PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PASIEN HIV/AIDS YANG
DITOLAK OLEH RUMAH SAKIT
BAMBANG MURINO
NPM : 1310122039Dr. NLM Mahendrawati,SH.,M.Hum I WayanArthanaya,SH.,MH
ABSTRACT
This study aims to find out how the legal protection of people with HIV/AIDS patients in order not to get discriminatory treatment. First, the Law is the rules that serve to regulate human life in society. People with HIV/AIDS Patients themselves have international protection as outlined in the form of legislation, modules, guidelines and conferences related discrimination against people with HIV / AIDS. Law no. 36 on Health, Law No. 44. Year 2009 about the Hospital also regulates the prohibition of discrimination against a people with HIV/AIDS. Those who are victims of discrimination should have their justice as human beings who have the natural right of the Creator. Second, a new legal instrument can be said to be effective if it can be implemented and sanctions can be enforced, then in the law there is a mechanism that regulates and determines how these norms can be enforced. This research uses normative method, with step method of data collection and then method of processing / data analysis. To obtain the primary data in this research, library research methods are used (library research) through textbooks, legislation, legal magazines, from the internet, and other written documents related to the issues discussed. Therefore, it can be said that this research is Normative Law Research where data is analyzed by deductive reasoning. From the results of the study it was concluded that people with HIV/AIDS patients had strong legal protection, and had the same rights / duties as other patients. People with HIV/AIDSpatients as well as human beings who have the natural right of God Almighty should have received the protection of human rights, the real health service guarantee from the government, the feasibility of getting work and life which should be the right of people with HIV/AIDS patient, not just a series of regulation writing without concrete action .
PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hokum terhadap pasien HIV/AIDS agar tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif.Pertama, Hukum merupakan aturan-aturan yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat. Pasien HIV/AIDS sendiri memiliki perlindungan secara internasional yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang - undangan, modul - modul, pedoman - pedoman punkonfrensi –konfrensi terkait diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. UU no. 36 tentang Kesehatan, UU no 44. Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pun mengatur tentang larangan diskriminasi terhadap seseorang pasien HIV/AIDS. Mereka yang menjadi korban diskriminasi, seharusnya mendapatkan keadilannya sebagai manusia yang memiliki hak kodrat dari Sang Pencipta. Kedua, suatu perangkat hokum baru dapat dikatakan efektif apa bila ia dapat diimplementasikan dan sanksinya dapat ditegakkan, maka didalam perangkat hokum itu ada mekanisme yang mengatur dan menetapkan bagaimana norma-norma tersebut dapat ditegakkan. Penelitian ini menggunakan metode normatif, dengan langkah metode pengumpulan data dan kemudian metode pengolahan /analisis data. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kepustakaan (library research) melalui buku-buku teks, perundang-undangan, majalah-majalah hukum, dari internet, serta dokumen tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan Penelitian Hukum Normatif dimana data dianalisis dengan menggunakan penalaran deduksi. Dari hasilpenelitian disimpulkan bahwa pasien HIV/AIDS mempunyai perlindungan hukum yang kuat, dan memiliki hak /kewajiban yang sama dengan pasien lain. Pasien HIV/AIDS juga
manusia yang memiliki hak kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa sudah sepatutnya mendapatkan perlindungan hak asasi, jaminan pelayanan kesehatan yang nyata dari pemerintah, kelayakan untuk mendapat kerja dan kehidupan yang seharusnya menjadi hak pasien HIV/AIDS, bukan sekedar rentetan tulisan peraturan yang tanpa tindakan konkrit.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam penulisan ini adalah tipe penelitian hukum normatif dengan pendekatan secara perundang-undangan dan konseptual. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah sumber bahan hukum primer dan sumber bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan dan dokumentasi dan teknik analisis dengan ini secara deskriptif analisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H Ayat (1) menyebutkan “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
.
Namun ada satu sisi yang masih menjadi fenomena masyarakat kita maupun di kalangan para petugas kesehatan di suatu instansi rumah sakit yaitu dalam hal penanganan pasien penyakit HIV/AIDS, selanjutnya disebut pasien ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Pasien HIV/AIDS yangberobat atau konsultasi ke rumah sakit juga merupakan pasien yang tidak berbeda dari pasien dengan berbagai penyakit dan keluhan yang lain yang memerlukan penganganan medis oleh tenaga medis. UU No. 4 Tahun 2009 tentang Rumah sakit tidak membedakan antara pasien berdasarkan penyakitnya. Jika pasien HIV/AIDSmendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar, maka pada pasal 32 UU No. 44 Tahun 2009 huruf q, merupakan landasan hukum atau dasar hukum yang kuat yang bisa dijadikan perlindungan hukum terhadap pasien, khususnya pasien HIV/AIDS yang di beberapa daerah masih mendapatkan penolakan pelayanan kesehatan Penulis mengambil kesimpulan bahwa Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang-Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS sudah sangat kuat dan jelas dalam memberikan perlindungan hukum terhadap pasien HIV/AIDS.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, penulis memberikan kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Setiap rumah sakit wajib memiliki dan mematuhi seluruh standar pelayanan rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap pasien pada umumnya dan pasien HIV/AIDS, khususnya yaitu antara lain standar pelayanan operasional prosedur, standar pelayanan medis, dan standar keperawatan berdasarkan peraturan yang berlaku
seperti Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS diatur mengenai pelayanan kesehatan yang wajib diberikan terhadap pasien HIV/AIDS. 2. Pasien HIV/AIDSsebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan mempunyai
perlindungan hukum yang kuat melalui Undang-Undang dan Peraturan Menteri Kesehatan, yaitu Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, KUHPerdata, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
4. Rumah Sakit maupun fasilitas kesehatan bisa dikenakan sanksi, baik administrative, pidana dan perdata apabila menolak pasien HIV/AIDS, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saran
1. Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan diharapkan lebih aktif dan rutin secara berkala memberikan penyuluhan kepada masyarakat awam mengenai HIV/AIDS.
2. Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lain harus meningkatkan pemahaman, tenaga terampil dan fasilitas untuk pasien HIV/AIDS agar bisa melaksanakan amanah UU maupun peraturan terkait pasien HIV/AIDS.
3. Pasien HIV/AIDS atau melalui keluarga terdekat, diharapkan aktif dalam lembaga-lembaga swadaya masyarakat maupun organisasi-organisasi yang
terkait dengan pasien HIV/AIDS, agar perlindungan hukum lebih terjamin.
DAFTAR BACAAN
UNDANG- UNDANG Dasar 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang- Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS
Soekidjo Notoatmodjo, Etika & Hukum Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2010,
Endang Wahyati Yustina, Mengenal Hukum Rumah Sakit, CV Keni Media, Bandung, 2012,
W.Friedman, Teori dan Filsafat Umum (Jakarta; Raja Grafindo)
Jujun S. Suryasumantri, Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1999)
Satjipto Rahardjo, Ilmu hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-V 2000). hal. 53.
Satjipto Rahardjo, 2003, Sisi-Sisi Lain Dari Hukum Di Indonesia, Kompas, Jakarta,
Setiono, Rule of Law (Supremasi Hukum), (Surakarta; Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2004)
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, (Surakarta;
magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), hal. 14. Danny Wiradharma.1996.Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran.Jakarta Barat.Binarupa Aksara, 2010
UNDANG UNDANG KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT 2009.Yogyakarta.Pustaka Yustisia:10
Tim Pengajar Hukum dan HAM Kelompok A.2009.Hukum dan Hak Asasi Manusia.Manado hal. 17
Zulmiar Yanri.2005.Pedoman Bersama ILO/WHO tentang Pelayanan Kesehatan dan HIV/AIDS. Direktorat Pengawasan Kesehatan Kerja.Jakarta:1
Arief Sidharta, Refleksi Tentang Hukum, Citra Aditya Bakti, bandung, 1996 Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2015