BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
SD Negeri Tukinggedong berdasarkan lokasi termasuk wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Unit Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Subyek penelitian dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Tukinggedong dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. SD Negeri Tukinggedong memiliki berbagai prestasi baik dari bidang akademik maupun dari bidang non akademik. Jumlah tenaga pendidik di SDN Tukinggedong ada 10 orang yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 1 Guru Pendidikan Agama, 1 Guru Penjasorkes dan 1 Penjaga Sekolah. Tenaga Pendidik di SDN Tukinggedong yang sudah sarjana (S1) ada 5 orang, Diploma 2 (D2) ada 4 orang yang 3 orang sedang menempuh pendidikan S1 dan SMA/sederajat 1 orang. SD Negeri Tukinggedong terletak di Desa Tukinggedong, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen dengan letak geografis di wilayah dataran rendah.
Siswa SD Negeri Tukinggedong sebagian besar berasal dari lingkungan sosial ekonomi menengah. Mata pencaharian sebagian penduduk adalah petani. Pemilihan lokasi SD Negeri Tukinggedong sebagai tempat dilaksanakannya penelitian didasarkan atas beberapa hal seperti berikut :
a. Lokasi penelitian adalah tempat bekerja peneliti, sehingga peneliti lebih memahami keadaan, karakteristik, dan permasalahan yang dihadapi sekolah ini dibandingkan dengan mengadakan penelitian di sekolah lain.
b. Penelitian yang dilaksanakan tidak akan mengganggu tugas utama peneliti selaku guru. Guru melakukan tindakan kelas untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar, bukan untuk mengganggu kelancaran pembelajaran di kelas.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis membuat sebuah rencana jadwal waktu penelitian. Pembuatan jadwal waktu penelitian bertujuan untuk memudahkan dalam proses penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara sistematis, efektif, dan
efisien. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semestrer akhir dengan rincian jadwal penelitian sebagai berikut :
1) Penyusunan Proposal : Juni 2012 2) Koordinasi dan Perijinan : Februari 2013 3) Perlakuan : Maret - April 2013 4) Analisis dan Penyusunan : Maret - April 2013 5) Penulisan Laporan : Maret - April 2013 6) Penyerahan Laporan : Mei 2013
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Menurut Y.W Best variabel penelitian adalah kondisi-kondisi yang dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode demonstrasi berbantuan LKS. Metode demonstrasi berbantuan LKS merupakan suatu metode yang dapat memberikan pengalaman belajar siswa, dimana penerapan metode demontrasi dapat menghemat waktu belajar, percobaan langsung dapat dilakukan oleh guru (dengan melibatkan siswa sekaligus membimbing siswa secara kelompok/kelas untuk melakukan pengamatan secara langsung diselingi dengan diskusi) sekaligus memberikan lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu untuk membantu peserta didik dalam belajar secara terarah.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau variable dependen dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar. Hasil Belajar penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang diperoleh dari hasil tes setelah siklus I dan siklus II.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, sedangkan tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit. Konsep penelitian tindakan kelas ini menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:137) terdapat empat tahap rencana tindakan yang meliputi : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observation) dan refleksi (reflection) yang disajikan dalam bagan berikut ini.
Gambar 2
PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart 3.4 Deskripsi per Siklus
Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Empat langkah utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu siklus.
1. Siklus I
a. Perencanaan (planning)
Sebelum peneliti melaksanakan tindakan, peneliti menyusun rencana penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terkait dengan RPP, dipersiapkan
berbagai perangkat pembelajaran yang diperlukan meliputi: alat peraga; lembar kerja siswa; lembar evaluasi dan lembar pengamatan. Bersama teman sejawat sebagai observer, terjadi kesepakatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan lancarnya observasi dan pengumpulan data seperti: fokus observasi, kriteria observasi, jenis kegiatan yang harus diobservasi.
b. Tindakan (acting)
Guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disusun. Siswa menerima pembelajaran materi IPA dengan penggunaan Metode Demonstrasi berbantuan LKS. Siklus I direncanakan pertemuan pertama dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret yaitu hari Selasa, 05 Maret 2013. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Maret 2013 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada minggu kedua bulan Maret yaitu hari Kamis, 14 Maret 2013, tiap pertemuan 2 x 35 menit. Tiap kali pertemuan dirinci menjadi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan siklus I guru mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok. Tahap evaluasi dilaksanakan pada akhir pertemuan ketiga.
c. Pengamatan (observation)
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan teman sejawat mencatat hal-hal yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah selesai pembelajaran peneliti mengobservasikan angket langsung tertutup tentang hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tukinggedong.
Pada kegiatan pengamatan ini teman sejawat mengamati aktivitas siswa saat menerima penjelasan guru dan tahap pembelajaran berlangsung. Pada akhir siklus, siswa diberi kesempatan untuk membuat jurnal tentang pendapatnya terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang telah dilakukan guru.
d. Refleksi (reflection)
Peneliti melakukan refeksi atas tindakan yang telah dilaksanakan untuk memperbaiki masalah-masalah yang muncul dengan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Pada tahap ini dipaparkan perbandingan nilai ulangan harian kondisi awal/pra siklus dan nilai ulangan harian siklus I, lembar observasi siswa dan
lembar pengamatan guru saat pembelajaran untuk merencanakan perbaikan tindakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Atas dasar refleksi siklus I rencana perbaikan pembelajaran beserta skenario tindakan direvisi. Kegiatan revisi RPP tindakan pada siklus II dirancang lebih intensif dengan memperhatikan kelebihan ataupun kekurangan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Skenario tindakan pada siklus II dirancang sama seperti pada siklus I yaitu dipersiapkan 1 RPP untuk 3 kali pertemuan, setiap pertemuan yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
b. Tindakan (acting)
Pada siklus II direncanakan pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2013. Dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013. Pada kegiatan siklus II ada tiga kali pertemuan. Disini guru juga mengelompokan siswa dalam beberapa kelompok untuk melakukan percobaan tentang sifat cahaya menembus benda bening, dan untuk pertemuan ketiga dilaksanakan evaluasi.
c. Pengamatan (observation)
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan teman sejawat mencatat hal-hal yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah selesai pembelajaran peneliti mengobservasikan angket langsung tertutup tentang hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri Tukinggedong.
Pada kegiatan pengamatan ini teman sejawat mengamati aktivitas siswa saat menerima penjelasan guru dan tahap pembelajaran berlangsung. Pada akhir siklus, siswa diberi kesempatan untuk membuat jurnal tentang pendapatnya terhadap pelaksanaan model pembelajaran yang telah dilakukan guru.
d. Refleksi (reflection)
Peneliti melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilaksanakan untuk memperbaiki masalah-masalah yang muncul dengan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Pada tahap ini dipaparkan perbandingan nilai ulangan harian
siklus I dan nilai ulangan harian siklus II, lembar observasi siswa dan lembar pengamatan guru saat pembelajaran untuk merencanakan perbaikan tindakan pada siklus berikutnya.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SDN Tukinggedong, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen setelah menggunakan metode demonstrasi berbantuan LKS adalah :
3.5.1.1 Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008:156). Teknik ini dilakukan untuk mengetahui partisipasi dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi berbantuan LKS.
3.5.1.2 Tes
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemempuan peserta didik dalam menyelesaikan soal. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Biasanya tes ini dilakukan pada akhir kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan soal tes pada subjek penelitian.
3.5.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik itu dokumen tertulis, dokumen gambar, maupun dokumen elektronik. Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data awal tentang nama siswa serta nilai hasil ulangan siswa kelas 5 di SDN Tukinggedong, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik kelas 5 pada mata pelajaran IPA di SDN
Tukinggedong, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen setelah menggunakan metode demonstrasi berbantuan LKS adalah :
3.5.2.1 Soal Tes Tertulis
Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk soal pilihan ganda sejumlah 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus atau pada pertemuan ketiga setiap siklusnya. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2
Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. - Menyebutkan pengertian cahaya. - Menyebutkan sifat-sifat cahaya. - Mengidentifikasi benda-benda yang tembus cahaya. - Mengidentifikasi benda-benda yang tidak tembus cahaya. - Menunjukkan sifat-sifat cahaya. 1 2 3, 4, 5, 6, 7 8 9, 10 3.5.2.2 Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui
penerapan metode demonstrasi berbantuan LKS serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode demonstrasi berbantuan LKS. Maka dari itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Untuk lembar observasi aktivitas guru menggunakan tanda ceklist (√) dengan jumlah 20 item. Adapaun kisi-kisi lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Indikator Nomor
Soal 1. Mengkondisikan Kelas 1. Melakukan pembukaan
pembelajaran. 2. Melakukan apersepsi. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 1 – 2 3 4 2. Pelaksanaan metode demonstrasi berbantuan LKS
1. Memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan. 2. Menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik.
3. Memfasilitasi pelaksanaan diskusi.
4. Menanggapi hail diskusi.
5, 6, 7
8
9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16 3. Menutup Palajaran 1. Menarik kesimpulan.
2. Memberikan Evaluasi 3. Memberikan Penilaian 4. Mengadakan Tindak Lanjut.
17 18 19 20
Tabel 4
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek Indikator Nomor
Soal 1. Antusias dalam pencarian
informasi
1. Aktif dan serius dalam pembelajaran
2. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. 3. Memecahkan masalah berdasarkan pengalaman 1, 2 3 4, 5, 6
2. Kerjasama 1. Memupuk sikap kerjasama 7, 8
3. Unjuk kerja dalam kelompok 1. Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas. 2. Menanggapi hasil kerja kelompok
lain.
9
10
3.6 Indikator Kinerja
Yang menjadi indikator keberhasilan tindakan kelas ini adalah jika terjadi perubahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi berbantuan LKS.
Dilihat dari kondisi awal/pra siklus hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Tukinggedong semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPA tentang Sifat – sifat Cahaya masih jauh di bawah standar kriteria ketuntasan minimal. Didasarkan pada kenyataan tersebut, ditentukan target yang diharapkan yaitu siswa dapat mencapai nilai batas tuntas 80 sehingga ditargetkan setelah pelaksanaan 2 siklus tindakan kelas dapat naik menjadi rata-rata minimal 80.
3.7 Analisis Data
Analisis data meliputi analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar. Analisis ketuntasan hasil belajar merupakan data yang digunakan untuk mengetahui siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tunta dari setiap siklus.
Analisis komparatif hasil belajar merupakan perbandingan data yang digunakan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.