• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala. ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala. ABSTRAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Corresponding Author : ryan.derie22@gmail.com 395 JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 4, November 2017: 1-9

E-mail Pembimbing: martunis_yahya@yahoo.co.id

BAWAH UMUR TERHADAP PERSEPSI ORANG TUA DI GAMPONG GAROT GEUCEU KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR

Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M. Si

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala Email: ryan.derie22@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak Dibawah Umur Terhadap Persepsi Orang Tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana pengaruh pemberitaan larangan berkendara anak di bawah umur terhadap persepsi orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orang tua mengenai pemberitaan yang melarang anak di bawah umur berkendara, di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mdeskriptif kuantitatif, yaitu metode yang bertujuan mengembangkan dan menggunakan model yang matematis. Penelitian ini dilakukan di Darul Imarah Aceh Besar, dan yang di jadikan responden adalah masyarakat gampong Garot Geuceu. Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-O-R. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane yakni menjadi 100 orang. Dengan teknik penarikan sample menggunakan Purposive sampling dengan teknik penarikan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis di terima dengan nilai thitung adalah 2,410. Sedangkan untuk ttabel dapat diketahui α = 5% atau dengan signifikan = 0,05 pada uji dua sisi, dengan derajat kebebasan (df) diketahui n - 2 atau 100 - 2 = 98, maka diperoleh ttabel = 1,660. Maka nilai thitung > ttabel yaitu 2,410 > 1,664 dan nilai signifikan (lihat tabel analisis Koefisien Korelasi Product Moment) yaitu 0,000 < 0,05 maka bisa disimpulkan bahwa Ha diterima. Hal ini dapat dinyatakan bahwa pemberitaan tentang larangan berkendara anak di bawah umur melalui media massa oleh pihak SATLANTAS/kepolisian, dinilai berpengaruh terhadap persepsi para orang tua. Sehingga para orang tua yang memiliki anak masih di bawah

(2)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

396 umur sudah tidak mengizinkan anaknya untuk mengendarai kendaraan, apabila umur seorang anak belum memiliki umur yang cukup untuk berkendara..

Kata Kunci: Persepsi, Pengaruh Pemberitaan, Teori S-O-R

ABSTRACT

Research entitled The Influence of Preaching of Children Belonging

To Parents Perception in Gampong Garot Geuceu Sub Darul Imarah Aceh

Besar. The problem in this research is how the influence of the prohibition of driving minor son the perception of parents in Gampong Garot Geuceu Darul Imarah District, AcehBesar. This study aims to determine the influence of parents about the news that prohibits minors driving, in Gampong Garot Geuceu Darul Imarah District of Aceh Besar. The method used in this study deskriptif quantitative, the method that aims to develop and use a mathematical model. This research was conducted in Darul Imarah Aceh Besar, and the respondents were the gampong Garot Geuceu community. The supporting theory used in this research is S-O-R theory. The research sample was obtained by using Taro Yamane formula that is 100 people.With sampling technique using Purposive sampling with technique of data withdrawal using questionnaire. The results showed that the hypothesis received with the t countis 2.410. As for t table can be know nα=5% or with significant =0,05 on two – sided test, with degrees of freedom (df) knownn-2 or100-2=98, then obtained ttable=1.660. Then the value of tcount>ttable is 2,410>1,664 and significant value (see table analysis of ProductMoment Correlation Coefficient) is 0,000<0,05 then it can be concluded that Ha accepted. It can be stated that the news about the prohibition of driving minors through mass media by the SATLANTAS/police, considered to have an effect on the perceptions of the parents. So that parents who have children are still under age already does not allow their childrent or idea vehicle, if the age of a child does not have enough age to drive

(3)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

397 PENDAHULUAN

Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Aceh. Terdapat 23 kecamatan dan 609 gampong, salah satunya di kecamatan Darul imarah terdapat gampong Garot Geuceu yang menjadi sample dalam penelitian.

Sepeda Motor merupakan kendaraan yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Seseorang yang menggunakan kendaraan sepeda motor disebut pengendara motor atau pengemudi. Pengendara motor ataupun pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan baik kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor ataupun kendaraan tidak bermotor. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengakibatkan munculnya istilah jalan raya sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia.

Pengendara dibawah umur merupakan fenomena yang semakin berjamur, terutama di kota-kota besar seperti di Banda Aceh. Mudah saja untuk melihat fenomena ini, dimana pada saat ketika anak sekolahan pergi kesekolah atau pun pulang sekolah, kita akan melihat banyak siswa yang berseragam sekolah baik SMP maupun SMA yang lalu lalang menggunakan sepeda motor. Secara teknis mereka belum memenuhi syarat untuk berkendara, terutama menggunakan sepeda motor.

Kurangnya ketegasan dari orang tua kepada anak inilah salah satu pemicu meledaknya populasi motor di jalan raya, yang juga berimbas kepada meningkatnya kematian diusia remaja yang disebabkan kecelakaan motor. Bagi sebagaian orang fenomena seperti itu wajar saja mengikut arus zaman. Tapi bagi sebagian orang, hal itu merupakan masalah serius yang dapat membahayakan siapa saja, terutama pengguna jalan raya. Secara aturan hukum, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM) sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan sebagaimana yang diatur dalam pasal 77 ayat (1) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ).

Usaha satlantas aceh dalam program polisi saweu sikula bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya berkendara tampa mengenakan helm dan belum memilki surat izin mengemudi

(4)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

398 (SIM). Program sosialisasi ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dari pihak pelajar. Dimana sosialisasi ini dilakukan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) . dimana anak yang masih belum genap usia 17 tahun termasuk kategori pelajar dan masih memiliki jiwa yang labil atau masih mengedepankan emosi dalam berkendara di jalan raya dan belum memiliki surat izin mengemudi, maka ia dapat dijerat pidana berdasarkan Pasal 281 UU LLAJ yang berbunyi: “setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).”

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pemberitaan larangan berkendara oleh pihak

SATLANTAS/kepolisian, terhadap persepsi orang tua yang memiliki anak di bawah umur yang memiliki kendaraan di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Effendy (2003: 254) Teori S-O-R ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Unsur-unsur dalam model ini adalah:

 Pesan (stimulus, S) adalah pemberitaan larangan berkendara bagi

anak dibawah umur.

 Komunikan (organism, O) adalah para orang tua di Gampong

Garot Geuceu.

(5)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

399 Gambar 2.1 Model Teori S-O-R

(Sumber : Efenndy, 2003: 225)

Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang masuk ke panca indera namun tidak semua rangsangan tersebut memiliki daya tarik yang sama. Ada faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi orang.

Dalam bukunya Restiyanti Prasetijo (2005:69), faktor – faktor yang

mempengaruhi persepsi, yaitu sebagai berikut: 1) Faktor internal, meliputi :

a) Pengalaman b) Kebutuhan c) Penilaian

d) Ekspektasi / pengharapan 2) Faktor eksternal, meliputi :

a) Tampakan luar b) Sifat – sifat stimulus c) Situasi lingkungan

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi

manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama di mana proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Menurut Santrock (2007: 164) peran orang tua terutama penting dalam perkembangan sosioemosional anak. Sebagai manajer, orang tua boleh mengatur kesempatan anak untuk melakukan kontak sosial dengan teman sebaya, teman dan orang dewasa. Orang tua memainkan peran penting dalam membantu perkembangan anak dengan memulai kontak antara anak dengan teman bermainnya yang potensial.

(6)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

400 Menurut Morissan (2008: 8) berita adalah informasi yang penting atau menarik bagi khalayak audien. Kita membutuhkan tolak ukur atau standar yang kurang lebih sama untuk menentukan suatu informasi itu penting dan menarik, jika tidak kita akan menggunakan standar kita masing-masing. Secara sederhana dapat dikatakan informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu aspek penting dan aspek menarik.

 Aspek penting yaitu suatu informasi dapat dikatakan penting jika informasi itu memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada khalayak. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada khalayak adalah informasi yang bernilai berita.

 Aspek menarik yaitu beberapa berita dipilih karena hal-hal tersebut

akan menarik perhatian sebagian sebagian atau seluruh pemirsa. Adapun yang dimaksud dengan berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor atau informasi mengenai pilihan hidup dan informasi mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik atau aneh.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Hal ini dikarenakan setelah melakukan survey awal terhadap beberapa masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut banyak orang tua yang membiarkan anak yang berada dibawah umur mengendarai kendaraan untuk bersekolah dan lain sebagainya. Selain itu peneliti juga menemukan beberapa orang tua di gampong ini yang dengan sengaja membelikan kendaraan untuk anak yang dibawah umur dengan alasan tidak adanya angkutan umum yang lewat di daerah gampong tersebut.

penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei eksplanasi. Penelitian kuantitatif deskriptif ini berangkat dari tataran teoritis, kemudian di uji di lapangan dan bersifat deduktif. Penelitian eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian

(7)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

401 atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab dan akibat. (Prasetyo dan Miftahul, 2006:43).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keluarga di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar yang memiliki anak berusia 10 sampai 15 tahun yang memilik kendaraan roda 2 atau 4.

Tabel Data Populasi Penelitian

No Nama Dusun Jumlah Keluarga

1 Garot 675 2 Indah 764 3 Korpri 634 4 Melati 598 5 Teladan 470 Jumlah 3141

Sumber : Kantor Geuchik Garot Geuceu, Tahun 2016

Dari tabel di atas yang akan menjadi populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 3141 Masyarakat Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. kriteria sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak remaja berumur dibawah 17 tahun dan belum memiliki SIM.

Dalam penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel penelitian menggunakan rumus Slovin yaitu :

n = n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena salah pengambilan sampel yang dapat ditolerir, yaitu 10%

(8)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

402

N = 100 orang

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan kuisioner. Untuk memudahkan pengambilan kesimpulan dari hasil analisis dalam penelitian ini, maka peneliti akan menggunakan beberapa tahapan dalam proses menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan uji validitas dan metode analisis kuantitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari tabel Uji Regresi sederhana dapat di ketahui nilai Constant (a) sebesar 32.013 sedangkan nilai Variabel x yaitu pengaruh pemberitaan larangan berkendara anak di bawah umur (b / koefisien regresi) sebesar 0.248 sehingga persamaan regresinya dapat di tulis :

Y= a + bX

Y = 32.013 + 0,248X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

1. Konstanta sebesar 32.013, mengandung arti bahwa nilai konnsisten variable pengaruh pemberitaan larangan berkendara bagi anak di bawah umur adalah sebesar 32.013.

2. Koefisien regresi X sebesar 0.248 menyatakan bahwa bahwa setiap penambahan 1% nilai variabel X, maka nilai Variabel Y bertambah sebesar 0.248. koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah penngaruh variabel X terhadap Y adalah positif.

Dari hasil peneliti yang sudah dilakukan oleh peneliti, berikut akan dipaparkan hubungan teori S-O-R dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak Dibawah Umur Terhadap Persepsi Orang Tua Di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan oleh satlantas melalui media sebanyak 50% responden menjawab sangat setuju bahwa informasi yang disampaikan oleh satlantas sangat baik, selain itu pemberitaan larangan berkendara juga turut

(9)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

403 membantu orang tua dalam mengawasi anak-anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan sebanyak 28 % responden menjawab ragu-ragu, dalam hal ini kesadaran orang tua harus di tingkatkan lagi dalam menerima informasi tentang larangan berkendara bagi anak di bawah umur. Informasi yang di sampaikan oleh satlantas juga turut harus lebih jelas agar orang tua lebih mengerti akan pesan yang akan di sampaikan, hal ini dapat di lihat pada hasil penelitian bahwa masih banyak orang tua yang belum mengerti maksud dari pesan yang telah di sampaikan pada media massa, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 36 orang responden tidak mengeti dari pesan yang di sampaikan tersebut.

Organism atau komunikan dalam penelitian ini adalah orang tua dari si anak. Orang tua turut berperan penting dalam menjaga perilaku anak, ketegasan orang tua dalam menjaga anak sangat di harapkan untuk merubah tingkah laku si anak, dan bila anak memtuhkan kendaraan ada baiknya orang tua mengantarkan anak ke tempat tujuan. Dari hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukkan bahwa sebanyak 34 orang responden menjawab setuju bahwa ketegasan orang tua sangat penting dalam mendidik anak, dan anak yang membutuhkan kendaraan sebanyak 28 orang responden sutuju bahwa orang tua harus mengantarkan anaknya bila membutuhkan kendaraan.

Dilihat dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis di terima dengan nilai thitung adalah 2,410. Sedangkan untuk ttabel dapat diketahui α = 5% atau dengan signifikan = 0,05 pada uji dua sisi, dengan derajat kebebasan (df) diketahui n - 2 atau 100 - 2 = 98, maka diperoleh ttabel = 1,660. Maka nilai thitung > ttabel yaitu 2,410 > 1,664 dan nilai signifikan (lihat tabel analisis Koefisien Korelasi Product Moment) yaitu 0,000 < 0,05 maka bisa disimpulkan bahwa Ha diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan dapat di ambil kesimpulana sebagai berikut :

1. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis di terima nilai thitung untuk hipotesis ini adalah 2,410. Sedangkan untuk ttabel dapat diketahui α = 5% atau dengan signifikan = 0,05 pada uji dua sisi, dengan derajat kebebasan (df) diketahui n - 2 atau 100 - 2 = 98, maka diperoleh ttabel = 1,660. Maka nilai thitung > ttabel yaitu 2,410 >

(10)

Pengaruh Pemberitaan Larangan Berkendara Anak di Bawah Umur Terhadap Persepsi Orang tua di Gampong Garot Geuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar (Ryan Derie Trianto, Drs. Martunis Yahya, M.Si)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017 1-9

404 1,664 dan nilai signifikan (lihat tabel analisis Koefisien Korelasi Product Moment) yaitu 0,000 < 0,05 maka bisa disimpulkan bahwa Ha diterima.

2. Hubungan dari kedua variabel menunjukkan hubungan yang lemah karena dari analisis Koefisien Korelasi Product Moment (Pearson) yang terdapat pada tabel diatas didapat korelasi antara pengaruh pemberitaan larangan berkendara bagi anak di bawah umur dengan persepsi orang tua adalah adalah r = 0,238. Jadi berdasarkan skala Guilford menurut Kriyantono nilai korelasi sebesar 0,238 menunjukkan hubungan yang lemah antara pengaruh pemberitaan larangan berkendara bagi anak di bawah umur dengan persepsi orang tua, karena berada di antara nilai 0,20- 0,39. 3. Dari hasil uji regresi sederhana dapat diketahui bahwa pengaruh

Pemberitaan Larangan Berkendara Anak Dibawah Umur Terhadap Persepsi Orang Tua di Gampong Garot Gaeuceu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar menunjukkan hasil konstanta sebesar 32,013 dan koefisien regresi X sebesar 0,248 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai variabel X, maka nilai variabel Y bertambah sebesar 0,248. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah positif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi satlantas perlu menyebarluasskan lagi informasi tentang larangan berkendara bagi anak di bawah umur, karena dari hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukkan bahwa masih banyak yang belum mendengar informasi yang di sampaikan oleh kepolisian/satlantas.

2. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperbanyak dan memperdalam lagi pengetahuan tentang persepsi orang tua tentang larangan berkendara bagi anak di bawah umur.

Gambar

Tabel Data Populasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PENYESUAIAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU BUKAN PNS TAHUN

 Mengidentifi kasi kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasar-kan bentuk dan wujudnya yang disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia atau

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Sehari-hari Dengan

Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng.. Di awal pulang bersama, aku

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seluruh anak di Yayasan Eleos Desa Sukodadi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang memiliki pengetahuan yang kurang tentang jenis sayur,

Sa modyul na ito ilalahad ang mga mahahalagang konseptong pandiskurso: kahulugan ng diskurso, pasalita at pasulat na diskurso, teksto at konteksto ng diskurso at mga

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kedua variabel prediktor tersebut dicari seberapa besar kontribusinya sehingga diketahui bahwa kontribusi perhatian