• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

(Dana Dekonsentrasi dan Dana APBD)

DINAS SOSIAL

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BANJARMASIN

(2)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page i KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Rancangan Rencana Kerja Dinas Sosial4 Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 dapat diselesaikan.

Rancangan Rencana Kerja Dinas Sosial tahun 2016 disusun sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa pemerintah wajib menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, dan sebagai SKPD yang ada pada Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Dinas Sosial menyusun Rancangan Renja untuk Tahun 2016.

Rencana Kerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan arah institusi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Banjarmasin, 6 Mei 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. M. FARHAN Pembina Utama Muda NIP. 19570831 198403 1 004

(3)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i DAFTAR ISI ……… ii

BAB I TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1

BAB II CAPAIAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN CAPAIAN TAHUN 2015

4

BAB III PERMASALAHAN DAN TANTANGAN 8

BAB IV ISU STRATEGIS 10

BAB V KEBIJAKAN K/L DAN DAERAH 14

BAB VI PROGRAM DAN KEGITAN PRIORITAS 16

BAB VII USULAN TAHUN 2016 17

(4)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 1 BAB I

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6, serta Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

A. Tugas Dinas Sosial adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Sosial sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. B. Fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial; 3. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi

peningkatan pemberdayaan sosial;

4. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial;

5. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan bantuan sosial;

6. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi peningkatan pemberdayaan potensi dan partisipasi sosial masyarakat;

7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis; 8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

C. Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dilengkapi dengan unsur-unsur organisasi, yang terdiri :

1. Sekretariat, yang terdiri dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

(5)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 2 2. Bidang Pemberdayaan Sosial, yang terdiri dari Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Fakir Miskin, Seksi Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Kejuangan dan Penyuluhan Sosial, Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.

3. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, yang terdiri dari Seksi Tuna Sosial dan Napza, Seksi Anak dan Panti Sosial, Seksi Penyandang Cacat dan Lanjut Usia.

4. Bidang Bantuan Sosial, yang terdiri dari Seksi Kesiapsiagaan dan Bantuan Sosial, Seksi Pendayagunaan Sumberdaya Sosial, Seksi Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran.

5. Bidang Pemberdayaan Potensi dan Partisipasi Sosial Masyarakat, yang terdiri dari Seksi Pekerja Sosial Masyarakat dan Kemitraan, Seksi Karang Taruna, Seksi Organisasi Sosial dan Lembaga Sosial.

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yaitu Panti Sosial Bina Netra “Fajar Harapan”, Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Sejahtera”, Panti Sosial Asuhan Anak “Budi Mulia”, Panti Sosial Bina Remaja “Budi Satria”, Panti Sosial Bina Wanita “Melati”,

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya Rencana Kerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015, adalah sebagai upaya mendayagunakan seluruh potensi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, dengan cara mengintegrasikan antara kemampuan dari potensi sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya, agar satuan kerja ini mampu menjawab tuntutan perkembangan permasalahan sosial di daerah. Adapun tujuan disusunnya Rencana Kerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan agar dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi, menganalisa/mengkaji secara objektif keberhasilan yang ingin dicapai dengan berorientasi ke masa depan, melaksanakan pelayanan prima dengan fasilitas komunikasi dan partisipasi seluruh pelaku (stakeholder), serta antisipasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi.

(6)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 3 E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I TUPOKSI DINAS SOSIAL

BAB II CAPAIAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN CAPAIAN TAHUN 2015

BAB III PERMASALAHAN DAN TANTANGAN BAB IV ISU STRATEGIS

BAB V KEBIJAKAN KL DAN DAERAH

BAB VI PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS BAB VII USULAN TAHUN 2016

(7)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 4 BAB II

CAPAIAN KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA SAMPAI TAHUN 2014.

N0 KEGIATAN CAPAIAN KINERJA

2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6

PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN, KAT DAN PMKS LAINNYA :

1. Peningkatan Kemampuan (Capacity

Building) Petugas dan Pendampingan Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin

100 KK 150 KK 147 KK 123 KK

2. Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin

140 KK 140 KK 410 KK 900 KK 3. Penyuluhan Sosial

PELAYANAN DAN REHABILITASI KESOS:

60 Org 90 Org 90 Org 90 Org

4. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak Terlantar termasuk Anak Jalanan, Anak Cacat dan Anak Nakal

30 Org 30 Org 30 Org 90 Org

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehab. Kesos bagi PMKS

30 Org 30 Org 30 Org 30 Org 6. Penanganan Masalah-masalah strategis yang

menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa .

200 Tagana 404 Org Terlantar 200 Tagana 421 Org Terlantar 200 Tagana 552 Org Terlantar 350 Tagana 523 Org Terlantar 7. Pelayanan Sosial Lanjut Usia di luar panti - - 78 Org 90 Org 8. Penanganan masalah korban tindak

kekerasan (KTK) terhadap perempuan dan anak (Tokoh masyarakat dan instnsi terkait)

- - 39 Org 39 Org

PROGRAM PEMBINAAN PARA PENYANDANG CACAT DAN EKS TRAUMA :

9. Pendidikan dan Pelatihan bagi penyandang cacat dan trauma:

PROGRAM PEMBINAAN EKS PENYANDANG PENYAKIT SOSIAL

19 Org 18 Org 78 Org 78 Org

10 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial 30 Org (Korban Napza) 20 Org (gepeng) 30 Org (Korban Napza) 20 Org (gepeng) 30 Org (Korban Napza) 20 Org (gepeng) 30 Org (Korban Napza) 20 Org (gepeng)

(8)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 5

N0 KEGIATAN CAPAIAN KINERJA

2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6

11 Sosialisasi Perda tentang Penanggulangan Gepeng

- - - 1 Keg

20 Buku 12 Kajian Penelitian Pola Penanggulangan

Gepeng di Kalsel

PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KESOS :

- - -

13 Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan

5 Makam 6 Makam 5 Makam 5 Makam 14 Pembinaan Perencanaan dan Pengendalian

serta Sistem Informasi Kesos

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 15 Penilaian Jabatan Fungsional 20 Org 27 Org 34 Org 30 Org 16 Pemberdayaan Karang Taruna dan Tenaga

Kerja Sosial Kecamatan (TKSK)

6 KT 6 KT dan 119 TKSK 13 KT dan 152 TKSK 13 KT dan 152 TKSK 17 Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat

(PSM)

39 PSM 39 PSM 39 PSM 52 PSM 18 Pemberdayaan Organisasi Sosial 6 Orsos 6 Orsos 10 Orsos 13 Orsos

19.

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Peningkatan kualitas pendamping dan

operator PKH - - - 167 Org

BELANJA RUTIN :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 2. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

3. Peningkatan Disiplin Aparatur 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

5. 6.

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

UPTD :

1. Panti Sosial Bina Netra “Fajar Harapan” 70 Org 70 Org 70 Org 70 Org 2. Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Sejahtera” 170 Org 170 Org 170 Org 170 Org 3. Panti Sosial Bina Remaja “Budi Satria” 250 Org 250 Org 250 Org 250 Org 4. Panti Sosial Asuhan Anak “Budi Mulia” 100 Org 100 Org 100 Org 100 Or 5. Penti Soial Bina Wanita “Melati” 100 Org 100 Org 130 Org 130 Org

(9)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 6 B. RENCANA CAPAIAN TAHUN 2015

NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN RENCANA

CAPAIAN

1 2 3 4

8.255.000.000 I PEMBERDAYAAN FM, KAT, DAN PMKS LAINNYA

1 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendampingan Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin

385.040.000 92 KK (Warga KAT) 2 Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin 1.142.260.000 400 KK (FM)

3 Penyuluhan Sosial 177.160.000 90 Org

II PELAYANAN DAN REHABILITASI KESOS. 4. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi

Anak Terlantar termasuk Anak Jalanan, Anak Cacat dan Anak Nakal

559.000.000 90 Org

5.

6.

Penanganan Masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa

Pelayanan dan Rehabilitasi bagi Lanjut Usia Luar Panti Penanganan Lanjut Usia Terlantar di luar panti

348.500.000

365.950.000

350 OT

90 Org 7. Penanganan Masalah Korban Tindak Kekerasan (KTK)

terhadap Perempuan dan Anak

25.000.000 39 Org

(sosialisasi) 8. Fasilitasi Pembinaan Anak Terlantar 553.900.000 30 Org

IV. PEMBINAAN PARA PENYANDANG CACAT & EKS. TRAUMA

9. Pendidikan dan Pelatihan bagi penyandang cacat dan trauma

602.000.000 110 Org

IV PEMBINAAN EKS. PENYANDANG PENYAKIT SOSIAL

10. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial

250.000.000 30 Org (Korban

Napza) 20 Org (gepeng) V PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN SOSIAL

11. Pemberdayaan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) dan Karang Taruna

461.589.000 152 TKSK/ 13 KT 12. Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 125.000.000 38 PSM 20 Dunia Usaha 13. Pemberdayaan Organisasi Sosial 100.000.000 13 Orsos/LKS 14. Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan

Kejuangan

(10)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 7

NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN RENCANA

CAPAIAN

1 2 3 4

15. Pembinaan Perencanaan dan Pengendalian serta Sistem Informasi Kesos

100.000.000 1 Dokumen 16. Penilaian Jabatan Fungsional 40.040.000 33 Org

KEGIATAN RUTIN:

17. Pelayanan Administrasi Perkantoran 907.011.000 1 Thn 18. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 384.550.000 1 Thn 19. Peningkatan Disiplin Aparatur 14.400.000 1 Thn 20. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 25.000.000 1 Thn 21. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

74.400.000 1 Thn

APBD UPTD 26.656.865.000

1 Panti Sosial Bina Netra “Fajar Harapan” 3.319.425.000 70 Org 2 Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Sejahtera” 5.696.750.000 170 Org 3 Panti Sosial Bina Remaja “Budi Satria” 6.164.025.000 250 Org 4 Panti Sosial Asuhan Anak “Budi Mulia” 5.163.260.000 100 Org 5 Panti Sosial Karya Wanita “Melati” 6.313.405.000 130 Org

(11)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 8 BAB III

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN 1. Kemiskinan.

Kemiskinan telah menjadi fenomena sosial yang menuntut perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyrakat. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kemiskinan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan dan interaksi sosial. Itulah sebabnya masalah kemiskinan dapat muncul sebagai penyebab ataupun pemberat berbagai permasalahan kesejahteraan sosial lainnya seperti keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, ketertinggalan/keterpencilan dan keresahan sosial, yang pada umumnya berkenaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengakses berbagai sumber pelayanan. Berdasarkan hal tersebut kemiskinan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial lain yang pada akhirnya dapat mengganggu keberfungsian sosial manusia.

2. Keterlantaran

Keterlantaran disini dimaksudkan sebagai pengabaian/penelantaran anak-anak dan lanjut usia karena berbagai peyebab.

Anak merupakan aset dan generasi penerus bangsa yang perlu ditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dalam era globalisasi, begitu pula lanjut usia perlu dijaga dan diasuh melalui pelayanan sosial agar kualitas hidup mereka meningkat dan mampu memberi kontribusi dalam kehidupan sosial.

3. Ketunaan Sosial

ketunaan memberikan indikasi atas ketidakberhasilan fungsi sosial seseorang, yakni tergantugnya salah satuatau lebih fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik, emosi, konsep diri, dan juga kebutuhan religius, rekreasi dan pendidikan seseorang. Kegagalan seseorang menjalankan fungsi sosialnya menyebabkan seseorang menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti gelandangan, pengemis, tunasusila, eks narapidana dan penyalagunaan napza serta penderita HIV/AIDS

(12)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 9 4. Kecacatan

Kecacatan diartikan sebagai hilangnya atau terganggunya fungsi fisik atau kondisi abnormal fungsi struktur anatomi, psikologi, maupun fisiologi seseorang. Kecacatan telah menyebabkan seseorang mengalami keterbatasan atau gangguan terhadap fungsi sosialnya sehingga mempengaruhi keleluasaan aktifitas fisik, kepercayaan dan harga diri yang bersangkutan dalam berhubungan dengan orang lain ataupun dengan lingkungan. Kondisi seperti ini menyebabkan terbatasnya kesempatan bergaul, bersekolah, bekerja dan bahkan kadang-kadang menimbulkan perlakuan diskriminatif dari mereka yang tidak cacat.

5. Keterpencilan.

Komunitas adat terpencil merupakan kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik secara sosial, ekonomi maupun politik.

Adapun kriteria Komunitas Adat Terpencil adalah : (a) berbentuk komunitas kecil, tertutup dan homogen (b) pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan (c) pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem (d) pada umumnya terpencil secara geografis dan sulit terjangkau (e) peralatan dan teknologinya sederhana (f) ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber alam setempat relatif tinggi (g) terbatasnya akses pelayanan sosial, ekonomi dan politik.

6. Bencana Alam dan Sosial.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang termasuk kawasan/daerah rawan bencana baik bencana alam maupun bencana sosial yang diakibatkan oleh alam maupun manusia dan atau keduanya. Apalagi pada saat terjadi anomali cuaca cepat berubah yang mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat cepat dan sulit diprediksi.

Di Kalimantan Selatan Bencana Alam yang terjadi adalah banjir dan angin puting beliung. Sedangkan Bencana Sosial adalah kebakaran, konflik sosial dan kecelakaan perahu. Kejadian bencana tersebut sudah tentu akan mengakibatkan kerugian jiwa, harta benda dan merugikan kehidupan alam, manusia dan mahluk lainnya. Dampak lebih jauh bagi korban bencana adalah terhambatnya fungsi sosial dan ekonomi.

(13)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 10 BAB IV

ISU STRATEGIS

1. Kemiskinan

Kemiskinan telah menjadi fenomena sosial yang menuntut perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyrakat. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kemiskinan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan dan interaksi sosial. Itulah sebabnya masalah kemiskinan dapat muncul sebagai penyebab ataupun pemberat berbagai permasalahan kesejahteraan sosial lainnya seperti keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, ketertinggalan/keterpencilan dan keresahan sosial, yang pada umumnya berkenaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengakses berbagai sumber pelayanan.

Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan menurut BPS dari tahun 2011 sampai maret 2014 setiap tahunnya selalu mengalami penurunan. Namun pada bulan September 2014 jumlah penduduk miskin sebanyak 182.876 Jiwa (4,68 %) mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,13 % dibandingkan keadaan bulan September 2014 sebanyak 189.465 Jiwa (4,81%), dan mengalami kenaikan dari tahu 2013 sebanyak 0,05%.

Faktor-faktor penyebab kemiskinan antara lain faktor internal (ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, ketidakmampuan dalam menampilkan peranan sosial dan ketidakmampuan dalam mengatasi masalah-masalahsosial yang dihadapinya), dan faktor eksternal (kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin, tidak tersedianya pelayanan sosial dasar, tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah, terbatasnya lapangan pekerjaan dan kesenjangan).

Dalam keadaan penduduk miskin tidak berdaya dalam menghadapi masalah internal dan eksternal, maka masalah kemiskinan yang dialaminya menjadi semakin sulit ditangani, karena beresiko menjadi kemiskinan budaya (culture poverty), tidak ada kemajuan/pasrah/patah semangat (fatalistik) dan keadaan situasi kritis cenderung melakukan tindakan asosial, anti sosial, perilaku destruktif atau terlibat dalam perilaku kriminal seperti pencurian, perdagangan ilega napza, pelacuran, perdagangan manusia dan sebagainya. Berdasarkan hal terbut, kemiskinan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial lain yang pada akhirnya dapat mengganggu keberfungsian sosial manusia.

(14)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 11 2. Penyalahgunaan Napza.

Penyalahgunaan napza adalah pernalsalahan kesejahteraan sosial yang memiliki kecenderungan meningkat. Penambahan jumlah kasus penyalahgunaan napza bersumber pada dua arus. Pertama, penambahan yang berasal dari pengguna baru. Kedua, penambahan dari mereka yang telah pulih setelah mereka melaksanakan kegiatan rehabilitasi kambuh kembali menggunakan napza (relapse). Kompleksitas masalahnya sering kali dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya hidup korban. Narkoba dengan segala permasalahannya hampir tiap hari menghiasi berita-berita di media massa lokal di Kalimantan Selatan, karena hampir tiap hari pula polisi menangkap tersangka pemakai dan pengedar obat-obatan terlarang ini.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional pusat, kasus narkoba di Kalimantan Selatan terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Jumlah penyalahguna narkoba tahun 2012 di Kalimantan Selatan menduduki peringkat enam Nasional dengan total 52.472 jiwa dengan tiga pintu masuk rawan yaitu pelabuhan batubara, bandara Syamsudin Noor, dan pelabuhan barang Trisakti. Sampai Agustus 2013 di Kalimantan Selatan terdapat kurang lebih 1.158 kasus narkoba dengan jumlah barang yg banyak dipakai adalah shabu.

Persoalan narkoba bukan lagi menjadi persoalan di kota-kota besar tetapi sudah mengepung seluruh penjuru tanah air. Oleh karena itu perlu kerjasama semua pihak guna melindungi generasi muda dari dampak buruk narkoba. Data BNN menunjukan bahwa tidak ada satu-pun daerah di Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Memasuki tahun 2015, peredaran narkotika di Indonesia semakin tinggi. Bahkan, para pengguna narkoba pun bisa dibilang terus meningkat. Oleh karena itu, Indonesia saat ini disebut dalam kondisi darurat narkoba.

Guna mengatasi penyalahgunaan narkoba tersebut, pemerintah Indonesia bersama instansi terkait, menggalakan program Gerakan Rehabilitasi 100 ribu pengguna narkoba. Di Kalimantan Selatan secara resmi program Gerakan Rehabilitasi 100 ribu pengguna narkoba dideklarasikan pada tanggal 17 Pebruari 2015 oleh Waki Gubernur Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan fasilitas rehabilitasi ada di Rumah Sakit Sambang Lihum namun kapasitasnya masih terbatas.

Berkaitan dengan kafasitas rehabilitasi yang masih terbatas dan korban penyalahgunaan napza semakin meningkat, Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan mengajukan pembangunan Panti

(15)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 12 Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza di Kalimantan Selatan ke Kementerian Sosial RI, dan usulan tersebut telah disetujui oleh Kementerian Sosial RI dengan menyiapkan anggarannya.

3. Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang termasuk kawasan/daerah rawan bencana baik bencana alam maupun bencana sosial yang diakibatkan oleh alam maupun manusia dan atau keduanya. Apalagi pada saat terjadi anomali cuaca cepat berubah yang mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat cepat dan sulit diprediksi.

Di Kalimantan Selatan Bencana Alam yang terjadi adalah banjir dan angin puting beliung. Sedangkan Bencana Sosial adalah kebakaran, konflik sosial dan kecelakaan perahu. Kejadian bencana tersebut sudah tentu akan mengakibatkan kerugian jiwa, harta benda dan merugikan kehidupan alam, manusia dan mahluk lainnya. Dampak lebih jauh bagi korban bencana adalah terhambatnya fungsi sosial dan ekonomi. Bencana alam dan sosial yang terjadi di Kalimantan Selatan selama tahun 2011 sampai 2015 (bulan Pebruari) adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2011.

- Bencana alam : banjir sebanyak 7 kali (36,655 korban jiwa), angin ribut 23 kali (1.129 korban jiwa).

- Bencana sosial : kebakaran 223 kali (3.280 korban jiwa), konflik sosial 1 kali (tidak ada korban) dan kecelakaan perahu 8 kali (23 korban jiwa).

b. Tahun 2012.

- Bencana alam : banjir 15 kali (75.097 korban jiwa), angin ribut 14 kali (723 korban jiwa).

- Bencana sosial : kebakaran 328 kali (3.728 korban jiwa), konflik sosial 1 kali (tidak ada korban), dan kecelakaan perahu 1 kali (1 korban jiwa).

c. Tahun 2013.

- Bencana alam : banjir 19 kali (108.157 korban jiwa), angin ribut 27 kali (2.333 korban jiwa).

- Bencana sosial : kebakaran 278 kali (3.139 korban jiwa), kecelakaan perahu 1 kali (1 korban jiwa).

(16)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 13 d. Tahun 2014.

- Bencana alam : banjir 12 kali (54.507 korban jiwa), angin ribut 15 kali (286 korban jiwa)

- Bencana sosial : tidak ada.

e. Tahun 2015 (s/d bulan Pebruari).

- Bencana alam : banjir 10 kali (101.140 korban jiwa), angin ribut 1 kali (22 korban jiwa).

- Bencana Sosial : tidak ada

(17)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 14 BAB V

KEBIJAKAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN DAERAH

A. KEBIJAKAN KEMENTERIAN SOSIAL.

1. Penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif :

a. Penataan asistensi sosial reguler dan temporer berbasis keluarga dan siklus hidup, melalui Program Keluarga Produktif dan Sejahtera.

b. Meningkatkan penjangkauan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan.

c. Perluasan cakupan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi penduduk rentan dan pekerja informal miskin dan rentan.

2. Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan :

a. Peningkatan peran pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan ekonomi lokal bagi masyarakat miskin dan rentan.

b. Peningkatan kualitas pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas dan ketrampilan masyarakat miskin.

c. Penguatan peran kelembagaan sosial.

d. Penyempurnaan pengukuran kemiskinan yang menyangkut kriteria, standardisasi, verifikasi, validasi dan sistem pengelolaan data PMKS sebagai basis data terpadu.

e. Peningkatan pemenuhan hak dasar dan Insklusivitas penyandang disabilitas lanjut usia, serta kelompok masyarakat marjinal pada setiap aspek kehidupan.

f. Penguatan kelembagaan dan SDM Kessos.

g. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu dan rentan.

B. KEBIJAKAN DAERAH.

1. Memberikan kemudahan dan kesempatan bagi PMKS untuk memperoleh akses pelayanan hak-hak dasar

2. Meningkatkan kualitas manajemen dan SDM pelayanan kesejahteraan sosial. Mengembangkan profesionalisme SDM, sistem dan proses

(18)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 15 3. Meningkatkan kemampuan potensi sumber kesejahteraan sosial baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan memberikan Fasilitasi kepada potensi dan sumber kesejahteraan sosial untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan social.

4. Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana

5. Meningkatkan sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang memadai untuk mendukung pembangunan kesejahteraan sosial.

(19)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 16 BAB VI

PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS

Berdasarkan isu strategis bidang kesejahteraan sosial yang terdiri dari : kemiskinan, keterlantaran, ketunaan sosial, kecacatan dan korban bencana alam dan bencana sosial, maka program kegiatan prioritas sebagai berikut :

1. Program Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya :

a. Pemberdayaan fakir Miskin.

b. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil. 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial :

a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar.

b. Pelayanan sosial lanjut usia di luar panti (pemenuhan kebutuhan dasar bagi lanjut usia terlantar).

c. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.

d. Pelayanan dan Rehabilitasi Dalam Panti :

1) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang cacat netra pada PSBN “Fajar Harapan”.

2) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi wanita rawan sosial ekonomi pada PSBW “Melati”.

3) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi remaja terlantar putus sekolah pada PSBR “Budi Satria”.

4) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi anak terlantar pada PSAA “Budi Mulia” 5) Pelayanan Sosial bagi lanut Usia Terlantar pada PSTW “Budi Sejahtera” 3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma :

a. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan trauma (penyandang cacat potensial).

b. Pemenuhan kebutuhan dasar penyandang cacat berat. c. Pelatihan penyandang cacat pada Loka Bina Karya. 4. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial.

a. Pemantapan vokasional bagi korban penyalahgunaan napza.

(20)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 17 BAB VII

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 A. APBD

NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN RENCANA ANGGARAN

RENCANA CAPAIAN

1 2 3 4 5

PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN, KAT DAN PMKS LAINNYA :

2.250.000.000

1. Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendampingan Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin

Warga KAT Pendamping

100 KK

2. Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin

Keluarga Fakir Miskin

500 KK 3. Pembinaan Manajemen Usaha Bagi

Keluarga Miskin

Pendamping Keluarga FM

15 Org 4. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin

Keluarga Fakir Miskin

500 KK

5. Pembinaan Keluarga Harapan Anak Keluarga KSM Usia

Sekolah

267 Org

PRORAM PELAYANAN DAN REHABILITASI KESOS:

1.591.400.000

6. Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum Bagi Korban Ekspliotasi, Perdagangan Perempuan dan Anak

KTK dan Pekerja Migran

65 Org

7. Penanganan Masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa .

Tagana Lauk Pauk Orang Terlantar 350 Org 1000 Org 500 Org 8. Pelayanan Sosial Lanjut Usia di luar

panti

Lanjut Usia Terlantar

190 Org

PROGRAM PEMBINAAN ANAK TERLANTAR

550.000.000

9. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak Terlantar

Anak Terlantar 90 Org

PROGRAM PEMBINAAN PARA PENYANDANG CACAT DAN EKS TRAUMA :

607.154.000

10. Pendidikan dan Pelatihan bagi penyandang cacat dan trauma:

Penyandang Cacat Potensial

dan Berat

110 Org

PROGRAM PEMBINAAN EKS PENYANDANG PENYAKIT SOSIAL (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

250.000.000

11. Pendidikan dan Pelatihan

Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial

Korban Napza Gepeng & Eks Napi

30 Org 20 Org

(21)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 18

1 2 3 4 5

PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KESOS :

2.229.255.000

12. Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan

MPN & TMP 5 Makam 13. Pembinaan Perencanaan dan

Pengendalian serta Sistem Informasi Kesos

Usulan 1 Keg

14. Penilaian Jabatan Fungsional Pekerja Sosial 33 Org 15. Pemberdayaan Tenaga Kerja Sosial

Kecamatan (TKSK) dan Karang Taruna (KT)

TKSK Karang Taruna

152 Org 13 KT 16. Pemberdayaan Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM

PSM 63 PSM

17. Pemberdayaan Organisasi Sosial Orsos/LKS 20 Orsos/LKS 18. Penyuluhan Sosial Penyuluh Sosial 90 Org

BELANJA RUTIN : 1.693.991.000

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pelayanan admnistrasi perkantoran

1 Tahun

2. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Sarana dan prasarana aparatur

1 Tahun

3. Peningkatan Disiplin Aparatur Aparatur 1 Tahun 4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur Sumber daya apatur 1 Tahun 5. 6.

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

Laporan kinerja 1 Tahun

UPTD : 29.369.576.500

1. Panti Sosial Bina Netra “Fajar Harapan”

Penyandang Cacat Netra

70 Org 2. Panti Sosial Tresna Werdha “Budi

Sejahtera”

Lanjut Usia Terlantar

170 Org 3. Panti Sosial Bina Remaja “Budi

Satria”

Remaja Terlantar Putus Sekolah

260 Org

4. Panti Sosial Asuhan Anak “Budi Mulia”

Anak Terlantar 100 Org 5. Penti Soial Bina Wanita “Melati” Wanita Rawan

Sosial Ekonomi

150 Org

Total Usulan Program dan Kegiatan Tahun 2016 Dinas Sosial Prov. Kalsel dan UPTD sebesar Rp. 38.542.376.500,00

(22)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 19 B. APBN

No. Kegiatan SASARAN

RENCANA ANGGARAN 2016 TARGET CAPAIAN 2016 1 2 3 4 5 I. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS

TEKNIS LAINNYA KEMENSOS

729.615.000

1. Perencanaan dan Penganggaran Usulan 24 Usulan

2. Penyuluhan Sosial Masyarakat 330 Org

II. PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

10.683.150.000 3. Pelestarian Kepahlawanan,

Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Masyarakat TMP & MPN 1.300 Org 1 TMPN 2 MPN 4. Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan Fakir Miskin Perdesaan 10.000 K

5. Pemberdayaan Keluarga dan

Kelembagaan Sosial Masyarakat :

a. Keluarga Plasma/Keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) yang mendapatkan bantuan

WRSE 300 KK

b. LK3 yang melakukan pelayanan kesejahteraan social LK3 Kab/Kota LK3 Masyarakat 13 LK3 3 LK3 c. Family care unit yang

melakukan pemberdayaan social

1 Paket d. Pendukung pelaksanaan

Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial

Keluarga 1 Laporan

e. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

TKSK 152 Org

f. Pemberdayaan Orsos Orsos/LKS 50 LKS

g. Pemberdayaan PSM PSM 52 Org

h. Pemberdayaan Karang Taruna Karang ratuna 60 KT i. Pengembangan Wahana Kesos

Berbasis

Masyarakat (WKSBM)

WKSBM 20 Desa

j. Peningkatan Kerja Sama Lintas Sektor dan Dunia Usaha

Forum CSR 5 Forum

6. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Warga KAT 147 KK 7. Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Fakir Miskin Perkotaan 5000 KK

(23)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 20

1 2 3 4 5

III. PROGRAM REHABILITASI

SOSIAL 3.967.465.000

8. Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza

Korban Napza 150 org

9. Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan

Orang dengan disabilitas

3250 Org 10. Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Tuna Sosial 250 Org 11. Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial

Anak

Anak Terlantar 2250 Org

12. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Lanjut Usia Terlatar

3825 Orang VI. PROGRAM PERLINDUNGAN

DAN JAMINAN SOSIAL

5.324.185.000 13. Perlindungan Sosial Korban Bencana

Alam Insentif Tagana Kampung Siaga Bencana 814 Org 5 KSB Pemantapan 350 Org

14. Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial

Pemetaan Sosialisasi

3 Lokasi 300 Org 15. Perlindungan Sosial Korban Tindak

Kekerasan dan Pekerja Migran :

Korban KTK 30 org

16. Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat / Program Keluarga Harapan (PKH)

UPPKS Kab/Kota

11 Kab/Kota

17. Pengumpulan dan Pengelolaan Sumber dana Sosial

Sosialisasi 3 keg

18. Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos) Pekerja Sektor Informal 4 LPA 1. TUGAS PEMBANTUAN Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)

Warga KAT 4.525.000.000 147 KK

Total Usulan Program dan Kegiatan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2016 Dinas Sosial Prov. Kalsel sebesar Rp.25.229.415.000,00

(24)

Rencana Kerja Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 Page 21 BAB VIII

PENUTUP

Rencana Kerja Dinas Sosial tahun 2016 mengacu pada Visi, Misi dan program Kerja Gubernur Kalimantan Selatan, RPJPD Kalimantan Selatan 2005-2025 tahapan keempat, Renstra Dinas Sosial 2011-2015 serta Tupoksi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan.

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 dimaksudkan sebagai pedoman kerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Provinsi Kalimantan yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016.

Referensi

Dokumen terkait

merupakan sebuah konsep teoritik dari Max Weber. Dengan rumusan masalah yang ada serta dari penelusuran sumber-sumber primer dan sekunder yang dilakukan oleh penulis membuktikan

Bahwa  iklim mempunjai  pengaruh pula  terhadap kepribadian

Tujuan evaluasi risiko adalah untuk memahami karakteristik risiko dengan lebih baik. Pengukuran risiko biasanya dilakukan melalui kuantifikasi risiko. Pengukuran dan

ekonomi masyarakat yang heterogen... Akan tetapi, keduanya sama-sama mengkaji bahasa sebagai fenomena sosial dan budaya karena bahasa merupakan unsur yang digunakan manusia

Sekarang ini Kerajaan Arab Saudi di bawah pimpinan Yang Mulia Pemilihara Dua Tempat Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz sejak awal tahun 1429 H/ Tahun 2007

Pertama, mereka bisa mendapatkannya dalam kebiasaan bertanya "Apa yang ditunjukan oleh data?" Ketika dihadapkan dengan sebuah keputusan penting dan menindaklanjuti

Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan Melalui Motivasi dan Kompensasi Pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember; Iwan Budi Santoso,

Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini.Dengan mempelajari sejarah, orang dapat menemukan hukum