• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Acuan HIV AIDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka Acuan HIV AIDS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KOTAKALER

Jln. Sofyan Iskandar No. 37 Kel. Kotakaler Kec. Sumedang Utara No. Telp : (0261) 203078 Email : puskesmaskotakaler@gmail.com

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PROGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh.

AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.

Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG

Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk

(2)

mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.

Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.

Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS 0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007)

Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.

Puskesmas Kota kaler sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada di kota Tangerang ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.

III. TUJUAN

a. Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Kota kaler adalah pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat

b. Tujuan khusus program HIV- AIDS dan IMS di Puskesmas Kota kaler adalah;  Menemukan kasus baru penderita HIV

(3)

 Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV tentang HIV – AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).

IV. KEGIATAN

1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:

 Melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang berkunjung kelayanan klinis Puskesmas Kota kaler

 Melakukan Konseling dan Test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas Kota kaler

 Merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV dan IMS

 Memberikan resep obat pasien dengan IMS

 Melakukan rujukan pasien dengan HIV positive kelayanan CST dan pendamping (atas izin pasien)

2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:

 Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.

 Kegiatan mobile VCT

V. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP: 1. Syarat

 Membawa dokumen administrasi yang diperlukan :  Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS

 Pengguna layanan umum harus membawa KTP, Kartu Keluarga

 Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar diloket

 Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu Klinik Anggrek untuk dipanggil sesuai dengan urutan rekam medik

(4)

 Gratis

3. Waktu – Lama Pelayanan

 Waktu :

 Senin – Kamis : 07.30 – 14.00  Jumat : 07.30 – 11.00  Sabtu : 07.30 – 12.00  Lama Pelayanan : 10 – 30 menit 4. Prosedur pelayanan

a. Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau

b. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain

c. Membawa persyaratan dokumen administrasi

d. Melalui alur pendaftran

5. Produk / hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan :

a. Pelayanan medis b. Resep obat

c. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium

d. Mengetahui hasil pemeriksan laboratorium

e. Surat rujukan

f. Konseling pratest dan posttest

6. Kompetensi petugas

a. Dokter umum : 1 b. Perawat : 2

7. Sarana dan Prasarana

a. ruang tunggu b. ruang konseling

(5)

c. alat diagnostik

d. media informasi

8. Pelayanan informasi

Pelanggan mendapat informasi mengenai : a. Penyakit yang diderita

b. Tindakan medis yang akan dilakukan

c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya

2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:

a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai denagn kegiatan pada perencanaan BOK. Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS

b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah berkoordinasi dengan pejangkau dan Dinas Kesehatan Kota Sumedang.

VI. SASARAN KEGIATAN

1. Konseling dan test terutama pada

a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi

b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Kota Kaler yang menunjukan adanya gejala IMS

c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas Kota Kaler maupun rujukan dari fasilitas kesehatan lain

d. Pasien tbc paru

2. Merujuk pasien dengan HIV positive kelayanan CST untuk mendapatakan terapi ARV sebesar 100%

(6)

3. Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun 4. Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun

5. Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN JA N FE B MA R AP R ME I JU N JU L AG S SE P OK T NO P DES 1. Konseling dan test √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Merujuk pasien kelayanan CST √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Penyuluhan √ √ √ 4. Mobile VCT √ 5. Laporan bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali untuk melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 1. PENCATATAN

A. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format pencatatn harian kemudian akan direkap pada akhir bulan

B. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan pada notulen kegiatan

(7)

2. PELAPORAN

Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang

3. EVALUASI KEGIATAN

1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali

2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Mengetahui, Sumedang,…………2016

KepalaPuskesmas DTP Kotakaler, Pemegang Program HIV/AIDS

H. Aan Sugandi, SKM., M.Si Diky Prayoga, S.Kep.Ners NIP. 196910291989031004

Referensi

Dokumen terkait

4.8 Pengaruh Faktor Orang Penting sebagai Referensi dalam Upaya Pencegahan IMS dan HIV/AIDS terhadap Perilaku Pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada WPS di Lokalisasi Gempol Porong

Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta dibentuk sejak tahun 2005 yang bertugas mengkoordinir semua anggota KPA dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kota Surakarta;

Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pekerjaan Pengadaan Bahan Alat Pemeriksaan IMS dan HIV AIDS. Pemerintah Kota

HIV/AIDS di UPTD Puskesmas Kota Atambua berdasarkan karakteristik jenis kelamin kasus HIV/AIDS tertinggi terjadi pada responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

Hasil Penelitian didapatkan Uji Chi Square terhadap pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan pencegahan HIV/AIDS mendapatkan p value 0,009 (< 0,05) yang

Pencegahan adalah upaya memutus mata rantai penularan HIV / AIDS di masyarakat, terutama kelompok beresiko tinggi tertular dan menularkan HIV / AIDS seperti

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan dalam pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota

Pelaksanaan Advokasi Perlindungan Anak dengan HIV/ AIDS Tahun 2021 berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021,