IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM MAUMERE
Nancy Trisari Schiff STKIP Pasundan email: nancytrisari@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe jigsaw terhadap keterampilan senam maumere siswa MTs Nurul Falah Cimahi. Metode yang digunakan ini adalah eksperimen dengan desain the one group pre-posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Nurul Falah Cimahi yang berjumlah 240 siswa kelas 8. Sampel yang digunakan sebanyak 34 siswa kelas 8A dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
Cluster Random Sampling. Instrumen tes dalam penelitian adalah tes gerak dasar senam
irama. Teknik analisis data menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari penerapan model kooperatif tipe jigsaw terhadap keterampilan senam maumere.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, jigsaw, senam maumere
IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW TYPE TO IMPROVE MAUMERE GYMNASTICS SKILLS
Nancy Trisari Schiff STKIP Pasundan email: nancytrisari@gmail.com
Abstract
This study aims to determine the effect of cooperative learning model type of jigsaw on maumere gymnastic skills at MTs Nurul Falah Cimahi students. The method used is an experimental the one group pre-posttest design. The population of this study were numbered 240 eigth grade students of MTs Nurul Falah Cimahi. The samples used were 34 from 8A class students with sampling techniques using Cluster Random Sampling. The test instrument in this research is the basic motion test of rhythmic gymnastics. Data analysis techniques use paired sample t-test. Based on the results of data processing and analysis, it can be concluded that there is a significant increase in the application of the cooperative model type of jigsaw to maumere gymnastic skills.
Pendahuluan
Pendidikan jasmani merupakan media pendorong untuk perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembi-asaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuro mucular, intelektual dan emosional. Pendidikan jasmani pada dasarnya memiliki arah pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran gerak dasar yang benar, sehingga gerakan yang dilakukan akan menghasilkan dan meningkatkan efektifitas kesehatan yang baik serta peningkatan pola gerak terampil sebagai dasar gerak olahraga. Oleh karena itu, penjas harus dilakukan dengan menanamkan pola gerak terstruktur dengan baik dan memiliki tujuan dari pola gerak itu sendiri. Siswa dalam pembe-lajaran sebisa mungkin untuk sering bergerak dengan menggunakan peralatan maupun tanpa peralatan (Abduljabar, 2011).
Proses pendidikan yang dibuat harus mampu menciptakan suasana gembira dan menyenangkan bagi peserta didik, sehing-ga menjadi modal utama pengembansehing-gan kesehatan dan keterampilan gerak pada olahraga cabang tertentu. Menghadapi tugas tersebut pendidik tentu harus menguasai strategi, metode, teknik pembelajaran yang up to date. Bila pengetahuan guru sudah ketinggalan, apalagi hanya mengandalkan pengalaman tanpa didukung teori-teori, maka guru tidak akan mendapatkan rasa simpati dari siswa yang dibimbingnya. Salah satu pendekatan dan strategi yang harus dikuasai guru adalah pembelajaran yang menyenangkan, penguasaan guru akan pembelajaran yang sehat dan kondusif yang bertujuan pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar (Surahni, 2017).
Senam adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh, serta didalamnya sangat dibutuhkan keku-atan, kecepatan dan keserasian gerakan yang teratur. Senam merupakan suatu bentuk latihan tubuh yang pada dasarnya tercipta secara disengaja, sadar, terencana dan tersusun dengan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai spiritual. Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Jadi hanya berfokus pada gerak tubuh serta tidak terfokus pada alat dan bukan pada pola geraknya, yang terpenting adalah bagaimana peningkatan kualitas fisik. Senam merupakan olahraga yang membutuhkan banyak peforma tubuh yang diukur dari sisi kemampuan tubuh. Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan memben-tuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (Pasaribu & Mashuri, 2019).
Senam irama adalah gerakan senam yang diiringi oleh irama atau lagu yang sifatnya menyenangkan dan ketika mende-ngarkannya secara otomatis tubuh akan merasa ingin bergerak meskipun tanpa aturan. Sebenarnya dalam senam irama yang kita kenal sama sekali tidak memiliki gerakan khusus ketika melakukannya, karena setiap melakukan aktivitas senam irama terkadang irama atau lagu yang digunakan itu berbeda-beda. Tetapi, terkadang ada beberapa koreografi yang sudah ada sesuai dengan irama atau lagu yang digunakan, sehingga gerakan yang dilakukan terlihat menarik. Merupakan suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikontribusikan dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dimana didalam geraknya terdapat unsur calesthenic (keindahan),
(fleksibilitas gerak dan keseimbangan) dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual (Yuliansih, 2015).
Senam maumere merupakan senam yang diiringi lagu Gemu Fa Mi Re yang diciptakan oleh Nyong Franco. Senam ini sendiri terkenal karena menggunakan musik yang energik dan digunakan untuk membuat badan bergoyang, sehingga lagu maumere yang digunakan untuk pengiring senam aerobik ini memiliki lirik yang cepat. Hingga pada akhirnya, senam aerobik yang menggunakan lagu ini dikenal dengan jenis senam maumere (Yudhianto, 2017).
Permasalahan yang banyak terjadi di lingkungan pendidikan jasmani khususnya sekolah adalah siswa yang enggan mela-kukan kegiatan senam irama, karena materi yang diberikan tidak ada pembaha-ruan atau variasi dalam penyampaiannya yang terkesan monoton, sehingga para siswa merasa bosan. Kebanyakan siswa lebih senang jika mata pelajaran olahraga sesuai dengan apa yang diharapkannya. Jadi siswa, lebih senang jika olahraga bebas tanpa adanya yang mengharuskan siswa mengikuti materi olahraga yang diberikan. Sehingga, guru olahraga ditun-tut harus memahami betul strategi pembelajaran dengan memberikan model pembelajaran senam irama yang lebih menarik untuk siswa.
Model pembelajaran jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa (bukan guru) yang memiliki tang-gung jawab besar dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja sama tim, keterampilan belajar kooperatif dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendiri. Pembelajaran yang dilakukan dengan dorongan peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan mengelola informasi sehingga siswa
secara langsung mampu untuk mening-katkan keterampilan berkomunikasi dari materi yang dipelajari (Cahyono, 2014)
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dalam model pembelajaran ini, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa yang terdiri dari beberapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan, kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota lain (kelompok asal) yang ditugaskan mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal (Ginanjar, 2016).
Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya, sehingga kemampuan siswa secara individu maupun sosial sangat diperlukan.
Dalam lingkungan pendidikan jas-mani, model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sangat memudahkan tenaga
pendi-dik dalam proses penyampaian materi yang akan diberikan. Karena dalam proses ini secara tidak langsung melibatkan siswa sebagai objek pembelajaran, untuk menentukan langkah awal yang harus diambil sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh tenaga pendidik diawal pembelajaran. Sehingga dapat langsung mengamati bagaimana kerjasama juga komunikasi yang dibentuk oleh setiap individu dengan anggota kelompoknya masing-masing, baik dalam hal peme-cahan masalah maupun mencari solusi
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Dengan menerapkan model
koope-ratif tipe jigsaw dalam pembelajaran
senam maumere. Diharapkan model pembelajaran ini dapat menjadi solusi dalam kegiatan belajar disekolah khusus-nya dalam pembelajaran olahraga yang terkesan meskipun materi yang disampai-kan berbeda. Tetapi, cara penyampaiannya tidak ada perbedaan. Juga diharapkan dengan model pembelajaran ini setiap individu dapat saling berbagi pengetahuan juga pendapat sesama anggota kelompok dalam menciptakan suatu hal yang baru, serta dapat dipelajari setiap anggota baik itu secara individu maupun berkelompok. Agar muncul sebuah kreatifitas tanpa batas yang dimiliki setiap individu dalam menyelesaikan suatu masalah bersama-sama.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan the one
group pretest posttest design (Nathan &
Scobell, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di MTs Nurul Falah Cimahi sebanyak 240 seluruh kelas 8.
Melalui teknik Cluster Random Sampling terpilih kelas 8A sebanyak 34 siswa (Sugiyono, 2017). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dan proses pengumpulan data dari pre-test dan post-test dengan
treatment senam maumere menggunakan
model tipe jigsaw sebanyak 8 kali pertemuan dengan jangka waktu selama 4 minggu. Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini dan sebagai alat pengumpul data adalah tes gerak senam dasar irama (Yulfita, Mahendra, & Nahduddin, 2018). Teknik analisis data dari hasil pre-test dan
post-test dengan menggunakan paired sample t-test.
Hasil dan Pembahasan
Hasil uji paired sample t-test diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 dengan nilai thitung sebesar 8,75, maka hasil ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai keterampilan senam maumere data
pre-test dan post-pre-test. Artinya model
koo-peratif tipe jigsaw memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan senam maumere.
Tabel 1. Hasil Paired Sample T-Test.
Tes thitung Sig. (2-tailed) Keterangan
Pre – Post test 8,75 0,00 Signifikan
Model pembelajaran kooperatif ada-lah saada-lah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling memberi peluang kesempatan lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal. Mengemukakan model pembelajaran kooperatif merupa-kan suatu cara pendekatan atau serang-kaian strategi khusus yang dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta
didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil bela-jar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk memperoleh hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama peserta didik dalam suatu struktur tugas, struktur tujuan dan struktur reward. Struktur tugas berhubungan dengan bagaimana tugas
yang diberikan dapat diorganisir dengan baik oleh peserta didik. Struktur tujuan dan reward mengacu pada kerjasama dalam kelompok atau kompetisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan maupun reward.
Model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw merupakan pembelajaran
koopera-tif dengan pengelompokkan siswa yang
heterogen. Selain itu, dalam proses
pembelajarannya seluruh siswa yang terlibat memiliki tanggung jawab tersendiri yang akan diterimanya berupa lembar ahli yang menjadi fokus masing-masing anggota kelompok. Teknik ini menekankan bahwa guru perlu memper-hatikan skema atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar bahan pela-jaran menjadi bermakna. Jigsaw adalah suatu bentuk pembelajaran kooperatif yang diterapkan dengan membentuk peserta didik dalam kelompok kecil, yang biasanya terdiri atas empat dan enam anggota peserta didik yang dibuat secara heterogen.
Di lingkungan sekolah, kegiatan senam merupakan kegiatan olahraga yang bagi sebagian siswa beranggapan bahwa hal tersebut sangat membosankan karena tidak adanya perubahan atau tidak menghibur saat dalam menyampaikan gerakannya, sehingga hasil belajar siswa dalam mempraktikkan senam masih rendah. Selain itu, siswa masih kesulitan dalam melakukan setiap gerakan senam dikarenakan fokus yang terganggu dengan hal lain.
Oleh karena itu, ada sebuah model pembelajaran yang tujuannya dapat mempermudah siswa dalam mempelajari setiap gerakan senam yaitu model kooperatif tipe jigsaw. Model kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang didalamnya menuntut siswa untuk bisa bekerja sama dengan sesama anggota kelompok juga dapat saling menyampaikan dan mendengarkan pendapat sesama anggota kelompok,
dalam pelaksanaannya siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Sehingga siswa akan lebih memahami dengan tugas gerak yang diberikan oleh guru dan siswa akan lebih fokus dengan tugas kelom-poknya. Maka dari itu model kooperatif tipe jigsaw sangat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan senam maume-re siswa dilingkungan sekolah.
Selain itu hasil penelitian ini juga mendukung berbagai hasil penelitian yang menggunakan model kooperatif tipe
jigsaw dalam pembelajaran (Hamzah,
Ginanjar, & Setiawan, 2019; Hidayat, Juniar, & Herliana, 2017; Moh Fajari & Suhendi, 2017; Sriyatin, Sucipto, & Sulikan, 2018; Subiantoro & Hidayat, 2013).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pengaruh model pembe-lajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan keterampilan senam mau-mere pada siswa di MTs Nurul Falah Cimahi.
Daftar Pustaka
Abduljabar, B. (2011). Pengertian pendidikan jasmani. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JU R._PEND._OLAHRAGA/19650909
1991021-BAMBANG_ABDULJABAR/Penge rtian_Penjas.pdf
Cahyono, A. (2014). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Muhammadiyah 2 Pontianak. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 3(3).
Ginanjar, A. (2016). Implementasi Praktis
Model-model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani. Indramayu:
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP NU Indramayu.
(2019). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli.
Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 3(1), 58–63.
Hidayat, C., Juniar, D. T., & Herliana, M. N. (2017). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Poomsae I Mata Kuliah Taekwondo.
Jurnal Pendidikan Jasmani Dan
Olahraga, 2(2), 36–42.
https://doi.org/10.17509/jpjo.v2i2.81 77
Moh Fajari, A., & Suhendi, H. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Media Karet Ban Untuk Meningkatkan Keterampilan Gerak Kaki Tendangan Sabit Dalam Pembelajaran Pencak Silat. TEGAR:
Journal of Teaching Physical
Education in Elementary School,
1(1), 75–84.
https://doi.org/10.17509/tegar.v1i1.8 677
Nathan, A. J., & Scobell, A. (2012). How China sees America. Foreign Affairs, 7th ed., Vol. 91, p. 707. https://doi.org/10.1017/CBO9781107 415324.004
Pasaribu, A. M. N., & Mashuri, H. (2019). Peranan senam irama terhadap kebugaran jasmani untuk siswa sekolah dasar. Jurnal SPORTIF:
Jurnal Penelitian Pembelajaran,
5(1), 89–97.
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v5 i1.12551
Sriyatin, S., Sucipto, A., & Sulikan. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Sdn Sambigede 03 Sumberpucung Malang. JP.JOK
(Jurnal Pendidikan Jasmani,
Olahraga Dan Kesehatan), 1(2), 80–
91.
https://doi.org/10.33503/jpjok.v1i2.1 69
Subiantoro, F., & Hidayat, T. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning (Jigsaw) Terhadap Hasil Belajar Service Bola Voli (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Tembelang Jombang).
Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 1(2), 265–273.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV
Alfabeta.
Surahni. (2017). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai Sarana Pendidikan Moral.
The 6th University Research
Colloquium 2017, 41–46. Magelang:
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Yudhianto, Y. E. (2017). Pengaruh Senam
Maumere Terhadap Kadar Gula
Darah Pada Lansia Dengan
Diabetes Melitus Di BPSTW. STIKes
Betheeda Yakkum.
Yulfita, N., Mahendra, A., & Nahduddin, D. (2018). Implementasi Model Pendidikan Gerak Dalam Pembelajaran Aktivitas Ritmik Pola Langkah Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. TEGAR: Journal of Teaching
Physical Education in Elementary
School, 2(1), 29.
https://doi.org/10.17509/tegar.v2i1.1 3778
Yuliansih, A. (2015). Pengaruh Senam
Irama Terhadap Kemampuan
Motorik Anak Usia 5 Tahun.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.