• Tidak ada hasil yang ditemukan

Japan International Cooperation Agency

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Japan International Cooperation Agency"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sadako O GATA

Presiden

Japan International Cooperation Agency

1 2

KATA PENGANTAR

Globalisasi yang cepat dan tantangan-tantangan baru, khususnya kondisi krisis

keuangan dan perubahan iklim, telah menyebabkan terjadinya perubahan mendasar

dalam ekonomi politik baik di dunia negara berkembang maupun komunitas donor

internasional.

Sejak pembentukannya pada 1974, Badan Kerjasama Internasional Jepang,

yang dikenal dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) telah

membangun berbagai bentuk kerjasama teknik di lebih dari 150 negara dan wilayah.

Seiring dengan berjalannya waktu, peranan JICA pun telah berubah. Kini JICA lebih

berorientasi pada lapangan, bekerja lebih dekat dengan mitra pemerintah, organisasi

donor internasional, perusahaan swasta dan, yang terpenting dari semua itu adalah

bekerja sama dengan penduduk serta masyarakat lokal untuk mewujudkan harapan

bagi masa depan yang lebih baik.

Pada Oktober 2008, JICA bergabung dengan bagian Operasi Kerjasama Ekonomi

Luar Negeri (OECO), sebagai bagian dari organisasi Bank Jepang untuk Kerjasama

Internasional atau dikenal dengan JBIC (Japan Bank for International Cooperation).

Kini JICA “baru”, sebagai badan donor bilateral terbesar dunia, dapat memberikan

dukungan dalam bentuk Kerjasama Teknik, Pinjaman Bersyarat Lunak dan Bantuan

Hibah secara terpadu dan harmonis, untuk berbagai bidang pembangunan, mulai

dari proyek infrastruktur hingga proyek ditingkat akar rumput.

JICA Profile ini memberikan gambaran mengenai strategi organisasi dan kegiatan

operasional JICA “baru” yang beraneka ragam. Adapun Visi organisasi JICA adalah

mewujudkan “Pembangunan yang Inklusif dan Dinamis” untuk mencapai “ketahanan

manusia” bagi seluruh masyarakat dunia.

Daftar isi

[Afrika]

Dukungan bagi Terwujudnya Rasa Memiliki Afrika

dalam Pembangunan ...12

[Amerika Latin dan Kepulauan Karibia]

Dukungan bagi Pelestarian Lingkungan dan Penanganan Perubahan Iklim, Pertumbuhan Ekonomi yang

Berkesinambungan serta Pengentasan Kemiskinan ...13

[Wilayah Pasifik]

Memperluas Dukungan dalam Mengatasi

Ketidakstabilan Negara-Negara Kepulauan Kecil ...14

Kemitraan JICA

Menuju Efektifitas Bantuan ...15 Rangkuman JICA ...17

KATA PENGANTAR ...2 Kerjasama Internasional

Tantangan Global dan Dukungan bagi

Negara-Negara Berkembang ...3 Inisiatif JICA

Sebagai Jembatan Penghubung antara Jepang dan Negara-Negara Berkembang ...5 Inisiatif dalam Konteks Wilayah

[Asia]

Membangun Kerjasama Sesuai Kebutuhan

dengan Keragaman Wilayah...9 [Timur Tengah dan Eropa]

Dukungan bagi Stabilitas,Perdamaian dan

Kesejahteraan Wilayah ...11

(3)

Apabila penduduk yang menempati planet kita ini

terdiri dari 100 orang….. maka :

Penduduk yang tinggal di negara berkembang

80

(sekitar 5,2 milyar)

Mereka yang tetap bertahan walau hanya dengan

pendapatan kurang dari 2 dolar per hari

40

(sekitar 2,6 milyar)

Mereka yang tidak memiliki akses terhadap

sarana air minum yang aman

17

(sekitar 1,1 milyar)

Anak-anak yang tidak dapat bertahan hidup

sampai usia 5 tahun

8

(sekitar 0,5 milyar)

Mereka yang tidak mendapatkan gizi yang cukup

17

(sekitar 1,1 milyar)

Mereka yang tidak memiliki akses terhadap sarana listrik 25

(sekitar 1,6 milyar)

Penduduk yang buta huruf

18

(sekitar 1,2 milyar)

Tantangan Global dan Dukungan bagi Negara-Negara Berkembang

Selama lebih dari setengah abad, JICA telah berkiprah sebagai badan pelaksana Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) Jepang

---Kerjasama Internasional

Sumber: UNDP, Laporan Pembangunan Manusia 2007 / 2008

Angka dalam kurung mengindikasikan angka sebenarnya yang berkaitan dengan penduduk dunia.

Isu Globalisasi dan Keragaman

Saat ini jumlah penduduk dunia telah mencapai lebih dari 6 milyar, dimana 80% dari total jumlah tersebut berada di negara-negara berkembang. Walaupun dalam beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi terus berlanjut di sebagian negara-negara berkembang, namun kenyataannya masih terdapat 1,2 miliar penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari satu dolar Amerika per hari, sementara masih banyak yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman, pendidikan yang memadai atau pelayanan kesehatan dan medis yang layak.

Seiring dengan cepatnya perkembangan globalisasi ekonomi dan masyarakat, ada kekhawatiran bahwa isu-isu tersebut selain memberikan dampak bagi negara-negara berkembang, pada akhirnya akan berdampak juga pada komunitas internasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, dukungan terhadap negara berkembang menjadi sangat penting dalam menyelesaikan isu-isu global, seperti lingkungan, sumber daya dan pangan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pada 2000, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Deklarasi Milenium PBB (UN Millennium Declaration),

yang menetapkan beberapa Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang harus dilaksanakan oleh dunia agar dapat dicapai sebelum 2015. MDGs menjelaskan target kuantitatif untuk delapan bidang, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender (meningkatkan status wanita), pelayanan kesehatan dan lingkungan.

Mendukung Negara-Negara Berkembang menjadi

Anggota Komunitas Global yang Aktif

Jepang mengimpor lebih dari 90% untuk sumber daya alamnya, seperti minyak, gas alam, dan bijih besi, serta 60% untuk pangan. Jepang juga mengekspor banyak produknya ke dunia. Perdagangannya dengan negara-negara

berkembang mencapai 60% dari keseluruhan impornya dan 40% dari ekspornya, sehingga negara-negara tersebut menjadi mitra yang sangat penting bagi Jepang. Untuk mempererat kemitraan dengan negara-negara berkembang dan memberikan sumbangsih terhadap stabilitas internasional, Jepang telah menyediakan Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) bagi negara-negara berkembang selama lebih dari setengah abad. Sebagai organisasi yang berperan dalam menyediakan ODA, JICA telah membantu pengembangan sumber daya manusia (SDM), alih

teknologi dan pengembangan infrastruktur di berbagai negara melalui kerjasama teknik, pinjaman ODA dan memberikan bantuan hibah dalam kerangka kerjasama bilateral. Kegiatannya telah mendapat pengakuan yang tinggi atas kesuksesannya dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan

di berbagai negara Asia dan di berbagai belahan dunia.

JICA juga telah membangun kerjasama yang erat dengan pemerintah negara-negara industri maju dan organisasi bantuan internasional dalam mencapai MDGs dan mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim.

(4)

Sumber: Japan’s Official Development Assistance White Paper 2008

*Pencairan (bruto) tidak termasuk jumlah yang diterima dari bantuan pinjaman. Sumber: Japan’s Official Development Assistance White Paper 2008

Infrastruktur & pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, penyediaan air, dll.) 27,1% 2007 2007 Kerjasama teknik 2.568,91 22% Pencairan (bruto) * (Dalam juta Dolar AS)

Bantuan hibah 3.413,91 29% Bantuan pinjaman 5.682,67 49% Sektor produksi

(pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dll.) 9,9% Perlindungan lingkungan hidup, dll. 8,1% Lain-lain 31,3%

Peserta pelatihan teknik Penugasan Tenaga Ahli

Penugasan Sukarelawan Lainnya Penugasan Tenaga

Ahli Muda Jepang (JOCV)

37.215 5.620 3.904 1.139 407.979 92.777 31.180 4.371 Bentuk Kerjasama KumulatifTotal

(Orang)

Informasi terkini tersedia di situs JICA. http://www.jica.go.jp/english/

ODA dan JICA

Sejak bergabung dalam Colombo Plan*1 pada 1954, Jepang

telah memberikan bantuan teknik dan pendanaan bagi

negara-negara berkembang melalui ODA, dengan tujuan untuk memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kemajuan pembangunan masyarakat internasional yang akhirnya dapat memberikan keamanan dan kemakmuran Jepang*2.

JICA memiliki tanggung jawab untuk mengelola seluruh ODA, seperti kerjasama teknik, pinjaman ODA dan bantuan hibah secara terpadu, kecuali kontribusi yang diberikan melalui organisasi internasional. JICA, sebagai badan donor bilateral terbesar di dunia, berada di lebih dari 150 negara dan wilayah serta memiliki sekitar 100 kantor perwakilan di seluruh dunia.

Sebagai Jembatan Penghubung antara Jepang dan Negara-Negara Berkembang

JICA memberikan bantuan dan dukungan bagi negara-negara berkembang karena perannya

sebagai badan pelaksana ODA Jepang. Sesuai dengan visinya “Pembangunan yang Inklusif dan

Dinamis,“ JICA mendukung upaya negara-negara berkembang dalam mengatasi persoalan yang

dihadapinya dengan cara-cara yang paling tepat melalui berbagai pendekatan bantuan dengan

menggabungkan pendekatan berbasis regional, negara, maupun berorientasi isu pembangunan.

Bantuan (ODA) Negara-Negara Anggota Utama DAC* Bantuan (ODA) Bilateral Jepang Berdasarkan Jenis Bantuan Personil yang Terlibat dalam Operasional Kegiatan JICA

Bantuan (ODA) Bilateral Jepang Berdasarkan Sektor Pembangunan

United States Germany France United Kingdom Japan Italy Canada 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 1998 1999 2000 2001 2002 (Tahun kalender)

*DAC : Development Assistance Committee (Komite Bantuan Pembangunan) Sumber : OECD – DAC

(Juta Dolar AS) (Pencairan Neto )

2003 2004 2005 2006 2007 2008 10.640 12.163 13.508 9.8479.283 8.880 8.922 13.126 11.136 7.679 9.362 5 6

*1 Colombo Plan merupakan suatu organisasi kerjasama yang dibentuk

pada 1950 dengan tujuan mendukung pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara di Asia Selatan, Asia Tenggara dan wilayah Pasifik. Kantor pusatnya berada di Kolombo, Srilanka.

*2 Dikutip dari ODA Charter, yang direvisi pada Agustus 2003.

Kerjasama

Teknik

Pinjaman

ODA

(Pinjaman Lunak)

Bantuan

Hibah*

Guna pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan perumusan sistem administrasi di negara-negara berkembang, kerjasama teknik melibatkan penugasan tenaga ahli Jepang, penyediaan peralatan yang dibutuhkan dan penerimaan para personil dari negara-negara berkembang untuk pelatihan di Jepang serta negara lainnya. Rencana kerjasama bisa disesuai-kan sehingga dapat mencakup berbagai isu pembangunan.

Kerjasama ini memberikan kontribusi bagi pengembangan SDM dan perumusan sistematika kelembagaan melalui pengiriman tenaga ahli ke negara-negara berkembang melalui berbagi teknologi yang diperlukan oleh negara-negara yang terkait dan memberi rekomendasi untuk para pejabat administratif serta personil di bidang teknik dalam rangka pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara tersebut.

Program ini bertujuan untuk memberi-kan pengetahuan dan teknologi khusus Jepang melalui pelatihan administrator, teknisi dan peneliti dari negara-negara berkembang, serta memberikan kontribusi untuk membantu pemecahan masalah yang dihadapi oleh negara-negara tersebut. Program pelatihan ini dilaksanakan di Jepang melalui kerjasama dengan pemerintahan pusat dan daerah, universitas, perusahaan swasta, organisasi non pemerintah (ORNOP) serta pihak dan institusi Jepang terkait lainnya.

Pinjaman ODA dapat mendukung negara-negara berkembang yang memiliki tingkat pendapatan di atas level tertentu dengan memberikan pinjaman lunak, tingkat bunga rendah dan pengembalian jangka panjang, (dalam Yen Jepang) untuk membiayai pembangunannya. Pinjaman ODA diguna-kan untuk pembangunan infrastruktur skala besar dan berbagai sarana dan prasarana lainnya yang memerlukan pembiayaan atau dana besar bagi pembangunan.

Bantuan hibah adalah penyediaan dana yang tidak memerlukan pengembalian bagi negara-negara berkembang yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Bantuan hibah dimanfaatkan untuk meningkatkan infrastruktur dasar seperti sekolah, rumah sakit, fasilitas penyediaan air dan jalan, termasuk penyediaan pelayanan kesehatan dan medis, berikut peralatan yang diperlukan serta berbagai kebutuhan lainnya.

JICA menugaskan sukarelawan seperti Tenaga Ahli Muda Jepang (JOCV), mengelola proyek ber-dasarkan donasi melalui JICA

Fund, dan meningkatkan

pendidikan pembangunan (dalam hal peningkatan pemahaman isu-isu internasional) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Jepang tentang berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. JICA bekerjasama melalui berbagai cara seperti bermitra dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerintah daerah, universitas dan organisasi lain yang terlibat dalam kegiatan kerjasama internasional.

Jika terjadi bencana besar di luar negeri, JICA mengirim Tim Bantuan Darurat Jepang (JDR) untuk menanggapi kebutuhan yang mendesak atas dasar usulan pemerintah negara yang terkena bencana atau organisasi internasional sesuai dengan keputusan Pemerintah Jepang. Tim-tim ini bertugas mencari orang hilang, terlibat dalam upaya penyelamatan, memberikan pertolongan pertama dan perawatan medis untuk para korban yang terluka atau sakit, serta memberikan masukan mengenai proses pemulihan terbaik. JICA juga melakukan pengiriman barang dan per-alatan darurat seperti selimut, tenda dan obat-obatan.

Bantuan pertanian untuk Uganda

Tenaga ahli Jepang (kiri) mengajarkan teknik pemurnian air di Kamboja

JICA Global Plaza di Tokyo

Tim Bantuan Darurat Jepang di Algeria

Jembatan Bosphorus kedua di Turki

Pembangunan sekolah dasar dan menengah di Yaman

Pengiriman tenaga ahli

Penerimaan peserta pelatihan J (l f ) hi Bantuan bilateral Bantuan multilateral Kontribusi keuangan melalui organisasi internasional

JICA

Para peserta pelatihan mempelajari teknik pertanian di Jepang

Kerjasama

melalui Partisipasi

Masyarakat

Inisiatif JICA

Infrastruktur & pelayanan ekonomi (transportasi, energi, dll.) 23,6% Bantuan Pembangunan Resmi

(ODA)

TA 2008

Bantuan

Darurat

*Beberapa jenis Bantuan Hibah akan tetap diberikan langsung oleh Kementrian Luar Negeri Jepang dalam rangka kebijakan diplomatik.

(5)

JICA

Survei persiapan untuk perancangan proyek Pelaksanaan, pengawasan Evaluasi* Penilaian kerjasama teknik Penilaian pinjaman ODA [Pemerintah Jepang]

Kebijakan Luar Negeri, Kebijakan Bantuan Proposal bantuan dari negara-negara mitra [Pemerintah Jepang] Persetujuan, Penandatanganan Perjanjian Internasional Penilaian bantuan hibah Masukan

Strategi bantuan berbasis wilayah, negara dan tematik

Informasi lebih lengkap tersedia di situs JICA. http://jica-ri.jica.go.jp/

JICA-RI juga mengelola Perpustakaan JICA. http://www.jica.go.jp/english/publications/library/ JICA berupaya memberikan dukungan secara

efisien dan efektif sesuai kebijakan bantuan Pemerintah Jepang, yang dikembangkan dengan menghindari adanya bias dan memiliki perspektif yang lebih luas dari sekedar skema bantuan seperti kerjasama teknik, pinjaman ODA

dan bantuan hibah. Pada intinya, JICA secara cepat melakukan perancangan dan pelaksanaan proyek berdasarkan survei persiapan untuk mempelajari substansi bantuan yang diperlukan di lokasi proyek sebelum menerima proposal bantuan dari negara mitranya.

Alur Operasional JICA dalam Menyediakan Bantuan

Pusat Penelitian JICA (JICA-RI) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan berbagai masalah pembangunan di negara-negara berkembang dan memberikan kontribusi terhadap strategi bantuan JICA dalam mendukung penyelesaian berbagai isu tersebut mengacu pada tiga Misinya, yaitu :

• Orientasi terhadap kebijakan, studi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan kontribusi yang substantif bagi bidang pembangunan internasional

• Analisis isu-isu pembangunan di negara berkembang dan memberikan kontribusi bagi penyusunan strategi bantuan JICA

• Memperkuat keterbukaan informasi di Jepang dan di luar negeri serta meningkatkan eksistensi Jepang

Misi Pusat Penelitian JICA

* JICA melakukan evaluasi terhadap proyek-proyeknya dengan menggunakan siklus Rencana-Tindakan-Pemeriksaan-Aksi (Plan-Do-Check-Act atau PDCA) untuk setiap skema baik kerjasama teknik, pinjaman ODA maupun bantuan hibah, dan selanjutnya sistem tersebut diterapkan pula untuk memperbaiki mekanisme operasional dan untuk mencapai akuntabilitas publik yang lebih memadai.

http://www.jica.go.jp/english/operations/evaluation/

Ada banyak permasalahan dunia yang harus diatasi oleh masyarakat internasional, sehingga tidak bisa ditangani oleh masing-masing negara. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut, sesuai dengan Visinya,

Visi, Misi dan Strategi JICA

JICA telah mencanangkan empat Misi yang dapat dicapai melalui empat pilar Strategi utamanya. Operasional kerjasama JICA akan dilaksanakan berdasarkan Visi dan Misi-Misinya ini.

Visi

Pembangunan

yang Inklusif

dan Dinamis

4

strategi

Strategi

1

Strategi

2

Strategi

3

Strategy

4

Pengembangan Penelitian dan Berbagi Pengetahuan

(Knowledge-Sharing) Promosi terhadap Kemitraan dalam Pembangunan Bantuan yang Berkesinambungan Bantuan yang Terintegrasi • Menggabungkan dukungan kebijakan, penguatan institusi, pengembangan kapasitas SDM serta pembangunan infrastruktur • Bantuan yang bersifat lintas batas dan lintas sektor

• Penyediaan bantuan yang cepat dan berkesinambungan, mulai dari bantuan darurat sampai pada rehabilitasi atau rekonstruksi dan membangun perdamaian

• Memenuhi kebutuhan pembangunan yang fleksibel sesuai dengan tingkat pencapaian pembangunan secara spesifik, mulai dari negara-negara yang paling terbelakang sampai pada negara berpenghasilan menengah

• Mempromosikan kemitraan pemerintah - swasta • Menerapkan teknologi dan pengetahuan

• Memperkuat kemitraan dalam komunitas donor internasional

• Peningkatan fungsi penelitian dalam pembangunan dengan memanfaatkan pengalaman JICA yang luas di berbagai negara • Berbagi hasil temuan penelitian dan mempelopori berbagai diskusi terkait bantuan pembangunan internasional

Menitikberatkan pada agenda global, seperti perubahan iklim, air, pangan, energi, penyakit menular dan keuangan

Menitikberatkan pada Agenda Global

Misi

1

Menekankan pentingnya pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan melalui pertumbuhan yang inklusif dan merata

Pengentasan Kemiskinan melalui Pertumbuhan yang Berkeadilan

Misi

2

Penguatan kebijakan, institusional, organisasi dan sumber daya manusia (SDM) sebagai pranata atau perangkat dasar pembangunan

Penguatan Tata Kelola Pemerintahan

Misi

3

Melindungi diri manusia dari berbagai ancaman dan membangun masyarakat untuk dapat hidup secara bermartabat

Pencapaian

Ketahanan Manusia*

Misi

4

Inisiatif JICA

*Definisi Ketahanan Manusia menurut Komisi Ketahanan Manusia adalah melindungi inti dari seluruh kehidupan manusia melalui perluasan kebebasan manusia dan pemenuhan kebutu-han manusia.

Human Security Now, Komisi Ketahanan Manusia

(6)

Membangun Kerjasama Sesuai Kebutuhan

dengan Keragaman Wilayah

9 10

Seorang tenaga ahli Jepang memberikan bimbingan teknis pada para bidan di sebuah pusat kesehatan (Kamboja)

Fokus pada konservasi bakau sebagai salah satu langkah adaptasi perubahan iklim yang efektif (Indonesia)

(Orang)

Kerjasama dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan

(Menurunkan Kesenjangan Sosial)

Dalam rangka menurunkan kesenjangan sosial di tingkat domestik dan intra-regional, JICA memberikan dukungan untuk memperluas pelayanan sosial dasar dan pengembangan masyarakat melalui perbaikan mata pencaharian, penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan. Sebagai contoh, JICA berupaya menciptakan perdamaian di Mindanao (Filipina) dan membangun kawasan Timur Indonesia.

Mengatasi Masalah-Masalah Lintas Batas

Saat integrasi ASEAN mencapai momentumnya di Asia Tenggara, JICA memfokuskan pada penyelesaian masalah-masalah transnasional, seperti pelestarian lingkungan, adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim, pemulihan, rekonstruksi dan pencegahan bencana, pengendalian penyakit menular dan peningkatan keselamatan maritim.

Kerjasama Jepang-Cina untuk Isu-isu Lingkungan Hidup

Dalam rangka menangani masalah-masalah lingkungan yang tidak hanya ada di Cina, tetapi juga pada tingkat global, JICA memanfaatkan pengalaman dan teknologi Jepang secara efektif untuk mendukung langkah-langkah anti-polusi, pelestarian ekologis, pengembangan sistem dan kebijakan lingkungan, serta pengembangan SDM di bidang lingkungan hidup.

Melanjutkan Kerjasama di Asia Tengah

JICA mendukung kerjasama di Asia Tengah dan Kaukasus melalui

pengembangan infrastruktur transportasi sesuai kebijakan Pemerintah Jepang yang dicanangkan dalam Dialog “Asia Tengah plus Jepang“ dan dukungan terhadap pengentasan kemiskinan melalui reformasi ekonomi yang berorientasi pasar dan pembangunan wilayah pedesaan di negara-negara terkait.

Menciptakan Perdamaian dan Mendukung Demokratisasi

Sebagai anggota masyarakat internasional, JICA bekerja untuk memajukan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, Pakistan dan Sri Lanka serta memberikan dukungan untuk demokratisasi di Nepal. Khusus untuk

Afghanistan, JICA memberikan dukungan yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas di tingkat regional sehingga diharapkan dapat memberikan

pengaruh terhadap situasi politik di negara-negara tetangganya, seperti Pakistan.

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan

JICA terus mendukung terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan di negara-negara yang telah mengalami peningkatan ekonomi yang sangat pesat, seperti India, melalui pinjaman ODA untuk pengembangan infrastruktur, termasuk sektor transportasi dan energi. JICA juga mendukung usaha pencegahan polusi lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan ekonomi.

Pencegahan Bencana Alam dan Rekonstruksi

Paska-Bencana

Sehubungan dengan adanya berbagai kekhawatiran terhadap dampak perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan laut dan erosi glasial, di negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, Bhutan dan Maladewa, JICA berupaya untuk memberikan dukungan pada pencegahan dan rehabilitasi paska-bencana serta pengiriman bantuan darurat bencana.

Pertumbuhan yang Berkesinambungan melalui

Kemitraan Pemerintah - Swasta

JICA melakukan advokasi dan memberikan kontribusi bagi stabilitas ekonomi makro dan pendanaan publik di masing-masing negara dalam wilayah ini. Peningkatan dan perbaikan iklim usaha dan investasi juga dibutuhkan untuk mengembangkan investasi dari sektor swasta. Untuk tujuan tersebut, JICA mengutamakan pengembangan infrastruktur ekonomi dan SDM sehingga dapat mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Sumber: Japan’s Official Development Assistance Data by Country 2008, Japan International Cooperation Agency Annual Report 2008 * Angka yang tertera menurut kategori wilayah JICA * Nilai tukar yang ditentukan oleh DAC (2007) : US$ 1 = ¥117,80 Kerjasama teknik 401,48 Bantuan hibah 503,13 Pinjaman ODA 7.891,80 Hasil Operasional di Asia (TA 2007) (juta dolar AS)

Inisiatif Wilayah / Asia

Asia Tenggara

Asia Timur, Tengah dan Kaukasus

Asia Tenggara Asia Selatan

Asia Timur, Tengah dan Kaukasus

Peserta pelatihan teknik 12.178 Penugasan Tenaga Ahli Muda (JOCV) 1.384 Penugasan Tenaga Ahli 3.748

Asia Selatan

Di wilayah Asia, walaupun beberapa negara telah memiliki tingkat pertumbu-han ekonomi yang tinggi, namun negara-negara lainnya masih bergelut dengan kemiskinan atau konflik. Bahkan untuk negara yang telah memiliki pertumbuhan tinggipun, masih ada kesenjangan yang semakin meningkat antara wilayah pedesaan dan perkotaan serta tantangan dalam pengentasan kemiskinan dan penyelesaian masalah pengangguran yang dihadapinya. Selain itu, seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, kemerosotan kualitas lingkungan di wilayah perkotaan seperti timbulnya polusi semakin meningkat. JICA memfokuskan kegiatan operasionalnya pada isu-isu yang dipertimbang-kan memberidipertimbang-kan dampak terhadap keamanan dan kemakmuran Jepang dengan cara memberikan dukungan yang paling tepat dalam memenuhi bera-gam kebutuhan di negara-negara tersebut.

Pembangunan terminal bandara internasional guna memfasili-tasi pergerakan orang dan barang (Vietnam)

Mengidentifikasi asal-muasal debu kuning dengan meng analisa pasir yang dikumpulkan dari wilayah padang pasir (Cina)

Dukungan untuk pendidikan dasar dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan belajar-mengajar (Afghanistan)

Delhi Metro dibangun dengan teknologi dan pengalaman Jepang (India)

Revetment pantai di Pulau Male dibangun untuk mengurangi dampak tsunami (Maladewa)

Mendukung kemandirian pembangunan melalui transisi menuju ekonomi pasar (Kirgistan)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil riset menunjukkan bahwa perkembangan model Farmakofor dan kemudian model berbasis Virtual skrining telah menghasilkan identifikasi aktivitas senyawa kimia

A regression analysis indicated a moderately strong linear relationship between the.. crossotus at the four experimental temperatures. E was calculated as daily somatic growth of

Sejahtera Persada Karawang dapat bekerjasama dengan mitra-mitra kerja seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Koperasi, Badan Usaha

menghasilkan perangkat uji sertifikasi kompetensi pada skema pemasangan instalasi bangunan listrik sederhana yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa D-III dan memenuhi

Setiap perusahaan harus mempunyai program jaminan kualitas yang efektif yaitu dengan cara selalu dilakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, Produk

Melaksanakan kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat meliputi Pembinaan Posyandu, PSG, Pemantauan Pola Konsumsi, Pemantauan Penggunaan Garam Beryodium,

Untuk meningkatkan Instruksi Pressiden Nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam menjadi materi peraturan yang bisa dibuat oleh presiden berdasarkan pada