• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Awal

Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SD Negeri Luwung 01 Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang masih berlangsung secara konvesional yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa hanya pada posisi sebagai obyek belajar, siswa hanya tempat menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dimana guru hanya menjelaskan materi sedangkan kegiatan siswa hanya mencatat, menghafal kemudian mengerjakan soal, siswa berada pada posisi pasif. Didalam kegiatan pembelajaran guru adalah segalanya sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Motivasi belajar dan latar belakang sosial peserta didik tidak dijadikan pertimbangan guru didalam mendesain pembelajaran, pembelajaran berlangsung sebagai rutinitas dari hari ke hari, akibatnya adalah peserta didik sangat minim, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak kreatif.

Hasil belajar siswa juga ditentukan oleh aktifitas siswa dirumah, sedangkan dirumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan orang tua dalam upaya meningkatkan belajar. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari - hari, sebagian besar siswa adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki pendidikan rendah dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan terhadap pendidikan anaknya. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran. Matematika adalah pelajaran yang sulit, membosankan bahkan menakutkan, sehingga siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran matematika.

Hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Terbukti siswa sebanyak 20 anak yang belum tuntas belajar atau belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 60 sebesar 75 % sebanyak 15 siswa, sedangkan yang tuntas atau telah mencapai KKM 25 % sebanyak 5 siswa. Nilai rata - rata kelas hanya mencapai 55,9. Nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40.

(2)

4.2 Rencana Tindakan. 4.2.1 Siklus I (5x35 menit) Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus I akan dilaksanakan melalui 3 pertemuan yaitu tanggal 20, 21 dan 22 Agustus 2013, adapun persiapan yang dilkukan oleh peneliti sebagai berikut:

Persiapan:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika dengan materi Pengolahan data dan Penyajian data.

b) Menyiapkan sumber pembelajaran dan media pembelajaran. c) Menyiapkan lembar kerja kelompok.

d) Menyiapkan lembar observasi guru maupun siswa. e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal - soal tes. Pertemuan ke 1

a) Kegiatan Awal

1. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang pengolahan data dan penyajian data.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mampu menyelesaikan pengerjaannya tentang cara mengumpulkan data, mengurutkan data dengan tehnik yang benar.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa b) Kegiatan Inti

1. Guru secara klasikal menjelaskan tentang cara mengumpulkan data dan mengolah data.

2. Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru tentang cara mengumpulkan data dan mengurutkan data.

3. Guru memberikan contoh - contoh tentang data.

4. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok secara hiterogen yang 5. tiap kelompoknya antara 4 - 5 siswa.

(3)

6. Siswa secara kelompok melakukan kegiatan diskusi tentang cara mengumpulkan dan mengurutkan data yang diambil dari buku pegangan siswa.

7. Guru membimbing siswa dari kelompok ke kelompok lain. 8. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok.

9. Kelompok yang lain memberikan tanggapan dari hasil kerja kelompok lainnya. c) Kegiatan Akhir

1. Guru memberi ulasan masalah hasil kerja kelompok dari masing - masing kelompok.

2. Guru memberikan penguatan dengan cara memberikan pujian bagi kelompok aktif. 3. Guru menutup pelajaran.

Pertemuan ke 2 a) Kegiatan Awal

1. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang masalah - masalah yang ada hubungannya dengan pelajaran sebelum dan yang akan diajarkan.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mampu menyesaikan permasalahan sehari - hari yang berhubungan dengan data.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa. b) Kegiatan Inti

1. Guru secara klasikal menjelaskan tentang cara mengurutkan data dan menyajikan data dalam bentuk tabel dengan tehnik yang benar.

2. Guru memberikan contoh - contoh cara mengolah data, menentukan median, modus, dan rata - rata.

3. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengurutkan data, menyajikan data dan menyajikan dalam bentuk tabel serta cara menentukan modus, dan rata - rata.

4. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok secara kelompok, secara hiterogen, yang tiap kelompok terdiri dari 4 - 5 siswa.

5. Siswa secara kelompok melaksanakan kegiatan diskusi membahas tugas kelompok yang diberikan oleh guru.

(4)

6. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar.

7. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.

c) Kegiatan Akhir

1. Guru memberikan penguatan dengan cara memberikan pujian atau hadiah pada kelompok yang berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik.

2. Guru menutup pelajaran. Pertemuan ke 3

a) Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas

2. Guru member motivasi terhadap siswa b) Kegiatan Inti

1. Guru mengadakan tes dari apa yang dipelajari pada pertemuan 1 dan 2.

2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal sendiri - sendiri tanpa bantuan dari teman - teman.

3. Siswa mengerjakan soal – soal tes yang sudah disediakan oleh guru. 4. Guru bersama - sama siswamembehas soal - soal tes yang sulit. 5. Guru mengadakan penilaian.

c) Kegiatan Akhir

1. Guru bersama - sama siawa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari. 2. Guru menutup pelajaran.

Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 6 Semester I pada pelajaran matematika tentang pengolahan data dan penyajian data sudah mengalami peningkatan dengan indicator ketuntasan 65 % sehingai belum mencapai indikotor ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 80 % ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM yang sudah ditentukan, sehingga kegiatan penelitian pada Siklus I perlu diadakan perbaikan pada Siklus selanjutnya.

(5)

4.2.2 Siklus II (5x35 Menit) Perencanaan Tindakan

Setelah melihat hasil pembelajaran matematika tentang pengolahan data dan penyajian data pada siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 pada Siklus I belum mencapai indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 80 %, sedangkan indikator ketuntasan pada Siklus I baru mencapai 65 %, maka kegiatan penelitian pada Siklus I perlu diadakan perbaikan pada Siklus berikutnya.

Pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang pengolahan data dan penyajian data pada siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01, pada Siklus II akan dilaksanakan melalui 3x pertemuan yaitu: tanggal 24, 26 dan 27 Agustus 2013. Adapun persiapannya akan dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

Persiapan:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika dengan materi Pengolahan data dan Penyajian data.

b) Menyiapkan sumber pembelajaran dan media pembelajaran. c) Menyiapkan lembar kerja kelompok.

d) Menyiapkan lembar observasi guru maupun siswa. e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal – soal tes. Pertemuan ke 1

a) Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang lalu.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat yang ada hubungannya tentang pengolahan data dan penyajian data dengan kehidupan sehari - hari. 3. Guru memberikan motivasi pada siswa.

b) Kegiatan Inti

1. Guru secara klasikal menjelaskan tentang cara menyajikan data bera badan, tinggi badan dalam bentuk tabel.

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara menyajikan data bera badan, tinggi badan dalam bentuk tabel.

(6)

3. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok secara hiterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 siswa.

4. Siswa melakukan diskusi kelompok membahas tugas kelompok yang sudah disediakan oleh guru.

5. Guru membimbing siswa dalam kelompok belajar dari kelompok satu ke kelompok lain

6. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok sedangkan kelompok lain member tanggapan.

c) Kegiatan Akhir

1. Guru memberikan ulasan hasil kerja kelompok.

2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian ke kelompok yang baik. 3. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok. 4. Guru menutup pelajaran.

Pertemuan Ke 2 a) Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan peserta didika secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya, dengan materi yang akan diajarkan. 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4. Guru memberikan motivasi pada peserta didik.

b) Kegiatan Inti

1. Guru memnjelaskan pembelajaran tentang cara menyajikan data dari bentuka tabel menjadi diagram batang maupun diagram garis.

2. Guru menjelaskan pada peserta didik tentang cara membuat dan membaca diagram.

3. Siswa mengamati dan memperhatikan penjelasan guru tentang cara membuat dan membaca diagram.

4. Guru mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 - 5 siswa secara hiterogen.

(7)

5. Guru melakukan kegiatan membimbing kelompok belajar peserta didik.

6. Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok pada tugas kelompok tentang cara membuat dan membaca diagram.

7. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain memberikan tanggapan.

c) Kegiatan Akhir

1. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok. 2. Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam bentuk pujian maupun

hadiah.

3. Guru menutup pelajaran. Pertemuan ke 3

a) Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas.

2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis maupun fisik untuk mengikuti pembelajaran.

3. Guru memberikan motivasi pada peserta didik. b) Kegiatan Inti

1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah dipelajari pada pertemuan 1 dan 2. 2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal sendiri - sendiri tanpa bantuan

teman lain.

3. Siswa mengerjakan soal - soal tes yang sudah disediakan oleh guru. 4. Guru memberikan penilaian.

c) Kegiatan Akhir

1. Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam bentuk pujian maupun hadiah pada siswa yang berhasil mengerjakan dengan baik dan benar.

2. Guru menutup pelajaran. Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams achievement devision (STAD) telah mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika tentang pengolahan data dan penyajian data pada

(8)

siswa kelas 6 SDN Luwung 01 Semester I Kec. Banyuputih, Kab. Batang Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar jika dibandingkan dengan Indikator keberhasilan. Pada siklus I dari jumlah siswa 20, 13 siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan prosentase 65%, dan pada siklus II dari 20 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa dengan presentase 80%. Karena Indikator keberhasilan perbaikan pembelajaran adalah 80%, maka ketuntasan belajar pada siklus I dinyatakan belum berhasil dan dilanjutkan pada siklus II, pada siklus II dinyatakan berhasil. Hal tersebut dapat dilihat pada analisis data siklus I dan siklus II. 4.3 Hasil Tindakan

4.3.1 Analisis data hasil belajar matematika Pra Siklus.

Dari hasil ulangan harian yang dilakukan oleh guru untuk siswa kelas 6 diperoleh data hasil belajar matematika sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dapat dilhat pada tabel 4.1 berikut dibawah ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

No Interval Frekwensi Persentasi

1 90 - 100 2 80 - 89 1 5 % 3 70 - 79 2 10 % 4 60 - 69 2 10 % 5 50 - 59 14 70 % 6 40 - 49 1 5 % Jumlah 20 100 %

Rata – rata Nilai 56,9

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang sudah di tentukan hanya 5 siswa, sedangkan anak yang mendapat nilai dibawah KKM yang sudah ditentukan 15 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

(9)

siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Sedangkan untuk mengetahui presentase ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 42 berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

No Skor Ketuntasan Jumlah

Frekwensi Persentasi

1 ≥ Tuntas 5 25 %

2 < Belum Tuntas 15 75 %

Jumlah 20 100 %

Rata - rata 56,9

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM 60 ada 5 siswa dan yang belum tuntas masih dibawah KKM ada 15 siswa. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti gambar berikut dibawah ini:

Gambar 4.1

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Diagram 4.1 tentang ketuntasan hasil belajar matematika Pra Siklus siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

Berdasarkan diagram 4.1 dapat diambil kesimpulan, pada mata pelajaran matematika siswa yang sudah tuntas mencapai 25%, sedangkan yang belum tuntas ada 75%.

(10)

4.3.2 Analisis data hasil belajar matematika Siklus I

Pembelajaran matematika tentang mengumpulkana data, mengolah data dan menyajikan data pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Devision mengalami peningkatan. Diskripsi hasil belajar matematika tentang mengumpulkan data, mengolah data dan menyajikan data dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut dibawah ini:

Tabel 4.3

Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus I

No Interval Frekuensi Presentasi

1 90 - 100 1 5% 2 80 - 89 2 10% 3 70 - 79 4 20% 4 60 - 69 6 30% 5 50 - 59 7 35% 6 40 - 49 0% jumlah 20 100%

Rata - rata Nilai 65.4

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara 50 - 59 = 7 siswa dengan presentasi 35%, 60 - 69 = 6 siswa dengan presentsi 30%, 70 - 79 = 4 siswa dengan presentasi 20%, 80 - 89 = 2 siswa dengan presentasi 10%, dan yang mendapat nilai antara 90 - 100 = 1 siswa dengan presentasi 5 %.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal = 60 data hasil belajar matematika tentang

mengumpulkan data, mengolahan data dan menyajian data disajikan dalam bentuk tabel, dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:

(11)

Tabel 4.4

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I

No Skor Ketuntasan Jumlah

Frekwensi Presentasi

1 ≥ Tuntas 13 65 %

2 < Belum Tuntas 7 35 %

Jumlah 20 100 %

Rata - rata 65,4

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yanga sudah tuntas dengan nilai diatas KKM yang sudah ditentukan yaitu 60 ada 13 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM yang sudah ditentukan ada 7 siswa, dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram berikut :

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I

Diagram 4.4 ketuntasan Hasil Belajar Matematika tentang mengolah data dan menyajikan data Siklus I siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

Berdasarkan analisis yang digambarkan pada diagram 4.4 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 65 % sehingga belum sesuai dengan Indikator ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 80 %, maka kegiatan penelitian pada siklus I perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya:

(12)

Hasil Observasi

Hasil observasi dari peneliti, pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) menunjukkan peningkatan, terlihat dari hasil ulangan akhir pelajaran menunjukkan bahwa 13 siswa dari jumlah siswa kelas 6 sebanyak 20, telah mencapai ketuntasan dengan presentasi 65 %, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan 7 siswa dengan presentasi 35 %.

Refleksi

Berdasarkan pemaparan data diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal yang diperoleh baru 65 %, sehingga belum sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu 80 %,

sehingga penelitian ini perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya: 4.3.3 Hasil Belajar Matematika Siklus 2

Pembelajaran matematika pada Siklus II dari data hasil ulangan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan Siklus I, Diskripsi hasil belajar matematika pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II

No Interval Frekuensi Presentasi

1 90 - 100 1 5% 2 80 - 89 3 15% 3 70 - 79 10 50% 4 60 - 69 3 15% 5 50 - 59 3 15% 6 40 - 49 0 0% jumlah 20 100%

Rata - rata Nilai 72,6

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar matematika pada siklus II adalah siswa yang mendapat nilai antara 50 - 59 = 3 siswa dengan presentasi 15 %, siswa yang mendapat nilai antara 60 - 69 = 3 siswa dengan presentasi 50 %, siswa yang mendapat nilai antara 80 - 89 = 3 siswa dengan presentasi 15 % dan

(13)

yang mencapai nilai antara 90 - 100 = 1 siswa dengan presentasi 5 %.

Berdasarkan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, data hasil belajar matematika siklus II disajikan dalam bentuk tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II

No Skor Ketuntasan Jumlah Frekuensi Presentasi 1 ≥ Tuntas 17 85 % 2 < Belum Tuntas 3 15 % Jumlah 20 100 Rata - rata 72 ,6

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM ada 17 siswa dengan presentasi 85 % dan yang belum tuntas 3 siswa dengan presentasi 15 %. Dari tabel 4.6 dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut dibawah ini:

Gambar 4.3

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II Kelas 6 Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014

Berdasarkan analisis data diatas dapat diketahui bahwa kreteria ketuntasan hasil belajar matematika pada siklus II diperoleh 85 %, sehingga telah memenuhi indikator yang diharapkan yaitu 80 %. Jadi peneliti ini dapat dikatakan berhasil sehingga tidak perlu di adakan siklus selanjutnya.

(14)

4.3.4 Hasil Analisis Data

Dari Analisis data diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siklus demi siklus mengalami peningkatan.Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siklus 1 sampai siklus 2 dapat dilihat pada tabel 47.

Tabel 4.7

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Skor Pra siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi Presentasi Frekuensi Presentasi Frekuensi Presentasi

1 ≥ 5 25% 13 65% 17 85%

2 < 15 75% 7 35% 3 15%

20 100% 20 100% 20 100%

Rata - rata 56,9 65,4 72,6

Selanjutnya data ketuntasan hasil belajar matematika Pra siklus , Siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.4 di bawah ini:

Gambar 4.4

Diagram Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram ketuntasan diatas dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan belajar matematika menunjukkan Pra siklus tuntas 5 siswa dengan presentasi 25%, Siklus I menunjukkan peningkatan siswa yang tuntas 13 siswa dengan presentasi 65%, dan pada siklus II yang tuntas 17 siswa dengan presentasi 85 % sehingga sudah

(15)

memenuhi indikator ketuntasn yang diharapkan yaitu 80 %, jadi penelitian ini dapat dikatakan berhasil sehingga tidak perlu diadakan siklus lanjutan.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan data - data yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dan diperkuat dengan hasil analisis yang dilakukan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika, pada siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 Semester I, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division dapat menunjukkan keberhasilan dan peningkatan. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari data awal yang diperoleh peneliti sebelum mengadakan penelitian yaitu didapat data dari 20 siswa kelas 6 SD Negeri Luwung 01 yang tuntas belajar dalam ulangan kenaikan kelas sebanyak 5 siswa dengan persentasi 25% dengan rata - rata 56,9 diperoleh data 15 siswa belum tuntas dalam pembelajaran matematika dengan presentase 75%. Setelah diadakan perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division didapat data pada hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 13 siswa dengan presentasi 65% sedangkan yang belum tuntas belajar 7 siswa dengan presentasi 35% dengan rata - rata nilai 65,4 kemudian pada evaluasi siklus II menunjukkan peningkatan didapat data yang tuntas belajar menjadi 17 siswa dengan presentasi 85% sedangkan yang belum tuntas belajar 3 siswa dengan presentasi 15% dan rata - rata nilai 72,6.

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) pada siklus I dari hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh skor 68,75 %. Pada pengamatan terhadap aktivitas siswa ini ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki antara lain: masih rendahnya kemampuan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar,rendahnya aktivitas siswa ketika diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya ketika pelajaran berlangsung, rendahnya aktivitas siswa ketika memberi kesimpulan secara individu, dari beberapa aspek ini perlu diperbaiki melalui siklus berikutnya.

Setelah diadakan perbaikan pada pembelajaran siklus II diperoleh data aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 76,25 % .

(16)

Pada data observasi kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus I memperoleh skor 70 %. Dari hasil pengamata kegiatan guru ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki antara lain : materi yang disampaikan kurang mengait dengan pengtahuan yang relevan, materi kurang sesuai dengan hirarki belajar siswa, siswa sebagian masih kurang kosentrasi, penggunaan bahasa lisan kurang keras, dari bebeberapa kekurangan tersebut sebagai guru harus segera berbenah untuk siklus selanjutnya.

Dengan berbekal pengalaman diatas pada pelaksanaan siklus II kegiatan guru dalam pembelajaran meningkat skornya menjadi 75 %.

Model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division selain dapat meningkatkan hasil belajar juga berhasil meningkatkan ketrampilan sosial siswa, misalnya: meningkatkan kerja sama dalam tugas - tugas kelompok, pembelajaran komunikasi dan berdiskusi dalam pemecahan sebuah permasalahan. Sehingga siswa dapat belajar mengeluarkan pendapat dan dapat saling menghargai antar anggota kelompok yang berbeda kemampuan dan latar belakangnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan sosial. Pendapat ini juga diperkuat oleh (Ibrahim,dkk,2000) dalam Trianto (2007:44). Pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas - tugas bersama serta dapat belajar untuk menghargai satu sama lain. Pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division sangat tepat digunakan untuk melatih kerja sama, kolaborasi dan juga keterampilan tanya jawab.

Referensi

Dokumen terkait

pendeteksi/detektor, yang bekerja secara fisikokimia, pendeteksi/detektor, yang bekerja secara fisikokimia, piezoelektronik, optik, elektrokimia, dll., yang mengubah sinyal

Penelitian difokuskan pada interpretasi horizon batuan dasar Pra-Tersier berupa Formasi Kemum dan intrusi granit serta struktur geologi (terutama sesar dan rekahan) dengan

Pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak koperasi untuk memperoleh data mengenai gambaran umum koperasi, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, data penjualan

Sistem informasi manajemen merupakan serangkaian sub bab informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga

Survey GPS untuk pemantauan penurunan muka tanah yang dilakukan di Jakarta ini telah dilakukan tiga belas kali dimulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2011, seperti

Korelasi yang kuat antara ekspresi MCM-2 dan ekspresi Ki-67 serta adanya per- bedaan yang bermakna pada tiap derajat astrositoma menunjukkan bahwa MCM-2 dapat

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar...., hal.. dan 2, menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab dan penugasan, untuk kelas 3 menggunakan