• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 P r o p o s a l I C o S I T e R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 P r o p o s a l I C o S I T e R"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

PROPOSAL

International Conference on Science, Infrastructure Technology and

Regional Development (ICoSITeR) 2017

Dalam Rangka Dies Natalis Ke-3 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

TEMA:

KETAHANAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA

(ENERGY SECURITY FOR ENHANCING NATIONAL COMPETITIVENESS)

Organizing Committee:

(3)

3 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 3

RINGKASAN EKSEKUTIF... 4

PENDAHULUAN ... 5

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN ... 8

LANDASAN KEGIATAN ... 8

KEGIATAN DAN TEMA KEGIATAN ... 11

PEMBICARA UTAMA ... 12 WAKTU PELAKSANAAN ... 12 PANITIA PENYELENGGARA ... 13 PENDAFTARAN KEPESERTAAN ... 14 SUSUNAN ACARA ... 15 ANGGARAN BIAYA ... 16 PENUTUP ... 17

(4)

4 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

RINGKASAN EKSEKUTIF

International Conference on Science, Infrastructure Technology and Regional Development (ICoSITeR) 2017 merupakan konferensi international tahunan yang diadakan oleh Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan menjadi rangkaian acara Dies Natalis ke-3 ITERA. Tahun ini, ICoSITeR 2017 mengusung tema:

“KETAHANAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA (ENERGY SECURITY FOR ENHANCING NATIONAL COMPETITIVENESS)”

Penyelenggaraan ICoSITeR 2017 ini diharapkan mampu menjadi wadah yang mampu mempertemukan antar perusahaan, organisasi, pemangku kepentingan, dan akademisi yang aktif dalam bidang bidang energi baik energi berbasis fosil maupun non-fosil. Penyelenggaraan ICoSITeR 2017 diharapkan mampu menjadi wadah bagi pertukaran pengetahuan, terobosan, gagasan, dan ide terkait dengan pengembangan keilmuan energi sebagai upaya peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia.

Para sponsor akan menerima pengakuan partisipasi baik sebelum, selama acara maupun setelah acara melalui berbagai materi publikasi serta dapat menikmati interaksi siginifikan dengan para pembicara dan peserta selama acara berlangsung.

Institut Teknologi Sumatera akan mengadakan ICoSITeR 2017 pada 24-25 Agustus 2017. Adapun tanggal 26 Agustus 2017 adalah acara Field Trip ke Festival Krakatau sebagai bentuk dukungan pada pariwisata Provinsi Lampung. Acara Field Trip ini bersifat optional bagi peserta.

(5)

5 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

PENDAHULUAN

Ketahanan energi menjadi topik pembicaraan terhangat baik di Indonesia maupun di negara-negara lain di seluruh dunia. Di Indonesia, krisis stok minyak mentah menyebabkan kepanikan public terhadap kehandalan pasokan bahan bakar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi yang demikian telah memicu berbagai upaya pencarian dan pengembangan alternative bahan bakar berbasis fossil untul mengatasi semakin tingginya kebutuhan akan energi dan menciptakan ketahanan energi di Indonesia.

Di Indonesia, Pemerintah telah mengundangkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan untuk menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri. Beberapa sasaran kebijakan yang secara rinci diatur dalam Perpres tersebut adalah pada tahun 2025 terwujudnya elastisitas energi di bawah 1 dan pengurangan porsi BBM dalam komposisi energi primer hingga 20% dan optimalisasi bahan bakar batu bara dan gas masing-masing lebih dari 33% dan 30% serta sisanya dengan menumbuhkan sumber energi baru terbarukan (EBT). Untuk mencapai sasaran tersebut, terdapat dua kebijakan yaitu (1) kebijakan utama yang mengatur penyediaan, pemanfaatan, kebijakan harga dan konservasi alam, dan (2) kebijakan pendukung, yang mengarah kepada pengembangan infrastruktur, kemitraan pemerintah dan swasta serta pemberdayaan masyarakat.

Gambar 1. Perkembangan Cadangan dan Produksi Minyak Mentah di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, selama ini bauran energi nasional memang didominasi oleh penggunaan BBM sebagai sumber energi primer utama. Sebagaimana terlihat dalam Gambar-2, komposisi BBM dalam bauran energi nasional stabil sangat tinggi, mencapai 50%-60% sepanjang tahun 2000 hingga 2005. Dengan dikeluarkannya kebijakan energi nasional dalam Perpres No. 5/2006 tersebut, diharapkan Pemerintah dapat menyusun langkah-langkah

(6)

6 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

strategis dan teknis untuk mengurangi porsi BBM dalam komposisi energi mix secara bertahap. Apabila kebijakan tersebut berjalan dengan baik, publik akan merasakan dampaknya berupa pengurangan ketergantungan terhadap minyak.

Gambar 2. Perkembangan dan Target Bauran Energi Nasional

Sepanjang kurun waktu 2006 hingga 2010, komposisi minyak sedikit menurun dari 51,3% menjadi 47,1% atau turun sekitar 1% per tahun. Namun tren penurunan porsi minyak tersebut terhenti dan kembali meningkat kembali di tahun 2011 menjadi 47,7% dari energy mix nasional. Kondisi ini mengindikasikan langkah-langkah yang ditempuh oleh Pemerintah tidak berjalan efektif dan meningkatnya risiko ketahanan energi. Di tengah tingginya harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung meningkat, penyediaan energi nasional melalui BBM jelas beresiko. Risiko yang paling utama adalah kelangkaan BBM di tengah masyarakat akibat kuota dan nilai subsidi BBM dalam APBN telah terlampaui.

Dari sektor ketenagalistrikan, saat ini pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan daerah yang masih mengalami kekurangan daya listrik salah satunya adalah Sumatera masih menggunakan BBM sebagai sumber pembangkit listriknya, dimana komponen biaya pembangkitannya masih merupakan komponen terbesar. Beberapa provinsi besar yang ada di pulau Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung mengalami kekurangan ketersediaan (defisit) daya listrik dan sebagian kecil seperti Batam, Bangka dan Belitung mengalami siaga (cadangan lebih kecil dari pembangkit terbesar). Jadi, dapat disimpulkan ketersediaan daya listrik Sumatera masih defisit dibandingkan faktor kebutuhan masyarakat.

Pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW). Dua puluh lima persen dari target tersebut, atau sekitar 8.800 MW, diupayakan

(7)

7 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

dari energi terbarukan. Energi listrik 8.800 MW pembangkit listrik energi terbarukan tersebut akan berasal dari energi surya sebesar 4.000 MW, energi biomassa, termasuk energi sampah, sebesar 1.000 MW, energi panas bumi sebesar 1.500 MW, energi air sebesar 1.800 MW, dan energi angin sebesar 500 MW. Kementerian ESDM telah menyiapkan beberapan instrumen penting.Salah satu instrumen yang terbesar adalah dengan menciptakan kebijakan energi yang tepat.Terlebih antisipasi atas lonjakan konsumi listrik hingga 2.500 Kwh/kapita pada 2025.

Saat ini, pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Sumatera dan Nasional Masih minim dibandingkan dengan potensi yang ada di pulau Sumatera. Potensi panas bumi yang ada di pulau sumatera ada senilai 12.837 Mwe dan baru terpasang 122 Mwe sehingga didapatkan persentase potensi terpasang senilai 0.95%.Sedangkan persentase potensi yang terpasang untuk Biomassa, Tenaga Air, Tenaga Surya dan Tenaga angin berturut-turut adalah senilai; 9.25%, 7%, 0.013% dan 0.0834%. Berdasarkan data Statistik EBTKE 2014, Potensi EBT di Sumatera dapat dibagi menjadi 4; Potensi Geothermal yang tersebar di hampir seluruh provinsi pulau Sumatera dengan jumlah sebesar 12.837 MWe, Potensi Air yang terdapat di seluruh provinsi yang dengan jumlah sekitar 15.600 MW, Potensi Angin sebesar 1.716 MW, dan potensi Surya sebesar 14.28 kW/m2 serta sumber daya hayati (biomass) sebesar 15.588 MW. Potensi dari sumber hayati (biomass) di pulau Sumatera didukung oleh beberapa potensi umum seperti ; kepala sawit (8.812 Mwe), Tebu (399 Mwe), Karet (1.918 Mwe), Kelapa (53 Mwe), Padi (2.255 Mwe), Jagung (408 Mwe), Ubi Kayu (110 MWe), Kayu (1.212 Mwe), Sapi (96 MWe), dan sampah kota (326 MWe).

Sesuai amanat Undang-Undang no 30 Tahun 2007 tentang Energi (Pengelolaan Energi Nasional & membuat rencana umum Energi Daerah), Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan (pengelolaan ketenagalistrikan nasional) dan didukung oleh Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2015 (rencana umum energi

daerah), Pemerintah berencana untuk memaksimalkan penggunaan EBT dengan memperhatikan tingkat keekonomian. Selain itu, Pemerintah Pusat juga segera menambah kapasitas pembangkit listrik dan mengembangkan penyediaan akses modern di bidang energi.

(8)

8 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

Serta mengordinir secara khusus para pengusaha yang ingin membangun usaha di subsektor EBT untuk pemanfaatan energi daerah.

Sebagai satu-satunya institut teknologi negeri yang ada di Sumatera, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memiliki peran besar dalam membantu menyelesaikan permasalahan energi di Sumatera. ITERA mampu berperan sebagai media yang mensinergiskan antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas yang berkecimpung di sector energi baik skala nasional maupun internasional. Saat ini ITERA memiliki Pusat Energi Baru Terbarukan pertama di Sumatera yang didukung oleh Teknologi dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sebagai bentuk kontribusi nyata bagi penyelesaian permasalahan energi di Pulau Sumatera khususnya dan Indonesia pada umumnya. Selain itu, sebagai bentuk komitmen ITERA dalam penyelesaian masalah energi di Indonesia, tahun ini ITERA akan menyelenggarakan International Conference on Science, Infrastructure Technology and Regional Development (ICoSITeR)

2017 yang bertemakan “Energy Security for Enhancing National Competitiveness”.

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

1. Memberikan gambaran pada peserta mengenai Ketahanan Energi yang dilihat dari berbagai perspektif: metode, teknologi, keilmuan, kebijakan, aplikasi, ide/gagasan/terobosan pengembangan alternatif energi baru.

2. Memberikan gambaran terkait kebijakan energy baik tingkat nasional maupun daerah. 3. Menampung gagasan/ide/inovasi untuk kemandirian energy di Sumatera khususnya dan

Indonesia pada umumnya.

LANDASAN KEGIATAN

1. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi

2. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konversi Energi 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha

Penyediaan Tenaga Listrik

5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

(9)

9 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, Dan Gas

8. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 002 Tahun 2006 Tentang Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah

9. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008Tentang Penyediaan, Pemanfaatan Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain

10. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait 11. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 04 Tahun 2012 Tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero) Dari Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil Dan Menengah Atau Kelebihan Tenaga Listrik

12. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 10 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru Dan Energi Terbarukan

13. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik

14. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya,Mineral Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2013 Tentang Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dari Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Kota

15. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 21 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar ProyekProyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait

16. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

(10)

10 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain

17. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Perdesaan Tahun Anggaran 2014

TARGET PESERTA

1. Pemerintah pusat dan daerah 2. Regulator sector energi 3. Perusahaan di sector energi

4. Perusahaan pendukung industry energi 5. Lembaga riset

(11)

11 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

KEGIATAN DAN TEMA KEGIATAN

Tahun ini menjadi tahun ke-dua bagi International Conference on Science, Infrastructure Technology and Regional Development (ICoSITeR). Konferensi internasional ini diselenggarakan tahunan oleh Institut Teknologi Sumatera sebagai rangkaian acara Dies Natalis ITERA yang diperingati setiap 6 Oktober.

ICoSITeR diadakan pertama kalinya pada 28-29 September 2016 dengan mengusung tema “Energi Sustainability and Green Infrastructure in Supporting Community Development”. Acara konferensi tersebut ditutup dengan acara Field Trip ke Pulau Pahawang di tanggal 30 September 2016. Acara berlangsung meriah dengan peserta 150 orang dengan pemakalah sejumlah 80 orang yang terdiri dari pemerintah, perusahaan dan akademisi baik yang berafiliasi di Indonesia (dalam negeri) maupun di luar negeri seperti Inggris, Amerika, Korea, dan Malaysia.

Tahun ini, ICoSITeR 2017 mengusung tema:

“KETAHANAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA (ENERGI

SECURITY FOR ENHANCING NATIONAL COMPETITIVENESS)”

Penyelenggaraan ICoSITeR 2017 ini diharapkan mampu menjadi wadah yang mampu mempertemukan antar perusahaan, organisasi, pemangku kepentingan, dan akademisi yang aktif dalam bidang bidang energi baik energi berbasis fosil maupun non-fosil. Penyelenggaraan ICoSITeR 2017 diharapkan mampu menjadi wadah bagi pertukaran pengetahuan, terobosan, gagasan, dan ide terkait dengan pengembangan keilmuan energi sebagai upaya peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia.

(12)

12 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

Kegiatan konferensi ini memiliki 10 (sepuluh) sub-tema yang terdiri dari:

1. New trends and technology for energy security

2. Policies and Strategies for energy security 3. Energy conversion studies

4. Decision support systems for energy security 5. Artificial intelligence and mechanical learning

studies for energy security

6. Computational methods for energy 7. Energy savings for urban livelihoods

8. Public awareness and education for energy security

9. Renewable energy systems in smart cities 10. Future challenge of energy security

PEMBICARA UTAMA

Konferensi akan menampilkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai

Keynote Speaker yaitu: Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D.

Adapun beberapa pembicara lainnya terdiri dari:

1. Doyoung Byun, Department of Mechanical Engineering, Sungkyunkwan University, South Korea

2. Yusaku Fujii, Department of Mechanical Science and Technology, Gunma University, Japan

3. Conny K. Wahjoe, Energy Planning and Policy Analysis, Bandung State Polytechnic, Indonesia

WAKTU PELAKSANAAN

Konferensi Internasional : 24 – 25 Agustus 2017 Field Trip : 26 Agustus 2017

(13)

13 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

PANITIA PENYELENGGARA

Dewan Pengarah:

1. Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc., Ph.D. : Rektor Institut Teknologi Sumatera 2. Prof. Dr. –Ing. Mitra Djamal : Wakil Rektor Bidang Akademik 3. Prof. Sukrasno, M.S. : Wakil Rektor Bidang Non-Akademik

Panitia Pelaksana:

Ketua : Prof. Dr. Leo Hari Wiryanto, M.S.

Wakil Ketua : Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc.

Sekretaris : Helmia Adita Fitra S.T., M.T.

Bendahara : Restu Almiati S.Si., M.T.

Humas I : Hadi Teguh Yudistira S.T., Ph.D.

Humas II : Rishal Asri, S.T., M.Eng.

Humas III : Kardo Rajagukguk, S.Pd., M.Eng.

(14)

14 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

PENDAFTARAN KEPESERTAAN

Informasi pendaftaran kepesertaan baik peserta maupun pemakalah, calon peserta dipersilakan menghubungi:

Sekretariatan Panitia ICoSITeR 2017

Telp : (0721) 8030188, (0721) 8030189 Email : icositer@itera.ac.id

Website : www.icositer.itera.ac.id/ www.itera.ac.id Contact Person : Mr. Rishal : +62 852 5580 7138

Mr. Kardo : +62 813 6111 3856

Tempat Acara

Institut Teknologi Sumatera

Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Indonesia 35365

(15)

15 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

SUSUNAN ACARA

Kegiatan PJ/Pembicara

24 Agustus 2017

08.00 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia

09.00 – 09.05 Pembukaan konferensi Ketua ICoSITeR 2017 09.05 – 09.15 Sambutan oleh Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin 09.15 – 09.30 Sambutan oleh Gubernur Provinsi Lampung M. Ridho Ficardo atau wakil

09.30 – 10.00 Coffee Break Semua

10.00 – 12.00 Plenary Session 1 Keynote Speaker, Invited Speaker 1

12.00 – 13.00 Ishoma (Istirahat, Sholat Makan) Semua

13.00 – 14.30 Parallel Session Pemakalah dan Peserta 14.30 – 14.45 Coffee Break

14.45 – 17.00 Parallel Session Pemakalah dan Peserta

17.00 – 18.30 Break Semua

18.30 – 20.00 Gala Dinner Semua

25 Agustus 2017

08.00 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia

09.00 – 09.30 Coffee Break Semua

09.30 – 12.00 Parallel Session Pemakalah dan Peserta

12.00 – 13.30 Ishoma (Jum’atan) Semua

13.30 – 15.00 Parallel Session Pemakalah dan Peserta 15.00 – 15.30 Coffee Break dan Sholat Semua

15.15 – 16.00 Plenary Session Invited Speaker 2, 3

(16)

16 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

ANGGARAN BIAYA

No Item Total (dalam Rupiah)

1 Perlengkapan 40,200,000

2 Transportasi dan Akomodasi 30,000,000

3 Honorarium 39,200,000

4 Konsumsi 116,050,000

5 Promosi dan Seminar Kit 48,600,000

6 Field Trip 15,000,000

Total 289,050,000

Untuk informasi lebih lanjut mengenai proposal ini, dapat menghubungi: 1. Rishal Asri, S.T., M.Eng.

Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui Mobile: +62 852 5580 7138

Fax: (0721) 8030188

Email: rishal.asri@itera.ac.id

2. Kardo Rajagukguk, S.Pd., M.Eng.

Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui Mobile: +62 813 6111 3856

Fax: (0721) 8030188

Email: kardorajagukguk@gmail.com

Sekretatiat:

Sekretariatan ICoSITeR 2017

Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kec. Jati Agung, Lampung Selatan

Untuk donasi dan sponsor, dapat dikirim langsung ke rekening: BANK XXX

Atas Nama : ……….. No. Rekening : ………..

Konfirmasi : Restu Almiati, S.Si., MT (Bendahara ICoSITeR 2017) Mobile: +62 813 2046 2146

(17)

17 | P r o p o s a l I C o S I T e R 2 0 1 7

PENUTUP

Demikianlah proposal kami susun. Semoga acara yang kami susun ini dapat berlangsung dengan ridha Allah SWT dan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung pada umumnya. Untuk itu, bantuan dari berbagai pihak atas keberlangsungan acara ini sangat kami harapkan.Terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang diberikan.

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Cadangan dan Produksi Minyak Mentah di Indonesia.
Gambar 2. Perkembangan dan Target Bauran Energi Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya telah dijelaskan dalam keputusan Menteri kesahatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Rumah sakit bahwa jika

Analisis data yang dilakukan adalah univariat.Berdasarkan hasil analisis univariat, dalam proses keputusan memanfaatkan layanan rawat jalan, responden memiliki motivasi yang

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Dipimpin oleh seorang Kepala Pengolahan yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pengolahan tebu menjadi gula yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh

Dari optimasi Program linier dengan menggunakan Lingo setelah didapat jumlah produk Phonska yang dikirim, dapat ditentukan berapa jumlah truk yang harus dialokasikan

Banyak diantara kita mengira bahwa penyebab dari bencana ini timbul akibat dari ketidakseimbangan diantara ekosistem yang ada (Rahim dalam Suja’i, 2004). Batang

Bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, perlu diatur Petunjuk Teknis tata cara penerimaan peserta didik baru pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

Pada kedua teori yakni teori prinsip penataan (ordering principle) Salura (2010) dan teori fenomenologi Schulz (1980) yang telah dielaborasi sebagai kerangka baca dan