INF-868
SISTEM INFORMASI PENGANGANAN MASALAH PRODUKSI
PADA PT. ANUGRAH CIPTA SEJAHTERA
KOTA TANGERANG
ABSTRAK — PT Anugrah Cipta Sejahtera
membutuhkan adanya suatu program aplikasi yang lebih baik lagi untuk menunjang kegiatan usahanya sehingga dapat meningkatkan produksi. Untuk itulah penulis mencoba membuat Penelitian mengenai Sistem Informasi Penanganan Masalah Produksi. Pada saat ini, PT. Anugrah Cipta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Sparepart automotif. Sistem penanganan masalah produksi yang dimulai dari pengolahan data barang, dan pengolahan data transaksi, hingga keluaran
(output) yang berupa laporan untuk setiap bulannya
masih menggunakan program yang sangat sederhana. Oleh karena itu, dengan sistem komputerisasi yang telah diperbaiki maka akan dapat menunjang aktivitas-aktivitas usaha menjadi lebih efektif dan efisien, data-data transaksi menjadi lebih terorganisir, dan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengolahan data menjadi lebih kecil.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Masalah Produksi.
PENDAHULUAN
PT. Anugrah Cipta Sejahtera dalam menjalankan usahanya masih menggunakan program yang sangat sederhana sehingga mengakibatkan prosedur yang ada tidak berjalan dengan semestinya, terutama dalam melakukan pengolahan data barang, data pelanggan maupun dalam transaksi penjualannya, sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Oleh karena itu penulis sangat tertarik dan berkeinginan mengangkat permasalahan tersebut. Penulis berharap dengan adanya perbaikkan sistem terkomputerisasi yang telah ada saat ini perusahaan mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin, sehingga tidak lagi terjadi kesalahan-kesalahan dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan latar belakang atau permasalahan pada PT. Anugrah Cipta Sejahtera, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah program dengan visual foxpro 9.0 dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan pengolahan
data menjadi cepat, akurat, tepat serta efektif dan efisien khususnya di bidang penjualan barang?
Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan yaitu mulai dari pengolahan data sparepart, data pelanggan, data karyawan dan pengolahan data transaksi penjualan sampai dengan dihasilkannya laporan data sparepart, laporan data pelanggan, laporan data karyawan, cetak struk transaksi serta laporan penjualan yang dilakukan secara periodik.
BAHAN DAN METODE
A. Program
”Program adalah kata, ekspresi atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer” (Sutedjo dan Michael, 2004:3).
Sedangkan menurut Sugiono (2005:21) ”Program adalah suatu rangkaian instruksi instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara logis dan sistematis”.
Tahapan-tahapan perancangan program secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan masalah
Menganalisa dan memahami masalah yang ada kemudian dikembangkan menjadi urusan proses logika untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk algoritma.
2. Membuat Flowchart (Diagram Alur)
Menentukan bentuk apa saja yang diperlukan dari mulai input hingga output dengan menggunakan simbol-simbol flowchart.
3. Membuat program
Algoritma yang telah dibuat diterjemahkan ke dalam bentuk pernyataan pernyataan yang sesuai dan terdapat di dalam bahasa pemograman yang akan digunakan.
4. Melakukan tes program
Melakukan pengetesan pada program yang telah dibuat untuk mengetahui apakah program tersebut sudah benar dan bebas dari
Narti
STMIK Nusa Mandiri Jakarta narti@nusamandiri.ac.id
INF-869
unsur kesalahan atau masih diperlukanperbaikan, sehingga program telah benar-benar sempurna.
5. Membuat dokumentasi program
Melakukan dokumentasi program yang dibuat, dengan tujuan sebagai program cadangan (back-up), dimana proses ini penting sebagai usaha pengembangan program selanjutnya. Pemrograman komputer juga bertujuan untuk memecahkan suatu masalah serta membuat pekerjaan yang diinginkan oleh pemakai atau user.
”Bahasa Pemrograman adalah prosedur/tata cara penulisan program” (Sutedjo dan Michael, 2004:3).
Terdapat tiga faktor dalam bahasa pemrograman, yaitu:
1. Sintax (Sintaks) adalah aturan penulisan bahasa tersebut (tata bahasa).
2. Semantik adalah arti atau maksud yang terkandung didalam statement tersebut. 3. Kebenaran logika adalah berhubungan
dengan benar tidaknya urutan statement. Menurut Sutedjo dan Michael (2004:21) secara umum bahasa pemrograman dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1. Bahasa aras rendah (Low level language) Merupakan bahasa pemograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang menggunakan bahasa ini harus dapat berfikir berdasarkan logika mesin komputer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami oleh pemula. Contohnya adalah bahasa assembly.
2. Bahasa aras menengah (Meddle level language) Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi- instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya adalah bahasa C.
3. Bahasa aras tinggi (High level language) Merupakan bahasa pemrograman yang memiliki aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang dapat dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya adalah bahasa Pascal, Fortran, Cobol, Power Basic, dan lain-lain.
4. Bahasa berorientasi objek (Object oriented
language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsi untuk penyelesaian suatu masalah. Contohnya bahasa C++, Visual Foxpro, Borland java dan lain-lain.
B. Microsft Visual Foxpro 9.0
Penerapan database dalam sistem informasi atau disebut dengan sistem database, merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga diharapkan dengan adanya penanganan pengolahan database yang baik dapat membantu dan memperlancar pengolahan data sehingga hasil dari pengolahan data tersebut lebih akurat.
Perangkat lunak (software) yang digunakan penulis untuk membuat program pengolahan data dalam pembuatan penelitian ini adalah dengan menggunakan bahasa pemprograman Visual Foxpro
9.0. Bahasa pemprograman ini dapat digunakan
untuk mengolah suatu data sederhana serta dapat digunakan untuk memuat program aplikasi untuk menangani pekerjaan rutin agar bisa memantau data apa saja yang dibutuhkan setiap saat.
Menurut Syaukani (2006:5) ”Visual Foxpro merupakan pemrograman yang berorientasi objek, memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi database dengan cepat dan juga memilki fasilitasyang lengkap serta mudah digunakan”. Visual Foxpro 9.0 merupakan pengembangan bahasa pemrograman xbase versi sebelumnya dan ada beberapa fitur baru yang merupakan penambahan dan perbaikan dari fitur pada versi sebelumnya.
Bahasa pemprograman ini sangat populer akhir-akhir ini. Selain kecanggihan dalam menyediakan berbagai fasilitas siap pakai, Microsoft
Visual Foxpro mampu mendukung pembuatan
aplikasi, baik secara single maupun multiuser. Konsep dasar database pada Microsoft
Visual Foxpro 9.0 1. Database
Kumpulan file-file yang saling berelasi yang ditunjukan dengan kunci (Key) dari tiap file yang ada. Satu database menunjukan atau kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkup tertentu. 2. Tabel (File)
Terdapat record-record sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam.
3. Record
Terdiri atas field-field yang saling berhubungan membentuk baris.
4. Field
Elemen terkecil dari suatu data, kumpulan dari beberapa karakter, membentuk suatu kolom.
C. Normalisasi
Menurut Supardi (2005:80) “Normalisasi adalah teknik desain database dengan memecahkan atribut-atribut menjadi beberapa bagian kelompok/entity sehingga di dapat tabel yang optimal/normal, dalam arti tidak mengalami
INF-870
anomali data, memenuhi functional depedency dan tidak mengalami transitive depedency”.
Sedangkan menurut Wahyudi (2008:214) “Normalisasi data adalah teknik pendesainan secara luas yang digunakan untuk mengarahkan kita dalam merancang relational database”.
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Database dengan struktur hubungan yang ditunjukkan dengan normalisasi ini dapat digambarkan dalam bentuk tabel dua dimensi. Kolom dari tabel menunjukkan atribut dari file. Atribut ini menunjukkan item data atau field. Kumpulan nilai dari field atau item data disebut dengan domain. Masing-masing dari record di dalam data disebut
tupel. Suatu tupel yang mempunyai dua domain
disebut 2-tupel. Suatu tupel dengan tiga domain disebut 3-tupel dan seterusnya. Tiap-tiap tupel atau record ini dapat mempunyai satu kunci yang unik dengan cara tupel ini dapat di identifikasikan. Field yang menjadi kunci yang unik disebut dengan field kunci (key field).
Normalisasi mempunyai beberapa macam kunci yang digunakan, diantaranya:
1. Kunci Calon (Candidat Key)
Kunci calon adalah suatu atribut atau satu minimal atribut yang mendefinisikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas.
2. Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah suatu atribut satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan untuk suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.
3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci alternative adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer, kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
4. Kunci tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah suatu atribut atau satu set atribut yang melengkapi dari relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Dalam pembentukan normalisasi terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Merupakan kumpulan dari data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal
Form)
Bentuk normal kesatu ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar (Flat file),
data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari satu field-field yang berupa ” atomic value ” tidak ada set atribut yang berulang - ulang atau atribut yang bernilai ganda (multi value).
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal
form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal
form)
Dikatakan bentuk normal ketiga, jika table tersebut sudah memenuhi kriteria sehingga bentuk 2NF/second normal form. Dan semua atribut bukan kunci tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama secara menyeluruh.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan
yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key. “Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.” (Hartono, 2005:17).
Perancangan file, database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat di kategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya :
1. File Induk (Master File)
File induk (master file) merupakan file yang
penting, yang harus ada selama
sistem informasi itu hidup. File induk dibagi dua, yaitu :
a. File Induk Acuan (Reference Master File)
File induk acuan merupakan file induk yang recordnya relatif statis, jarang
sekali berubah nilai.
b. File Induk Dinamik (Dynamic Master File)
File induk dinamik merupakan file induk
yang recordnya sering berubah sebagai akibat dari transaksi. 2. File Transaksi (Transaction File)
File transaksi merupakan file yang berisi data
masukan yang berupa data
transaksi, dimana data-data tersebut akan diolah oleh komputer.
3. File Laporan (Report File)
File laporan merupakan file yang berisi
INF-871
4. File Sejarah (History file)File sejarah merupakan file yang berisi data
masa lalu yang sudah tidak aktif lagi tapi masih disimpan untuk keperluan masa yang akan datang.
5. File Pelindung (Back up File)
File pelindung merupakan file yang berisi
salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu.
6. File Kerja (Working File)
File kerja merupakan file yang berisi data-data
hasil pemrosesan yang bersifat sementara. 7. File Pustaka (Library File)
File pustaka merupakan file yang berisi
program-program aplikasi atau utility program. Pada masing-masing relational hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Hubungan atribute yang ada di dalam satu atau dua file, yaitu sebagai berikut :
1. One to one relationship 2 file
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.
2. One to many relationship 2 file
Hubungan antar file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu.
3. Many to many relationship 2 file
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. 4. Relationship one to one 2 atribut dalam 1 file
Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam satu file yang sama mempunyai hubungan satu lawan satu.
5. Relationship many to one 2 atribut dalam 1 file Hubungan antara satu atribut dengan atribut lainnya dalam 1 file yang sama mempunyai hubungan satu lawan banyak.
6. Relationship many to many 2 atribut dalam 1 file
Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam 1 file yang sama mempunyai hubungan banyak lawan banyak.
D. Bagan Alir (Flowchart)
Menurut Hartono (2005:795) “Bagan Alir
(Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika ”Flowchart harus dapat menunjukkan secara jelas pengendalian suatu algoritma yaitu bagaimana melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara logis dan sistematis. Suatu flowchart harus pula dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbol-simbol grafis yang telah ditetapkan terlebih dahulu fungsinya.
Ada 5 macam bagan alir yang digunakan dalam pembuatan suatu program komputer, diantaranya : 1. Bagan alir sistem ( System Flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. 2. Bagan alir dokumen (Document flowchart)
Merupakan bagan alir formulir (Form
Formulir) yang menunjukkan arus dari laporan
formulir termasuk tembusan-tembusannya. 3. Bagan alir schematik (Scematic Flowchart)
Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
4. Bagan alir program (Program Flowchart) Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (Program Logic Flowchart) dan bagan alir program terinci (Detail
Computer Program Flowchart).
5. Bagan alir proses (Proses Flowchart)
Merupakan bagan alir yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan ini banyak digunakan dalam teknik industri.
Adapun teknik pembuatan teknik pembuatan
flowchart dibagi menjadi dua, yaitu :
1. General Way
Cara ini biasa diguanakan untuk menyusun logika suatu program yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung (non
direct loop).
2. Interation Way
Cara ini banyak digunaka untuk logika yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks, dimana pengulangan proses yang terjadi bersifat kompleks (direct loop).
E. Pengkodean
”Struktur Kode adalah suatu bentuk struktur yang berfungsi untuk mempermudah dan mengklasifikasikan data” (Hartono, 2005:384).
Tujuan pembuatan struktur kode adalah mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Di dalam merancang suatu kode harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Harus mudah diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dpat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan objeknya.
2. Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang kembar.
INF-872
3. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel, sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru tetap dapat diwakili oleh kode.
4. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila direkam di simpan di luar komputer.
5. Harus konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang digunakan.
6. Harus distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang menggunakan kode tersebut.
7. Spasi dihindari
Spasi dalam kode sebaiknya harus di hindari, karena menyebabkan kesalahan di dalam penggunaannya.
8. Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang kode harus sama
Kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Ada beberapa macam kode yang digunakan dalam sistem informasi, diantaranya adalah :
1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)
Adalah kode yang dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan mewakili kode.
Kebaikannya : mudah diingat
Kelemahannya : kode dapat menjadi terlalu panjang
Contoh : Jenis Kelamin : Kode ‘P’ untuk Pria Kode ‘W’ untuk Wanita
2. Kode urut (Sequential Code)
Adalah kode yang nilanya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Kebaikannya : sangat sedehana, mudah diterapkan, kode dapat pendek tetapi unik, mudah dicari bila kodenya sudah diketahui Kelemahannya : tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode
Contoh : 001 Persediaan barang 002 Data pegawai
003 Transaksi penjualan 3. Kode blok (Block Code)
Mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu
klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian meksimum yang diharapkan.
Kebaikannya : nilai dari kode memiliki arti, mudah diperluas
Kelemahannya : panjang kode tergantung blok, kurang mudah diingat
Contoh : Blok Kelompok 101-199 Barang
200-299 Pegawai 300-399 Transaksi 4. Kode group (Group Code)
Merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti.
Kebaikannya : mudah diperluas, dapat ditamabah atau dibuang sebagian
Kelemahannya : kode dapat menjadi panjang
Untuk kelompok biaya : TR = Data transaksi NIP = Data pegawai BR = Data barang
Untuk kelompok pertanggung jawab : 10 = Admin
20 = Kasir
Untuk kelompok biaya : TR = Data transaksi NIP = Data pegawai BR = Data barang
Untuk kelompok pertanggung jawab : 10 = Admin
20 = Kasir
5. Kode desimal (Decimal code)
Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
Kebaikannya : mudah diperluas, nilai dari kode mempunyai arti
Kelemahannya : kode dapat menjadi panjang Contoh : 00100 Persediaan Barang
00200 Data Pegawai 00300 Data Transaksi
F. Penjualan
Menurut Soemarso (2004:22) ”Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi”
INF-873
Dari definisi di atas dapat disimpulkanperusahaan dagang mempunyai empat siklus kegiatan, yaitu:
1. Pembelian 2. Pengeluaran kas 3. Penjualan 4. Penerimaan kas
Menurut Soemarso (2002:160) menyatakan bahwa penjualan adalah pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Dalam pengertian yang lebih umum penjualan adalah pemindahan hak dari penjual kepada pembeli dari suatu barang atau jasa. Penjualan adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan itu. Jadi penjualan akan menciptakan pertukaran antara barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara tunai atau kontan dengan kata lain uang hasil penjualan barang dagangan diterima penjual dalam waktu atau saat yang bersamaan dengan penyerahan barang dagangan.
Metode Penelitian
PT. Anugrah Cipta Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan Sparepart Automotive. Teknik pengumpulan data dan metode penelitian yang peneliti lakukan sebagai beikut:
1. Observasi (Obsevation)
Penulis mengamati secara langsung untuk memperoleh beberapa data mengenai kegiatan penjualan sparepart pada PT. Anugrah Cipta Sejahtera
2. Wawancara (Interview)
Penulis menanyakan secara langsung kepada kepala PT. Anugrah Cipta Sejahtera untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian
3. Studi Pustaka (Library Research)
Dalam metode ini penulis mendapat bahan penulisan dari membaca beberapa buku, berupa buku pemrograman, catatan kuliah dan beberapa literatur lainnya untuk memperoleh bahan tentang sistem yang baik serta pengimplementasiannya dalam sistem yang sedang berjalan di PT. Anugrah Cipta Sejahtera
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Spesifikasi Dokumen
1. Spesifikasi Dokumen Masukan a. Data Sparepart
Nama Dokumen : Data Sparepart
Fungsi : Untuk menambah atau menunjukkan jenis sparepart yang tersedia
Sumber : Bagian Sparepart Tujuan : Admin
Media : Kertas Jumlah : Satu Lembar
Frekuensi : Setiap ada penambahan sparepart Bentuk : Lampiran A.1
b. Data Pelanggan
Nama Dokumen : Data Pelanggan
Fungsi : Untuk menambah atau menunjukkan data pelanggan
Sumber : Calon pelanggan Tujuan : Admin
Media : Kertas Jumlah : Satu lembar
Frekuensi : Setiap adanya proses pendaftaran pelanggan
Bentuk : Lampiran A.2 c. Data Karyawan
Nama Dokumen : Data Karyawan
Fungsi : Untuk menambah atau menunjukkan data karyawan
Sumber : Calon Karyawan Tujuan : Admin
Media : Kertas Jumlah : Satu Lembar
Frekuensi : Setiap adanya proses penerimaan karyawan baru
Bentuk : Lampiran A.3
2. Spesifikasi Dokumen Keluaran a. Struk Penjualan
Nama Dokumen : Struk Penjualan
Fungsi : Sebagai Bukti Transaksi Penjualan
Sumber : Kasir Tujuan : Pelanggan Media : Kertas Jumlah : Satu lembar
Frekuensi : Setiap terjadi transaksi penjualan
Bentuk : Lampiran B.1 b. Kartu Pelanggan
Nama Dokumen : Kartu Pelanggan Fungsi : Sebagai identitas pelanggan
INF-874
Tujuan : Pelanggan Media : Kertas Jumlah : Satu Lembar Frekuensi : Setiap Bulan Bentuk : Lampiran B.2 c. Laporan Data Sparepart
Nama Dokumen : Laporan Data Sparepart Fungsi : Untuk mengetahui persediaan sparepart yang ada
Sumber : Admin
Tujuan : Kepala Cabang Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap Bulan Bentuk : Lampiran B.3 d. Laporan Data Pelanggan
Nama Dokumen : Laporan Data Pelanggan Fungsi : Untuk mengetahui banyaknya pelanggan atau mitra yang dimiliki Dealer.
Sumber : Admin
Tujuan : Kepala Cabang Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap Bulan Bentuk : Lampiran B.4 e. Laporan Data Karyawan
Nama Dokumen : Laporan Data Karyawan Fungsi : Sebagai laporan identitas karyawan
Sumber : Admin
Tujuan : Kepala Cabang Media : Kertas
Jumlah : Satu Lembar Frekuensi : Setiap Bulan Bentuk : Lampiran B.5 f. Laporan Penjualan Per-Tanggal
Nama Dokumen : Laporan Penjualan Per Tanggal
Fungsi : Untuk mengetahui pendapatan Dealer dari penjualan sparepart per tanggal
Sumber : Kasir
Tujuan : Kepala Cabang Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap periode Bentuk : Lampiran B.6 g. Laporan Penjualan Per Bulan
Nama Dokumen : Laporan Penjualan Per Bulan
Fungsi : Untuk mengetahui pendapatan Dealer dari penjualan sparepart selama sebulan
Sumber : Kasir
Tujuan : Kepala Cabang Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar Frekuensi : Setiap akhir bulan Bentuk : Lampiran B.7
B. Normalisasi File
Dalam penulisan rancangan program ini, bentuk normalisasi yang dibuat sampai dengan bentuk normalisasi ketiga. Adapun normalisasi yang ada dalam rancangan program penjualan obat sebagai berikut :
1. Bentuk Normal Ketiga / Third Normal Form (
3NF )
Gambar 1. Normalisasi Tingkat Ketiga (
3NF/Third Normal Form )
C. Spesifikasi File
Spesifikasi file yang digunakan dalam perancangan program penjualan sparepart ini, penulis membuat satu file database yaitu db_sparepart.dbc yang terdiri dari:
1. Spesifikasi File Sparepart
Nama File : Data Sparepart
Fungsi File : Mengetahui data sparepart
Akronim : tb_sparepart.dbf Tipe File : File Master
INF-875
Panjang Record : 49 byteAkses File : Random
Organisasi File : Index Sequential Media File : Hardisk
Kunci Field : kd_spart
Software : Microsoft Visual Foxpro
9.0
Spesifikasi File Sparepart
2. Spesifikasi File Pelanggan
Nama File : Data Pelanggan
Fungsi File : Untuk menyimpan data pelanggan
Akronim File : tb_pelanggan.dbf Tipe File : File Master Panjang Record : 81 byte
Organisasi File : Index Sequential Akses File : Random
Media File : Harddisk Kunci Field : kd_plgn
Software : Microsoft Visual Foxpro
9.0
Spesifikasi File Pelanggan
3. Spesifikasi File Karyawan
Nama File : Data Karyawan
Fungsi File : Untuk menyimpan data karyawan
Akronim File : tb_karyawan.dbf Tipe File : File Master Panjang Record : 88 byte
Organisasi File : Index Sequential Akses File : Random
Media File : Harddisk Kunci Field : id_kary
Software : Microsoft Visual Foxpro
9.0
Spesifikasi File Karyawan
4. Spesifikasi File Penjualan Nama File : Penjualan
Fungsi File : Untuk menyimpan data transaksi penjualan
Akronim : tb_penjualan.dbf Tipe File : File Transaksi Panjang Record : 55 byte Akses File : Random
Organisasi File : Index Sequential Media File : Harddisk Kunci Field : notrans
Software : Microsoft Visual Foxpro
9.0
Spesifikasi File Penjualan
5. Spesifikasi Detail Jual
Nama File : detailjual
Fungsi File : Untuk menyimpan data transaksi penjualan
Akronim File : tb_detailjual.dbf Tipe File : File Transaksi Panjang Record : 34 byte
Organisasi File : Index Sequential Akses File : Random
Media File : Harddisk Kunci Field : -
Software : Microsoft Visual Foxpro
9.0
INF-876
C. Program Flowchart
1. Flowchart Program Login
3. Flowchart Data Transaksi
D. Sarana Pendukung program 1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah keseluruhan komponen peralatan yang membutuhkan suatu sistem komputer dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapat menjalankan tugasnya, termasuk juga mesin-mesin pembantu penyimpanan data dan alat komunikasi lainnya. Teknologi perangkat keras terdiri dari unit masukan (input), unit pusat pemrosesan, unit keluaran (output) dan unit simpanan luar (memory). Pemilihan suatu komputer antara lain ditentukan oleh kapasitas komputer dan unit pengolahan datanya yaitu Central Processing Unit (CPU), unit pemasukkan data ke dalam memory komputer sehingga data dapat diolah menjadi suatu informasi yaitu keyboard atau papan ketik dan perangkat keluaran yang diperlukan adalah sebuah disk drive sebagai media penyimpanan datanya.
Untuk penggunaan perangkat keras sebagai penunjang jalannya perancangan program saat program ini dipakai, maka penulis menyarankan menggunakan komponen sebagai berikut:
INF-877
a. Microprocessor : Pentium IV 1.76 GHzb. Memory (RAM) : 512 MB
c. Monitor : SVGA (Super Video Graphics
Array) 15’’
d. CD Room : 700 MB e. Harddisk : 80 GB f. Keyboard : 104 key g. Mouse : Standard Mouse
h. Printer : Desk Jet
2. Perangkat Lunak (Software)
Dengan adanya suatu sistem komputerisasi maka tidak terlepas dari masalah software yang akan digunakan untuk menjalankan program aplikasi tersebut. Perangkat lunak atau software merupakan suatu rangkaian instruksi yang tersusun secara teratur agar komputer dapat bekerja mengolah data dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh user atau pemakai.
Ada banyak software yang dipakai sesuai dengan aplikasi yang hendak di bangun, perangkat lunak atau software yang penulis usulkan adalah :
a. Sistem Operasi : Windows XP b. Database : Microsoft Access 2003 c. Program : Microsoft Visual Basic 6.0
Beberapa faktor pertimbangan dalam memilih perangkat lunak (software) tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sistem operasi Windows XP
Dengan Windows XP ini akan mempermudah dalam penggunaannya, lebih fleksibel, lebih cepat, kompatibel dengan berbagai perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (Hardware). Windows XP dapat digunakan untuk berbagai aplikasi secara real time ke seluruh dunia dan juga memiliki sistem keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi folder-folder khusus agar dapat digunakan oleh pemiliknya.
b. Database Microsoft Access 2003
Dengan Microsoft Access 2003 ini akan mempermudah dalam penggunaannya, lebih fleksibel, kompatibel dengan berbagai program aplikasi. Sangat mudah untuk mengkoneksikan ke bearbagi program dan dapat dijalankan ke beberapa sistem operasi, Microsoft Access 2003 dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dan memiliki sistem database yang lengkap. c. Program Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa
pemrograman windows, yang telah lama bersahabat dengan para pemakainya karena banyak menyediakan fasilitas yang dibutuhkan penggunanya. Guna menyusun sebuah program, kita hanya membutuhkan beberapa menit saja. Dengan membuat user interface
melalui kontrol "drawing", seperti halnya text
box dan command button, dalam sebuah form.
KESIMPULAN
1. Dengan menggunakan bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah dalam pengoperasiannya yaitu dengan menggunakan Microsoft Visual Foxpro, diharapkan program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis kali ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat. 2. Proses transaksi akan berjalan dengan baik jika
sistem terkomputerisasi yang telah ada dapat memberikan kemudahan-kemudahan kepada
user untuk menggunakannya dan juga dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan program. 3. Data-data transaksi menjadi lebih terorganisir,
sehingga apabila diperlukan informasi yang diinginkan akan tersedia dengan cepat dan akurat serta efisien bagi lingkungan manajemen suatu perusahaan.
4. Dalam hal penyimpanan data dapat menghemat tempat, memudahkan pencarian pada saat akan melakukan perbaikan data, serta terhindar dari data yang sama.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga penelitian ini selesai dilakukan.
REFERENSI
Amborowati, Armadyah. 2007. Pengantar Pemrograman Terstruktur. Jakarta: Andi Offset.
Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri Pemprograman Database Menggunakan Foxpro 9.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Jogiyanto, H.M. 2005 Analisa dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2005. Pemrograman Terstruktur untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jawa Barat: Bagian Penerbitan Panji Gumilang Press. Syaukani, M. 2006. Menguasai MS Foxpro 9. Jakarta: