• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan hasil imajinasi yang memiliki unsur estetis dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan dengan media bahasa. Karya sastra sendiri dapat diartikan sebagai hasil cipta yang melukiskan penderitaan manusia, perjuangan, kasih sayang, kebencian, nafsu, dan segala yang dialami oleh manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji karya sastra berbentuk prosa. Prosa merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk paragraf dan mengandung unsur ekstrinsik serta intrinsik. Karya sastra yang berupa prosa sendiri meliputi roman, cerita pendek (cerpen), dan novel.

Cerita Ramayana (kisah Rama & Sinta) dikenal dalam pementasan Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Orang. Ramayana adalah cerita yang hidup berabad-abad lamanya dan masih eksis, bahkan tetap populer hingga saat ini. Cerita Ramayana karya C. Rajagopalacari mengalami transformasi bahasa, di Indonesia sering dikenal dengan sastra terjemahan. Menerjemahkan bukan semena-mena mengganti ataupun mengubah isi cerita, melainkan hanya terbatas pada bahasa yang akan diubah. Adapun unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalam novel terjemahan tetap sama dengan aslinya. Dengan membaca novel terjemahan, apresiator atau pembaca sudah dapat menggambarkan isi cerita, seperti yang terdapat dalam naskah aslinya.

(2)

Ramayana merupakan satu cerita yang berasal dari India dan sangat dikenal serta digemari oleh masyarakat Indonesia. Dari masa ke masa, cerita Ramayana terus hidup di masyarakat berbagai daerah di Indonesia, dalam bentuk karya sastra berupa novel ataupun yang lainnya dengan versi pengarang yang berbeda-beda. Novel Sinta Obong karya Adrian Kresna, merupakan novel yang menceritakan kisah Ramayana, tetapi terdapat beberapa perbedaan mulai dari nama tokoh, sifat tokoh, hingga gaya bercerita yang menarik untuk dikaji.

Melihat persamaan dan perbedaan yang muncul dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari, penulis tertarik meneliti bentuk cerita yang diangkat dari kedua karya sastra tersebut melalui tokoh Sinta. Sinta di India disebut dengan nama Sita, tetapi di Indonesia dikenal dengan Sinta. Penulis tidak terlalu mempermasalahkan kedua nama tersebut karena sosok dan interpretasi pengarang terhadap tokoh Sinta ini pun merujuk pada satu pribadi yang sama.

Tokoh Sinta memiliki peran penting dalam terjadinya konflik cerita. Sinta, istri dari titisan Dewa Wisnu, Rama, dengan segala gambaran keelokannya mampu membuat Rahwana tergila-gila, begitu cintanya pada Sinta akhirnya Rahwana menculik Sinta dan membawanya ke Alengka, konflik terjadi antara Rama dan Rahwana, keduanya akan saling berseteru merebutkan Sinta. Ketika Rama mampu mengalahkan Rahwana dan menyelamatkan Sinta kembali, hal itu bukan menjadi konklusi cerita, masih ada permasalahan ketika Rama mempertanyakan kesucian Sinta, peristiwa

(3)

tersebut yang merangsang penulis untuk mengkaji tokoh Sinta. Dalam penelitian ini, tokoh Sinta akan dikaji secara lebih dalam, baik dari sisi gambaran fisik, perilaku maupun sifatnya.

Mengingat cikal bakal kelahiran Ramayana dari India yang kental dengan ajaran Hindu. Masuknya agama Hindu ke Indonesia akhirnya Ramayana menjadi populer hingga saat ini. Meneliti lewat sudut pandang pengarang dianggap mampu membuktikan, dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna sudah mengalami transformasi dan terpengaruh budaya Indonesia (Jawa), atau dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna masih ada sisipan budaya India dari cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori sastra bandingan untuk menganalisis novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari karena sastra bandingan tepat untuk meneliti kedua karya sastra tersebut. Sastra bandingan dianggap mampu mendeskripsikan gambaran tokoh Sinta dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari

Sastra bandingan adalah suatu kajian perbandingan dua karya sastra atau lebih, dari dua negara yang berbeda dan dilakukan secara sistematis. Kajian ini, antara lain, bertujuan untuk memahami proses penciptaan dan perkembangan sastra suatu negara (Trisman, 2003:1).

Ditambahkan oleh Endraswara (2011:10), sastra bandingan sebagai penelitian membandingkan sastra dari negara yang berbeda, serta penelitian tentang hubungan sastra dengan bidang ilmu dan kepercayaan yang lain,

(4)

seperti seni (lukis, pahat/ukir, dan musik), filsafat, sejarah, sosial (politik, ekonomi, dan sosiolgi), sains, dan agama. Ringkasnya, sastra bandingan merupakan kegiatan membandingkan sastra sebuah negara dengan sastra negara lain atau membandingan sastra dengan bidang lain sebagai keseluruhan ungkapan kehidupan. Pengertian membandingkan adalah menyejajarkan, menemukan, mencari, dan mengidentifikasikan kesamaan dan berbagai varian di dalam karya sastra.

Disinggung di atas, bahwa pengarang dengan latar belakang budaya yang dia miliki menjadi faktor utama terciptanya suatu karya sastra, dari sana penelitian ini juga menambahkan secara umum, tentang sudut pandang pengarang berbicara dalam suatu karya sastra. Untuk membantu analasis dari aspek sudut pandang pengarang, penulis menggunakan pendekatan biografis untuk mengungkap latar belakang pengarang dari aspek pendidikan, lingkungan, dan agama.

Pendekatan biografis mengatakan bahwa, karya sastra identik dengan riwayat hidup, peryataan-pernyataan pengarang dianggap sebagai suatu kebenaran. Pendekatan biografis mensubordinasikan karya sebagai anggota masyarakat, pengarang dengan sendirinya lebih berhasil untuk melukiskan masyarakat di tempat ia tinggal, lingkungan hidup yang benar-benar dialaminya secara nyata. Oleh karena itulah, seperti juga dari disiplin ilmu yang lain dalam menggunakan gejala-gejala sosial, pengarang juga dianggap perlu untuk mengadakan semacam ‘penelitian’ yang kemudian secara interpretatif imajinatif diangkat dalam karya seni (Ratna, 2012:56).

(5)

Penelitian terhadap novel Sinta Obong karya Adrian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari dilakukan dengan meneliti, gambaran tokoh Sinta dari kedua karya sastra, serta sudut pandang kedua pengarang. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini diberi judul Gambaran Tokoh Sinta dalam Novel Sinta Obong Karya Ardian Kresna dan Cerita Ramayana Karya C. Rajagopalachari.

B. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian tetap fokus dan jelas. Melihat dari permasalahan yang terdapat dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari, penulis memfokuskan permasalahan pada perbandingan kedua cerita dengan perbedaan budaya yang mampu menunjukan gambaran pada tokoh Sinta, serta sudut pandang dari kedua pengarang dalam penelitian ini.

(6)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran tokoh Sinta dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari?

2. Bagaimanakah perbedaan sudut pandang pengarang dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dengan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari?

D. Tujuan Penelitian

Pengangkatan permasalahan tersebut dengan maksud :

1. Mendeskripsikan gambaran tokoh Sinta dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari

2. Mendeskripsikan perbedaan sudut pandang pengarang dalam novel Sinta Obong karya Ardian Kresna dengan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori kesusastraan, terutama untuk kepentingan kritik sastra dalam perbandingan sejarah teks sastra secara diakronis (rentang zaman) dengan menggunakan teori sastra bandingan. Melalui penelitian ini juga, diharapkan dapat memberikan atau

(7)

menguatkan wacana mengenai perkembangan studi sastra bandingan dalam ilmu kesusastraan.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca pada khususnya, terutama dapat memberikan gambaran mengenai adanya keterkaitan karya sastra yang telah ada sebelumnya dan karya sastra berikutnya. Bagi para peneliti ataupun kritikus sastra, diharapkan dapat memperkaya cakrawala pengetahuan tentang studi sastra bandingan yang digunakan dalam analisisnya. Penilitian ini diharap menambah wawasan bagi pembaca akan Tokoh Sinta yang memiliki berbagai varian dari beberapa versi dilihat dari latar belakang budaya negara masing.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian dalam sebuah penelitian berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Latar belakang masalah berisi pokok permasalahan yang menjadi bahasan utama dalam skripsi. Bagian ini mendeskripsikan berbagai hal yang menunjukkan pemahaman tentang permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Pada latar belakang terdapat beberapa hal penting, yaitu: 1) adanya

(8)

masalah yang timbul dalam suatu konteks dan alasan hal tersebut menjadi masalah, 2) penyebab masalah tersebut dapat terjadi, dan 3) mengapa masalah tersebut penting untuk dipahami, diteliti, dan dipecahkan atau ditemukan jalan keluarnya.

Pembatasan masalah berguna untuk membatasi masalah yang dikaji agar tidak terlalu luas dan tidak mengerucut. Perlu diingat, bahwa kualitas sebuah penelitian bukan disebabkan keluasan masalah yang diteliti, tetapi terletak pada kebenaran metode dan kedalaman analisisnya. Rumusan masalah yang disebut juga pertanyaan penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok permasalahan bagi peneliti yang dicari jawabannya melalui proses penelitian yang dilakukan berdasarkan data empirik. Selanjutnya, tujuan penelitian merupakan rumusan pernyataan tentang yang ingin dicapai dari hasil penelitian.

Bab II kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab kedua berisi kajian terdahulu, landasan teori, dan kerangka pikir. Kajian terdahulu merupakan bagian yang berisi penelurusuran dari penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan dan mengkaji masalah serupa, karena tidak adanya penelitian dengan kajian serupa penulis mengambil persamaan dalam bentuk teori yang diambil. Untuk landasan teori, peneliti menggunakan teori sastra bandingan aliran Perancis dan pendekatan biografis. Landasan teori adalah sebuah alat atau metode yang digunakan untuk mengupas masalah yang ada. Pada bagian terakhir dari bab ini terdapat kerangka pikir yang merupakan

(9)

penggambaran secara jelas cara berpikir peneliti untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti.

Bab III metode penelitian. Bab ini berisi tentang Metode Penelitian. Metode Penelitian terdiri dari jenis penelitian, pendekatan, sumber data, dan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah sastra bandingan dan pendekatan boigrafis sastra. Sumber data dan data berisi mengenai data yang lengkap, benar, dan sahih yang digunakan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data berisi mengenai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data berisi teknik analisis data yang digunakan dan alasan teknik itu dipilih dalam penelitian.

Bab IV analisis data. Bab ini berisi tentang pemaparan analisis pokok menggunakan teori yang telah dipilih. Analisis data mengungkapkan gambaran tokoh Sinta, lalu memaparkan perbedaan sudut pandang pengarang dan mendeskripsikan arti berbagai kemunculan persamaan dan perbedaan dari data yang dikaji dalam novel Sinta Obong dengan cerita Ramayana.

Bab V penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran dari keseluruhan hasil penelitian. Simpulan merupakan hasil dari penelitian yang dapat diambil secara ringkas dan berupa jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran pemanfaatan hasil penelitian, pemantapan hasil penelitian yang dicapai, dan pengembangan penelitian lanjut.

(10)

Daftar pustaka dan lampiran pada bagaian ini berisi daftar-daftar buku serta bacaan yang digunakan dalam penelitian. Lampiran yang digunakan dalam penelitian ini, sinopsis novel Sinta Obong karya Ardian Kresna, dan cerita Ramayana karya C. Rajagopalachari.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Sumatera Selatan pada bulan September 2013 sebanyak 1.108.210 orang atau sebesar 14,06 persen..

Berangkat dari masalah yang ditemukan, penulis mengadakan penelitian dengan metode studi pustaka, observasi, perancangan, instalasi, uji coba serta implementasi untuk menemukan

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara.proses pengubahan gelombag listrik/electromagnet menjadi gelombang suara terjadi karna

sumberdaya dan lingkungan yang buruk juga akan mengakibatkan kimiskinan. Eksploitasi sumberdaya hutan, penggalian tambang dengan tidak melihat keberlanjutan eksistensi

Kita telah mempelajari bagian-bagian yang terdapat pada mata, baik itu bagian luar maupun dalam. Akan tetapi, agar kita dapat melihat suatu benda, ternyata masih ada unsur lain

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat