• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA ALASAN MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA TESIS. Oleh. DEWI SUSIANA /M.Kn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA ALASAN MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA TESIS. Oleh. DEWI SUSIANA /M.Kn"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA ALASAN

MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA

TESIS

Oleh

DEWI SUSIANA

107011135/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA ALASAN

MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

DEWI SUSIANA

107011135/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA

ALASAN MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA

POKOKNYA

Nama Mahasiswa : DEWI SUSIANA

Nomor Pokok : 107011135

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Pembimbing Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Dr.T.Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 14 November 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : DEWI SUSIANA Nim : 107011135

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA ALASAN

MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : DEWI SUSIANA Nim : 107011135

(6)

i

ABSTRAK

Untuk memajukan industri yang mampu bersaing serta memberikan perlindungan hukum bagi para pendesain diberlakukanlah Undang-Undang Desain Industri Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. Akan tetapi aturan hukum di bidang desain industri belum sepenuhnya mendukung perkembangan desain industri di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari maraknya kasus pembatalan desain industri yang terjadi.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan cara meneliti bahan kepustakaan atau bahan data sekunder. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis dan analisis data yang dilakukan secara kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembatalan desain industri, yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan substantif terhadap pendaftaran desain industri, tidak dipenuhinya unsur kebaruan (novelty) dalam suatu desain industri dan tidak adanya penjelasan persamaan pada pokoknya dalam Undang-Undang Desain Industri Nomor 31 Tahun 2000. Dalam Pasal 26 diatur mengenai pemeriksaan substantif akan tetapi terdapat kelemahan dalam pasal 26 ayat (5) yang menyatakan bahwa pemeriksaan substantif tidak akan dilakukan apabila tidak adanya keberatan dari pihak lain. Dengan tidak adanya pemeriksaan substantif mengakibatkan setiap permohonan desain industri harus dikabulkan dan langsung diberikan sertifikat desain industri. Apabila pemeriksaan substantif tidak dilakukan maka apabila terdapat 2 (dua) desain industri yang memiliki kemiripan ataupun sama, dan 2 (dua) desain industri tersebut tidak diajukan keberatan, maka kedua desain industri tersebut berhak mendapatkan sertifikat desain industri. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya sengketa desain industri dan harus diajukan pembatalan desain industri. Undang-Undang Desain Industri hanya mengenal asas kebaruan (novelty) sesuai ketentuan dalam Pasal 2, yakni pada saat desain industri didaftarkan, tidak ada pengungkapan atau publikasi sebelumnya baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Belum ada Pasal dalam Undang-Undang Desain Industri yang mengatur mengenai persamaan pada pokoknya yang dapat menentukan nilai kemiripan suatu desain industri yang dapat dijadikan acuan untuk menolak atau mengabulkan suatu permohonan desain indutri. Dalam Pasal 2 ayat (2) menggunakan kata ”tidak sama” akan tetapi didalam penjelasannya tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian maupun batasan kata ”tidak sama” ataupun kemiripan antara desain yang satu dengan yang lain yang dapat dikatakan mempunyai unsur persamaan pada pokoknya atau berbeda. Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 533K/Pdt.Sus/2008 Tanggal 25 September 2008 Jo. Putusan Pengadilan Niaga Nomor 05/Desain Industri/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 19 Juni 2008 dapat disimpulkan bahwa pengertian persamaan pada pokoknya dapat diterjemahkan sebagai unsur yang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan baik bentuk, konfigurasi atau komposisi garis dan warna dan atau gabungan daripadanya

(7)

ii

ABSTRACT

The imposition of Law No. 31/2000 on Industrial Design is aimed to develop industry which is able to compete and to give legal protection to designers. However. Legal provisions in industrial design do not support the industrial design in Indonesia. It can be seen from various kinds of cancellation in industrial design.

The research used judicial normative approach, using literature materials and secondary data. The nature of the research was descriptive analysis; the data were analyzed qualitatively.

The results of the research showed that some factors which caused the cancellation of the industrial design were as follows: the registration of the industrial design was not substantively exaimined, the novelty in an industrial deisgn was not fulfilled, and there was no explanation of similarity in Law No. 31/2000 on Industrial Design. Article 26 rules th substantive examination although there is weakness in Article 26, paragraph (5) which states that the substantive examination will not be carried out if there is no complaint from other parties. The absence of substantive examination will cause the certificate for industrial design to be given. Substantive examination will not be carried out if there are 2 (two) industrial designs which resemble to each other; if there is no complaint about them, they have the right to get industrial design certificate. This will cause industrial design dispute; the result is that it has to be cancelled. Law on Industrial Design only deals with the principle of novelty as it is stipulated in article 2 which states that prior it is registered, there is no information or publication either in the written form or orally. There is no article in Law on Industrial Design which rules the resemblance of an industrial design which can be used as the reference for rejecting or accepting a request for an industrial design. Article 2 Paragraph (2) uses the phrase “not similar”, but in its explanation it does not clarify the term “not similar” or not resemble between one design and the other. From the ruling of the Supreme Court No. 533K/Pdt.Sus/2008 on September 25. 2008. in conjunction with the ruling of Commercial Court No. 05/Desain Industri/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst on June 19, 2008, it can be concluded that the term ‘similar’ can be interpreted as the element which does not have significant differences, either in its form, configuration, line composition and color, or the combination of them.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari awal perkuliahan sampai dengan tahap penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tesis ini diberi judul ”PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI KARENA

ALASAN MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA”.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, Penulis tidak lupa ingin mengucapkan banyak terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut dibawah ini. Beliau-beliau tersebut merupakan panutan dan juga motivasi yang mendukung Penulis dari awal masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi Strata-II pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembimbing utama penulis dalam penelitian tesis ini, atas ilmu dan pengajarannya serta bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam proses penyelesaian tesis ini.

(9)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembimbing II penulis yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembimbing III bagi penulis yang telah sabar memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini, serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

5. Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

6. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum, selaku dosen penguji yang telah dengan sabar memberikan masukan yang berati untuk penulisan ini serta informasi dan tata cara penulisan tesis yang benar.

7. Bapak dan Ibu Guru besar juga segenap Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa disebutkan satu per satu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.

(10)

v

8. Para pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam manajemen administrasi yang diperlukan.

9. Kedua orang tua saya yang saya cintai Bapak H. Hamsir Siregar dan Ibu Hj. Siti Mujayanah, serta kakak saya tersayang Tanti Handayani terima kasih atas segala dukungannya.

10. Sepupuku Rini Yunika Andalia, Ricky Hadamean, Iswin Raja Inal dan Lestari terima kasih atas semangatnya.

11. Mayasari, Rahmi, Aussy, Zara dan Shinta yang selalu membantu dan memberikan semangat bagi Penulis.

12. Tengku Harizsyah yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat bagi Penulis.

13. Rekan-Rekan Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Grub A, B, dan C Angkatan 2010 yang telah berjuang dan bekerja bersama-sama selama Penulis menjalankan pendidikan semoga sukses untuk kita semua.

14. Dan tidak lupa juga seluruh staf dan pegawai di Fakultas Hukum, Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum, Perpustakaan pusat USU, dan juga staf di pusat dokumen dan informasi hukum atas segala bantuannya.

Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya masih perlu untuk diperbaiki karena didalamnya masih terdapat

(11)

kekurangan-vi

kekurangan. Untuk itu dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.

Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk tesis ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga tesis ini sedikit banyak juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2012 Hormat Penulis,

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Dewi Susiana

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Desember 1985 3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Status : Belum menikah 5. Agama : Islam

6. Alamat : Jalan Villa Golf Barat II G1 No 148 7. No. Handphone : 081280080089

II. KELUARGA

1. Nama Ayah : H. Hamsir Siregar 2. Nama Ibu : Hj. Siti Mujayanah 3. Nama Kakak : Tanti Handayani 4. Nama Adik : Rico Rivai Siregar

5. Nama Adik : Yulianti Anggraeni Siregar

III. PENDIDIKAN

1. SD : SDN KUTABUMI II TANGERANG (1991-1997) 2. SMP : SLTP NEGERI 12 TANGERANG (1997-2000) 3. SMU : SMUK PAULUS BANDUNG (2000-2003)

4. Strata I : Universitas Parahyangan Bandung Fakultas Hukum (2003-2008) 5. Strata II : Universitas Sumatera Utara Magister Kenotariatan (2010-2012)

(13)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR SINGKATAN... x DAFTAR ISTILAH ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 10 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 11 E. Keaslian Penelitian ... 11

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 13

1. Kerangka Teori ... 13

2. Konsepsi ... 20

G. Metode Penelitian ... 21

1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 21

2. Sumber dan jenis data ... 23

3. Teknik Pengumpulan data ... 25

4. Alat Pengumpulan Data ... 25

5. Analisis Data ... 25

BAB II FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PEMBATALAN DESAIN INDUSTRI ... 28

A. Pengertian dan Pendaftaran Desain Industri ... 28

B. Hak Eksklusif Desain Industri ... 40 C. Masa Berlaku dan Berakhirnya Perlindungan Desain Industri 44

(14)

ix

D. Putusan dan Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan

Pembatalan Desain Industri ... 47

1. Putusan Mahkamah Agung No. 801 K/Pdt.Sus/2011 ... 47

2. Putusan Mahkamah Agung No. 623K/Pdt.Sus/2009 ... 50

3. Putusan Mahkamah Agung No. 533 K/Pdt.Sus/2008 ... 53

4. Putusan Mahkamah Agung No. 166 K/Pdt/Sus/2007 ... 55

5. Putusan Mahkamah Agung No. 022 K/N/HaKI/2006 .... 58

6. Putusan Mahkamah Agung No. 022 K/N/HaKI/2005 .... 60

7. Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/N/HaKI/2005 ... 62

8. Putusan Mahkamah Agung No. 031 K/N/HaKI/2004 .... 64

9. Putusan Mahkamah Agung No. 09 K/N/HaKI/2003 ... 67

10. Putusan Mahkamah Agung No. 04 K/N/HaKI/2003 ... 69

E. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pembatalan Desain Industri ... 74

1. Tidak Dilakukannya Pemeriksaan Substantif Terhadap Pendaftaran Desain Industri ... 74

2. Tidak Dipenuhinya Asas Kebaruan (Novelty) Dalam Suatu Desain Industri ... 77

3. Tidak Adanya Penjelasan Persamaan Pada Pokoknya Dalam Undang-Undang Desain Industri No.31 tahun 2000 82 BAB III AKIBAT HUKUM PENGALIHAN HAK DESAIN INDUSTRI TERHADAP PIHAK KETIGA ... 88

A. Pembatalan Hak Desain Industri ... 88

B. Pengalihan Hak Desain Industri ... 91

C. Akibat Hukum Pengalihan Hak Desain Industri Terhadap Pihak Ketiga ... 96

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN

(15)

x

DAFTAR SINGKATAN

DI : Desain Industri

Dirjen HaKI : Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual HaKI : Hak Kekayaan Intelektual

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata MA : Mahkamah Agung

PN. Niaga : Pengadilan Niaga

TRIPs : Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights

UKM : Usaha Kecil dan Menengah UUDI : Undang-Undang Desain Industri

WIPO : World Intellectual Property Organization

(16)

xi

DAFTAR ISTILAH

Bad Faith : Itikad tidak baik

Economic Rights : Hak ekonomi untuk melarang orang lain yang tanpa

persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan atau mengedarkan barang yang diberi hak desain industri

Exclusive Rights : Hak eksklusif yang bersifat khusus yang diberikan kepada pendesain untuk jangka waktu tertentu

Filing Date : Tanggal penerimaan surat permohonan yang menentukan

saat berlakunya perlindungan desain industri

First To File System : Sistem pendaftaran pertama

Formality Check : Pemeriksaan Administratif

Industrial Designs : Desain Industri

Legal System : Sistem Hukum

Licensee : Penerima lisensi

License Contract : Perjanjian Lisensi

Moral Rights : Hak Moral berupa pencantuman nama pendesain dalam

Daftar Umum Desain Industri

Novelty : Asas kebaruan

Public Domain : Milik Umum atau Milik Publik

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Minyak nyamplung merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dihasilkan dari biji tanaman nyamplung yang banyak tumbuh di daerah pantai, minyak yang dihasilkan dari

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud

Hasil Pengujian Kuat Tarik Bambu dan Baja (Morisco, 1999); dalam (Lanang, 2017) Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Morisco (1994-1999) pada gambar diatas terkait

(3) kepentingan-kepentingan substansi, contohnya perlindungan harta benda. Norma dibentuk untuk melindungi kepentingan-kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban

Hal ini berarti semakin tinggi jumlah sumber informasi maka semakin pendek jarak yang diperlukan oleh petani karet untuk menghubungi aktor lain dalam jaringan komunikasi. Beragamnya

Kritik ini ditujukan pada subjek (ego) yang berusaha merengkuh dan memahami secara total fenomena atau objek tertentu, seraya menunjukkan bahwa fenomena/ objek tersebut adalah

Pola pengertian agama yang dikemukakakan Schuon sering ditarik dalam diskursus pluralitas, spiritual dan teologi, namun belum banyak yang melakukan pengkajian secara

Pada beberapa penelitian telah dikembangkan sistem otomatisasi kunci pintu ini dengan beberapa metode seperti Voice Recognition , metode ini melakukan perintah