• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI PROYEK

3.1 Deskripsi Umum

Nama Proyek : Bandung Sports Club Lokasi : Sub-Wilayah Karees

Jl. Jakarta, Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring

Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Swasta Sumber Dana : Swasta

Tema : Arsitektur Tropis

3.2 Program Kegiatan

3.2.1 Latar Belakang Pemilihan Kegiatan

Pemenuhan kebutuhan masyarakat di sebuah wilayah, merupakan hal yang sangat penting dalam pertimbangan perencanaan. Dalam teori perencanaan, terdapat lima hal pokok yang merupakan kebutuhan manusia untuk terus hidup yang diangkat menjadi dasar-dasar di dalam perencanaan. Kelima hal tersebut adalah wisma (tempat tinggal), karya (tempat bekerja), marga (jaringan pergerakan), suka (tempat

Gambar 3.1 Site Bandung Sports Club

(2)

Olahraga merupakan salah satu bentuk kegiatan rekreasi utama yang dibutuhkan oleh manusia. Dalam perencanaan fasilitas olahraga, pemilihan kegiatan olahraga yang akan ada di dalam fasilitas olahraga seharusnya memperhatikan keragaman sumber daya masyarakat, sehingga nantinya fasilitas olahraga yang tersedia di Kota Bandung dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Bandung sebagai sasaran penggunanya, terutama dilihat dari faktor kemampuan dan kesanggupan sosial-ekonomi masyarakatnya.

Pemilihan kegiatan olahraga dapat dilihat juga dari faktor internal, menurut Baud-Bovy dan Lawson (1998) faktor internal merupakan kondisi sosial-ekonomi yakni hubungan antara kondisi sosial-budaya dengan standar fasilitas rekreasi yang terdiri dari : (1) jenis kelamin; (2) usia; (3) jumlah anggota keluarga; serta (4) waktu luang yang tersedia. Sebagai contoh, semakin lama pendidikan seseorang dan semakin tinggi kelompok sosial-ekonomi seseorang maka semakin banyak kegiatan dan variasi pengalaman rekreasi orang tersebut.

Fasilitas olahraga sebagai suatu fasilitas rekreasi di perkotaan dapat memiliki dua fungsi utama dalam kehidupan perkotaan, yakni sebagai sarana rekreasi dan juga sebagai pengikat lingkungan. Pengikat lingkungan disini maksudnya adalah fasilitas olahraga menjadi sarana interaksi sosial masyarakat di sekitar tempat tinggal/lingkungan tinggalnya. Kedua fungsi utama ini juga dapat dijadikan dasar dalam pemilihan kegiatan olahraga pada fasilitas olahraga.

Jenis olahraga yang banyak diminati di Kota Bandung juga dapat menjadi salah satu pertimbangan yang digunakan dalam penentuan pemilihan kegiatan olahraga yang ada pada fasilitas olahraga. Berdasarkan survey dan pengolahan data oleh Budi Diwycitta Rarasati dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 21 No.2, diketahui bahwa jenis olahraga yang paling banyak dilakukan oleh penduduk Kota Bandung adalah lari/atletik (21%), bulu tangkis (18%), futsal (17%), sepak bola (9,5%), senam (9,5%), dan renang (9,5%).

(3)

Sumber : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2010

Dari keenam jenis olahraga yang paling diminati di Kota Bandung, hampir seluruh fasilitas dari jenis olahraga tersebut seringkali digunakan hingga mencapai batas maksimalnya.

Pada diagram diatas, dapat dilihat pada olahraga bulu tangkis dan futsal pada waktu-waktu tertentu permintaan pemakaian fasilitas olahraga melewati batas kapasitas maksimum dari fasilitasnya. Biasanya ketika permintaan yang masuk telah melebihi kapasitas terdapat calon pengguna yang tidak diperkenankan menggunakan fasilitas. Hal seperti ini dapat menjadi salah satu penghambat kegiatan berolahraga seseorang bahkan sekelompok orang, karena fasilitas dari suatu jenis olahraga yang tersedia di Kota Bandung tidak dapat menampung permintaan berolahraga dari jenis olahraga tersebut.

Diagram 3.1

Rata-rata Permintaan Pemakaian Fasilitas Olahraga Bulu Tangkis dan Futsal di Kota Bandung

(4)

Sumber : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2010

Selain dari keenam jenis olahraga yang paling diminati Kota Bandung ini, terdapat pula beberapa jenis olahraga yang fasilitasnya pada wa

ktu

-waktu tertentu fasilitas-fasilitas tersebut tingkat permintaan dalam pemakaiannya melewati batas maksimum, sehingga terdapat calon pengguna yang tidak dapat menggunakan fasilitas karena sudah terlalu penuh. Hal tersebut terjadi pada jenis fasilitas olahraga basket, tenis, billiard, dan golf. Jenis-jenis olahraga tersebut memanglah bukan jenis olahraga yang paling diminati, namun memiliki target pasarnya tersendiri.

Selain jenis-jenis fasilitas olahraga yang belum optimal karena penyediaannya yang masih belum dapat menampung seluruh permintaannya, terdapat pula penyediaan fasilitas yang dirasa terlalu banyak. Terdapat dua karakteristik dalam penyediaan dan permintaan, pertama jenis fasilitas olahraga yang permintaannya tidak terlalu banyak, sementara fasilitasnya sangat banyak, lalu terdapat pula jenis fasilitas olahraga yang fasilitasnya sangat sedikit namun peminatnya juga sangat sedikit.

Selain dilihat dari jenis olahraga yang banyak diminati di Kota Bandung, untuk menentukan pemilihan kegiatan olahraga pada fasilitas

Diagram 3.2

Rata-rata Permintaan Pemakaian Fasilitas Olahraga Basket, Tenis, Billiard, dan Golf di Kota Bandung

(5)

olahraga dapat pula dilihat dari persebaran fasilitas olahraga yang sudah ada di kota Bandung.

Gambar 3.2 Persebaran Fasilitas Olahraga Bulu Tangkis

Sumber: KONI Kota Bandung 2006

Gambar 3.3 Persebaran Fasilitas Olahraga Sepak Bola

(6)

Dalam pemilihan kegiatan olahraga pada suatu fasilitas olahraga atau Sport Club, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan, diantaranya: (1) Sasaran pengguna Sport Club, dilihat dari kondisi sosial-ekonomi penggunanya; (2) Jenis olahraga yang banyak diminati; (3) Fungsi fasilitas olahraga, yakni sebagai sarana rekreasi dan sebagai pengikat lingkungan di perkotaan; dan (4) Persebaran fasilitas olahraga pada setiap daerah yang ada di Kota Bandung. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, dapat disimpulkan, kegiatan yang akan diwadahi di dalam Bandung Sport Club adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Olahraga

Gambar 3.5 Persebaran Fasilitas Olahraga Senam

Sumber: KONI Kota Bandung 2006

Gambar 3.6 Persebaran Fasilitas Olahraga Futsal

(7)

b. Kegiatan Komersil c. Kegiatan Bermain d. Kegiatan Administrasi

3.2.2 Kegiatan

Adapun jenis-jenis kegiatan yang berlangsung di Bandung Sports Club ini adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga ini merupakan fasilitas yang disediakan pengelola untuk tujuan rekreasi dan untuk menjaga kebugaran tubuh pengunjung Bandung Sports Club. Kegiatan ini berupa kegiatan latihan olahraga dan pertandingan olahraga skala menengah, Olahraga yang disediakan antara lain :

 Olahraga bola : Futsal, Basket, dan Tenis Lapangan

Olahraga senam : Fitness, Aerobik, dan Yoga

 Olahraga Air : Renang 2. Kegiatan Komersil

Kegiatan ini lebih merupakan fasilitas pelengkap bagi fasilitas utama. Fungsi-fungsi komersil yang ada antara lain cafe food and drink dan toko olahraga.

3. Kegiatan Bermain

Kegiatan ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan untuk pengunjung yang membawa anak datang ke sport club ini, yaitu tempat bermain anak.

4. Kegiatan Administrasi

 Menentukan jadwal sewa lapangan dan fasilitas olahraga baik untuk member ataupun untuk masyarakat umum.

 Membuat program-program olahraga dan hiburan yang akan dilaksanakan.

 Mengurusi urusan penyewaan dan pemberian informasi mengenai fasilitas yang ada.

(8)

 Melakukan kerjasama dan mengurusi urusan penyewaan dengan para penyewa fasilitas komersial seperti cafe dan toko olahraga.

3.2.3 Analisis Pengguna dan Aktivitas

Pengguna merupakan orang-orang yang berada di dalam Sport Club, yang berhubungan dengan aktivitas dan fasilitas di dalamnya. Adapun jenis pengguna dibedakan menjadi dua, diantaranya adalah:

1. Pengunjung

a. Analisis Target Pemasaran Bandung Sport Club

Jika dilihat dari faktor kondisi eksisting, denah yang digunakan dalam perencanaan Bandung Sport Club ini berlokasi di Jl. Jakarta Kota Bandung, yang di mana disekitar lokasi tersebut terdapat berbagai macam kalangan masyarakat mulai dari kalangan atas, bawah, dan menengah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengunjung Bandung Sport Club ini berasal dari masyarakat umum Kota Bandung dari berbagai kalangan. Dikarenakan Bandung Sport Club ini dibuat dengan tujuan sebagai pusat olahraga dan rekreasi, dan rata-rata pengunjung dapat mengajak serta keluarganya untuk melakukan kegiatan olahraga dan rekreasi tersebut, maka rentang usia pengunjung diperkirakan berada di kisaran 3-65 tahun.

b. Analisis Aktivitas Pengunjung Bandung Sport Club

Analisis aktivitas pengunjung Bandung Sport Club ini ditinjau dari kegiatan yang terjadi setiap harinya. Bandung Sport Club memiliki sirkulasi dimana pengunjung dapat datang secara individual maupun secara berkelompok dengan keluarga ataupun rekannya. Adapun aktivitas pengunjung tersebut diantaranya:

 Aktivitas Golongan Usia 3-14 Tahun

Merupakan golongan untuk balita dan anak-anak. Golongan pada usia ini datang dengan didampingi oleh orang tua atau pun walinya. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini pada Sport Club, diantaranya:

(9)

- Locker room: Anak-anak disertai orang tuanya menyimpan barang atau mengganti pakaian

- Kid’s club: Untuk anak-anak disediakan area bermain indoor dan disertai oleh pengawas ruangan sehingga orang tua bisa beraktivitas lain tanpa direpotkan oleh anak-anaknya

- Area basah anak-anak: Berenang pada kolam renang khusus anak-anak yang tersedia

- Restaurant & Cafe: Di tengah kegiatan anak-anak biasanya orang tua menyempatkan anak-anak untuk beristirahat dan makan

- Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan - Playground: orang tua membiarkan anak-anaknya bermain

selepas mandi pada area bermain anak dan orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anaknya

- Pulang: Setelah semua aktivitas selesai, dilanjutkan dengan meninggalkan Sport Club

 Aktivitas Golongan Usia 15-22 Tahun

Merupakan golongan pelajar (remaja) dan dewasa muda. Golongan pada usia ini biasanya datang berkelompok minimal 2 orang. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini pada Sport Club, diantaranya:

- Datang: Berkelompok minimal 2 orang

- Locker room: Biasanya golongan ini membawa handuk pribadi untuk mandi, sehingga mereka hanya menyimpan barang pribadi pada locker dan berganti pakaian di changing room

- Fitness:

o Personal trainer, pada golongan ini umumnya banyak yang menggunakan jasa personal trainer untuk kebutuhan dalam pembentukan tubuh

(10)

o Cardio, biasanya aktivitas pertama yang dilakukan adalah orahraga dengan menggunakan peralatan cardio dan melakukan streching sesaat dekat dengan peralatan tersebut

o Machine, setelah sesaat membakar kalori dengan cardio, golongan ini mulai dengan aktivitas pembentukan tubuh dengan menggunakan alat machine sesuai denga kebutuhan mereka

- Olahraga: Adapun aktivitas olahraga selain fitness pada Bandung Sport Club ini adalah futsal, basket, tenis lapangan, yoga dan renang

- Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan, pada golongan ini jarang melakukan aktivitas steam atau sauna terlebih dahulu

- Cafe & Lounge: Area yang menjadi favorit bagi golongan ini, karena mereka dapat berkumpul terlebih dahulu sebelum pulang untuk bersosialisasi dengan teman-temannya

- Pulang: Setelah semua aktivitas selesai, dilanjutkan dengan meninggalkan Sport Club tersebut

 Aktivitas Golongan Usia 23-39 Tahun

Merupakan golongan yang berprofesi. Golongan pada usia ini biasanya datang secara individu sebelum berangkat atau setelah pulang bekerja. Adapun para ibu rumah tangga yang datang secara individu maupun berkelompok untuk bersosialisasi. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini pada Sport Club, diantaranya:

- Fitness:

o Locker room: meletakan barang pribadi o Streching pada area yang disediakan

o Membakar kalori dan melatih jantung dengan alat cardio o Pembentukan tubuh dengan menggunakan machine

(11)

o Mengikuti sarana kelas yang ada, pada umumnya kelas yoga untuk relaksasi.

o Istirahat pada Cafe & Lounge yang tersedia

o Mandi pada shower, sekaligus mengambil barang pribadi di locker room

- Olahraga: Adapun aktivitas olahraga selain fitness pada Bandung Sport Club ini adalah futsal, basket, tenis lapangan, yoga dan renang. Kegiatan olahraga lapangan biasanya dilakukan sepulang bekerja sehingga waktu yang digunakan lebih banyak dan kemudian dilanjutkan dengan mandi di shower room serta mengambil barang pribadi di locker room - Cafe & Lounge: Bersantai menghabiskan waktu sekaligus

makan malam dan bersosialisasi bisnis dengan rekan kerja - Pulang

 Aktivitas Golongan Usia >40 Tahun

Pada umumnya golongan usia ini datang secara individu maupun berkelompok. Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh golongan usia ini pada Sport Club, diantaranya:

- Fitness: Melakukan stretching, mengikuti sarana kelas yang disediakan, cardio, dan mandi pada area

- Olahraga: Melakukan permainan-permainan pada arena atau lapangan yang tersedia seperti lapangan tenis, lapangan futsal dan lapangan basket

Dibawah ini adalah gambar diagram alur kegiatan pengguna Bandung Sport Club.

(12)

Sumber : Analisia Pribadi 2015

2. Pengelola

a. Analisis Struktur Organisasi Bandung Sport Club

Sport Club merupakan sarana dimana pengunjung melakukan self service yaitu para pengunjung dapat beraktivitas pada sarana tersebut tanpa harus dibantu pengelola kecuali bagi mereka yang menggunakan jasa personal trainer atau pelatih olahraga, sedangkan untuk fasilitas rekreasi, seperti restaurant, pengunjung dilayani dengan menggunakan jasa yang disediakan sesuai dengan kebutuhan.

Ditinjau dari dasar organisasi pusat kebugaran dan rekreasi yang merupakan sarana yang menawarkan fasilitas dan jasa pelayanan harus terdiri dari:

DATANG

CEK ID RESTAURANT

ORANG DEWASA

ANAK-ANAK MAKAN & MINUM SOSIALISASI/ BISNIS LOCKER ROOM KID’S CLUB OLAHRAGA BERENANG LOCKER SHOWER PULANG OLAHRAGA GYM BERENANG TENIS FUTSAL BERSANTAI/ BEREKREASI CAFE LOCKER LOCKER ROOM LOCKER SHOWER LOCKER Diagram 3.3

(13)

Sumber : Analisia Pribadi 2015

General Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab atas brand tersebut.

Operation Manager, yaitu orang yang mengatur jalannya operasional perusahaan.

Sales Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengatur penjualan membership atau penjualan jasa.

Finance Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab mengatur keuangan.

 Staff

Analisis struktur organisasi pengelola Bandung Sport Club ditinjau dari hasil survey yang telah dilakukan dapat dilihat dari diagram berikut ini:

b. Analisis Aktivitas Pengelola Bandung Sport Club

Pola aktivitas pengelola Bandung Sport Club ditinjau dari struktur organisasinya dibagi menjadi :

 Divisi Operasional

Terdiri dari manager operasional, asisten manager, dan kelompok staff operasional yang terdiri dari greeter, towel service, terapis, keamanan, teknisi, dan cleaning service. Aktivitas yang dilakukan pada dasarnya berkaitan dengan melayani pengunjung yang datang.

 Divisi Marketing

Terdiri dari manager marketing dan sales, asisten manager, Diagram 3.4

Struktur Organisasi Pengelola Bandung Sport Club

GENERAL MANAGER DIVISI OPERASIONAL DIVISI MARKETING DIVISI ADMINISTRASI DIVISI PENJUALAN DIVISI PELATIHAN

(14)

Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016

berkaitan dengan menawarkan atau menjual pelayanan jasa kepada para pengunjung.

 Divisi Administrasi

Terdiri dari manager administrasi, manager keuangan, sekretaris, dan kelompok staff. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan mengatur proses keuangan dan data para pengunjung.

 Divisi Pelatihan

Terdiri dari manager trainer, asisten manager, kelompok staff personal trainer dan instructor. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan pengaturan jadwal latihan para pengunjung.

 Divisi Penjualan

Terdiri dari manager penjualan, asisten manager, dan kelompok staff penjualan pada cafe serta penjualan aksesoris olahraga dan produk perawatan. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan menangani penjualan makanan, minuman serta penjualan produk kepada pengunjung.

Maka pola aktivitas pengelola Bandung Sport Club adalah sebagai berikut:

Diagram 3.5

Alur Kegiatan Pengelola Bandung Sport Club

GENERAL MANAGER KARYAWAN KANTOR PERSONAL TRAINER STAFF

(15)

Sumber : Analisia Pribadi 2015

3.2.4 Pengguna Bandung Sports Club

Berdasarkan analisis pengguna dan aktivitas pengguna dari Bandung Sports Club, orang-orang yang akan menggunakan ruang-ruang di dalam fasilitas ini diantaranya:

1. Pengunjung

Pengunjung fasilitas ini dibagi menjadi dua, yaitu pengunjung yang merupakan anggota fasilitas serta pengunjung non - anggota, kelompok anak-anak dengan orang tua, kelompok remaja, kelompok pengunjung dewasa (pria dan wanita). Kegiatan kedua jenis pengunjung ini tidak banyak berbeda, mengingat semua fasilitas di dalam sport club ini pada dasarnya terbuka untuk umum. Kegiatan anggota di dalam fasilitas ini bervariasi sesuai kegiatan apa yang mereka ikuti.

(16)

Pengelola berfungsi untuk menentukan program atau rencana-rencana mengenai kegiatan-kegiatan di sport club ini dan menjaga keberlangsungan dari sport club ini serta melakukan dokumentasi mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di sport club ini.

3.2.5 Program Aktivitas

Program aktivitas pada sport club ini terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu : 1. Pengunjung

a. Olahraga

Kegiatan Pengguna Waktu Ket. Ruang

Latihan

Fitness Anggota

Hari Senin - Minggu Senin - Jum’at: 09.00-21.00 Sabtu - Minggu: 08.00 - 18.00 Indoor R. Fitness Aerobik

dan Yoga Anggota

Hari Senin - Minggu Senin – Jum’at: 09.00 - 21.00 Sabtu - Minggu: 08.00 - 18.00 Indoor Studio Aerobik dan Yoga Berenang Umum

Hari Senin - Minggu Senin - Jum’at: 09.00-20.00 Sabtu - Minggu: 08.00 - 18.00 Outdoor Ket: khusus hari jum’at diadakan Woman’s Day sepanjang hari Kolam Renang

Futsal Umum Setiap Hari

09.00 - 20.00 Indoor Lap. Futsal Tenis Lapangan Umum Setiap Hari 09.00 - 20.00 Indoor Lap. Tenis Tabel 3.1

(17)

Basket Umum Setiap Hari

09.00 - 20.00 Indoor

Lap. Basket

b. Leisure Time

Kegiatan Pengguna Waktu Ket. Ruang

Makan dan Minum Umum Setiap Hari 09.00 - 20.00 Indoor Cafe dan Restaurant Area Bermain Anak

Umum Setiap Hari

09.00 - 20.00 Indoor

Kid’s Zone

Belanja Perlengkapan

Olahraga

Umum Setiap Hari

09.00 - 20.00 Indoor

Toko Olahraga

2. Pengelola dan Administrasi

Pengelola bertugas terutama untuk pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada di pusat olahraga. Administrasi bertugas mengurus semua urusan administrasi pengunjung dan pegawai, serta urusan dengan pihak luar.

Kegiatan Pengguna Waktu Ket. Ruang

Administrasi dan Keuangan Pegawai administrasi Senin - Jum’at 09.00 - 17.00 Ruang Adminitrasi Pengelola Pegawai Setiap Hari: Selasa - Sabtu: 09.00 Khusus Senin hari Ruang Pengelola

Sumber: Analisis Pribadi 2015

Sumber: Analisis Pribadi 2015

Tabel 3.2

Program Aktivitas Leisure Pengunjung

Tabel 3.3

(18)

Minggu: 09.00 - 21.00 dan hari pegawai pengelola Penerimaan Tamu Karyawan Disesuaikan dengan jam aktif fasilitas

Perfasilitas olahraga Penjaga Keamanan Satpam Setiap hari 24 Jam Pengamanan dilakukan per shift Ruang Keamanan Pengawas Renang Lifeguard

Jam Aktif Kolam Renang Ruang Pengawas Instruktur Fitness dan Senam Ahli Kebugaran

Jam Aktif Fitness Center dan Ruang

Senam

Ruang Instruktur

Ahli Kesehatan

Jam aktif semua fasilitas olahraga

Ruang Kesehatan

3.2.6 Kebutuhan Ruang

Berdasarkan pada sasaran pengguna dan program aktivitas sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, maka dalam Sports Club yang akan dirancang ini memiliki beberapa fasilitas yang disediakan untuk mewadahi kebutuhan pengguna di dalamnya, diantaranya :

1. Fasilitas Olahraga Indoor 2. Fasilitas Olahraga Outdoor 3. Fasilitas Penunjang

4. Fasilitas Pengelola

5. Fasilitas Pelayanan Gedung dan Servis 6. Fasilitas Tempat Parkir dan Ruang Terbuka

Berikut ini adalah beberapa hasil dari analisis, beserta studi literatur dan preseden, mengenai kebutuhan ruang yang ada pada setiap fasilitas di dalam sports club berdasarkan pengguna, aktivitas pengguna, sifat ruang beserta kriterianya.

Sumber: Analisis Pribadi 2015

(19)

1. Fasilitas Olahraga Indoor a. Fitness Center

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Anggota, Instruktur  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Latihan beban  Mandi  Melatih  R. Penerima

 sifat ruang : publik

 kriteria : memiliki luasan sedang dengan pencahayaan dan ventilasi yang baik dan memiliki orientasi yang jelas, untuk mengarahkan pengunjung

R. Fitness

 sifat ruang : privat

 kriteria : terdapat cermin pada satu sisi dinding, dinding menggunakan bahan yang kedap suara, memiliki luasan yang cukup besar, pencahayaan dan ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan

 R. Instruktur  sifat ruang : privat

 kriteria : memiliki ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup  R. Locker, R.

Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik. WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang.

 Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : memiliki ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup Tabel 3.4

(20)

b. Yoga dan Aerobik

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Anggota, Instruktur  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Melakukan Senam Aerobik  Melakukan Yoga  Mandi  Melatih  R. Penerima

 sifat ruang : publik

 kriteria : memiliki luasan yang sedang dengan pencahayaan dan ventilasi yang baik dan memiliki orientasi yang jelas, untuk mengarahkan pengunjung

 Studio Yoga

 sifat ruang : privat

 kriteria : terdapat cermin pada satu sisi dinding, dinding kedap terhadap suara, cukup luas untuk mengakomodasi berbagai macam gerakan senam, memiliki pencahayaan dan ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan  R. Instruktur  sifat ruang : privat

 kriteria : memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik  R. Locker, R.

Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : memiliki ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.

Tabel 3.5

(21)

 Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : memiliki ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup c. Futsal Hall

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Anggota, Umum  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Bermain Futsal  Mandi  Menonton Pertandingan  Menunggu Giliran Bermain  R. Tunggu

 sifat ruang : publik

 kriteria : memiliki pencahayaan dan ventilasi yang baik, dekat dan mudah di akses dari lapangan futsal

 Lapangan Futsal

 sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7 meter, bahan material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan suara, orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup lapangan yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran internasional

 Area Penonton

 sifat ruang : publik

 kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, memiliki akses sirkulasi yang mengarahkan penonton

Tabel 3.6

(22)

 R. Locker, R. Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.  Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup

d. Basket Hall

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Anggota, Umum  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Bermain Basket  Mandi  Menonton  R. Tunggu

 sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik, dekat dan mudah di akses dari lapangan Basket

 Lapangan Basket

 sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7 meter, material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan suara, orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup lapangan yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran

Tabel 3.7

(23)

Pertandingan  Menunggu Giliran Bermain internasional  Area Penonton

 sifat ruang : publik

 kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, memiliki akses sirkulasi yang mengarahkan penonton

 R. Locker, R. Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.  Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : memiliki ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup

e. Tenis Hall

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Anggota, Umum  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Bermain Tenis

 R. Tunggu  sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik, dekat dari lapangan Tenis  Lapangan

Tenis

 sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan yang cukup agar tidak menyilaukan pemain, ventilasi yang baik, untuk mencapai kenyamanan termal, tinggi plafon minimal 7

Tabel 3.8

(24)

 Mandi  Menonton Pertandingan  Menunggu Giliran Bermain

meter, material dinding dan langit-langit yang tidak memantulkan suara, orientasi lapangan utara-selatan, menggunakan material penutup lapangan yang tidak licin, ukuran lapangan sesuai dengan standar ukuran internasional, pintu masuk penonton di desain agar mudah dilihat dan selebar mungkin

 Area Penonton

 sifat ruang : publik

 kriteria : terletak pada sisi memanjang lapangan, terdapat jarak dan pembatas antara penonton dengan tribun, dimensi tempat duduk umum minimal 0,4 m x 1 m dan dimensi tempat duduk VIP 0,5 m x 1 m

 R. Locker, R. Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.  Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup

2. Fasilitas Olahraga Outdoor a. Kolam Renang

Pengguna Aktivitas Kebutuhan Kriteria dan Sifat Ruang

Tabel 3.9

(25)

Ruang Anggota, Umum  Menyimpan Barang  Mengganti Pakaian  Berenang  Bersantai  Mandi Bilas  Melatih  R. Penerima

 sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, memiliki orientasi yang jelas, untuk mengarahkan pengunjung

 Kolam Dewasa

 sifat ruang : publik

 kriteria : menggunakan standar ukuran kolam dan keselamatan  Kolam Anak

 sifat ruang : publik

 kriteria : tidak terlalu dalam, serta menggunakan standar yang ada, bentuknya tidak standar, terdapat alat permainan

 R. Locker, R. Ganti, dan R. Shower/Toilet

 sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik, WC dipisahkan dengan ruang locker, namun masih dalam satu kelompok ruang yang mudah di akses.  Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup

3. Fasilitas Penunjang a. Cafe

Tabel 3.10

(26)

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Pengelola, Karyawan Cafe  Menyimpan Barang  Menyiapkan Makanan & Minuman  Menyajikan Makan & Minum  Makan & Minum  Mencuci Tangan  Bersantai  Buang Air  R. Penerima & Kasir

 sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, nyaman dan memiliki suasana mengundang bagi para tamu

 Dapur

 sifat ruang : servis

 kriteria : sistem penghawaan yang cukup, dekat dengan jalur servis, terletak dekat dengan gudang penyimpanan bahan makanan

 Ruang Makan

 sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, nyaman, suasana dapat menambah selera makan, kapasitas mencukupi, dekat dengan parkir, mudah dilihat dari jalan raya

 R. Locker Karyawan Cafe

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik  Gudang

Bahan Makanan

 sifat ruang : servis

 kriteria : bersih dan kering, ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup

b. Kid’s Zone

Tabel 3.11

(27)

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Karyawan Kid’s Zone  Menyimpan Barang  Menjaga Anak  Bermain-main  Menunggu Anak Bermain  R. Penerima & R. Tunggu

 sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik

 Area Bermain

 sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, kapasitas mencukupi, material lantai dan dinding di desain dengan keamanan dan kenyamanan yang tinggi untuk menghindari bahaya saat anak bermain

 R. Locker Karyawan Kid’s Zone

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik

c. Toko Olahraga

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Karyawan

 Menyimpan

Barang  R. Kasir

 sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik Tabel 3.12

(28)

Toko Olahraga  Menjual Perlengkapan Olahraga  Membeli  Membayar  Area Penjualan/ R. Display Peralatan

 sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi efisien, kapasitas mencukupi, ruang display harus menarik untuk menarik minat pembeli  R. Locker

Karyawan

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik  Gudang  sifat ruang : servis

 kriteria : luasan sedang, ventilasi dan pencahayaan baik

d. Poliklinik

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Dokter, Asisten, Karyawan Apotik  Berobat  Konsultasi Kesehatan  Membeli Obat  Memeriksa  R. Penerima & R. Tunggu

 sifat ruang : publik

 kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik  Apotik

 sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien dan kapasitas mencukupi untuk display barang

 R. Locker  sifat ruang : privat Tabel 3.13

(29)

Pasien  Mendaftar  Menunggu  Menjual Obat Karyawan Apotik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan baik

 R. Dokter  sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup, tertutup dan steril  R. Perawatan

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : material dinding akustik agar tidak bising, mudah di akses, baik dari lapangan maupun tribun penonton

e. Mushola

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Pengelola, Karyawan

 Berwudhu  Beribadah

 R. Wudhu  sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Shalat

 sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, kapasitas mencukupi

4. Fasilitas Pengelola

Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Mushola

(30)

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

General Manager, Sekretaris  Mengawasi Seluruh Kinerja Staff  Bekerja  Menerima Tamu  Rapat dengan Para Ketua Divisi & Pengelola Fasilitas  R. General Manager

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi yang efisien, material dinding akustik

 R. Tamu GM  sifat ruang : semi privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien

 R. Sekretaris GM

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, sirkulasi yang efisien, dekat dengan R. Bekerja GM Manager Divisi Pelatihan, Asisten Manager,  Menerima Laporan  Bekerja  Menerima Tamu  R. Manager Divisi Pelatihan

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi yang efisien, material dinding akustik

 R. Asisten Manager

 sifat ruang : semi privat

(31)

Staff  Rapat  Melatih Pengunjung  R. Staff Divisi Pelatihan

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi yang efisien Manager Divisi Marketing, Asisten Manager, Staff  Menerima Laporan  Bekerja  Menerima Tamu  Rapat  Menyiapkan dan Menyimpan Berkas  R. Manager Divisi Marketing

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi yang efisien, material dinding akustik

 R. Asisten Manager

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Staff

Divisi Marketing

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik

Manager Divisi Penjualan, Asisten Manager, Staff  Menerima Laporan  Bekerja  Menerima Tamu  Rapat  Menyiapkan  R. Manager Divisi Penjualan

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Asisten Manager

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Staff

Divisi

 sifat ruang : semi privat

(32)

dan

Menyimpan Berkas

Penjualan yang efisien

Manager Divisi Operasional, Asisten Manager, Staff  Bekerja  Rapat  Mengawasi dan Merawat Gedung  R. Manager Divisi Operasional

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Asisten Manager

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Staff

Divisi Operasional

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi efisien Manager Divisi Administrasi, Manager Keuangan, Sekretaris, Staff Administrasi, Staff  Menerima Laporan  Bekerja  Menerima Tamu  Rapat  Menyiapkan dan Menyimpan  R. Manager Divisi Administrasi

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Manager Keuangan

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Sekretaris

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

(33)

Keuangan Berkas  Mengatur Keuangan dan Administrasi Anggota Sports Club  R. Staff Administrasi

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Staff Keuangan

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik Pengelola, Staff, Karyawan  Menerima Tamu  Mengatur Pendaftaran Member  Rapat Para Divisi dan Pengelola Fasilitas  Menyimpan Arsip-arsip Penting Fasilitas  Lobby, Receptionist

 sifat ruang : publik

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Tamu

Kantor

 sifat ruang : semi privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  R. Rapat

Pengelola

 sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

 R. Arsip  sifat ruang : privat

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik  Pantry

 sifat ruang : servis

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, sirkulasi efisien

(34)

 Beristirahat Sejenak

 kriteria : luasan sedang, pencahayaan dan ventilasi yang baik, material dinding akustik

5. Fasilitas Pelayanan Gedung, Servis dan Parkir

Pengguna Aktivitas Kebutuhan

Ruang Kriteria dan Sifat Ruang

Pengunjung, Pengelola, Karyawan  Memarkir Kendaraan  Drop off Pengunjung dan Pengelola  BAK dan BAB  Menjaga Keamanan  Membersihkan  Parkir Pengunjung  Parkir Pengelola  Parkir Servis

 sifat ruang : publik

kriteria : tidak menimbulkan kemacetan, ada drop off untuk pengunjung dan servis, setiap 25 penonton membawa 1 mobil, orientasi parkir tidak membingungkan, parkir pengunjung dan pengelola dipisahkan dengan parkir servis, susunan ruas-ruas parkir di desain sehingga dapat tercipta sebuah ruangan terbuka yang dapat diubah untuk pelaksanaan sebuah kegiatan seperti senam jantung, aerobik, dll, sirkulasi kendaraan pengunjung dan pengelola harus dipisahkan dengan sirkulasi kendaraan servis

 Toilet / WC  sifat ruang : servis

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik Tabel 3.16

(35)

Gedung  Pengaturan Teknis Bangunan  Bongkar Muat Barang  Menerima Barang  Memperbaiki Peralatan  Mengambil Uang

 ATM Center  sifat ruang : publik

 kriteria : ventilasi dan pencahayaan yang baik, luasan sedang

 R. Keamanan

 Sifat ruang : privat

 Kriteria : Perletakan ruangan yang strategis, sehingga memiliki view seluas mungkin ke arah penonton yang datang dan pergi, mudah dalam pencapaian, dekat parkir

 Gudang Barang dan Peralatan

 sifat ruang : servis

 kriteria : ventilasi baik, pencahayaan yang cukup, dekat jalur servis, jalur servis dapat dilalui alat pengangkut barang

 R. Kontrol  sifat ruang : privat

 kriteria : ventilasi baik dan pencahayaan yang cukup  R. Panel

Listrik

 sifat ruang : servis

 kriteria : kering, dekat jalur servis, jauh dari area publik dan privat, dinding ruangan tahan terhadap api

 R. Genset

 sifat ruang : servis

 kriteria : kering, dekat jalur servis, jauh dari area publik dan privat, dinding ruangan tahan terhadap api

 R. Pompa Air

 sifat ruang : servis

 kriteria : kering, dekat jalur servis, jauh dari area publik dan privat, dinding ruangan tahan terhadap api

(36)

Data kebutuhan ruang dan program aktivitas diperoleh dari hasil analisis dan studi beberapa literatur, yaitu Architect’s Data oleh Ernst Neufert dan hasil laporan tugas akhir Sdr. Mohammad Shadeq dengan kasus yang sama.

(37)

3.3 Studi Banding Proyek Sejenis

Pendekatan yang diambil salah satunya adalah studi banding terhadap proyek yang sama yaitu D’Groove Sport and Wellness Center, Singgasana Sports and Recreation Center, dan Bikasoga Sport Center. Data yang di dapatkan berdasarkan hasil observasi lapangan dan studi literatur di internet.

3.3.1 D’Groove Sport and Wellness Center

D’Groove adalah salah satu fasilitas olahraga yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta No.27 Bandung. Gedung olahraga ini mempunyai fasilitas olahraga lengkap yang berstandar internasional. D’Groove dibangun untuk memenuhi kebutuhan berolahraga dari semua kalangan dan golongan dengan konsep One Stop Sportainment, yakni sebuah fasilitas yang tidak hanya menyediakan berbagai macam fasilitas dan sarana olahraga untuk aktivitas olahraga saja, tetapi juga menyediakan fasilitas penunjang seperti sarana dan prasarana hiburan diantaranya, fasilitas untuk relaksasi tubuh.

D’Groove memiliki fasilitas utama seperti, area fitness dengan luas 500 m2, studio yoga 200 m2, spinning studio 150 m2, aerobic room 200 m2, kolam renang, area squash, lapangan badminton indoor, lapangan basket indoor, lapangan futsal indoor dan tempat latihan beladiri. Selain itu d’groove juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang yang bersifat hiburan seperti, sauna dan whirpool, spa, hair and beauty salon, kid’s zone, dan juice bar. D’Groove juga menyediakan fasilitas untuk male locker room sebanyak 350 unit dan female locker room sebanyak 250 unit.

Gambar 3.7 D’Groove Sport and Wellness Center

(38)

Fasilitas-fasilitas yang ada di D’Groove menggunakan standar

internasional seperti pada lapangan futsal indoor yang berstandar FIFA dengan ukuran lapangan lebih besar yakni 21X30 meter. Material yang digunakan untuk lapangannya juga menggunakan teraflex atau karpet berbahan sejenis karet yang di import langsung dari brazil.

3.3.2 Singgasana Sports and Recreation Center

Singgasana Sports and Recreation Center terletak di Jl. Galuh Pakuan Barat No.3 Cibaduyut, Bandung. Singgasana Sports and Recreation Center ini merupakan salah satu fasilitas olahraga dan rekreasi

yang terdapat di kawasan perumahan Singgasana Pradana Cibaduyut Bandung. Fasilitas ini awalnya disediakan hanya untuk masyarakat yang tinggal di perumahan singgasana pradana untuk berolahraga dan berekreasi, namun perkembangannya fasilitas ini dapat digunakan oleh masyarakat umum dari semua kalangan dan golongan dengan sistem member atau anggota.

Gambar 3.9 Lapangan Futsal Indoor D’Groove

(39)

Fasilitas yang ada pada singgasana sport and recreation center tidak hanya fasilitas yang digunakan untuk berolahraga saja, namun juga terdapat fasilitas untuk rekreasi dan hiburan, serta fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas olahraga yang ada diantaranya, kolam renang air hangat dan air dingin semi indoor dan semi olympic size, fitness center, lapangan basket indoor, lapangan badminton, lapangan tenis indoor, squash indoor, dan tenis meja indoor. Fasilitas untuk hiburan dan rekreasi diantaranya, sauna dan whirlpool serta terdapat sarana batting practice softball atau baseball pertama di Bandung dengan menggunakan mesin dari USA.

Di dalam singgasana

sport and recreation center juga terdapat beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti, auditorium, function room, sport shop, dan pool side cafe. Singgasana sport and recreation center dapat dijadikan juga tempat untuk mengadakan event-event seperti, seminar kesehatan, perayaan ulang tahun, dan event kejuaraan. singgasana sport and recreation center menggunakan standar internasional dan material dengan kualitas yang baik untuk setiap fasilitasnya seperti pada lapangan basket dan lapangan badminton indoor yang menggunakan lantai parket jati untuk material lapangannya, dan lapangan tenis indoor dibuat dengan menggunakan lantai hard-court

Gambar 3.11 Kolam Renang Singgasana Sports and Recreation Center

(40)

terbaik.

3.3.3 Bikasoga Sports Center

Pada awalnya Bikasoga Sports Center bernama Bandung Selatan Sport Center (BSSC), karena secara geografis kawasannya terletak di bagian selatan kota Bandung. BSSC awalnya merupakan sarana olahraga yang terdiri dari lapangan tenis indoor dan outdoor serta kolam renang yang hanya diperuntukkan penggunaannya bagi karyawan dan pensiunan Bank Indonesia saja, namun pada tahun 1995 berganti nama menjadi BIKASOGA yang merupakan singkatan dari Bank Indonesia Kawasan Sarana Olahraga dan mulai terbuka untuk masyarakat umum.

Seiring berjalannya waktu, mengikuti perkembangan global dan tuntutan pemenuhan kebutuhan pasar, BIKASOGA mengalami beberapa perubahan dan penambahan sarana seperti Gedung Pertemuan Balai Sartika, 2 (dua) buah Lapangan Tenis Indoor, 8 (delapan) buah Lapangan Badminton Indoor, Kolam Renang, Fitness Center, dan 2 (dua) buah Lapangan Futsal Indoor. Luas kawasan Bikasoga Sports Center seluas 6.950 m2 dan memiliki kapasitas area parkir yang dapat menampung lebih dari 500 kendaraan.

Bikasoga memiliki lapangan tenis indoor yang menggunakan batu granit sebagai material lapangannya dengan ukuran yang berstandar internasional, dengan kapasitas hall yang dapat menampung 2000 orang. Lapangan badminton sebanyak delapan buah yang menggunakan karpet untuk lapangannya dengan standar ukuran internasional dan memiliki hall yang dapat menampung 2000 orang. Lapangan futsal indoor yang

Gambar 3.12 Lapangan Basket dan Lapangan Tenis Singgasana Sports

Sumber: singgasanasports.blogspot.com

Gambar 3.13 Bikasoga Sports Center

(41)

menggunakan rumput sintesis standar internasional. Bikasoga juga memiliki fasilitas kolam renang semi indoor untuk dewasa dan anak-anak.

Berikut merupakan tabel

perbandingan dari ketiga Sport Center yang dikaji.

No. Objek Kajian

D’Groove Sport and Wellness Center Singgasana Sports and Recreation Center Bikasoga Sports Center 1. Lokasi Jl. Soekarno-Hatta No.27 Bandung Jl. Galuh Pakuan Barat No.3 Cibaduyut, Bandung Jl. Suryalaya Indah No. 1-3 Buah Batu, Bandung

2. Luas Lahan 3000 m2 - 6.950 m2

3. Tipe Gedung

Olahraga Tipe C Tipe C Tipe B

4. Kapasitas Hall

Olahraga ± 1000 penonton ± 1000 penonton 2000 penonton

5.

Sistem Pelayanan Fasilitas

Member dan Non Member

Member dan Non Member

Member dan Non Member

6. Fasilitas Utama

Fitness Center Aerobic Studio Body and Mind

 Kolam Renang  Fitness Center  Lapangan  Kolam Renang  Fitness Center  Lapangan Gambar 3.14 Lapangan Badminton dan Lapangan Tenis Bikasoga

Sumber: Dokumentasi Pribadi 2015

Gambar 3.15 Lapangan Futsal Bikasoga

Sumber: Dokumentasi Pribadi 2015

Gambar 3.16 Kolam Renang Bikasoga

Sumber: Dokumentasi Pribadi 2015

Tabel 3.17

(42)

 Kolam Renang  Area Squash  Lapangan Badminton Indoor  Lapangan Basket Indoor  Lapangan Futsal Indoor  Tempat Latihan Beladiri  Lapangan Badminton  Lapangan Tenis Indoor  Squash Indoor  Tenis Meja Indoor  Lapangan Tenis Indoor  Lapangan Badminton Indoor 7. Fasilitas Penunjang  Sauna dan Whirpool Spa Hair and Beauty Salon Kid’s Zone Juice Bar Cafe Toko Olahraga  Kantor Pengelola  Auditorium  Function Room  Toko Olahraga  Pool Side Cafe  Kantor Pengelola  Convention Hall  Toko Olahraga  Restaurant  Kantor Pengelola 8. Struktur Atap Hall Lapangan Olahraga Dome, Rangka Ruang, Baja Rangka Ruang, Baja Dome, Rangka Ruang, Baja 9. Sistem Penghawaan Penghawaan alami dari celah antara bangunan dengan atap dan bukaan jendela

Penghawaan alami dari celah antara bangunan dengan atap

Penghawaan alami dari celah antara bangunan dengan atap 10. Penutup Lantai Lapangan Olahraga  Lapangan Badminton : Terraflex  Lapangan  Lapangan Basket : Parket Jati  Lapangan  Lapangan Futsal : Rumput Sintesis  Lapangan Tenis

(43)

Futsal : Terraflex  Lapangan Basket : Terraflex Badminton : Parket Jati  Lapangan Tenis Indoor : Lantai Hard-Court Indoor : Granit  Lapangan Badminton : Karpet Karet 11. Sirkulasi

Vertikal Lift dan Tangga Tangga Tangga

12. Utilitas

 sumber air berasal dari air tanah dan PDAM  terdapat tiang

dan listrik kabel  pembuangan ke

riol kota

 sumber air berasal dari air tanah dan PDAM  terdapat tiang

dan listrik kabel  pembuangan ke

riol kota

 sumber air berasal dari air tanah dan PDAM  terdapat tiang

dan listrik kabel  pembuangan ke riol kota 13. Vegetasi terdapat sedikit tanaman dan pepohonan terdapat tanaman dan pepohonan di sekitar parkiran terdapat tanaman dan pepohonan di sekitar parkiran 14. Topografi Kontur relatif datar Kontur relatif datar Kontur relatif datar

15. Kelebihan  mudah dijangkau karena banyak dilalui angkutan umum  terdapat banyak fasilitas di dalamnya  lapangan yang luas dengan material standar internasional  integrasi antar  zonasi bangunan baik  pengaturan sirkulasi kendaraan cukup jelas dan baik

 terdapat banyak pepohonan sehingga memberikan kesan sejuk dan teduh  pencahayaan  hall olahraga dapat menampung banyak orang untuk event  memiliki area

parkir yang luas dan dapat menampung 500 kendaraan  fasilitas penunjang untuk latihan maupun

(44)

No. Kajian Kesimpulan

1. Lokasi

lokasi harus berada di lokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau dari pusat kota, dan dekat dengan fungsi pendidikan, fungsi pemukiman penduduk, fungsi perkantoran, dan fungsi komersil karena Bandung Sports Club ini di peruntukkan untuk semua kalangan masyarakat.

2. Luas Lahan

area yang diperlukan cukup luas mengingat fungsi yang akan diwadahi cukup kompleks. Luas lahan bisa mencapai 3 Ha. penghawaan bangunan cukup baik kegiatan lainnya cukup memadai 16. Kekurangan  lahan parkir kurang memadai  tidak terdapat tribun, tidak mendukung ketika ada pertandingan  fasilitas penunjang seperti kamar ganti dan bilas tidak cukup luas

 tidak terdapat fasilitas untuk pejalan kaki di dalam kawasan sport club  fasilitas tidak terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya  bangunan hall olahraga kurang terawat Tabel 3.18

(45)

3. Fasilitas Utama

fasilitas utama yang menjadi substansi dalam perancangan Bandung Sports Club ini yaitu :

 fasilitas olahraga yang bisa dijadikan sebagai tempat berlatih dan bertanding antar club

 fasilitas hiburan yang bisa dijadikan sebagai wahana rekreasi dan bersantai

4. Fasilitas Penunjang

fasilitas penunjang yang menjadi substansi dalam perancangan Bandung Sports Club ini yaitu :

 kantor pengelola

 pelayanan servis baik untuk pengunjung maupun servis untuk bangunan

5. Penghawaan dan Pencahayaan

penghawaan dan pencahayaan diusahakan menggunakan penghawaan dan pencahayaan yang alami dan ramah terhadap lingkungan

6. Sistem Struktur

penggunaan struktur harus bisa mewadahi kebutuhan ruang yang luas dan dinamis tanpa sekat dan kolom untuk menunjang gerak dan kegiatan olahraga di dalamnya

7. Material

material yang digunakan harus tahan lama terutama pada material penutup lantai lapangan, menggunakan material yang aman dan tidak licin

8. Zonasi dan Sirkulasi zonasi dan sirkulasi antara ruang publik dan privat harus jelas, terpisah dan terdapat batas yang jelas

9. Sirkulasi Vertikal karena bangunan ini hanya berfungsi satu dan dua lantai maka sirkulasi vertikal utama adalah tangga

10. Sistem Pelayanan Fasilitas

karena pada setiap fasilitas yang ada memerlukan perawatan yang berbeda-beda, sehingga pada Bandung Sports Club ini menyediakan sistem pelayanan fasilitas yang diperuntukkan untuk anggota dan non anggota, seperti untuk fasilitas fitness center menggunakan sistem pelayanan member

(46)

Kesimpulan dari sintesis tersebut merupakan aspek yang perancang pertimbangkan dan akan dimasukan ke dalam perancangan bangunan Bandung Sports Club.

3.4 Lokasi Proyek

3.4.1 Penentuan Tapak

a. Latar Belakang Pemilihan Tapak

Pemilihan tapak untuk sarana Bandung Sports Club ini berdasarkan pada fungsi bangunan ini sendiri tetapi tetap memperhatikan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota dan kriteria pemilihan tapak.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No.18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031, bahwa Pemerintah Kota Bandung menentukan Rencana Tata Ruang dan Wilayah di kota Bandung untuk perencanaan dan perancangan sarana olahraga yang termasuk ke kawasan budidaya yakni Ruang Terbuka Non Hijau (sarana olahraga) ke dalam 6 Sub Wilayah Kota, Diantaranya: (1) SWK Bojonegara, (2) SWK Cibeunying, (3) SWK Arcamanik, (4) SWK Tegalega, (5) SWK Karees, dan (6) SWK Gedebage.

(47)

Berdasarkan peta persebaran fasilitas olahraga kota Bandung diatas, berikut adalah tabel analisis fasilitas dan sarana olahraga yang tersebar di setiap Sub Wilayah Kota Bandung, baik fasilitas dan sarana olahraga milik pemerintah maupu fasilitas dan sarana olahraga yang dikelola dan dimiliki oleh swasta.

No. Sub Wilayah

Kota Fasilitas Olahraga Alamat

Status Kepemilikan

1. SWK Bojonegara

1. Sampoerna Jl. Padasaluyu Swasta 2. El Dorado

The Family Club

Jl. Dr. Setiabudi Swasta

3. GOR

Padjadjaran Jl. Pajajaran Pemerintah 4. Gelanggang

Taruna Bojonegara

Jl. Sarimanis Pemerintah

5. Karang Setra

Plaza Jl. Sirnagalih Swasta

2. SWK Cibeunying

1. SOR Hockey

Cikutra Jl. Cikutra Pemerintah 2. SOR Tenis

Taman Maluku

Jl. Taman

Maluku Pemerintah 3. SOR Saparua Jl. Saparua Pemerintah 4. GGM

Merdeka Jl. Merdeka Pemerintah

3. SWK Tegalega

1. GOR Tenis

Caringin Jl. Caringin Pemerintah 2. Singgasana

Sports and Jl. Galuh Pakuan

Barat Swasta

Tabel 3.19

(48)

Center 3. D’Groove Sport and Wellness Center Jl. Soekarno Hatta Swasta 4. SWK Arcamanik SPORT

Arcamanik Jl. Pacuan Kuda

Pemerintah (sedang dalam pembangunan) 5. SWK Gedebage GOR Gedebage - Pemerintah (sedang dalam pembangunan) 6. SWK Karees 1. Lodaya

Sports Center Jl. Lodaya Pemerintah 2. SOR/GOR

Persib Jl. Ahmad Yani Pemerintah 3. Bikasoga

Sports Center

Jl. Suryalaya

Indah Swasta

Kesimpulan :

Dari hasil analisis fasilitas dan sarana olahraga yang tersebar di berbagai Sub Wilayah Kota Bandung, baik fasilitas dan sarana olahraga milik pemerintah maupun swasta, dapat dilihat bahwa untuk SWK Bojonegara, SWK Cibeunying, fasilitas dan sarana olahraga sudah cukup memadai. SWK Arcamanik, dan SWK Gedebage sedang berlangsung pembangunan fasilitas dan sarana olahraga baru dan terpusat untuk masing-masing SWK yang akan digunakan untuk pertandingan dan latihan dengan berbagai cabang olahraga di dalamnya.

Sementara itu, untuk SWK Karees dan SWK Tegalega masih minimnya fasilitas dan sarana olahraga, sehingga perlu nya penambahan fasilitas dan sarana olahraga yang dapat mewadahi kebutuhan masyarakat di Sub Wilayah Kota ini untuk berolahraga.

c. Penentuan Sub Wilayah Kota (SWK)

(49)

Dalam penentuan Sub Wilayah Kota untuk tapak Bandung Sports Club ini, ada dua pertimbangan berdasarkan, yakni (1) kriteria pemilihan tapak untuk kegiatan olahraga, dan (2) rencana pengembangan sarana dan prasarana olahraga dari Dinas Pemuda dan Olahraga kota Bandung.

1. Kriteria Pemilihan Tapak

Untuk penentuan tapak sebuah fasilitas olahraga, dapat dilihat berdasarkan kriteria pemilihan tapak pada tabel di bawah ini.

No. Kriteria Tapak

1. Tinjauan terhadap struktur kota

Berada di kawasan yang mendukung kegiatan yang dilakukan, dekat dengan kawasan pendidikan, pemukiman penduduk, kawasan perkantoran, dan kawasan komersil

2. Pencapaian tapak

Merupakan olahraga rekreasi yang bersifat harian, sehingga pemilihan tapak sebaiknya tidak jauh dari perkotaan, dan mudah dicapai

3. Area pelayanan Merupakan olahraga rekreasi dengan ruang lingkup perkotaan

4. Persyaratan lain

Tanah milik pemerintah atau pribadi. Tersedia jaringan utilitas. Ukuran lahan tapak yang mencukupi baik untuk bangunan dan parkir

2. Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Olahraga

Pada rencana pengembangan sarana dan prasarana olahraga dari Dinas Pemuda dan Olahraga, kota Bandung akan membangun

Tabel 3.20 Kriteria Pemilihan Tapak

(50)

Berdasarkan kriteria pemilihan tapak dan rencana pengembangan sarana dan prasarana olahraga dari Dinas Pemuda dan Olahraga kota Bandung, tapak untuk Bandung Sports Club berada di Sub Wilayah Kota Karees.

3.4.2 Penentuan Lokasi

a. Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Berdasarkan Tabel 3.21 Kriteria Pemilihan Lokasi dibawah ini. Gambar 3.18 Analisis SWK Karees

Sumber: Analisa Pribadi 2015

LODAYA SPORTS CENTER Jl. Lodaya No. 22 Bandung Fasilitas : - GOR Bulutangkis - GOR Squash - Lapangan Softball - GOR Voli Pasir - Lapangan Sepak Bola BIKASOGA SPORTS CENTER Jl. Suryalaya Indah Fasilitas : - Kolam Renang - Lapangan Futsal - Lapangan Tenis - Lapangan Badminton - Fitness Center SOR / GOR PERSIB

Jl. Ahmad Yani Bandung Fasilitas :

(51)

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota

Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil.

2. Wilayah Pengembangan

Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Bandung.

3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan.

4. Pencapaian atau Aksesibilitas

Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum, maupun pribadi.

5. Area Pelayanan

Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersil, community dan fungsi training.

6. Utilitas Kota / Lingkungan

Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site. (listrik, air, telefon, drainase, dll)

7. Status Kepemilikan Ada status hak milik

8. Nilai Lahan Sebaiknya nilai lahan diusahakan seminimum mungkin. 9. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya

yang masuk kedalam bangunan.

10. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

11. Ukuran Lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncanakan. (> 1 Ha)

12. Kontur Tapak / Topografi

Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan.

b. Analisa Pemilihan Lokasi

Sumber: Time-Saver Standard for Building Types dan Hasil Olah Data

Tabel 3.21 Kriteria Pemilihan Lokasi

(52)

Alternatif Lokasi untuk proyek ini adalah :

2. Penilaian Lokasi

Penilaian terhadap lokasi didasarkan pada kriteria-kriteria pemilihan lokasi, sehingga didapatkan lokasi yang tepat. Berikut dibawah ini Tabel 3.22 Analisa Penilaian Lokasi.

Alternatif 1 :

Lokasi berada di Jl. Jakarta, dengan luas lahan ± 2.3 Ha, terletak di kawasan Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring, Sub Wilayah Kota Karees.

Gambar 3.19 Alternatif Lokasi 1

Sumber: Google Earth

Alternatif 2 :

Lokasi berada di Jl. Jendral Ahmad Yani, dengan luas lahan ± 2.1 Ha, terletak di kawasan Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring, Sub Wilayah Kota Karees.

Gambar 3.20 Alternatif Lokasi 2

Sumber: Google Earth

Alternatif 3 :

Lokasi berada di Jl. Martanegara, dengan luas lahan ± 1.2 Ha, terletak di kawasan Kecamatan Lengkong, Kelurahan Turangga, Sub Wilayah Kota Karees.

Gambar 3.21 Alternatif Lokasi 3

(53)

Kriteria

Lokasi

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Luas Lahan (3) 2.3 Ha (3) 2.1 Ha (3) 1.2 Ha Pencapaian ke Lokasi (3)

mudah karena dapat diakses dari segala tempat dikota Bandung, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum

(3)

mudah karena dapat diakses dari segala tempat dikota Bandung, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum

(3)

mudah karena dapat diakses dari segala tempat dikota Bandung, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum RTRW Kota Bandung (3) Sub Pelayanan RTNH (3) Sub Pelayanan RTNH (3) Sub Pelayanan RTNH Tinjauan Terhadap Struktur Kota (3)

berada dekat dengan pusat kota dengan tingkat kepadatan penduduk sedang, dan merupakan daerah pengembangan rekreasi, pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan pendidikan (3)

berada dekat dengan pusat kota dengan tingkat kepadatan penduduk sedang, dan merupakan daerah pengembangan

rekreasi, perdagangan, dan perkantoran

(2)

berada dekat dengan pusat kota dengan tingkat kepadatan penduduk sedang, dan merupakan daerah pengembangan rekreasi, pendidikan perdagangan dan perkantoran Fungsi Lahan Sekitar (3) pemukiman penduduk, pendidikan, perkantoran, perdagangan (2) perkantoran, perdagangan (2) pemukiman penduduk, pendidikan, perkantoran, perdagangan Tabel 3.22

(54)

Eksisting GOR Bandung GOR dan Lapangan Sepak Bola Pemukiman Penduduk Topografi (3) Relatif Datar (3) Relatif Datar (3) Relatif Datar Pengenalan Entrance (3)

mudah, berada pada sisi Jl. Jakarta

(3)

mudah, dekat dengan perempatan jalan dan lampu merah

(3)

mudah, berada pada sisi Jl. Pelajar Pejuang 45

Total Nilai 24 23 21

Peringkat 1 2 3

3. Penetapan Lokasi

Berdasarkan penilaian secara umum untuk lokasi site ternyata yang memiliki skor paling banyak adalah lokasi Alternatif 1 yaitu lokasi yang berada di Jl. Jakarta dengan luas lahan ± 2.3 Ha, terletak di kawasan Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring, Sub Wilayah Kota Karees, Kota Bandung.

c. Deskripsi Lokasi

a.) Orientasi Lokasi Terhadap Kota Bandung

Lokasi perancangan ini berada di wilayah kota Bandung. Secara makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus berdekatan dengan pemukiman penduduk, fasilitas transportasi umum, kawasan pendidikan dan harus dapat di akses dengan mudah. Hal ini untuk mencapai target sasaran pengguna dari semua golongan.

Sumber: Analisa Pribadi 2015

Keterangan :

(55)

1) Lokasi : Jl. Jakarta, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung

2) Luas Lahan : 2.3 Ha 3) Batas Lahan

 Batas Utara : Jl. Jakarta, Pertokoan, Perkantoran

 Batas Selatan : Pemukiman Penduduk

 Batas Timur : Pemukiman Penduduk, Pertokoan

 Batas Barat : Pemukiman TNI AD, Perkantoran 4) Rona Lingkungan

Pada wilayah ini memiliki peraturan bagi pembangunan gedung olahraga kota Bandung, sebagai berikut :

KDB : 60 % KLB : 1.8 KDH : 25 %

Gambar 3.22 Orientasi Lokasi Terhadap Kota Bandung

(56)

5) Potensi Lokasi

 Transportasi untuk kendaraan berada di jalan yang lebar

 Memiliki jalur utilitas yang baik

 Berada di Jl. Jakarta yang memiliki jalur jalan satu arah

 Pencapaian ke lokasi cukup mudah karena banyak angkutan umum yang melalui Jl. Jakarta

 Lokasi berada dekat dengan pemukiman penduduk, perkantoran, pendidikan dan kawasan komersil

6) Aksesibilitas dan Pencapaian Lokasi

Pada perancangan Bandung Sports Club ini, aksesibilitas dan pencapaian lokasi merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan, mengingat sasaran penggunanya adalah masyarakat dari berbagai tempat dan wilayah di kota Bandung. Lokasi Bandung Sports Club dapat dicapai menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Adapun angkutan umum yang dapat mengakses lokasi Bandung Sports Club via Jl. Jakarta, diantaranya :

Gambar 3.23 Orientasi Lokasi Terhadap Struktur Kota Bandung

Gambar

Tabel 3.14   Kebutuhan Ruang Mushola
Gambar 3.7 D’Groove Sport and Wellness Center  Sumber: Dokumentasi Pribadi 2015
Gambar 3.11 Kolam Renang Singgasana Sports and Recreation Center  Sumber: Dokumentasi Pribadi 2015
Gambar 3.12 Lapangan Basket dan Lapangan Tenis Singgasana Sports  Sumber: singgasanasports.blogspot.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dana yang dianggarkan untuk Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan selama 1 periode pemerintahan pimpinan daerah terpilih (5 tahun plus 1 tahun

Dengan sistem pembelajaran daringnya, SPADA Indonesia memberikan peluang bagi mahasiswa dari satu perguruan tinggi tertentu untuk dapat mengikuti suatu mata kuliah

Pengelolaan kawasan Desa Sukarara secara ekowisata dapat dikatakan berhasil memberikan dampak positif baik bagi warga desa, kehidupan social warga desa, perekonomian

Cara yang dilakukan dalam pencucian uang antara lain dengan menginvestasikan, mentransferkan, membelanjakan, mengirim, meng- hibahkan atau perbuatan lain atas harta

Penelitian ini menunjukan terdapat earning management dalam perusahaan yang masuk dalam tahapan growth, mature dan stagnant akan tetapi untuk perbedaan perilaku tidak ada,

Hasil uji secara simultan dengan F hitung sebesar 18,056, oleh karena itu F hitung > F tabel (18,056 > 2,45), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat

Pengawasan terhadap kegiatan yang didanai dari Alokasi Dana Desa (ADD) dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang berwenang dan masyarakat melalui BPD sesuai