1
SISTEM INFORMASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
KETENAGALISTRIKAN PEDESAAN DI DSDAPE
KABUPATEN BANDUNG
Heri Purwanto,M.T1, Dini Dewi Apriliani2
1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282
1heri purwanto@gmail.com, 2 aprilianidini@gmail.com,
ABSTRAKSI
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan Energi merupakan Instansi Pemerintah yang bertugas Melaksankan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan Teknis dibidang pengelolaan sumber daya air, yang meliputi bidang irigasi dan drainase. Pelaksanaan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan Teknis dibidang pengelolaan Sumber daya mineral, pertambangan dan panas bumi, yang meliputi bidang pertambangan dan energi. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan. Untuk proses sistem admistrasi lelang di dinas sumber daya air, pertambangan dan energi belum efisien dan efektif dalam penyimpanan file . Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat dirancang suatu perangkat lunak dengan melakukan analisis data menggunakan metodologi perancangan terstruktur dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis yang dirancang menggunakan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2010 dan SQL Server 2005 sebagai databasenya. Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih maka dalam pengimplementasian Sistem Informasi sistem informasi kegiatan pengembangan tenaga listrik pedesaan dapat membantu dalam pengolahan data data administrasi lelang serta Laporan penerima listrik pedesaan yang dapat menampilkan Informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Bandung. Sumber daya air pertambangan dan energi.
Kata kunci : sistem informasi, kegiatan, pengembangan, Ketenagalistrikan, pedesaan
PENDAHULUAN
Saat ini energi listrik merupakan sumber daya energi sekunder yang sangat penting artinya bagi peningkatan dan kemakmuran rakyat, baik di daerah maupun untuk mendorong kegiatan ekonomi perkotaan melihat dari jumlah kepasla keluarga (kk) di kabupaten bandung saat ini yang belum menikmati penerangan energi listrik cukup besar atau berdasarkan data bersumber dari PT.PLN (persero) distribusi jawa barat dan banten, angka rasio elektrikfikasi baru mencapai 59,30% hal ini berarti lebih dari 40,70% warga di kabupaten bandung belum menikmati penerangan listrik. sesuai dengan undang-undang RI tahun 2009 Nomor 30 dimana pemerintah daerah mnyediakan dana pembangunan sarana penyedian tenaga listrik untuk membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu dan penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan tenaga listrik pedesaan dimulai dari rapat persiapan, koordinasi, survey pendahuluan dan pendataan calon konsumen penerima bantuan, pelelangan umum, sosialisasi, pelaksana pekerja fisik pengawasan dan pengendalian serta penyusunan laporan. salah satu sub dinas bidang energi adalah bagian yang mengelola data administrasi ketenagalistrikan pedesaan berupa surat penetapan nilai kontrak, nota dinas dan berita acara sebagai tanda bukti kegiatan dan anggaran yang telah disepakati pemenang
lelang. pengelolaan data yang tepat dan akurat sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi dan menentukan mutu hasil pelayanan terhadap pegawai. Pada saat ini pengelolan data administrasi sudah menggunakan komputer namun hal tersebut belum dikatakan efektif karena mengakibatkan keterlambatan dalam penerimaan informasi yang suatu waktu di butuhkan dan proses penyimpanan yang belum terstuktur maka dari itu sistem administrasi kegiatan pengembangan ketenagalistrikan di dinas sumber daya air, pertambangan dan energi di kabupaten bandung memerlukan aplikasi perangkat lunak yang dapat membantu dalam pengelolaan data sehingga dalam penyampaian informasi menjadi tepat dan akurat. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan selama mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di dinas sumber daya air pertambangan dan energi di kabupaten bandung maka identifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Dalam penyusunan data administrasi lelang dalam menyajikan nya belum efisien dan tepat waktu dalam pengerjaan nya
2. Lambatnya pembuatan laporan data administrasi karena data administrasi masih menggunakan Microsoft Word dikarenakan laporan data administrasi yang belum terintegrasi.
2
Agar pembahasan dalam sistem kegiatan pengembangan ketenagalistrikan hasil yang optimal, maka ruang lingkup dibatasi pada proses:1. Penyusunan data administrasi kegiatan ketenagalistrikan pedesaan menggunakan aplikasi pengelolaan data berupa perangkat lunak berbasis desktop yang dapat digunakan dengan mudah dengan menampilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
2. Sistem informasi ini menangani proses administrasi kegiatan ketenagalistrikan yang terkait dengan surat keputusan pemenang lelang yang sudah ditentukan pemenang lelangnya untuk menyediakan barang dan jasa yang digunakan dalam pemasangan listrik di pedesaan.
Dari identifikasi masalah tersebut, tujuan yang diharapkan dapat tercapai oleh penyusun dari sistem adalah sebagai berikut :
1. Membantu sub dinas energi dalam proses penyusunan pengelolaan data administrasi berupa aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah dalam menyajikan informasi yang suatu waktu di butuhkan.
2. Di buatkankan nya aplikasi data administrasi lelang untuk menampilkan laporan data administrasi lelang secara otomatis yang dapat membantu pegawai agar lebih baik dalam menyelesaikan nya
Landasan Teori
2.1 Teori Tentang Permasalahan
Di dalam memecahkan suatu masalah yang ada maka dibutuhkan suatu penjelasan mengenai teori-teori sebagai pendukung keputusan yang dapat digunakan sebagai sumber informasi. Oleh karena ini diuraikan dengan mengambil beberapa pendapat yang dapat dijadikan dasar teori dari permasalahan yang ada.
“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Andri Kristanto, 2007, 1)
2.1.5 Pengertian Ketenagalistrikan
Dalam undang – undang No 30 tahun 2009 Bab I Ketentuan Umum Pasal satu Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan
1. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik.
2. Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan,
tetapi tidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat.
3. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan tenaga listrik meliputi pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen.
2.2 Metodologi Yang Digunakan 2.2.1 Definisi Metodologi
SADT ( Structured Anaysis and Design Technique ) adalah suatu metodologi yang dirancang dan dikembangkan untuk menjelaskan sistem dan menghasilkan deskripsi, Metodologi ini dapat digunakan pada sistem informasi, baik yang kecil maupun yang besar, SADT dapat digunakan pada kedua tahap analisa dan rancangan pengembangan sistem yaitu teknik bagan yang menggunakan grafik dari diagram aktivitas dan diagram Perancangan
Sistem Berjalan
3.1 Flowchart Pembuatan Data Administrasi Lelang
Sub Bidang Energi Bapeda DPRD Bagian Lelang Kades Proposal Mengajukan Proposal Memeriksa proposal Mmbuat RKA RKA RKA RKA sesuai RKA sesuai RKA Sah Surat keputusan pemenang lelang Membuat data administrasi Data administrasi Proposal diterima Surat pemberitahuan sosialisasi RKA sah RKA Sah Mulai selesai Menyesuaikan RKA dengan anggaran Pemberitauhuan pemenang lelang Pemasangan listrik pedesaan Pengesahan RKA Proposal ditolak Gambar 1 Mapping Chart Pembuatan Data
3
Gambar 2 Context Diagram Sistem Yang Berjalan 4.4 Persyaratan Sistem Usulan
4.4.1 Aliran Informasi Sistem Usulan
3. Dalam kegiatan penyusunan data administrasi sebelumnya terdapat pemberitahuan informasi lelang untuk dilakukan nya pemilihan penunjukan penyediaan barang dan jasa dalam kegiatan pengembangan kegiatan tenaga listrik pedesaan tahap selanjutnya penyusunan data administrasi di mulai dari, mengisi dan menyimpan surat peninjauan lapangan serta di buatkan rangkap nya untuk di simpan sebagai arsip.
4. Setelah itu proses selanjutnya untuk menyusun data administrasi lelang pertama dalam kegiatan pengelolaan mengisi dan menyimpan surat peninjauan lapangan kemudian surat penetapan kontrak dan dibuatkan rangkapnya untuk disimpan sebagai arsip,setelah itu mengisi dan menyimpan, berita acara mutual check 100% setelah itu mengisi dan menyimpan berita acara hasil pemeriksaan tim PHO FHO serta dibuatkan rangkap nya untuk disimpan sebagai arsi
5. dan selajutnya sub bidang energi akan memberikan surat pemberitahuan jadwal sosialisasi ke kepala desa untuk memsang listrik di setiap desa
6. Setelah itu di buatkan laporan dan di beikan kepada kepala dinas.Kemudian sub bidang energi akan membuatkan laporan secara berkala setiap satu bulan sekali dan di buat
Gambar 3 DFD Level 0 Sistem pembuatan
data administrasi lelang proposal
RKA
surat pemberitahuan sosialisasi proposal di tolak
surat pemberitahuan pemenang lelang
RKA sah fotocopy
RKA sesuai RKA sesuai RKA sah bahpf bam pk sp kades bagian lelang bapeda DPRD 1 sistem informasi kegiatan pengembangan ketenagalistrikan kepala dinas pk sp bam bahpf surat pemberitahuan sosialisasi
Keterangan :
Proposal : Pengajuan Penerima Bantuan Llistrik Pedesaan SP : Surat Peninjauan Lapangan PK : Penetapan Nilai Kontrak
BAHPF : Berita Acara Hasil Pemeriksaan Tim PHO/FHO BAM : Berita Aara Mutual Check 100%
proposal
proposal di tolak
fotocopy RKA sah
fotocopy RKA sah
surat pemberitahuan pemenang lelang RKA RKA sesuai RKA sesuai RKA sah kades bagian lelang bapeda DPRD 1.1 pengelolaan proposal 1.2 pengelola an RKA 1.3 pemberitahu an informasi lelang 1.4 membuat surat administrasi 1 proposal 4 BAHPF 5 BAM 2 SP kepala dinas 3 PK
4
Gambar 4.1 DFD Level 0 Sistem pengelolaan data
administrasi lelang yang diusulkan
Gambar 5.4 desa
Gambar 5.5 Kecamatan
Gambar 5.6 Proposal
Gambar 5.7 Berita Acara Mutual Check 100%
Gambar 5.8 Penetapan Nilai Kontrak
l aporan proposal surat pemberi tahuan sosi al i sasi
pk proposal
proposal di tol ak
fotocopy RKA sah
fotocopy RKA sah
surat peni nj auan menyesuai kan RKA
RKA sesuai RKA sesuai RKA sah bahpf sp bam Keterangan :
Propos al : Pengajuan Penerima Bantuan Llis trik Pedes aan SP : Surat Peninjauan Lapangan PK : Penetapan Nilai Kontrak
BAHPF : Berita Acara Has il Pemeriks aan Tim PHO/FHO BAM : Berita Aara Mutual Check 100%
kades bagi an l el ang bapeda DPRD 1 pengel ol aan proposal 2 pengel ol aan RKA 3 pemberi tahu an i nformasi l el ang 4 pengel ol aan kegi atan 5 membuat surrat admi ni strasi 6 membuat l aporan 1 proposal 5 BAHPF 4 BAM 2 SP kepal a di nas 3 PK
5
Gambar 5.10 Berita Acara hasil pemeriksaan tim
PHO/FHO
Gambar 5.9 Peninjauan lapangan 6.1.1 Tabel Aktifitas
Table 6.1 Tabel Aktifitas
6.1.2 Gant Chart Table 6.2 Gant Chart
KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa permasalahan yang terjadi di Dinas sumber daya air pertambangan dan energi kabupaten Bandung, maka Penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa diketahui terdapat beberapa permasalahan yang terjadi yang harus
dipecahkan. Penyusun melakukan perbaikan terhadap beberapa permasalahan yang dihadapi, diantaranya sebagai berikut:
1. Dengan dibangunnya sistem informasi data administrasi lelang di Dinas sumber daya air pertambangan dan energi kabupaten Bandung dapat mempermudah pengelolaan data administrasi lelan dari melakukan pengolahan data administrasi sampai dengan pembuatan laporan.
2. Dengan adanya program aplikasi ini maka dalam pembuatan laporan data administrasi dapat dilakukan dengan cepat dan mendapatkan hasil yang akurat.
7.2 Saran
Saran yang diajukan untuk adalah sebagai berikut: 1. Agar sistem berjalan dengan baik dan benar maka diperlukan adanya pelatihan bagi para pegawai yang bersangkutan tentang sistem informasi dan tata cara penggunaan program aplikasi.
2. Untuk mendapatkan hasil dan kepuasan dalam penggunaan sistem usulan ini, maka perlu adanya dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih baik. penggunaannya sesuai dengan yang telah ditentukan Pembuatan Database dan Program
A Pengumpulan data 1
B Analisis sistem 2 A
C Perancangan sistem baru 4 B
D Pengadaan hardware dan software 1 C
E Instalasi hardware dan software 1 D
F Design Program 1 E
G Pembuatan database dan program 5 F
H Evaluasi dan perbaikan program 2 G
I Pelatihan operator 2 H
J Instalasi Program 1 I
Waktu (Minggu) Pendahulu Aktifitas
Kegiatan pembuatan program yaitu kegiatan menterjemahkan hasil
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir. 2009, Dasar Perancangan dan implementasi Database Relasional, Andi Publisher, Yogyakarta.
2. Alexander Hengky. 2010, Cara Mudah Menguasai Visual Basic 2010, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Andri Kristanto. 2007, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta