• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

27

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek. Seting tempat membahas tentang dimana penelitian itu berlangsung, selanjutnya seting waktu membahas tentang kapan penelitian itu dilaksanakan dan karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi kelas 5 sebagai subjek penelitian.

3.1.1 Seting Tempat Penelitian

Seting tempat penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian itu berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN 1 Danyang yang terletak di desa Danyang, Kecamatan Purwodadi , Kabupaten Grobogan . Lokasi SDN 1 Danyang sangat strategis kerena terletak dipinggir jalan yang berdekatan dengan pemukiman warga sehingga memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana di SDN 1 Danyang sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 rumah dinas penjaga sekolah, 1 kantin sekolah serta tempat parkir dan halaman sekolah yang luas sehingga dapat menunjang setiap aktivitas siswa.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SDN 1 Danyang. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3-4 kali pertemuan.

(2)

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian NO Pelaksanaan

penelitian

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK SIKLUS I 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II 3 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SDN 1 Danyang kelas 5 berjumlah 39 anak terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan dengan karakteriristik siswa yang bervariasi dan heterogen berumur antara 11-12 tahun. Tingkat kemampuan siswa bermacam-macam ada yang kurang, ada yang sedang, dan ada beberapa siswa yang kemampuan tinggi diatas rata-rata. Kondisi sosial ekonomi orang tua murid mayoritas berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah, Kebanyakan orang tua bekerja sebagai petani dan buruh pabrik dengan kondisi yang demikian menjadikan siswa kurang mendapat perhatian sehingga siswa tidak mendapat perhatian mengenai jam belajar di rumah sehingga sering sekali porsi waktu belajat digunakan siswa untuk bermain jauh lebih banyak dari pada waktu belajar. Pada saat kegiatan belajar di kelas siswa cenderung kurang menguasai materi dan tidak aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada peolehan hasil belajar yang cenderung rendah

(3)

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan peneliti lakukan, sementara desain penelitian lebih kepada model atau rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan oleh peneliti di dalam melaksanakan tindakan penelitian.

3.2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, karena penelitian ini melibatkan guru , peneliti dan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencari penyelesaian terhadap masalah tersebut.

Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan kerjasama yang baik antara peneliti dengan guru dalam hal mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, mengumpulkan data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data dan menyusun laporan akhir (Arikunto, 2012:63). Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun dan didiskusikan oleh peneliti bersama guru kolaborator untuk menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilangsungkan.

3.2.2. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan merupakan tahap dimana peneliti menentukan masalah dan peristiwa yang hendak diamati serta menyusun instrumen pengamatan untuk mengumpulkan data dan fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari rancangan pembelajaran yang telah disusun. Tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk mengamati aktivitas guru

(4)

selama tindakan pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan.

Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemis & Tagart (Arikunto 2012: 16) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Kemis & Tagart (Arikunto 2012:16)

3.3 Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolavariabborasi. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun rincianya adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Think Pair and Share(X) variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Think Pair and Share

Think Pair and Share merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktifitas seluruh siswa, melibatkan peran siswa, dan kelompok. Pada

Perencanaan Perencanaan Pengamatan Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi Hasil Siklus I Siklus II

(5)

pembelajaran Think Pair and Share siswa saling bertukar informasi antara kelompok satu dengan kelompok lain.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010). Variabel terikat dalam penelitian ini dilambangkan dengan huruf Y adalah hasil belajar.

Hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dicapai melalui proses belajar. Perubahan tingkah laku tersebut dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar siswa dalam pemehaman materi diketahui dengan adanya hasil evaluasi di akhir pembelajaran.

3.4 Rencana Tindakan

Rancangan tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Arikunto (2012:16-18) sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Think Phare and Share.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SDN 1 Danyang dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1 Tahap Perencanaan (Planning)

Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun wawancara dengan guru kelas maupun kepala sekolah.

a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator. b. Melalui saran dan diskusi yang diberikan oleh guru kolaborator peneliti

menganalisis kompetensi IPA yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang dipilih yaitu mengenai

(6)

proses pembentukan tanah.

c. Peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indicator yang telah ditentukan.

d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I mata pelajaran IPA sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah ditentukan dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah dengan menerapkan metode pembelajaran Think Pair and Share.

e. Mempersiapkan sumber, alat dan media gambar yang dipergunakan untuk pembelajaran.

f. Menyusun lembar observasi metode Think Pair and Share untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

g. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPA.

h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru kolaborator SDN 1 Danyang.

3.2 Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan. Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi

Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi, Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan menyusun opini siswa,Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan

(7)

interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.

Pada pertemuan ketiga Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran diantaranya sebagai berikut pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi tentang bagaimana bunyi merambat, Pada kegiatan inti siswa melakukan penelitian sederhana bagaimana perambatan bunyi bisa terjadi , siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, dan membimbing siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.dan memberi soal evaluasi

3.3 Observasi (Observing)

Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang.

3.4 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

Siklus ke dua dirancang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari

(8)

kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan 2 kali pertemuan dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain:

1) Tahap Perencanaan (Planning)

Peneliti mengidentifikasi nilai dan data lain pada siklus I. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dengan kompetensi ” Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan ” dengan menggunakan metode Think Phare and Share untuk 2 kali pertemuan.

2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan.

Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi

Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi, Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan menyusun opini siswa,Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.dan memberi soal evaluasi

(9)

3) Observasi (Observing)

Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa,

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data-data untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar mata pelajaran IPA.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 1 Danyang khususnya pada pokok bahasan proses pelapukan pada batuan. Pengumpulan data juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model

(10)

pembelajaran Think Pair And Share . Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda disetiap siklusnya, sementara itu teknik nontes dalam penelitian ini ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan penelitian.

1) Teknik Tes

Teknik tes mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I maupun siklus II. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian.

Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 1 Danyang , bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal tes berbentuk pilihan ganda dengan materi pelapukan pada batuan 2) Teknik nontes

Menurut Purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

(11)

berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Danyang melalui model pembelajaan Think Pair and Share sebagai berikut:

1) Butir Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan materi Energi panas dan bunyi. Bentuk tes pilihan ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, butir soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (Purwanto, 2013:73)

Tes berbentuk pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan, soal tes dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:

(12)

Siklus I No. Standart

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

7.1.1. Mengidentifikasi komposisi bahan pembentuk tanah 1, 2, 3 7.1.2. Mendefinisikan pengertian tanah 4,5 7.1.3. Menyebutkan contoh batuan beku 9, 10 7.1.4. Mengidentifikasi jenis batuan beku menurut cirinya 7, 8 7.1.5. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis

batuan beku

11, 13

7.1.6. Menyebutkan contoh batuan sedimen 16, 19 7.1.7. Mengidentifikasi jenis batuan sedimen menurut

cirinya

17,18, 20

7.1.8. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis batuan sedimen

21, 22

7.1.9. Menyebutkan contoh batuan malihan 13,14 ,15 7.1.10. Mengidentifikasi jenis batuan malihan menurut

cirinya

24

7.1.11. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis batuan malihan

25

7.1.12. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara fisika 6 7.1.13. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara biologi 12

(13)

Tabel 3.3

Kisi Kisi Soala Evaluasi Siklus II

No. Standart Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam 7.2 Mengidentifikasi jenis jenis tanah

7.2.1. Mengidentifikasi unsur pembentuk tanah 10,12,24,25, 7.2.2. mendeskripsikan komposisi lapisan pembentuk

tanah

8,9,13,17,18,19,

7.1.3. Mengidentifikasi jenis jenis Tanah 1,2,3,4,6,7,20,21,22,23 7.1.4. Mendeskripsikan fungsi tanah dalam kehidupan 5,11,14,15,16.

(14)

Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi

skor satu (Sudjana, 2011:54). Pada PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1

setiap item soal pada tes evaluasi hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Think

Pair and Share diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata

pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x

= nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

∑ S

= jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum.

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar

siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Ketuntasan Belajar

Rentang

Kriteria

x < 69

Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas.

x ≥ 69

Memenuhi KKM atau tuntas.

2)

Lembar Observasi atau Pengamatan

Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator

penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui medel pembelajaran Think Pair and Share Pelaksanaan observasi bertujuan

untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui

model pembelajaran Think Pair and Share , perolehan skor dapat dijadikan acuan

(15)

oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah

sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap

indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala

(skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan

siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila

pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru

dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing

indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2

apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh

guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing

indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang. Skala

likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134).

Tabel 3.5

Kisi- kisi Observasi Aktifitas Guru

Aspek yang

diamati

Aspek Yang Diamati

No item

Memeriksa

kesiapan belajar

siswa (pra

pembelajaran )

1. Memerikasa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaran

2. Membimbing siswa berdoa

3. Melakukan kegiatan presensi

4. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

1

2

3

4

Melakukan

apersepsi, motivasi

, dan

menyampaikan

1. Melakukan apresepsi sesuai dengan materi ajar

2. Memberikan motivasi kepada siswa dengan

Tanya jawab

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

5

(16)

tujuan

dicapai dan dan rencana kegiatan

7

Membimbing

siswa melakukan

eksplorasi sumber

bacaan dan

menyampaikan

materi

1. Membimbing siswa melakukan eksplorasi

sumber bacaan

2. Menunjukkan pengusaan materi pelajaran

3. Menyampaikan materi dengan menggunakan

media video

4. Memfasilitasi terjadi interaksi guru, siswa, dan

sumber bacaan

5. Menunjukkan respon terbuka terhadap respon

siswa

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

8

9

10

11

12

13

Pemanfaatan

media

1. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

2. Menggunakan media secara efektif dan efisien

14

15

Mengorganisasikan

siswa dalam

kegiatan diskusi

1. Mengarahkan siswa dalam pembelajaran Think

Pair and Share

2. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

Think Pair and Share

3. Membimbing siswa untuk menyusun

kesepakatan peraturan kegiatan Think Pair and

Share

4. Membimbing siswa dalam kegiatan Think Pair

and Share

5. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar melalui kegiatan berkelompok

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertukan pikiran dengan siswa yang lain

7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan model

16

17

18

19

20

21

22

(17)

pembelajaran Think Pair and Share

Penghargaan

Kelompok

1. Melaksankan kegiatan sesuai pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan

2. Meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan

memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

3. Memberikan poin kepada kelompok yang

berani maju menyampaikan hasil diskusi

mereka

4. Memberikan penghargaan kepada kelompok

yang mendapat poin terbaik

23

24

25

26

Penggunaan

Bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar

2. Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan

benar

27

28

Membuat

Kesimpulan dan

Melakukan

Kegiatan Refleksi

1. Memberikan kesempatanm kepada siswa untuk

bertanya tentang hal yang belum dipahami

2. Memberikan motivasi kepada kelompok yang

nilainya kurang

3. Membimbing siswa membuat kesimpulan

pembelajaran

4. Melakukan refleksi pembelajaaran dengan

melibatkan siswa

5. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya

6. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup

29

30

31

32

33

34

Jumlah

34

(18)

Tabel 3.6

Kisi kisi Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang

Diamati

Indikator

No

Item

Kesiapan

belajar siswa

(Pra Pelajaran)

1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

( buku catatan , buku paket dan buku tugas)

2) Menjawab apresepsi dari guru

3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru

4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru

menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan

dilakukan

1

2

3

4

Melakukan

eksplorasi

sumber bacaan

dan

memperhatikan

penjelasan guru

1) Melakukan eksplorasi sumber bacaan

2)

Menyimak materi yang guru sampaikan

5

6

Partisipasi aktif

siswa dalam

pembelajaran

1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan

oleh guru ketika proses pembelajaran

2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

7

8

9

Respon siswa

dalam

pemanfaatan

media

pembelajaran

1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui

media video

2) Menunjukan respon positif ketika guru

menggunakan media video dalam pembelajaran

3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan

menggunakan media video

10

11

12

Melaksanakan

tugas guru

dalam

melakukan

diskusi

kelompok

1) Melakukan diskusi kelompok dengan semangat

2) Teratur dalam berkelompok tanpa ada kegaduhan

yang tak berarti

3) Menjelaskan hasil diskusi di depan kelas

4) Menyimak dengan seksama pendapat yang

kelompok lain sampaikan

13

14

15

16

(19)

(Think Pair

and Share )

5) Antusias atas penghargaan yang diberikan guru

17

Membuat

Kesimpulan

dan Melakukan

Kegiatan

Refleksi

1) Bertnya jawab dengan guru tentng materi yang

belum terselesaikan dengan benar

2) Membuat kesimpulan dari materi yang dipelajarari

3) Merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

4) Memberi salam penutup

18

19

20

21

Jumlah

21

Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa

digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut:

a. Menghitung rentang data

Skor Maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian

observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara

skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi

aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

b. Menghitung Jumlah Kelas Interval

n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.

c. Menghitung Panjang Kelas

R = Skor maksimal – Skor minimal

(20)

Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria

skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 3.7

Skor Kreteria Aktivitas Guru

Rentang

Kriteria

36 – 57

Sangat kurang

58 – 79

Kurang

80 – 101

Cukup Baik

102 – 123

Baik

124 – 136

Sangat baik

Tabel 3.8

Skor Kreteria Aktivitas Siswa

Rentang

Kriteria

25 – 37

Sangat kurang

38 – 48

Kurang

49 – 66

Cukup Baik

67 – 74

Baik

75 – 84

Sangat baik

3)

Dokumentasi

Dalam PTK yang dilakukan di SDN 1 Danyang , dokumentasi yang

digunakan ialah surat ijin penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian,

surat ijin uji validitas, surat keterangan telah melakukan uji validitas, lembar

observasi, daftar nilai siswa, dan foto-foto pelaksanaan tindakan penelitian.

(21)

3.6

Uji validitas dan Uji Reabilitas Instrumen

Jenis data yang peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data

kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada

siklus I dan II dalam lima kali pertemuan.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam PTK

yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1 menggunakan acuan toleransi kesalahan

5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan di

kelas 6 SDN 1 Danyang dengan peserta tes berjumlah 33 siswa. Untuk batasan r

tabel maka dengan N=33 maka didapat r tabel sebesar 0,301. Artinya jika nilai

korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika

kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Validitas

dihitung menggunakan SPSS 20 for windows.

Berikut ini adalah tabel uji validitas instrumen tes untuk masing-masing

siklus.

Tabel 3.9

Hasil Validitas Instrument Tes

Bentuk Instrumen

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Siklus I

1, 2, 3, 4,5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25

1,2,3,4,5,7,8,10,13,

17,18,19,20,21,25

6,9,11,12,14,15,16,

22,23,24

Siklus II

1, 2, 3, 4,5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25

1,3,4,5,7,8,9,13,16,

17,18,19,20,24,25

2,6,10,11,12,14,15,21,

22,23

(22)

Melihat tabel 3.8, maka sudah adanya data yang menyatakan soal/instrument

valid dan tidak valid untuk soal di, siklus I dan siklus II yang sudah di uji validitasnya

melalui SPSS 20 for windows. Pada siklus I dari 25 soal terdapat 15 soal yang valid

dan 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 25 soal terdapat 15 soal

yang valid dan 10 soal yang tidak valid.

b.

Uji Reabilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya

tetap konsisten jika pengukuran diulang. Pengambilan keputusan pada uji reliabilitas

menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel ,

sedangkan 0,7 reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel (Sekaran dalam Priyatno,

2010:32).

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

N of items

Kategori

Siklus I

.798

25

Reliabel

Siklus II

.782

25

Reliabel

Berdasarkan tabel 3.5 penghitungan dapat dibaca bahwa, Cronbach’s Alpha

pada soal siklus I sebesar .798 dari 25 item yang di uji, dan Cronbach’s Alpha pada

soal siklus II sebesar .782 dari 25 item yang diujikan. Menurut Sekaran dalam Dwi

Priyatno, (2010) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel, sedangkan 0,7

adalah reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel. Ini berarti bahwa instrumen

reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

(23)

c.

Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2012:223), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat.

Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.11

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang

Kriteria

0,00 - 0,30

Sukar

0,33 - 0,70

Sedang

0,71 – 1,00

Mudah

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan pada siswa kelas 6

SDN Danyang 1 dengan jumlah peserta tas 33 siswa adalah sebagai berikut:

(24)

Tabel 3.12

Analisis Taraf Kesukaran Soal

Analisa

Soal

Soal

Mudah

Soal Sedang

Soal Sukar

Siklus I

2,3,8,10

11,12,15,17,19,22,23

1,4,5,6,7,9,13,14,16,

18,20,21,24,25

Siklus II

1,4,5,6

2,3,8,11,12,15,17,

19,22,23

,7,9,10,13,14,16

18,20,21,24,25

Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus I

yaitu untuk soal mudah berjumlah 4 , soal sedang berjumlah 7, dan soal sukar

berjumlah 14 soal. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada siklus II dengan

soal mudah berjumlah 4 soal sedang 7 soal dan soal sukar berjumlah 14 . Untuk soal

evaluasi setiap akhir siklus menggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan

reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.

3.6

Analisis data

Data yang diperoleh pada penelitian pada kelas 5 SDN Danyang 1 adalah data

yang berupa angka ( data kuantutatif ) yang menunjukan nilai tes awal , nilai evaluasi

setelah siklus I , nilai evaluasi siklus II, skor observasi guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media

video yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan teknik analisis dskriptif

komparatif sehingga dapat dibandingkan antara nilai hasil Siklus I dan Siklus II.

Analisis hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan menghitung persentase

ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai tes

evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus

sebagai berikut:

(25)

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

Σ S = jumlah skor

Σ SM = jumlah skor maksimum.

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPA.

Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai rata-rata

∑x

= jumlah nilai yang diperoleh

N

= jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah

sebagai berikut:

Keterangan :

Kb

= ketutasan belajar

NS

= jumlah siswa yang diatas KKM ( nilai ≥ 69 )\

N

= jumlah siswa

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan

media video dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar

secara klasikal adalah sebagai berikut:

(26)

Tabel 3.13

Kreteria Ketuntasan Belajar Klasikal

Rentang

Kriteria

1% - 20%

Sangat Kurang

21% - 40%

Kurang

41% - 60%

Cukup baik

61% - 80%

Baik

81% - 100%

Sangat baik

Analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dilakukan

dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal.

Rumus persentase hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think

Pair and Share berbantuan media video dapat digolongkan menjadi lima kriteria.

Kriteria hasil observasi secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Kreteria Ketuntasan Observasi Klasikal

Rentang

Kriteria

1% - 20%

Sangat Kurang

21% - 40%

Kurang

41% - 60%

Cukup baik

61% - 80%

Baik

81% - 100%

Sangat baik

(27)

3.7

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5

SDN Danyang 1 melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan

media video pada pembelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil. Indikator

proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

3.7.1 Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui penerapan model

pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video. Pada penelitian ini

aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dapat dikatakan berhasil

apabila mengalami peningkatan secara signifikan minimal 12% dari kondisi awal.

3.7.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA, penerapan model

pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dikatakan dapat

meningkatkan hasil belajar IPA apabila siswa kelas 5 SDN 1 Danyang secara

signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA ≥

69 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil

belajar IPA meningkat minimal 7 nilai dari KKM ≥ 69 yang ditentukan oleh sekolah

atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥ 80% dari 20 siswa (kriteria baik)

dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share

berbantuan media video.

Gambar

Gambar 3.1   Tahapan Pelaksanaan PTK  Menurut Kemis &amp; Tagart (Arikunto 2012:16)
Tabel 3.10  Hasil Uji Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen pengumpulan data, yaitu skala kepercayaan diri yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri

Dalam penelitian ini, setelah terkumpul data-data dari teknik pengumpulan data berupa hasil tes dan hasil lembar observasi, selanjutnya peneliti mereduksi data dengan cara

Teknik pengumpulan data menggunakan tes merupakan cara mengumpulkan data dengan beberapa pertanyaan yang harus dijawab peserta didik. Dalam penelitian ini, tes

a. Data Primer yaitu data yang dikumpulkan secara khusus oleh seorang peneliti dari sumber aslinya dengan menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan

Data yang akan diambil selama Penelitian Tindakan Kelas diperoleh dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, dan tes.. 1) Observasi dilakukan dengan menggunakan

Triangulasi teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda dengan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data

Cara pengumpulan data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan observasi langsung menggunakan checklist untuk mengetahui kelengkapan formulir rawat jalan sebelum