA AGENDA PRIORITAS RPJMN TAHUN 2015 - 2019 ... 35

C. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) TAHUN 2015 - 2019 ... 40

D. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA PROGRAM PRIORITAS RPJMD KOTA MALANG TAHUN 2013 - 2018 ... 46

(6)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] v

KEBIJAKAN ... 55

A. VISI DAN MISI ... 55

B. TUJUAN DAN SASARAN ... 57

C. STRATEGI ... 58

D. KEBIJAKAN ... 60

BAB V. INDIKATOR KINERJA DAN PROGRAM KEGIATAN ... 62

A. INDIKATOR KINERJA ... 63

B. PROGRAM KEGIATAN... 66

(7)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] vi

D

Gambar 1. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... 6 Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

(8)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] vii

D

Tabel 1. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan

Struktural ... 29

Tabel 2. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan Formal ... 30

Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana BPBD Kota Malang ... 31

Tabel 4. Permasalahan Yang Dihadapi ... 33

Tabel 5. Matriks SWOT Penyusunan Strategi ... 59

Tabel 6. Matriks Indikator Kinerja BPBD Kota Malang 2015 - 2018 ... 63

(9)
(10)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 1

P

ENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, definisi dari bencana adalah: peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dari definisi tersebut diketahui bencana diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu: bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, angin topan / puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar biasa dan kejadian antariksa / benda-benda angkasa.

Bencana non alam antara lain kebakaran hutan/lahan/pemukiman yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan.

Bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial politik dan konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi.

Bencana – bencana tersebut dapat terjadi sewaktu – waktu tanpa bisa diprediksikan sehingga sangat penting bagi setiap pemangku kepentingan khususnya dalam hal ini pemerintah untuk menyusun sebuah perencanaan yang komprehensif dan terpadu untuk merencanakan langkah – langkah atau upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi resiko bencana, melaksanakan

(11)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 2

melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Pemerintah Kota Malang menyadari pentingnya penanggulangan bencana untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi masyarakat, maka dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penggulangan Bencana Daerah yang kemudian disusul dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Malang Nomor 44 tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penggulangan Bencana Daerah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka oleh karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang selaku salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di bawah Pemerintah Kota Malang wajib pula menyusun Rencana Strategis yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang untuk kurun waktu tahun 2013 – 2018.

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan BPBD Kota Malang maka wajib disusun pula sebuah perencanaan strategis yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, termasuk program kegiatan dengan target kinerja yang Specific (jelas), Measurable (terukur),

Achievable (dapat tercapai), Relevant (sesuai), dan Time Bound

(berbatas waktu) sehingga dengan adanya perencanaan yang komprehensif dan terpadu tersebut diharapkan kinerja dari institusi pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang dapat berkontribusi positif dalam pencapaian target – target RPJMD Kota Malang tahun 2013 – 2018.

(12)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 3

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Renstra ini disusun dengan maksud sebagai roadmap dalam mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang tahun 2013 – 2018 dari aspek penanggulangan bencana dengan memberikan gambaran ruang lingkup kewenangan dan urusan, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam kurun waktu 2015 – 2018 yang akan dilaksanakan oleh BPBD Kota Malang.

Sedangkan tujuannya adalah :

1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang – undangan tentang perencanaan;

2. Menyediakan dokumen dan acuan resmi bagi BPBD Kota Malang, Instansi terkait dan masyarakat dalam rangka menentukan prioritas, program dan kegiatan pada setiap tahunnya;

3. Menjabarkan tentang gambaran umum dan kondisi BPBD Kota Malang dalam tahun 2015 ini dan kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2018 sebagai perwujudan visi dan misi BPBD Kota Malang; 4. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi

kinerja tahunan bagi BPBD Kota Malang dan instansi terkait. C. LANDASAN HUKUM

Landasan penyusunan Renstra BPBD Kota Malang tahun 2015 – 2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(13)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 4

Negara;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

bencana;

6. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Daerah;

(14)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 5

tentang Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur;

16. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang tahun 2013 - 2018;

17. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

18. Peraturan Walikota Malang Nomor 44 Tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

19. Peraturan Walikota Malang Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Penyempurnaan Indikator Kinerja Daerah Kota Malang Tahun 2013 – 2018.

D. HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN YANG LAIN

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25 Tahun 2004, maka keberadaan Rencana Strategis BPBD Kota Malang merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Malang khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD Kota Malang, serta setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja (Renja) BPBD Kota Malang.

Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah, keberadaan Renja BPBD Kota Malang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BPBD Kota Malang yang dalam kaitan ini pula substansi RKA tersebut akan tercermin pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

(15)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 6

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk kepentingan kemudahan dalam menyusun maupun dalam menilai suatu konsep, maka renstra dinas disusun dengan sistematika sebagai berikut : A P B D R A P B D RKA SKPD RINCIAN APBD P E M D A

(16)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 7

a. Latar Belakang. b. Maksud dan Tujuan. c. Landasan Hukum

d. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

e. Sistematika Penulisan BAB II. GAMBARAN PELAYANAN

a. Struktur Organisasi b. Tugas dan Fungsi c. Sumber Daya

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

a. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

b. Kajian Visi dan Misi serta Agenda Prioritas RPJMN Tahun 2015 – 2019

c. Kajian Visi dan Misi serta Tujuan dan Sasaran Strategis BNPB Tahun 2015 – 2019

d. Kajian Visi dan Misi serta Program Prioritas RPJMD Kota Malang Tahun 2013 - 2018

e. Penentuan Isu – Isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN

a. Visi dan Misi

b. Tujuan dan Sasaran c. Strategi

d. Kebijakan

BAB V. INDIKATOR KINERJA DAN PROGRAM KEGIATAN BAB VI. PENUTUP

(17)
(18)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 8

BAB II

G

AMBARAN PELAYANAN

A. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah, struktur organisasi BPBD Kota Malang terdiri dari : a. Kepala;

b. Unsur Pengarah; dan c. Unsur Pelaksana

a. Kepala BPBD secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah Kota Malang.

b. Unsur Pengarah terdiri dari sembilan orang yang berasal dari: 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dengan

penanggulangan bencana, sejumlah 5 (lima) orang;

2. Masyarakat profesional, yaitu pakar, profesional, dan tokoh masyarakat di Kota Malang, sejumlah 4 (empat) orang. Anggota Unsur Pengarah dari masyarakat profesional dipilih melalui uji kepatutan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota dimana masa jabatannya adalah selama 5 (lima) tahun. c. Unsur Pelaksana dipimpin oleh Kepala Pelaksana yang membantu Kepala BPBD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Unsur Pelaksana sehari-hari

(19)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 9

Susunan organisasi Unsur Pelaksana terdiri dari: 1. Kepala Pelaksana;

2. Sekretariat Unsur Pelaksana, yang membawahi: a) Sub Bagian Penyusunan Program;

b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Umum.

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang membawahi: a) Seksi Pencegahan Bencana;

b) Seksi Kesiapsiagaan Bencana;

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik, yang membawahi: a) Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana; b) Seksi Logistik Penanggulangan Bencana.

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, yang membawahi: a) Seksi Rehabilitasi Pascabencana;

b) Seksi Rekonstruksi Pascabencana. d. Kelompok Jabatan Fungsional;

(20)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 10

Gambar 2. Struktur Organisasi BPBD Kota Malang

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MALANG

KEPALA SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN SEKSI REKONSTRUKSI PASCABENCANA SEKSI LOGISTIK PENANGGULANGAN BENCANA SEKSI PENCEGAHAN BENCANA SEKSI KESIAPSIAGAAN BENCANA SEKSI TANGGAP DARURAT PENANGGULANGAN BENCANA SEKSI REHABILITASI PASCABENCANA UNSUR PENGARAH (SKPD, PROFESIONAL / AHLI) UNSUR PELAKSANA KEPALA PELAKSANA

B. TUGAS DAN FUNGSI BPBD mempunyai tugas:

a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, rekonstruksi secara adil dan setara;

b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;

(21)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 11

d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana; e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Walikota setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

f. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang; g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

h. pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas BPBD mempunyai fungsi:

a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efesien;

b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh;

b. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan di bidang penanggulangan bencana;

c. pelaksanaan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana;

d. pengkajian, komunikasi, konsultasi, pengembangan dan bimbingan dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana;

e. pelaksanaan pencarian dan penyelamatan korban bencana;

f. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah/instansi lain dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana;

g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(22)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 12

h. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

i. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); j. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); k. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM);

l. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

tugasnya. 1. Kepala Badan

Kepala BPBD mempunyai tugas menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas, mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian internal terhadap unit kerja di bawahnya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

2. Unsur Pengarah

Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran kepada Kepala BPBD dalam penanggulangan bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Unsur Pengarah menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah; b. pemantauan;

c. evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala BPBD

sesuai dengan tugasnya. 3. Unsur Pelaksana

Unsur Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi :

(23)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 13

b. saat tanggap darurat; dan c. pascabencana.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Unsur Pelaksana mempunyai fungsi :

a. pengoordinasian: dilaksanakan melalui koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah, instansi vertikal yang ada di daerah, lembaga usaha, dan/atau pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana;

b. pengkomandoan: dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari satuan kerja perangkat daerah, instansi vertikal yang ada di daerah serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana; dan

c. pelaksana: dilaksanakan secara terkordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah, instansi vertikal yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1) Kepala Pelaksana

Kepala Pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan tugas dan fungsi Unsur Pelaksana BPBD, mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian internal terhadap unit kerja di bawahnya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BPBD sesuai tugas dan fungsinya.

2) Sekretariat

Sekretariat melaksanakan tugas pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,

(24)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 14

kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan serta kerja sama. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program perencanaan, dan perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;

b. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah; c. pengumpulan data dan informasi kebencanaan;

d. pelaksanaan kerja sama;

e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana;

f. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);

g. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);

h. penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);

j. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan;

k. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan;

l. pelaksanaan urusan rumah tangga;

m. pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian; n. pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan

aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

(25)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 15

o. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

p. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; q. pengelolaan anggaran;

r. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai;

s. pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan;

t. pengkoordinasian pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

u. pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

v. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

w. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);

x. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

y. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah;

z. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang penanggulangan bencana;

aa. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah;

bb. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

cc. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana sesuai dengan tugasnya.

(26)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 16

Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Penyusunan Program; b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Umum.

a. Subbagian Penyusunan Program

Subbagian Penyusunan Program melaksanakan tugas penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Penyusunan Program mempunyai fungsi:

(1) penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);

(2) penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);

(3) penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(4) penyusunan Penetapan Kinerja (PK);

(5) penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan kegiatan;

(6) penyiapan bahan pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah;

(7) penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama; (8) pengumpulan data dan informasi kebencanaan; (9) penyusunan laporan penerapan dan pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM);

(10) penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); (11) penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan; (12) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (13) pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

(27)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 17

pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

(14) penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah;

(15) penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah;

(16) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

(17) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugasnya.

b. Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan melaksanakan tugas pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:

(1) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(2) pelaksanaan penatausahaan keuangan;

(3) pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan;

(4) penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran;

(5) penyusunan dan penyampaian laporan keuangan semesteran dan akhir tahun;

(6) penyusunan administrasi dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai;

(28)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 18

(8) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

(9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugasnya.

c. Subbagian Umum

Subbagian Umum melaksanakan tugas pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, ketatausahaan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan serta kearsipan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Umum mempunyai fungsi:

(1) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(2) pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan;

(3) pelaksanaan administrasi kepegawaian;

(4) pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan;

(5) pelaksanaan urusan rumah tangga;

(6) pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

(7) pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

(8) pelaksanaan dan penatausahaan barang milik daerah;

(29)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 19

(9) fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah;

(10) pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang penanggulangan bencana daerah;

(11) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (12) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi; dan

(13) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugasnya.

3) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

b. pengkoordinasiaan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

c. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

d. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

(30)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 20

e. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan;

f. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); g. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar

Operasional Prosedur (SOP);

h. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); i. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

j. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana sesuai dengan tugasnya.

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari : a. Seksi Pencegahan Bencana;

b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana. a. Seksi Pencegahan Bencana;

Seksi Pencegahan Bencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan dan mitigasi bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Pencegahan Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan mitigasi bencana;

(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan mitigasi bencana;

(31)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 21

(3) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang pencegahan dan mitigasi bencana;

(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan mitigasi bencana;

(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi; dan

(10) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana

Seksi Kesiapsiagaan Bencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Kesiapsiagaan Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

(32)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 22

(3) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;

(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi; dan

(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

4) Bidang Kedaruratan dan Logistik

Bidang Kedaruratan dan Logistik melaksanakan tugas mengkoordinasi dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

(33)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 23

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

c. komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

e. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

f. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan;

g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); h. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar

Operasional Prosedur (SOP);

i. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); j. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

k. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana sesuai dengan tugasnya.

Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari:

a. Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana; b. Seksi Logistik Penanggulangan Bencana.

(34)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 24

a. Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana

Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;

(2) penyiapan bahan Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;

(3) komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

(4) penyiapan bahan Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;

(5) penyiapan bahan Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;

(6) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(7) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(8) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (9) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

(35)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 25

(10) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

(11) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Logistik Penanggulangan Bencana

Seksi Logistik Penanggulangan Bencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana dan dukungan logistik. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Logistik Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana dan dukungan logistik;

(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana dan dukungan logistik;

(3) komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

(4) penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana dan dukungan logistik;

(5) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana dan dukungan logistik; (6) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(7) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(36)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 26

(9) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (10) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi; dan

(11) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

5) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

e. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan;

f. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); g. pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar

Operasional Prosedur (SOP);

h. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); i. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

j. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

(37)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 27

k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana sesuai dengan tugasnya.

Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari : a. Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana;

b. Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana. a. Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana

Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca bencana;

(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca bencana.

(3) pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca bencana;

(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada rehabilitasi pasca bencana;

(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(38)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 28

(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi; dan

(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

b. Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana

Seksi Rekonstruksi Pascabencana melaksanakan tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana mempunyai fungsi:

(1) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca bencana;

(2) penyiapan bahan pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca bencana;

(3) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca bencana;

(4) penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada rekonstruksi pasca bencana;

(5) pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(6) pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP);

(39)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 29

(7) pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); (8) pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi; dan

(10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

C. SUMBER DAYA

Sumber daya meliputi dua aspek yakni sumber daya manusia dan sumber daya fisik (sarana prasarana). Untuk sumber daya manusia BPBD Kota Malang seluruhnya saat ini berjumlah 21 orang Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD). Sebagian besar PNS BPBD Kota Malang adalah berpendidikan S-2 sejumlah 9 orang (43%) dan S1 sejumlah 7 orang (33%), sedangkan yang lain berpendidikan SLTA sejumlah 3 orang, D3 sejumlah 1 orang, dan SD sejumlah 1 orang. Data PNS BPBD Kota Malang sesuai dengan tingkat pendidikan formal dan struktural secara terperinci sebagai berikut :

Tabel 1. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan Struktural

N o Gol.

Tingkat Pendidikan Struktural (orang)

Jml

DIKLAT

PIM II DIKLATPIM III DIKLATPIM IV

Eselon

II-b Eselon II-b Eselon III-a Eselon III-b Eselon IV-a Eselon Non Eselon III-a Eselon III-b Eselon IV-a Eselon Non

1. IV/c 1 1 2. IV/b 1 1 3. IV/a 1 2 3 6 4. III/d 4 1 5 5. III/c - 6. III/b - 7. III/a - JUMLAH 1 - - 2 - - - 2 7 1 13

(40)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 30

Tabel 2. Data PNS Menurut Golongan Ruang dan Tingkat Pendidikan Formal

No Ruang Gol. Tingkat Pendidikan Formal (orang) Jml S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP SD 1. IV/c 1 1 2. IV/b 1 1 3. IV/a 5 1 6 4. III/d 2 3 5 5. III/c 1 1 2 6. III/b 2 2 7. III/a 1 1 8. II/d - 9. II/c 1 1 10. II/b 1 1 11. II/a - 12. I/d - 13. I/c 1 1 14. I/b - 15. I/a - JUMLAH 9 7 1 - - 3 - 1 21

Sarana dan prasarana yang tersedia di BPBD Kota Malang saat ini masih sangat minim mengingat Badan ini baru terbentuk sesuai Peraturan Daerah Kota Malang nomor 11 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah tanggal 17 Oktober 2014 pada Peraturan Walikota Malang nomor 44 tahun 2014 tanggal 6 Nopember 2014, dan penunjukan personilnya baru dilakukan pada tanggal 6 Januari 2015. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di BPBD Kota Malang disajikan sebagai berikut :

(41)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 31

Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana BPBD Kota Malang

No. Jenis Prasarana dan Sarana Jumlah Keterangan

1. Gedung kantor ± 126 m2 Aset Bakesbangpol Kota Malang

2. Mobil Operasional Kepala Pelaksana

BPBD 1 unit Pinjam pakai dari Bagian Umum Setda Kota Malang (2015 – 2016) 3. Mobil Rescue Ford Ranger Double

Cabin (dan perlengkapannya) 1 paket Hibah dari BNPB 4. Sepeda Motor Rescue Kawasaki Trail

(dan perlengkapannya) 2 paket Hibah dari BNPB

5. Tenda Posko 1 set Hibah dari BNPB

6. Tenda Pengungsi 2 set Hibah dari BNPB

7. Solar Cell 5 unit Hibah dari BNPB

8. Tenda Keluarga 7 set Hibah dari BNPB 9. Solar Handle Lamp 8 unit Hibah dari BNPB

10. Velbed 35 unit Hibah dari BNPB

11. Genset 1,2 KW 2 unit Hibah dari BNPB 12. Genset 5,5 KW 1 unit Hibah dari BNPB 13. Senter Rescue HID Search Light 5 set Hibah dari BNPB

14. Chainsaw 1 set Hibah dari BNPB

15. Handy Talky 5 set Hibah dari BNPB

16. RIG 5 set Hibah dari BNPB

17. SSB 3 set Hibah dari BNPB

18. Chainsaw (Huqvarna) 1 unit Hibah dari BNPB

19. Sekop 10 buah Hibah dari BNPB

20. Pelampung (Ban Dalam Truk) 5 buah Hibah dari BNPB 21. Jaket Pelampung 10 buah Hibah dari BNPB 22. Tenda Keluarga 5 unit Hibah dari BNPB 23. Tenda Gulung 20 lembar Hibah dari BNPB 24. Perahu Karet (Beserta Motor Tempel) 1 unit Hibah dari BNPB

(42)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 32 25. Kamera Pocket (merk Nikon) 3 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 26. Kipas Angin (merk Miyako) 2 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 27. AC (merk Sharp) 2 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 28. Kursi dan Meja Tamu 1 set Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 29. Filling Cabinet (merk Brother) 2 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 30. Lemari Ordner (merk Brother) 1 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 31. Papan Tulis (merk Golden Horse) 2 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 32. Meja Pimpinan (merk High Point) 4 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 33. Meja Rapat Staf (merk High Point) 2 set Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 34. Kursi Pimpinan (merk Malvin) 3 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 35. Kursi Staf (merk Malvin) 7 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang 36. Kursi Rapat (merk Phoenix) 25 unit Inventaris Mutasi dari

Panwaslu Kota Malang

Disamping sarana prasarana tersebut di atas juga terdapat paket – paket lauk pauk, makanan tambahan gizi, peralatan dapur, kompor serba guna, kidsware, tikar, matras, kelambu, karung plastik, kantung mayat, kesehatan keluarga, dan sandang, yang merupakan bantuan dari BNPB (melalui BPBD Propinsi Jawa Timur) sebagai barang – barang logistik yang diperuntukkan untuk korban bencana di Kota Malang. Dengan semakin bertambahnya sarana prasarana serta barang – barang logistik yang dimiliki oleh BPBD Kota Malang maka sebagai konsekuensinya dibutuhkan gedung kantor dan gudang logistik yang memadai bagi BPBD agar operasional pelayanan penanggulangan bencana Kota Malang dapat berjalan secara optimal.

(43)
(44)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 33

BAB III

I

SU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD serta dikaitkan dengan kondisi obyektif di lapangan yang berkenaan dengan penanganan prabencana, kedaruratan dan pascabencana, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

Tabel 4. Permasalahan Yang Dihadapi

No Kajian Aspek Kondisi Saat Ini Standar Yang Digunakan

Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Yang Dihadapi Internal Eksternal

1. Yuridis Baru tersedia Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Dalam Hal Pembentukan Organisasi BPBD UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008 Dibutuhkannya landasan hukum bagi aparatur dalam penanganan penanggulangan bencana dalam berbagai jenis situasi yang terjadi di lapangan secara lintas sektor Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penanganan bencana secara cepat dan komprehensif Belum adanya Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana secara komprehensif dan lintas sektor 2. Unsur

Pengarah Perlunya arahan dan panduan dalam pengelolaan bencana dari unsur – unsur yang kompeten UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008 Dibutuhkannya arahan dari pihak – pihak yang berkompeten untuk pengelolaan bencana Dinamisnya kondisi lingkungan dan kompleksnya permasalahan penanggulangan bencana membutuhkan sumbangan pemikiran dan kajian dari pihak – pihak yang kompeten

Belum ada unsur pengarah penanggulangan bencana sesuai peraturan perundang - undangan 3. Sumber Daya Manusia Kurangnya kapasitas dan kuantitas aparatur pada BPBD UU No. 5

Tahun 2014 Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan sebagai akibat kurangnya kompetensi dan kuantitas SDM Penanganan bencana yang sustainable memerlukan SDM yang kompeten & dalam jumlah yang memadai Aparatur yang ada belum memiliki kompetensi dan jumlah yang memadai

(45)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 34

4. Sumber

Dana Belum malnya opti anggaran untuk penanganan prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 8 huruf d Belum terlaksananya beberapa rencana kegiatan disebabkan kurangnya anggaran Penanganan bencana yang komprehensif memerlukan sumber dana yang memadai

Kurang optimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi

5. Sarana dan pra sarana Belum tersedianya sarana dan pra sarana yang memadai untuk pelaksanaan tugas dan fungsi UU No. 24

tahun 2007 Kebutuhan akan sarana prasarana yang memadai untuk pelaksanaan tugas dan fungsi

Tuntutan

masyarakat akan penanganan bencana yang cepat dan tepat

Kurangnya sarana dan prasarana untuk

melaksanakan tugas dan fungs secara optimal 6. Pengura-ngan risiko bencana (mitigasi bencana) Belum adanya kesepahaman antar stakeholder untuk melakukan aksi bersama dalam pengurangan resiko bencana PP No. 21

tahun 2008 Dibutuhkan kesepakatan dengan stakeholder lain dalam melaksanakan langkah pengurangan resiko bencana secara efektif Belum adanya kesepahaman antar stakeholder untuk melaksanakan upaya pengurangan resiko bencana Belum adanya Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Pengurangan Resiko Bencana 7. Kajian Risiko Bencana Belum fokusnya penanganan bencana terhadap potensi bencana yang akan terjadi PP No. 21

tahun 2008 Belum terjalinnya langkah – langkah penanggulangan bencana yang terpadu dalam menghadapi potensi bencana Masyarakat dan dunia usaha belum cukup peduli akan potensi bencana yang mungkin terjadi Belum adanya kajian atas risiko bencana dan pemetaannya 8. Partisipasi masyarak at dalam penanggul angan bencana Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bencana belum terlembaga dengan optimal UU No. 24 tahun 2007, PP No. 21 tahun 2008, Perka BNPB No. 1 tahun 2012, Perka BNPB No. 11 tahun 2014 Belum terjalinnya koordinasi yang optimal antara BPBD dengan unsur masyarakat dalam penanganan bencana Adanya peraturan perundangan yang meminta untuk melembagakan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana Belum terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana 9. Penangan an tanggap darurat bencana Penanganan tanggap darurat belum optimal UU no. 24 tahun 2007 & PP No. 21 tahun 2008 Personil BPBD yang ada tidak mencukupi untuk secara cepat menangani tanggap darurat bencana Dibutuhkan penanganan tanggap darurat secara cepat dan akurat

Belum optimalnya satgas / tim reaksi cepat penanggulangan bencana 10 Rehabilita si dan Rekonstru ksi pasca bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana belum optimal UU no. 24 tahun 2007 & PP No. 21 tahun 2008 Anggaran dan personil serta kerjasama dengan stakeholder lain belum memadai Meningkatnya tuntutan akan ganti kerugian dari masyarakat akibat kejadian alam Belum optimalnya ketersediaan anggaran, personil dan kerjasama dengan stakeholder lain

(46)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 35

B. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA AGENDA PRIORITAS RPJMN TAHUN 2015 - 2019

Merujuk kepada Buku I Agenda Pembangunan Nasional tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, diketahui bahwa visi pembangunan nasional adalah:

“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong – Royong”

Sementara untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Disamping itu untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

(47)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 36

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dari Sembilan agenda prioritas tersebut pada agenda ke-tujuh yaitu: “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor strategis ekonomi domestik” terdapat 7 (tujuh) sub agenda prioritas yaitu:

1. Peningkatan Kedaulatan Pangan; 2. Peningkatan Ketahanan Air; 3. Peningkatan Kedaulatan Energi;

4. Melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;

5. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan; 6. Penguatan Sektor Keuangan; dan

(48)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 37

Pada sub agenda ke-empat jelas terbaca bahwa pengelolaan bencana merupakan salah satu sub agenda prioritas yang masuk dalam agenda prioritas untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor srategis ekonomi domestik.

Pengelolaan bencana ini diimplementasikan dalam bentuk Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana dengan sasarannya adalah “menurunnya indeks risiko bencana pada pusat – pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi”.

Adapun arah kebijakan penanggulangan bencana dalam RPJMN 2015 – 2019 adalah untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Strateginya adalah:

1. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di pusat dan daerah, melalui:

a. Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah;

b. Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana melalui penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000 pada kabupaten dan skala 1:25.000 untuk kota, yang difokuskan pada kabupaten/kota risiko tinggi terhadap bencana;

c. Pemanfaatan kajian dan peta risiko bagi penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten/Kota dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RAD PRB), yang menjadi referensi untuk penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota;

d. Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan review RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota;

e. Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana di pusat dan daerah;

(49)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 38

f. Penyusunan rencana kontijensi pada kabupaten/kota yang berisiko tinggi sebagai panduan kesiapsiagaan dan operasi tanggap darurat dalam menghadapi bencana.

2. Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana, melalui:

a. Mendorong dan menumbuhkan budaya sadar bencana serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan;

b. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat baik melalui media cetak, radio dan televisi;

c. Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan kepada masyarakat;

d. Meningkatkan kerjasama internasional, mitra pembangunan, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan dunia usaha dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;

e. Peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah pasca bencana, melalui percepatan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana alam;

f. Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan bencana alam; dan

g. Membangun dan menumbuhkan kearifan lokal dalam membangun dan mitigasi bencana.

3. Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana, melalui:

a. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana di pusat dan daerah;

b. Penguatan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan penanggulangan bencana;

(50)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 39

c. Penyediaan sistem peringatan dini bencana kawasan risiko tinggi serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini dengan baik;

d. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana; e. Melaksanakan simulasi dan gladi kesiapsiagaan menghadapi

bencana secara berkala dan berkesinambungan di kawasan rawan bencana;

f. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan (shelter/tempat evakuasi sementara, jalur evakuasi dan rambu-rambu evakuasi) menghadapi bencana, yang difokuskan pada kawasan rawan dan risiko tinggi bencana; g. Pembangunan dan pemberian perlindungan bagi prasarana

vital yang diperlukan untuk memastikan keberlangsungan pelayanan publik, kegiatan ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban pada situasi darurat dan paska bencana;

h. Pengembangan Desa Tangguh Bencana di kawasan risiko tinggi bencana untuk mendukung Gerakan Desa Hebat; dan i. Peningkatan kapasitas manajemen dan pendistribusian

logistik kebencanaan, melalui pembangunan pusat – pusat logistik kebencanaan di masing-masing wilayah pulau, yang dapat menjangkau wilayah pasca bencana yang terpencil

Analisa:

Dari konstruksi perencanaan pembangunan nasional ini terlihat bahwa urusan pengelolaan bencana merupakan salah satu sub agenda strategis pembangunan nasional dalam menciptakan iklim investasi dan perekonomian yang kondusif demi terwujudnya kemandirian ekonomi nasional. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut terlihat bahwa dalam RPJMN 2015 – 2019 upaya – upaya pengelolaan bencana lebih diarahkan untuk meminimalisir risiko bencana dengan sasaran untuk

(51)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 40

menurunkan indeks risiko bencana pada pusat – pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi. Upaya pengelolaan bencana untuk mengurangi risiko bencana ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) langkah secara simultan yakni: 1) internalisasi upaya mitigasi bencana dalam peraturan perundang – undangan nasional dan daerah; 2) menurunkan tingkat kerentanan terhadap bencana melalui peningkatan civil society

awareness dan kepedulian dunia usaha; dan 3) peningkatan kapasitas

pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui peningkatan kualitas aparatur dan penyediaan infrastruktur penanggulangan bencana.

Selanjutnya tiga langkah srategi tersebut agar dapat direalisasikan secara terencana dan terukur selanjutnya akan diaplikasikan secara konkret dalam bentuk program dan kegiatan dari satuan kerja pelaksana penanggulangan bencana baik di tingkat nasional dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun di tingkat daerah yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Perumusan program dan kegiatan ini pada tingkat daerah juga harus mengacu kepada RPJMD yang berlaku agar selaras dengan visi misi dan program prioritas dari kepala daerah / wakil kepala daerah yang masih menjabat.

C. KAJIAN VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) TAHUN 2015 - 2019

Berdasarkan rancangan Renstra BNPB tahun 2015 – 2019 diketahui bahwa visi BNPB adalah sebagai berikut:

“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”

Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin diwujudkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005

(52)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 41

– 2025 yaitu bagaimana negara mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana dari masyarakat, meningkatkan kemampuan daya lenting masyarakat untuk pulih kembali dari dampak bencana, serta membangung budaya hidup harmonis berdampingan dengan ancaman bencana yang mampu mengantisipasi, mengadaptasi, serta menghindari/meminimalisir dampak bencana.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) misi BNPB tahun 2015 – 2019 yaitu sebagai berikut:

1. Mewujudkan pengurangan risiko bencana menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional, serta mewujudkan budaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pemerintah, swasta dan masyarakat;

2. Menyelenggarakan penanganan darurat bencana secara cepat, efektif dan efisien melalui optimalisasi dan mobilisasi sumberdaya penanggulangan bencana nasional;

3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pascabencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dari sebelum terjadi bencana secara terkoordinasi, terencana dan terkendali yang berdimensi pengurangan risiko bencana;

4. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan peralatan penanggulangan bencana sesuai standar minimal BNPB untuk kesiapsiagaan dan penanganan darurat secara optimal;

5. Menyelenggarakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya secara transparan dengan menerapkan prinsip

(53)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 42

6. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengawasan secara profesional dan berkualitas dalam rangka meminimalkan kebocoran dan penyelewengan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;

7. Mewujudkan sumberdaya manusia dan aparatur penanggulangan bencana yang andal melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang responsif terhadap lingkungan strategis penanggulangan bencana;

8. Meningkatkan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara real time dan interaktif dalam rangka menyediakan data, informasi dan penerangan penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Sebagai penjabaran atas visi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, maka tujuan yang akan dicapai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam periode pelaksanaan 2015 – 2019 adalah:

1. Meningkatkan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana agar terwujud pembangunan nasional yang berdimensi penanggulangan bencana, serta meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana agar terwujud penanggulangan bencana yang terpadu;

2. Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat bencana;

3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana untuk mewujudkan pemulihan wilayah dan masyarakat yang lebih baik dibandingkan sebelum kejadian bencana;

(54)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 43

4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan tata kelola logistik dan peralatan penanggulangan bencana sesuai standar minimal yang ditetapkan BNPB untuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana dan distribusi bantuan secara cepat pada saat penanganan darurat;

5. Meningkatkan kapasitas manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana;

6. Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, transpan dan akuntabel;

7. Meningkatkan kemampuan dan keandalan sumberdaya manusia dan aparatur dalam mengadaptasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan dan respon terhadap ancaman bencana; 8. Meningkatkan kualitas data dan informasi penanggulangan

bencana yang terintegrasi, serta memperluas jaringan penerangan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang aktual. Adapun sasaran strategis berdasarkan tujuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang akan dicapai meliputi:

1. Terwujudnya kesadaran pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan outcome-nya: meningkatnya kapasitas dan peran serta masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, penyediaan sarana dan prasarana peringatan dini, mitigasi dan sumberdaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana;

2. Terwujudnya keandalan dan kecepatan penanganan darurat dengan outcome-nya: meningkatnya kecepatan pemberian bantuan darurat, penyelamatan banyak nyawa (save more lives)

(55)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 44

pada saat operasi tanggap darurat, serta perbaikan dan pemulihan fungsi sarana dan prasarana vital akibat bencana; 3. Meningkatnya kualitas rehabilitasi dan rekonstruksi

pascabencana dengan outcome-nya: terwujudnya pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang lebih baik dari sebelum kejadian bencana secara terkoordinasi, terencana, yang disesuaikan dengan kemampuan pendanaan tersedia

4. Tersedianya logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang memadai sesuai dengan standar minimal logistik dan peralatan BNPB dengan outcome-nya: Terpenuhinya dan terdistribusinya logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang memadai untuk kesiapsiagaan dan penanganan darurat secara cepat dan terkendali;

5. Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan

outcome-nya meningkatnya kualitas perencanaan dan

penganggaran, produk hokum dan perundang – undangan, tata kelola administrasi dan keuangan, sumberdaya manusia, serta sarana dan prasarana penyelenggaraan penanggulangan bencana;

6. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, transpan dan akuntabel dengan outcome-nya: meningkatnya kualitas pengendalian, pengawasan dan pemeriksanaan pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup BNPB;

7. Terwujudnya keandalan sumberdaya manusia penanggulangan bencana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

(56)

[Renstra BPBD Kota Malang 2015 - 2018] 45

dengan outcome-nya: meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana;

8. Meningkatnya kualitas dan kemudahan akses data, informasi dan penerangan penanggulangan bencana dengan outcome-nya: terwujudnya data dan informasi kebencanaan yang terintegrasi dan realtime.

Analisa:

Membaca visi dan misi serta tujuan dan sasaran strategis BNPB tahun 2015 – 2019 di atas terlihat bahwa terdapat beberapa point kunci yang menjadi isu utama yaitu:

1. Pengurangan risiko bencana yang terintegrasi; 2. Kecepatan penanganan tanggap darurat bencana;

3. Rehabilitasi dan rekonstruksi secara terkoordinasi, terencana dan terkendali;

4. Penyediaan logistik dan sarana prasarana yang optimal; 5. Good governance; dan

6. Sistem informasi kebencanaan yang aktual dan terintegrasi. Enam point tersebut akan menjadi titik fokus dalam penyusunan program dan kegiatan BPBD Kota Malang selama periode 2015 – 2018 sesuai periode Rencana Strategis yang disusun ini sehingga Renstra dari BPBD Kota Malang dapat selaras dengan Renstra BNPB. Sinkronisasi diperlukan agar kebijakan penanggulangan bencana antara pusat dan daerah dapat terwujud dalam satu benang merah untuk menciptakan kesinambungan program pembangunan antara pusat dan daerah.

Gambar

Gambar 1.  Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya   ............................................................................................
Tabel 1.  Data  PNS  Menurut  Golongan  Ruang  dan  Tingkat  Pendidikan  Struktural
Tabel 4. Permasalahan Yang Dihadapi
Tabel 5. Matriks SWOT Penyusunan Strategi

Referensi

Dokumen terkait

Renstra ini akan menjadi pedoman dan arahan bagi seluruh civitas akademika di Poltekkes Kemenkes Kupang dalam penyelenggraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam

5 Demmalino dan Wicaksono.Utang Budaya Perempuan Tana Toraja.Yogyakarta.PSKK UGM.2004 hlm.124.. namun progresivitas norma UU ini masih setengah hati, yang melahirkan multi

• Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan berdaya saing nasional. • Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran, penelitian

adalah Maimun (Kasi Pemerintahan) dan dilanjutkan dengan penyerahan stempel kampung pemekaran yang bernama Blang mancung Timur kepada kepala kampung yang bernama Tukiran. Kasi

Keamanan, keindahan dan peningkatan perekonomian masyarakat serta memudahkan mengakses desa lain P1 B Kondisi Jalan Desa Dsn.Rejosari menuju Kedawung Desa Sraten Makadam yang akan

Dari analisis penulis, metode yang dipergunakan untuk memproteksi dengan cara system password pada file DOC kemungkinan besar dilakukan dengan cara menambah fasilitas

Sasaran tersebut yaitu mencari calon Brigadir Polri yang terbaik dan dengan prinsip penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali ini yaitu berprinsip BTAH (Bersih,

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dari tanah lunak di Sidoardjo dan lumpur yang terdapat di dekat pusat semburan lumpur dengan menggunakan CPTu dan