• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 36/05/64/TA XIX, 2 MEI 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Provinsi Kalimantan Timur

Triwulan I Tahun 2016

1. PENDAHULUAN

Industri Manufaktur Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini di sebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil. Oleh sebab itu, industri Mikro dan Kecil dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara maupun untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Pengembangan industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha dan percepatan perubahan struktur, sebagai prakondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Sektor Industri Pengolahan (manufacturing industri) merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi the leading economic sector di Provinsi Kalimantan Timur, dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan. Nilai tambah yang

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) pada triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 4,85 persen (y-on-y) dan -0,45 persen (q-to-q)

 Produksi Industri Mikro dan kecil pada triwulan I Tahun 2016 periode tahunan (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur tumbuh sebesar 12,91 persen dan triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 5,46 persen.

Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan tumbuh sebesar 35,10 persen dan triwulanan tumbuh sebesar 6,08 persen.

(2)

tercipta (value added) dan dihasilkan dari sektor Industri Pengolahan (manufacturing

industri) adalah yang terbesar kedua kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Timur setelah sektor pertambangan dan penggalian. Namun peranan terbesar dari sektor Industri Pengolahan masih didominasi oleh Industri Migas sekitar 18,91 persen, sementara Industri non migas memberikan kontribusi sekitar 5,62 persen.

Kegiatan sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kalimantan Timur, tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota yang ada. Beberapa wilayah yang menjadi kantong produksi dari kegiatan Industri adalah Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Tarakan dan beberapa wilayah kabupaten dengan spesifikasi kegiatan industri masing-masing yang berbeda-beda. Kota Balikpapan dengan Industri Pengolahan Migas, Mesin dan Peralatan, Kota Samarinda dengan Industri Pengolahan Kayu, Mesin dan Peralatan, Kota Bontang dengan Industri Pupuk dan Kimia, serta Gas, Kota Tarakan dengan Industri Pengolahan Ikan, dan beberapa kabupaten seperti Kutai Kartanegara, Paser serta Kutai Timur dengan komoditas andalan Crude Palm Oil(CPO).

Dalam release ini dijelaskan pertumbuhan produksi sektor Industri Pengolahan Non Migas, triwulan I tahun 2016 dimana provinsi Kalimantan Utara masih tergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur untuk kelompok Industri Besar dan Sedang (IBS). Sementara pada kelompok Industri Mikro dan kecil (IMK) dijelaskan secara terpisah.

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN SEDANG

2.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y)

Perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan, khususnya kelompok Industri Besar dan Sedang pada periode triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 4,85 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi IBS di Kalimantan Timur pada triwulan I mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Tahun 2015 yang tumbuh sebesar 5,82 persen.

(3)

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan I tahun 2016(y-on-y)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) y-on-y Triw I 2015 Triw I 2016 1 10 Industri Makanan 6,34 5,51 2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Ayaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya

5,14 4,38 3 20 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia 1,80 2,38

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 5,82 4,85

2.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q)

Perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan pada triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 secara umum dari ketiga kelompok Industri menunjukkan peningkatan pertumbuhan pada industri Kayu, barang dari kayu ( KBLI 16 ) sebesar 2,95 persen dan industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri makanan ( KBLI 10 ) sebesar -0,63 persen dan industri bahan kimia ( Kode KBLI 20 ) sebesar -0, 93 persen.

Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang

Triwulan I tahun 2016(q-to-q)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan q-to-q (%) Triw IV Triw I 1 10 Industri Makanan -1,40 -0,63

2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu,Ayaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan

sejenisnya -0,18 2,95

3 20 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia 1,32 -0,93

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan

(4)

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan di daerah. Data Statistik Industri Mikro Kecil selama ini sudah memberi andil terhadap kebijakan pemerintah yang diarahkan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK.

Sejak tahun 2011 penyelenggaraan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) oleh BPS, dilaksanakan secara triwulanan, dimana triwulan I periode Januari-Maret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober-Desember.

Secara Nasional pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil pada triwulan I tahun 2016 cukup menggembirakan yang ditandai dengan angka pertumbuhan mencapai 5,91 persen (y-on-y) dan 0,76 persen(q-to-q). Sementara di Provinsi Kalimantan Timur (y-on-y) tumbuh sebesar 12,91 persen dan triwulanan (q-to-q)tumbuh sebesar 5,46 persen. Selanjutnya di Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan(y-on-y) tumbuh sebesar 35,10 persen dan triwulanan (q-to-q)tumbuh sebesar 6.08 persen.

3.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y) 3.1.1. Provinsi Kalimantan Timur

Kondisi perkembangan Kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan I tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Timur berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi tumbuh sebesar 12,91 persen. Angka pertumbuhan yang positif ini, sebenarnya masih menyisakan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil diwilayah ini, dimana para pengusaha masih mengalami hambatan dalam masalah permodalan, ketrampilan SDM, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman dan lain-lain yang sering menyebabkan ketidakstabilan usaha.

Pada triwulan I 2016 (y-on-y) Industri Mikro Kecil provinsi Kalimantan Timur memiliki produksi cukup baik, dimana beberapa kelompok industri

(5)

terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti Industri makananSelain itu ( Kode KBLI 10) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 28,58 persen, industri pengolahan lainnya ( Kode KBLI 32 ) tumbuh sebesar 22,96 persen, industri pakaian jadi ( KBLI 14 ) mengalami pertumbuhan sebesar 22,48 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki ( Kode KBLI 15 ) tumbuh sebesar 21,01 persen, industri barang galian bukan logam ( Kode KBLI 23 ) tumbuh sebesar 19,00 persen serta industri percetakan dan reproduksi media rekaman ( kode KBLI 18) tumbuh sebesar 17,66 persen.

Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I tahun 2016

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan triwulan I (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 3,11 28,58 2 11 Industri Minuman 0,84 -20,08 3 13 Industri Tekstil -9,01 -22,97

4 14 Industri Pakaian Jadi 9,14 22,48

5 15 Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki 7,18 21,01 6 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman 7,29 8,46 7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 8,83 17,66

8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat

Tradisional -1,00 -1,00

9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -10,97 -10,19 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 21,38 19,00 11 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 0,44 7,06 12 30 Industri Alat Angkut Lainnya 5,09 -9,05

13 31 Ind. Furniture -20,78 -33,32

14 32 Ind. Pengolahan Lainnya 1,51 22,96

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 5,46 12,91

Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah Industri Furniture (kode KBLI

(6)

31) sebesar -33,32, industri tekstil (kode KBLI 13) sebesar -22,97 persen dan industri minuman ( Kode KBLI 11) sebesar -20,08 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik ( Kode KBLI 22 ) sebesar – 10,19 persen. Begitupun dengan Kelompok industri alat angkut lainnya (Kode KBLI 30) dimana komoditas yang dihasilkan pada kelompok industri ini di dominasi oleh pembuatan perahu yang mengalami pertumbuhan sebesar -9,05 persen.

3.1.2. Provinsi Kalimantan Utara

Kondisi perkembangan Kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan I tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Utara berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi sebesar 35,10 persen. Angka pertumbuhan yang positif ini, sebenarnya masih menyisakan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di wilayah ini, sebagaimana yang juga terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Periode triwulan I Tahun 2016 pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) di wilayah Provinsi Kalimantan Utara secara tahunan (y-on-y) menunjukkan pertumbuhan yang positif, hal didorong oleh beberapa kelompok industri terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 54,28 persen, kegiatan pada kode KBLI ini tumbuh tinggi didorong oleh usaha industri percetakan yang memiliki hubungan dengan permintaan masyarakat dan pemerintah akan barang cetakan seperti blangko, daftar, dan berbagai kertas cetakan surat lainnya. Selain itu modifikasi promosi berbagai usaha dalam beriklan mengalami trend yang lebih baik, sehingga memberi andil pembuatan spanduk mengalami peningkatan produksi. Industri barang galian bukan logam ( Kode KBLI 23) tumbuh 39,46 persen, industri kayu, barang dari kayu, anyaman ( Kode KBLI 16 ) tumbuh 30,82 persen, industri furniture ( Kode KBLI 31 ) tumbuh 27,83 persen, industri Makanan (kode KBLI 10) tumbuh sebesar 19,09 persen, kelompok ini meliputi usaha industri makanan berupa makanan ringan seperti keripik dalam kemasan, kerupuk udang dan kue basah dll. Kelompok

(7)

industri pakaian jadi (kode KBLI 14) dengan pertumbuhan sebesar 16,88 persen.

Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan I tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri triwulan I (%) Pertumbuhan q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 5,33 19,09

2 11 Industri Minuman 1,10 1,10

3 14 Industri Pakaian Jadi -3,22 16,88

4 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman 5,26 30,82 5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 5,73 54,28 6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 8,70 39,46 7 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 9,81 4,31 8 30 Industri Alat Angkut Lainnya -0,99 -4,75

9 31 Ind. Furniture 5,87 27,83

10 32 Ind. Pengolahan Lainnya -7,95 9,05

11 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -1,00 -1,00 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 6,08 35,10

Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah industri alat angkutan lainnya (kode KBLI 30) sebesar -4,75 persen, dan industryi jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan ( Kode KBLI 33) sebesar -1,00 persen.

3.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q) 3.2.1. Provinsi Kalimantan Timur

Secara total perkembangan industri mikro dan kecil triwulan I terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) menunjukkan peningkatan produksi dengan tercatatnya angka pertumbuhan sebesar 5,46 persen. Apabila diamati berdasarkan kelompok Industri, terdapat sepuluh kelompok yang memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi IMK yaitu Industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) dengan pertumbuhan 21,38 persen, industri pakaian jadi (kode KBLI 14) sebesar 9,14 persen, industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman (kode KBLI 16)

(8)

sebesar 7,29 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (kode KBLI 15) sebesar 7,18 persen, industri alat angkutan lainnya (kodeKBLI 30)sebesar 5,09 persen serta lima industri lainnya.

Tabel 5. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri Pertumbuhan q-to-q (%) Tw-IV 2015 Tw-I 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 12,59 3,11

2 11 Industri Minuman -6,19 0,84

3 13 Industri Tekstil -9,81 -9,01

4 14 Industri Pakaian Jadi 7,11 9,14

5 15 Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki 5,65 7,18 6 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman -3,69 7,29 7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman -2,33 8,83

8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional -1,00 9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 6,87 -10,97 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 11,24 21,38 11 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 10,88 0,44 12 30 Industri Alat Angkut Lainnya 6,87 5,09

13 31 Ind. Furniture -4,20 -20,78

14 32 Ind. Pengolahan Lainnya -4,62 1,51 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 7,11 5,46

3.2.2. Provinsi Kalimantan Utara

Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di wilayah Provinsi Kalimantan Utara mulai periode triwulan I tahun 2015 ini disajikan secara terpisah dengan provinsi Kalimantan Timur, hal ini dilakukan guna memudahkan dalam menganalisa lebih lanjut tentang kegiatan IMK di Provinsi ke 34 di Indonesia. Selain itu juga dalam tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah sampel IMK, sehingga terdapat beberapa KBLI baru yang muncul dan dapat dirilis untuk Provinsi Kalimantan Utara.

(9)

Pada periode triwulan I tahun 2016 (q-to-q) pertumbuhan produksi IMK di wilayah ini menunjukkan peningkatan produksi dengan tercatatnya angka pertumbuhan sebesar 6,08 persen. Apabila diamati berdasarkan kelompok Industri, terdapat tujuh kelompok industri yang dominan memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi yaitu industri barang logam bukan mesin dan peralatannya ( kode KBLI 25 ) 9,81 persen, industri barang galian bukan logam ( Kode KBLI 23 ) sebesar 8,70 persen, industri furniture ( KBLI 31 ) sebesar 5,87 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 5,73 persen, industri Makanan (kode KBLI 10) tumbuh sebesar 5,33 persen, industri kayu, barang dari kayu, anyaman (kode KBLI 16) tumbuh sebesar 5,26 persen, industri Minuman (kode KBLI 11) tumbuh sebesar 1,10 persen.

Dan penyumbang terjadinya penurunan pertumbuhan terjadi pada empat kelompok industri, dan yang terbesar adalah kelompok industry pengolahan lainnya ( Kode KBLI 32 ) sebesar -7,95 persen.

(10)

Tabel 6. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan I tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri Pertumbuhan q-to-q (%) Tw-IV 2015 Tw-I 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan -0,18 5,33

2 13 Industri Minuman - 1,10

3 14 Industri Pakaian Jadi 7,75 -3,22

4 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman -0,13 5,26 5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

14,97 5,73

6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 14,09 8,70 7 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan

Peralatannya

30,65 9,81

8 30 Industri Alat Angkut Lainnya - -0,99

9 31 Ind. Furniture - 5,87

10 32 Ind. Pengolahan Lainnya - -7,95

11 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

- -1,00

(11)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

M. Habibullah, S.Si M.Si

(Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur) Ub. Roosmawati, SE

(Kepala Bidang Statistik Produksi)

Telpon: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121 e-mail: bps6400@bps.go.id; produksi6400@bps.go.id

Gambar

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Besar dan Sedang  Triwulan I tahun 2016(y-on-y)
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I tahun 2016
Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Utara Triwulan I tahun 2016
Tabel 6. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Utara Triwulan I tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara

Isu mengenai pengaruh dari pendapatan regional perkapita, produk domestik regional bruto (PDRB), dana alokasi umum (DAU), pendapatan asli daerah (PAD), dan rasio

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

Ringkasan pengujian adalah masukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 85 menit sampai dengan 95 menit, lepaskan benda uji dari pelat dasar dan langsung pasangkan ke mesin

Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk sebenarnya hanya merupakan alat bantu untuk mendiagnosis penyakit apa yang

Perawatan yang dapat dilakukan adalah rajin mengganti pakaian dalam, memakai celana yang tidak ketat, membasuh vagina dari depan ke belakang, sering mengganti pembalut

Adapun tema riset Partisipasi masyarakat dalam pemilu yakni : Masalah Sosial Ekonomi, Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS Voter turnout, Perilaku memilih Voting

Mansyur Medan atau di tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau