UNIVERSITAS INDONESIA
MODEL PERENCANAAN PULANG YANG BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DI RUANG NIFAS
Disusun Sebagai Tugas Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
Koordinator: Rr.Tutik Haryati, MARs
Disusun Oleh: Eli Rusmita 0906594942
Program Studi Magister Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia 2010
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan pekerjaanya dalam segala aspek kehidupan. Sistem informasi dengan mengunakan kemajuan informasi teknologi dalam website dapat memberikan kemudahan bagi pasien/klien/user dalam memperoleh informasi yang di butuhkan. Sistem ini merancang perencanaan pulang yang sangat membantu perawat, bidan, pasien dan keluarga dalam mempersiapkan pulang khususnya untuk pasien postpartum. Pasien dan keluarga terbantu dengan adanya media pembelajaran discharge planning yang berbasis teknologi, melalui media pembelajaran yang membantu perawat dalam memberikan edukasi pasien, meningkatkan pengetahuan perawat dalam melaksanakan discharge planning dan juga meningkatkan praktek pelaksanaan. Dalam pelaksanaannya perawat mengkomunikasikan materi ajar memerlukan alat bantu, pendampingan dan konseling terhadap isi materi discharge planning yang akan melengkapi persiapan pulang pasien. Peningkatan kualitas secara teknis serta isi materi yang interaktif juga harus selalu dikembangkan, dimana materi yang isinya berkualitas dan menarik akan membantu pemahaman terhadap perawatan dan dapat meningkatkan persiapan pulang dari pasien yang dapat diakses kapanpun.
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Contoh dari hasil kemajuan teknologi informasi adalah berkembangnya jaringan Internet yang memungkinkan seluruh umat manusia di seluruh dunia menggunakan data-data yang tersedia/terhubung dalam jaringan tersebut secara bersama-sama.
Sektor kesehatan yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Salah satu contoh aplikasi teknologi informasi di bidang kesehatan adalah dengan mengimplementasikan suatu sistem jaringan kesehatan global dalam satu komunitas, yang dapat berbasis pada local area network, metropolitan area network maupun wide area network, yang menghubungkan beberapa pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit melalui kemajuan perkembangan rumah sakit di Indonesia, baik dari aspek administratif atau teknologi, maka proses pelayanan kesehatan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pengembangan mutu rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen rumah sakit.
Setiap individu mendambakan kehidupan yang sehat, aktif, dan produktif, namun apabila dalam kondisi tidak sehat maka individu akan mencari bantuan pelayanan kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan salah satu sistem pemberian pelayanan kesehatan, dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan multidisiplin. Kolaborasi multidisiplin yang baik antara medis, perawat, gizi, fisioterapi, farmasi, dan penunjang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit karena perawat mempunyai waktu yang terlama dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga. Perry & Potter mendefinisikan bahwa seorang perawat dalam tugasnya harus berperan sebagai: kolaborator, pendidik, konselor, change agent, dan peneliti. Keperawatan mempunyai karakteristik profesi yaitu memiliki body of knowledge yang berbeda dengan
profesi lain, altruistik, memiliki wadah profesi, mempunyai standar dan etika profesi, akuntabilitas, otonomi dan kesejawatan. Namun interiaksi tersebut masih kurang optimal, salah satunya kegiatan adalah kegiatan discharge planning (perencanaan pulang pasien).
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah suatu proses yang sistematis untuk menilai, menyiapkan, dan melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan yang ada atau yang telah ditentukan serta bekerjasama dengan pelayanan sosial yang ada di komunitas, sebelum dan sesudah pasien pindah/pulang. Kegiatan DP ini merupakan bagian dari proses keperawatan dan fungsi utama dari perawatan. DP merupakan proses perencanaan sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Pasien yang tidak mendapat pelayanan sebelum pemulangan, terutama pasien yang memerlukan perawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas akan kembali ke ruang kedaruratan dalam 24-48 jam, dan kemudian pulang kembali. Kondisi pasien ini tentunya sangat merugikan pasien, keluarga dan juga rumah sakit.
Rumah Sakit yang mengalami kondisi ini lambat laun akan ditinggalkan oleh pelanggan. Pengembangkan model DP berbasis teknologi informasi adalah seiring dengan kemajuan teknologi dan keandalan teknologi informasi yang memudahkan proses pembelajaran pasien tidak saja dengan leaflet dan poster tetapi juga dengan media interaktif multimedia.
2. Tinjauan Teori 2.1. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaan berkaitan dengan informasi dan penyelesaian tugas yang berhubungan dengan proses informasi. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan lunak) yang akan digunakan untuk memproses informasi, melainkan juga teknolog i kamunikasi menyebarkan/mengirim informasi. Menurut William dan sawyer tahun 2003 dalam Faisal Akib tahun 2009 mengungkapkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan kamputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
2.2.Sistem Informasi Managemen
Sistem informasi managemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan managemen.
Sistem informasi managemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyelutuh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manager (Mutia, 2004).
2.3.Sistem informasi Managemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan merupakan pemanfaatan teknologi jaringan komunikasi (network) dan sistem informasi secara cepat, tepat dan akurat dapat menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh managemen keperawatan di rumah sakit untuk membantu perawat dalam mengelola keperawatan dan pengolahan data, informasi dan pengetahuan untuk mendukung praktik keperawatan dan meningkatkan mutu perawatan (Jasson, 2009). Sistem informasi managemen keperawatan merupakan prangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk devisi pelayanan keperawatan (Swanburg, 2000).
2.4.Sistem Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis Teknologi Informasi Di Ruang Nifas Sistem informasi yang dirancang ditujukan bagi pasien/klien yang akan pulang agar mendapatkan pelayanan pasca salin yang memuaskan dalam upaya meningkatkan kesejahterahan klien. Rancangan yang dibuat adalah rancangan informasi berbasiskan Website yang dapat memberikan informasi tentang perawatan selama di rumah, seperti cara memandikan bayi, perawatan tali pusat, perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, cara memerah, penyimpanan dan pemberian ASI, pengenalan tanda-tanda perdarahan postpartum, perawatan perineum, hubungan seksual, kontrasepsi dll.
Website DP ini selain memberikan informasi juga menampilkan gambar-gambar, video tentang cara-cara perawatan yang di butuhkan selama di rumah. Perencanaan pulang harus dilaksanakan oleh perawat sebagai persiapan pasien dan keluarga kembali ke rumah setelah perawatan di rumah sakit. Perencanaan pulang harus dilaksanakan secara terstruktur dimulai dari pengkajian saat masuk ke rumah sakit sampai pasien pulang.
Media yang berbasis teknologi informasi tentunya lebih interaktif sehingga lebih memudahkan persiapan untuk pulang dengan harapan dapat mencegah kondisi pasien kembali
ke dalam kondisi kedaruratan, meningkatkan kemampuan dalam perawatan mandiri dan meningkatkan kepuasan klien terhadap sistem pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan mekanisme untuk memberikan perawatan berkelanjutan, informasi tentang kebutuhan kesehatan setelah pulang, perjanjian evaluasi, dan instruksi perawatan diri yang merupakan proses professional perawatan kesehatan pasien, dan keluarga serta melibatkan interaksi dari multi disiplin ilmu. Perencanaan harus berpusat pada masalah pasien, meliputi tindakan pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, dan perawatan biasa termasuk kebutuhan non medis. Perencanaan pulang berfokus pada proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan fasilitas kesehatan/rumah sakit.
2.5 Langkah-langkah membangun sistem Informasi 2.5.1 Penilaian Awal
Langkah kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi: a. Mengidentifikasi masalah pada user
b. Mempelajari struktur, fungsi organisasi terkait sistem c. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah
d. Memperkirakan keuntungan dan biaya 2.5.2 Analisa Sistem
Berdasarkan data yang telah terkumpul, analisa sistem bersama dengan user menentukan posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Langkah pada menetapkan rencana sistem terkait sistem yang akan digunakan dan mengorganisasikan tim proyek. Kebutuhan informasi perlu diindentifikasi agar pengolahan data sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tidak dapat terlepas dari pendefinisian kreteria kinerja sistem
Kemudian analisa sistem dibantu dengan programmer menyiapkan usulan rancangan sistem, disertai kemungkinan skenario pemecahan masalah, analisis aliran data dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinnya serta pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan. Rancangan ini akan disampaikan kepada user/managemen agar dipertimbangkan apakah akan menyetujui atau rancangan proyek pengembangan sistem tersebut.
2.5.3 Desain sistem
Programmer dan anlisa sistem bersama dengan user melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Programmer dan analisa sistem akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer.
2.5.4 Pengembangan sistem
Pengembangan sistem dilakukan dengan pengemabngan perangkat lunak, pengadaan perangkat keras: up grade, pembelian baru, pengujian sistem, pemecahan masalah dan perbaikan
2.5.5 Implementasi
Implementasi dilakukan dengan direct approach: meninggalkan sistem lama sekaligus; paralel approach; sistem lama dan baru berjalan bersama sendang sistem baru berjalan mantap; pilot approach: sistem baru dicoba pada satu bagian organisasi; phases approach: sistem baru diterapkan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
2.5.6 Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan audit sistem baik audit internal maupun audit eksternal: jalannya sistem dibandingkan spesifikasi desain awal. Periode evaluation: sistem dievaluasi secara periodik untuk melihat apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan user, atau perlu dimodifikasi dalam implementasi ini.
3. Rancangan sistem Managemen
3.1. Perancangan sistem informasi ini secara khusus ditujukan kepada pasien/klien yang sudah terdaftar keanggotaanya dalam perawatan
No Streght Weekness Oportunity Threats
1 Efisiensi tempat dan waktu Pasien/klien kurang memahami cara mengakses Perkembangan teknologi informasi yang cepat Meningkatkan tuntutan masyarakat atas informasi kesehatan 2 Web yang menarik dan
informasi yang bermanfaat
Sistem ERROR Menarik untuk dilihatt karena disertai dengan gambar, video dan group discussion
Jaringan/LAN kurang baik
3 Up-To Date Riset untuk
Discharge planning
4 Sistem distribusi (jaringan/LAN)
5 Biaya tidak mahal
3.2. Bentuk rancangan
Bentuk rancangan digambarkan sebagaimana gambar berikut:
Gambar 1: Alur Perancangan
3.2.1 Penelitian awal
Penelitian awal dilakukan dengan user mengidentifikasi masalah pada user dan apa yang dibutuhkan oleh user. Struktur dan fungsi organisasi terkait sistem perlu dipelajari bersama
karena pada sadarnya SIM keperawatan adalah sarana yang penggunaanya tetap tergantung dengan user. Hal ini penting dilakukan agar setelah terbangun sistem, proses penggunaan dan pemeliharaannya dapat berjalan secara kontinue, terus menerus serta berkesinambungan sehingga user dapat menggunakanya setiap saat. Kebutuhan user adalah mendapatkan fasilitas informasi berkaitan dengan perawatan secara mandiri tanpa datang langsung ke pusat pelayanan kesehatan. User dapat mengakses informasi tentang dischad planning dari manapun dan kapanpun mereka inginkan.
Usulan alternatif pemecahan masalah dapat disampaikan memalui analisis sistem kepada user agar user dapat mempertimbangkan apakah alternatif yang disampaikan diterima atau tidak. Agar user dapat mempertimbangkan alternatif itu bisa diterima atau tidak, analisis sistem memberikan hitungan estimasi biaya yang di keluarkan dengan keuntungan yang diperoleh baik secara materiil maupun non materiil.
3.2.2 Analisis sistem
Sistem dianalisa bersama antra provider dengan user menetapkan rencana penilaian sistem yang akan digunakan dan mengorganisasikan tim proyek. Kebutuhan informasi perlu diidentifikasi agar informasi yang diinginkan oleh user sesuai dengan kebutuhan
Langkah selanjutnya, analisa sistem dibantu dengan programmer dalam menyiapkan usulan rancangan sistem, disertai kemungkinan skenario pemecahan masalah, analisis aliran data dengan kemungkinan dan dampak resiko serta potensinya dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan. Rancangan ini akan disampaikan kepada user/managemen agar dipertimbangkan apakah akan menyetujui atau rancangan proyek pengembangan sistem tersebut.
3.2.3 Design sistem
Design sistem dari dischager planning pada postpartum ini adalah dengan mengunakan data base berbasis website/internet. Materi tentang perawatan secara mandiri akan disimpan dan diolah di server dengan menggunakan data base berbasis website/internet. Server berfungsi sebagai hosting. Informasi dari server kemudian di broadcast atau dipancarkan melalui scritt sehingga user dapat mengakses data dari luar (internet/eksternet). User atau pengguna dari luar hanya bisa mengakses informasi jika telah terdaftar sebagai peserta dalam dishar planning postpartum yang mengunakan user ID dan pasword khusus untuk masuk ke
website dengan antena wireless internet service provider yang memungkinkan data untuk diakses secara langsung melalui mobile WIFI.
3.2.4 Pengembangan sistem
3.2.4.1Pengembangkan perangkat lunak berupa pengembangan software sistem informasi managemen keperawatan
3.2.4.2Pengadaan perangkat keras berupa perangkat computer/laptop, printer dan jaringan (WIFI). Pengadaaannya dapat dengan up grade yang sudah ada atau dengan pembelian baru
3.2.4.3Pengujian sistem perlu dilakukan uji coba sistem untuk mengetahui kelemahan atau gangguan yang mungkin terjadi. Setelah periode uji coba dilakukan evaluasi untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sudah di rancang sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pemecahan masalahnya
3.2.5 Implementasi
Implementasi dishar planning postpartum perlu mempertimbangkan berbagai hal yaitu kesiapan sistem organisasi yang menunjang, kesiapan SDM dan pendanaan, kematangan perencanaan, komitmen user dan penentu kebijakan yang mendukung implementasi sesuai dengan saran adalah pilot approach dengan direct approach yaitu sistem baru dicoba pada satu bagian organisasi yang dirasa sudah sangat siap dengan langsung meninggalkan sistem lama.
3.2.6 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang sangat penting untuk diperhatikan karena proses pemeliharaan merupakan proses kendali mutu agar jalannya sistem selalu sesuai dengan spesifikasi desain awal dengan menerapkan audit system. Evaluasi diperlukan secara berkala yang dimulai dengan melakukan audit internal terlebih dahulu setelah dilakukan audit internal baru meminta pihak luar melakukan penilaian atau audit eksternal.
3.3. Planning Of Action (POA)
No Kegiatan Tujuan Output Waktu Penanggung
jawab 1 Identifikasi
sistem
Menentukan sistem yang akan di pilih
Terpilihnya jenis/program komputer yang akan digunakan 7 hari Programmer, provider 2 Pengumpulan data dan informasi tentang kebutuhan Discharge Di peroleh data kebutuhan akan Discharge planning postpartum Pengertian, manfaat, teknis, latihan pada Discharge planning
planning postpartum 3 Perencanaan dan desain sistem Merancang dan website Website yang berisi materi tentang Discharge planning postpartum 10 hari Programmer. Provider dan analis sistem 4 Pengembangan sistem
Melakukan uji coba dan pengujian sistem informasi Sistem informasi siap untuk di gunakan 7 hari Programmer, analis sistem dan user 5 Pengunaan sistem informasi Mengimplementasikan sistem informasi yang sudah dibuat dan di uji cobakan
Pemakaian sistem informasi
- provider
4. Simpulan dan rekomendasi a. Simpulan
Sistem informasi dengan mengunakan kemajuan informasi teknologi dalam website dapat memberikan kemudahan bagi pasien/klien/user dalam memperoleh informasi yang di butuhkan. Sistem ini merancang perencanaan pulang yang sangat membantu perawat, bidan, pasien dan keluarga dalam mempersiapkan pasien pulang khususnya untuk pasien dengan postpartum. Pasien dan keluarga terbantu dengan adanya media pembelajaran discharge planning yang berbasis teknologi, melalui media ini pembelajaran yang membantu perawat dalam memberikan edukasi pasien, meningkatkan pengetahuan perawat dalam melaksanakan discharge planning dan juga meningkatkan pelaksanan asuhan keperawatan. Dalam pelaksanaannya perawat mengkomunikasikan materi ajar memerlukan alat bantu, pendampingan dan konseling terhadap isi materi discharge planning yang akan melengkapi persiapan pulang pasien. Peningkatan kualitas secara teknis serta isi materi yang interaktif juga harus selalu dikembangkan, dimana materi yang isinya berkualitas dan menarik akan membantu pemahaman terhadap perawatan yang dapat meningkatkan kesehatan pasien dengan kemudahan dalam mengaksesnya.
b. Rekomendasi
Rumah Sakit menerapkan kebijakan untuk melakukan discharge planning pada pasien posrpartum dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, Software Asuhan Keperawatan sehingga mudah diakses oleh pasien yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTKA
Chandra, Ibrahim. Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga Miskin Berbasis Ina-Drg Casemix Guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Kalimantan Barat. Tesis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Universitas Diponegoro Semarang. Http://Eprints.Undip.Ac.Id/17696/1/Ibrahim_Chandra.Pdf. Diakses Sabtu 23 Oktober 2010.
Dienemann, J.A. (1990). Nursing Administration: Managing Patient Care. Connecticuct:Appleton & Large
Faisal akib.(2009).Definisi Teknologi Informasi. http://teknik-informatika.com/teknolo-informasi. diakses sabtu 23 oktober 2010
Heng Wei & William N. Evans. (2006). Postpartum Hospital Stay And The Outcomes Of Mothers And Their Newborns. Department of Economics Department of Economics University of Maryland University of Maryland College Park, MD 20742 College Park, MD 20742. http://harrisschool.uchicago.edu/programs/beyond/workshops/ppepapers/wei_evans_nber_2 006.pdf. diakses kamis 28 oktober 2010.
Hariyati Tutik Sri, Efi Afifah, Hanny Handiyani. (2008). Evaluasi Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis Teknologi Informasi. Makara, Kesehatan, Vol. 12, No. 2, Desember 2008: 53-58.Keilmuan Dasar Keperawatan Dan Keperawatan Dasar, Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/.pdf. Diakses sabtu 23 oktober 2010.
Henry H. Bernstein, DO,et all. (2007). Decision-Making for Postpartum Discharge of 4300 Mothers and Their Healthy Infants: The Life Around Newborn. PEDIATRICS Vol. 120 No. 2 August 2007, pp. e391-e400 (doi:10.1542/peds.2006-3389) American Academy of Pediatrics. http://pediatrics.aappublications. Di akses sabtu 23 oktober 2010.
Jasson. (2009). Implement system Informasi Keperawatan.http://nursinginformatic. wordpress.com /2009/11/22/implementasi-sistem-informasi-keperawatan-bag-1. Diakses sabtu 23 oktober 2010.
Mc.Lord Raymond,jr.(1995).Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia jilid I & II diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan diedit oleh Harddi Sukardi Jakarta: PT. Prehallindo
Mutia Ismail. (2004). Konsep Sistem Informasi Manajemen.
Potter, PA. & Perry, A.G. Potter & Perry’s.(2001).Fundamentals Of Nursing: With Over 1100 Illustration. (4th ed). Sydney: Mosby .
Sansnee Jirojwong, Dolene Rossi, Sandra Walker, Barbara Ritchie.(2005). What Were The Outcomes Of Home Follow-Up Visits After Postpartum Hospital Discharge?. Australian Journal of Advanced Nursing.http://findarticles.com/p/articles/mi_m1AID. diakses sabtu 23 oktober 2010.
Swanburg. (2000). Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Alih Bahasa Suharyati Samba, EGC. Jakarta.