• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 9 biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bab 9 biaya"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

Makalah T

Teeori

ori Akuntansi

Akuntansi

Bab IX : Biaya

Bab IX : Biaya

Oleh :

Oleh :

Kelompok 2

Kelompok 2

Fakultas Ekononomi Dan Bisnis

Fakultas Ekononomi Dan Bisnis

Uniersitas Mataram

Uniersitas Mataram

(2)

!ama Kelompok :

!ama Kelompok :

"

"# $

# $a

allu

u

A

A%

%iiy

ya

attm

ma

a

A

A"

"&

&

'

'"

"2

2

'

'(

("

"

2#

2# A

Ay

yu

u Am

Amban

ban)

) $es

$estar

tari

i

A"&

A"& '"*

'"* '"

'""

"

*

*# E

# Errn

na

a

+

+a

arriiy

ya

an

nii

A"

A

"&

&

'

'"

"*

*

'

'*

*"

"

,

,## M

Ma

arrlliia

a K

Kh

ha

aeerra

an

nii

A"

A

"&

&

'

'"

"*

*

'

'(

(-

-.

.## !

!i

i $

$u

uh

h A

Ay

yu

u D

Da

am

ma

ay

ya

an

nttii

A

A"

"&

& '

'"

"*

* '

'-

-(

(

/

/## !

!i

i M

Ma

a%

%e

e A

Arri

i +

+u

u)

)iia

an

nii

A

A"

"&

& '

'"

"*

* '

'-

--

-(

(## !

!i

i 0

0u

uttu

u !

!o

o

i

i A

Arr%

%iia

an

nttiin

nii

A

A"

"&

& '

'"

"*

* "

"'

'"

"

1

1## !

!iilla

a

$

$eesstta

arrii

A

A"

"&

&

'

'"

"*

*

"

"'

'*

*

--## 0

0u

uttrri

i !

!iin

n%

%iia

a IIn

n%

%iik

ka

a

A

A"

"&

& '

'"

"*

* "

""

"(

(

"

"'

'##

iia

a

F

Feeb

brriia

an

na

a

A"

A

"&

&

'

'"

"*

*

"

"2

2.

.

"

""

"## 

iia

an

ni

i !

!u

urrh

ha

ay

yy

ya

an

ni

i 

u

uk

km

ma

an

na

a

A

A"

"&

& '

'"

"*

* "

"2

2(

(

"

"2

2##

iissa

a M

Ma

arr33h

hii%

%iitta

a

A

A"

"&

& '

'"

"*

* "

"*

*"

"

"

"*

*##+

+a

an

ntty

y

IIn

n%

%rriia

an

nii

A

A"

"&

&

'

'"

"*

*

"

"*

*.

.

"

",

,##

0

0rriissk

kiilla

a 

iilllly

y &

&#

# M

Ma

ak

ka

ay

y

A

A"

"&

& '

'"

"*

* "

".

.*

*

Kata 0en)antar

Kata 0en)antar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Y

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-mat dan karunia- Nya kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini den

 Nya kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan yanggan baik tanpa halangan yang  berarti.

(3)

Makalah ini disusun oleh kelompok kami dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi dengan judul “ Bab IX : Biaya“

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positi bagi kita semua dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi setiap pemba!anya. "ila dalam makalah ini ditemukan adanya salah kata, mohon sekiranya untuk dimaakan.

#elompok $

BAB I

0E!DA4U$UA!

"#" $ATA BE$AKA!5

#os sebagai bahan olah akuntansi akan mengalami tiga tahap perlakuan, yaitu

 pengukuran, penelusuran, dan pembebanan. %leh karena itu, se!ara konseptual dan atas dasar konsep kontinuitas usaha, kos akan diperlakukan mula-mula sebagai asset dan

(4)

setelah itu diperlakukan sebagai biaya. &engan landasankonsep dasar kontinuitas usaha serta upaya dan hasil, masalah teoritis dalam tahap pembebanan adalah peme!ahan aliran kos yang telah diakui sebagai asset menjadi bagian yang meruakan biaya periode

 berjalan dalam rangka penentuan laba periodeik dan bagian yang baru akan menjadi  biaya dalam periode-periode berikutnya. 'tatement laba rugi menyajikan bagian kos

yang dibebankan pada periode berjalan sebagai biaya sedangkan nera!a melaporkan kos yang masih akan dibebankan pada periode-periode berikutnya. (adi, nera!a merupakan sarana memindahlan kos potensi jasa yang belum terhabiskan dan merupakan mata rantai  penghubung serangkaian statemen laba rugi sehingga terbentuk aliran laba periodi!

se!ara runtut )aktu. *ntuk meme!ah kos menjadi asset dan biaya perlu dipahami makna  biaya sebagai elemen statemen keuangan dan konsep yang menghubungkan biaya dan  pendapatan. "ab ini membahas makna biaya tersebut dan dasar pemebebanan kos ke  pendapatan.

"#2 UMU+A! MA+A$A4 +. Apa pengertian biaya 

$. "agaimana pengakuan biaya 

. "agaimana proses dan konsep perbandingan  . Apa basis asosiasi 

/. "agaimana penandingan dan pos-pos biaya sediaan  0. Apa asilitas isis 

1. "agaimana pengukuran biaya pada tanah, sumber alam, dan asset tak ber)ujud  "#* TU6UA!

"# *ntuk mengetahui pengertian biaya. 2# *ntuk mengetahui pengakuan biaya.

*# *ntuk mengetahui proses dan konsep perbandingan. ,# *ntuk mengetahui pengertian basis asosiasi.

.# *ntuk mengetahui penandingan dan pos-pos biaya sediaan. /# *ntuk mengetahui pengertian asilitas isis.

(# *ntuk mengetahui pengukuran biaya pada tanah, sumber alam, dan asset tak  ber)ujud.

(5)

BAB II

0EMBA4A+A!

0en)ertian Biaya

&alam '2A3 No.0, 2A'" mendeinisi biaya sebagai berikut 4

“expense are outflows or other using up of assets or incurrence of liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering service or carrying out other

activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations (prg.8)!.

AP" selanjutnya menjelaskan bah)a biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan kegiatan  pen!iptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas.

 5A5 65A'37 mendeinisikan biaya dalam 'tandar Akuntansi #euangan 6$88$7 sebagai berikut 4

(6)

“beban adalah penurunan manfaat e"onomi selama suatuperiode a"untansi dalam bentu" arus "as "eluar atau ber"urangnya a"tiva atau terjadinya "ewajiban yang menga"ibat"an  penurunan e"uitas yang tida" menyang"ut pembagian "epada penanam modal.!

&ari beberapa pengertian biaya yang ada dan sebagai la)an dari pendapatan, terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada makna biaya, yaitu aliran keluar atau penurunan asset dan akibat kegiatan yang membetuk operasi utama yang menerus.

0enurunan Aset

*ntuk dapat mengatakan bah)a biaya timbul, harus teradi transaksi atau kejadian yang menurunkan asset atau menimbulkan aliran keluar asset atau sumber ekonomik. Asset dalam hal ini harus diartikan sebagai semua asset perusahaan sebagai satu kesatuan 6bukan hanya asset tertentu misalnya sediaan bahan baku7. Pemakaian bahan baku untuk pembuatan produk  yidak dapat disebut sebagai biaya kalau produk tersebut belum terjual. #arena pada saat

 produk belum terjual sebenarnya belum terjadi penurunan asset, melainkan hanya perubahan  bentuk asset sebagai potensi jasa.

Operasi Utama yan) Menerus

Agar menjadi biaya, konsumsi tersebut harus bekaita dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha. Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan pen!iptaan

 pendapatan 6laba7 yang direpresentasi dalam kegiatan memproduksi9mengirim barang atau menyerahkan9melaksanakan jasa. "iaya disini berarti penurunan asset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan in:estasi dan pendanaan.

Kenaikan Ke7a8iban

'emua badan autoritati mendeinisikan biaya tidak hanya dari sudut penurunan asset tetapi  juga dari kenaikan ke)ajiban. Alasannya adalah agar makna biaya !ukup luas untuk

men!akupi pula pos-pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun. "ila barang dan jasa telah dimanaatkan oleh perusahaan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai asset sebelumnya atau perusahaan belum mengakui ke)ajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain, perusahaan mempunyai keharusaan untuk membayar atau

melakukan pengorbanan sumber ekonomik di masa datang sehingga ke)ajiban timbul. 0enurunan Ekuitas

&engan dianutnya konsep kesatuan usaha, penurunan asset atau kenaikan ke)ajiban itulah yang membentuk biaya, sedangkan penurunan ekuitas hanyalah merupakan konsekuensi logis. ;alaupun demikian, penurunan ekuitas lebih menegaskan pengertian biaya karena

(7)

tidak setiap penurunan asset menurunkan penurunan ekuitas. (adi penurunan ekuitas hanya merupakan karakteristik pendukung dari makna biaya.

Aliran Fisis atau Moneter

Pendeinisian biaya oleh 2A'" sebagai aliran keluar asset atau pemanaatan asset tidak se!ara tegas membatasi apakah aliran atau pemanaatan tersebut bersiat isis atau moneter. Tampaknya 2A'" memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran biaya. "ah)a biaya timbul dari penyerahan9produksi barang atau pelaksanaan jasa member isyarat bah)a 2A'" memaknai biaya 6penuruna asset7 sebagai kejadian isis. 'e!ara semanti!, biaya seharusnya dideinisikan sebagai perubahan atau penurunan nilai sehingga timbulnya biaya harus

merupakan kejadian kejadian moneter. %leh karena itu, deinisi AP", 5A5, dan sumber lainnya memasukkan pengukuran se!ara moneter penurunan tersebut.

u)i

2A'" memokuskan pengertian biaya hanya untuk penururnan asse t yang berkaitan dengan operasi utama atau sentral. #ata-kata kun!i yang melekat pada rugi adalah 4

+. Penurunan ekuitas

$. Transaksi perieral se!arral atau in!idental

. 'elain apa yang dideinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik 

&ari karakteristik diatas yang paling membedakan rugi dengan biaya adalah karakteristik no 6$7, karena se!ara konseptual dan esensial karakteristik biaya tidak berbeda dengan rugi sebagai elemen tersendiri. *ntuk disebut rugi, kejadian yang menimbulkan harus peripheral atau in!idental atau diluar kendali manajemen. Empat unsure rugi yang diidentiikasi 2A'" adalah 4

a. Peripheral dan in!idental< misalnya penjualan in:estasi dalam surat berharga,  pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo

 b. Transer nontimbal balik< misalnya pen!urian dan pembayaran ganti rugi dari kekalahan dalam tuntutan perkara hukum

!. Penahanan asset< misalnya penurunan harga sekuritas in:estasi, penurunan nilai tukar :alas, dan penurunan harga karena penahanan sediaan

d. 2aktor lingkungan< misalnya ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendahdari kosaset yang rusak 

Paton dan =ittleton mendeinisi rugi sebagai hal yang berbeda dengan biaya yang merupakan  penyerapan pengorbanan kos tanpa suatu kompensasi atau kembalian6return7. Yang dimaksud

kembalian disini adalah bah)a kos yang diserap tidak ditutup melalui pendapatan karena dianggap bah)a keluarnya kos tersebut tidak merupakan upaya untuk mengasilkan

(8)

(a)aban yang tepat adalah bah)a semua kos yang telah diserap atau dikorbankan dapat dibebankankan terhadap pendapatan sepanjang kondisi operasi tidak terlalu jauh

menyimoang dari standar atau kebiasaan bisnis pada umumnya, kos yang tidak dapat mudah diidentiikasi sebagai biaya departemen tertentu dapat diperlakukan se!ara layak sebagai  pengurang pendapatan total. #os yang telah dikorbankan tetapi tidak ada imbalan barang atau  jasa yang diterima tidak dapat dianggap sebagai rugi begitu saja. Mungikn dari kondisi

lingkungan tertentu kos tersebut dapat dianggap rugi, tetapi tidaklah demikian kalau dipandang adri sudut kondisi perusahaan dalam lingkungan ekonomi dan so!ial yang lain tempat perusahaan beroperasi.

0en)akuan Biaya

Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan menyangkut masalah !riteria pengakuan yaitu apa yang harus dipenuhi agar penurunan nilai asset yang memenuhi deinisi biaya atau rugi dapat diakui dan masalah saat pengakuan yaitu peristi)a atau

kejadian apa yang menandai bah)a !riteria pengakuan telah dipenuhi. %leh karena itu, !riteria pengakuan tidak dibedakan dengan kaidah pengakaun sehingga masalah pegakuan  biaya 6rugi7 adalah kapan penurunan nilai asset dapat dikatakan telah terjadi atau kapan biaya

6rugi7 telah timbul sehingga jumlah rupiah biaya 6rugi7 dapat diakui. &riteria 0en)akuan

"iaya atau rugi diakui apabila salah satu dari dua !riteria berikut dipenuhi 4 a. #onsumsi Manaat

"iaya atau rugi diakui bilamana manaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas teah dimanaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama sentral entitas tersebut.

 b. =enyapnya atau berkurangnya manaat masa dating

"iaya atau rugi diakui bilamana asset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manaat ekonomik. Kai%ah Atau +aat 0en)akuan

2A'" memberikan pedoman umum diba)ah ini. +. #onsumsi manaat

#onsumsii manaat ekonomik diakui selama suatu periode dapat diakui langsung pada saat terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang berkaitan. a. "eberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, ditandingkan dengan pendapatan yang

(9)

 b. "anyak pos biaya, seperti gaji sta penjualan dan adminsitrati, diakuii selama periode  pada saat kas dibayarkan

!. "eberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasikan dengan prosedur sistematik dan rasional untuk periode-periode yang menikmati manaat asset

 bersangkutan.

$. =enyapnya atau berkurangnya manaat masa dtang

"iaya atau rugi diakui bila telah menjadi nayata atau jelas bah)a manaat ekonomik masa dating suatu asset yang diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap

atau bah)a ke)ajiban timbul atau bertambah tanpa adanya manaat. Kai%ah 0en)akuan A0B

#aidah pengakuan diatas dilandasi basis asosiasi yang oleh AP" disebut prinsip pengakuan  biaya per:asi:e atau luas.

a. Mengasosiasi sebab dan akibat

"eberapa pos diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertentu

 b. Alokasi sistematik dan rasional

"ila tidak ada !ara langsung untuk mengasosiasi sebab dan akibat, beberap kos diasosiasi dengan periode sebagai biaya atas dasar usaha untuk mengalokasikan kos se!ara sistematik dan rasional kebeberapa periode yang diperkirakan manaat.

!. Pengakuan segera

"eberapa kos diasosiasi dengan periode erjalan sebagai biaya karena 4

• #os yang terjadi dalam periode berjalan tidak member manaat masa dating

yang !ukup nyata

• #os yang di!atat sebagai asset dalam periode-periode sebelumnya tidak lagi

mempunyai manaat ekonomik yang !ukup nyata

• Mengalokasikan berbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau

atas dasar periode akuntansi dipandang tidak mempunyai manaat yang berarti. 4ubun)an Kos %an Biaya

&ua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan 6aliran masuk sebagai asset7 dan

 pembebanan 6aliran keluar sebagai biaya7. Tahap pengakuan tidak mengalami masalah pelik karena pengakuan lebih banyak menyangkut bukti objekti yang umunya tersedia pada saat transaksi. &ilain pihak, tahap pembebanan lebih banyak menyangkut pertimbangan,

 pendapat, atau interpretasi terhadap situasi yang melingkupi. Tahap pembebanan banyak melibatkan unsure kesubjektian.

*ntuk menentukan laba yang bermakna, perlu dipahami dua pengertian penting yaitu proses  penandingan dan konsep atau prinsip penandingan. Proses penandingan adalah proses

(10)

dan barulah kemudian menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. #onsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan  biaya sehingga laba yang dihasilkan bermakna.

Prinsip penandingan akan menghasilkan basis asosiasi atau dasar penandingan antara  pendapatan dan biaya. Atas dasar konsep upaya dan pen!apaian, konsep penandingan

mengatakan bah)a untuk mendapatkan laba periodi! yang bermakna maka pendapatan yang diakui untuk suatu periode harus ditandingkan dengan biaya yang dianggap telah men!itpatak   pendapatan tersebut. Penandingan yang tepat akan terjadi kalao terdapat asosiasi yang layak

antara pendapatan dan biaya. Asosiasi yang layak berarti pendapatan dan biaya berkorelasi  positi artinya makin besar pendapatan, makin besar pula biaya.

Kelayakan Ekonomik 

Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik bukan isis. %leh karena itu, dasar penandingan yang paling utama adalah kelayakan ekonomik bukannya dasar aliran isis semata-mata. (adi, kos suatu aktor jasa yang digunakan dalam operasi hanya akan dibebankan ke pendapatan sebanding dengan produk yang dianggap telah menghasilkan  pendapatan.

Menan%in)kan bukan men)kompensasiristik

#arena karakteristik yang berbeda, upaya harus dipisahkan dengan hasil. 'emua kos yang merepresentasi upaya harus tetap di!atat sebagai kos 6 atau biaya kalau langsung

dibebankan7. 'ebaliknya, seluruh hasil penjualan produk harus di!atat seluruhnya se!ara utuh sebagai pendapat. Alasannya adalah aliran pendapatan dan kos berbeda dan keduannya

men!erminkan dua aktor yang berbeda 6upaya dan hasil7 shingga tiap aktor harus

ditunjukan se!ara utuh sesuai dengan ungsinya. Pos yang satu tidak layak dikompensasi dengan pos lainnya.

Asosiasi +ebab Dan Akibat

>ubungan sebab akibat mempunyai :aliditas kar)na pengamatan terhadap operasi  perusahaan pada umumnya menunjukkan bah)a pendapatan tidak akan terjadi tanpa  penyerahan barang daa jasa. (adi, tidak ada hasil upaya, tidak ada biaya dan pendapatan.

5nilah yang oleh mill disebut konsep penyebaban. 'ebagai !ontoh, komisi penjualan, gaji dan upah dan kos barang terjual periode tertentu dapat dianggap menjadi upaya dalan

(11)

intuiti dapat dikaitkan langsung dengan pendapatan. &alam hal perusahaan jasa, umumnya tidak ada suatu objek isis yang dapat dijaikan dasar untuk menghubungkan pendapatan dengan biaya. %leh karena itu, takaran penghubungannya adalah perioda.

I%enti9ikasi Kos 0ro%uk 

#arrna produk penjualan merupakan takaran penandingan, kos produk akan dipe!ah menjadi dua komponen yaitu kod produk yang trlah dijual dan kos produk yang belum terjual dan masih menjadi aset perusahaan. #os yang melekat pada produk terjual akan langsung dibebakan sebagai biaya. #os sediaan batu dibebankan sebagai biaya kalau produk telah terjual. Masalah teknis yang timbul adalah tidak semua kos potensi jada dapat dengan mudah dikaitkan dengan unit produk. &emikian juga, tidak semua unsur kos produkai dapat se!ara langsung dikaitkan dengan unit isis pruduk atau dengan suatu angkatan produksi. &engan memperhatikan hubungan sebab akibat se!ara penuh, salah satu alternati peme!ahan

masalah penandingan yang tepat adalah sediaan barang dan kos barang barang terjual hanya memuat kos :ariabel. 'ementara itu, koa tetap dipe!ah se!ara proporsional sesuai dengab  perbandingan sediaan dan kos dan kos barang jual.

0ro%uk Usan) Atau Musiman

&alam keadaan yang khusus sebagian kos sedian barang yang tidak terjual dalam suatu

 perioda se!ara logis dapat dijadikan komponen kos bar?ng terjual. 'ebagian atau seluruh kos sediaan yang tidak terjual meruoakan bagian dari kos yang telah terjual. Tentu saja dalam hal ini hatus diasumsikan bah)a :olume penjualan yangbterjadi tidak mungkin akan di!apai tanpa mengadakan sediaan dengan dengan :ariasi yang !ukup banyak. &engan kata lain, sediaan akhir yang tidak tetjual sebenarnya merupakan upaya atau sebab untu k

mendatangkan penjualan yang di!apai pada musim tertentu. Baran) usak 

#rlayakan ekinomik menuntuk pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang

melingkupi suatu masalah. "ila kerusakan priduk merupakan hal yang normal atau bahkan merupakan persyaratan untuk menghasilkan barang dengan kualitas yang baik, kos barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan. #alau kerusakan atau  penurunan mutu merupakan karakteristik normal kegiatan operasional perusahaan maka  jumlah rupiah yang mengukur kos kerusakan atau penurunan mutu.

I%enti9ikasi Kos !onpro%uk 

Akuntansi mengangap bah)a kos nonproduksi yidak menyebabkan pendapatan karena sulit se!ara teknis untuk menelusuri hubungan sebab akibat tersebut. &engan kata lain, sulit untuk mengatakan bah)a bagian darinkos nonpriduksi yang ditunda pembebananya tersebut akan

(12)

menghasilkan pendapatan di masa mendatang. =ebih dari itu, karena kos tersebut tidak mempresentasi nilai tambahan terhadap produk, akuntansi mengangap kos nonptoduksi  bersiat tak ketersediaan.

Baiaya Antisipasian

"iaya antisipasian adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi  batu terjadi setelah pendapatan diakui. 'ebagai !intoh adalah kos yangberkaitan dengan

kegiatan purna jurnal seperti jaminan penjualan, jaminan reparasibgratis dan pengunpulan  piutang. "ila penandingan sebab akibat dipertahankan, kos sema!am ini hatus diantisipasi

dan diakui pada perioda terjadinya penjualan meskipun kos yang belum terjadi Alokasi +istematik Dan asional

Alokadi sistematik dan rasional merupakan penandingan dengan perioda sebagai penakar  pendapatan biaya. Prosea ini sering disebut penandingan perioda. &alam pengakuan biaya,

diasumsikan bah)a yang menerima manaat dari potensi jasa adalah bukannya produk. &asar   penandingan ini sebenarnya merupakan alternati dasr sebab-akibat karena tidak selalu

mudah mengidentiikasi hubungan sebab akibat anatara oendapatan dengan biaya. #eberatan terhadap pernandingan ini adalah bah)abprises alokasi menimbulkan banyak metoda alokasi. &epresi aset tetap merupakan !ontoh masalah ini. Alasan lain yang mendukung dasar

 penandingan ini adalah 4

+. "anyak jenis biaya perioda yang berkaitan se!ara tidak langsung dengan pendaptan  perioda berjalan

$. Memang sulit untuk men!ari kaitan langsung antara biaya-biaya tertentu dengan  pendapatan

. "iaya yg tidakbdaoat diasosiasi dengan pasti dengan oendapatan masa datang maka tidak dapat dikaitkan dengan perioda masa datang.

. #alau kegiatan atau kejadian yg siatnya normal dan berulang serta jumlahnya kostan /. 'uatu kondisi memang memaksa alokasi terutama kos bergabung

Kriteria 0enan))uhan

#riteria penguji umum dapat dijadikan dasar untuk menentukan apakah suatu jenis kos jasa yang terjadi pada suatu perioda akan dibebankan langsung atau akan ditunda dapat

dikemukakan sebagai berikut4

+. Pengeluaran kos tersebut terjadi karena transaksi, kejadiaan, atau keadaan yang didukung oleh bukti yang sah.

(13)

$. Pengeluaran tersebut dapat dibenarkan dari segi operasi perusahaan pada umumnya dan bukan merupakan pengeluaran atau bersiat ke!erobohan, keborosan, atau ketakbijaksanaan.

. #os jasa dapat ditangguhkan pembebanannya )alaupun dapat pula dibebankan langsung.

. #os jasa tersebut merupakan jenis pengeluaran yang terjadi berulang-ulang tiap  perioda 6recurring).

#os nonperasi yang berulang terjadinya !ukup beralasan untuk langsung dibebankan daripada ditunda atau disediakan untuk men!apai tepat-tanding.

Alokasi Kos Ber)abun) atau Bersama

Penentuan kos produk se!ara tepat membutuhkan alokasi untuk kos bergabung atau kos  bersama betapapun dasar alokasi tersebut agak bersiat arbitrer. #edua jenis kos ini

sama-sama merupakan kos asilitas, kegiatan, proses, atau departemen jasa yang dinikmati oleh  beberapa angkatan produk atau objek kos lain. #os bersama tidak diserap langsung oleh  produk tetapi diserap melalui departemen produksi.

#os bergabung biasanya berkaitan dengan produk utama dan samping. "ila tiap laba produk utama dan samping harus dilaporkan terpisah, alokasi jelas harus dilakukan untuk

menentukan kos masing-masing jenis produk.

"eberapa pendapatan yang berasal dari penjualan beberapa produk yang diproses se!ara gabungan, dalam tiap rupiah pendapatan jelas terkandung proporsi kos bergabung. (umlah rupiah pendapatan dari produk samping mungkin tidak !ukup mater ial dibanding dengan kos operasi se!ara keseluruhan tetapi hal ini tidak berarti bah)a pendapatan tersebut tanpa kos. #os bergabung dialokasi ke beberapa produk berdasarkan perbandingan harga pasar yang  berlaku untuk beberapa produk tersebut. Alasan kepraktisan sering menjadi landasan untuk

memperlakukan hasil penjualan produk samping sebagai pendapatan lain-lain. #eberatan terhadap perlakuan ini adalah bah)a pendapatan produk samping seakan-akan diperoleh tanpa upaya. Alokasi kos bergabung atau bersama bersiat internal dalam suatu perioda sehingga hasilnya tidak dapat mempengaruhi kos operasi total untuk perioda tersebut

meskipun dasar alokasi agak arbitrer. >endriksen menyatakan bah)a alokasi se!ara arbitrer antarperioda akan lebih menyesatkan hasilnya daripada tidak dilakukan alokasi karena

(14)

alokasi memberi kesan adanya ketepatan yang dalam kondisi tertentu mungkin tidak dapat dipenuhi.

Alokasi Bukan +aran 0emerataan $aba

&alam akuntansi menejerial dikenal metoda yang disebut pengkosan normal 6 normal

costing). &engan metoda ini, kos o:erhead dibeban ke produk atas dasar tari taksiran untuk suatu perioda. Tujuannya adalah agar kos produksi untuk perioda interim 6bulanan7

menggambarkan kos yang tepat dibandingkan kos a!tual perioda tersebut. >al ini dilakukan mengingat pos-pos o:erhead tidak terjadi se!ara merata sepanjang tahun.

Tujuan alokasi interim bukan untuk mengaburkan perkembangan laba melainkan untuk menjadikan statemen laba-rugi interim bermanaat untuk kepentingan manajerial. *ntuk

mengatasi luktuasi laba tahunan, !ara terbaik adalah menerbitkan serangkaian statemen laba-rugi tahunan seperti apa adanya bukan serangkaian statemen laba yang telah diratakan.

0en%ekatan !onalokasi

#eperluan untuk penandingan biaya dan pendapatan se!ara tepat menuntut adanya alokasi. Alokasi baik interim maupun antarperioda tidak dapat dihindari. Thomas menyatakan bah)a alokasi dapat dipertahankan apabila tiga karakteristik berikut dipenuhi4

+. #etertambahan 6assitivity). #eseluruhan harus sama dengan hasil penggunggungan  bagian-bagian. (adi, jumlah-jumlah alokasian (allocated amount 7 kalau digunggung

kembali harus menjadi total sebelum alokasi.

$. #etakraguan 6unambiguity). Metoda alokasi harus unik dan jelas untuk tiap tujuannya. Artinya untuk tuajuan yang sama tidak boleh terdapat beberapa pilihan metoda.

. #etepertahankan 6defensibility7. *ntuk metoda alokasi yang dipilih, penentuan

kebijakan harus dapat mempertahankan argument yang meyakinkan bah)a pilihannya untuk dan lebih baik dari alternati:e lain.

Thomas menyatakan bah)a hampir seluruh alokasi dalam akuntansi bersiat takterjelaskan artinya tidak dapat didukung tetapi juga tidak dapat ditolak. #etakjelasan manaat alokasi akibat terjadinya beberapa metoda dinyatakan Thomas sebagai berikut 4

+. %ne !an@t :eriy them, be!ause any other !al!ulation is just as good.

$. %ne !an@t reute them, be!ause their !al!ulation is just as good as any other.

Thomas menganjurkan pelaporan keuangan yang bebas alokasi yaitu akuntansi nilai sekarang dan akuntansi dana. &ana disini adalah asset likuid yang dapat dibelanjakan seperti

(15)

 pengertian dalam akuntansi kepemerintahan. >arus terdapat bukti yang menyakinkan dan objekti untuk dapat menerima :aliditas alokasi. Alokasi merupakan usaha akuntansi untuk mengasosiasi biaya dan pendapatan se!ara lebih layak bila tidak terdapat basis untu

mengasosiasikan se!ara langsung atas dasar sebab-akibat. "ila alokasi dianggap suatu teori, alokasi dapat dipertahankan se!ara ilosois dengan semangat reutasi ilmiah dan prinsip ketersalahan.

0embebanan Arbitrer

#os ditandingan dengan pendapatan se!ara arbitrer. #onsep yang melandasi pembebanan sema!am ini semata-mata adalah kepraktisan. Penandingan arbitrer tidak selalu berkaitan dengan pengakuan rugi, kos suatu potensi jasa akan segera diakui sebagai biaya atau rugi kalau terbukti bah)a manaat ekonomiknya menjadi lenyap atau berkurang. &alam hal biaya,  berkurangnya manaat ekonomis disebabkan pada umumnya oleh pemakaian atau

 pemanaatan potensi jasa dalam rangka menghasilkan pendapatan. &alam hal rugi,

 berkurangnya manaat disebabkan oleh hal-hal yang peripheral dan in!idental terhadap proses memperoleh pendapatan.

0enan%in) %an 0enya8ian 0os0os Biaya

Penyusunan statemen laba-rugi periodi!, pendapatan ditakar lebih dahulu dan baru kemudian  biaya yang tepat dimasukkan dalam penakaran yang sama sehingga laba yang tepat dapat

ditentukan. Penyajian biaya sebagai beban pendapatan juga mengikuti kon:ensi ini dan pos- pos biaya yang tepat disajikan berdasarkan basis asosiasi. Penyajian sema!am itu bukan

dimaksudkan untuk pemeringkatan arti penting biaya mel ainkan untuk pengungkapan se!ara inormati:e. Atas dasar konsep homogenitas kos, kos barang t erjual tidak lebih penting

daripada kos admnistrati maupun penjualan. "iaya dalam arti luas dan dalam konteks jangka  panjang juga meliputi rugi. Masalah pembebanan kos dan basis asosiasi dai atas berlaku

untuk semua jenis potensi jasa. Masalah khusu terjaddi dalam hal sediaan dan asset tetap, khususnya asilitas isis yaitu gedung9pabrik dan perlengkapan. *raian berikut membahas masalah teoritis yang menyangkut pos-pos tersebut4

+e%iaan

'e!ara umum masalah teoritis sediaan berkaitan dengan pengukuran kos barang terjual dalam rangka penandingan dengan pendapatan dan masalah penilaian. Proses pengukuran dan

 penilaian pada umumnya dilakukan pada akhir perioda. &engan demikian masalah  pengukuran dan penilaian sediaan pada akhir perioda dapat dinyatakan sebagai berikut4

+. Penentuan besarnya kos barang terjual untuk ditandingkan dengan penjualan sehingga dapat ditentukan besarnya laba perusahaan. Penentuan ini melibatkan berbagai

(16)

metoda asosiasi sebagai dasar peme!ahan kos produksi menjadi kos yang melekat  pada sediaan dan yang melekat pada barang terjual.

$. Penentuan nilai sediaan sebagai unsur asset lan!ar perusahaan. Penentuan nilai sediaan sangat penting untuk menilai likuiditas operasi perusahaan.

Pembahasan diokuskan kepada masalah yang pertama, karena aliran kos tidak selalu mengikuti se!ara persis aliran isis barang, diperlukan metoda asosiasi yang paling

menggambarkan kegiatan operasi sesungguhnya sehingga penandingan yang tepat antara  biaya dan pendapatan dapat di!apai.

Meto%a Asosiasi

Metoda asosiasi menjadi basis untuk menentukan unit isik terjual dan kos yang melekat dengan jumlah rupiah penjualan. &engan demikian metoda asosiasi dapat pula diartikan sebagai asumsi aliran kos dalam mengikuti aliran isis barang. Metoda asosiasi atau asumsi aliran kos yang telah dikenal adalah 4

+. 5dentiikasi khusus 6spe!ii! identii!ation7

$. Masuk pertama keluar pertama9MP#P 6irst-in, irst-out9252%7 . ata-rata berbobot 6)eighted a:erage7

. 'ediaan normal9minimal 6normal sto!k7

/. Masuk terakhir keluar pertama9MT#P 6last-in, irst-out9=52%7 &asar pemilihan metoda sangat tergantung pada tujuan atau kondisi yang dihadapi  perusahaan. Tujuan utama pemilihan metoda biasanya adalah mengasosiasi biaya dan

 pendapatan untuk menentukan laba yang tepat. Tujuan lain adalah menentukan nilai sediaan untuk di!antumkan dalam nera!a.

5dentiikasi #husus

Metoda ini adalah yang paling ideal. "ila sistem akuntansi memungkinkan, metoda ini sangat dianjurkan penerapannya. *ntuk jenis barang mahal dan perputarannya rendah, metoda ini sangat !o!ok sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat.  Namun demikian, metoda ini mengandung beberapa kelemahan antara lain4

(17)

a. (arang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena  pendapatan perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai

kesatuan.

 b. *ntuk jenis barang yang homogen dan harganya relati murah, metoda ini menjadi terlalu mahal dan tidak sepadan dengan nilai tambahan inormasi yang diperoleh.

!. #alau luktuasi harga sangat men!olok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat manipulasi laba atau earnings management.

Masuk 0ertama Keluar 0ertama ;M0K0<

Metoda ini berasumsi bah)a aktor kos mengalir melalui perusahaan se!ara berurutan seperti antrean< tidak ada saling mendahului. &alam banyak kasus, aliran isis aktor jasa yang

sesungguhnya memang harus mengalir seperti ini terutama kalau bahan, barang, atau produk harus segera digunakan karena meretia merupakan jenis yang mudah rusak atau usang karena )aktu. Metoda ini sangat logis dalam mereleksi asosiasi sebab-akibat karena sangat

sederhana dan jelas untuk meme!ah kos ke dalam dua komponen 6sediaan dan barang terjual7 atas dasar kos yang benar-benar melekat dalam kedua komponen tersebut.

(adi, kalau penandingan se!ara tepat biaya dan pendapatan menjadi tujuan, metoda ini paling didukung atas dasar argumen berikut4

a7 Metoda ini mendekati metoda identiikasi khusus yang menjadi standar  peme!ahan kos. Metoda ini sistematik dan konsisten dengan aliran isis yang

sesungguhnya sehingga penandingan yang ideal dipenuhi.

 b7 *ntung atau rugi karena luktuasi harga dengan sendirinya terrealisasi dan diakui bersamaan dengan terjualnya barang )alaupun tidak disajikan se!ara terpisah dan melekat dalam angka laba.

!7 Penyajian sediaan akhir dalam nera!a akan menggambarkan kos yang

mendekati kos sekarang atau kos pengganti, Tentu saja hal ini tergantung pada luktuasi kos setelah pembelian atau produksi terakhir. "ila luktuasi harga yang sangat tajam, metoda ini tidak dapat memisahkan untung atau rugi luktuasi harga sebagaimana disebut dalam butir b.

atarata Berbobot

Metoda ini menganggap bah)a dalam proses produksi terjadi peleburan aktor produksi yang sama selama satu perioda menjadi satu massa yang homogenus. artinya, bahan baku tertentu

(18)

yang dibeli berkali-kali atau produk yang dihasilkan dari beberapa angkatan produk dalam suatu perioda dianggap sebagai satu kesatuan 6massa7. "arulah kemudian massa tersebut dipe!ah menjadi dua bagian yaitu sediaan barang dan barang terjual. 'ebagai konsekuensi, tiap sediaan yang ada pada saat tertentu akan selalu mengandung proporsi tertentu tiap  pembelian yang pernah terjadi. &engan demikian, metoda rata-rata akan menjadi logis,

obyekti, atau :alid. ;alaupun demikian, metoda ini tidak sejalan dengan aliran isik yang sesungguhnya. &alam kenyataannya, separti bahan baku yang dikonsumsi pada saat tertentu  jarang sekali terdiri atas semua bahan baku yang diperoleh dari berbagai pembelian se!ara  proporsional. (adi kalau pemakaian bahan baku untuk produksi mengikuti pola ini maka akan

terjadi bah)a separtai barang yang berasal dari pembelian tertentu tidak akan pernah habis. 'ediaan Normal

Metoda ini sering disebut dengan metoda sediaan permanen 6iron-sto!k method7. &engan metoda ini dianggap perusahaan melakukan in:estasi permanen dalam sediaan. Tujuannya adalah penandingan pendapatan sekarang dengan kos sekarang sekaligus meniadakan kebutuhan pelaporan untung atau rugi menahan sediaan atau luktuasi harga. Metoda ini menyajikan sediaan di nera!a dengan harga satuan yang !ukup pasti. "iasanya harga satuan yang ditentukan untuk sediaan minimal !ukup rendah. #arena pendapatan sekarang

ditandingkan dengan kos sekarang, laba yang diperoleh tidak mengandung untung atau rugi akibat menahan sediaan.

Masuk Terakhir Keluar 0ertama ;MTK0<

Metoda ini berasumsi bah)a sediaan merupakan aset tetap yang tidak berkaitan dengan aliran kos. &engan demikian, begitu sejumlah sediaan tertentu telah tertimbun maka aliran aktor kos berikutnya dianggap hanya mele)ati timbunan tersebut dan langsung melekat pada  penjualan 6sebagai kos barang terjual7. Metoda ini akan menghasilkan laba operasi yang  bebas dari untung atau rugi akibat luktuasi harga. Asumsi metoda ini adalah bah)a

 perusahaan perlu mempertahankan in:estasi dalam sediaan selama umur perusahaan tersebut. #euntungan metoda ini adalah in:estasi permanen 6disebut =52% layer7 dapat dijaga dan  pekerjaan administrasi pen!atatan barang dapat dikurangi. ;alaupun !ukup mena)an se!ara

teoretis, metoda ini sama sekali tidak dapat menuhi tujuan pelaporan keuangan umum. 5mplikasi Motoda Asosiasi Terhadap =aba

(19)

&alam bidang-bidang usaha tertentu yang :oluma penjualan dan harga bahan

 bakunyaberluktuasi !ukup besar antarperioda, metoda MT#P mendapat dukungan yang kuat sebagai salah satu !ara untuk menstabilkan laba periodik sampai tingkat tertentu. &alam suatu sistem perpajakan yang sangat menekankan perhitungan laba periodik, praktik

 penstabilan laba tersebut menjadi konsekuensi logis yang akhirnya banyak dianut. Namun demikian, laba yang distabilisasi hendak-tidak dilaporkan sebagai laba sebenarnya untuk tahun tertentu. 'ebagaimana telah dibahas sebelumnya, peme!ahan yang terbaik untuk mengatasi luktuasi harga adalah melengkapi 6to supplement7 statemen tahunan dengan  beberapa laporan kumulati dan rata-rata bukan mengembangkan metoda untuk

menghilangkan luktuasi tahunan yang memang benar-benar atau nyata-nyata terjadi. 'eandainya metoda yang layak telah ditetapkan, keterandalan kos sediaan akhirnya sangat  bergantung pada sistem penelusuran aktor produksi yang membentuk produk atau barang.

#etidaktelitian dalam penelusuran ini akhirnya akan menghasilkan peme!ahan kos juga menjadi tidak teliti dan pada gilirannya angka laba yang diperoleh tidak menunjukkan angka yang ideal. (adi, jelaslah bah)a dalam kondisi operasi perusahaan modern yang kompleks, apa yang dapat di!apai dalam penentuan laba periodik sebenarnya tidak dapat diharapkan lebih daripada pengukuran yang mendekati ideal.

Fasilitas Fisis

&alam hal asilitas isik, kos yang terjadi pada saat pemerolehan pada umumnya diakui sebagai aset dan baru kemudian kos tersebut diakui sebagai biaya sesuai dengan pola  penyerapan manaat yang direpresentasi dengan kos.

Karakteristik %an Tu8uan 0elaporan

'emua aset mempunyai karakteristik umum yaitu merupakan potensi jasa yang dapat dimanaatkan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya, 2asilitas isis mempunyai karakteristik sebagai berikut4

a7 "er)ujud isis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlan!ar kegiatan operasi perusahaan. %leh karena itu, yang digolongkan dalam kelompok ini adalah aset yang berkaitan dengan operasi

 b7 Pada umumnya berumur panjang )alaupun terbatas sehingga perlu penggantian. !7 "ernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk

(20)

d7 Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manaat yang dapat diberikan  berupa potensi jasa 6ser:i!e potentials7 bukan daya beli atau ketertukarannya

6eB!hangeablility7.

tujuan pelaporan dan pengukuran asilitas isis ini adalah untuk menentukan penggunaan jasa dalam suatu perioda yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan. Tujuan yang lain adalah members inormasi kepada pemakai laporan tentang kuantitas isis dan kapasitas atau daya 6potensi jasa7 yang masih melekat pada aset isis tersebut.

Basis 0embebanan

2asilitas isis memberi konstribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau daya. #os daya atau kapasitas asilitas isis tersebut jelas harus diserap menjadi bagian kos produksi dan akhirnya menjadi beban pendapatan.

Makna Depresiasi

Tujuan memperoleh asilitas isis adalah untuk menghasilkan produk dan produk yang  bersangkutan adalah seluruh umit produk yang dihasilkan selama umur eekti asilitas  bersangkutan bukannya selama tahun tertentu. Pembebanan kos se!ara sistematik selama

taksiran umur pemakaian akan lebih sesuai dengan keadaan objekti dan masuk akal daripada  pembebanan langsung seluruh kos pada saat pemebelian atau pada saat pemberhentian.

"agian dari kos yang dibebankan untuk periode tertentu disebut depresiasi 6 amortisasi untuk aset tak ber)ujud dan deplesi untuk sumber alam7.

&epresiasi sebagai biaya tidak berbeda dengan jenis biaya operasi lainnya. #os asilitas isis mempunyai kedudulan yang sama seperti kos manaat ekonomik lain yang diperoleh dan dimanaatkan sekaligus dalam periode terjadinya. &epresiasi merupakan biaya yang benar- benar terjadi dan dikeluarkan 6out o po!ket !ost7 seperti biaya lainnya.

*ntuk tujuan pengembangan pelaporan keuangan, depresiasi se!aa toritis dapat dimaknai selain sebagai prosedur atau alokasi sistematik dalam rangka penandingan biaya dan

 pendapatan yang tepat. "erikut ini beberpa pemaknaan atau interpretasi terhadap depresiasi,yaitu 4

• &epresiasi sebagai proses akumulasi dana • &epresiasi sebagai pemulihan inestasi • &epresiasi sebagai proses penilaian

(21)

!ilai +etara Tunai ; &urrent &ash E=uialents<

Penurunan nilai asilitas isis ditentukan dengan !ara menghitunh selisih nilai se!ara tunai  pada a)al dan akhir periode. Nilai ini adalah harga pasar aset yang sama dalan kondisi yang

sama sebagai barang bekas. &isini dianggap bah)a daya beli uang stabil.

Kontribusi 0en%apatan !eto Diskunan

&epresiasi ditentukan dengan !ara menghitung selisih nilai diskunan aliran kontribusi  pendapatan neto pada a)al dan akhir periode. kontribusi pendapatan neto adalah tmbahan

aliran kas masuk 6pendapatan7 karena adanya in:estasi asilitas isis yang bersangkutan. Penilaian ini mirip dengan penerimaan las masa datang diskunan. Penilaian ini memerlukan inormasi tari diskun yang biasanya didasarkan atas tingkat kembalian in:estasi bebas resiko atau tingkat bunga umum yang berlaku.

Meto%e Alokasi

Metode yang paling rasional adalah metode yang mendasarkan diri pada aliran penyerapan kapasitas tersebut. &engan kata lain metode yang paling tepat adalah metode unit produksi 6produ!tion or output method. #esulitan utama yang dihadapi metode ini adalah penentuan kapasitas total yang dapat dihasilkan selama umur ekonomis bersangkutan.

untuk kebanyakan situasi metode perhitungan depresiasi tahunan ser!ara garis lurus

merupakan metode alternati yang paling banyak digunakan karena kepraktisannya dan juga karena dalam banyak hal pola penyerapan tiap periode !ukup seragam. penggunaan metode garis lurus tidak menghalangi pengalokasian depresiasi tahunan kedalam beberapa periode interim atas dasar luktuasi musiman selama satu tahun. #eberatan terhadap metode garis lurus terletak pada siatnya yang mengabaikan hubungan antara tingkat p)ngembalian in:estasi dan sisa nilai interpretasi.

&epresiasi juga dapat ditentukan dengan !ara melakukan taksiran 6appraisal7 pada tiap  periode atas dasar inspeksi isis untuk mengukur keausan.

4ubun)an Depresiasi Dan $aba

Mengaitkan depresiasi dengan kontribusi pendapatan neto sama saja dengan melakukan imputasi pendapatan. 5ni berarti besarnya biaya depresiasi bergantung pada besarnya  pendapatan dalam perioda tertentu. Alasan lain adalah bah)a penentuan laba haruslah

(22)

merupakan akibat dari suatu upaya untuk mengungkapkan kenyataan objekti yang ada tanpa memperhatikan berapa akhirnya laba terjadi. =agipula, )alaupun akuntansi menganut asas akrual, hal ini tidak mengisyaratkan bah)a laba periodi! harus sama tiap tahunnya.

Koreksi Terha%ap Kesalahan Taksiran

Mengingat kesulitan dalam meramalkan saat pemberhentian unit asilitas isis, program

depresiasi tidak memberikan hasil yang sama persis dengan kenyataannya setelah berjalannya )aktu. #alau program depresiasi yang dijalankan tersebut ditentukan se!ara seksama dan objekti dengan mempertimbangkan semua a!tor yang ada, perbedaan antara taksiran dan kenyataan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Perbedaan juga dapat disebabkan oleh ketidaksamaan atau kekeliruan. Program depresiasi harus dire:isi bilamana kenyataan jelas menunjukkan bah)a re:isi tersebut diperlukan.

Tanah

Apakah tanah perlu didepresiasi atau tidak bergantung pada karakteristik atau ungsi tanah dalam organisasi perusahaan. 'ebagai tempat usaha, ungsi untuk ditempati tidak akan pernah habis. %leh karenanya, dapat dianggap bah)a kos tanah tidak perlu didepresiasi atau

diamortisasi menjadi biaya operasi. #arena karakteristik kos tanah sebagai in:estasi  permanen, tanah tersebut perlu dipisahkan dari asilitas isis lain yang dapat didepresiasi

dalam pelaporannya.

Tanah Bukan 4ak Milik 0ermanen

#os tanah se)aguna, tanah hak guna bangunan 6>C"7 atau bentuk in:estasi non permanen lainnya dalam bentuk tanah harus se!ara sistematik dibebankan ke produksi selama umur ekonomik atau selama jangka kontrak.

+umber Alam

'umber alam yang akan habis melalui proses penambangan dan tidak dapat diperbaharui atau diganti sering disebut dengan “asset habis pakaiD. #os sumber alam tersebut harus diserap se!ara sistematik ke produksi atas dasar pengambilan atau konsumsi. #os yang diserap ini disebut deplesi. 'eperti juga pada depresiasi, deplesi sebagai kos atau upaya untuk

menghasilkan pendapatan harus ditentukan se!ara objekti dan rasional tanpa memperhatikan  pengaruhnya terhadap laba bersih.

Asset Takber7u8u%

Yang digolongkan sebagai asset takber)ujud meliputi pos seperti hak !ipta, paten, merek dagang, good)ill, dan kos organisasi. #os asset takber)ujud harus se!ara sistematik dibebankan ke operasi dan akhirnya terdapat pendapatan selama umur yuridisnya. 5oo%7ill

(23)

Cood)ill adalah selisih lebih jumlah rupiah tunai atau setaranya yang dibayarkan oleh  perusahaan pembeli diatas nilai pasar )ajar atau nilai buku kekayaan isis perusahaan yang

dibeli. #os good)ill yang melekat pada harga beli suatu perusahaan yang sudah beroperasi  pada dasarnya merupakan nilai sekarang atau nilai diskunan kelebihan laba yang mampu

dihasilkan. &engan demikian sangat masuk akal kalau kos yang diperhitungkan sebagai goo)ill harus diserap dan dibebankan ke pendapatan selama kurun )aktu yang dijadikan dasar dalam mempertimbangkan kos pemerolehan perusahaan sehingga laba yang tampak dalam statemen laba-rugi menunjukkan laba bersih normal.

Kos Or)anisasi

Pengeluaran yang terjadi sebelum perusahaan mulai beroperasi biasanya ditampung dalam satu akun menjadi kos pendirian atau kos organisasi. Pengeluaran tersebut meliputi kos  per!etakan saham, tari akte notaries, pengeluaran untuk ijin perusahaan dan kos kegiatan

selama proses pendirian. #os organisasi tidak dapat diperlakukan sebagai asset takber)ujud karena kos tersebut tidak dapat dikaitkan dengan aset tetap ber)ujud yang ada dalam

 perusahaan.

BAB III

0E!UTU0

*#" Kesimpulan

"iaya mempunyai dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau kenaikan ke)ajiban dan berkaitan dengan operasi utama terus menerus. ugi dibedakan dengan biaya karena timbul dari sumber yang se!ara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama

 perusahaan. ugi berasal dari transaksi, kegiatan, atau sumber berupa kegiatan peripheral, transer nontimbal balik, penahanan aset atau a!tor lingkungan.

3riteria pengakuan biaya adalah pemanaatan dan kelenyapan. "iaya diakui bilamana manaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan atau bilamana manaat ekonomik masa datang telah lenyap. "iaya diukur dengan kos yang sebelumnya melekat pada aset. "iaya dapat di pandang

sebagai bagian kos yang telah terhabiskan dalam rangka men!iptakan pendapatan. "agian kos yang terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab akibat, alokasi sistematik dan rasional atau pengakuan segera.

(24)

*ntuk penentuan kos produk yang tepat, alokasi internal merupakan kebutuhan. Alokasi kos  bergabung atau bersama yang paling :alid se!ara teoritis adalah alokasi atas dasar harga pasar 

relati:e. Alokasi ini sejalan dengan konsep upaya dan hasil serta homogenitas kos. Alokasi harus dilakukan karena bila suatu produk menghasilkan pendapatan maka pendapatan tersebut jelas bukan tanpa kos.

DAFTA 0U+TAKA

'u)ardjono. $8+. “#eori $"untansi% &ere"ayasaan &elaporan 'euanganD, Yogyakarta4 "pe.

Methe)s M. . and M. >. ". Parera, A!!ounting Theory  &e:elopment. Melbourne<  Nelson, +FF0.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan mengenai; 1) Kendala yangdihadapai dalam proses adopsi IFRS di Indonesia. 2) Manfaat bisnis yang

Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa metode peramalan yang dipakai pada perusahaan sudah merupakan metode yang tepat jika diterapkan pada perusahaan karena

Jika dari pihak laki-laki telah selesai menyampaikan sambutan, maka oleh pengatur acara, kesempatan untuk menyampaikan sambutan balasan diberikan kepada para ibu

Dusun Losari tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk menetapkan hari raya Idul Fitri karena, inti dari metode Hisab Aboge yang tergolong dalam Hisab Urfi tidak

Menurut Parasuraman dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013, hlm. 104) memberikan definisi loyalitas pelanggan khususnya dalam pemasaran jasa merupakan suatu tanggapan

a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas,

Dalam hal ini yang berhak melakukan pembetulan bukanlah pengadilan melainkan instansi yang menerbitkannya yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan jalan pihak

Negro, 2010, Pretreatment Technologies For An Efficient Bioethanol Production Process Based On Enzymatic Hydrolysis: A Review’, Bioresource Technology, hh.. Park YC, Kim