• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII DASAR PEMBENTUKAN PARIWISATA SPIRITUAL PALASARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII DASAR PEMBENTUKAN PARIWISATA SPIRITUAL PALASARI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

K

BAB VII

DASAR PEMBENTUKAN

PARIWISATA SPIRITUAL PALASARI

7.1 Tuhan Yesus Hadir di Palasari

ehadiran Tuhan Yesus di Desa Palasari bukan berarti kehadiran secara fisik, melainkan kehadiran melalui iman atas segala bentuk karya-Nya bagi umat kristiani selama ini. Dalam konteks ini menegaskan bahwa keberadaan Desa Palasari tidak terjadi begitu saja, namun ada dalam rencana indah Allah Tritunggal (Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus). Kita sebagai umat beragama tentu percaya dan mengakui kemahakuasaan Allah atas dunia ini. Oleh kuasa Allahlah Desa Palasari masih eksis sampai hari ini.

Dengan anugerah Allah maka kawasan Palasari dari hutan rimba menjadi pemukiman yang terkenal sampai saat ini. Segala sesuatu yang telah ada, sedang terjadi, dan bahkan yang akan terjadi di dunia tidak terjadi begitu saja tanpa sepengetahuan serta perinjinan Allah Pencipta langit dan bumi. Begitu pula keberadaan pariwisata spiritual yang telah dinikmati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara sampai hari ini merupakan kehendak Allah di dalam

(2)

Yesus Kristus.

Tuhan Yesus menjadi pemilik sorga dan seluruh yang ada di dunia ini. Dengan kekuasaan itu pulalah, Dia tidak ingin manusia di dunia binasa karena dosa mereka. Dia me- nyelamatkan setiap ma- nusia agar bertobat dan memperoleh kehidupan yang kekal. Itulah se- babnya orang Kristen memberitakan Injil Ye-

Kehadiran Tuhan Yesus di Desa Palasari bukan kehadiran secara fisik, melainkan kehadiran melalui iman atas se- gala bentuk karya-Nya bagi umat kristiani se- lama ini. Oleh karena anugerah Allah maka hutan belantara men- jadi tempat pemu- kiman dan kawasan pariwisata spiritual yang terkenal sampai saat ini.

sus Kristus kepada semua umat manusia di dunia ini (Brotosudarmo, 2008: 60). Memberitakan Injil berarti memberitakan berita kabar baik, berita sukacita, dan berita keselamatan yang datang dari Yesus sendiri ke- pada seluruh umat manusia.

Ketika Tuhan Yesus berkata: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Matius 28:18) menunjukkan bahwa Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan Roh Kudus (Allah Tritunggal) merupakan satu kesatuan yang utuh dalam menjalankan tugas penyelamatan umat manusia yang berdosa dan dunia secara keseluruhan. Apa yang menjadi kehendak Allah

(3)

Bapa dan Roh Kudus juga menjadi kehendak Yesus Kristus. Sorga dan bumi adalah milik Yesus Kristus, sedangkan manusia hanya sebagai pribadi yang menumpang sementara di dunia ini.

Perkataan Yesus di atas bukan berarti sorga dan bumi akan menjadi milik-Nya atau baru menjadi milik- Nya, melainkan telah menjadi milik-Nya sebelum manusia ada di dunia ini. Segala yang ada di sorga dan bumi ini berada di bawah kuasa, pemerintahan, pemeliharaan, dan perlindungan-Nya. Gunung, lembah, angin, laut, dan segala musim berada di dalam pengawasan-Nya. Semua manusia harus hidup setia sesuai petunjuk dan perintah-Nya. Manusia yang tidak setia dan taat atas perintah-Nya pasti menerima hukuman berdasarkan keadilan-Nya. Yesus ingin agar semua manusia tidak ada satu pun tersesat dan binasa oleh karena penghukuman-Nya (Waruwu & Gaurifa, 2015).

Kehadiran umat kristiani yaitu agama Katolik di Desa Palasari maupun agama Kristen di Desa Blimbingsari merupakan sebuah panggilan untuk menghadirkan kemuliaan Tuhan Yesus di daerah tersebut. Tuhan Yesus menginginkan agar daerah ini menjadi berkat, makmur, sejahtera, dan sebagai salah satu desa wisata yang terkenal di Indonesia sampai hari ini. Kedua desa tersebut memiliki sejarah dan pengorbanan yang sama dalam menjadikan hutan

(4)

angker menjadi daerah yang subur, bersih, dan bahkan bisa menjadi destinasi wisata spiritual seperti saat ini (Junaedi & Waruwu, 2016).

Semangat masyarakat dalam membangun kawasan Palasari sebagai salah satu destinasi wisata spiritual adalah upaya menghadirkan Injil Kristus (Kabar Sukacita) bagi Desa Palasari pada khususnya serta Pulau Bali dan Indonesia pada umumnya. Keindahan alam serta keunikan yang terdapat di daerah Palasari sebagai bukti keagungan Tuhan bagi umat manusia dan alam semesta ini. Setiap wisatawan betul-betul merasakan kehadiran Tuhan ketika mereka berdoa di gereja maupun di Goa Maria. Oleh sebab itu, kawasan wisata ini sebagai sarana memberitakan Injil kepada setiap wisatawan secara tidak langsung maupun secara langsung.

Dalam Alkitab ditegaskan bahwa semua umat kristiani (Katolik dan Kristen) diperintahkan untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa (Matius

Kehadiran umat kristiani di dunia ini merupa- kan sebuah panggilan pelayanan untuk meng- hadirkan kemuliaan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menginginkan agar setiap daerah yang didia- mi oleh umat Kristiani harus menjadi berkat, makmur, sejahtera, dan sebagai salah teladan bagi daerah lainnya.

(5)

28:19-20) serta harus mampu menjadi berkat bagi semua orang di manapun mereka berada (Kejadian 12:2-3; Galatia 3:14). Selain itu, Tuhan Yesus memiliki tujuan agung yaitu menyelamatkan umat manusia dari segala dosa-dosa mereka.

Keberadaan umat kristiani di Palasari sebagai bentuk kehadiran Tuhan Yesus dalam mewujudkan kedamaian, kesejahteraan, keadilan, dan sebagainya. Kawasan Palasari ini secara khusus gedung gerejanya yang bersejarah terdapat banyak simbol-simbol kekristenan dengan makna spiritual (rohani). Melalui simbol tersebut memberi pencerahan bagi setiap wisatawan tentang perjalanan suci Tuhan Yesus selama di dunia ini dalam melayani umat manusia dengan penuh ketulusan serta menyelamatkan umat- Nya dari dosa. Dengan demikian, setiap wisatawan dapat mengintropeksi diri serta memberikan kekuatan spiritual dalam hati dan hidup mereka agar mampu menjalani masa depan yang lebih baik.

7.2 Kepemimpinan Sang Guru Spiritual

Seorang pemimpin berkualitas memang sangat sulit ditemukan pada era yang serba kompleks saat ini. Hampir semua orang yang sedang memimpin di Indonesia sekarang ini telah terjebak dalam tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kendati ada sebagian kecil orang yang jujur pada awal

(6)

106

Hampir semua orang yang sedang memimpin di Indonesia saat ini sedang terjebak dalam tindakan KKN. Untuk menyingkapi masalah krisis kepemimpinan ini, maka setiap orang harus belajar kepada Tuhan Yesus selaku pemimpin sejati dan spiritual.

kepemimpinannya, namun bisa saja terjebak dalam “sistem” KKN yang sudah mengakar selama bertahun- tahun di negeri ini. Bisa dikatakan bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang berkualitas. Dengan adanya krisis kepemimpinan ini membuat generasi muda kesulitan untuk mencari orang yang patut untuk diteladani pada masa mendatang.

Untuk menyingkapi masalah krisis kepemimpinan ini, maka setiap orang harus belajar kepada Tuhan Yesus. Selama kepemimpinan dan pelayanan Tuhan Yesus di dunia walau dalam waktu singkat menunjukkan sebuah kualitas kepemimpinan yang terbaik (Junaedi & Waruwu, 2016). Pola kepemimpian dan pelayanan Tuhan Yesus ini pun diakui oleh beberapa pemimpin Islam di dunia. Menurut D’Souza (2009) bahwa dalam dunia Islam, kepemimpinan Tuhan Yesus yang dikenal dengan nama Isa Almasih sangat dihormati serta memberi inspirasi bagi mereka. Jika para pemimpin ingin menunjukkan kepemimpinan spiritualnya tentu harus meniru cara

(7)

kepemimpinan dan pelayanan Tuhan Yesus. Apapun lembaga atau organisasi yang dipimpinnya, setiap pemimpin harus menghadirkan prinsip kepemimpinan Tuhan Yesus selama kepemimpinannya.

Gaya maupun tipe kepemimpinan setiap orang saat ini harus mengacu kepada kepemimpinan Tuhan Yesus. Kepemimpinan Tuhan Yesus merupakan sebuah model kepemimpinan spiritual yang sejati. Nilai spiritualitas seseorang sangat mempengaruhi pola kepemimpinannya. Melalui nilai spiritualitas ini dapat membantu seorang pemimpin membangun karakter yang baik dalam dirinya. Dengan memiliki karakter yang baik, maka dapat dipastikan sangat berdampak positif yaitu mengembangkan lembaga atau organisasi yang dipimpinnya ke arah yang lebih baik (Junaedi & Waruwu, 2016).

Menyadari betapa pentingnya prinsip kepemimpinan spiritual dalam berbagai bidang kehidupan saat ini, maka pilihan terakhir harus belajar dari kepemimpinan Tuhan Yesus. Untuk memimpin

Memimpin organisasi bukan sekedar jabatan atau kekuasaan, tetapi sebuah panggilan ba- tin untuk melayani semua golongan sosial. Seorang pemimpin harus memiliki sikap rela berkorban dan melayani semua orang tanpa melihat status sosialnya.

(8)

sebuah lembaga negara, perusahaan, maupun organisasi-organisasi lainnya, termasuk dalam mengembangkan pariwisata spiritual di Palasari harus menerapkan prinsip dan nilai kepemimpinan spiritual tersebut. Oleh sebab itu, apapun agama, suku, dan jabatan yang dipegang oleh seorang pemimpin harus berpedoman pada prinsip-prinsip kepemimpinan Tuhan Yesus. Kepemimpinan Tuhan Yesus bermuara pada keadilan, kasih, dan pelayanan yang tulus.

Memimpin suatu lembaga atau organisasi bukan hanya sekedar jabatan maupun kekuasaan, tetapi sebuah panggilan batin dalam melayani semua golongan sosial. Seorang pemimpin harus memiliki sikap rela berkorban serta melayani semua orang tanpa melihat latarbelakang suku, ras, maupun etnis. Tuhan Yesus telah memberi contoh tentang bentuk pelayanan yang maksimal di dunia ini. Dalam pelayanan-Nya kadang mendapatkan hinaan, caci maki, dan bahkan mati disalibkan di antara orang berdosa. Sekalipun Tuhan Yesus tidak pernah melakukan dosa sedikitpun. Konsep kepemimpinan inilah yang harus diterapkan oleh semua pemimpin di negara ini mulai dari pusat sampai pelosok desa.

7.3 Kehadiran Pemimpin Spiritual

Secara etimologis, kata “spiritualitas” berasal dari bahasa Latin yaitu spiritus yang artinya roh, jiwa

(9)

atau semangat. Kata ini memiliki padanan dengan Bahasa Ibrani yaitu ruach dan Bahasa Yunani yaitu

pneuma. Kedua istilah itu memiliki arti sebagai angin

atau nafas. Sementara istilah spiritual berasal dari kata dasar Bahasa Inggris yaitu spirit yang memiliki cakupan makna yaitu jiwa, arwah/roh, semangat, hantu, moral, dan tujuan atau makna yang hakiki. Dalam bahasa Arab, istilah ini juga terkait dengan yang ruhani dan ma’nawi dari segala sesuatu. Dalam Bahasa Indonesia istilah ini dapat diartikan sebagai

‘semangat yang menggerakkan’. Dengan demikian, kata spiritual berarti berbicara tentang hati nurani, moral, serta tingkah laku yang baik serta terpuji dari seseorang maupun dari sekelompok orang dalam suatu komunitas masyarakat.

Kata spiritualitas merupakan suatu kata yang bersifat universal karena bisa digunakan oleh semua agama. Istilah spiritualitas merupakan saripati religius yang ada di balik ajaran atau aturan-aturan formal keagamaan, seperi agama Katolik maupun Kristen. Nilai spiritual merupakan daya dorong, motivasi, serta menumbuhkan semangat bagi seseorang sehingga memiliki keselarasan antara apa yang diimani (agamanya) dengan yang dilakukannya bagi sesama maupun dunia di sekitarnya.

Menurut Zohar dan Marshall (2007) bahwa kecerdasan spiritual memiliki andil 80% dalam

(10)

110

kesuksesan karir seseorang. Sedangkan kepemimpinan spiritual berdasarkan hasil penelitian Percy (2003) menunjukkan bahwa para direktur dan Chief of Excutive

Officer (CEO) yang efektif dalam hidup dan

kepemimpinannya memiliki spiritualitas yang tinggi serta menerapkan gaya kepemimpinan spiritual.

Apapun jabatan dan tugas yang diemban oleh seseorang harus memiliki dan menerapkan gaya kepemimpinan spiritual. Selama kepemimpinannya harus bisa menjadi berkat bagi anggotanya maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Apapun yang hendak dia lakukan bukan untuk kebanggaan dirinya, tetapi selalu berorientasi untuk kemuliaan nama Tuhan dan kebaikan orang lain. Semua pemimpin seyogianya memiliki karakter dan sifat kepemimpinan spiritual tersebut.

Keberadaan Desa Palasari tentu didukung dengan kehadiran tokoh-tokoh spiritual yang ada pada saat itu. Pastor Simon Buis bersama beberapa orang kepala keluarga yang berasal dari Tuka dan Gumbrih bisa dikatakan sebagai tokoh-tokoh penting yang harus diingat jasa dan pengorbanannya dalam membangun Desa Palasari sehingga ada sampai hari ini. Jerih payah tokoh-tokoh ini tidak bisa dibayar dengan uang atau harta apapun. Semangat dan pengorbanan mereka merupakan wujud dari panggilan iman. Mereka tetap percaya kepada Yesus Kristus sekalipun mendapatkan

(11)

penghinaan dan penganiayaan dari orang-orang di sekitarnya.

Kehadiran Pastor Simon Buis sebagai gembala serta sekaligus menjadi pencetus ide masyarakat Katolik dengan wajah khas Bali di daerah Palasari tersebut. Pastor Simon bersama sebagian anggota masyarakat kristiani memiliki keinginan besar untuk membebaskan diri dari berbagai himpitan kehidupan ekonomi yang sulit serta dari tekanan sosial lainnya. Mereka pada awalnya sebagian besar merupakan petani miskin dan melarat yang kesehariannya hanya menggarap sawah tuan tanah di desanya.

Melalui terpaan kehidupan ini maka masyarakat Palasari semakin menyadari bahwa penyerahan diri secara total kepada Tuhan Yesus merupakan jalan terbaik karena memiliki kepastian yaitu hidup kekal. Mereka semakin hari memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi dalam hidupnya sehingga terlihat dalam berbagai aktivitas mereka seperti dalam hal berdoa, karya seni, budaya, adat istiadat, pembangunan gedung gereja, dan sebagainya. Penerapan nilai spiritual ini semakin bertumbuh seiring dengan pengalaman dan perjalanan hidup mereka sampai sekarang ini.

Keteladanan seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam setiap sendi kehidupan manusia, secara khusus untuk mengembangkan pariwisata spiritual di Palasari. Memang harus diakui bahwa

(12)

hampir semua orang di dunia ini banyak yang berminat menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin sebagian orang menghalalkan berbagai macam cara untuk dapat meraihnya. Menjadi seorang pemimpin bukan sesuatu yang harus direbut dari seseorang ataupun dari lembaga tertentu, tetapi panggilan batin yang membutuhkan pengorbanan serta pelayanan yang maksimal.

Keteladanan seorang pemimpin sangat dibu- tuhkan dalam setiap sendi kehidupan manu- sia. Menjadi seorang pemimpin bukan sesuatu yang harus direbut, tetapi keterpanggilan ba- tin yang membutuhkan pengorbanan dan pe- layanan yang maksimal.

7.4 Peran Pemimpin Menuju Perubahan

Kawasan Palasari yang terkenal angker, hutan lebat yang tidak berpenghuni, penyakit malaria ganas, dan akses jalan yang sulit tentu bukanlah pekerjaan yang mudah bagi setiap pemimpin masa kini. Kenyataan inilah yang harus dihadapi oleh para pemimpin yang ada di Palasari pada waktu itu. Pekerjaan yang sulit ini pun dibutuhkan peran pemimpin yang religius, inovatif, serta memiliki visi-misi untuk menuju perubahan yang lebih baik.

(13)

Dengan berpedoman kepada kepemimpinan Tuhan Yesus, maka setiap pemimpin di daerah ini memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak pernah mengenal lelah. Menurut Andi (Lugo, 2009: 181-183) seorang pemimpin ideal yang dapat membuat sebuah perubahan pada negaranya atau suatu wilayah harus memiliki 5 (lima) ciri khusus, yaitu:

1. Pemimpin yang cerdas ialah pemimpin yang menyerahkan nyawanya demi rakyatnya.

2. Pemimpin yang cerdas ialah menjadi sahabat rakyatnya.

3. Pemimpin yang cerdas ialah pemimpin yang memiliki integritas.

4. Pemimpin yang cerdas ialah pemimpin yang tegas dan memiliki keberanian moral.

5. Pemimpin yang cerdas ialah pemimpin yang melayani orang yang dipimpinnya.

Kelima ciri pemimpin di atas sesungguhnya merupakan ciri khas dari kepemimpinan Tuhan Yesus. Memang sangat sulit untuk mencari figur- figur pemimpin yang cerdas serta berintegritas pada saat ini. Akan tetapi, tidak salah jika kita melihat salah satu contoh figur seorang pemimpin yang hampir sama dengan kepemimpinan Tuhan Yesus yaitu kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

(14)

114

Kepemimpinan mereka perlu ditiru dan diteladani oleh semua pemimpin di Indonesia saat ini. Sekalipun mereka mendapat tekanan, fitnah, dan penghinaan dari beberapa pihak, namun mereka tetap memberikan kualitas terbaik selama kepemimpinannya.

Selama kepemimpinan Jokowi maupun Ahok menunjukkan sikap seorang pemimpin yang melayani, penuh ketulusan, dan kejujuran. Lebih penting untuk diingat bahwa sejauh ini mereka bebas dari KKN (kurupsi, kolusi, dan nepotisme). Kendati Jokowi beragama Islam namun tersirat prinsip-prinsip kepemimpinan serta pelayanan Tuhan Yesus dalam kepemimpinannya selama ini. Apalagi Ahok yang beragama Kristen tentu harus selalu berpedoman pada kepemimpinan dan pelayanan Tuhan Yesus tersebut.

Demikian pula dalam setiap pribadi pemimpin yang ada di Desa Palasari harus memiliki jiwa dan prinsip kepemimpinan Tuhan Yesus. Prinsip kepemimpinan ini dimulai dari Pastor selaku tokoh agama, Kepala Desa, tokoh masyarakat, pelaku usaha (pariwisata), dan semua anggota masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Dengan kerjasama serta visi-misi yang jelas, maka Desa Palasari sampai hari ini telah mengalami perubahan yang signifikan baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya. Dengan adanya perubahan ini maka anggota masyarakatnya maupun wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut merasa

(15)

Figur seorang pemimpin yang hampir sama dengan kepemimpinan Tuhan Yesus yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sekalipun mereka mendapat tekanan, fitnah, dan penghinaan, namun mereka tetap mem- berikan kualitas terbaik selama kepemimpi- nannya. Mereka menunjukkan sikap seorang pemimpin yang melayani, penuh ketulusan, kejujuran, dan bebas dari tindakan KKN.

senang dan nyaman dalam melaksanakan wisata spiritualnya seperti berdoa dan beribadah di gereja.

Perubahan yang terjadi di Desa Palasari dari daerah angker dapat berubah menjadi destinasi wisata spiritual waktu dan kerja keras seorang pemimpin. Peranan pemimpin dalam melakukan sebuah transformasi sangat diperlukan. Pemimpin merupakan aktor penggerak atau motivator yang baik bagi lembaga pemerintahan desa maupun pemerintahan gereja. Kehadiran seorang pemimpin dapat memberikan semangat untuk terus berjuang, sehingga mampu merubah nasib anggota masyarakatnya.

Memiliki pemimpin yang transformatif serta spiritual tentu membawa perubahan besar dalam seluruh aspek hidup masyarakatnya. Bukan saja transformasi secara ekonomi, sosial, seni, dan budaya,

(16)

tetapi juga transformasi terhadap pengembangan daya tarik wisata spiritual pada suatu wilayah. Peran sentral seorang pemimpin yang transformatif dan spiritual ternyata menjadi cikal bakal perubahan pada kawasan Palasari tersebut. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang transformatif dan spiritual menjadi modal penting bagi pembangunan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dan Palasari pada khususnya.

Memiliki pemimpin yang transformatif serta spiritual tentu membawa perubahan besar dalam seluruh aspek hidup masyarakatnya. Bukan saja transformasi secara ekonomi, sosial, seni, dan budaya, tetapi juga trans- formasi terhadap pengembangan daya tarik wisata spiritual pada suatu wilayah.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Kabupaten Ogan Ilir ditinjau berdasarkan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard yaitu perspektif

Strategi yang bisa digunakan adalah strategi peningkatan program pencegahan tindakan melawan hukum melalui Program Keamanan Penerbangan Nasional, mendapatkan sertifikat

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Informasi keuangan di atas per 31 Desember 2014 diambil dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (penanggung

Untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik dan kelancaran arus lalu lintas di wilayah Kabupaten Temanggung, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah membentuk

Dalam sistem ekonomi syariah menurut Advika (2017) ekonomi syariah semakin hari perkembangannya semakin dikenal di masyarakat. Tak hanya untuk kalangan islam semata, tetapi juga

(a) Nyatakan satu tabiat yang boleh mengganggu proses hidup manusia.. (i) Nyatakan tabiat buruk yang dilakukan oleh

ERDASARKAN Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah sebagai berikut Dinas Kebersihan dan