TUGAS AKHIR
ANALISA PUTUSAN NOMOR: 22/PID.SUS-TPK/2018/PN.PLK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DITINJAU DARI ASAS
KEADILAN
OLEH : YULI SUTRIANA
201310110311235
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2020
TUGAS AKHIR
ANALISA PUTUSAN NOMOR: 22/PID.SUS-TPK/2018/PN.PLK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH APARATUR SIPIL NEGARA DITINJAU DARI ASAS
KEADILAN
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum
OLEH YULI SUTRIANA
201310110311235 FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2020
ABSTRAK Nama : Yuli Sutriana
NIM :2013101103111235
Judul : Analisa putusan Nomor:22/PID.SUS-TPK/2018/PN.PLK
Tentang Tindak Pindana Korupsi yang dilakuka oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditinjau dari Asas Keadilan
Pembimbing I : Dr. Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum II : Dr. Haris, S.H., M.Hum
Fokus penelitian ini adalah berkaitan dengan pertimbangan hukum Putusan Nomor: 22/Pid.Sus-TPK/2018/PN.Plk tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kasus pidana korupsi pada Putusan tersebut dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) ditinjau dari asas keadilan.Metode penelitian dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah “library research”. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hukum Putusan Nomor: 22/Pid.Sus-TPK/2018/PN.Plk tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum menjatuhkan putusan pada Putusan Perkara Nomor 22/Pid.Sus-Tpk/2018/PN.Plk pada pokoknya Majelis Hakim telah menimbang dan yakin bahwa para Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana didakwa dan dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum. Selanjutnya mengenai penjatuhan hukuman dalam putusan tersebut yang terbilang ringan dan tidak sesuai dengan bobot perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa serta tidak sesuai dengan Pasal 12 A ayat (2) bawasanya hakim dalam memutus perkara tersebut hanya menghitung besaran uang hasil pemotongan dari setiap bagian yang nilanya kurang dari Rp.5.000.000.00,- (lima juta rupiah), selain itu berkaitan dengan pelaku yang tertangkap tangan tersebut termasuk dalam perbuatan yang turut serta melakukan tindak pidana berdasarkan ketentuan pasal 55 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang merupakan satu delik pidana yang dalam hal ini bertentangan dengan aspek keadilan. Penulis menyarankan agar jaksa penuntut umum maupun majelis hakim dalam dasar pertimbanganya menguraikan secara lebih rinci tentang peran pelaku sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan maupun turut serta melakukan sehingga dalam penyelesaian perkara tindak pidana korupsi dapat menuntaskan hingga pada akarnya demi tercapainya tujuan hukum yaitu kepastian, keadilan, maupun kemanafaatan baik bagi terdakwa ataupun masyarakat, selain itu diharapkan kedepanya
dapat menjatuhkan hukum yang lebih berat untuk memberikan efek jera terhadap pelaku maupun memulihkan kerugian keuangan Negara atau perekonomian Negara.
ABSTRACT Nama : Yuli Sutriana
NIM :2013101103111235
Title : Analyze Decicion Number : 22/PID.SUS-TPK/2018/PN.PLK
Regarding Criminal Acts Of Corruption Commited By The
State Civil Appatus (ASN) In Terms Of The Principle Of Justice
Advisor I : Dr. Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum II : Dr. Haris, S.H., M.Hum
The focus of this research is related to the legal considerations of Decision Number: 22 / Pid.Sus-TPK / 2018 / PN.Plk regarding criminal acts of corruption committed by the State Civil Apparatus (ASN) and criminal cases of corruption in the Decision carried out by the State Civil Apparatus ( ASN) in terms of the principle of justice. The research method in this research is normative juridical. With a statutory approach and conceptual approach. The collection technique used is "library research". Data analysis in this study used a qualitative descriptive analysis. The results show that the legal considerations of Decision Number: 22 / Pid.Sus-TPK / 2018 / PN.Plk regarding corruption committed by the State Civil Apparatus (ASN) before making a decision on Case Decision Number 22 / Pid.Sus-Tpk / 2018 / PN.Plk in essence, the Panel of Judges has considered and is sure that the Defendants have fulfilled the elements of a criminal act as charged and demanded by the Public Prosecutor. Furthermore, regarding the imposition of a sentence in the decision which is relatively light and does not correspond to the weight of the act committed by the defendant and is not in accordance with Article 12 A paragraph (2), the judge in deciding the case only counts the amount of money deducted from each part whose value is less than Rp. 5,000,000.00 (five million rupiah), apart from that relating to the perpetrator who was caught red-handed, including in the act of participating in a criminal act based on the provisions of Article 55 of the Criminal Code which constitutes a criminal offense in this contrary to aspects of justice. The author suggests that the public prosecutor and panel of judges in the basis of their considerations describe in more detail the role of the perpetrator as a person who commits, orders or participates in doing so that in the settlement of cases of criminal acts of corruption can be completed to its roots in order to achieve legal objectives, namely certainty, justice As well as the benefits for both the defendant and the public, in addition it is hoped that in the future it can impose heavier laws to provide a
deterrent effect on the perpetrators and restore financial losses to the State or the State economy.
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan karunianya yang sangat luar biasa, Sholawat serta salam penulis
panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul :Analisa Putusan
Nomor :22/Pid.Sus-TPK/2018/PN.Plk tentang Tindak Pidana Korupsi yang
dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditinjau dari Asas Keadilan.
Penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi
serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Universitas Muhammadiyah Malang.
Penghargaan dan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada
Ayahanda Tercinta Muchlis Supadi dan Ibunda yang kusayangi Uswatun
Hasana yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih saying serta
perhatian moril maupun materil. Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan
rahmat, kesehatan, karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi
baik yang telah diberikan kepada penulis.
Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada ibu Dr.Catur
Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum selaku pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu dan tempat untuk membimbing penulis, serta saran dan
masukan sangat membangung semangat penulis untuk dapat menyelesaikan
pembimbing II tak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis serta telah banyak
membantu dalam penulisan hingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Serta ucapan terima kasih lainnya kepada :
1. Bapak Drs. Fauzan., M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. selaku Wakil Rektor I
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Wakil Rektor II
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Dr. Sidiq Sunaryo S.H., M.Si., M.Hum selaku Wakil
Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Dr. Tongat S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universirtas Muhammadiayah Malang
6. Bapak Dr. Haris S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, sosok bapak bagi
Penulis, sosok yang begitu dermawan di Fakultas, yang telah
banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan tanggung jawab
akademik.
7. Bapak Said Noor Prasetyo S.H.,M.H Selaku Wakil Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Hukum Universitas
persatu dalam prakata ini. Terimakasih atas ilmu dan pengetahuan
yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa,
semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat di Dunia dan di
Akhirat, Amin.
9. Keluarga sabar mendukung penulis untuk menyelesaiakan studi.
10. Teman-teman seperjuangan, Fitri, Puput, Fany, Reza, Fajar, Henry,
dan lain-lain yang setia menemani dalam proses penyelesaian
penelitian ini.
Serta pihak lain yang terlibat baik secara langusng maupun tidak
langsung dalam memberi dukungan, doa, dan saran kepada penulis. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan hukum ini yang
disebabkan keterbatasan pengalaman dan kemampuan penulis dalam dunia
hukum khususnya dan dalam dunia keilmuan pada umumnya. Oleh karena
itu, penulis memohon maaf dan mengharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Kiranya tulisan ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak yang membutuhkannya sekaligus menambah khazanah ilmu
pengetahuan dalam bidang hukum hukum.
Malang, September 2020
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN………..……….….…..i SURAT PERYATAAN………..……….iv ABSTRAK………..………….iii ABSTRACTION……….…….………iv UNGKAPAN PRIBADI/MOTO……….………v KATA PENGANTAR……….……..……….…ix DAFTAR ISI……….…….….xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….………7 B. Rumusan Masalah………..16 C. Tujuan Penelitian………12 D. Manfaat Penulisan………..12 E. Metode Penulisan………18 F. Sistematika Penulisan……….22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Pertimbangan Hakim 1. Pengertian Pertimbangan Hakim………25
2. Hal-hal yang Harus dimuat dalam Pertimbangan Hakim….…..26
B. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Korupsi 1. Pengertian Tindak Pidana Korupsi……….27
2. Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Korupsi………..33
3. Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang……….35
4. Unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi………..44
5. Subjek Hukum Tindak Pidana Korupsi………..46
C. Tinjauan Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) 1. Pengertian Aparatur Sipil Negara………...49
2. Jenis Pegawai Aparatur Sipil Negara……….51
3. Fungsi, Tugas, dan Peran Pegawai Aparatur Sipil Negara ……52
4. Hak dan Kewajiban Pegawai Aparatur Sipil Negara …………54
D. Tinjauan Tentang Teori Keadilan BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kasus Posisi……….58
B. Bagaimana Pertimbangan Hukum Putusan Nomor :22/Pid.Sus-TPK/2018/PN.PlK tentang Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN)………..61
C. Bagaimana Nomor :22/Pid.Sus-TPK/2018/PN.PlK tentang Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) ditinjau dari Asas Keadilan……….79
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN………..101 B. SARAN………..102 DAFTAR PUSTAKA……….…….…….104 LAMPIRAN………xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir Lampiran 2 : Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir Sripsi Lampiran 3 : Berita Acara Seminar Proposal
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata, Jakarta: Kencana, 2006.
Ahmad Azhar Basyir, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, Yogyakarta: UII Pres, 2000.
Ali, Mahrus, 2015, Asas-Asas Hukum Pidana Korporasi, Raja GrafindoPersada, Jakarta.
AndiHamzah, Korupsi di Indonesia, Gramedia, Jakarta, 2000.
AndiHamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: CV Sapta Artha,2006.
Andi Matalatta,2007, VictimilogySebuahBungaRampai, PusatSinarHarapan, Jakarta.
Anton. M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990.
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001. Chazawi Adami, Hukum Pidana Materil dan Formi lKorupsi di Indonesia,
Banyumedia,Malang, 2003.
Chazawi Adami, Kemahiran & Keterampilan Praktik Hukum Pidana, Malang, Media Nusa Creative,2015.
Edi Yunara, Korupsidan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Berikut Studi Kasus, Bandung: Citra Aditya Bakti,2005.
Ermansjah Djaja, 2010, Memberantas Korupsi Bersama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Sinar Grafika, Jakarta.
Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK: Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia, PT.RefikaAditama, Bandung, 2010.
Hamzah Ahmad dan Anando Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Fajar Mulia, Surabaya, 2006.
John Rawls. “A Theory of Justice, London: Oxford University press”, Teori Keadilan, PustakaPelajar. Yogyakarta. Hal. 90, 2006
Kartonegoro, Diktat Kuliah Hukum Pidana, Balai Lektur Mahasiswa, Jakarta.
M. Agus Santoso, Hukum, Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Ctk. Kedua, Kencana, Jakarta, 2014.
Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, (Jakarta: SinarGrafika, 2011).
Maramis, Frans, 2012, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Moeljanto, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Cetakan Delapan ,Jakarta,2009.
Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana, Rineka Cipta: Jakarta, 2003.
Moeljatno. Perbuatan Pidana dan PertanggungJawaban dalam Hukum Pidana. Yogyakarta. Diesrede UGM.2003.
Moh. Mahfud M.D, Politik hukum di Indonesia, LP3S, Jakarta,1998.
Mohammad Ekaputra, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Medan: USU Press, 2015.
MuktiArto. 2004. Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama. cet V. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Muladi dan Barda Nawawi, Teori–teori dan Kebijakan Pidana Cetakan Ke 3, alumni, Bandung, 2005.
NyomanSerikat Putra Jaya, Beberapa Pemikiran Kearah Pengembangan Hukum Pidana. Bandung, PT. Citra Aditya Bakti. 2008.
Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1993.
Salim HS dan Erlies, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Disertasi dan Tesis (Buku Kedua), Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Soerjono Soekanto, 1984, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Press, Jakarta.
Stephen et.al mengutip R.A. Duff Acting, Trying and Criminal Liability dalam Action and Value in Criminal Law Oxford: Claredon Press, 2003.
Suharto RM, Hukum Pidana Materil: Unsur-Unsur Obyektip Sebagai Dasar Dakwaan (Edisi Kedua), Jakarta: SinarGrafika, 2002.
Sutiyoso Bambang. 2006. Metode Penemuan Hukum. Yogyakarta. UII Press.
W.Sangaji. Tindak Pidana Korupsi. Bandung. Aditya Bhakti. 2004.
Jurnal:
Febri Diansyah, Jurnal Konstitusi : Senjakala Pemberantasan Korupsi: Memangkas Akar Korupsi dari Pengadilan Tipikor, Volume 6, Nomor 2, Juli 2009.
M. ArsyadSanusi. Jurnal Konstitusi: Relasi Antara Korupsi Dan Kekuasaan, Volume 6. Nomor 2, Juli 2009.
Nurhafifah dan Rahmiati. 2015. Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Terkait Hal Yang Memberatkan Dan Meringankan Putusan. Banda Aceh. Jurnal Ilmu Hukum. No. 66. Fakultas Hukum. UNSYIAH.
Suharko dan M. Syamsudin, “Korupsi Dalam Perspektif Budaya Hukum”, Jurnal Unisia, Vol. XXX, No. 64, Juni 2007.
Wantu, Fence M. “Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim”. Jurnal Berkala Mimbar Hukum, Vol. 19 No. 3 Oktober 2007. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang No. 24 Prp. Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-undang No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.
Koran:
Romli Atmasasmita, OTT KPK, Kolom Opini Koran Sindo tanggal 3 Oktober 2017 dan Apakah OTT KPK Legal Atau Illegal.
Website:
Barda Nawawi Arief “Pembangunan Sistem Hukum Nasional Indonesia”, di akses dari https://bardanawawi.wordpress.com/2009/12/24/38.
Damang, Definisi Pertimbangan Hukum, dalam http://www.damang.web.id/
Harian Kompas, “Kronologi Operasi Tangkap Tangan Bupati Batubara oleh KPK”, diterbitkan pada hari Kamis, tanggal 14 September 2017. Lihat lagi : Harian Republika, “Ini Kronologi Operasi Tangkap Tangan KPK di Banjarmasin”, diterbitkan pada hari Jumat.
Ilman Hadi, Ancaman Pidana Untuk Orang yang Turut Serta Melakukan Korupsi,http://www.hukumonline.com/klinik/detail/t519a34bca3574
/perbedaan-turut-melakukan-dengan
-membantu-melakukan-tindak-pidana.
Kolom Arsil, “OTT, Tertangkap Tangan dan Entrapment (1)”,
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59e5e35ed4786/ott--tertangkap-tangan-danentrapment-1.
Laica Marzuki Jadi Saksi Ahli IG”, 28 Oktober 2016,
http://harianhaluan.com
/news/detail/61394/istilah-ottkacaukan-hukum-acara.
Suara Pembaruan, “Pencalonan Tidak Berdasarkan Integritas”, 27 Desember 2017, dan “Pemberantasan Korupsi 2017: Jumlah OTT Meningkat”, Suara Pembaruan.