• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGANKADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DHARMA BAKTI KELURAHAN GENTING-KALIANAK KOTA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGANKADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DHARMA BAKTI KELURAHAN GENTING-KALIANAK KOTA SURABAYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGANKADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DHARMA BAKTI

KELURAHAN GENTING-KALIANAK KOTA SURABAYA

Oleh :

Ratna Tri Kusumaning Tyas, Antonius Catur S., S.Kep., Ns., M.Kep.

ABSTRACT

The risk of hypertension in patients with hypercholesterolemia due to the formation of atherosclerotic plaque accumulation in blood vessels. This study to analyze the total blood cholesterol level relationship with elderly blood pressure in Elderly Posyandu Dharma Bakti Genting-Kalianak Surabaya.

The Design used cross sectional approach. The population in this study were registered elderly in the Elderly Posyandu Dharma Bakti Surabaya. Samples numbered 47 elderly selected by probability sampling with simple random sampling technique. Independent variables that total blood cholesterol level, the dependent variable is blood pressure in the elderly. Cholesterol research instrument using a stick and tools mercury sphygmomanometer. Data were analyzed using Pearson test.

Through the Pearson test showed no association with total blood cholesterol levels of blood pressure, with the result p = 0.000 for total blood cholesterol, p = 0.001 for systolic blood pressure, and p = 0.018 for diastolic blood pressure. This means that there is a relationship with a total blood cholesterol levels of blood pressure in the elderly.

The implications of this research is to maintain total cholesterol levels in the normal range is one way to prevent high blood pressure.

ABSTRAK

Resiko terjadinya hipertensi pada pasien hiperkolesterolemia akibat terbentuknya akumulasi plak atherosklerosis pada pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Dharma Bakti Kelurahan Genting-Kalianak Kota Surabaya

Desain penelitian ini menggunakan cross scctional. Populasi pada penelitian ini adalah para lansia yang terdaftar di Posyandu Lansia Dharma Bakti Surabaya. Sampel berjumlah 47 lansia dipilih secara probability sampling dengan teknik simple random

(2)

sampling. Variabel independen yaitu kadar kolesterol darah total, variabel dependen yaitu tekanan darah pada lansia. Instrumen penelitian menggunakan alat Cholesterol stick dan alat sphygmomanometer air raksa. Data dianalisa menggunakan uji pearson.

Melalui uji pearson menunjukkan adanya hubungan kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah, dengan hasil p = 0,000 untuk kolesterol darah total, p= 0,001 untuk tekanan darah sistolik, dan p = 0,018 untuk tekanan darah diastolik. Hal ini berarti terdapat hubungan kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah pada lansia.

Implikasi penelitian ini adalah menjaga kadar kolesterol total dalam batas normal merupakan salah satu upaya mencegah tekanan darah tinggi.

PENDAHULUAN

Kolesterol merupakan senyawa kimia yang penting untuk menjalankan fungsi tubuh seperti pencernaan, pembuatan hormon, pembuatan dinding sel, dan perlindungan ujung-ujung syaraf. Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah yang sangat serius karena merupakan salah satu faktor resiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung dan stroke. Hipertensi sering disebut sebagai salah satu penyakit degeneratif yang umumnya penderita tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi adalah kandungan kolesterol

darah yang tinggi atau

hiperkolesterolemia. Resiko terjadinya hipertensi pada pasien hiperkolesterolemia akibat terbentuknya akumulasi plak atherosklerosis pada pembuluh darah. Hal ini karena, plak ini mempunyai komposisi kolesterol, substansi lemak yang lain,

jaringan fibrosa dan kalsium. Berdasarkan data Organisasi kesehatan dunia WHO melaporkan bahwa kolesterol menyebabkan 4,4 juta kematian setiap tahunnya (sekitar 7,9% dari angka kematian global). Di Inggris, 66% pria dan 67% wanita memiliki kadar kolesterol melebihi 5,0 mmol/L (Bull, 2007). . Di Indonesia, jumlah orang yang mengalami kelebihan kadar kolesterol mencapai 0,027% per 1000 orang. Hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia menurut data Riskesdas 2013 menyebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 25,8% dengan pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Data yang didapatkan di Posyandu Lansia Dharma Bakti Surabaya berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 2 April 2015 terdapat 85 lansia dan ditemukan 53 lansia dengan hasil observasi 57% memiliki kadar kolesterol total dan 43% mengalami perubahan

(3)

tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Dharma Bakti Kelurahan Genting-Kalianak Kota Surabaya

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Untuk mengetahui hubungan antara kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah. Sampel penelitian dipilih menggunakan Probability sampling dengan metode simple random sampling diantara 47 lansia di Posyandu Lansia Dharma Bakti Surabaya pada tanggal 16 mei 2015 yang berusia 60-74 tahun, tidak mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi.

Kadar kolesterol total sewaktu diukur dengan digital stik tes kolesterol. Pengukuran diawali dengan tindakan antisepsis pada salah satu ujung jari pasien, selanjutnya dilakukan tusukan dengan jarum, darah yang keluar kemudian diletakkan pada strip yang telah dipasang pada alat tes kolesterol. Setelah 150 detik hasil dapat dibaca. Pengukuran tekanan darah dilakukan saat pasien dalam keadaan tenang dan setelah duduk minimal 5 menit. Posisi lengan kanan yang akan diperiksa dan sfigmomanometer sejajar dengan

tinggi jantung. Manset dipasang 3 cm di atas lipat siku kemudian dikembangkan. Bunyi Korotkoff pertama menunjukkan tekanan darah sistolik sedangkan bunyi Korotkoff kelima (bunyi terakhir yang didengar pemeriksa) menunjukkan tekanan darah diastolik. Pengukuran dilakukan dua kali berjarak dua menit dan nilai rata-rata kedua pengukuran tersebut dihitung.

Data demografi dikumpulkan dengan metode membagikan kuesioner data demografi kepada lansia. Pembagian kuesioner didampingi oleh peneliti. Kadar kolesterol total (mg/dL) adalah variabel bebas dan tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) adalah variabel terikat. Data kadar kolesterol total dan tekanan darah sistolik dan diastolik dianalisis dalam skala rasio dan dilakukan dengan menerapkan uji statistik korelasi Pearson.

Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, status perkawinan, perokok, riwayat penyakit diabetes melitus, pola makan, olahraga, faktor stress dan riwayat hipertensi.

HASIL

Data menunjukkan menunjukkan bahwa 19 lansia (57%) mempunyai kadar kolesterol total normal (<200mg/dL), 24 lansia (51.1%) mempunyai kadar kolesterol total ambang batas atas (200-239mg/dL) dan 4 lansia (8.5%)

(4)

mempunyai kadar kolesterol total tinggi (>240mg/dL) dan pada data tekanan darah menunjukkan bahwa 20 lansia (42.6%) mengalami tekanan darah normal (TDS <120, TDD <80 mmHg), 15 lansia (31.9%) mengalami prehipertension (TDS 120-139, TDD 80-89 mmHg) dan 12 lansia (25.5%) mengalami hipertensi 1 (TDS 140-159, TDD 90-99 mmHg). Didapatkan data bahwa dari 47 lansia yang mengalami kadar kolesterol normal dengan tekanan darah normal sebanyak 13 lansia (68.5%), yang mempunyai kadar kolesterol normal dengan tekanan darah prehipertension sebanyak 4 lansia (21.0%), yang mempunyai kadar kolesterol normal dengan tekanan darah hipertensi 1 sebanyak 2 lansia (5.3%), yang mengalami kadar kolesterol batas ambang atas dengan tekanan darah normal sebanyak 6 lansia (25.0%), yang mengalami kadar kolesterol batas ambang atas dengan tekanan darah prehipertension sebanyak 10 lansia (41.7%), yang mengalami kadar kolesterol batas ambang atas dengan tekanan darah hipertensi 1 sebanyak 8 lansia (33.3%), yang mengalami kadar kolesterol tinggi dengan tekanan darah normal sebanyak 1 lansia (25.0%) dan yang mengalami kadar kolesterol tinggi dengan tekanan darah hipertensi sebanyak 3 lansia (75.0%).

PEMBAHASAN

Penelitian ini membuktikan hubungan antara kadar kolesterol darah total dengan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan nilai p = 0.001. Penambahan faktor-faktor yang mempengaruhi sangat mempengaruhi hubungan.

Kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh, namun jika terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh. Kolesterol tinggi pada lansia terjadi disebabkan karena gaya hidup dan pola makan di waktu usia muda yang dapat menyebabkan penimbunan kolesterol dalam lapisan pembuluh darah yang menganggu aliran darah ke organ penting seperti ginjal, dan akan berdampak pada tekanan darah tinggi sebab ginjal dapat melepaskan hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah ketika aliran darah menurun. Tingginya kadar kolesterol dalam darah mengakibatkan terjadinya penyakit jantung dan stroke. Dengan mengontrol kadar kolesterol maka dapat mengurangi potensi terkena penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah pada jantung dan otak, menimbulkan keluhan nyeri dada, serta menimbulkan gangguan sirkulasi darah ke otak. Kekakuan pembuluh darah akibat kadar kolesterol yang tinggi turut berperan menimbulkan hipertensi, serta pusing dan

(5)

tengkuk terasa berat. Adanya kelainan profil lemak lain seperti tingginya kadar trigliserida bisa juga menimbulkan pembesaran organ liver, serta terjadinya radang prancreas.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu Penelitian ini tidak dapat dilakukan kontrol secara ketat terhadap pola hidup dan perilaku lansia seperti pola makan, kebiasaan merokok, stress dan olahraga.

KESIMPULAN

Penelitian ini membuktikan hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar kolesterol total dengan tekanan darah (nilai p = 0,001).

Ada perbedaan jumlah kadar kolesterol darah total pada setiap lansia dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kadar kolesterol darah total pada lansia dan pengukuran tekanan darah didapatkan perbedaan hasil pada setiap lansia karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada lansia.

SARAN

Pemantauan kadar kolesterol darah total disarankan untuk tetap dalam batas normal (< 200 mg/dL), sehingga diharapkan dapat mencegah risiko tekanan darah tinggi.

Ucapan terima kasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada kepala Posyandu Lansia Dharma Bakti Kelurahan Genting-Kalianak Kota Surabaya atas bantuannya dalam pengumpulan data penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anies. (2006). Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Elex Medika Komputindo. 2. Arumi. (2011). Menstabilkan Tekanan

Darah Tinggi&Darah Rendah. Yogyakarta: Araska

3. Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Jakarta: Graha Ilmu

4. Beavers, D.G. (2008). Bimbingan dokter dengan tekanan darah: pemeriksaan tekanan darah, gejala & diagnose, pertolongan diri, pengobatan & gaya hidup sehat. Jakarta: PT Dian Rakyat

5. Dalimartha. S. (2008). 1001 Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Swadaya.

6. Freeman. M. (2008). Kolesterol Rendah Jantung Sehat. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

7. Garnadi, Yudi. 2012. Solusi Sehat Dari Dokter Hidup Nyaman dengan Hiperkolesterol. Jakarta: Agro Media Pustaka.

8. Junaidi. I. (2010). Hipertensi : Pengenalan Pencegahan dan

(6)

Pengobatan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

9. Kowalski, Robert. E. (2010). Terapi Hipertensi : Program 8 Minggu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan Mengurangi Resiko Jantung dan Stroke Secara Alami. Bandung: Qanita.

10. Maryam. R. S. Ekasari. M. F. Rosidawati. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

11. Nilawati. Sri. (2008). Care Your Self Kolesterol. Jakarta: Niaga Swadaya. 12. Nursalam. (2013). Metodologi

Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

13. Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan, Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

14. Pratama, Aditya Bagus. Firzatul Dwika. R. (2013). Theraphy Herbal Black to Nature. Jakarta: Pustaka Medika

15. Price. (2006). Patofisologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6. Jakarta: EGC

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul: &#34; PENGEMBANGAN SEMIKONDUKTOR TIPE-P UNTUK MODUL TERMOELEKTRIK BERBASIS MATERIAL ZnO &#34;ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas

This research paper reveals how the effort of major character tries to get happiness influences his personality reflected in 3 Idiots movie directed by Rajkumar

Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University | The 1 st International Seminar on Animal Industry 2009 253 Characteristics of Size and Shape of Body Dimension

Dalam Penulisan Laporan Kerja Praktek ini membahas tentang Analisis Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT ( Persero ) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok Jakarta,

Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan dari kegiatan – kegiatan seperti menjangkau, merenggut, menggenggam, merangkak dan berjalan.berpindah. Pada usia 3 tahun

Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL, sedangkan kedalaman studi

[r]

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dian Anggraeni Pratiwi, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK