Ratih Puspitasari
PENGANTAR
EKONOMI MIKRO
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
2012BAB I
MASALAH EKONOMI DAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI
1. MASALAH EKONOMI
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi. Persoalan yang bersifat ekonomi adalah persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atau suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan seseorang atau suatu perusahaan atau suatu
masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
Secara umum dapat dikatakan bahwa persoalan yang dihadapi manusia adalah bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Biasanya manusia tidak pernah puas. Apabila keinginan dan kebutuhan masa lalu sudah terpenuhi, maka keinginan yang baru akan muncul.
Individu atau perusahaan atau masyarakat perlu membuat pilihan karena factor kelangkaan. Kelangkaan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan factor-faktor produksi yang tersedia.
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa, yang dapat dibedakan menjadi:
Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli (permintaan efektif). Keinginan yang tidak disertai kemampuan untuk membeli.
Faktor-faktor produksi/sumber-sumber daya yang tersedia, dalam perekonomian terdiri dari:
Tanah dan sumber alam Tenaga kerja
Modal Keahlian
Masalah ekonomi yang dihadapi pada hakekatnya terdiri dari 3 persoalan pokok, yaitu:
Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi
Barang dan jasa yang harus diproduksi banyak jenisnya, dari barang yang sangat sederhana (misalnya beras, tempe) sampai dengan barang yang sangat kompleks (misalnya pesawat terbang). Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diperlukan oleh masyarakat dan jumlah produksi dari barang dan jasa tersebut.
Menentukan cara barang diproduksi.
Dalam menentukan cara barang diproduksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-fator produksi, teknologi, dan jumlah permintaan.
Menentukan untuk siapa barang diproduksi.
2. PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
Rumah tangga adalah pemilik faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang modal, dan harta tetap (tanah dan bangunan). Mereka menawarkan faktor produksi ini kepada sektor perusahaan. Sebagai balas jasanya, perusahaan memberikan berbagai jenis pendapatan kepada sektor rumah tangga,
misalnya : tenaga kerja menerima gaji dan upah, pemilik alat-alat modal
menerima bunga, pemilik tanah/bangunan menerima uang sewa.
Perusahaan-perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Yang dimaksud dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Di samping mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan ekonomi rumah tangga dan pengusaha, pemerintah juga melakukan sendiri berbagai kegiatan ekonomi. Misalnya : mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan, pelabuhan, bandara.
3. SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi (sistem pengaturan kegiatan ekonomi) dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu:
Ekonomi pasar adalah perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar.
Ekonomi perencanaan terpusat adalah perekonomian yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
Ekonomi campuran adalah sistem ekonomi pasar yang disertai oleh campur tangan pemerintah.
Sistem perekonomian campuran dipraktekkan dibanyak negara, termasuk Indonesia.
4. TUJUAN DAN BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH Tujuan campur tangan pemerintah adalah:
Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusajhan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek monopoli yang merugikan.
Menyediakan barang dan jasa bersama yaitu barang-barang dan jasa seperti jalan raya dan polisi, yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi masalahnya.
Bentuk campur tangan pemerintah adalah :
Membuat peraturan agar kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.
Contoh:
Peraturan mengenai syarat-syarat kerja kepada para pekerja di sektor industri untuk menjamin agar para pekerja diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar.
Peraturan mengenai lokasi pengembangan perusahaan yang bertujuan agar industri tidak dikembangkan secara sembarangan.
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian.
Contoh :
Tingkat bunga, operasi bank, dan pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung.
Contoh :
Kegiatan pendidikan melalui pendirian sekolah, renovasi sekolah, program bos.
SOAL :
1. Berikan contoh nyata persoalan yang bersifat ekonomi yang terjadi pada diri anda. 2. Sebutkan masalah-masalah ekonomi dengan disertai contoh nyata.
BAB II
PEMBAGIAN ILMU EKONOMI,
PENGERTIAN TEORI EKONOMI MAKRO & MIKRO,
SERTA RUANG LINGKUP PERANAN TEORI EKONOMI MIKRO
1. ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan dimasa lalu kepada berbagai individu dan golonyan masyarakat (Prof. P. A. Samuelson, 1970).
Salah satu aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi adalah “masalah ekonomi dan kebutuhan untuk membuat pilihan”. Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan akan menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi yaitu persoalan yang menghendaki seseoarang/suatu perusahaan/suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara terbai untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang / perusahaan
/ masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi barang dan jasa tersebut. Dalam melakukannya dihadapkan dalam beberapa pilihan/alternatif yang terbaik. Hal ini berkenaan dengan masalah kelangkaan/kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Disatu pihak, dalam setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang
relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagaio jenis barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebeutuhan mereka sebaliknya dilain pihak, sumber-sumber daya/faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut relatif terbatas oleh karena itu masyarakat tidak dapat
pernyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dalam masyarakat, dan oleh sebab itu kebenarannya dapat dibuktikan dengan memperhatikan kenyataan yang berlaku. Contoh :
Jika produksi beras turun maka harganya akan naik.
Jika beras dijual di kota maka harganya lebih mahal daripada dijual di desa.
Pernyataan normatif adalah suatu pandangan subyektif atau suatu value
judgement. Pernyataan itu bukan mengemukaan pendapat mengenai keadaan yang akan wujud tetapi menyatakan tentang apa yang sebaiknya harus wujud. Contoh:
Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan pertambahan pendapatan nasional.
3. SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI
Sifat-sifat umum dari teori didalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
Definisi-definisi yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat-sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut.
Sejumlah asumsi-asumsi (pemisalan-pemisalan) mengenai keadaan yang harus wujud supaya teori itu berlaku dengan baik.
Satu atau beberapa hipotesis (suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain) mengenai sifat-sifat hubungan diantara berbagai variabel yang dibicarakan.
Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
4. TEORI EKONOMI MAKRO DAN TEORI EKONOMI MIKRO
Secara garis besar, analisis-analisis yang terdapat dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk analisis yaitu sebagai berikut:
Teori Ekonomi Mikro dapat didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Aspek yang dikaji dalam teori ekonomi mikro adalah :
Aspek yang pertama diterangkan oleh teori ekonomi mikro adalah mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi, pasar beras, dll
Aspek kedua yang diterangkan oleh teori ekonomi mikro adalah tentang tingkah laku penjual dan pembeli di pasar, misalnya bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatannya untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya.
Aspek penting lain yang dianalisis oleh teori ekonomi mikro adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar-pasar faktor produksi, misalnya menentukan harga faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi yang akan digunakan.
Teori Ekonomi Makro dapat didefinisikan sebagai analisis terhadap keseluruhan
kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Misalnya menganalisis kegiatan konsumen dan produsen secara keseluruhan.
Aspek yang dikaji dalam teori ekonomi makro adalah :
Aspek pertama yang dibahas dalam teori ekonomi makro adalah mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara.
Aspek kedua yang dibahas dalam teori ekonomi makro adalah mengenai masalah-masalah ekonomi yang dihadapi, misalnya pengangguran, inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Aspek ketiga yang dibahas dalam teori ekonomi makro adalah mengenai peranan uang dalam penentuan kegiatan ekonomi.
SOAL :
o Sebutkan contoh nyata teori ekonomi makro. o Sebutkan contoh nyata teori ekonomi mikro.
BAB III
PENGERTIAN PERMINTAAN DAN HUKUM PERMINTAAN,
PENGERTIAN PENAWARAN DAN HUKUM PENAWARAN
1. PENGERTIAN PERMINTAAN
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Contoh:
Seorang siswa SMU Terbuka membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan disepakati harga sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan kemampuannya, maka siswa tersebut membeli 4 buah buku tulis. Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan perseorangan. Jika dalam satu sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli 100 orang dengan jumlah yang dibeli 500 buah, merupakan contoh permintaan pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
Permintaan absolut (absolut demand) adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
Permintaan efektif (effective demand) adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
Harga barang itu sendiri (makin murah harga permintaan makin bertambah). Harga barang lain yang terkait
Substitusi (pengganti) daging sapi dan daging ayam harga daging sapi permintaan daging ayam
Komplementer (pelengkap) penghapus dan pensil harga penghapus tidak mempengaruhi permintaan akan pensil.
Tingkat pendapatan perkapita (tingkat pendapatan daya beli masyarakat permintaan meningkat
Selesar/kebiasaan misal di Maluku dan Medan Harga beras sama tapi permintaan akan beras di Maluku rendah karena mereka terbiasa makan sagu
2. HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang. Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit.
3. KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan hubungan fungsional
antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena:
Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi membeli karena mampu
Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Harga Jumlah yang dibeli Rp. 200,00 Rp. 300,00 Rp. 400,00 Rp. 500,00 Rp. 600,00 Rp. 700,00 Rp. 800,00 100 unit 90 unit 80 unit 70 unit 60 unit 50 unit 40 unit
4. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
a. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70 unit
b. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan
Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Contoh
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi 1.300 unit.
5. PENGERTIAN PENAWARAN
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu. Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain:
Harga barang itu sendiri (makin mahal harga penawaran makin bertambah). Harga barang lain yang terkait
Substitusi (pengganti) daging sapi dan daging ayam harga daging sapi penawaran daging sapi dan ayam
Komplementer (pelengkap) penghapus dan pensil harga penghapus penawaran akan penghapus .
Teknologi produksi. Teknologi produksi yang maju penawaran akan suatu barang
6. HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang
ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
7. KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat
harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
Tabel Penawaran
Harga Jumlah yang ditawarkan Rp. 100,00 Rp. 200,00 Rp. 300,00 Rp. 400,00 Rp. 500,00 200 unit 300 unit 400 unit 500 unit 600 unit
Harga Jumlah permintaan Jumlah penawaran
Rp. 200,00 Rp. 300,00 Rp. 400,00 Rp. 500,00 Rp. 600,00 Rp. 700,00 900 unit 800 unit 700 unit 600 unit 500 unit 400 unit 300 unit 400 unit 500 unit 600 unit 700 unit 800 unit
8. PERGESERAN KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Contoh:
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
SOAL :
o Berikan contoh nyata permintaan, dan jelaskan pergeseran yang terjadi. o Berikan contoh nyata penawaran, dan jelaskan pergeseran yang terjadi.
BAB IV
PENGARUH PERMINTAAN DAN PENAWARAN ATAS
KESEIMBANGAN
1. PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN
Untuk melihat bagaiamana tiap-tiap perubahan permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keadaan keseimbangan terdapat dua macam perubahan, yaitu:
pergeseran kurva permintaan kesebelah kanan pergeseran kurva penawaran kesebelah kanan
Perubahan-perubahan ke atas factor-faktor lain di luar harga yang mempengaruhi permintaan atau penawaran akan menimbulkan perubahan keadaan ekulibrium. Terdapat
empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran,
yaitu :
permintaan bertambah ( kurva permintaan bergeser ke kanan ). permintaan berkurang ( kurva permintaan bergeser ke kiri ). penawaran bertambah ( kurva penawaran bergeser ke kanan ). penawaran berkurang ( kurva penawaran bergeser ke kiri )
2. EKUILIBRIUM
Ekuilibrium (keseimbangan) adalah jumlah yang ditawarkan para penjual pada
suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Jadi jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual berbanding lurus dengan jumlah yang diminta pembeli.
Pada kenyataannya yang terjadi di pasar menimbulkan 2 keadaan yaitu :
kelebihan penawaran dan kelebihan permintaan. Berdasarkan hukum penawaran dan permintaan dapat disimpulkan bahwa kedua hukum tersebut berbanding terbalik,maka jika hukum itu mutlak terjadi pasti akan timbul masalah sehingga disinilah fungsi keseimbangan berfungsi. Dengan keseimbangan maka keseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan berbanding lurus.
Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah di tentukan dengan melihat keadaan keseimbangan dalam suatu pasar. Kita dapat menggunakan 2 cara untuk menunnjukan keadaan keseimbangan tersebut, dengan contoh yang
menggunakan angka-angka, dan dengan menggunakan kurva permintaan dan penawaran.
3. MENENTUKAN KEADAAN EKUILIBRIUM SECARA ANGKA DAN GRAFIK
Permintaan dan penawaran terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga
Harga jumlah yang diminta jumlah yang ditawarkan Sifat interaksi
500 200 900 kelebihan
400 400 800 penawaran
300 600 600 ekulibrium
200 900 375 kelebihan
100 1300 100 permintaan
Dari data diatas bisa kita lihat bahwa jika harga sangat rendah maka permintaan dan penawaran tidak seimbang.begitu juga jika harga terlalu tinggi maka permintaan tidak sesuai pula dengan penawaran.jadi keadaan kekal adalah keadaan dimana harga 300, jumlah yang diminta 600 dan yang ditawarkan pun 600,maka keadaan tersebut disebut keadaan yang tetap yang disebut denagn keadaan ekulibrium dan harga harga yang tercipta disebut harga ekulibrium.lagi kami tekankan bahwa syarat terjadinya keadaan dan harga ekulibrium adalah jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta.
SOAL :
Tentukan ekuilbriumnya dalam angka dan grafik. Pada koordinat berapakah terjadinya equilibrium?
Harga jumlah yang diminta jumlah yang ditawarkan Sifat interaksi
700 300 900
600 500 800
500 700 700
400 900 400
BAB V
ELASTISITAS
1. PENGERTIAN ELASTISITAS
Elastisitas adalah suatu ukuran kuantitas besarnya persentase permintaan dan
persentase penawaran yang mengalami perubahan secara kuantitas sebagai akibat dari adanya perubahan persentase harga suatu komoditi, perubahan persentase pendapatan , dan juga dari perubahan persentase harga dari beberapa komoditi lainnya.
2. ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan adalah ukuran kuantitas besarnya respon (tanggapan)
jumlah yang diminta dari suatu komoditi terhadap perubahan harga, perubahan pendapatan, dan perubahan harga yang menyebabkannya dari beberapa komoditi lainnya.
Elastisitas permintaan di bedakan atas beberapa ,yaitu sebagai berikut :
Elastisitas Permintaan Harga adalah merupakan ukuran kuantitas besarnya respon jumlah yang diminta dari suatu komoditi terhadap perubahan harga Elastisitas permintaan pendapatan adalah merupakan ukuran kuantitas
besarnya respon jumlah yang diminta dari suatu komoditi terhadap perubahan-perubahan pendapatan tan int dim pendapa perubahan persentasi a yang barang jumlah perubahan Persentasi Ei
Elastisitas pemintaan silang adalah merupakan ukuran kuantitas besarnya respon jumlah yang diminta dari suatu komoditi terhadap perubahan harga yang menyebabkannya dari beberapa komoditi lainnya.
Y barang a h perubahan persentase ta di yang x barang jumlah perubahan Persentase Ec arg min
Untuk dapat menghitung seberapa besar dampak yang timbul akibat adanya perubahan persentase harga (Elastisitas Permintaan Harga) kita dapat menggunakan rumus
Koefisien Elastisitas permintaan
Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan diantara
persentase-perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase persentase-perubahan harga. Fungsinya adalah untuk mengetahui seberapa besar kepsekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga. Rumusnya :
a
h
perubahan
Persentase
a
yang
barang
jumlah
perubahan
Persentase
Ed
arg
int
dim
Atau :P
P
P
Q
Q
Q
Ed
1 1 Dimana :Q = jumlah barang yang diminta sebelum mengalami kenaikan harga Q1 = jumlah barang yang diminta sesudah mengalami kenaikan harga
P = harga sebelum mengalami kenaikan
P1 = harga sesudah mengalami kenaikan
Contoh :
Didapati harga beras adalah Rp 400/Kg jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10.000Kg dan pada waktu harga Rp 300/Kg jumlah beras yang dibeli adalah 15.000Kg. Penyelesaian :
P
P
P
Q
Q
Q
Ed
1 12
4
1
2
1
400
100
000
.
10
000
.
5
400
400
300
000
.
10
000
.
10
000
.
15
Ed
Dan perhitungan ini mengakibatkan kelemahan oleh sebab itu maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien yang disempurnakan dengan nama
“Rumus Titik Tengah” atau yang disebut juga Elastisitas Lengkung ( Arc Elasticity ). Rumus :
/
2
2
/
1 1 1 1P
P
P
P
Q
Q
Q
Q
Ed
Maka :
4
,
1
7
2
5
2
350
100
500
.
12
000
.
5
2
/
300
400
400
300
2
/
000
.
15
000
.
10
000
.
10
000
.
15
Ed
Jenis – jenis Elastisitas Pemintaan adalah sebagai berikut :
1. Inelastis Mutlak / Sempurna ( Apabila Ed = 0 ) adalah Jumlah yang diminta tidak berubah dengan adanya perubahan harga.
Harga D
D
JUMLAH
2. Inelastis ( Apabila Ed > 0, dan Ed < 1 ) adalah Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang lebih kecil daripada perubahan harga.
Harga
D
3. Elastis Uniter / Unit ( Ed > 1 Adalah jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga.
HARGA 1
D
D Jumlah
4. Elastis ( Ed > 1, dan Ed < ≈ ) Adalah jumlah yang diminta berubah dalam persentase yang lebih besar daripada perubahan harga.
Harga
D
D
Jumlah
5. Elastis sempurna ( Ed = ≈ ) Adalah menggambarkan bahwa apabila harga berubah maka permintaan akan mengalami perubahan dengan persentase yang melebihi persentasi perubahan.
Harga
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan yaitu diantaranya sebagai berikut :
tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan
Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut Jangka waktu di mana permintaan itu di analisis.
3. ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran adalah ukuran besarnya respon ( tanggapan ) jumlah
yang ditawarkan dari suatu komodity terhadap perubahan harga.
Koefisien elastisitas Penawaran
a
h
perubahan
persentasi
ditawarkan
yang
jumlah
perubahan
Persentas
Es
arg
Untuk tujuan perhitungan rumus diatas perlu diubah menjadi :
Keterangan : QA = Jumlah penawaran yang asal
QB = Jumlah baru dari barang yang ditawarkan PA = Tingkat harga asal
PB = Tingkat harga yang baru.
Dan koefisien yang dihitung dengan rumus diatas juga akan ini menghadapi kelemahan & masalah yang sama oleh sebab itu maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien yang disempurnakan dengan nama “Rumus
Titik Tengah” atau yang disebut juga Elastisitas Lengkung ( Arc Elasticity ).
Rumus : A A B A A B
P
P
P
Q
Q
Q
Es
/
2
2
/
B A A B B A A BP
P
P
P
Q
Q
Q
Q
Es
Jenis – jenis Elastisitas Penawaran adalah sebagai berikut :
a. Inelastis Mutlak / Sempurna ( Apabila Ed = 0 ) Adalah Jumlah yang
ditawarkan tidak berubah dengan adanya perubahan harga.
Harga D
D
JUMLAH
b. Inelastis ( Apabila Ed > 0, dan Ed < 1 ) Adalah Jumlah yang di tawarkan berubah dengan persentase yang lebih kecil daripada perubahan harga.
Harga
D
D Jumlah
c. Elastis Uniter / Unit ( Ed > 1 ) Adalah jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga.
D Jumlah
d. Elastis ( Ed > 1, dan Ed < ≈ ) Adalah jumlah yang diminta (ditawarkan) berubah dalam persentase yang lebih besar daripada perubahan harga.
Harga
D
D
Jumlah
e. Elastis sempurna ( Ed = ≈ ) Adalah menggambarkan bahwa apabila harga berubah maka penawaran akan mengalami perubahan dengan persentase yang melebihi persentasi perubahan.
Harga
D D
Jumlah
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PENAWARAN :
Sifat perubahan ongkos produksi
Penawaran akan bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat di lakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi, tapi apabila penawaran dapat di tambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar maka penawaran bersifat Elastis.
Jangka waktu Analisis, dibagi atas 3 yaitu : Masa sangat singkat, Jangka pendek, dan Jangka panjang
SOAL :
Pada harga beras adalah Rp 3200/Kg jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 20.000 Kg dan pada waktu harga Rp 3000/Kg jumlah beras yang dibeli adalah 15.000Kg. Hitung Ed nya.
Pada harga mie instan Rp. 1000/bks, yang ditawarkan adalah 1200 bks dan pada saat harga naik menjadi Rp. 1100/bks yang ditawarkan adalah 2000 bks. Hitung Es nya.
BAB VI
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN :
TEORI NILAI GUNA DAN KURVA KEPUASAN SAMA
1. TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam 2 macam pendekatan :
1. Pendekatan nilai guna (utility) cardinal. Dalam pendekatan ini dianggap manfaat/kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
2. Pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan ini dianggap
manfaat/kenikmatanyang diperoleh sorang konsumen tidak dapat dikuantifikasi.
2. TEORI NILAI GUNA
Teori nilai guna (utility) adalah teori yang mengkaji kepuasan /kenikmatan yang diperoleh sesorang dari mengkonsumsi barang.
1. Nilai guna total.
Jumlah Seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
2. Nilai guna Marginal
Pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan (atau pengurangan) penggunaan 1 unit barang tertentu
Contoh :
Nilai guna total dari mengkonsumsi 10 buah apel meliputi seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua apel tersebut. Nilai guna marginal dari apel yang kesepuluh.
Jumlah apel yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marginal
0 0
1 30 30
2 50 20
3 65 15
5 883 8 6 87 4 7 89 2 8 90 1 9 89 -1 10 85 -4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 -10 0 10 20 30 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelemahan penting dari teori terebut, yaitu menyatakan kepuasan total atau tambahan kepuasan di dalam angka-angka. Kepuasan adalah sesuatu hal yang tidak mudah diukur. Untuk menghindari kelemahan ini Sir John Hicks mengembangkan cara pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama. Analisis ini meliputi penggambaran kurva kepuasan sama dan garis anggaran
sama : Seorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi duamacam barang saja. Contoh barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan lain adalah citarasa masyarakat tidak berubah, dan konsumen mempunyai kebebasan untuk menentukan kombinasi barang makanan dan pakaian yang diinginkannya.
Contoh Angka Kombinasi Barang Yang Mewujudkan Tingkat Kepuasan Yang Sama : Ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan
kepuasan yang sama besarnya kepada seorang konsumen. Apakah gabungan A,/ B,/ C Yang akan dikonsumsikan, untuk konsumen tersebut tidak berbeda kepuasannya. Gabungan mana pun yang diberikan akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Artinya bila konsumen mengkonsumi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (Gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang tersebut tidak berbeda dengan ia mengkonsumsi 7 pakaian dan 3 pakaian (Gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (Gabungan C). Berdasarkan gabungan A, B, dan C, dibuat titik A, B, dan C,bila titik-titik tersebut dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. Dengan demikian kurva
kepuaan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang ama besarnya.
4. TINGKAT PENGGANTIAN MARGINAL
Untuk mempertahankan tingkat kepuasan konsumen yang dinikmati konsumen (Setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya), satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan satu unit konsumsi makanan.
Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan keatas konsumsi suatu
barang (dalam hal ini makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (dalam hal ini pakaian), dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan
tingkat kepuasan yang diperoleh. Pengorbanan yang dilakukan terebut dinamakan
tingkat penggantian marginal.
Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil mengandung arti
Ketika konsumen mempunyai barang X yang lebih banyak jumlahnya dari barang Y, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar keatas barang untuk mendapat atu tambahan barang Y, tetapi
Semakin banyak barang Y yang telah didapat, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang X yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang Y.
Sebagai akibat dari tingkat penggantian marginal yang semakin keciltersebut, kurva kepuaan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya. Jadi bentuk kurva kepuasan sama adalah cembung ke titik O.
5. PETA KURVA KEPUASAN SAMA
Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu, dan kurva yang lebih tinggi menggambarkan kepuasan yang lebih besar dari kurva yang di bawahnya. Kesimpulan :
Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di bawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh daripadanya juga lebih sedikit. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang pertama adalah lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsinya juga lebih banyak.
Contoh Soal
Jumlah juz alpukat yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marginal
0 0 1 30 2 50 3 65 4 75 5 883 6 87 7 89 8 90 9 89 10 85
BAB VII
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN :
GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
1. GARIS ANGGARAN PENGELUARAN (Budget Line)
Berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
Gabungan Makanan Pakaian
A 15 0 B 12 2 C 9 4 D 6 6 E 3 8 F 0 10
Seorang konsumen menyediakan uang sebanyak Rp. 90.000 untuk membeli makanan dan pakaian. Harga makanan adalah Rp. 6000/unit dan pakaian Rp. 9000/unit.
Gabungan Makanan Pakaian
A 15 x 6000 0 x 9000 B 12 x 6000 2 x 9000 C 9 x 6000 4 x 9000 D 6 x 6000 6 x 9000 E 3 x 6000 8 x 9000 F 0 x 6000 10 x 9000
2. AKIBAT PERUBAHAN ATAU PENDAPATAN
Perubahan harga atau pendapatan akan mempengaruhi garis anggaran pengeluaran :
a. AKIBAT PERUBAHAN HARGA
Contoh : Pendapatan = Rp.90.000, harga makanan = Rp.6.000, dan harga pakaian = Rp.9.000. Maka pada permulaaannya garis anggaran pengeluaran adalah AA.
Contoh : Pendapatan = Rp.90.000,harga makanan = Rp.6.000, dan haarga pakaian = Rp.15.000. Hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Ini berarti garis anggaran pengeluaran bergeser dari AA .
Perubahan yang seperti itu menyebabkan perubahan yang ejajar, yaitu garis anggaran pengeluaraan yang baru adalah sejajar dengan yang lama.
Contoh : pendapatan Rp.90.000, harga makanan Rp.6.000, dan harga pakaian Rp.9.000.
Maka pada permulaannya gari anggaran pengeluaran adalah BB. Kalau harga ttap dan pendapatan menurun menjadi Rp. 54.000. Akibatnya : Denagan pendapatan Rp.54.000, sebanyak 9 makanan / 6 pakaian dapat dibeli. Dengan demikian gari anggaran pengeluaran telah bergeer ecara sejajar ke bawah. Sebaliknya, Kenaikan pendapatan pengeluaran berpindah secara sejajar keatas. Contoh : pendapatan bertambah menjadi Rp.108.000, harga pakaian dan makanan tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 10 makanan / 12 pakaian.
3. SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM
Dengan diketahuinya citarasa konaumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan sama) dan berbagai gabungan barang yang mungkin di beli konsumen (yang ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran) dapat menunjukkan dimana konsumen akan mencapai kepuaan yang maksimum Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum apabila ia mencapai titik di mana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasans sama.
4. AKIBAT PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA
Keseimbangan akan mengalami perubahan jika keseimbangan pemaksimuman kepuasan apabila pendapatan atau harga mengalami perubahan. Bila titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan akan terdapat suatu kurva yang dinamakan garis pendapatan konsumsi. Suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perbahan harga, kurva itu dinamakan garis harga-konsumsi.
Contoh Soal
Berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
Gabungan Makanan Pakaian
Seorang konsumen menyediakan uang sebanyak Rp. 180.000 untuk membeli makanan dan pakaian. Harga makanan adalah Rp. 12.000/unit dan pakaian Rp. 18.000/unit. Tentukan kepuasan maksimal pada gabungan makanan dan gambar grafiknya.
BAB VIII
REVIEW BEFORE UTS
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2008/2009 M.K. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
1 MK A S1 PAGI
Hari/Tanggal : Dosen : Dr. Yulia Nurendah, SE. MM
Waktu : Ruang :
BAGIAN A. Baca baik-baik soal dibawah ini. Keseluruhan soal yang ada pada bagian ini, WAJIB anda kerjakan. Total nilai 80
1. Seorang konsumen menyediakan uang Rp. 1.200.000 untuk membeli pakaian dan sepatu. Harga pakaian Rp. 100.000/unit dan harga sepatu Rp. 70.000/unit.
Gabungan Pakaian Sepatu
A 15 0 B 12 2 C 9 4 D 6 6 E 3 8 F 0 10
a. Tentukan kepuasan maksimalnya! Nilai 10
b. Gambarkan grafiknya! Tentukan pada gabungan mana kepuasan maksimal didapatkan oleh konsumen! Nilai 25
2. a. Tentukan ekuilbriumnya dalam angka. Nilai 5
Harga jumlah yang diminta jumlah yang ditawarkan Sifat interaksi
1400 300 900
1200 500 800
1000 700 700
800 900 400
600 1300 300
pada harga tersebut jumlah makaroni panggang yang dibeli adalah 13.000 bungkus. Sehubungan dengan terjadinya kenaikan harga BBM memberi dampak pada kenaikan biaya bahan baku. Hal tersebut membawa dampak harga makaroni panggang Laskar Pelangi naik, menjadi Rp. 14.000/bungkus, dimana pada tingkat harga tersebut jumlah makaroni panggang yang dibeli konsumen adalah Rp. 11.000 bungkus Hitung Ed nya! Apa arti dari nilai elastisitas yang anda dapatkan?
BAGIAN B. Pilih 2 dari 10 soal dibawah ini. Nilai total 20.
1. Sistem ekonomi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 bentuk. Sebutkan dan jelaskan beserta dengan contoh pada negara mana sajakah sistem tersebut diberlakukan!
2. Sebut dan jelaskan beserta contoh nyata bentuk campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi!
3. Apa perbedaan antara pernyataan posistif dan normatif? Jelaskan pendapat anda dengan disertai contoh.
4. Jelaskan apa perbedaan antara teori ekonomi makro dan teori ekonomi mikro dengan disertai contoh nyata!
5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan!
6. Apa perbedaan antara pergeseran dan pergerakan? Jelaskan pendapat anda dengan disertai contoh gambar grafik pergerseran dan pergerakan pada kurva penawaran! 7. Apa yang dimaksud dengan equilibrium! Jelaskan pendapat anda dengan disertai
illustrasi gambar grafiknya!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan!
9. Jelaskan pada kondisi apakah disebut inelastis! Jelaskan pendapat anda dengan disertai contoh
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan utility cardinal! Sebutkan contohnya!
INGAT YA, BERDOA DULU SEBELUM ANDA MENGERJAKAN..
PERCAYA PADA KEMAMPUAN DIRI SENDIRI DAN JANGAN MENCONTEK YAA.. SELAMAT MENGERJAKAN… GOOD LUCK....
BAB IX DAN BAB X
BIAYA DAN HASIL PENJUALAN I DAN II
1. PENERIMAAN ( REVENUE)
Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima atas penjualan Hasil Produksi Jumlah Penerimaan sangat Tergantung pada Besanya Volume barang yang dijual..Semakin banyak Jumlah Barang yang dijual,Semakin Banyak Pula Jumlah yang Akan Diterima.Total Penerimaan ditentukan Oleh Jumlah Satuan Produksi yang Terjual Serta Harga Jual Tiap Satuan Hasil Produksi…
JENIS-JENIS PENERIMAAN
PADA DASARNYA PENERIMAAN DIBEDAKAN ATAS :
1. Penerimaan Total (Total Revenue = TR) Yaitu Total Penerimaan Sebagai Hasil Dari Penjualan Sejumlah Output.
RUMUS :
TR
P
Q
Keterangan :TR = Penerimaan Total P = Harga Barang Yang Dijual Q = Jumlah Barang Yang Dijual
2. Penerimaan Rata- Rata ( Average Revenue = AR) Yaitu Penerimaan Total Dibagi Jumlah Satuan Hasil Produksi Pada Tingkat Produksi Tertentu
RUMUS :
Q
TR
P
AR
Keterangan :AR = P = Penerimaan Rata-rata TR = Penerimaan Total Q = Jumlah Barang Yang Dijual
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue = MR) Yaitu Besarnya Tambahan Penerimaan Setiap Penambahan Satu Satuan Produksi
RUMUS :
Q
TR
MR
Keterangan : MR = Penerimaan MarginalPERHATIKAN TABEL DIBAWAH INI : P Q TR = P x Q AR= TR / Q MR = TR / Q 12000 1 12000 12000 0 10000 3 30000 10000 9000 8000 5 40000 8000 5000 6000 7 42000 6000 1000 4000 9 36000 4000 -3000 2000 11 22000 2000 -7000 2. BIAYA
Biaya adalah Semua Pengeluran Yang Harus Ditanggung Perusahaan Untuk Memperoleh Faktor-Faktor Produksi Baik Barang maupun Jasa Agar Siap Dikonsumsi Oleh Konsumen.
JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN :
Biaya Eksplisit Adalah Pengeluaran-Pengeluaran Perusahaan Yang Digunakan Membeli / Menyewa Input Yang Diperlukan.
Biaya Implisit Adalah Nilai Input Yang Dimiliki Dan Digunakan Perusahaan Dalam Proses Produksinya. Nilai Input Yang Dimiliki Ini Harus Dimasukan / Diperkirakan Menurut Apa Yang Dapat Mereka Peroleh Dalam Penggunaan Alternatif Terbaik.
KONSEP-KONSEP BIAYA JANGKA PENDEK :
Fungsi Biaya Dibedakan Menjadi 2 Yaitu Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang : Biaya Jangka Pendek Adalah Biaya Jangka Waktu Dimana Sebagian Faktor
Produksi Tidak Dapat Ditambah Jumlahnya.
Biaya Jangka Panjang Adalah Biaya Jangka Waktu Dimana Semua Faktor Produksi Dapat Mengalami Perubahan.
Fungsi Biaya Menunjukkan Biaya Minimum Yang Harus Dikeluarkan Oleh Produsen Untuk Memproduksi Berbagai Tingkat Output.Biaya Produksi Terdiri dari Biaya Tetap Dan Biaya Variabel.Jumlah Kedua Biaya Tersebut Dinamakan Biaya Total.
Konsep – Konsep Biaya Jangka Pendek Terdiri Dari : 1. Biaya Tetap Total ( Total Fixed Cost = TFC )
Adalah Keseluruhan Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Memperoleh Faktor Produksi ( Input ) Yang Tidak Dapat Diubah Jumlahnya.
RUMUS :
TVC TC TFC
Ket erangan :
TFC = Biaya Tetap Total TC = Biaya Total TVC = Biaya Variabel
2. Biaya Variabel ( Total Variabel Cost = TVC )
Adalah Keseluruhan Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Memperoleh Faktor Produksi Yang Dapat Diubah Jumlahnya.
CONTOH : Pembelanjaan Tenaga Kerja
RUMUS :
TFC
TC
TVC
Ket erangan :TVC = Biaya Variabel TC = Biaya Total TFC = Biaya Tetap Total
3. Biaya Total ( Total Cost = TC )
Adalah Keseluruhan Jumlah Biaya Produksi Yang Dikeluarkan. RUMUS :
TC
TFC
TVC
Keterangan :
TC = Biaya Total TFC = Biaya Tetap Total TVC = Biaya Variabel
Gambar Kurva TC, TFC,TVC
Perhatikan Tabel di bawah ini
Q TFC TVC TC 1000 10000 11000 21000 2000 10000 19000 29000 3000 10000 27000 37000 4000 10000 43000 53000 5000 10000 66000 76000
2. BIAYA RATA –RATA & MARGINAL
Biaya Tetap Rata – Rata ( AFC ) Adalah Nilai Yang Diperoleh Dari Biaya Tetap
AFC = Biaya Tetap Rata-rata TFC = Biaya Tetap Total Q = Jumlah Barang
Biaya Berubah Rata- Rata ( AVC ) Adalah Nilai Yang Diperoleh Apabila Biaya
Berubah Total ( TVC ) Dalam Memproduksi Sejumlah Barang ( Q ) Dibagi Dengan Jumlah Prodiksi Tersebut.
RUMUS :
Q
TVC
AVC
Ket erangan:AVC = Biaya Berubah Rata-rata TFC = Biaya Tetap Total Q = Jumlah Barang
Biaya Total Rata – Rata ( AC ) Adalah Nilai Yang Diperoleh Apabila Biaya Total
( TC ) Dalam Memproduksi Sejumlah Barang Tertentu ( Q ) Dibagi Dengan Jumlah Produksi Tersebut.
RUMUS :
Q
TC
AC
atauAC
AFC
AVC
Keterangan:AC = Biaya Rata-rata TC = Biaya Total
Q = Jumlah Barang AFC = Biaya Tetap Rata-rata AVC = Biaya Berubah Rata-rata
Biaya Marginal Adalah Kenaikan Biaya Produksi Yang Dikeluarkan Untuk
Menambah Produksi Sebanyak Satu Unit RUMUS : MCn TCn TCn1 Keterangan :
n
MC
= Biaya Marginal produksi ke-n
TC
n = Biaya Total pada waktu jumlah produksi nTC
n1 = Biaya Total pada waktu jumlah produksi n-1
Q
TC
MC
n
Keterangan :
MC
n = Biaya Marginal produksi ke-n TC= Pertambahan Jumlah Biaya Total
Q
= Pertambahan Jumlah produksiQ P TR = P X Q TFC TVC TC = TFC + TVC 1 10 10 50 20 70 2 15 30 50 30 80 3 20 60 50 40 90 4 25 100 50 50 100 5 30 150 50 60 110 6 35 210 50 70 120 7 40 280 50 80 130
BREAK EVENT POINT
Break Event Point adalah Jumlah penerimaan yang tepat atau seimbang sama dengan jumlah biaya menghasilkan sebuah titik impas atau perpotongan.
Jadi, pada grafik Break Event Point diatas terdapat pada produksi 4 satuan. Dimana hasil total sama dengan biaya total ( TR = TC ). Sehingga tidak memperoleh laba, akan tetapi tudak juga rugi. Produksi kurang dari 4 satuan akan menderita kerugian, sedangkan produksi lebih dari 4 satuan akan mencapai laba.
SOAL : Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 50 50 1 50 120 2 50 170 3 50 200 4 50 210 5 50 250 6 50 330 7 50 490 8 50 680 9 50 900 Q P TR AR MR 0 0 1 120
6 70
7 60
8 50
9 40
Gambar grafik MR-MC dan TR- TC nya serta tunjukkan bagian keuntungannya dengan diarsir Tujukkan pada koordinat berapa terjadinya break even point!
BAB XI
BENTUK PASAR : PASAR MONOPOLI
1. PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
2. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI :
Satu perusahaan
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip Menentukan harga
Promosi iklan kurang dibutuhkan.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI:
Perusahaan mempunyai suatu sumber tertentu yang unik dan tudak dimiliki perusahaan lain.
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga tingkat produksi yang sangat tinggi.
Monopoli terwujud dan berkembang melalui UU yaitu pemerintah memberi hak monopoli.
4. CONTOH PERHITUNGAN DAN GRAFIK PADA PASAR MONOPOLI Soal ! Diketahui : Q P TC 0 0 50 1 120 120 2 110 170 3 100 200 4 90 210 5 80 250 6 70 230 7 60 490 8 50 680 9 40 900 Diminta :
Penyelesaian: Q P TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 0 50 0 50 0 0 0 0 1 120 50 70 120 50 70 120 80 2 110 50 120 170 25 60 85 50 3 100 50 150 200 17 50 67 30 4 90 50 160 210 13 40 53 10 5 80 50 200 250 10 40 50 40 6 70 50 180 330 8 47 55 80 7 60 50 440 490 7 63 70 160 8 50 50 630 680 6 79 85 190 9 40 50 850 900 6 94 100 220 Q P TR AR MR 0 0 0 0 0 1 120 120 120 120 2 110 220 110 200 3 100 300 100 80 4 90 360 90 60 5 80 400 80 40 6 70 420 70 20 7 60 420 60 20 8 50 400 50 -20 9 40 360 40 -40 Q TR TC 0 0 50 -50 1 120 120 0 2 220 170 50 3 300 200 100 4 360 210 150 5 400 250 150 6 420 330 90 7 420 490 -70 8 400 680 -280 9 360 900 -540 Q MR MC Tambahan keuntungan 0 0 0 0 1 120 80 50 2 200 50 50 3 80 30 50 4 60 10 50 5 40 40 0 6 20 80 -60 7 20 160 -160 8 -20 190 -210 9 -40 220 -260
-200 0 200 400 600 800 1000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TC MC TR AC AR MR
BAB XII
BENTUK PASAR : PASAR OLIGOPOLI
1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli adalah pasar yang etrdiri dari beberapa produsen saja.
2. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI :
Menghasilkan barang standar.
Menghasilkan bahan mentah, Misal : produsen bensin, baja dll Menghasilkan barang akhir : Produsen rokok, mobil, sabun dll. Perlu melakukan promosi secara iklan
Dalam menentukan harga : penurunan harga dari suatu perusahaan berkecenderungan menyebabkan perusahaan lain akan melakukan penurunan harga juga.
3. BENTUK-BENTUK HAMBATAN MEMASUKI PASAR OLIGOPOLI :
Skala ekonomi. Makin besar jumlah penjualan perusahaan, makin efisien kegiatan produksinya. Hal ini menyulitkan perusahaan baru, karena pada awalnya luas pemasaran barangnya hanya sebagian kecil daripada perusahaan yang sudah ada. Dan oleh karena itu biaya produksi adalah lebih tinggi.
Perusahaan lama : tenaga kerja lebih berpengalaman dan lebih dikenal bank. Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan sulit diimbangi oleh
perusahaan baru.
4. KEISTIMEWAAN PASAR OLIGOPOLI:
Barang sudah sangat terkenal dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan. Memproduksi berbagai barang yang sejenis. Misalnya produsen mobil/motor yang
5. CONTOH PERHITUNGAN DAN GRAFIK PADA PASAR OLIGOPOLI Diketahui : Q P TC 0 6000 20000 10 5500 55000 20 5000 70000 30 4500 90000 40 4000 105000 50 3500 115000 60 3000 120000 70 2500 130000 80 2000 150000 90 1500 180000 1. Hitung TC, AC, MC 2. Hitung TR, AR, MR
3. Pada Q keberapa keuntungan max 4. Gambar grafik TR-TC, AR-AC, Mr-MC JAWAB : Q TC AC MC 0 20000 0 0 10 55000 5500 3500 20 70000 3500 2500 30 90000 3000 2000 40 105000 2625 2500 50 115000 2300 1000 60 120000 2000 500 70 130000 1857 1000 80 150000 1875 2000 90 180000 2000 3000 2. P Q TR AR MR 6000 0 0 0 0 5500 10 55000 5500 5500 5000 20 100000 5000 4500 4500 30 135000 4500 3500 4000 40 160000 4000 2500 3500 50 175000 3500 1500 3000 60 180000 3000 500 2500 70 175000 2500 -500 2000 80 160000 2000 -500 1500 90 135000 1500 -2500
Q TR TC 0 0 20000 -20000 10 55000 55000 0 20 100000 70000 30000 30 135000 90000 45000 40 160000 105000 55000 50 175000 115000 60000 60 180000 120000 60000 70 175000 130000 45000 80 160000 150000 10000 90 135000 180000 -45000 Q MR MC Keuntungan Tambahan 0 0 0 0 10 5500 3500 2000 20 4500 2500 2000 30 3500 2000 1500 40 2500 2500 0 50 1500 1000 500 60 500 500 0 70 -500 1000 1500 80 -1500 2000 -3500 90 -2500 3000 -5500 -2500 17500 37500 57500 77500 97500 117500 137500 157500 177500 197500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TC TR MC AC MR
BAB XIII
BENTUK PASAR : PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah struktuk pasar/ industri dimana terdapat benyak penjual dan pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan dipasr.
2. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA :
perusahaan adalah pengambil harga (price taker). Suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan/mengubah harga pasar. Harga psar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk.
Menghasilkan barang serupa.
Terdapat benyak perusahaan dipasar.
Pembeli mempunya pengetahuan sempurna mengenai pasar mereka tahu tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ata harga tersebut.
3. SIFAT PERMINTAAN SECARA GRAFIK :
P
3000 d d
Q Kurva dd bersifat elastis sempurna karena:
1. Hasil produksi peusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi prusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya tidak satupun dari hasil produksinya akan terjual. Konsumen akan membeli dari perusahaan lain.
4. PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI:
1. Efisiensi produksi
Untuk mencapainya harus dipenuhi :
– Untuk setip tingkat produksi biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.
– Industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah.
2. Efisiensi alokasi
Untuk mencapainya harus dipenuhi syarat harga setiap barang sama dengan biaya marginal untuk memproduksi barang tersebut.
5. PERHITUNGAN DAN GRAFIK PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Diketahui
Jumlah Produksi Biaya Variabel
0 0 1 50000 2 90000 3 120000 4 140000 5 150000 6 180000 7 240000 8 330000 9 450000 10 600000 Diminta :
1. Hitung TC, AFC, AVC, AC dan MC
2. Jika harga Rp. 90000, hitung TR, AR dan MR 3. Hitung keuntungan
4. Hitung tambahan keungan 5. Gambar grafik TR-TC, MR-MC
Penyelesaian 1. Q FC VC TC AFC AVC AC MC 0 100000 0 100000 0 0 0 0 1 100000 50000 150000 100000 50000 150000 50000 2 100000 90000 190000 50000 45000 95000 40000 3 100000 120000 220000 33333 40000 73333 30000 4 100000 140000 240000 25000 35000 60000 20000 5 100000 150000 250000 20000 30000 50000 10000 6 100000 180000 280000 16667 30000 46667 30000 7 100000 240000 340000 14286 34286 48572 60000 8 100000 330000 430000 12500 41250 53750 90000 9 100000 450000 550000 11111 50000 61111 120000 10 100000 600000 700000 10000 60000 70000 150000 2. Q P TR AR MR 0 90000 0 0 0 1 90000 90000 90000 90000 2 90000 180000 90000 90000 3 90000 270000 90000 90000 4 90000 360000 90000 90000 5 90000 450000 90000 90000 6 90000 540000 90000 90000 7 90000 630000 90000 90000 8 90000 720000 90000 90000 9 90000 810000 90000 90000 10 90000 900000 90000 90000 3. Q TR TC 0 0 100000 -100000 1 90000 150000 -60000 2 180000 190000 -10000 3 270000 220000 50000 4 360000 240000 120000 5 450000 250000 200000 6 540000 280000 260000 7 630000 340000 290000 8 720000 430000 290000 9 810000 550000 260000 10 900000 700000 200000
4. Q MR MC Tambahan Keuntungan 0 0 0 0 1 90000 50000 40000 2 90000 40000 50000 3 90000 30000 60000 4 90000 20000 70000 5 90000 10000 80000 6 90000 30000 60000 7 90000 60000 30000 8 90000 90000 0 9 90000 120000 -30000 10 90000 150000 -60000
Kentungan Max ada pada Q ke-7 dengan nilai keuntungan Rp. 290000
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 1000000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TC TR MC MR
BAB XIV
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Sedikitnya ada dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan dan penawaran ke atas faktor-faktor produksi. Alasan tersebut yaitu:
1. Analisis tersebut akan menjelaskan prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien.
2. Analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan.
Setelah memahami bagaimana penegusaha akan bertindak dalam menggunakan sesuatu faktor produksi agar keuntungannya dimaksimumkan, selanjutnya dapatlah diperhatikan sikap pengusaha tersebut dalam meminta (menggunakan) sesuatu faktor produksi. Analisis ini disebut dengan teori permintaan terhadap faktor produksi
Contoh soal Jumlah Pekerja Jumlah Produk Fisik Produk Fisik Marginal Harga Barang Hasil Penjualan Produk Total Hasil penjualan Produk Marginal (L) (TPP) (MPP = ∆ TPP) (P) (TRP=TPPXP) (MRP = ∆ TRP) 0 0 0 0 0 0 1 24 24 5.000 120.000 120.000 2 45 21 4.800 216.000 96.000 3 63 18 4.600 289.000 73.800 4 78 15 4.400 343.000 53.400 5 90 12 4.200 378.000 34.800 6 99 9 4.000 396.000 18.000 7 105 6 3.800 399.000 3.000 8 108 3 3.600 388.800 -10.200 9 108 0 3.400 367.000 -21.800
Soal Jumlah Pekerja Jumlah Produk Fisik Produk Fisik Marginal Harga Barang Hasil Penjualan Produk Total Hasil penjualan Produk Marginal (L) (TPP) (MPP = ∆ TPP) (P) (TRP=TPPXP) (MRP = ∆ TRP) 0 0 0 1 48 5.000 2 90 4.800 3 126 4.600 4 156 4.400 5 180 4.200 6 198 4.000 7 210 3.800 8 216 3.600 9 216 3.400
BAB XV
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA
1. Gaji dan Upah
Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian gaji dan upah. Gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional. Contoh manager, guru dsb. Pembayaran dilakukan sebulan sekali. Upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar yang pekerjaannya selalu berpindah-pindah. Contoh tukang batu, buruh, dsb. Didalam teori ekonomi, upah diartikan sebagai pembayaran ke atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kapada para pengusaha.
2. Jenis-Jenis Upah
Upah dibedakan menjadi dua, yaitu upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Upah riil tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.
3. Cara Menghitung Upah Riil
Tahun Upah Uang Indeks Harga Upah Riil
=100/Indeks Harga X Upah Uang 2001 100.000 100 100/100 X 100.000 = 100.000 2002 150.000 125 100/125 X 150.000 = 120.000 2003 200.000 150 100/150 X 200.000 = 125.000 2004 600.000 400 100/400 X 600.000 = 150.000
4. Bentuk-Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
5. Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Pasar Tenaga Kerja
Jumlah Pekerja Tingkat Upah Pekerja Biaya Total Tenaga Kerja Biaya Marginal Tenaga Kerja Hasil penjualan Produk Marginal 0 1 3.000 3.000 3.000 15.000 2 4.000 8.000 5.000 14.000 3 5.000 15.000 7.000 13.000 4 6.000 24.000 9.000 12.000 5 7.000 35.000 11.000 11.000 6 8.000 48.000 13.000 10.000 7 9.000 63.000 15.000 9.000 Soal
Jumlah Pekerja Tingkat Upah Pekerja Biaya Total Tenaga Kerja Biaya Marginal Tenaga Kerja 0 1 6.000 2 8.000 3 10.000 4 12.000 5 14.000 6 16.000 7 18.000
BAB XVI
Review Sebelum UAS
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2008/2009 M.K. PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Hari/Tanggal : Dosen : Dr. Yulia Nurendah, SE. MM
Waktu : Ruang :
OPEN BOOK. Oleh karena itu, Anda wajib mengerjakan keseluruhan soal yang ada di bawah ini
1. Jawaban untuk tabel, langsung anda tulis pada kotak-kotak yang kosong.
Apabila hasil berupa angka pecahan, langsung anda bulatkan (tidak ada hasil dalam pecahan/decimal). a. Nilai 40 X 0.5 = 20 Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 75 75 1 75 120 2 75 170 3 75 200 4 75 210 5 75 250 6 75 330 7 75 490 b. Nilai 24 X 0.5 = 12 Q P TR AR MR 0 0 1 120 2 110 3 100 4 90 5 80 6 70 7 60 c. Nilai 10
Gambar grafik MR-MC dan TR- TC nya serta tunjukkan bagian keuntungannya dengan diarsir Tujukkan pada koordinat berapa terjadinya break even point!
2. Jawaban untuk tabel, langsung anda tulis pada kotak-kotak yang kosong a. Nilai 24 X 0.5 = 12 L TPP MPP P TRP MRP 0 0 0 0 0 0 1 48 5.000 2 90 4.800 3 126 4.600 4 156 4.400 5 180 4.200 6 198 4.000 7 210 3.800 8 116 3.600
b. Berdasarkan tabel a di atas, berapa tenaga kerja yang efisien untuk dipekerjakan? (Nilai 4)
c. Berdasarkan tabel a di atas, berapa harga produk minimal yang diambil? Alasan apa yang mendasari keputusan tersebut diambil? (Nilai 6)
d. Jawaban untuk tabel, langsung anda tulis pada kotak-kotak yang
kosong.(Nilai 16 X 0.5 = 8)
Jumlah Pekerja Tingkat Upah/Pekerja Biaya Total Tenaga Kerja Biaya Marginal Tenaga Kerja
0 0 0 0 1 60.000 2 80.000 3 90.000 4 100.000 5 110.000 6 147.000 7 130.000 8 120.000
e. Berdasarkan tabel a dan tabel d di atas, berapa jumlah tenaga kerja yang efisien digunakan? (Nilai 4)
f. Berdasarkan tabel d di atas, pada tingkat upah berapa mereka dipekerjakan? (Nilai 4)
3. Pasar persaingan sempurna menimbulkan biaya sosial. Apa maksudnya? Jelaskan
dengan disertai contoh nyata. (Nilai 10)
4. Perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoly sangat dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi. Jelaskan bagaimana upaya yang tepat untuk mengatasinya dengan diilustrasikan salah satu perusahaan dalam oligopoly! (Nilai 10)
KEPUSTAKAAN
1. Boediono. Ekonomi Mikro
2. Dominick Salvatore. Teori Mikro Ekonomi. Edisi terakhir. Penerbit Erlangga.
3. Paul A. Samuelson&William D. Nordhaus. Micro Economy. Edisi terakhir. Penerbit Erlangga.
4. Richard G. Lipsey&Peter O. Steiner. Economic. Edisi terakhir.
5. Sadono Sukirno. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Edisi terakhir. PT. Raja Grafindo Persada.