• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN DAERAH (PERDA) PROPINSI DKI JAKARTA TAHUN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN DAERAH (PERDA) PROPINSI DKI JAKARTA TAHUN 2008"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH (PERDA)

PROPINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2008

PERDA NO. 8 TAHUN 2007 TENTANG KETERTIBAN UMUM

KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA DKI JAKARTA

(2)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Kegiatan

Dengan Hormat, kami sampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Hukum berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M-01.PR.07.10 Tahun 2005 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Bidang Hukum mempunyai Tugas melaksanakan kegiatan di Bidang Penyiapan bahan Perencanaan Hukum, Pengembangan Hukum, dan Pembinaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum serta Pengkoodinasian Program Legislasi Daerah sesuai dengan Peraturan PerUndang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bidang Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan Perencanaan Hukum dan Pengembangan Hukum;

b. Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

c. Pengkordinasian Program Legislasi Daerah.

Kegiatan Sosialisasi Perda ini merupakan kegiatan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta khususnya Bidang Hukum sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI). Adapun yang akan disampaikan dalam laporan adalah Kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah ( PERDA ) yaitu :

Perda No. 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum.

Pada tanggal 15 Oktober 2004, Presiden telah mengesahkan Rancangan Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang Nomor

(3)

: 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang ini menggantikan Undang-undangan Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, diisamping karena adanya perubahan Undang-undang Dasar RI juga memperhatikan beberapa Ketetapan MPR dan Keputusan MPR RI Tahun 2002 dan hasil sidang tahunan MPR RI Tahun 2003. Perubahan Undang-undang ini terkait juga dengan perkembangan politik dibidang Keuangan negara dan dibidang Peraturan Perundang-undangan.

Salah satu dasar yang dimuat dalam undang ini adalah Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004, tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-undang- Perundang-undangan. Materi yang sangat berkaitan erat anatra Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dibidang Peraturan PerUndang-undangan adalah menyangkut Peraturan Daerah.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-undangan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sangat berkaitan erat, karena didalam kedua Undang-undang tersebut menyangkut tentang aturan Daerah.

Dalam Pasal 7 Undang-undang Nomor 10 Tahubn 2004, Peraturan Daerah adalah salah satu jenis dan hierarki Peraturan Daerah Propinsi, Peraturan Daerah Kabupaten / Kota dan Peraturan Desa atau Peraturan yang setingkat. Peraturan Daerah yang telah diundangkan harus disebarluaskan kepada masyarakat, agar masyarakat mengetahui, memahami dan dapat berpatisipasi dalam melaksanakan Peraturan Daerah di daerahnya masing-masing.

Substansi penting sehubungan dengan paradigma reformasi yaitu demokrasi, partisipasi, dan transparasi. Dalam Undang-undang dimuat ketentuan bahwa masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan dan

(4)

tertulis dalam rangka penyiapan Peraturan Daerah. Rancangan Perda harus disebarluaskan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan dapat berpatisipasi memberikan masukan Rancangan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah wajib disebarluaskan kepada masyarakat, demikian pula peraturan Kepala Daerah yang telah diundangkan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN.

Sosialisasi Peraturan daerah yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta bahwa Peraturan yang telah dibuat baik oleh DPRD Propinsi beserta Gubernur, DPRD Kabupaten / Kota beserta Bupati atau Walikota, Badan Perwakilan Desa dengan Kepala Desa dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga Sosialisasi tentang Peraturan Daerah ini bisa diketahui dan patuhi oleh masyarakat DKI Jakarta.

2. Meningkatkan kordinasi antara Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta dengan Pemda DKI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM terutama yang berkaitan dengan Sosialisasi Peraturan Daerah, Khusunya Perda-perda DKI Jakarta.

C. Dasar Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(5)

2. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Propinsi

DKI Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM RI.

5. Daftar Isian Pelakasanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta Tahun Anggaran 2008.

D. Waktu Pelaksanaan

Sosialisasi Peraturan Daerah ( PERDA ) :

Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Tanggal : 19 Agustus 2008

Jam : 09.30 sampai dengan 15.30 WIB

Tempat : Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta LT. 4 Jl. MT Haryono No. 24, Cawang, Jakarta Timur.

E. Peserta Sosialisasi Peraturan Daerah

Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum ini diikuti oleh 70 (tujuh puluh) peserta yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) yang ada di jajaran Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta.

Dalam Sosialisasi Peraturan Daerah yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta dengan Pembicara atau Narasumber yang sangat memiliki kompetensi di bidang Peraturan Daerah

(6)

tersebut, Yang berasal dari Dinas Ketetraman, Ketertiban Dan Perlindungan Masyarakat ( TRAMTIB ) Propinsi DKI Jakarta, dan Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Materi :

Sosialisasi Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, dengan pembicara Kepala Dinas Ketetraman, Ketertiban Dan Perlindungan Masyarakat ( TRAMTIB ) Propinsi DKI Jakarta, ( Bpk. Drs. Zainal Mustafa ), yang didampingi dari Biro Hukum Pemerintahan Daerah Propinsi DKI Jakarta, ( ( Bpk. Wahyono, SH, MH ) dan Moderator oleh Kepala Bidang Hukum Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta ( Bpk. H. Agus Anwar, SH, MH ).

(7)

BAB II

SOSIALISASI PERATURAN DAERAH

NOMOR 8 TAHUN 2007

TENTANG KETERTIBAN UMUM

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah Daerah Propinsi adalah penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah Propinsi Dki Jakarta berkomitmen untuk menyelenggarakan urusan wajib dimaksud dalam rangka penegakan Peraturan Daerah menjaga ketentraman dan ketertiban guna terwujudnya kota Jakarta sebagai kota jasa, kota perdagangan dan kota pariwisata yang masyarakatnya nyaman, aman dan tenteram. Kondisi tersebut akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Internasional untuk datang dan berkunjung serta menanamkan investasi yang pada akhirnya memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pembangunan kota Jakarta.

Pengaturan mengenai Ketertiban Umum harus diarahkan guna pencapaian kondisi yang kondusif bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat kota dan oleh karena itu ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah nomor 11 tahun 1988 tentang Ketertiban Umum dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu disesuaikan dan diatur sesuai dengan perkembangan, kebutuhan masyarakat Jakartayang dinamis dirasakan memerlukan Peraturan Daerah yang menjangkau secara seimbang antara subjek dan objek hukum yang diatur. Oleh karena itu dalam upaya menampung persoalan dan mengatasi kompleksitas permasalahan dinamika perkembangan masyarakat diperlukan penyempurnaan terhadap Peraturan Daerah dimaksud.

(8)

Dengan dilakukannya perubahan terhadap Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1988 ini, diharapkan implementasi terhadap penyelenggaraan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum dapat diterapkan secara optimal guna menciptakan ketentraman ketertiban kenyamanan, kebersihan, dan keindahan. Terkait dengan hal tersebut maka dalam Peraturan Daerah ini mengatur Substansi Materi Muatan Sebagai berikut :

1. Tertib jalan dan angkutan jalan;

2. Tertib jalur hijau, taman dan tempat umum; 3. Tertib sungai, saluran, kolam, dan lepas pantai; 4. Tertib lingkungan;

5. Tertib tempat usaha dan usaha tertentu; 6. Tertib bangunan;

7. Tertib sosial; 8. Tertib kesehatan;

9. Tertib tempat hiburan dan keramaian; 10. Tertib peran serta masyarakat.

Peraturan Daerah ini mempunyai posisi yang sangat strategis dan penting untyk memberikan motivasi dalam menumbuh kembangkan budaya disiplin masyarakat guna mewujudkan kehidupan kota jakarta yang lebih tentram adil tertib nyaman bersih sejahtera dan indah yang dibangun berdasarkan partisisapi aktif selurruh komponen masyarakat.

Hal ini sangat mendasar mengingat kedudukan kota jakarta sebagai ibukota negara kesatuan republik indonesiaku yang tercinta ini yang harus berpacu secara cepat untuk tampil sejajar dengan kota-kota besar lainnya di dunia ini.

(9)

Upaya untuk mencapai kondisi tertib sebagaimana yang menjadi jiwa peraturan ini tidak semata-mata menjadi tugas dan tanggung jawab aparat penegak hukum, akan tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab masyarakat perorangan, maupun kelompok untuk secara sadar ikut serta menumbuhkan dan memelihara ketertiban. Namun demikian tindakann tegas terhadap pelanggaran peraturan daerah ini perlu dilakukan secara konsisten dan kosekuen secara konmperhensif oleh satuan polisi pamong peraja dan penyidik pegawai negeri sipil yang propesional dan proporsional sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

a. Tertib jalan angkutan jalan raya.

yaitu mengatur tentang sarana parkir, trotoar, ruas jalan, sarana jalan, halte, jembatan penyebrang, pengoperasian kendaraan, three in one, pengguna kendaraan umum, pengangkutan bahan berdebu dan B3.

b. Tertib jalur hijau, taman dan tempat umum (Pasal 12).

yaitu mengatur tentang jalur hijau, taman, kelengkapan taman, tempat-tempat lainnya. Kecuali untuk kepentingan orang dilarang :

- Memasuki atau berada dijalur hijau atau teman yang bukan untuk umum;

- Melakukan perbuatanyang dapat merusakjalur hijau dan atau taman beserta kelengkapannya;

- Menyalahgunakan atau mengalihfungsikan jalur hijau, taman dan tempat-tempat umum lainnya.

c. Tertib sungai, saluran, kolan dan lepas pantai (Pasal 13s/d 16).

yaitu mengatur tentang saluran dan bantaran sungai, kawasan setu, waduk dan danau, kecuali dengan izin Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk, setiap orang atau badan dilarang, kecuali (Pasal 13) :

(10)

- Mendirikan bangunan;

- Memasang / menempatkan kabel atau pipa.

Tertib sungai, saluran, kolam dan lepas pantai yaitu mengatur tentang kolam-kolam kelengkapan keindahan kota yaitu dilarang : (Pasal 14)

- Mandi, mencuci dan / atau memandikan hewan;

- Memanfaatkan air untuk kepentingan usaha kecuali atas izin Gubernur.

Tertib sungai, saluran, kolam dan lepas pantai yaitu mengatur tentang Tutup got, selokan serta komponen bangunan perlengkapan jalan lainnya yaitu dilarang (Pasal 15) :

- dilarang mengambil, meindahkan atau merusaknya.

Tertib sungai, saluran, kolam dan lepas pantai yaitu mengatur tentang Kelestarian lingkungan dan biodata laut yaitu dilarang (Pasal 16) :

- Menangkap ikan dan sumber daya laut lainya dengan menggunakan bagan, bahan peledak atau bahan / alat yang berbahaya;

- Membuang limbah / B 3 sebatas 12 mil laut.

d. Tertib lingkungan (Pasal 17 s/d 21)

yaitu mengatur tentang :

1. Pelestarian satwa yang dilindungi UU; 2. Pemeliharaan hewan pemeliharaan 3. Sertifikasi hewan peliharaan.

Tertib lingkungan (Pasal 18) yaitu mengatur tentang : - Pelestarian hutan mangrove.

Tertib lingkungan (Pasal 19) yaitu mengatur tentang :

- Larangan menjual, menyimpan dan membunyikan petasan. Tertib lingkungan (Pasal 20) yaitu mengatur tentang :

- Pemeliharaan kebersihan dan keindahan fasos, fasum, pohon dan sarana sarana umum.

(11)

Tertib lingkungan (Pasal 21) yaitu mengatur tentang :

- Pemeliharaan terhadap keutuhan serta fungsi jaringan pipa air minum beserta kelengkapannya, Larangan mengambil, menjual dan / atau mendistribusikan air persil lapangan / dari hydrant.

e.

Tertib tempat dan usaha dan usaha tertentu

yaitu mengatur tentang :

1. Kegiatan usaha yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan yaitu - Wajib memiliki izin tempat usaha;

- Dilarang, bagi kegiatan yang menimbulkan pencemaran serta mengganggu tibum (pengmpulan, penampungan barang-barang bekas dll).

2. Pedagang Kaki Lima yaitu :

- Penempatan lokasi PKL oleh Gubernur; - Larangan bagi pedagang dan pembeli;

- Pemeliharaan ketertiban, keberhasilan dan kesehatan lingkungan areal PKL.

3. Kegiatanyang menggangu tibum dan atau meresahkan masyarakat ditempat umum yaitu :

- Menempatkan benda tanda untuk usaha;

- Menjajakan / membeli barang dagangan, membagikan / menerima selebaran / melakukan usaha untuk mengharapkan imbalan;

- Perantara karcis / calo serta larangan juga bagi yang memanfaatkan jasanya.

(12)

f. Tertib bangunan

yaitu mengatur tentang

1. Larangan mendirikan bangunan. - Didalam kawasan Sutet;

- Pada ruang milik jalan, sungai, setu, waduk, danau serta di areal taman dan jalur hijau;

- Dipinggir rel kereta api dan di bawah jembatan kereta api. 2. Larangan membangun menara / tower.

3. Kewajiban bagi para pemilik bangunan / rumah.

g.

Tertib Sosial (Pasal 39 s/d 44).

yaitu mengatur tentang : 1. Sumbangan yaitu :

- setiap orang / Badan dilarang meminta bantuan / sumbangan dengan cara dalam alasan kecuali seijin Gubernur, (Pasal 39).

2. Pengemis, pengamen, pedagang asongan dan pengelap mobil, (Pasal 40 ). 3. Tindakan meresahkan masyarakat, (Pasal 41).

4. Tindakan asusila, (Pasal 42 dan 43). 5. Perjudian, (Pasal44).

6. Undian, (Pasal 45).

7. Minuman alkohal,(Pasal 44).

h. Tertib Kesehatan (Pasal 47).

yaitu mengatur tentang :

1. Larangan melakukan praktek pengobatan tradisional; 2. Larangan melakukan praktek pengobatan kebatinan;

3. Larangan membuat, meracik, menyimpan dan menjual obat-obat ilegal dan atau obat palsu.

(13)

i. Tertib Tempat Hiburan dan Keramaian

yaitu mengatur tentang : 1. Tempat usaha hiburan;

2. Pemainan ketangkasan yang bersifat komersial; 3. Kegiatan keramaian.

j. Tertib Peran serta masyarakat(Pasal 54 s/d 57).

yaitu mengatur tentang :

1. Larangan pemasangan di areal sekitar Istana Negara dan Istana Merdeka (tanpa kecuali);

2. Penempatan / Pemasangan lambang, simbol, bendera, spanduk, umbul- umbul maupun atribut lainnya.

(14)

BAB III

P E N U T U P

A. KESIMPULAN.

Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta bertujuan untuk memasyarakatkan dan menyebarluaskan informasi mengenai Peraturan Daerah (Perda) sehingga diharapkan warga masyarakat DKI Jakarta terutama yang berada di jajaran Kantor Wilayah DKI Jakarta mempunyai pengetahuan yang memadai terkait dengan Peraturan Daerah (Perda) serta meningkatkan kesadaran hukum demi tercapainya ketertiban dan kepatuhan hukum.

Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Bidang Hukum Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) adalah program baru dalam tahun anggaran 2008, sehingga tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan penyelenggara, baik menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Peraturan Perundang-undangan, maupun terkait dengan Sarana dan Prasarana.

B. SARAN/REKOMENDASI.

Dengan diberlakukannya perubahan terhadap Peraturan Daerah No. 11 Tahun 1988 ini, menjadi Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 diharapkan implementasi terhadap penyelenggaraan ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum dapat diterapkan secara optimal guna menciptakan ketentraman, ketertiban, kenyamanan, kebersihan dan keindahan. Dalam rangkai Kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) yang merupakan program kegiatan Bidang Hukum tahun anggaran 2008, penyelenggara diharapkan meningkatkan kinerja baik menyangkut kualitas Sumber Daya

(15)

Manusia (SDM), maupun Sarana dan Prasarana. Sehingga dengan semangat yang tinggi, di tahun-tahun yang akan datang diharapkan kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) semakin lebih baik dan lancar.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dasar kewenangan pembentukan diatur dalam Undang UU NO 23 tahun 2014 tentang

Dalam penyelenggaraan desentralisasi telah ditetapkan ketentuan pembagian urusan antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah

Urusan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah terdiri dari urusan wajib. dan urusan

Berdasarkan kewenangan pemerintah daerah terkait dengan otonomi daerah, maka semua kewenangan daerah, baik kewenangan yang menjadi urusan wajib dan urusan pilihan dari

bahwa Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awwaliyah merupakan salah satu urusan wajib dibidang penyelenggaraan pendidikan yang merupakan kewenangan

Urusan pemerintahan diluar urusan pemerintahan wajib dan urusan pilihan yang diselenggaran pemerintah kabupaten sepanjang mengenai kewenangan daerah kabupaten yang

Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat melalui penegakan peraturan daerah merupakan salah satu syarat yang cukup penting dalam suksesnya

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemerintah Daerah membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebagai