NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Kendati dari lagging indikator mengkonfirmasikan IHSG dalam trend konsolidasi, Namun sisi lainya, sinyal up reversal bagi indeks bursa domestik ini potensial bisa terjadi, seperti tercermin dari stochastic yang menunjukan IHSG berada dalam area jenuh jual, indikasinya potensi pelemahan mulai terbatas dan terbuka peluang untuk upside..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5174.007 -14.107 6254 4487.930
LQ-45 878.714 -4.957 1014 2547.589
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun sebesar 14,11 poin (0,27%) dari 5.188,11 menjadi 5.174,01. Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah menanti keputusan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada) yang akan diputuskan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis (25/9). Di sisi lain, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dikabarkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter, segera setelah Jokowi-JK dilantik. Sentimen dari AS, survei awal Markit Economics menunjukkan indeks manufakfur AS mencapai level tertinggi lebih dari empat tahun terakhir pada level 57,9 di September. Namun bursa saham AS ditutup melemah akibat kecemasan investor akan perlambatan ekonomi dunia, terutama ekonomi di area euro. Kontraksi terjadi di aktivitas bisnis Perancis dan perlambatan manufaktur di Jerman. Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh ketidakstabilan kondisi geopolitik di Timur Tengah. AS memulai serangan udara pertama melawan ISIS dan menargetkan aset ISIS di Suriah Timur bersama dengan sekutu Arab. Dari Jepang, data PMI awal manufaktur turun menjadi 51,7 di September dari 52,2 di Agustus. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah yang dipicu oleh penguatan Yen dengan penurunan sebesar 38,45 poin (0,24%) dari 16.205,90 menjadi 16.167,45. Indeks Shanghai Composite ditutup naik sebesar 33,86 poin (1,47%) dari 2.309,72 menjadi 2.343,58. Indeks Hang Seng juga ditutup naik sebesar 84,54 poin (0,35%) dari 23.837,07 menjadi 23.921,61. Dari Eropa, data manufaktur serta sektor jasa di area euro di bulan September tanpa terduga tumbuh pada laju terlambat di tahun ini, meningkatkan tekanan pada Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memberikan stimulus tambahan. Berdasarkan data PMI yang meliputi kedua industri area euro yakni manufaktur dan jasa turun ke level 52,3 di September dari 52,5 di Agustus. Data manufaktur area euro bulan September turun ke level terendah sejak Juli 2013 menjadi 50,5 dari 50,7 di Agustus. Selain itu, aktivitas bisnis Perancis yang meliputi sektor jasa serta manufaktur untuk data awal di bulan September juga melambat menjadi 49,1 dari 49,5 di bulan Agustus. Sementara itu, menanggapi data ekonomi area euro, Presiden ECB, Mario Draghi berkomitmen untuk menjadi lebih aktif bagi pemulihan ekonomi di zona tersebut. Adapun mayoritas bursa Eropa tentatif
Isu di pasar global masih terkait perlambatan ekonomi global dan keamanan geopolitik. Hubungan Jepang dan Rusia memanas menyusul kunjungan pejabat senior Rusia ke pulau sengketa kedua negara sehingga Jepang umumkan sanksi baru bagi Rusia. Indikasi perlambatan ekonomi global terlihat dari data-data ekonomi Cina, Amerika dan Eropa yang dirilis baru-baru ini. Kepercayaan bisnis Jerman pada September turun ke 104,7 dari 106,3 di bawah perkiraan 105,8. Penurunan itu karena risiko ekonomi dan politik di zona Eropa meningkat. Ekonomi Jerman di 2Q14 juga terkontraksi dan pertumbuhan Eropa melambat karena tingginya tensi politik internasional dan tingkat pengangguran. Goldman Sachs turunkan proyeksi pertumbuhan Cina di 3Q dan 4Q 2014 menjadi 7,1% dari sebelumnya 7,3% dan 7,2%. Sedang pertumbuhan ekonomi tahun 2014 melambat menjadi 7,3% dari perkiraan sebelumnya 7,7% dan pertumbuhan tahun 2015 diprediksi turun menjadi 7,1% dari perkiraan sebelumnya 7,6%. Penurunan perlambatan itu sehubungan dengan kebijakan Cina untuk turunkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 guna kurangi akumulasi risiko keuangan dan tekanan kebijakan stimulus. Tahun 2016 dan 2017 pertumbuhan ekonomi Cina diprediksi Goldman Sachs turun ke sekitar 6,7% karena adanya potensi perlambatan. World Trade Organization (WTO) juga pangkas outlook perdagangan dunia menjadi 3,1% dari 4,7% akibat konflik regional dan wabah Ebola. WTO juga pangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia tahun 2015 dari 5,3% ke 4%. Selain itu Ketua The Fed, Janet Yellen, memperingatkan kemungkinan The Fed akan naikkan suku bunga lebih cepat dari yang diproyeksikan saat ini. Sentimen itu diperkirakan masih membebani bursa saham global, termasuk Indonesia. Sentimen domestik terkait dengan pengambilan keputusan RUU Pilkada oleh DPR pada hari ini. Sejumlah pihak di partai politik menyebutkan akan ada kejutan penentuan suara RUU Pilkada, yang dipersepsikan terjadi manuver politik dalam penentuan RUU Pilkada itu. Hal itu bisa saja pengaruhi bursa saham domestik di tengah minimnhya katalis. Dari perspektif teknikal, tekanan jual diperkirakan berlanjut pada perdagangan hari ini. Indeks akan menguji support level 5165, dan terdapat gap di level 5148. Di sisi lain, apresiasi rupiah dapat menjadi sentimen positif. Berkurangnya kebutuhan US dolar untuk pembayaran utang jatuh tempo di Q3 2014 dan kepentingan AS untuk menjaga target pertumbuhan ekonominya terkait dengan ekspor diharapkan menjaga stabilitas rupiah.
DAILY REPORT
25 September 2014• Rajawali akan menguasai mayoritas saham BWPT • BTEL dan UNSP terancam gagal bayar bunga obligasi. • S&P turunkan peringkat utang BTEL menjadi default
• PGAS bangun 2500m jaringan koneksi di 3 kota di Jawa Timur • WSKT peroleh kontrak baru Rp 1,4 triliun
• SMGR cari pinjaman hingga Rp 840 miliar • MTDL gandeng IDN dan Microsoft
• RALS susun kebijakan untuk raih target kinerja • ACES akan buka tiga gerai baru
• CPGT dan KCKGP entitas berbeda
• MNCN revisi target pertumbuhan pendapatan iklan • BMRI optimis DPK tumbuh di atas 10% pada 2015 • MEGA agresif di bisnis kartu kredit
• BPFI targetkan Rp 200 miliar dari rights issue Desember 2014 • BPFI akan membentuk perusahaan pembiayaan
• BBCA dapat pinjaman $500juta, targetkan kredit 2014 naik 10% • KIJA kerja sama dengan 20 investor Taiwan kembangkan Morotai • SMRA ekspansi 9 kota
• PJAA ekspansi Rp 2,5 triliun • BKSL akan bangun mal Rp800 miliar
Support Level 5163/5152/5130
Resistance Level 5196/5218/5229
Major Trend Up
Minor Trend Down
25 September 2014
25 September 2014
Grup Rajawali berpeluang menguasai minimal 51,28% saham BW Plantation (BWPT). Grup Rajawali menjadi pembeli siaga dalam rights issue BWPT. Nilai penerbitan saham baru dengan HMETD tersebut berkisar Rp 10,5-11,1 triliun.
Bakrie Telecom (BTEL) dan Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) terancam gagal bayar bunga obligasi. Bakrie Telecom digugat oleh investor di New York Amerika Serikat akibat gagal bayar obligasi senilai USD 380 juta. Bakrie Telecom dianggap melanggar ketentuan pada obligasi senilai USD 380 juta dengan tidak membayar dua kali pembayaran bunga dan terindikasi akan mengalami gagal bayar (default) terhadap obligasi tersebut. Universal Investment Advisory SA, Vaquero Master EM Credit Fund Ltd, dan Trucharm Ltd merupakan tiga penggugat Bakrie Telecom Pte Ltd, PT Bakrie Telecom Tbk., PT Bakrie Network, dan PT Bakrie Connectivity di Pengadilan New York.
Bakrie Telecom (BTEL) melakukan rapat pada Rabu (24/9) di Singapura untuk mendiskusikan penataan kembali utang senilai USD 380 juta. Standard & Poor's menurunkan peringkat utang
BTEL menjadi
default
, sedangkan Fitch Ratings Ltd. memberiperingkat yang memberikan sinyal segera terjadi wanprestasi setelah BTEL gagal membayar kupon obligasi sebesar USD 21,8 juta pada November lalu.
Media Nusantara Citra (MNCN) mengkoreksi target pertumbuhan pendapatan iklan pada tahun ini menjadi kurang dari 10% dibandingkan dengan pendapatan iklan tahun lalu. Sebelumnya, perseroan menargetkan pendapatan iklan pada tahun ini sebesar 16%-20% dari pendapatan iklan 2013. Adapun revisi target tersebut mengikuti kondisi industri stasiun televisi FTA yang kurang menggembirakan karena efek pemilihan umum dan perkembangan ekonomi Indonesia.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) membangun sekitar 2.500 meter jaringan koneksi eksisting di 3 kota di Jawa Timur untuk mengalirkan gas bumi ke 31 pelanggan baru di sektor industri dan komersial di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Calon pelanggan itu akan mengkonsumsi gas bumi lebih dari 2,4 juta meter kubik per hari atau setara dengan mengkonsumsi 25.000 kilo liter/bulan. Sebanyak 7 dari 31 pelanggan tersebut telah melaksanakan gas in penyaluran gas bumi sebesar 500.000 meter kubik per hari. Konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi untuk pelanggan industri baru tersebut diperkirakan bisa menghemat biaya konsumsi energi hingga Rp 180 miliar/tahun. Saat ini PGN SBU II telah mengoperasikan 770 km pipa distribusi dan mengalirkan ke lebih dari 13.147 pelanggan industri, komersial, UMKM dan rumah tangga. Secara nasional melalui jaringan distribusi selama ahun 2013, PGN menyalurkan sebanyak 827 MMSCFD atau setara dengan 145.000 barel minyak per hari kepada lebih dari 100.000 pelanggan rumah tangga dan 3.000 pelanggan industri, UKM komersial dan SPBG.
Waskita Karya (WSKT) memperoleh kontrak pembangunan kawasan properti terintegrasi senilai Rp 1,4 triliun di Surabaya. Pengerjaan superblok tersebut akan dimulai tahun ini. Hingga Agustus 2014, perseroan mencatat kenaikan menjadi 10,75 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 7,6 triliun. Sementara itu, target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 18,7 triliun.
Semen Indonesia (SMGR) akan mencari pinjaman sebesar Rp 600-840 miliar untuk membiayai ekspansi pabrik baru di Jayapura, Papua. Pinjaman tersebut setara 50-70% dari investasi pabrik sekitar Rp 1,2 triliun. Saat ini, perseroan masih dalam tahap pencarian lahan dan akan disusul dengan proses perijinan pabrik.
Pembangunan pabrik diperkirakan dimulai pada 2015. Sesuai rencana, pabrik tersebut akan berkapasitas 600 ribu ton hingga 1 juta ton per tahun. Pada semester II-2014, SMGR belum berencana menarik fasilitas pinjaman baru untuk membiayai ekspansi. Saat ini, perseroan terus melanjutkan pembangunan pabrik di Indarung, Sumatera Barat, dengan total investasi Rp 3,84 triliun dan pabrik di Rembang, Jawa Tengah, senilai Rp 4,45 triliun.
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) tengah mencari langkah strategis untuk meningkatkan kunjungan toko seiring dengan lesunya kondisi pengunjung toko pada September 2014. Hal ini diduga karena lesunya perekonomian. Guna mencapai kinerja yang baik, saat ini perseroan juga sedang menyusun sejumlah kebijakan, terutama dalam bidang efisiensi dan promosi. Perseroan masih belum bisa memastikan apakah target pendapatan tahun akan direvisi atau tetap akan dikejar.
Ace Hardware Indonesia (ACES) akan membuka tiga gerai baru pada kuartal terakhir tahun ini. Hal ini merupakan bagian dari rencana ekspansi perseroan pada tahun yakni menambah 15 gerai Ace Hardware. Hingga saat ini perseroan sudah membuka 12 gerai baru Ace. Untuk tiga gerai yang akan dibuka, satu gerai belokasi di luar Jawa dan dua gerai di Pulau Jawa.
Metrodata Electronics (MTDL) akan meningkatkan bisnis solusi dan cloud menjadi sekitar 25-30% pada tahun depan, dari saat ini yang kurang dari 10%. Perseroan akan menggandeng 2 korporasi besar yakni IDN dan Microsoft. MTDL akan bertindak sebagai reseller. Infrastruktur dan hal teknis lainnya akan menggunakan sistem Microsoft dan IDN. Sementara itu, penjualan perseroan telah menembus Rp 6 triliun hingga Agustus 2014.
Manajemen Cipaganti Citra Graha (CPGT) menyatakan, secara badan hukum, perseroan berbeda dengan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP). Hal ini dimaksudkan untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas agar kekeliruan sejumlah oknum mitra usaha KCKGP yang menuntut CPGT untuk mengembalikan investasi mereka yang tertanam di KCKGP tidak terulang lagi.
Batavia Prosperindo Finance (BPFI) menargetkan menyerap dana segar sebesar Rp 200 miliar dari rencana penawaran
umum terbatas (
rights issue
) pada Desember 2014 untukmeningkatkan permodalan perseroan. Saat ini permodalan perseroan berkisar Rp 240 miliar. Perseroan mengharapkan menjadi Rp 440 miliar, sehingga bisa melakukan ekspansi usaha di bidang pembiayaan. Ekspansi pembiayaan baru akan dilakukan di tahun 2015. Sementara aktivitas usaha tahun 2014 ada perlambatan pertumbuhan pembiayaan hingga 20%. Dari total target pembiayaan (new booking) hingga akhir tahun sebesar Rp 1,1 triliun, perseroan baru merealisasikan sebesar 60%. Perseroan pesimis bisa mengejar target 40% di sisa kuartal IV. Meski demikian perseroan belum merevisi target dan masih mengupayakan untuk menggenjot bisnis.
Batavia Prosperindo Finance (BPFI) akan membentuk perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan alat berat. Perseroan akan bekerja sama dengan perusahaan lokal yang bergerak di penjualan alat berat untuk mendirikan perusahaan baru tersebut. BPFI akan melakukan penyertaan modal sebesar 25% atau senilai Rp 25 miliar.
Bank Central Asia (BBCA) telah memperoleh pinjaman USD 500 juta atau setara Rp 5 triliun dari 4 bank asing. Pinjaman tersebut digunakan sebagai dana cadangan agar likuiditas tetap terjaga.
25 September 2014
25 September 2014
Di sisi lain BBCA juga mencatat peningkatan pada simpanan deposito sebesar Rp2.9 triliun meski perseroan telah menurunkan suku bunga 75 bps sejak Agustus 2014 lalu. Penurunan suku bunga tersebut dilakukan karena perseroan telah memiliki likuiditas yang longgar setelah memperoleh pinjaman USD500 juta tersebut. Untuk itu perseroan menargetkan pertumbuhan DPK pada akhir tahun 2014 ini sebesar 8% sementara kredit diperkirakan tumbuh 10% dengan rasio LDR dapat mencapai 75%.
Bank Mandiri (BMRI) optimis mampu meraih dana pihak ketiga mencapai lebih dari 10% pada 2015 melalui peningkatan layanan transaksional banking. Adapun layanan yang menjadi andalan diantaranya adalah cash management. Dengan layanan tersebut perseroan tidak perlu lagi bersaing dengan suku bunga deposito yang tinggi untuk memperebutkan dana. Perseroan juga meyakini melalui produk e-money perseroan, akan mampu mengumpulkan dana masyarakat.
Bank Mega (MEGA) kian agresif di bisnis kartu kredit dengan menyasar calon nasabah dari kota-kota besar di Indonesia. Perseroan menawarkan beragam fasilitas dan manfaat yang berhubungan dengan gaya hidup perkotaan. Fasilitas yang diberikan misalnya diskon dan cicilan 0% selama jangka waktu tertentu bagi nasabah ynag bertransaksi untuk pembelian produk dan jasa yang meliputi fesyen, hotel, travel, kafe, dan taman hiburan keluarga.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) akan bekerja sama dengan 20 investor Taiwan untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Morotai di Maluku Utara. Rencananya perseroan akan membangun hotel dan akan mengembangkan infrastruktur, industri dan perumahan di kawasan tersebut. Saat ini beberapa infrastruktur telah dibangun seperti 18 vila, 7 landasan pacu dan 1 pelabuhan.
Summarecon Agung (SMRA) akan lebih agresif memperluas usahanya. Perseroan akan ekspansi ke 9 kota di Indonesia, dengan investasi awal sebesar Rp 990 miliar. SMRA berencana mengakuisisi lahan, mengambil alih perusahaan properti, serta menggarap proyek-proyek baru di daerah tersebut. Perseroan akan fokus mengembangkan kota mandiri atau township. Terkait sumber dana, SMRA akan menerbitkan surat utang senilai total Rp 1,1 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 90% atau Rp 990 miliar dialokasikan untuk membiayai ekspansi ke 9 kota, sisanya 10% atau Rp 110 miliar digunakan untuk modal kerja.
Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) akan membangun kawasan wisata baru dunia fantasi (Dufan) Ocean senilai Rp 2,5 triliun di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Konstruksi pembangunan kawasan tersebut akan dimulai pada 2016. Pembangunan proyek tersebut nantinya akan berada di atas lahan seluas 32 ha. Saat ini, reklamasi tengah dilakukan dan diperkirakan akan selesai pada 2016. Pengerjaan konstruksi akan dilakukan pada 2016 dan perseroan menargetkan Dufan Ocean sudah dapat dibuka untuk pengunjung pada 2018.
Sentul City (BKSL) tengah bersiap membangun mal baru senilai Rp800 miliar di kawasan Sentul City, setelah resmi bekerja sama dengan jaringan pusat perbelanjaan AEON Mall dari Jepang. Pusat perbelanjaan ini diharapkan dapat dibangun akhir 2014 atau awal 2015 dan dijadwalkan selesai dalam tiga tahun. Saat ini perseroan masih finalisasi desain dan agreement dengan AEON Mall.
25 September 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 92,85 0,05 TLKM (US) 48 14.380 126
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,88 -0,03 ANTM (GR) 0,06 1.100 61
Gold (US$)/Ounce 1214,52 -2,54
Nickel (US$)/MT 17400,00 275,00
Tin (US$)/MT 21275,00 100,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 65,30 --
Coal (RB) (US$)/MT* 68,02 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 765,00 5,00
CPO (MYR)/MT 2132,00 33,00
Rubber (MYR/Kg) 597,00 -2,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 724,27 -0,84
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17210,06 0,90 3,82 15,23 14,09 2,86 2,64 4.944,3
USA NASDAQ COMPOSITE 4555,22 1,03 9,07 22,34 18,45 3,47 3,15 7.133,5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6706,27 0,45 -0,63 13,97 12,91 1,83 1,73 1.431,5
CHINA SHANGHAI SE A SH 2453,42 1,47 10,79 9,09 8,05 1,25 1,11 2.826,9
CHINA SHENZHEN SE A SH 1367,49 1,38 23,89 23,08 18,26 2,69 2,37 1.784,4
HONG KONG HANG SENG INDEX 23921,61 0,35 2,64 10,99 10,12 1,32 1,22 1.892,1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5174,01 -0,27 21,05 16,73 14,20 2,94 2,59 404,5
JAPAN NIKKEI 225 16167,45 -0,24 -0,76 18,05 16,11 1,57 1,46 2.799,6
MALAYSIA KLCI 1840,08 -0,01 -1,44 16,77 15,29 2,12 1,98 322,3
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3292,81 -0,16 3,96 14,54 13,39 1,33 1,26 426,5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.953,50 -15,50 1000 IDR/ USD 0,08 0,0001
EUR/IDR 15.274,18 -79,64 EUR / USD 1,28 -0,0002
JPY/IDR 109,43 -0,62 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.433,00 -11,36 SGD / USD 0,79 0,0001
AUD/IDR 10.596,90 -5,67 AUD / USD 0,89 -0,0020
GBP/IDR 19.518,27 -71,61 GBP / USD 1,63 -0,0011
CNY/IDR 1.948,66 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.684,23 -2,28 MYR / USD 0,31 -0,0002
KRW/IDR 11,46 -0,04 100 KRW / USD 0,10 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.36
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
25 September 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Aug'14 Jul'14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 3.42 2.94 SBI (9M) 6,9726
Inflation YOY % 3.99 4.53 SBIS (9M) 6,9726
Inflation MOM % 0.47 0.93
Foreign Reserve (US$) 111.22 110.54
GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
25 Sep US Initial Jobless Claims Naik menjadi 296 ribu dari 280 ribu
25 Sep US Continuing Claims Naik menjadi 2440 ribu dari 2429 ribu
25 Sep US Durable Goods Orders Turun menjadi -17.1% dari 22.6%
26 Sep US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 4.5% dari 4.2%
26 Sep US GDP Price Index Tetap 2.1%
26 Sep US Personal Consumption Naik menjadi 3.0% dari 2.5%
29 Sep US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
29 Sep US Personal Spending Naik menjadi 0.4% dari -0.1%
29 Sep US PCE Deflator MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%
29 Sep US PCE Deflator YoY Turun menjadi 1.4% dari 1.6%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
LPPF IJ 16600 3.11 1.57 BBCA IJ 12475 -1.38 -4.60 GEMS IJ 1900 11.76 1.27 BMRI IJ 10550 -1.40 -3.73 PNBN IJ 965 4.89 1.16 EXCL IJ 6175 -4.26 -2.53 ICBP IJ 11000 1.62 1.10 ASII IJ 7200 -0.69 -2.18 BBNI IJ 5850 0.86 1.00 TLKM IJ 2870 -0.69 -2.17 UNTR IJ 20600 0.61 0.50 UNVR IJ 31325 -0.56 -1.44 ENRG IJ 107 9.18 0.43 BBRI IJ 10600 -0.47 -1.32 MYRX IJ 625 3.31 0.31 PGAS IJ 6000 -0.83 -1.31 BSDE IJ 1570 0.96 0.30 KLBF IJ 1675 -1.47 -1.26 GTBO IJ 540 24.14 0.28 BWPT IJ 720 -24.61 -1.14
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price (IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store
Trade & Service 175-240 535.82 30 Sep-03 Oct’14 08 Oct 2014
BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
25 September 2014
25 September 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CASS 20.89 Cash Dividend
26 Sep-14 29 Sep-14 01 Oct-14 08 Oct-14
CSAP 5.00 Cash Dividend
01 Oct-14 02 Oct-14 06 Oct-14 16 Oct-14
INAI 8.00 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
BMAS 4.077 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
ALMI 20.00 Cash Dividend
02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14
AALI 244.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
UNTR 195.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
ASGR 25.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
AUTO 24.00 Cash Dividend
09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14
ASII 64.00 Cash Dividend
14 Oct-14 15 Oct-14 17 Oct-14 31 Oct-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BEKS Rights Issue 1000:186 100.00 02-Oct-14 03-Oct-14 09 Oct – 20 Oct’14
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct – 30 Oct’14
BWPT Rights Issue 1:6 390-411 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov – 28 Nov’14
MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INCO RUPSLB 25-Sep-14
RIGS RUPST 25-Sep-14
BEKS RUPSLB 25-Sep-14
BACA RUPSLB 26-Sep-14
FISH RUPSLB 29-Sep-14
BMTR RUPSLB 30-Sep-14
MNCN RUPSLB 30-Sep-14
ZBRA RUPST/LB 30-Sep-14
SMCB RUPSLB 01-Oct-14
SDMU RUPSLB 01-Oct-14
GWSA RUPSLB 03-Oct-14
LINK RUPSLB 08-Oct-14
KLBV RUPSLB 08-Oct-14
CNKO RUPSLB 08-Oct-14
AKKU RUPSLB 10-Oct-14
BRNA RUPSLB 10-Oct-14
PKPK RUPSLB 15-Oct-14
SDPC RUPSLB 21-Oct-14
AMRT RUPSLB 22-Oct-14
DART RUPSLB 22-Oct-14
TRUB RUPST/LB 24-Oct-14
BJTM RUPSLB 27-Oct-14
25 September 2014
25 September 2014
PNBN
TRADING BUY
S1 930 R1 1000 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 860 R2 1070
Closing
Price 965
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada di area netral
• Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp930-Rp1000
• Entry Rp965, take Profit Rp1000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.39 Positif
MACD 11.1 Positif
True Strength Index (TSI) 70.41 Positif
Bollinger Band (Mid) 876 Positif
MA5 895 Positif 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0
March April May Jun Jul August September
PNBN Downward Sloping Channel
876 870 841.52 840 820 820 881.25 890.833 890.833 895 965 965 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PNBN - Stochastic %D(6,3,3) = 55.72, Stochastic %K = 67.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
55.7202 55.7202 20 67.1605 67.1605 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 PNBN - MACD (5,3) = -18.89, Signal() = -12.04 -18.8945 -12.0373 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PNBN - TSI(3,5,3) = 70.41 47.9647 0.00000 70.4078 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PNBN - William's % R(14) = -16.67 -16.6667
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BBNI
TRADING BUY
S1 5800 R1 5900 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5700 R2 6000
Closing
Price 5850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp5850-Rp5900
• Entry Rp5700, take Profit Rp5900
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 56.97 Positif
MACD 29.5 Positif
True Strength Index (TSI) 34.87 Positif
Bollinger Band (Mid) 5656 Positif
MA5 5815 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000
March April May Jun Jul August September
BBNI Upward Sloping Channel
5,740.63 5,656.25 5,628.33 5,628.33 5,575 5,249.6 5,815 5,850 5,850 5,925 6,193.92 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 67.64, Stochastic %K = 65.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
65.4762 65.4762 20 67.6407 67.6407 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = -23.34, Signal() = -22.05
-23.3406 -22.0525 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 34.87 30.4632 0.00000 34.8669 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBNI - William's % R(14) = -31.25 -31.25
25 September 2014
25 September 2014
SMDR
TRADING BUY
S1 8500 R1 8900 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 8100 R2 9300
Closing
Price 8750
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi posittif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp8500-Rp8900
• Entry Rp8750, take Profit Rp8900
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 88.57 Positif
MACD 223.2 Positif
True Strength Index (TSI) 70.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 7499 Positif
MA5 8495 Positif 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000
March April May Jun Jul August September
SMDR Upward Sloping Channel
8,283.33 8,283.33 8,168.75 7,498.75 6,650 4,766.05 8,495 8,750 8,750 8,900 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMDR - Stochastic %D(6,3,3) = 84.05, Stochastic %K = 80.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
80.8406 80 20 80.8406 84.0518 84.0518 -360.0 -300.0 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 SMDR - MACD (5,3) = -153.05, Signal() = -163.56 -163.558 -153.045 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SMDR - TSI(3,5,3) = 70.58 67.7943 0.00000 70.5773 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMDR - William's % R(14) = -6.67 -6.66667
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
KRAS
TRADING BUY
S1 480 R1 505 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 455 R2 530
Closing
Price 492
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp480-Rp505 • Entry Rp492, take Profit Rp505
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.73 Negatif
MACD 1.5 Positif
True Strength Index (TSI) 66.34 Positif
Bollinger Band (Mid) 481 Positif
MA5 481.2 Positif 400.0 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0
March April May Jun Jul August September
KRAS Upward Sloping Channel
481.2 477.933 477.933 476.125 468.158 463 481.25 492 492 535 642.333 642.333 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 82.16, Stochastic %K = 81.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
81.0457 80 20 81.0457 82.158 82.158 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = -3.25, Signal() = -2.31
-3.25408 -2.31016 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 66.34 46.8467 0.00000 66.3428 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 KRAS - William's % R(14) = -30.95 -30.9524
25 September 2014
25 September 2014
AALI
BUY ON WEAKNESS
S1 23100 R1 23350 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 22900 R2 23550
Closing
Price 23175
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi pola Ladder Bottom
• RSI berada mendekati area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp23100-Rp23350 • Entry Rp23100, take Profit Rp23350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 21.73 Negatif
MACD -172.0 Positif
True Strength Index (TSI) -25.76 Negatif
Bollinger Band (Mid) 24463 Negatif
MA5 23530 Negatif 22,000 23,000 24,000 25,000 26,000 27,000 28,000 29,000 30,000
April May Jun Jul August September
AALI Downward Sloping Channel
23,378.1 23,175 23,175 22,900 22,462.2 22,462.2 23,530 23,971.8 23,971.8 24,250 24,462.5 26,627.8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 45.24, Stochastic %K = 29.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
29.226 29.226 20 45.2358 45.2358 80 -500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 AALI - MACD (5,3) = 92.82, Signal() = 77.02
77.0179 92.8247 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI - TSI(3,5,3) = -25.76 -24.7611 -25.7568 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 AALI - William's % R(14) = -91.13 -91.129 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
TOTL
TRADING BUY
S1 950 R1 1000 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 900 R2 1050
Closing
Price 975
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp940-Rp1000
• Entry Rp975, take Profit Rp1000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 74.68 Positif
MACD 7.2 Negatif
True Strength Index (TSI) 5.45 Negatif
Bollinger Band (Mid) 899 Positif
MA5 956 Positif 600 700 800 900 1,000
March April May Jun Jul August September
TOTL 953.75 905 899.25 821.827 780 780 956 975 975 1,005 1,025.87 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TOTL - Stochastic %D(6,3,3) = 41.42, Stochastic %K = 40.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
40 40 20 41.4198 41.4198 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 TOTL - MACD (5,3) = -3.19, Signal() = -1.32
-3.19247 -1.31509 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TOTL - TSI(3,5,3) = 5.45 5.45181 0.00000 8.9717 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TOTL - William's % R(14) = -17.65 -17.6471
25 September 2014
25 September 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
24/09/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Buy 23175 23100 23325 22875 23100 23325 23550 Positif Negatif Negatif 26575 22900
LSIP Trading Buy 1885 1885 1910 1825 1865 1910 1950 Positif Positif Negatif 2070 1715
SGRO Trading Buy 2095 2095 2115 2045 2080 2115 2150 Negatif Positif Negatif 2240 2060
Mining
BUMI Trading Buy 190 190 195 180 185 195 200 Negatif Positif Negatif 204 176
PTBA Trading Sell 13150 13150 12900 12500 12900 13400 13800 Positif Negatif Positif 14150 12450
ADRO Trading Sell 1265 1265 1250 1200 1250 1295 1345 Positif Positif Negatif 1390 1225
MEDC Trading Buy 3500 3500 3550 3315 3435 3550 3675 Positif Positif Positif 3710 3390
INCO Trading Sell 3875 3875 3820 3750 3820 3900 3970 Negatif Positif Negatif 4575 3830
ANTM Trading Buy 1125 1125 1150 1050 1100 1150 1200 Positif Positif Positif 1260 1085
TINS Trading Buy 1255 1250 1275 1220 1245 1275 1300 Negatif Positif Negatif 1475 1245
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 15975 15975 15500 15500 15900 16100 16500 Negatif Negatif Negatif 16900 15500
INTP Trading Sell 23125 23125 23000 22350 23000 23350 24000 Negatif Negatif Negatif 25500 23025
SMCB Trading Buy 2700 2680 2720 2650 2680 2720 2750 Positif Positif Negatif 3025 2660
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7200 7200 7100 7000 7100 7300 7400 Negatif Negatif Negatif 7775 7200
GJTL Trading Buy 1620 1610 1635 1585 1610 1635 1660 Negatif Positif Negatif 1845 1600
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7050 7100 6950 6850 6950 7100 7200 Negatif Negatif Negatif 7150 6850
GGRM Trading Buy 55800 55500 56300 54700 55500 56300 57100 Negatif Positif Negatif 57050 53700
UNVR Trading Sell 31325 31325 31125 30550 31125 31700 32275 Negatif Negatif Negatif 32100 31025
KLBF Trading Buy 1675 1665 1690 1640 1665 1690 1715 Positif Positif Negatif 1710 1610
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1570 1555 1585 1525 1555 1585 1615 Negatif Positif Negatif 1660 1510
PTPP Trading Sell 2310 2310 2250 2210 2250 2340 2380 Negatif Negatif Negatif 2535 2320
WIKA Trading Sell 2840 2840 2820 2780 2820 2860 2900 Negatif Negatif Negatif 2990 2755
ADHI Trading Sell 2910 2910 2875 2825 2875 2950 3000 Negatif Negatif Negatif 3220 2890
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 6000 6000 5950 5800 5950 6100 6250 Negatif Positif Negatif 6075 5775
JSMR Trading Buy 6400 6400 6500 6250 6350 6500 6600 Positif Negatif Positif 6450 6150
ISAT Trading Sell 3880 3900 3850 3800 3850 3900 3950 Negatif Negatif Negatif 4150 3780
TLKM Trading Buy 2870 2860 2900 2810 2860 2900 2950 Negatif Negatif Negatif 3010 2660
CMNP Trading Buy 3130 3130 3175 3025 3100 3175 3250 Positif Positif Positif 4500 2960
Finance
BMRI Trading Buy 10550 10525 10650 10425 10525 10650 10750 Positif Negatif Negatif 10700 10050
BBRI Trading Buy 10600 10600 10750 10300 10500 10750 10950 Positif Negatif Negatif 11325 10300
BBNI Trading Buy 5850 5850 5900 5700 5800 5900 6000 Positif Positif Positif 5975 5075
BBCA Trading Buy 12475 12475 12650 12200 12400 12650 12850 Negatif Negatif Negatif 12800 11200
BBTN Trading Buy 1120 1100 1150 1050 1100 1150 1200 Positif Positif Negatif 1215 1070
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 20600 20500 20800 20000 20500 20800 21300 Positif Negatif Negatif 24400 20100