• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

MINGGU II

No KEGIATAN HARI/

TANGGAL MEDIA SASARAN TEMPAT

1.

Menganalisa masalah dari hasil pengkajian yang

Lingkungan XI Kel Gedung Johor

(2)

MINGGU III

No KEGIATAN HARI/

TANGGAL MEDIA SASARAN TEMPAT

1.

Senin, 25 Juni 2012 14.00 – 15.30 WIB

Leaflet Klien dan Keluarga Tn.S, Ny.M, dan Ny.L

Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka hidup sehat pada pasien diabetes

Selasa, 26 Juni 2012

Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka

Booklet Klien dan Keluarga Tn.S

Rumah warga di gg. Eka warni

Booklet Klien dan Keluarga Ny.M, dan Ny.

L

Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka

jaya IV

(3)

6. irigasi luka dan mengganti balutan

Sabtu, 30 Juni 2012 10.00 – 11.30 WIB

Booklet Klien dan Keluarga Tn.S

Rumah warga di gg. Eka warni

MINGGU IV

No KEGIATAN HARI/

TANGGAL MEDIA SASARAN TEMPAT

1.

Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka

warni

2.

Mengevaluasi Pola diet klien

Rabu, 3 Juli 2012

Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka

Rumah warga di gg. Eka warni

4.

Mengevaluasi Pola diet klien

Kamis, 4 Juli 2012

(4)
(5)

PLANNING OF ACTION (POA)

NO TUJUAN KEGIATAN PERENCANAAN

1

1. Melakukan tinjauan

lokasi

2. Mencari pasien kelolaan

3. Konsul dengan

pembimbing institusi 4. Pengkajia

n

- Membuat kontrak dengan komunitas

- Menganalisa masalah dari hasil pengkajian yang didapat - Konsul dengan

pembimbing institusi - Menetapkan prioritas masalah berdasarkan hasil pengkajian yang didapat pada pasien 6. Membuat

Intervensi

-Menetapkan langkah-langkah intervensi keperawatan - Konsul dengan

pembimbing institusi 7. Implemen

tasi

- Melakukan perawatan luka ganggren - Memberikan pendkes

(6)

keluarga

- Melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dan keluarga 8. Evaluasi Melakukan evaluasi

setiap kegiatan yang dilakukan

Konsul dengan dosen pembimbing

9. Penyusunan laporan

PBLK

10. Pengumpulan Laporan

PBLK

Diketahui Oleh : Pembimbing PBLK

(7)

PRE PLANNING PENYULUHAN DIABETES MELLITUS

Topik : Diabetes Mellitus

Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit A. Tujuan Instruksional

1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus

2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :

- Mengetahui tentang pengertian diabetes mellitus

- Mengetahui tentang penyebab diabetes mellitus - Mengetahui tentang tanda-tanda diabetes

mellitus

- Mengetahui tentang jenis-jenis diabetes mellitus

- Mengetahui tentang cara pencegahan diabetes mellitus

B. Pengorganisasian

Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari

C. Sasaran Penyuluhan

Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.M, Ny.L dan keluarganya.

D. Waktu dan Tempat

- Hari/ Tanggal : Sabtu, 21 Juni 2012

- Waktu : Pukul 13.00-13.30

(8)

E. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.

F. Media

Media yang digunakan adalah leaflet G. Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian DM 2. Penyebab DM

3. Tanda Dan Gejala DM 4. Jenis-jenis DM

5. Cara Pencegahan DM

I. Strategi Kegiatan

Tahap Pendidik Peserta Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang macam-macam nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

(9)

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.

b. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.

c. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.

b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.

c. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.

(10)

MATERI PENYULUHAN

1. DEFENISI DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi, di mana kadar gula di dalam darah lebih

tinggi dari biasa/normal. (Normal: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl); ini

disebabkan tidak dapatnya gula memasuki sel-sel.

2. PENYEBAB DIABETES MELLITUS

• Perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang dan kurang

aktivitas fisik).

• Stress

• Kelainan genetika

• Usia yang semakin lama semakin tua

3. TANDA-TANDA DIABETES MELLITUS

• Rasa haus yang berlebihan

• Buang air kecil yang berlebihan (dengan volume besar) • Selalu merasa lelah/kekurangan energi

• Infeksi di kulit

• Penglihatan menjadi kabur (Buta Ayam)

(11)

• Peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah

4. JENIS-JENIS DIABETES MELLITUS

1. Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin (IDDM atau jenis I) • Biasanya terdapat pada orang yang masih muda

• Gejala-gejalanya terjadi dengan secara tiba-tiba • Kadar glukosa (gula) darah yang tinggi

Apa yang harus dilakukan • Suntikan insulin

• Makanlah makanan sehat dan seimbang • Olahraga secara teratur

2. Diabetes Mellitus yang tidak tergantung pada insulin (NIDDM atau jenis III)

Biasanya terdapat pada orang yang berusia lebih dari empatpuluh (40) tahun

Terjadi secara perlahan-lahan, dan kemungkinannya dengan tiada

tanda-tanda/gejala biasanya

5. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS

• Mempertahankan berat badan yang normal • Olahraga secara teratur

• Makanlah makanan yang seimbang

• Tablet atau pil (untuk sebagian penderita)

• Mungkin memerlukan insulin, Biasanya pada stadium terakhir

6. KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS

1. Neuropati Diabetic ( Kematian Syaraf) .

Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare

(12)

Penglihatan kabur atau buta.

3. Nefropati Diabetic ( Kerusakan Ginjal).

Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas.

4. Kelainan Mikrovaskular

Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung

koroner, dll.

5. PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS

1. Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam)

2. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun. Bila Positif diabetes sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disipli

PRE PLANNING PENYULUHAN

CARA MENGGANTI BALUTAN DAN IRIGASI LUKA

Topik : Cara mengganti balutan dan irigasi luka Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit

A. Tujuan Instruksional

1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Cara Mengganti Balutan Dan Irigasi Luka

2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :

(13)

- Mengetahui tentang tujuan tindakan

- Mengetahui tentang alat dan bahan yang dilakukan

- Mengetahui tentang prosedur tindakan

B. Pengorganisasian

Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari

C. Sasaran Penyuluhan

Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.

D. Waktu dan Tempat

- Hari/ Tanggal : Rabu, 20 Juni 2012

- Waktu : Pukul 13.00-13.30

- Tempat : Eka Warni Gg. KUD

E. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.

F. Media

Media yang digunakan adalah Booklet

G. Pokok Bahasan : Cara mengganti balutan dan irigasi luka

H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian tindakan 2. Persiapan tindakan 3.Tujuan tindakan

4. Alat dan bahan tindakan 5. Prosedur tindakan I. Strategi Kegiatan

Tahap Pendidik Peserta Waktu

(14)

Proses

Penutup

☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian tindakan

☺ Melakukan penyuluhan tentang persiapan tindakan

☺ Melakukan penyuluhan tentang tujuan tindakan

☺ Melakukan penyuluhan tentang alat dan bahan tindakan

☺ Melakukan penyuluhan tentang prosedur tindakan

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam

Mendengarkan dan memperhatikan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab pertanyaan dan Menjawab salam

15 menit

10 menit

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

d. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.

e. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.

(15)

2. Evaluasi Proses

d. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.

e. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.

f. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.

MATERI PENYULUHAN

(16)

Membersihkan luka dari jaringan mati, dan untuk menurunkan kontaminasi bakteri serta mengoptimalkan penyembuhan luka.

2. Persiapan

1. Cairan pencuci luka, sebaiknya tidak mengandung toksik terhadap jaringan 2. Antiseptik dapat digunakan untuk mengurangi pertumbuhan bakteri 3. Periksa luka apakah ada infeksi/ pus (nanah) atau tidak

3. Tujuan

1. Membersihkan jaringan mati yang terdapat pada luka

2. Mengoptimalkan penyembuhan luka

3. Luka bebas dari infeksi

4. Alat dan Bahan

1. 1 buah sarung tangan steril/ tidak steril

2. Alat pelindung diri (baju, kacamata, masker jika diperlukan masing-masing sebanyak 1 buah)

3. 1 buah spuit ukuran 35 ml dengan jarum ukuran 19 4. 2 buah cairan pencuci luka (NaCl 0,9%)

5. 1 buah bengkok/ wadah tempat penampung sampah

6. Balutan atau kassa steril/ tidak steril (secukupnya) 7. 1 buah mangkok sebagai wadah kassa

8. 1 buah gunting 9. 1 gulung plester

5. Prosedur

1. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang

mengandung antiseptik

Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman)

2. Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan

3. Jelaskan prosedur (tindakan yang akan dilakukan) pada pasien/ keluarga Tujuan: Mengurangi kecemasan

4. Atur posisi pasien untuk memudahkan terjangkaunya area yang luka saat

dilakukan irigasi

Tujuan: Memfasilitasi kemudahan tindakan dan meningkatkan kenyamanan

(17)

Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman)

6. Masukkan cairan pencuci luka (NaCl 0,9%) ke dalam spuit, lakukan irigasi (pembersihan atau penyiraman) ke seluruh area luka,gunakan kassa untuk menyerap cairan atau tinggikan kaki pasien dan letakkan baskom dibawah area yang luka untuk menyerap cairan yang digunakan

Tujuan: Membuang jaringan nekrotik (mati), dan mengoptimalkan penyembuhan luka

7. Lihat tanda-tanda adanya penyembuhan luka

Tujuan: Untuk membuat keputusan manajemen luka yang baik

8. Tutup luka dengan balutan/ kassa yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl 0,9% atau balut dengan obat topikal sesuai dengan permintaan

Tujuan: Mempertahankan kondisi luka tetap lembab

9. Tutup kembali luka dengan balutan/ kassa kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

10. Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka

11. Buka sarung tangan dan letakkan pada tempat yang disediakan, cuci kembali tangan.

Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

6. Evaluasi

(18)

Cara Mengganti Balutan 1. Pengertian

Mengganti balutan yang lama dengan balutan yang baru untuk mengoptimalkan penyembuhan luka

2. Persiapan

(19)

• Wet-to-Dry Dressing • Hidrogels

• Transparent film • Hydrocolloid

3. Tujuan

1. Membuang jaringan mati 2. Mencegah infeksi

3. Menyembuhkan luka

4. Alat dan bahan

1. 1 buah sarung tangan steril dan 1 buah sarung tangan non steril

2. 1 gulung balutan dalam kom steril (wet-to-dry dressing) atau sesuai permintaan 3. 2 buah larutan NaCl 0,9%

4. Obat topikal sesuai permintaan 5. 1 gulung plester

6. 1 buah bengkok/ wadah tempat sampah 7. 1 buah gunting

8. Kassa secukupnya

5. Prosedur

1. Cek permintaan penggantian balutan sesuai dengan status pasien Tujuan: Menentukan tindakan dan balutan yang tepat

2. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang

mengandung antiseptik

Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

3. Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan

4. Atur posisi pasien untuk memudahkan akses pada area luka

Tujuan: Memfasilitasi kemudahan prosedur dan meningkatkan kenyamanan

5. Gunakan sarung tangan non steril, lepaskan balutan yang lama dan letakkan di bengkok, dan lepaskan sarung tangan non steril dan letakkan dibengkok.

Tujuan: Mengurangi penyebaran infeksi dan mikroorganisme

6. Gunakan sarung tangan steril

Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

(20)

8. Bersihkan tepi luka dengan menggunakan kassa

Tujuan: Mengeringkan dan mempertahankan integritas tepi luka

9. Tutup luka dengan balutan yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl 0,9% atau balutan dengan obat topikal sesuai dengan permintaan

Tujuan: Mempertahankan area luka dalam kondisi lembab

10. Tutup kembali luka dengan balutan kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

11. Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka

12. Buka sarung tangan dan buang pada bengkok. Cuci kembali tangan Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme

6. Evaluasi

(21)

PRE PLANNING PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI

Topik : Manajemen Nyeri

Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit A. Tujuan Instruksional

1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Manajemen Nyeri

2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :

- Mengetahui tentang pengertian nyeri - Mengetahui tentang macam-macam nyeri

- Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri

- Mengetahui tentang manajemen nyeri

B. Pengorganisasian

Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari

C. Sasaran Penyuluhan

Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.

D. Waktu dan Tempat

- Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Juni 2012

- Waktu : Pukul 13.00-13.30

(22)

Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.

F. Media

Media yang digunakan adalah leaflet G. Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian nyeri 2. Macam-macam nyeri

3.Rentang dan skala intensitas nyeri 4.Manajemen nyeri

I. Strategi Kegiatan

Tahap Pendidik Peserta Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang macam-macam nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri

☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

(23)

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

g. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.

h. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.

i. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

g. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.

h. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.

i. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.

3. Evaluasi Hasil

(24)

MATERI NYERI

1. PENGERTIAN NYERI

Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka (IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)

Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979). Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.

Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya.

2. MACAM-MACAM NYERI a. Nyeri Akut

Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan

b. Nyeri Kronik

Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan

(25)

NYERI AKUT NYERI KRONIK Ringan sampai berat Ringan sampai berat Respon sistem syaraf Symphatic:

 Nadi meningkat  Pernafasan meningkat  Peningkatan tekanan darah  Diaphoresis

 Dilatasi pupil

Respon sistem syaraf Parasymphatic:

 Tanda-tanda vital normal  Kulit kering, hangat  Pupil normal atau dilatasi

Berhubungan dengan luka jaringan; hilang dengan penyembuhan

Penyembuhan berlangsung lama

Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik diri

Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan nyeri tanpa ditanya

Klien memperlihatkan perilaku yang mengindikasikan nyeri: menangis, menggaruk atau memegang area

Perilaku nyeri tidak ada

3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI Skala Intensitas Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(26)

4. MANAJEMEN NYERI a. Farmakologis

Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

b. Non Farmakologis 1) Stimulasi dan pijatan

Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.

2) Kompres Es dan Panas

• Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat, menghambat inflamasi

• Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang 3) Distraksi

Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di alami.

Trik-trik :

 Memfokuskan sesuatu selain nyeri  Persepsi nyeri berkurang

 Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan, aktivitas tertentu (misal : catur)

Beberapa teknik distraksi :

 Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki.

(27)

 Menonton TV atau acara kegemaran 4) Relaksasi

 Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama

 Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan  Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar  Perlu latihan dulu.

5) Imajinasi Terbimbing

 Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan.

 Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.

 Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung : Elemen.

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.

G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English University Press, London

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC. Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB

Muchtar Rustam. (1998).

. Jakarta : EGC.

(28)

PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG PERENCANAAN MAKAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Topik : Perencanaan Makan

(29)

1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Pengaturan Pola Makan.

2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :

- Mengetahui tentang Defenisi DM - Mengetahui tentang Komplikasi DM

-Mengetahui tentang Perencanaan Makan Pada DM

- Mengetahui tentang Komponen Gizi

- Mengetahui tentang Daftar Makanan Pengganti

B. Pengorganisasian

Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari

C. Sasaran Penyuluhan

Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.L, Ny.M dan keluarganya.

D. Waktu dan Tempat

- Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Juni 2012

- Waktu : Pukul 13.00-13.30

- Tempat : Eka Warni dan Eka Jaya IV

E. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.

F. Media

Media yang digunakan adalah Booklet

(30)

H. Sub Pokok Bahasan : 1. Defenisi DM 2. Komplikasi DM

3. Perencanaan Makan Pada DM 4. Komponen Gizi

5. Daftar Makanan Pengganti

I. Strategi Kegiatan

Tahap Pendidik Peserta Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

☺ Melakukan penyuluhan tentang defenisi DM

☺ Melakukan penyuluhan tentang komplikasi DM

☺ Melakukan penyuluhan tentang perencanaan makan pada DM

☺ Melakukan penyuluhan tentang komponen DM

☺ Melakukan penyuluhan tentang daftar makanan pengganti

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam

1. Evaluasi Struktur

(31)

k. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.

l. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

j. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.

k. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.

l. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.

MATERI DIABETES MELITUS

1. DEFENISI

Diabetes melitus atau sering dikenal dikalangan mazyarakat dengan Sakit Gula atau Kencing Manis merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar gula darah (KGD) meningkat yaitu > 200 mg/dl.

(32)

kadar gula darah sehingga sel-sel tubuh mendapatkan nutrisi/zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk proses metabolisme.

Jika insulin mengalami penurunan jumlah atau kualitas, maka kadar gula darah akan meningkat namun sel-sel tubuh tetap tidak mendapatkan nutrisi/makanan yang cukup, lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh.

2. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

1. Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf).

Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare.

2. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata). Penglihatan kabur atau buta.

3. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal).

Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas.

4. Kelainan Mikrovaskular

Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll.

3. MERENCANAKAN MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

(33)

4. KOMPONEN GIZI

a. Karbohidrat

Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks khususnya yang berserat tinggi seperti roti, gandum, sereal, nasi beras tumbuk.

b. Protein

Rencana makan dapat mencakup penggunaan beberapa makanan sumber protein nabati (tumbuhan) seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

c. Lemak

Pada penderita DM dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak, hal ini dapat mengurangi resiko kenaikan kadar kolesterol darah yang dapat menyebabkan penyakit koroner yang merupakan penyebab kematian.

d. Serat

Serat terlarut : beberapa jenis buah, kacang-kacangan. Serat tak terlarut : roti, gandum, sereal dan sayuran.

e. Pemanis pada Diabetes

Digunakan gula pengganti, contohnya manitol, sakarin, siklamat,dll.Sebenarnya penggunaan gula masih dapat dipakai namun tidak lebih dari 7% dari kalori, misalnya gula dapat digunakan sebagai bumbu masak.

5. DAFTAR BAHAN MAKANAN PENGGANTI

Sumber Protein Hewani

1 satuan penukar = 0,5 kalori; 10 gr protein; 6 gr lemak.

Bahan Makanan URT Berat (Gr)

Ayam Dgg sapi

1 ptg sdg 1 ptg sdg

(34)

Ikan segar

Sumber Protein Nabati

1 satuan penukar = 80 kalori; 6 gr protein, 3 gr lemak; 8 gr karbohidrat.

Bahan Makanan URT Berat (Gr)

1 satuan penukar = 175 kalori; 4 gr protein; 40 gr karbohidrat.

(35)

Roti Kandungan kalori dapat

diabaikan.

Contoh Menu Sehari

Waktu Menu

Tumis kacang panjang Pisang rebus

Nasi Pepes ikan

(36)

Sup bayam Lalap ketimun , sambel pepaya

J. REFERENSI

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

(37)

Uripto. (2009). Pendidikan Kesehatan. Diunduh di pada tanggal 25 Februari 2012

---(2005). Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.

---. (2006). Promosi Keehatan. Diunduh di

SATUAN ACARA PENYULUHAN

”PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS”

A. POKOK BAHASAN : Perilaku Sehat Penderita Diabetes Mellitus

A. SUBPOKOKBAHASAN :

1. Perilaku hidup sehat penderita diabetes mellitus 2. Perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus 4. Cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15-20 menit, diharapkan pasien mampu memahami tentang perilaku sehat pada diabetes mellitus.

(38)

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup sehat pada penderita diabetes mellitus , maka diharapkan pasien mampu :

1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup sehat pada pasien diabetes mellitus

2. Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. 4. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah

D. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN

Hari/tanggal : Sabtu, 21 Juni 2012 Waktu : 10.30 – 10.50 WIB

Tempat : Eka Jaya IV, Eka Pribadi, Eka Warni

E. SASARAN

Peserta penyuluhan adalah keluarga penderita DM F. METODE

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.

G MEDIA Lembar Balik

I. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pembukaan • Memberi salam dan penguatan kontrak

• Menjelaskan tujuan dan cakupan penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus.

• Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus

• Menyebutkan manfaat

latihan fisik bagi penderita

(39)

diabetes mellitus.

• Menyebutkan cara

pemberian obat penurun kadar gula dalam darah.

3. Penutup • Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya

• Mengevaluasi

pengetahuan klien mengenai materi yang disampaikan dengan memberi pertanyaan

• Menyimpulkan kegiatan penyuluhan 1. Evaluasi struktur

a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan b. Media dan alat memadai

c. Tempat sesuai dengan kegiatan 2. Evaluasi proses

a. Kesiapan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan b. Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan 3. Evaluasi hasil

Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi, yaitu mampu:

1. Menjelaskan perilaku hidup sehata bagi penderita diabetes mellitus

2. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus.

(40)

MATERI PENYULUHAN

PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS

1. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

(41)

Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut : a. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

b. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)

c. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya d. Diabetes mellitus gestasional (GDM)

3. Etiologi

1. Diabetes tipe I: a. Faktor genetik

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.

b. Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.

c. Faktor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.

2. Diabetes Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Faktor-faktor resiko :

a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th) b. Obesitas

c. Riwayat keluarga

(42)

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :

1. Katarak dan Glaukoma 2. Retinopati

3. Gatal seluruh badan 4. Pruritus Vulvae

5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit 6. Dermatopati

7. Neuropati perifer 8. Neuropati viseral 9. Amiotropi

10. Ulkus Neurotropik 11. Penyakit ginjal

12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak 13. Penyakit koroner dan Hipertensi

4. Perilaku Sehat Penderita DM

Perilaku sehat pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Makanan

Prinsip perencanaan makanan pada klien dengan diabetes mellitus antara lain:

(43)

b. Menu sama dengan menu keluarga, gula dan bumbu tidak dilarang.

c. Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)

d. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan

lambat menjadi gula.

e. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas.

2. Latihan Jasmani

Latihan jasmani yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

a. Menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin,

meningkatkan sensivitas insulin)

b. Menurunkan berat badan.

c. Mencegah kegemukan.

d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

e. Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda.

3. Menggunakan Obat Penurun Gula Darah

Obat yang berfungsi menurunkan gula darah disebut dengan obat berkhasiat hipoglikemik. Pada prinsipnya, pengendalian Diabetes Mellitus (DM) melalui obat ada 2 yaitu :

1) Obat Anti Diabetes (OAD) atau Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol.

2) Suntikan insulin

Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makananya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia. Penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum.

(44)

J. REFERENSI

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Uripto. (2009). Pendidikan Kesehatan. Diunduh di

tanggal 25 Februari 2012

---(2005). Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.

---. (2006). Promosi Keehatan. Diunduh di

(45)

PENYULUHAN KESEHATAN

BAHAYA MEROKOK

A. Latar Belakang

Tembakau, khususnya rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar dinegara-negara berkembang. Pengguna dari rokok kebanyakan adalah para remaja . usia remaja adalah usia rentan mengalami masalah karena pada masa ini adalah masa pencarian identitas dan ingin dikenal oleh remaja lainnya, dengan melakukan apa saja seperti mengikuti prilaku dalam kelompok agar merasa dihargai dan diterima dalam kelompok.Tingkah laku yang sering dilakukan remaja saat ini adalah merokok.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Profesi Fakultas Keperawatan di Lingkungan XI Medan Johor bahwa jumlah remaja sebanyak orang. Masalah yang sering dialami remaja adalah merokok, narkoba serta pergaulan bebas. Dari ketiga masalah diatas maka remaja perlu mendapatkan perhatian khusus melalui bimbingan konseling dan kegiatan penyuluhan serta upaya-upaya lainnya mengingat bahwa merokok, narkoba dan seks bebas merupakan masalah yang dapat merusak generasi bangsa.

Karena itu perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok, agar remaja dapat mengenal lebih jauh mengenai bahaya merokok. Sehingga dapat mencegah dan menjaga kesehatannya, dengan mulai mengurangi dan secara bertahap berhenti merokok karena mengetahui bahaya yang ditimbulkannya

B. Tujuan Intruksional 1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja mampu mengaplikasikan tentang bahaya merokok dikehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus

(46)

• Menjelaskan tanda dan gejala perokok

• Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merokok • Menjelaskan dampak merokok bagi kesehatan

• Menjelasakan cara untuk berhenti merokok • Menjelasakan keuntungan berhenti merokok

C. Manfaat

Dengan penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan remaja lingkungan XI Kecamatan Medan Johor tentang dampak buruk yang akan merugikan bagi kesehatan dari kebiasaan merokok.

D. Sasaran

Remaja lingkungan XI Kecamatan Medan Johor.

E. Metode • Ceramah • Diskusi

F. Waktu dan Tempat Penyuluhan • Hari / Tanggal :

• Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

• Tempat :

G. Media dan Alat

Leaflet, Laptop, LCD, dan mikrofon/TOA

H. Pengorganisasian Kegiatan

• Penanggung Jawab : Silvia fithriyani • Moderator : Samsul Rizki • Penyuluh : Hafizah Isnaini • Fasilitator : Rahmi Surilesmana

(47)

Rini Sriwanda Dirayati Sarfina • Observer : Ftri Handayani

Megita Maha Putri

I. Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. - Menjelaskan tujuan

- Menggali

- Menjelaskan tanda, gejala dan dampak merokok

- Menjelaskan strategi berhenti merokok - Menjelaskan

keuntungan berhenti merokok

- Melakukan Tanya jawab dengan peserta penyuluh

- Menutup penyuluhan dan menyimpulkan

- Menjawab salam - Mendengarkan dan

memperhatikan - Mendengarkan dan

memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan - Mendengarkan dan

memperhatikan

- Bertanya atau menjawab

- Mendengarkan dan memperhatikan

5 menit

15 menit

(48)

- Mengucapkan salam - Menjawab salam

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

• Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan • Media dan alat memadai

• Waktu dan tempat penyluhan sesuai dengan rencana kegiatan 2. Evaluasi Proses

• Pelaksanaan Penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan

• Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berepartisipasi selama proses penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti penyuluhan maka remaja mampu menjawab 80 % pertanyaan yang diajukan penyuluh saat evaluasi.

(49)

2.1Pengertian

Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan dan dibentuk atau hanya digulung dan dimasukkan kedalam pipa. Bila rokok dibakar akan terjadi perubahan kimia.

Merokok adalah suatu kebiasaan yang diterima meluas oleh semua masyarakat dan sehingga dipandang sebagai suatu norma yang membanggakan, rokok mengandung banyak unsur kimia yang mengakibatkan banyak penyakit.

2.2Zat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok

Sebatang rokok mengandung empat ribu bahan kimia beracun berbahaya dan dapat membawa kematian. Bahan-bahan yang paling banyak terkandung dalam rokok adalah:

• Tar • Nikotin

• Karbonmonoksida

2.3Penyebab Seseorang Merokok

• Asumsi masyarakat bahwa dengan merokok tampak gagah, mengusir kesedihan menghilangkan rasa lelah.

• Rasa ingin tahu, mencoba-coba. • Adanya permasalahan.

(50)

• Berat badan menurun.

2.5Dampak Merokok • Risiko sesak nafas. • Batuk kronis. • Serangan jantung. • Impotent.

• Peradangan paru-paru, hingga kanker paru-paru. • Wanita hamil, risiko keguguran.

2.6 STRATEGI BERHENTI MEROKOK a. Rencanakan waktu berhenti

Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya dengan niat. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

b. Bantu diri anda sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia, Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri dengan informasi yang meyakinkan untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan perokok” dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi seperti di tempat tidur, atas meja. Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca buku

c. Kelompok pendukung

(51)

d. Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.

e. Olahraga

Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.

f. Terapi alternatif

Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda. g. Lakukan terus-menerus

Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan merokok dan berpikir positif. Pikirkan diri sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman itu dengan tegas “Saya tidak merokok”. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan perlahan-lahan. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh atau cola. Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit setiap sesi. Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok. Kunyah sesuatu seperti permen karet dan berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti merokok

2.6Keuntungan Berhenti Merokok

a. Menghemat dan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli rokok dan bisa membeli barang-barang lain yang diinginkan.

b. Menghirup lebih sedikit bakteri menghisap rokok sama dengan menghirup bakteri yang bisa membuat sakit.

c. Lebih pintar karena terhindar dari kecanduan zat kimia rokok yang bisa merusak otak. d. Tidur lebih nyenyak dan lebih baik karena nikotin adalah zat yang bisa mengganggu

produksi hormon tidur.

(52)

f. Terhindar dari penyakit psoriaris karena studi terkini menyebutkan ada hubungannya antara perokok dengan penyakit kulit psoriaris.

g. Merasa lebih hangat dan tidak kedinginan karena sirkulasi darah akan berjalan dengan lancar dan menghangatkan tubuh.

h. Yang memiliki penyakit AIDS tidak akan mengalami proses kemunduran daya tahan tubuh yang lebih cepat.

Terhindar dari semua penyakit kronis yang disebabkan rokok, terutama penyakit jantung yang punya risiko 4 kali lipat.

i. Terhindar dari meninggal dunia karena tumor otak karena asap rokok yang masuk ke paru-paru bisa menyebar cepat ke dalam pembuluh darah di otak.

j. Memiliki gigi yang lebih bersih dan sehat karena zat kimia dalam rokok tidak masuk lagi ke mulut dan tidak akan merusak gigi.

k. Memiliki keriput yang lebih sedikit karena rokok bisa merusak jaringan dan elastisitas kulit setelah 10 tahun.

l. Memiliki indera penciuman yang lebih baik dan mengonsumsi makanan dengan lebih nikmat.

m. Mempunyai rambut yang lebih kuat dan tidak akan cepat mengalami kebotakan. n. Menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan produktif karena jarang sakit. o. Terhindar dari stres karena tekanan keluarga dan orang-orang

p. Terhindar dari batuk dan bronkitis yang mengganggu.

q. Menyelamatkan bayi dan anak-anak yang tidak berdosa dari gangguan asap rokok. r. Memiliki sperma yang lebih banyak dan sehat karena risiko sperma cacat akibat

bahan kimia rokok akan berkurang.

s. Lebih dicintai pasangan, menjadi pencium yang baik dan kemungkinan dicampakkan berkurang karena kebanyakan wanita tidak suka bau asap rokok.

t. Akan menjadi contoh dan figur yang baik untuk teman yang ingin berhenti merokok u. Bernafas lebih panjang karena karbonmonoksida dari rokok tidak akan masuk ke

dalam darah dan membatasi jumlah oksigen untuk bernafas.

v. Bisa punya kemungkinan untuk hamil lebih besar karena terhindar dari kanker ovarium atau rusaknya sel-sel telur dan fungsi reproduktif wanita.

w. Mempunyai risiko melahirkan anak cacat yang lebih rendah karena zat kimia dalam rokok bisa menyebabkan mutasi gen yang diturunkan pada anak.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Betz. 2002. Bahaya Rokok. EGC: Jakarta

Endang.2008. Dampak Merokok. Dibuka pada tanggal 29 Maret 2012 di website

Prasetyo. 2008. Askep pada klien Kanker Paru. Dibuka pada tanggal 3 April 2012 di website

Referensi

Dokumen terkait

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2012). Usia balita merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak akan

Menurut Arikunto (2002), Instrumen penelitian merupakan suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mempermudah pengumpulan data agar pekerjaannya

bahwa alasan yang dikemukakan oleh tergugat asli sacara sepihak adalah tidak tepat dan tidak dapat dibenarkan oleh hukum, karena telah menyimpang dari ketentuan

Faktor penting yang membedakan dua konteks kontraks diuraikan diatas adalah kesempatanuntuk teribat dalam perilaku yang tidak etis.Dalam beberapa

DAFTAR URUT PRIORITAS (LONG LIST)CALON PESERTA SERTIFIKASI BAGI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN UNTUK MATA PELAJARAN KEAGAMAAN (QUR'AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, FIQH, SKI), BAHASA

KEY WORDS: Aerial, Oblique, Building Reconstruction, Discontinuities, Roof Overhangs, Texture Mapping,

Setelah percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan dengan sistematis.. Manfaat energi

[r]