• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan jetty 1.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahan jetty 1.pdf"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO)

PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS

LAMONGAN, JAWA TIMUR

JEFFWIRLAN STATOURENDA

3107 100 044

(2)

LATAR BELAKANG

• Makin meningkatnya kebutuhan distribusi barang di

Indonesia

• Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit

mentah merupakan penyumbang devisa negara

terbesar

• Pada 2009, total ekspor CPO Indonesia sedikitnya 15

juta ton, namun total kapasitas pelabuhan hanya 8

juta ton (Fadil Hasan, Ketua Bidang Agroindustri

(Gapki))

• Kalimantan belum mempunyai dermaga yang bisa

menampung kapal-kapal besar

(3)

MENGAPA LAMONGAN?

• Dinilai menjadi lokasi yang cukup strategis

• Terletak di pantai utara Jawa

• Sistem manajemen bagus

(4)

LOKASI

Lokasi perencanaan tugas akhir ini berada pada posisi

112˚25.08’11’’ BT dan 6˚52.42’16’’LS, atau berada pada

Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten

Lamongan, Propinsi Jawa Timur.

Gambar 1.1 - Lokasi Studi ( Sumber : Peta Jawa Timur )

LOKASI PROYEK

(5)

Gambar 1.2 – Foto Satelit Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,

Propinsi Jawa Timur

( Sumber : Google Map, 3 Januari 2012)

(6)

TUJUAN

• Mampu melakukan evaluasi layout dermaga

• Mampu merencanakan detail struktur jetty crude

palm oil

• Menentukan dan menyusun metode pelaksanaan

yang efektif

• Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya

(RAB) yang dibutuhkan

(7)

LINGKUP PEKERJAAN

• Evaluasi layout perairan dan dermaga

• Perhitungan kebutuhan fender dan boulder

• Perhitungan struktur dermaga

• Perhitungan precast

• Metode pelaksanaan

• Analisis biaya

(8)

Gambar 1.3 – Layout dermaga

(9)

METODOLOGI

Pendahuluan

Studi Literatur

Pengumpulan Data dan analisa

Evaluasi Layout

Kriteria Perencanaan Dermaga

Perencanaan Struktur Dermaga & Trestle

Metode Pelaksanaan

Perhitungan RAB

Mempelajari dasar teori, konsep, dan perumusan yang dipakai dalam perencanaan

1. Data Topografi dan bathymetri 2. Data Pasang Surut 3. Data Arus 4. Data Angin 5 .Data Tanah

1. Evaluasi layout perairan 2.Evaluasi layout dermaga

1. Peraturan yang digunakan 2.Kriteria kapal rencana 3.Kualitas bahan dan material 4.Pembebanan 5.Perhitungan fender dan boulder

1. Perencanaan layout pembalokan 2. Perhitungan beban 3. Analisa Struktur 4. Perencanaan penulangan 5.Perhitungan Precast 6.Perencanaan Pondasi 7. Detail gambar

Metode pelaksanaan pembangunan dermaga

1. Harga material dan upah 2. Volume pekerjaan

3. Analisa harga satuan 4. Rencana Anggaran Biaya

Mempelajari latar belakang

Penutup 1.Kesimpulan perencanaan 2.Lampiran-lampiran

(10)

Pendahuluan

Studi Literatur

Pengumpulan Data dan

analisa

Evaluasi Layout

Kriteria Perencanaan

Dermaga

Perencanaan Struktur

Dermaga & Trestle

Metode Pelaksanaan

Perhitungan RAB

Mempelajari dasar teori, konsep, dan perumusan yang dipakai dalam perencanaan

1. Data Topografi dan bathymetri 2. Data Pasang Surut 3. Data Arus 4. Data Angin 5 .Data Tanah

1. Evaluasi layout perairan 2.Evaluasi layout dermaga

1. Peraturan yang digunakan 2.Kriteria kapal rencana 3.Kualitas bahan dan material 4.Pembebanan 5.Perhitungan fender dan boulder

1. Perencanaan layout pembalokan 2. Perhitungan beban 3. Analisa Struktur 4. Perencanaan penulangan 5.Perhitungan Precast 6.Perencanaan Pondasi 7. Detail gambar

Metode pelaksanaan pembangunan dermaga

1. Harga material dan upah 2. Volume pekerjaan

3. Analisa harga satuan 4. Rencana Anggaran Biaya

Mempelajari latar belakang

Penutup

1.Kesimpulan perencanaan

(11)
(12)

DATA ARUS

(13)

DATA PASANG SURUT

Tidal Range = 2,2 m

0 5 10 15 20 25 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T IN G G I A IR (d m ) TANGGAL PENGAMATAN

PASANG SURUT PERAIRAN TANJUNG PAKIS, PACIRAN LAMONGAN JAWA TIMUR (TANGGAL 22 MARET - 20 APRIL 2004)

HWS

LWS

MSL

(14)

DATA ANGIN

(15)

DATA GELOMBANG

(%)

Hari/Tahun

0.90

1.71

6.24

1.20

1.29

4.71

1.50

1.08

3.94

2.00

0.54

1.97

2.50

0.13

0.47

0.60

3.42

12.48

0.90

1.42

5.18

1.20

0.63

2.30

1.50

0.38

1.39

2.00

0.08

0.29

0.20

2.25

8.21

0.40

1.00

3.65

0.60

0.54

1.97

1.00

0.38

1.39

1.40

0.33

1.20

Sumber : Hasil Perhitungan

Frekuensi Kejadian

BL

U

TL

Arah

Hso (m)

(16)

DATA TANAH

• Data tanah yang dipergunakan diperoleh dari

pekerjaan soil investigasi yang dilakukan di

perairan Tanjung Pakis Lamongan.

• Dari hasil bor dan SPT yang dilakukan, diketahui

bahwa lapisan tanah di lokasi dermaga dari

kedalaman 30-60 meter didominasi oleh batu

kapur.

• Nilai SPT rata-rata lapisan tanah di Tanjung Pakis

adalah 80.

(17)

DATA TANAH

(18)

KAPAL RENCANA

DWT

:

80.000

Loa

:

255 m

Draft

:

-14.9 m

Height

:

19.5 m

Width

:

38.3 m

Kapal CPO 80000 DWT

(19)
(20)

EVALUASI LAYOUT

Evaluasi Lay Out Perairan

Kebutuhan areal penjangkaran (anchorage area)

Untuk area penjangkaran diasumsikan berada pada

kondisi baik, sehingga

Luas = LOA + 6d = 255 + 6 x 14,9

= 344,4 m ~ 350 m

Kebutuhan lebar alur (entrance channel)

Di asumsikan kapal sering berpapasan sehingga:

Lebar = 2 LOA = 2 x 255

= 510 m

Kebutuhan panjang alur (stopping distance)

Kapal dengan kecepatan 5 knot, sehingga:

Panjang alur = 1 LOA = 1 x 255

= 255 m ~ 300 m

Kebutuhan kolam putar (Turning basin)

Direncanakan kapal bermanuver dengan dipandu,

maka:

Kolam = 2 LOA = 2 x 255 = 510 m

Kebutuhan panjang kolam dermaga

Panjang kolam = 1.25 LOA

= 1.25 x 255 = 318,7 m ~ 350 m

Kebutuhan lebar kolam dermaga

Dermaga adalah dermaga bebas, sehingga:

Lebar kolam = 1.25 B =1.25 x 38,3

= 47.8 m ~ 50 m

Kedalaman perairan

D = 1.1 Draft

D = 1.1 x 14.9m

D = 16.39 ≈ 16.5 m

(21)

EVALUASI LAYOUT

Evaluasi Lay Out Dermaga

• Panjang dermaga

Panjang demaga ini dievaluasi dengan rumus

berikut:

Lp

= n.Loa + (n-1) 15 + 50

= 2x255 + 15 + 50

= 575 m ≈ 580 m

• Lebar dermaga

Lebar dermaga ini dievaluasi dengan

ketentuan-ketentuan berkut:

Lebar Tepi Dermaga

= 2 m

Jari-jari perputaran truk

= 20 m

Parkir kendaraan

= 10 m

Maka kebutuhan lebar dermaga

=

2+20+10+2

= 34 m

• Elevasi permukaan dermaga

Elevasi dermaga dihitung pada saat air pasang

dengan perumusan:

El = beda pasang surut + (0.5m – 1.5 m)

Dimana:

Beda pasang surut = 2.2 m (berdasarkan

pencatatan pasang surut di perairan Tanjung

Pakis Lamongan), maka Elevasi yang

dibutuhkan = 2.2 + 1.5 = 3.7 m.

Elevasi Dermaga

el.dermaga +3.7 mlws beda pasang-surut 2.20 m 1.5 m +0.00 mlws

(22)

PEMBEBANAN

BEBAN VERTIKAL

1. Berat sendiri (qd)

Berat pelat

= 0,4 x 2,9

= 1,16 t/m2

Berat Finishing(5 cm)

= 0,05 x 2,9

= 0,145 t/m2

Total qd

= 1,305 t/m2

2. Beba hidup merata

Keadaan normal:

Beban pangkalan

= 5,0 t/m2

Beban air hujan (5cm) = 0,05 x 1 t/m3

= 0,05 t/m2

Total beban hidup untuk keadaan normal

= 5,05 t/m2

Keadaan saat gempa:

(23)

PEMBEBANAN

3. Beban terpusat

• Truk tangki

(24)

PEMBEBANAN

BEBAN HORIZONTAL

1. Beban tumbukan kapal

Ef = 59,58 ton-m

Fender Karet SCN 1100-E1.9 dengan data-data sebagai berikut :

Energi

= 62,2 ton-m (> Ef = 59,58 ton-m)

Reaksi

= 109,1 ton (sebagai gaya horizontal)

Diameter = 1,76 m

Tipe Baut = M36 – 270mm (8 buah)

(25)

PEMBEBANAN

BEBAN HORIZONTAL

2.Beban tarikan kapal bobot kapal, arus, angin

• Gaya tarik boulder (Pa) = 200 ton

Dalam kondisi kritis diambil α = 45°

H= 141,42 ton

•Akibat arus

Pc= 12,1 ton

•Akibat angin

Pw= 0,83 ton

𝐻 = 𝑃

𝑎

cos 𝛼 = 200 cos 45°

𝑃𝑐 =

𝐶

𝑐

× 𝛾

𝑐

× 𝐴

𝑐

× 𝑉

𝑐 2

2𝑔

𝑃𝑐 =

0,6 × 1,025 × 570,67 × 0,084

2

2 × 9,8

𝑃

𝑤

= 𝐶

𝑤

𝐴

𝑤

sin𝜙 + 𝐵

𝑤

cos𝜙

𝑉

𝑤 2

1600

𝑃

𝑤

= 0,8 1173 sin 0

°

+ 176,18 cos 0

°

3,08

2

1600

(26)

PEMBEBANAN

Jumlah gaya tarik akibat arus dan angin

= 12,1 t + 0,83 t

= 12,93 ton

Setelah dibandingkan dengan gaya tarik berdasarkan bobot kapal, maka untuk perencanaan dipilih

gaya tarik kapal 141,42 ton.

Berdasarkan besar gaya tarik kapal, maka dipilihlah boulder Type BR-200 dengan spesifikasi

berikut:

Boulder dipasang setiap jarak 19,5 m (jarak 3 portal).

Boulder / Bollard (Type BR-200)

- Kapasitas tarik (T)

- Dimensi : A

B

C

D

E

F

G

H

=

=

=

=

=

=

=

=

=

200

861

1240

1040

1047

560

900

403

172

ton

mm

mm

mm

mm

mm

mm

mm

mm

(27)

PEMBEBANAN

3. Beban gempa

Beban gempa dihitung berdasarkan respon spektrum dinamis. Berikut adalah grafik respon

spektrum gempa untuk wilayah gempa 2.

(28)

KOMBINASI PEMBEBANAN

3. Beban gempa

Beban gempa dihitung berdasarkan respon spektrum dinamis. Berikut adalah

grafik respon spektrum gempa untuk wilayah gempa 2.

• DL + LL

• DL + LL + Fender

• DL + LL + Boulder

• DL + Truck

• DL + 0,5 LL + Fx + 0,3 Fy

• DL + 0.5 LL + Fy + 0,3 Fx

(29)

DESAIN DIMENSI STRUKTUR

Berikut ini adalah disain dimensi struktur dermaga :

• Panjang dermaga : 580 m (2 blok @ 290 m)

• Lebar dermaga

: 34 m

• Tebal Pelat

: 40 cm

• Balok Melintang

: 80 x 120 cm

• Balok Memanjang

: 80 x 120 cm

• Poer tiang ganda

: 300x175x150 cm (Type I)

• Poer tiang tunggal

:170 x 170 x 120 cm (Type II)

• Cover Beton

(pelat)

: 7,5 cm

(balok)

: 8 cm

• Diameter Tiang Pancang Baja : 101,6 cm

(30)
(31)
(32)

LAYOUT PEMBALOKAN

290 2 7,5 7,5 7,5 7,5 2 34 2 44 x 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 2

ARAH BERTAMBAT KAPAL

BOULDER BR 200 FENDER SCN 1100-E1.9 PLANK FENDER 100 x 200 x 350 BALOK MEMANJANG 80/120 BALOK MELINTANG 80/120 POER GANDA 300X175X120 POER TUNGGAL 170X170X120

(33)
(34)

OUTPUT SAP 2000

Hasil kombinasi beban Balok Melintang

(35)
(36)

PENULANGAN BALOK

Melintang

10455,2

5629,73 4021,23 2412,74 1206,37

603,18

D22

D22

13

7

5

3

6

3

D-32

D-32

D-32

D-32

D-16

D-16

Geser

Tumpuan

(mm)

Lapangan

(mm)

100

150

Balok

Dimensi

Tumpuan

Lapangan

Samping

N tul

80

120

b

(cm)

h

(cm)

(mm)

Tarik

Tekan

(mm)

(mm)

Tarik

Tekan

(mm)

Tumpuan

(mm)

Lapangan

(mm)

Memanjang

12867,9

6433,9 3216,9 2412,7 1608,4

603,18

D22

D22

16

8

4

3

8

3

D-32

D-32

D-32

D-32

D-16

D-16

100

150

Geser

Tumpuan

(mm)

Lapangan

(mm)

Tarik

(mm)

Tekan

(mm)

Tarik

(mm)

Tekan

(mm)

Tumpuan

(mm)

Lapangan

(mm)

Balok

Dimensi

Tumpuan

Lapangan

Samping

N tul

80

120

b

(cm)

h

(cm)

(37)
(38)

PERHITUNGAN PELAT PRECAST

5,7 6,7 Ml x D 16 - 100 2010,62 5,7 6,7 -Mtx D 16 - 100 2010,62 5,7 6,7 Ml y D 16 - 100 2010,62 5,7 6,7 -Mty D 16 - 100 2010,62 Type Pe l a t l x l y A Di pa s a ng mm2 As pa s a ng mm2 Loka s i A perlu As pasang cm2 mm2 2.1 2.9 1.38 -Mtx 16607.336 3.083 0.00 1.596 OK 12.066 21.048 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.9 Two Mlx 14152.674 3.340 0.00 1.771 OK 10.194 17.782 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.9 Way -Mty 10682.378 3.674 0.00 2.000 OK 8.335 13.896 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.9 Slab Mly 9794.727 3.837 0.00 2.112 OK 7.674 12.794 D 16 - 80 2411.52 1.9 6.2 3.26 -Mtx 6800.735 4.818 0.00 2.792 OK 4.722 8.237 D 16 - 80 2411.52 1.9 6.2 One Mlx 17373.401 3.014 0.00 1.549 OK 12.663 22.089 D 16 - 80 2411.52 1.9 6.2 Way -Mty 5960.084 4.823 D 16 - 240 1004.8 1.9 6.2 Slab Mly 6001.564 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 2.1 1.00 -Mtx 15304.313 3.212 0.00 1.683 OK 11.073 19.315 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.1 Two Mlx 12147.340 3.605 0.00 1.952 OK 8.673 15.130 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.1 Way -Mty 15304.313 3.070 0.00 1.587 OK 12.186 20.318 D 16 - 80 2411.52 2.1 2.1 Slab Mly 12147.340 3.446 0.00 1.843 OK 9.539 15.905 D 16 - 80 2411.52 2.1 6.2 2.95 -Mtx 18543.663 2.918 0.00 1.484 OK 13.563 23.658 D 16 - 80 2411.52 2.1 6.2 One Mlx 16332.887 3.109 0.00 1.614 OK 11.858 20.686 D 16 - 80 2411.52 2.1 6.2 Way -Mty 6058.646 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 6.2 Slab Mly 6254.683 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 7.2 3.43 -Mtx 18800.177 2.898 0.00 1.470 OK 13.762 24.007 D 16 - 80 2411.52 2.1 7.2 One Mlx 16799.508 3.065 0.00 1.584 OK 12.224 21.324 D 16 - 80 2411.52 2.1 7.2 Way -Mty 5399.640 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 7.2 Slab Mly 5639.966 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 5.2 2.48 -Mtx 15026.580 3.241 0.00 1.704 OK 10.852 18.930 D 16 - 80 2411.52 2.1 5.2 One Mlx 16678.174 3.077 0.00 1.591 OK 12.125 21.150 D 16 - 80 2411.52 2.1 5.2 Way -Mty 13378.504 4.823 D 16 - 240 1004.8 2.1 5.2 Slab Mly 7962.717 4.823 D 16 - 240 1004.8 6.2 7.2 1.16 -Mtx 9132.806 4.158 0.00 2.333 OK 6.427 11.211 D 16 - 120 1808.64 6.2 7.2 Two Mlx 9271.733 4.126 0.00 2.312 OK 6.529 11.388 D 16 - 120 1808.64 6.2 7.2 Way -Mty 6584.878 4.896 0.00 2.846 OK 4.567 7.967 D 16 - 120 1808.64 6.2 7.2 Slab Mly 7604.745 4.556 0.00 2.609 OK 5.308 9.259 D 16 - 120 1808.64 5.2 6.2 1.19 -Mtx 12248.804 3.590 0.00 1.942 OK 8.752 15.268 D 16 - 120 1808.64 5.2 6.2 Two Mlx 10928.291 3.801 0.00 2.087 OK 7.762 13.540 D 16 - 120 1808.64 5.2 6.2 Way -Mty 9513.186 4.074 0.00 2.276 OK 6.708 11.701 D 16 - 120 1808.64 5.2 6.2 Slab Mly 8775.254 4.241 0.00 2.392 OK 6.165 10.754 D 16 - 120 1808.64 A

Type pelat Lx Ly/Lx Momen Pelat Dipasang

H B C D E F G Ly Ca d f ket 100nw

Kemampuan angkat crane (10 ton)

Berat satu segmen pelat =5,7 x 6,7 x 0,2 x 2900

= 22,15 ton > 10 ton.

Agar elemen pelat dapat diangkut oleh crane :

pelat dibagi menjadi 7 segmen

@ 1 x 5,7 m.

Berat 1 elemen pelat:

5,7 X 1 X 0.2 X 2900 = 3,306 ton

3,108 ton < 10 ton (OK)

(39)

KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG

• pada saat penumpukan (umur 7 hari)

Diperoleh momen (M) terbesar ditumpuan: - 1766,64 kgm.

Tegangan yang bekerja akibat (M):

= 9,12 kg/mm2

= 912 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)

= 59,05 kg/cm2 < 75,07 kg/cm2 (OK)

a

=

h

A

M

=

2010

,

62

1766640

x

0

,

823

x

117

b

'

=

f

n

a

=

883

,

0

5

,

17

912

x

M

max

=

A

a

h

Momen kerja maksimum:

= 3581,68 kg.m > 1766,64 kg.m (OK)

(40)

KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG

• pada saat pengangkatan

My = -My = 201.632 kg.m

Kontrol tulangan precast

Tegangan yang bekerja akibat (M):

= 1041,4 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)

= 67,3 kg/cm2 < 75,07 kg/cm2(OK)

300cm 135cm 135cm a

=

h

A

M

=

2010

,

62

2016320

x

,0

823

x

117

b

'

=

f

n

a

=

883

,

0

5

,

17

1041,4

x

Momen kerja maksimum:

= 3581,68 kg.m > 201,632 kg.m (OK)

M

max

=

A

a

h

(41)

KONTROL MOMEN VS TULANGAN TERPASANG

• pada saat menahan beton basah (umur 14 hari)

M

= 1/8 q L2 + 1/4 P L

= 1/8 x 725 x 5,72 + 1/4 x 100 x 5,7

= 3086,90 kg.m

Tegangan yang bekerja akibat (M):

= 1594,4 kg/cm2 < 1850 kg/cm2(OK)

= 100,5 kg/cm2 < 101,64 kg/cm2(OK)

570cm

Momen kerja maksimum:

= 3581,68 kg.m > 3086,90 kg.m (OK)

M

max

=

A

a

h

a

=

h

A

M

=

2010

,

62

3086900

x

,0

823

x

117

b '

= f  n a =

883

,

0

5

,

17

1594,4

x

=

20

,

1062

x

1850

x

0

,

823

x

11

,

7

(42)

• Prosedur perencanaan precast untuk elemen-elemen struktur

(43)

PERENCANAAN TIANG PANCANG

Type Tiang

Type Beban

Combo Beban Rencana

Tegak P 5 -249575 kg V3 5 5583,97 kg M3 5 -165000 kg.m Miring P(tekan) 5 -327070 kg P(tarik) 5 10601,82 kg V3 5 -11549,9 kg M3 5 -75817,7 kg.m Defleksi Tiang U 5 7,2 mm

(44)

KEBUTUHAN KEDALAMAN PONDASI

0 10 20 30 40 50 60 0,0 500,0 1000,0 1500,0 2000,0

Grafik Data Dukung Tanah Vs kedalaman ton m tegak Tekan miring Tekan miring Tarik Ql Qs

Tiang tegak

Qu = 3 x P = 3 x 249,575 = 748,72 ton

Kedalaman tiang adalah 34 m dari seabed

atau -47.6 m LWS.

Tiang miring

• Tiang tekan

Qu = 3 x P = 3 x 327,070 = 981,21 ton

Kedalaman tiang adalah 38 m dari seabed atau -51,6

m LWS.

• Tiang tarik

Qu = 3 x P = 3 x 10,601 = 31,8 ton

Kedalaman tiang adalah 11 m dari seabed atau -24.6 m

LWS.

(45)

KONTROL KEKUATAN BAHAN

Tiang tegak

• Kontrol gaya horizontal (Hu)

Untuk tiang dengan ujung tetap (fixed headed pile)

Hu = 2 x 453,324 / (16,7 + 8 ) = 906,648 / 24,7 = 36,7ton > Hmax = 5,58 ton

• Kontrol tegangan

=1552 kg/cm2 < 2400 kg/cm2 (OK)

• Kontrol momen

Mu = fy x Z

= 2400 x 14600

= 35040000 kg.cm

= 350,4 ton.m > 165 ton.m (OK!)

• Kontrol kuat tekuk

= 2438 ton > 249,5 ton (OK!)

Hu = 2Mu / (e+Zf)

=

I

y

M

A

P

.

=

00740

,0

508

,0

165000

05951

,0

249575

x

(46)

KALENDERING

Perumusan kalendering yang dipakai adalah Alfred Hiley Formula (1930).

TIANG TEGAK

TIANG MIRING

27 mm

18 mm

STABILITAS TERHADAP FREKUENSI GELOMBANG

TIANG

ωt

ω

KET

TEGAK

OK

MIRING

OK

(47)

METODE PELAKSANAAN

POER PRACETAK

BALOK PRACETAK

(48)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

No.

1

2

3

Terbilang:

87.600.000,00

Rp

509.963.234.655,62

Rp

Rp

509.963.234.655,62

439.722.896.086,52

Rp

Rp

439.722.896.086,52

Rekapitulasi

Uraian

Jumlah

Total

Pekerjaan Persiapan

Dermaga CPO

Trestle

87.600.000,00

Rp

Satu Triliyun Empat Puluh Empat Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Juta Seratus Tiga Ribu

Delapan Ratus Tujug Belas Rupiah

Jumlah Total

Jumlah Akhir (dibulatkan)

Total + PPn

PPn 10%

1.044.751.103.816,36

Rp

1.044.751.103.817,00

Rp

949.773.730.742,15

Rp

94.977.373.074,21

Rp

(49)

Gambar

Gambar 1.1 - Lokasi Studi  ( Sumber : Peta Jawa Timur )
Gambar 1.2 – Foto Satelit Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,  Propinsi Jawa Timur
Gambar 1.3 – Layout dermaga  (sumber: LPPM ITS)
Grafik Respon Spektrum dalam SAP 2000

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 1 clan tabel2, disajikan hasil analisis kualitatifunsur-unsur yang terdeteksi dalam cuplikan air taut clan sedimen laut yang berasal dari pantai Semat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan whey bubuk sebagai pengganti susu skim bubuk dalam pengolahan soft frozen es krim memberikan perbedaan pengaruh yang

Hasil pengamatan menunjukkan terjadi interaksi pada jumlah cabang, varietas Argomulyo dengan dosis pupuk hayati 5g memiliki jumlah cabang yang lebih tinggi disbanding dengan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 971/Menkes/Per/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural

Karena khawatir terhadap fitnah shaf terakhir laki-laki dengan shaf pertama wanita. Laki-laki di masa Nabi diperintahkan agar tidak langsung berpaling sampai

 Memetakan tabel kebenaran dalam kotak segi empat yang jumlahnya tergantung jumlah variabel masukan.  Penyederhanaan untuk setiap

The aim of the study was to screen antiviral activity of marine spooges extracts and fractions against hepatitis C virus, as well as to investigate the mode of

Keterkaitan pe- ngelolaan plasma nutfah dengan program pemuliaan dapat di- laksanakan melalui (1) pemanfaatan langsung aksesi plasma nutfah elit untuk dilepas sebagai varietas