KERANGKA ACUAN
ADVOKASI PERLINDUNGAN ANAK DENGAN HIV/ AIDS
TAHUN 2021
--- A. PENDAHULUAN
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa dari kumulatif HIV AIDS di Jawa Tengah mulai tahun 1993 s.d triwulan III Tahun 2020, sejak pertama kali ditemukan HIV AIDS di Jawa Tengah pada tahun 1993 s.d Tahun 2020 (September) dilaporkan sebanyak 35.655 kasus dengan rincian HIV 20.822 kasus dan AIDS 14.833 kasus, yang meninggal 2.141 (14,43%).
Provinsi Jawa Tengah menduduki peringkat kelima kasus HIV dan AIDS terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, dan Jawa Barat. Dari 1.350 kasus baru HIV yang dilaporkan Januari-September, terbanyak berasal dari Kabupaten Brebes (109 kasus), berikutnya Kota Semarang (104 kasus) dan Kabupaten Kudus (101 kasus). Sedangkan jumlah kasus baru AIDS kabupaten/ kota sebanyak 1.174 kasus yang paling banyak melaporkan adalah Kabupaten Karanganyar (79 kasus), Kabupaten Kebumen (74 kasus), Kabupaten Banjarnegara (70 kasus) dan Kabupaten Rembang (63 kasus).
Jumlah kasus AIDS per tahun berdasarkan kelompok umur di Jawa Tengah tahun 2019 s.d 2020 (September) 0-4 tahun 48 kasus, 5-9 tahun ada 28 kasus, 10-14 tahun ada 7 kasus, 15-19 tahun ada 34 tahun.
Ada beberapa penyebab penularan HIV/ AIDS pada anak yaitu penularan dari ibu ke anak, tertular dari jarum yang terkontaminasi, aktvitas seksual, dan transfusi darah. Terjangkitnya ibu rumah tangga, sebagian besar karena tertular suami yang berperilaku seksual menyimpang. Kondisi ibu tersebut dapat menular pada bayi dan anak (mother to child transmission). Lebih dari 90% kasus penularan HIV pada anak dan bayi terjadi saat masa kehamilan. Faktor lain adalah tertular jarum suntik bekas bergantian juga merupakan cara penularan HIV yang mungkin terjadi pada anak. Risiko ini terutama tinggi di kalangan anak pengguna narkoba suntik.
Selain faktor tersebut diatas yang memprihatinkan adalah karena aktivitas seksual, dimana saat ini diduga anak remaja ada yang sering bergonta ganti pasangan dan memililki perilaku penyimpangan seksual. Hal ini menunjukkan masih adanya kemungkinan kurangnya edukasi dan kesadaran dari anak remaja terkait dampak dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Persoalan HIV AIDS terutama yang dialami oleh anak-anak berdampak cukup kompleks. Ditemukan anak-anak yang positif HIV AIDS mendapatkan bullying dan dikeluarkan dari sekolah.
Di dalam UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 59 ayat 1 tercantum jelas bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memberikan Perlindungan Khusus kepada anak. Di ayat 2 perlindungan khusus kepada anak diberikan kepada 15 kelompok rentan salah satunya pada anak dengan HIV/ AIDS.
Berdasarkan laporan Dinkes Provinsi Jawa Tengah tentang situasi perkembangan HIV AIDS dan ODHA on ART Triwulan III Tahun 2020:
1. Tantangan dan kendala pelaksanaan program Pandemi Covid 19 yang merupakan bencana nasional menimbulkan dampak bagi masyarakat termasuk pada layanan HIV AIDS dan IMS, kunjungan menurun, tenaga kesehatan diprioritaskan untuk penanganan Covid 19. Untuk ODHA dengan daya tahan rendah dan dengan infeksi HIV lanjut, lebih rentan untuk terinfeksi bakteri, protozoa, jamur, serta virus dibandingkan dengan masyarakat umum.
2. Tingginya LFU (Lost to Follow Up) ODHA yang menghentikan minum obat ARV (Antiretroviral) yang disebabkan karena berbagai factor penyebab, antara lain jenuh karena pengobatan seumur hidup.
Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam perlindungan anak dengan HIV/ AIDS baik upaya pencegahan sampai dengan upaya penanganan serta data dan informasi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana memandang perlu untuk melakukan Advokasi Perlindungan Anak dengan HIV/ AIDS. Pemilihan lokasi di Kabupaten Kebumen dikarenakan Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang paling banyak melaporkan kasus baru (HIV sebanyak 99 dan AIDS sebanyak 74 kasus) dan berdasarkan data kumulatif 1993 – TW III 2020 sebanyak 1.666.
B. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3370);
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS;
6. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
7. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah;
8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak;
9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021 Nomor 00424/ DPA/ 2021. C. TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan pemahaman tentang anak dengan HIV/ AIDS;
2. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas tentang penanganan HIV/ AIDS pada anak.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Waktu dan Tempat
Advokasi Perlindungan Anak dengan HIV/ AIDS diselenggarakan pada: Hari/ Tanggal : Rabu s.d Kamis (3 s.d 4 Maret 2021)
Jam : 09.00 WIB s/d selesai Tempat : Kab Kebumen
2. Fasilitator
Fasilitator kegiatan : Bp. Fakhturozi, S.Pd.I 3. Narasumber
a. Kepala Dinas Kesehatan Kab Kebumen b. Kepala Dispermades PPPA Kab Kebumen 4. Moderator
Kepala Bidang Perlindungan Anak Dispermades PPPA Kab Kebumen 5. Peserta
Peserta kegiatan sejumlah 30 orang, dengan rincian:
- 10 orang (PNS) yang berasal dari Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Bagian Kesra, RSUD.
- 20 orang (Non PNS) yang terdiri dari Forum Anak, Fulltimer P2TP2A, Puspaga, Aktivis PATBM, PLKB, LSM, PKK, Ormas, Organisasi Keagamaan dan Komunitas Pendamping ODHA, Perangkat Desa/ kelurahan yang daerahnya tergolong rentan adanya kasus HIV AIDS.
6. Tamu Undangan saat Acara Pembukaan sebanyak 15 orang
Ketua TP PKK, Kepala Dinas terkait yang penanganan HIV/ AIDS, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
E. PROSES KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari, dengan proses kegiatan sebagai berikut:
1. Paparan Narasumber 2. Brainstorming
3. Diskusi Kelompok
4. Paparan Hasil Diskusi Kelompok 5. Rencana Tindak lanjut
F. SUMBER DANA
Pelaksanaan Advokasi Perlindungan Anak dengan HIV/ AIDS Tahun 2021 berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021, pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Nomor Anggaran 00424/ DPA/ 2021 Program Perlindungan Khusus Anak, Kegiatan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak yang Melibatkan para Pihak Lingkup Daerah Provionsi dan Lintas Daerah Kabupaten/ Kota.
G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Advokasi Perlindungan Anak dengan HIV/ AIDS Tahun 2021 ini disusun untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaannya.
Semarang, Februari 2021
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH
Dra. RETNO SUDEWI, Apt., M.Si., MM Pembina Utama Muda
JADWAL
ADVOKASI PERLINDUNGAN ANAK DENGAN HIV/ AIDS
NO ACARA WAKTU KETERANGAN
(PENANGGUNGJAWAB) HARI 1
1. Registrasi 09.00 – 09.30 Panitia 2. Pembukaan
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Pembacaan doa
- Sambutan Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah
09.30 – 10.00 Panitia
3. Coffee Break 10.00 – 10.10 Panitia 4. Paparan (panel) dan Tanya Jawab
a. Dinas Kesehatan Kab Grobogan dengan Materi Situasi Anak HIV/ AIDS di Kebumen dan Upaya Penanganan HIV/ AIDS pada Anak
b. DP3AKB Kab Grobogan dengan Materi Perlindungan Anak di Kab Kebumen
10.10 – 12.00 Narasumber dan Moderator
4. ISHOMA 12.00 -12.30 Panitia
5. Brainstorming (perkenalan, penjelasan tentang alur diskusi, paparan dari fasilitator dan pembagian kelompok)
12.30 – 13.30 Fasilitator
6. Coffee Break 13.30 – 13.45 Panitia 7. Diskusi kelompok situasi anak
dengan HIV/ AIDS dan paparan hasil diskusi
13.45 – 15.00 Fasilitator
HARI 2
1. Review materi hari I 08.00 - 09.00 Fasilitator 2. Coffee Break Pagi 09.00 - 09.10 Panitia 3. Diskusi kelompok peran
masing-masing lembaga dalam
penanganan HIV/ AIDS (pemetaan potensi)
4. ISHOMA 12.00 – 13.00 Panitia
5. Paparan diskusi kelompok sesi II 13.00 – 14.00 Fasilitator 6. Coffee Break Sore 14.00 – 14.15 Panitia 7. Diskusi RTL 14.15 – 15.00 Fasilitator