• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran Kelas X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran Kelas X"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Kompetensi Dasar, Materi, dan Kegiatan Pembelajaran Kelas X

Alokasi waktu : 3 jam pelajaran/ minggu Kompetensi Dasar:

3.1. memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

4.1. menyajikan contoh pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan

Materi pembelajaran

Pengetahuan Dasar Geografi

1. Ruang lingkup pengetahuan geografi. 2. Objek studi dan aspek geografi.

3. Konsep esensial geografi dan contoh terapannya. 4. Prinsip geografi dan contoh terapannya.

5. Pendekatan geografi dan contoh terapannya.

6. Keterampilan geografi. 7.

Ruang Lingkup Geografi (Fisik, Sosial, dan Regional), Pengertian, dan Contohnya

Geografi adalah cabang keilmuan dengan ruang lingkup yang cukup luas. Ruang lingkup geografi meliputi semua gejala geosfer, mulai dari yang terjadi di muka bumi, ruang angkasa, hingga interaksi antara kehidupan manusia dengan lingkungannya. Karena saking luasnya, ruang lingkup geografi tersebut kemudian diklasifikasikan untuk memudahkan pemahaman terhadap ilmu ini. Lantas, bagaimana sistem yang digunakan untuk mengklasifikasikan ruang lingkup geografi yang luas tersebut? Apa saja aspek-aspek utama yang dipelajari dalam praktik ilmu geografi selama ini? Ruang Lingkup Geografi

Aspek-aspek ruang lingkup geografi meliputi 3 hal utama, yaitu aspek fisik, aspek sosial, dan aspek regional. Masing-masing aspek ini memiliki kesesuaian dengan pemahaman prinsip prinsip geografi yang meliputi prinsip keruangan, kewilayahan, dan prinsip ekologi (Selengkapnya : Prinsip Prinsip Geografi).

1. Geografi Fisik

Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari semua kondisi fisik pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka bumi. Ruang lingkup geografi fisik meliputi semua gejala alam yang terjadi di antroposfer (ruang angkasa), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah), biosfer (lapisan kehidupan), dan litosfer (lapisan batuan).

(2)

Geografi fisik dikaji dengan bantuan ilmu penunjang, di antaranya ilmu astronomi untuk mengkaji antroposfer, meteorologi, klimatologi, dan geofisika untuk mengkaji atmosfer, hidrologi untuk mengkaji hidrosfer, pedologi untuk mengkaji tanah, biologi yang mencakup zoologi dan fitologi untuk mengkaji biosfer, dan geologi untuk mempelajari litosfer.

Secara sederhana, kami telah merangkum beberapa contoh penerapan geografi dalam lingkup fisik, di antaranya proses terjadinya hujan, proses terjadinya pelangi, proses terjadinya siklus air, proses pembentukan tanah, proses sedimentasi, dan perbedaan iklim berdasarkan garis bujur.

2. Geografi Sosial

Gografi sosial adalah ruang lingkup geografi yang mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia lengkap dengan interaksi yang dilakukannya dengan

lingkungan, baik itu lingkungan ekonomi, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosialnya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa geografi sosial mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, serta kebalikannya yaitu dampak lingkungan terhadap manusia.

Beberapa contoh kajian geografi dalam ruang lingkup geografi sosial di antaranya pola pemukiman masyarakat daerah pesisir sungai, kepadatan penduduk di suatu wilayah terkait dengan relief permukaan tanah, dan pengaruh tingkat kesuburan tanah terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

3. Geografi Regional

Geografi regional adalah ruang lingkup geografi yang mempelajari tentang suatu topik khusus yang mencakup satu wilayah tertentu. Geografi regional bisa pula dianggap sebagai suatu bahasan menyeluruh dari aspek fisik dan aspek sosial pada sebuah wilayah, provinsi, negara, maupun regional tertentu.

Contoh kajian geografi dalam ruang lingkup regional misalnya kepadatan penduduk di wilayah negara-negara Asean, pola persebaran masyarakat etnis Tionghoa di Asia Tenggara, persebaran curah hujan di Indonesia.

(sumber: ipsmudah.com)

Objek Studi Geografi : Objek Material, Objek Formal, dan Contoh Penerapannya

Seperti cabang keilmuan lainnya, geografi juga memiliki objek tertentu yang dikaji dan diteliti melalui studi yang komperhensif. Objek studi geografi sendiri meliputi keseluruhan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang berupa kehidupan hayati.

(3)

Objek studi geografi tersebut digolongkan menjadi 2 macam, yaitu objek material dan objek formal. Apakah yang dimaksud dengan objek material geografi dan objek formal geografi tersebut? Seperti apa contoh-contoh dari kedua objek ini dalam pengaplikasian ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari? Simak pemaparannya pada artikel berikut ini untuk tahu jawabannya!

Objek Studi Geografi

Objek studi geografi adalah kumpulan objek yang dipelajari dan dikaji secara mendalam melalui penerapan ilmu geografi. Objek studi geografi meliputi objek material dan objek formal.

1. Objek Material Geografi

Objek material geografi adalah objek yang meliputi seluruh bagian geosfer, mulai dari litosfer (lapisan batuan), pedosfer (lapisan tanah), hidrosfer (lapisan air), atmosfer (lapisan udara), biosfer (lapisan kehidupan), dan antroposfer (lapisan kehidupan manusia). Objek material geografi dipelajari secara komprehensif menggunakan berbagai ilmu penunjang geografi.

Objek litosfer dipelajari bersama kajian ilmu geologi; objek pedosfer dipelajari bersama ilmu pedologi; objek hidrosfer dipelajari bersama kajian ilmu hidrologi dan oseanografi;

objek atmosfer dipelajari bersama kajian ilmu meterologi, klimatologi, dan geofisika; objek biosfer dipelajari bersama kajian ilmu biologi; sementara objek antropossfer dipelajari bersama kajian ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, dan lain sebagainya. 2. Objek Formal Geografi

Objek formal geografi adalah objek yang meliputi cara pandang terhadap berbagai gejala geografi yang terjadi di permukaan bumi, baik itu gejala fisik maupun gejala sosialnya. Dengan kata lain, objek studi geografi ini mencakup kajian terhadap organisasi keruangan (spatial setting) yang di antaranya yaitu:

1. Spatial pattern atau pola persebaran gejala geografi tertentu di permukaan bumi.

2. Spatial system atau keterkaitan suatu gejala dengan gejala lainnya. 3. Spatial process atau proses perubahan yang terjadi akibat adanya suatu

gejala.

Dengan cara pandang terhadap objek formal geografi, maka kajian geografi akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang dikenal dengan konsep 5W+1H atau What, Where, When, Why, Who, dan How.

(4)

1. What merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apa yang sedang, telah, dan akan terjadi dari suatu gejala geografi.

2. Where merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui dimana suatu gejala geografi terjadi.

3. When merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kapan suatu gejala geografi terjadi.

4. Why merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui alasan mengapa suatu gejala geografi dapat terjadi.

5. Who merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui siapa yang ikut terlibat dalam suatu gejala geografi.

6. How merupakan pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui proses suatu gejala geografi terjadi.

3. Contoh Penerapan 5w+1H

Dari penerapan konsep 5w+1H maka objek studi geografi akan lebih mudah diidentifikasi untuk menemukan suatu kesimpulan atau informasi dari suatu gejala geogradi. Contoh penerapan 5W+1H pada objek formal geografi misalnya dapat kita jabarkan pada pertanyaan-pertanyaan terkait bencana Banjir Jakarta berikut ini:

1. What : Gejala geografi apa yang terjadi? – Bencana banjir.

2. Where : Dimana gejala geografi itu terjadi? – Di sebagian besar wilayah Jakarta.

3. When : Kapan terjadinya gejala geografi tersebut? – Banjir terjadi pada awal Februari hingga pertengahan Februari.

4. Why : Mengapa gejala geografi tersebut dapat terjadi ? – Curah hujan yang tinggi dan buruknya sistem drainase perairan.

5. Who : Siapa saja yang pihak yang terkait dengan gejala geografi tersebut? – Masyarakat DKI Jakarta yang merasakan dan Pemerintah Provinsi DKI yang menjadi pihak yang harus berusaha menciptakan sistem drainase yang baik. 6. How : Bagaimana gejala geografi tersebut dapat terjadi? – Curah hujan tinggi

yang tinggi di daerah sekitar Jakarta disertai dengan buruknya sistem drainase membuat air hujan sulit mengalir ke laut.

Pengertian Geografi, Konsep, Pendekatan, Aspek, Objek & Prinsip| Secara Umum, Pengertian Geografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai lokasi serta

persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Istilah Geografi berasal dari bahasa Yunani dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau menjelaskan. Jadi jika

(5)

kedua kata tersebut dihubungkan maka akan terbentuk kata geography yang berarti sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi.

Pengertian Geografi Menurut Definisi Para Ahli

Pengertian Geografi Menurut Definisi Para Ahli - Selain pengertian geografi diatas, terdapat para ahli geografi yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pengertian geografi. Macam-macam pengertian geografi menurut para ahli adalah sebagai berikut....

Erastothenes (Abad Ke-1): Menurutnya pengertian gegorafi adalah penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi

Claudius Ptolomaeus: Menurut definisi Claudius Ptolomaeus mengenai pengertian geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi

Paul Vidal de La Blance: Menurut Paul Vidal de La Blance yang menyatakan bahwa pengertian geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, dimana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.

Ullman (1954): Menurutnya, geografi adalah interaksi antar ruang

Von Rithoffen: Menurut Von Rithoffen, pengertian geografi adalah studi tentang gejala, dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun

berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala, dan sifat tersebut.

Strabo (1970): Menurut Stabo yang mendefinisikan bahwa geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemudian disebut dengan Natural Atribut of Place. Ekblaw dan Mulkerne: Menurut Ekblaw dan Mulkerne, pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannya, memengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni, dan tempat rekreasi yang kita amati.

Prof. Bintarto (1981): Menurut Prof Bintarto mengenai pengertian geografi bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

Haris (2012): Menurut Haris, pengertian geografi adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spesial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan.

(6)

Hasil Seminar dan Lokakarya di Semarang (1988): Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan, dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan, dan kelingkungan dalam koteks keruangan.

Basri Mustofa: Pengertian geografi menurut Basri Mustofa adalah ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.

Menurut Harstone: Pengertian geografi menurut definisi Harstone adalah sebuah ilmu yang menampilkan realitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya, tidak hanya arti perbedaan-perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena disetiap tempat, ang berbeda dari keadaannya di tempat lain.

Menurut Lobeck: Pengertian geografi menurut definisi Lobeck bahwa geografi

adalah suatu studi tentang hubungan-hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya

Menurut Jhon Alexander: Pengertian geografi menurut Jhon Alexander bahwa geografi adalah disiplin ilmu yang menganalisis variasi kekuarnagan dalam variabel kawasan-kawasan hubungan antar variabel-variabel.

Preston E. James: Menurutnya geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan karena bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studi masing-masing.

Konsep Geografi

Konsep-Konsep Geografi - Konsep geografi adalah sekelompok fenomena/gejala-gejala yang digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena/gejala-gejala atau fenomena yang sama. Konsep-konsep geografi terdiri dari 10 konsep antara lain sebagai berikut... a. Konsep Lokasi, adalah konsep utama yang digunakan untuk mengenai fenomena geosfer. Konsep lokasi dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut..

Lokasi absolut adalah lokasi absolut adalah konsep lokasi dengna letak lintang, dan bujur bersifat tetap. Contohnya Indonesia terletak di 6 LU-11 LS, dan di antara 95 BT-141 BT.

Lokasi relatif adalah lokasi yang tergantung dari pengaruh daerah sekitarnya, dan sifatnya berubah. Contoh lokasi relatif adlaah letak indonesia antara Benua Asia dan Australia.

b. Konsep Jarak, adalah konsep yang digunakan untuk menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek yang dihitung dengan hitungan panjang maupun waktu.

Konsep yang berperan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut..

(7)

Jarak Mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang menggambarkan panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah. Contohnya adalah antara jakarta ke bandung adalah 150 km. Jarak yang diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer.

Jarak Relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi dalam lamanya perjalanan atau waktu. Contoh jarak relatif adalah jarak antara jakarta ke bandung yang

ditempuh dengan jangka waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Dimana jarak relatif berbeda jika jalan tol sedang macet atua perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol

c. Konsep Keterjangkauan, adalah sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dijangkau yang dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan kondisi tempat. Contoh konsep

keterjangkauan adalah sebagai berikut.

Surabaya-jakarta dapat ditempuh dengan bus atau pesawat

Kepulauan seribu hanya dapat ditempuh dengan kapal dari pelabuhan muara angke Harga lahan di persimpangan lebih mala dari yang ada di dalam gang.

Negara china dapat ditempuh dengan kapal laut atau dengan pesawat

d. Konsep Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun dengan gejala sosial. Contoh konsep pola adalah sebagai berikut...

Pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai. Pemukiman di kota besar misalnya jaakrta dibangun berhimpitan

Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular Pemukiman memanjang di sepanjang di jalan raya pantura jawa

e. Konsep Geomorfologi/Morfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi. Konsep morfologi merupakan konsep mengenai struktur luar batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, lembah, dataran rendah, pegunungan dan dataran tinggi dsb. Contoh konsep morfologi/konsep geomorfologi adalah sebagai berikut..

Daerah selatan DI Yogyakarta adalah daerah perbukitan dengan kapur (karst) Jakarta merupakan dataran rendah, bandung merupakan dataran tinggi

Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan) f. Konsep Aglomerasi adalah suatu fenomena yang mengelompokkan menjadi satu bentuk atau struktur. Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan

(8)

pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Konsep aglomerasi mengelompokkan pusat kawasan pemukiman, industri, dan pusat perdagangan. Contoh konsep aglomerasi adalah sebagai berikut..

Di kota terjadi pemusatan yang penduduknya menurut status sosial dan ekonomi dengan kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

Pasar senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan berdasarkan hari pasaran

Kawasan industri cakung Daerah perkantoran thamrin

Adanya kegiatan industri yang berpusat di kawasan seperti Tangerang, Jababeka, dan Pulogebang.

g. Konsep Nilai Kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangna suatu wilayah. Contoh konsep nilai kegunaan adalah sebagai berikut..

Daerah kalimantan sangat banyak hutan bisa dikembangkan untuk pertanian Di bandung memiliki daerah puncak yang sejuk dan adek cocok untuk berwisata Pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi misalnya sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat kota yang hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan

Kawasan kars (perbukitan kapur) misalnya Gunung kidul dan Wonosari memiliki banyak goa dan sumber mata air yang digunakan untuk objk wisata alam.

Pulau madura sangat cocok dijadikan sebagai kawasan tambak garam karena lokasi geografisnya, tetapi tidak cocok sebagai lahan pertanian karena tanah yang tidak subur dan panas.

h. Konsep Interaksi Interdependensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain yang saling memenuhi

kebutuhannya. Contoh konsep interaksi interdependensi adalah sebagai berikut... Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan, dan perkotaan yang berinteraksi dengan penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi Sukabumi memiliki taha yang subur cocok untuk daerah pertanian

Desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota merupakan pemasok bahan produksi untuk desa

Brebes merupakan daerah yang tanaman bawangnya tumbuh subur dan kemudian diangkut ke jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.

(9)

i. Konsep Diferensiasi Area adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan mengenai ada tidaknya perbedaan antara satu wilayah dengan

wilayah lain karena setiap wilayah memiliki ciri khas masing-masing. Contoh konsep diferensiasi area adalah sebagai berikut..

Pakaian yang warnanya putih cocok digunakan di siang hari dan saat terik Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan

Di daerah pantai, penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan,

sedangkan daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani Sulawesi memiliki bentuk rumah mirip panggung, sedangkan di jawa aslinya tidak berbentuk panggung.

Pakaian dengan bahan katun cocok didaerah panas misalnya jakarta, sedangkan pakaian berbahan woll cocok di daerah dingin

j. Konsep Keterkaitan Keruangan adalah konsep yang menunjukkan tingkat

hubungan antara wilayah dan mendorong terjadinya interkasi sebab akibat. Contoh konsep keterkaitan keruangan adalah sebagai berikut

Hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air

Hubungan antara kemiringan lereng suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah Kabut asap meliputi malaysia akibat dari pembakaran hutan riau

Jakarta banjir akibat dari kiriman bogor

Tata bicara pak ruhut lebih galak, tegas, dan keras berbeda dengan tata bicara pak joko yang berasal dari solo yang lemah lembut dan sopan

Pendekatan Geografi

Pendekatan-Pendekatan Geografi - Pendekatan dalam kajian geografi terdiri dari 3 macam antara lain sebagai berikut..

a. Pendekatan Keruangan, adalah upaya mengkaji persamaandari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru. Maka yang diperhatikan adalah segala aspek yang berkolerasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, yang berkaitan dengan banjir, longsor, dan hal tanah, mengenai hal

tersebut, perlu diperhatikan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menematinya. Ciri khas dari pendekatan keruangan yang membedekan ilmu geografi lainnya yang dapat ditinjau dari tiga aspek antara lain sebagai berikut...

(10)

Advertisement

Analisis pendekatan topik, adalah menghubungkan suatu kejadian dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh persamaan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi terhadap suatu ruang. Gejala tersebut diakibatkan dari kegiatan-kegiatan manusia dalam menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer. Analisis pendekatan aktivitas manusia, yaitu menggambarkan atau

mendekskripsikan aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.

Analisis pendekatan wilayah, adalah bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mempunyai karateristik, kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga di wilayah yang berbeda maka tentu saja akan memiliki karateristik yang berbeda.

b. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan), adalah pendekatan dalam mengkaji fenomena geosfer yang terkhusus kepada interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk pada organisme hidup yang lain. Dalam organisme hidup, manusia menjadi satu komponen penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huAman ecologi) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dengan lingkungannya. Aktivitas manusia erat kaitannya denan interaksi dalam ruang khususnya terhadap lingkungannya dengan berbagai tahapan antara lain sebagai berikut..

Manusia bergantung terhadap alam (Fisis Determinisme). Manusia yang belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dipenuhi dari pada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga alam tidak menyediakan kebutuhannya yang akan pindah atau mungkin akan punah (kehidupan jaman purba).

Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia telah mampu mengurangi ketergantungan dari alam tetapi manusia juga membutuhkan alam.

Manusia Menguasai Alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnya dengan membuat mesin-mesin untuk eksploitasi alam sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin tersebut memproduksi bahan-bahan sintetis yagn tidak bisa dibuat alam.

(11)

c. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional) adalah pendekatan yang mengkaji fenomena geografi yang terdi di setiap wilayah yang berbeda-beda, sehingga perbedaan membentuk karateristik wilayah. Perbedaan tersebut mengakibatkan adanya interaksi wilayah dengan wilayah lain yang saling memenuhi kebutuhannya yang semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi.

Aspek-Aspek Geografi

Aspek-Aspek Geografi - Geografi memiliki kajian dengan ruang lingkup yang luas sehingga banyak disiplin ilmu yang berkaitan dengan geografi. Hubungan geografi dengan disiplin ilmu dapat dibedakan dalam beberapa aspek antara lain sebagai berikut..

a. Aspek Fisik, adalah aspek yang mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik seperti aspek astronomis, kimiawi, biologis dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati.

Aspek Topologi, adalah aspek yang membahas letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah dengan ciri khas tertentu. Aspek Biotik adalah aspek yang membahas mengenai hal yang berkenaan terhadap unsur vegetasi (tumbuhan atau flora, dunia binatang (fauna) dan kajian penduduk. Aspek Non Biotik adalah aspek yang membahas unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air) baik perairan darat maupun luat dan kondisi iklim suatu wilayah.

b. Aspek Sosial adalah aspek yang mengkaji hubungan manusia dengan fenomena geosfer. Aspek sosial meliputi dari aspek politik, antropologis, ekonomis dan apske berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan). Aspek sosial, manusia dipandang sebagai fokus utama kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan hubungan perilaku manusia terhadap lingkungannya. Macam-macam aspek yang dibahas dalam aspek sosial adalah sebagai berikut..

Aspek Sosial, adalah aspek yang membahas mengenai unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.

Aspek Ekonomi, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar.

Aspek Budaya, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pendidikan, agama, bahasa dan kesenian.

Aspek Politik, adalah aspek yang membahas mengenai unsur kepemrintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

(12)

Objek Geografi

Objel-Objek Geografi - Objek geografi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut...

a. Objek Material, adalah objek yang mengkaji segala fenomena geosfer baik fisik maupun sosial. Objek material fisik meliputi iklim, tanah, dan air, sedangkan objek studi material sosial adalah persebaran penduduk, mobilitas penduduk, dan pola pemukiman. Objek studi geografi pada objek material terdiri dari lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer yang cukup luas yakni sebagai berikut... Atmosfer yaitu lapisan udara; cuaca dan iklim dalam klimatologi dan meteorologi, dll.

Lithoser, ialah lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.

Hydrosfer, adalah lapisan air yang meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam hidrologi dan Oceanografi, dll.

Biosfer, adalah lapisan kehidupan; flora dan fauna yang dikaji dalam biogeografi, biologi dll.

Antroposfer, ialah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara lapisan-lapisan lainya.

Jadi dalam mengkaji objek studi geografi membutuhkan disiplin ilmu dari klimatologi, geologi, hydrologi dan sebagainya atau geografi berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. b. Objek Formal, adalah sudut pandang atau cara berfikir mengenai gejala geosfer sebagai objek material geografi. baik fisik maupun sosial. Objek formal merupakan metode atau pendekatan objek formal geografi yang meliputi beberapa macam aspek antara lain sebagai berikut..

Aspek Keruangan, adalah geografi yang mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita dapat mempelajari mengenai letak, jarak, keterjangkauan dsb.

Aspek Kelingkungan, adalah geografi yang mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam suatu kesatuan wilayah. Komponen-komponen yang terdiri dari komponen tak hidup

misalnya tanah, air, iklim, dsb, dan komponen hidup misalnya hewan, tumbuhan dan manusia.

Aspek Kewilayahan, adalah geografi yang mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri khas. Mengenai hal tersebut muncul pewilayahan atau regionalisasi seperti kawasan gurun, yakni daerah-daerah yang memiliki ciri-ciri serupa sebagai gurun.

(13)

Apek Waktu, adalah geografi yang mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan priode-priode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.

Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.

Prinsip Geografi

Prinsip-Prinsip Geografi - Geografi terdapat 4 prinsip utama dalam menganalisis geogsfer. Macam-macam prinsip geografi tersebut adalah sebagai berikut...

a. Prinsip Distribusi (Penyebaran/persebaran): Pengertian prinsip persebaran adalah persebaran mengenai bentang alam di permukaan bumi yang tidak merata sehingga setiap wilayah berbeda dengan satu sama lain. Contoh prinsip persebaran adalah sebagai berikut...

Persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, terdapat wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luar wilayahnya. Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk kopi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar, alasannya (dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).

b. Prinsip Interelasi (Sebab Akibat): Pengertian prinsip interelasi adalah fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dari gejala yang lainnya. Contoh prinsip interelasi adalah

sebagai berikut...

Sebagian besar dari penduduk desa memiliki pencaharian sebagai petani karena masih terdapat lahan yang dapat digarap

Banji yang ada di kota jakarta biasanya diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak memperdulikan lingkungannya.

c. Prinsip Deskripsi (penggambaran): Pengertian prinsip deskripsi adalah untuk menggambarkan fenomena geosfer yang memerlukan deskripsi dengan melalui tulisan, tabel, gambar, atau grafik. Contoh prinsip deskripsi adalah sebagai berikut... Peta persebaran lempeng tektonik di dunia

d. Prinsip Korologi (gabungan): Pengertian prinsip korologi adalah prinsip yang menganalisis suatu wilayah berdasarkan dari ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan memiliki karakteristik tertentu. Contoh prinsip korologi adalah sebagai berikut...

Suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh

(14)

Referensi: Pengertian Geografi, Konsep, Pendekatan, Aspek, Objek & Prinsip Utoyo, Bambang. 2007. Geografi:Membuka Cakrawala Dunia untuk SMA dan MA Kelas X. Bandung: Setia Purna. Hlm. 13.

Bagja Waluya. Memahami Geografi 1 SMA/MA : Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2 / Oleh Bagja Waluya ; Editor Gurniwan Kamil Pasya ; Ilustrator Tim Redaksi . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

Khafid, Syaiful. (1996). PELAJARAN GEOGRAFI Untuk Kelas 1 SMU. Bandung: PT. Sarana Panca Karya.

TIM GEOGRAFI SMA DKI JAKARTA. (2004). GEOGRAFI SMA JILID 1 Untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Geografi 1 : Untuk SMA/MA Kelas X / Oleh Danang Endarto ; Penyunting Titik Haryanti ; Ilustrasi Haryana Humardani, Cahyo Muryono. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

HARTONO Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah / penulis, Hartono ; editor, Toni Kurniawan. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat kita rasakan sebagai gejala geografi. Pernahkah kita berpikir bahwa adanya perubahan cuaca, terjadinya pasang surut air laut, gempa bumi, perubahan penggunaan lahan, migrasi penduduk, perubahan jumlah penduduk, dan adanya fluktuasi harga hasil pertanian juga merupakan gejala geografi? Mungkin dalam pemahaman sempit geografi, identik hanya berisi gambaran peta bumi padahal geografi lebih luas lagi. Marilah kita mengubah pemahaman kita tentang geografi sekarang juga!

Masih ingatkah kalian dengan bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami yang menerjang Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004? Gempa bumi dan tsunami telah menimbulkan banyak korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan oleh bencana ini tidak terhitung jumlahnya, baik itu kerugian material maupun spiritual, bahkan sampai sekarang masih banyak korban tsunami yang belum mendapatkan tempat tinggal yang layak dan masih mengalami trauma yang berkepanjangan. Hal

(15)

ini menggambarkan secara ringkas ruang lingkup geografi, mulai dari kejadian alam yang berupa gempa bumi dan tsunami sampai pada pengaruh bencana terhadap dinamika kehidupan penduduk sebelum dan sesudah bencana. Gempa bumi dan gelombang tsunami merupakan sebagian dari gejala geografi. Gejala geografi ini terjadi dengan sendirinya secara alami, kita tidak dapat menentukan dan mencegah terjadinya. Demikian juga dinamika dan perubahan penduduk yang terjadi juga merupakan gejala geografi yang ditimbulkan oleh peristiwa geografi sebelumnya.

Untuk mengkaji lebih jauh tentang geografi, terlebih dahulu kita pelajari tentang konsep geografi, pendekatan geografi, prinsip-prinsip geografi, dan aspek geografi pada pokok bahasan berikut ini.

A. Konsep Geografi

1. Pengertian dan Batasan Geografi

Istilah geografi pertama sekali diperkenalkan oleh Eratosthenes (276–104 SM) dalam bukunya Geographika. Geografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata geo berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti ‘tulisan’. Jadi, geografi berarti ’tulisan tentang bumi’, sehingga geografi sering disebut sebagai ilmu bumi. Padahal, geografi tidak hanya mempelajari tentang permukaan bumi, tetapi juga mempelajari benda-benda di luar bumi dan di ruang angkasa. Dengan demikian, pengertian geografi dapat didefinisikan menjadi lebih luas yang dapat mengakumulasi semua hal di atas. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi, penduduk, flora, fauna, udara, iklim, dan segala yang berinteraksi dengannya.

Berbagai batasan tentang pengertian geografi telah dikemukakan oleh beberapa ahli.

 Menurut Ferdinan Von Richthofen geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, serta menerangkan hubungan sebab akibat ataupun terdapatnya gejala dan sifat-sifat itu secara bersamaan.

(16)

 Sidney E. Ekblaw dan D.J.D. Mulkurne mengartikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya yang memengaruhi cara kita hidup, makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita bangun, dan aktivitas rekreasi yang kita nikmati.

 Menurut Halim Khan, geografi adalah lingkungan alam dan sosial merupakan wilayah untuk melakukan kegiatan, mendeskripsikan, menganalisis, dan menikmati tingkah laku manusia di bumi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya.

 Bintarto berpendapat bahwa geografi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai penghidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

 Menurut hasil seminar dan lokakarya geografi di Semarang tahun 1988, geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.

Dari pengertian-pengertian di atas, geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam kaitannya dengan hubungan atau susunan keruangan dan kewilayahan.

2. Ruang Lingkup dan Ilmu Pendukung Geografi a. Ruang Lingkup Geografi

Ruang lingkup geografi sangat luas, meliputi kehidupan di muka bumi, di ruang angkasa, berbagai gejala alam, serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pengetahuan mengenai gejala alam dan kehidupan di muka bumi disebut dengan gejala geosfer, dalam hal ini geografi

(17)

akan mempelajari penyebab terjadinya dan menjelaskan mengapa dan bagaimana terjadinya gejala geosfer.

Ruang lingkup geografi juga mencakup interaksi antara manusia dan lingkungannya. Sebagai contoh manusia memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam sehingga dapat menghasilkan beras yang merupakan sumber makanan pokok sebagian besar masyarakat. Ini berarti bahwa ada interaksi antara manusia dan lingkungannya yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan agar sumber daya alam tetap terjaga kita tidak boleh terlalu mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Sangatlah bijak jika kita selalu menjaga dan memelihara alam dengan sebaik-baiknya.

Secara garis besar ilmu geografi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu geografi fisik dan geografi sosial. Gabungan antara geografi fisik dan geografi sosial terjadi geografi regional. Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari tentang semua peristiwa di muka bumi, baik di darat, laut, udara, maupun luar angkasa beserta faktor penyebab terjadinya. Geografi sosial adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari tentang interaksi antarmanusia, sedangkan geografi regional adalah ilmu yang mempelajari tentang perwilayahan dari negara-negara yang ada.

b. Ilmu Pendukung Geografi

Geografi mempunyai kajian ilmu yang sangat luas sehingga ilmu geografi memerlukan ilmu pendukung yang erat kaitannya dengan geografi. Kajian geografi mempelajari bumi secara fisik, gejala sosial, teritorial, dan interaksi antarmanusia. Hal ini menjadi ciri geografi yang spesifik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pendukung geografi juga disebut sebagai cabang-cabang ilmu geografi. Ilmu pendukung tersebut, antara lain, sebagai berikut.

 Geologi, ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alamiah perkembangannya.

(18)

 Geomorfologi, studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.

 Geofisika, ilmu yang mengkaji sifat-sifat fisik bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur gejala-gejala magnetik dan gaya berat.  Meteorologi, ilmu yang mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, dan

curah hujan.

 Hidrologi, ilmu yang mempelajari air di permukaan dan di bawah permukaan (air tanah), dan air di udara.

 Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya, antara lain, sifat-sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut, tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan atmosfer.  Demografi, ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, menyelidiki

catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, migrasi, dan persebaran penduduk.

 Astronomi, ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit di luar atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa, baik sifat-sifat fisik, kimia, maupun gerakan sampai pada proses kejadian benda langit.

 Klimatologi, studi tentang kondisi rata-rata cuaca dan membahas berbagai iklim di seluruh dunia.

 Meteorologi, ilmu yang mempelajari tentang cuaca.

 Pedologi, ilmu yang mempelajari tentang tanah, jenis, struktur, dan unsur-unsur tanah.

 Biogeografi, ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan.

a. Geografi Tumbuhan (fitologi), ilmu yang mempelajari persebaran tumbuhan di muka bumi dan kesesuaian tumbuhnya dengan kondisi iklim di bumi.

b. Geografi Hewan (zoologi), ilmu yang mempelajari tentang binatang, baik tempat mereka hidup, berkembang, maupun persebarannya.

 Etnografi, cabang geografi yang mempelajari jenis ras penyebaran bangsa-bangsa dilihat dari sudut geografis.

(19)

 Kartografi, ilmu tentang peta, baik teknis pembuatan, jenis, maupun pemanfaatannya

Latihan Individu

1. Jelaskan definisi geografi menurut Sidney E. Ekblaw dan Halim Khan! 2. Mengapa gempa bumi dan tsunami merupakan salah satu gejala geografi? 3. Jelaskan mengapa sekarang kita memilih sebutan geografi daripada ilmu

bumi!

4. Apakah yang dimaksud dengan geografi regional itu?

B. Pendekatan Geografi 1. Pendekatan Geografi

Pendekatan dan metode dalam kajian geografi sejak awal pertumbuhan pada masa Yunani hingga saat ini selalu mengalami perubahan. Kajian geografi telah dilakukan orang dengan bentuk pendekatan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Pandangan filsafat turut berpengaruh, perubahan paradigma yang dianut menjadi penentu cara kerja atau metode serta sasaran menjadi perhatian utama geografi, berkaitan erat dengan perdebatan sejumlah tokoh dalam mempelajari geografi.

Menurut Pattison pendekatan geografi digolongkan pada empat hal berikut.

 Tradisi keruangan; pusat perdebatan pada persoalan geometri, hubungan keruangan dan juga perpindahan keruangan. Hal ini memfokuskan sifat keruangan melekat pada setiap fenomena yang ada di muka bumi. Masalah keruangan pada kehidupan modern lebih kompleks dan perlu pendekatan ”special organization”. Nilai terapan geografi akan lebih banyak dipakai dalam kegiatan perencanaan analisis masalah keruangan dan pemanfaatannya.  Tradisi studi wilayah; yang perhatiannya terpusat pada bagian karakteristik

esensial tempat-tempat atau kawasan fakta. Secara kartografi dari satu tempat ke tempat lain.

 Tradisi hubungan manusia dan alam; perhatiannya terpusat pada interaksi manusia dengan lingkungannya. Hubungan udara, air, kondisi alam, dan tempat-tempat pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.

(20)

 Tradisi ilmu kebumian; perhatiannya terpusat pada upaya mendeskripsikan ciri-ciri permukaan bumi, aspek keadaan alamnya, gejala-gejala, sifat, dan proses alam di bumi. Hal ini menghasilkan geografi fisis, dan melihat kenyataan terjadi cabang pengkhususan geografi yang banyak menjadi menyempit. Contoh: ilmu kebumian menjadi geologi, oseanologi, meteorologi, dan astronomi.

2. Objek Studi Geografi

Objek geografi antara lain sebagai berikut:

 atmosfer (udara yang menyelimuti bumi), litosfer (kulit bumi), pedosfer (lapisan tanah di permukaan bumi), dan hidrosfer (air di permukaan bumi);  biosfer (kehidupan flora dan fauna di muka bumi) dan antroposfer (manusia di

bumi);

 perkiraan bentang lahan dan bentang sosial dan budaya baik di perkotaan maupun perdesaan;

 keberagaman hubungan manusia dengan lingkungannya sebagai akibat budaya dan teknologi;

 hubungan manusia dengan segala proses yang ada di muka bumi yang merupakan pendekatan ekologi.

3. Fungsi Pelajaran Geografi Fungsi pelajaran geografi adalah:

 sebagai alat analisis keruangan dengan proses-proses yang saling terkait, misalnya, keterkaitan antaraspek fisik, sebagai contoh keterkaitan lereng dan erosi, keterkaitan aspek fisik dan sosial ekonomi;

 sebagai alat analisis kelingkungan yang berfungsi menganalisis hubungan antara manusia dan lingkungan tempat tinggalnya, misalkan hubungan antara laut dan tambak dengan nelayan atau hubungan antara petani vanili dan dataran tinggi;

 sebagai alat analisis kewilayahan sehingga dapat memberikan ciri yang khas pada satu wilayah, yang dapat membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya.

(21)

4. Tujuan Pembelajaran Geografi

Adapun tujuan pembelajaran geografi yang menjadi dasar pembelajaran geografi ada tiga macam, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sebagai pengetahuan, geografi bertujuan mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan prosesnya; mengembangkan pengetahuan, peluang dan keterbatasan sumber daya alam untuk dimanfaatkan; mengembangkan konsep dasar geografi yang terkait dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.

Sebagai keterampilan, geografi bertujuan mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan; mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan; mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.

Sebagai sikap, geografi bertujuan menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar; mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup; mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya; mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya; mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

Latihan Individu

1. Jelaskan objek kajian ilmu geografi!

2. Jelaskan empat ilmu penunjang geografi yang berhubungan dengan aktivitas manusia!

(22)

C. Prinsip-Prinsip Geografi

1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

Gejala geografi adalah keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Gejala geografi memengaruhi kehidupan manusia.Timbulnya gejala-gejala geografi ini tidak dapat kita atur sehingga gejala ini tidak dapat diminta ataupun ditolak manusia. Dapat dikatakan bahwa gejala-gejala geografi atau gejala alam mendukung dan sekaligus membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas tertentu, manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.

Gejala-gejala geografis yang terjadi di atmosfer antara lain angin, awan, petir, dan hujan. Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara lain gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan. Gejala geografi yang terjadi di pedosfer antara lain pembentukan tanah, erosi, dan sedimentasi. Gejala geografis yang terjadi di hidrosfer antara lain banjir dan tsunami. Gejala geografis yang terjadi di biosfer antara lain migrasi penduduk dan penyebaran hama tikus. Keseluruhan gejala geografis baik yang terjadi di atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan biosfer saling berhubungan dan memengaruhi antara satu dengan yang lain.

Beberapa gejala geografi yang memengaruhi kehidupan manusia, antara lain, gejala yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang disebabkan kepadatan topografi dan kesejahteraan di daerah asal yang kurang mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang dapat meningkatkan kesejahteraan para transmigran. Gejala yang bersifat sosialekonomi geografi, misalnya, munculnya industri di daerah agraris yang menimbulkan perubahan status sosial; contoh, daerah Karawang-Bekasi dahulu adalah daerah pertanian yang subur, sekarang berubah menjadi daerah industri dan permukiman penduduk. Gejala yang bersifat fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang berpengaruh pada keadaan ekonomi seseorang. Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya, perubahan iklim berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Gejala yang bersifat sosiologisekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat memengaruhi perilaku konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa masing-masing gejala geografi itu mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.

(23)

2. Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi

Jika kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan seharihari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut.

 Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.

 Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala satu dengan yang lain.

 Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.  Prinsip korologi, yaitu suatu gejala, fakta, ataupun masalah geografi di suatu

tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.

Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan manusia meliputi lingkungan sosial, bentang alam, budi daya, dan masyarakat. Keadaan alam tidak sedinamis keadaan manusia karena perubahannya yang lambat. Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan keadaan alam.

Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah, serta keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara lain, letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak dapat dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak sosiokultural.

(24)

Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis lintang adalah garis paralel pola bumi yang sejajar dengan ekuator/khatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara (LU) dan garis lintang selatan (LS). Jarak antarlintang diukur dengan derajat (°). Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich adalah meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.

Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur 0°) dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°.

Perbedaan garis bujur dapat menyebabkan perbedaan waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu:

 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), berdasar meridian pangkal 105° BT yang mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.

 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal 120° BT, yang mencakup wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.

 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), berdasar meridian pangkal 135° BT yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.

(25)

Keliling bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam.

Letak geologis adalah letak suatu negara atau daerah berdasarkan struktur batuan yang ada di muka bumi. Letak geologis Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda). Pengaruh pertemuan dua sirkum di wilayah Indonesia memiliki banyak gunung api (vulkanik) yang membawa kesuburan tanah, tetapi menyebabkan wilayah kita rawan gempa bumi.

Letak geomorfologis adalah letak yang berdasarkan pada morfologi dari suatu tempat di permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Bervariasinya bentuk lahan (landform) di Indonesia menimbulkan terjadinya perbedaan letak geomorfologis. Hal itu menyebabkan:

 perbedaan mineral dan bahan tambang daerah yang satu dengan daerah yang lain;

 perbedaan jenis-jenis tanaman yang disebabkan oleh perbedaan suhu daerah yang satu dengan yang lainnya;

(26)

 perbedaan kepadatan dan persebaran penduduk karena perbedaan topografinya.

Letak geografis adalah letak berdasarkan kenyataan posisi suatu daerah di bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT, antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia.

Letak maritim merupakan letak suatu daerah ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritim Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara.

Letak ekonomis adalah letak suatu wilayah atau negara dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan karena Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya.

Letak sosiokultural adalah letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah tersebut terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan sosial dan budaya, sehingga dari segi ini dapat dibentuk berbagai kerja sama antarnegara ASEAN.

Luas wilayah negara Indonesia adalah 9,8 juta km persegi yang terdiri dari lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. 7,9 juta km persegi atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan daratannya ±1,9 juta km persegi atau 19%. Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110 pulau, 6.004 pulau

(27)

telah memiliki nama, dan yang berpenghuni sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Dari negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia menduduki urutan pertama atau negara yang terluas.

(28)

D. Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu yang bermanfaat sepanjang hayat dan berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Bidang kajian aspek geografi meliputi hubungan kausal dan spasial kehidupan manusia di lingkungan yang terintegrasi baik secara fisik, sosial, maupun budaya.

Analisis keruangan bagi seorang ahli geografi merupakan hal pokok yang harus dipahami karena mengkaji berbagai aspek, baik secara fisik, sosial, lokasi, maupun aktivitas manusia. Variabel ini berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Faktor yang memengaruhi pola distribusi keruangan atau persebaran unsur, biasanya terkait dengan banyak faktor. Contoh keterkaitan antara lereng dengan erosi, jenis tanah dan vegetasi. Aspek fisik dengan aspek sosial, misalnya, antara bentuk lahan dengan permukiman atau bentuk lahan dengan transportasi. Contoh lain adalah keterkaitan antara sesama aspek sosial, misalnya, jarak rumah dari jalan dengan kepadatan rumah atau dengan nilai tanah.

1. Aspek Lokasi

Konsep lokasi merupakan jawaban dari pertanyaan “di mana” (where). Aspek lokasi dibedakan atas lokasi absolut dan lokasi relatif.

 Lokasi absolut menunjukkan letak suatu titik secara tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistem koordinat. Untuk letak suatu titik secara absolut di permukaan bumi ditentukan oleh garis bujur (meridian) dan garis lintang (paralel). Lokasi absolut disebut juga letak astronomis. Letak absolut suatu titik bersifat tetap, walaupun kondisi dan situasi sekitar titik tersebut mengalami perubahan karena faktor politik.

 Lokasi relatif. Lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi sekitar lokasi tersebut. Contoh: hulu Sungai Kapuas, mungkin tidak terlalu penting bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, pada saat ditemukan emas atau minyak bumi, lokasi tersebut akan menjadi sangat penting dan bernilai ekonomi tinggi.

(29)

Lokasi relatif berkaitan dengan kondisi dan situasi sekitarnya dapat memberikan keuntungan, tetapi juga dapat memberikan kerugian. Lokasi tanah yang berada di jalur ekonomi, harganya dapat sangat mahal. Namun, juga menjadi lokasi yang kurang diminati untuk tempat tinggal bagi golongan tertentu. Hal ini karena faktor kebisingan dan polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lokasi atau letak relatif sering juga disebut letak geografis.

2. Aspek Jarak

Aspek jarak memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami. Konsep jarak bersifat relatif karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi. Jarak dapat dinyatakan dengan jarak lurus antara dua titik pada peta dengan mencermati skala peta, jarak tempuh (dikaitkan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan atau dengan sistem satuan, biaya angkutan).

Jarak antara dua kota yang awalnya ditempuh dalam beberapa hari dengan berjalan kaki, hanya ditempuh dalam beberapa jam dengan pesawat udara. Aspek jarak menjadi faktor pembatas antara dua titik, sejalan dengan kemajuan teknologi sarana angkutan dan teknologi komunikasi. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, siaran langsung pertandingan sepak bola dapat dipertontonkan ke seluruh dunia berupa siaran langsung. Dengan kemajuan teknologi komunikasi juga, kita dapat berkomunikasi dengan mitra kerja atau keluarga yang tinggal di belahan bumi yang lain.

Sektor perekonomian dipengaruhi konsep jarak, karena semakin jauh jarak suatu tempat, biaya angkutan yang harus dikeluarkan semakin besar dan harga menjadi lebih mahal. Nilai sewa tanah akan semakin rendah jika jaraknya jauh dari pusat kegiatan, demikian juga sebaliknya.

3. Aspek Aksesibilitas

Aksesibilitas (keterjangkauan) tidak selalu berkaitan dengan faktor jarak. Konsep ini lebih berkaitan dengan kemudahan untuk menjangkau suatu lokasi. Wilayah dengan

(30)

tingkat askesibilitas tinggi atau mudah dijangkau, cenderung lebih cepat berkembang. Namun, jika kondisi topografi bergunung-gunung, rawan bencana, jauh di pedalaman, dan sulit sarana, tentu sukar untuk dijangkau.

Keterjangkauan umumnya berubah sejalan dengan perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi, sebaliknya tempat-tempat yang keterjangkauannya sangat rendah, akan sukar mencapai kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya. Keterjangkauan di Pulau Jawa berbeda dengan Pulau Kalimantan dan Papua karena kondisi reliefnya.

4. Aspek Aglomerasi

Penduduk mempunyai suatu gejala kecenderungan mengelompok pada suatu tempat tertentu yang dianggap paling menguntungkan. Masyarakat petani cenderung untuk mengelompok di wilayah dataran yang subur, sehingga membentuk permukiman. Masyarakat kota cenderung untuk hidup mengelompok dengan masyarakat yang memiliki strata sederajat. Akibatnya, akan muncul permukiman elite dan permukiman kumuh.

Aglomerasi (pemusatan) penduduk akan memudahkan penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (puskesmas, rumah sakit), atau sarana ekonomi (pasar, pertokoan). Dengan adanya aglomerasi akan menimbulkan efisiensi yang tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.

Salah satu keuntungan yang didapat dengan adanya aglomerasi penduduk yang padat ialah dimungkinkannya sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran atau pelayanan. Akan tetapi, hanya meliputi wilayah yang sempit. Ini berarti memungkinkan efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pemasangan atau pengadaan sarana-sarana untuk pelayanan umum.

(31)

Bentuk muka bumi beragam menunjukkan aspek fisik yang memengaruhi kehidupan penduduk baik bentuk permukiman, mata pencaharian, dan sebagainya. Muka bumi yang memiliki kemiringan lereng lebih dari 40%, rawan terhadap proses pengikisan. Adapun muka bumi yang memiliki lereng dengan kemiringan kurang dari 2%, rawan terhadap proses erosi berpengaruh pada pengendapan dan sedimentasi di daerah lainnya.

Suatu daerah yang mengalami proses pengangkatan akan menjadi lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Sebaliknya, daerah yang mengalami proses penurunan, akan menjadi daerah yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya.

Aspek fisik juga memengaruhi pada banyak tidaknya penduduk tinggal di daerah tersebut. Daerah yang subur tentu diminati banyak orang, tetapi daerah gurun pasir kurang diminati karena sulitnya sumber air ditemukan di daerah tersebut.

Latihan Individu

1. Mengapa Indonesia dikatakan mempunyai letak geografis yang strategis? 2. Jelaskan pembagian tiga daerah waktu yang ada di Indonesia dan

wilayahnya!

3. Bagaimanakah letak Indonesia dipandang dari letak ekonomisnya?

4. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis, dan bagaimana pengaruh letak astronomis Indonesia?

Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan

Sistem Informasi Geografis

A. Dasar-Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

Peta merupakan data yang bersifat universal, karena dapat digunakan sebagai objek penelitian dalam pengindraan jauh selain citra. Peta juga dapat digunakan dalam sistem informasi

(32)

geografi. Sebaliknya, peta juga dihasilkan dari pengindraan jauh dan sistem informasi geografi. Berikut diuraikan tentang dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografi (SIG).

1. Dasar-Dasar Pemetaan

Untuk membuat peta yang baik, harus dapat menguasai teknik-teknik pembuatan peta yang benar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta, yaitu sebagai berikut. a. Syarat-syarat peta yang benar

Agar dapat dikatakan sebagai sebuah peta, maka unsur-unsur berikut harus dipenuhi. 1) Judul 7) Inset

2) Skala 8) Garis astronomis

3) Tanda arah/orientasi 9) Garis tepi

4) Simbol 10) Sumber dan tahun pembuatan 5) Lettering 11) Tata Warna

6) Legend

b. Pembuatan Peta

Peta dapat dibuat dengan cara sederhana, namun harus sesuai kaidah yang berlaku dalam pembuatan peta. Artinya, peta yang dibuat harus bisa mempresentasikan objek yang dipetakan.

1) Syarat-syarat membuat peta

Berikut syarat-syarat peta yang benar. a) Arahnya benar dan tepat ( orientasi). b) Jaraknya benar (skala).

c) Bentuknya benar (proyeksi). d) Luasnya benar (koordinat, skala).

e) Ada keterangan singkat (legenda, inset, lettering). 2) Proses pembuatan peta

Hal-hal yang perlu dirumuskan dalam proses pembuatan peta yaitu sebagai berikut. a) Menentukan jenis peta yang akan dibuat.

b) Menentukan bentuk proyeksinya. c) Menentukan skalanya.

d) Merumuskan lambang atau simbol yang diperlukan.

e) Pengumpulan data, yaitu dengan cara pengukuran luas, tinggi, dan kemiringan permukaan bumi yang akan dipetakan.

f) Penggambaran hasil pengumpulan data dalam rancangan peta.

g) Pencetakan/produksi peta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pengindraan Jauh

Pengindraan jauh adalah teknik dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu sasaran/objek, wilayah atau fenomena dengan menganalisa data yang diperoleh dari alat, tanpa menyentuh/kontak langsung dengan objek, wilayah atau fenomena yang dikaji. a. Pengertian pengindraan jauh

Berikut ini beberapa definisi dari para ahli mengenai penginderaan jauh, yaitu sebagai berikut.

1) Lindgren

Penginderaan jauh adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis tentang bumi.

2) Welson dan Bufon

Penginderaan jarak jauh adalah suatu ilmu, seni, dan tekhnik untuk memperoleh informasi tentang objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek area dan gejala tersebut.

(33)

Berdasarkan tempat atau wahana yang digunakan untuk melakukan penginderaan jauh dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Penginderaan jauh dari udara

Penginderaan jauh dari udara pada umumnya menggunakan pesawat terbang. Penginderaan melalui pesawat udara dengan sistem rekaman kamera dari pesawat terbang masih

merupakan penyaji data yang potensial. Foto udara mempunyai kelebihan dibandingkan dengan foto satelit, foto udara dapat menyajikan data-data secara lebih rinci.

2) Penginderaan jauh dari ruang angkasa

Penginderaan jauh dari ruang angkasa menggunakan satelit, merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi atau data tentang keadaan permukaan bumi dengan sensor buatan yang ditempatkan pada satelit yang mengorbit bumi. Penginderaan jauh melalui satelit memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang diradiasikan dari matahari. Penginderaan jauh dilakukan dengan pesawat udara dan satelit dapat memberi keuntungan antara lain pengadaan data relatif tepat, mudah dan murah serta data-data gesfer yang terjadi atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer lebih mudah diperoleh.

c. Sensor dan wahana pengindraan jauh

Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Sensor fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit).

2) Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

3. Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah ystem khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). a. Pengertian menurut ahli

Istilah Sistem Informasi Geografi (SIG) banyak digunakan dan tidak asing lagi di kalangan ahli geografi (geograf), yaitu proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Namun, pada intinya, SIG tidak hanya digunakan untuk membuat peta saja, melainkan lebih dari itu, SIG digunakan dalam pengolahan data keruangan dengan menggunakan komputer. Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Berikut definisi-definisi SIG menurut para ahli.

1) Menurut Aronaff, SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

2) Menurut Burrough, SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan,

penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

2) Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

3. Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah ystem khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). a. Pengertian menurut ahli

Istilah Sistem Informasi Geografi (SIG) banyak digunakan dan tidak asing lagi di kalangan ahli geografi (geograf), yaitu proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Namun, pada intinya, SIG tidak hanya digunakan untuk membuat peta saja, melainkan lebih dari itu, SIG digunakan dalam pengolahan data keruangan dengan menggunakan komputer.

(34)

Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Berikut definisi-definisi SIG menurut para ahli.

1) Menurut Aronaff, SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

2) Menurut Burrough, SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan,

penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

b. Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sebagai sistem informasi, SIG mempunyai komponen-komponen yang digunakan dalam pengolahan data geografis. Komponen dalam sistem ini saling berkaitan satu sama lain. Berikut komponen-komponen tersebut.

1) Data

Terdapat dua jenis data yang dapat diolah menggunakan SIG, yaitu data spasial dan data non spasial (atribut)

2) Hardware (perangkat keras)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang menjadi bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Semakin besar spesifikasi perangkat keras maka akan semakin cepat operasi yang dijalankan.

3) Software (perangkat lunak)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisis,

memvisualisasikan data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang biasa digunakan untuk pengolahan SIG yang paling terkenal adalah ArcGIS. Namun demikian, software tersebut memiliki lisensi yang mahal. Ada beberapa software open source yang dapat digunakan untuk pengolahan SIG adalah OpenGeo Suite, QuantumGIS, Geoserver, Geoexplorer, Openlayers, dan lainnya.

4) Manusia

Manusia menjadi poin penting dari SIG. Hal ini disebabkan manusia yang menjadi perencana dan pengguna SIG. Sumber daya manusia sangat mempengaruhi terhadap proses mendesain, pengolahan, hingga pemanfaatan SIG itu sendiri.

5) Metode

Metode yang digunakan akan berbeda tergantung permasalah SIG. Penggunaan konsep geografi untuk menganalisis setiap permasalahan yang terjadi. Sebagai gambaran umum, metode untuk melakukan analisis data vektor berbeda dengan metode untuk melakukan analisis data raster.

jenis jenis Peta dan Fungsinya

Pada awal abad ke-2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberinama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkanorang ahli membuat peta disebut kartografer. Untuk menggambarkan

kenampakan-kenampakan permukaan bumi pada peta,seorang pembuat peta harus menguasai bidang ilmu. Erwin Raisz menyatakan bahwa seorang kartografer harus menguasai 50% geografi,30% seni,10% matematika,dan 10% ilmu lainnya.

Gambar

Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat  dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer
Foto infra merah adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat,  dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak  pada saluran merah dan sebagian saluran hijau
Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua, sebagai berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan citra foto dan citra nonfoto  Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Ini disebabkan karena pada umumnya para perajin hanya memproduksi dalam jumlah terbatas untuk keperluan sendiri, atau berdasarkan permintaan dari konsumen.Untuk menghidupkan

X dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal memiliki harga d (jarak kisi) dengan intensitas yang karakteristik. Difraktogram padatan hasil sintesis pada penelitian

Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

0012/LS-BJ/2018 Pembayaran Honorarium Tenaga Kerja Non Pegawai /Tidak tetap (Jasa Tenaga Keamanan Kantor dan Tenaga Operator IT) Bagian Bulan Januari 2018, Kegiatan, Penyediaan

Trafo merupakan komponen terpenting dalam sebuah instalasi kelistrikan yang berfungsi sebagai penaik maupun penurun tegangan, semakin berkembangnya zaman maka kebutuhan

Pranatacara merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus karena orang yang melakukan pekerjaan tersebut biasanya memahami dengan benar susunan suatu acara

Karyawan Perhutani yang memiliki kecerdasan emosi tinggi diharapkan akan memiliki daya tahan yang baik dan manajemen stres, sehingga tidak menggangu kemampuan

Penentuan ukuran partikel dan percobaan pembagian serbuk dapat dikerjakan dengan pengayakan; yaitu melewati serbuk dengan goncangan mekanis menembus suatu susunan ayakan