• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

20

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang semester 2 pada tahun 2011/2012. Dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV sebanyak 40 anak, yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran dengan pendekatan STM. Pendekatan pembelajaran STM adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini:

a. Tahap Invitasi, guru merangsang siswa mengingat atau menampilkan kejadian-kejadian yang ditemui baik dari media cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan topik yang merupakan hasil observasi.

b. Tahap Eksplorasi, kegiatan yang dilakukan siswa merupakan upaya untuk mencari jawaban atau menguji jawaban sementara yang telah dibuat dengan mencari data dari berbagai sumber belajar

c. Tahap Penjelasan dan Solusi, siswa diajak untuk mengkomunikasikan gagasan dari analisis informasi yang diperoleh, menyusun suatu model, memberikan penjelasan (baru), meninjau dan mendiskusikan solusi yang diperoleh, dan menentukan beberapa solusi

d. Tahap Penentuan Tindakan, siswa diajak untuk membuat suatu keputusan dengan mempertimbangkan penguasaan konsep sains dan keterampilan yang dimiliki.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS yaitu besarnya skor yang diperoleh siswa dari 2 X skor observasi dan 3 X tes formatif.

(2)

3.3. Rencana Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap–tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui sebagaimana gambar berikut:

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, oleh karena itu dalam PTK di kenal adanya siklus pelaksanaan berupa proses pengkajian berdaur meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi (Wihardit 2008 : 1.7).

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanan ini meliputi sebagai berikut:

1) Menelaah materi dalam pembelajaran IPS serta menelaah indikator bersama tim kolaborasi.

2) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran STM (pada lampiran RPP).

3) Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.

4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, unjuk kerja dan lembar kerja siswa.

(3)

b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2006:99). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus, siklus pertama yaitu melakasanakan rencana pembelajaran yang telah disusun tentang materi alat transportasi dan siklus kedua yaitu melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dibuat tentang teknologi transportasi .

Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat (Arikunto, 2006:99). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang (pada lampiran).

c. Refleksi

Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Arikunto, 2006:99). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktiIvitas siswa, keterampilan guru dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang transportasi, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, dan perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

3.3.1. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran IPS di Kelas IV semester 2 dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus melalui tiga tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Siklus I

a. Perencanan

1) Menyusun RPP dengan materi “ alat transportasi ” (pada lampiran). 2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran/alat peraga. 3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

(4)

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran).

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus pertama. 2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama. 3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. 4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.

3.3.2 Pelaksanaan Siklus II a. Perencanan

Mengadakan rencana perbaikan untuk pembelajaran siklus pertama. Rencana perbaikan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Menyusun RPP dengan materi “ permasalahan sosial ” (pada lampiran). 2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran/alat peraga

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa (pada lampiran).

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus kedua. 2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua.

(5)

3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua. 4) Membuat laporan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpul Data, dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor tes dan skor non tes IPS tentang transportasi.

b. Data Kualitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP dengan penerapan pendekatan STM.

3.4.2 Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode dokumentasi

a. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengamatan aktivitas siswa dan implementasi RPP IPS dengan menggunakan pendekatan STM dengan tahapan sebagai berikut: tahap apersepsi (inisiasi, invitasi), tahap pembentukan konsep (eksplorasi), tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, tahap pemantapan konsep dan tahap evaluasi.

b. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS.

c. Metode Dokumentasi

Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari SDN Tombo 01 mengenai pembelajaran IPS melalui lembar instumen tes dan foto.

(6)

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi 80% dari seluruh siswa kelas IV SDN Tombo 01 mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥65 dalam pembelajaran IPS.

3.6 Teknik Analisis Data a. Kuantitatif

Dengan menggunakan teknik deskriptif komperatif yaitu membandingkan skor rata-rata kelas, skor minimal, dan skor maksimal.

Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus:

1) Pengukuran skor hasil belajar siswa dianalisa dengan menggunakan rumus: Skor = x 100 (skor mulai 0 - 100)

Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawabbenar N = Banyaknya butir soal

(Poerwanti dkk, 2008: 6.3)

2) Data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus : X = X

N

Keterangan : X = nilai rata-rata X = jumlah semua nilai siswa

(7)

3) Data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus:

Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dansecara klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P = jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 %

jumlah siswa

Keterangan: P = persentase

(Aqib, 2010 :41)

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Kriteria ketuntasan belajar

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

KKM ≥ 65 Tuntas

KKM <65 Belum tuntas

( KKM SDN Tombo 1)

b. Kualitatif

Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS dengan pendekatan STM. Data ini disajikan dalam bentuk kalimat menurut kategorinya. Dari data kualitatif ini akan diperoleh suatu kesimpulan.

Poerwanti dkk, (2008: 6.9), menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 – 5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10 + 50)/2 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10 – 20 termasuk tidak berminat, 21 – 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan skala 41 – 50 sangat berminat.

Berdasarkan contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah langkah yang ditempuh yaitu:

(8)

1. Menentukan jumlah indikator dalam instrumen. 2. Menentukan rentang nilai yang dipakai.

3. Menentukan skor maksimal (rentang tertinggi X jumlah instrumen) dan skor minimal (rentang terendah X jumlah instrumen).

4. Menentukan median (nilai tengah) dari data skor yang diperoleh dengan cara (skor maksimal+skor minimal) dibagi 2.

5. Menentukan jumlah kategori.

6. Membagi rentang skor menjadi sejumlah banyaknya kategori. Pembagian rentang dengan 4 kategori sebagai berikut (Suryana, 2008):

Kriteria ketuntasan Kategori

Q3 ≤ skor ≤ M Sangat baik

Q2 ≤ skor < Q3 Baik Q1 ≤ skor < Q2 Cukup N ≤ skor < Q1 Kurang Keterangan: M/Q4 = skor maksimal N = skor minimal Q1 = kuartil 1 Q2 = kuartil 2 Q3 = kuartil 3 n = Banyaknya data Mencari n = (M - K) + 1

Rumus yang digunakan untuk menentukan letak kuartil adalah Herrhyanto, Hamid (2008: 5.3):

Letak Q1 = untuk n genap atau Q1 = untuk data ganjil Letak Q2 = untuk data genap maupun data ganjil

Letak Q3 = untuk data genap atau Q3 = (3n + 1) untuk data ganjil

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R.
Tabel 3.1 : Kriteria ketuntasan belajar

Referensi

Dokumen terkait

Za potrebu ovog diplomskog rada, dizajnirana je posebna kontrukcija koja, uz sve prednosti klasične izvedbe, nudi i dozu mobilnosti, što je potrebno u ograničenim

Dalam rancangan ini menggunakan metodelogi dalam membuat sistem pakar ini ada beberapa tahapan yaitu perencanaan, analisa, perancangan, implementasi, pengujian dan

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu analisis data yang bersifat memberikan keterangan dan penjelasan dari hasil kuesioner

Usman, Moh.Uzer, Menjadi Guru Profosional, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet Ke 25,

Masalah yang dapat dirumuskan untuk judul tersebut adalah bagaimana bentuk kesantunan direktif pada pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek

Giling Padi - One Pass Rice Huller, Mesin Dryer Vertikal, Pembersih Biji - Bijian - Seed Clener, Mesin Seed Cleaner, Mesin Giling Padi - Two Pass Rice Huller, Mesin Penepung -

6. Bogor via e-mail untuk menutup kegiatan usaha “CV. Harapan Utama Indah”. Sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Demikian surat ini dibuat dan kami harap segera

Pada panel signal conditioning existing, telah ada power supply 125 VAC dan unit pengolah sinyal logic flame 2/4, yaitu output logic akan bernilai 1 jika minimal 2 dari 4 flame