• Tidak ada hasil yang ditemukan

kekayaan intelektual, kemampuan untuk mendapatkan akses atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan. b. Proses. Setiap sistem, standar,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kekayaan intelektual, kemampuan untuk mendapatkan akses atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan. b. Proses. Setiap sistem, standar,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam arti umum, kombinasi bisnis berarti bergabungnya entitas-entitas bisnis yang sebelumnya terpisah.

a. Integrasi horizontal adalah penggabungan perusahaan yang berada dalam lini bisnis atau pasar yang sama.

b. Intergrasi vertical adalah penggabungan perusahaan yang operasinya berbeda, tetapi berada dalam tahap produksi atau distribusi yang berkesinambungan. c. Konglomerasi adalah penggabungan perusahaan yang menghasilkan produk atau

jasa yang tidak berkaitan satu sama lain. Kombinasi bisnis dari segi hukum:

a. Akuisisi terjadi ketika satu perusahaan membeli aset-aset produktif entitas-entitas bisnis lain dan mengintegrasikan aset-aset itu ke dalam operasinya. Akuisisi juga terjadi ketika satu perusahaan memperoleh kendali operasi atas fasilitas produksi entitas-entitas lain melalui pembelian mayoritas saham berhak suara dari entitas-entitas lain itu.

b. Merger terjadi ketika satu perusahaan mengambil alih seluruh aset dan operasi entitas-entitas bisnis lain dan membubarkan entitas-entitas lain itu.

c. Konsolidasi terjadi ketika satu perusahaan baru didirikan dan mengambil alih semua aset dan operasi entitas-entitas bisnis yang tergabung, dan membubarkan entitas-entitas itu

Definisi kombinasi bisnis menurut PSAK 22: Kombinasi Bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lainnya dimana pihak pengakuisisi memperoleh kendali atas satu atau lebih bisnis. True mergers atau mergers of equals juga termasuk kombinasi bisnis.

Suatu bisnis terdiri dari input dan proses yang diterapkan pada input tersebut dan mampu menghasilkan output. Walaupun bisnis biasanya menghasilkan output, akan tetapi output tidak disyaratkan untuk suatu rangkaian terpadu agar dapat disebut sebagai suatu bisnis. Tiga unsur bisnis tersebut didefi nisikan sebagai berikut:

a. Input. Setiap sumber daya ekonomi yang menghasilkan (atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan) output jika satu atau lebih proses diterapkan pada sumber daya ekonomi tersebut. Misalnya termasuk aset tidak lancar (termasuk aset tidak berwujud atau hak untuk menggunakan aset tidak lancar),

(2)

kekayaan intelektual, kemampuan untuk mendapatkan akses atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan.

b. Proses. Setiap sistem, standar, protokol, konvensi atau peraturan yang jika diterapkan terhadap input, menghasilkan atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan output. Misalnya termasuk proses manajemen strategis, proses operasional dan proses manajemen sumber daya. Proses tersebut umumnya didokumentasikan, tetapi tenaga kerja terorganisir yang memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan beserta peraturan dan konvensi mungkin menyediakan proses yang diperlukan yang mampu diterapkan pada input untuk menghasilkan output. (Sistem akuntansi, penagihan, penggajian, dan administrasi lainnya umumnya bukanlah proses yang digunakan untuk menghasilkan output.) c. Output. Hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input tersebut yang

memberikan atau memiliki kemampuan untuk memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota atau peserta lainnya.

Suatu rangkaian terpadu dari aktivitas dan aset mensyaratkan dua unsur dasar yaitu input dan proses yang diterapkan kepada input tersebut, yang secara bersama-sama digunakan atau akan digunakan untuk menghasilkan output. Akan tetapi, suatu bisnis tidak perlu meliputi semua input atau proses yang digunakan oleh penjual dalam menjalankan bisnis tersebut jika pelaku pasar mampu memperoleh bisnis dan melanjutkannya untuk menghasilkan output, misalnya, dengan mengintegrasikan bisnis dengan input dan proses miliknya sendiri.

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Investasi Pada Entitas Lain (Aset Keuangan, Entitas Asosiasi, Ventura Bersama, dan Entitas Anak)

2.1.1. Investasi Aset Keuangan

Investasi pada Aset riil adalah investasi pada aset yang memiliki wujud. Contohnya aset riil ini adalah properti (tanah & rumah), emas, dan logam mulia lainnya. Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum dilakukan. Contohnya, kita membeli properti dan kemudian menyewakannya sehingga mendapatkan pendapatan bulanan. Ketika properti itu selesai disewa umumnya harganya akan naik, Kita dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Kita umumnya akan mendapatkan banyak keuntungan dari berinvestasi di aset riil ini, karena meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung meningkat.

Investasi pada Aset Finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial adalah instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa dana.investasi pada aset riil sifatnya lebih ke arah jangka panjang, salah satunya karena sifatnya yang tidak likuid contohnya properti. Maksudnya likuid disini adalah instrumen investasi yang dapat segera diubah menjadi uang kas (cash) misalnya untuk memenuhi kewajiban. Tentunya dibutuhkan waktu agar sebuah properti bisa terjual. Sedangkan aset finansial sifatnya jauh lebih likuid, dalam artian relatif cepat dicairkan dananya. Jadi lebih cocok digunakan untuk jangka pendek / untuk berjaga-jaga.

Misalkan memiliki deposito dan kita sedang membutuhkan uang maka deposito tersebut dapat kita cairkan segera meskipun ada penalty yang harus dibayar. Begitu pula dengan saham, tabungan, reksadana dan aset finansial lainnya.

(4)

2.1.2. Investasi pada Entitas Asosiasi

Investasi pada Entitas Asosiasi Berdasarkan PSAK 15 pengertian dari entitas asosiasi ialah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut

Metode ekuitas adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan kemudian ditambah atau dikurangi untuk mengakui laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

Penerapan Metode Ekuitas Investasi dalam entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi Dihentikan; pengecualian dalam paragraf 10 PSAK 4, yang mengijinkan entitas induk yang juga memiliki investasi dalam entitas asosiasi untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian memenuhi semua persyaratan berikut ini:

1. Investor adalah entitas anak yang dimiliki seluruhnya instrumen utang dan instrumen ekuitas investor tidak diperdagangkan di pasar public

2. Investor tidak menyampaikan, atau dalam proses menyampaikan, laporan keuangannya pada badan pengawas atau organisasi regulator lain, untuk tujuan penerbitan setiap jenis instrumen di pasar publik; dan

3. Entitas induk akhir atau entitas induk antara dari investor menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang tersedia untuk pemakaian publik yang sesuai standar akuntansi keuangan.

(5)

2.1.3. Investasi pada Entitas Ventura Bersama

Berdasarkan PSAK 12 ventura bersama adalah adalah perjanjian kontraktual dimana dua atau lebih pihak menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama. Karakteristik umum seluruh ventura bersama adalah :

1. Dua atau lebih venturer terikat oleh suatu perjanjian kontraktual 2. Perjanjian kontraktual tersebut membentuk pengendalian bersama

Pengendalian Bersama Entitas Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu perseoran terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagaian partisipasi.

Pengendalian Bersama Operasi

Sehubungan dengan bagian partisipasi dalam pengendalian bersama operasi venturer mengakui dalam laporan keuangannya:

1. Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang ditanggung

2. Beban yang ditanggung dan bagian pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa ventura bersama

Pengendalian Bersama Aset

Sehubungan dengan bagian partisipasinya dalam pengendalian bersama aset, venturer mengakui dalam laporan keuangannya :

1. Bagiannya diklasifikasikan sesuai dengan sifat aset 2. Setiap liabilitas yang telah terjadi

3. Bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama dengan venturer lain yang berkaitan dengan ventura bersama

4. Setiap penghasilan dari penjualan atau penggunaan bagiannya atas output ventura bersama

5. Setiap beban yang telah terjadi sehubungan dengan bagian partisipasinya dalam ventura bersama

Pengendalian Bersama Entitas

Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu perseoran terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagaian partisipasi. Pengendalian ini mengendalikan aset ventura bersama, menanggung liabilitas dan beban, dan memperoleh penghasilan.

Penerapan Metode Ekuitas pada Entitas Ventura Bersama

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan menggunakan

(6)

metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode ekuitas.

2.1.4. Investasi pada Entitas Anak

SAK ETAP mendefinisikan entitas anak sebagai suatu entitas yang dikendalikan oleh entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut. Pengendalian dianggap ada jika entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah hak suara dari suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak menunjukkan adanya pengendalian. Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas tetapi memiliki:

1. Mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan pemegang saham lain

2. Mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.

3. Mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh oleh dewan atau badan tersebut.

4. Mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau badan tersebut.

Investasi pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. SAK ETAP tidak menganjurkan dilakukannya konsolidasi laporan keuangan. Investasi pada entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) dan selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi dan pendapatan dan beban dari entitas anak.

(7)

Kombinasi bisnis adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aset dan operasi perusahaan lain. Hal-hal yang mendasari terjadinya kombinasi bisnis:

1 Investasi yang menguntungkan.

2 Mendapatkan kendali atas perusahaan lain.

3 Memasuki pasar baru melalui perusahaan yang telah menguasai pasar. 4 Memastikan pasokan bahan baku lain.

5 Memastikan output produksi bagi pelanggan. 6 Ukuran perusahaan

7 Mendapatkan teknologi baru 8 Mengurangi tingkat persaingan.

Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi: 1. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi.

Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi.

2. Penentuan tanggal akuisisi.

Pihak pengakuisisi mengidentifikasikan tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi. Tanggal akuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil alih liabilitas pihak yang diakuisisi. Penentuan tanggal akuisisi dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal penutupan serta harus mempertimbangkan fakta dan keadaan.

3. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan non pengendali pihak yang diakuisisi.

4. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pengendalian dengan diskon.

PSAK 22 Kombinasi bisnis mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi bisnis (business combination) dan isu-isu terkait seperti goodwill dan kepemilikan minoritas (minority interest) dalam laporan keuangan konsolidasi. PSAK 22 harus diterapkan dalam akuntansi kombinasi bisnis yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Pengertian kombinasi bisnis dalam PSAK 22 adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan (entitas) yang terpisah menjadi satu entitas pelaporan. Kombinasi bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya suatu entitas mengakuisisisaham atau bertukar saham dengan entitas lain sehingga menyebabkan timbulnya hubungan induk dan anak perusahaan, atau suatu entitas mengakuisisi aset dan liabilitas dari entitas lain.

(8)

PSAK 22 menentukan bahwa semua kombinasi bisnis harus diperhitungkan dengan menerapkan metode “pembelian” (yang sering disebut juga sebagai “akuisisi”) . PSAK 22 berlaku untuk semua kombinasi bisnis selain aktivitas kombinasi bisnis berikut ini :

1. Kombinasi bisnis yang bertujuan membentuk ventura bersama (joint venture)

2. Kombinasi bisnis antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama (restrukturisasi internal)

3. Kombinasi antara dua atau lebih entitas bersama (mutual entities)

4. Kombinasi bisnis hanya melalui kontrak dan tanpa pengakuan keemilikan (ownership interest)

Identifikasi Kombinasi Bisnis

Pernyataan ini mendefi nisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain yang pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi dengan beberapa cara, misalnya:

1. Dengan mengalihkan kas, setara kas atau aset lainnya (termasuk aset neto yang merupakan suatu bisnis);

2. Dengan menimbulkan liabilitas;

3. Dengan menerbitkan kepentingan ekuitas;

4. Dengan memberikan lebih dari satu jenis imbalan; atau

5. Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak Suatu kombinasi bisnis mungkin dirancang dengan berbagai cara untuk alasan hukum, perpajakan atau alas an lainnya termasuk tapi tidak terbatas pada:

1. Satu atau lebih bisnis menjadi entitas anak dari pihak pengakuisisi atau aset neto dari satu atau lebih bisnis secara hukum digabungkan ke pihak pengakuisisi;

2. Satu entitas yang bergabung mengalihkan aset netonya, atau pemiliknya mengalihkan kepentingan ekuitasnya, kepada entitas yang bergabung lainnya atau pemiliknya;

3. Semua entitas yang bergabung mengalihkan aset netonya, atau pemiliknya mengalihkan kepentingan ekuitasnya, kepada suatu entitas yang baru dibentuk (hal tersebut kadang-kadang disebut juga sebagai transaksi roll-up atau put-together); atau sekelompok pemilik sebelumnya dari salah satu entitas yang bergabung memperoleh pengendalian atas entitas hasil penggabungan tersebut.

(9)

2.3. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Kombinasi bisnis yang melibatkan entitas atau bisnis sepengendali adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Sekelompok individu dianggap sebagai pengendali suatu entitas jika, sebagai hasil dari suatu kesepakatan kontraktual, mereka secara kolektif memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas tersebut sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Oleh karena itu, suatu kombinasi bisnis berada di luar ruang lingkup Pernyataan ini jika sekelompok individu yang sama memiliki, sebagai hasil dari kesepakatan kontraktual, kekuasaan kolektif akhir (ultimate collective power) untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari setiap entitas yang bergabung sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas entitas tersebut, dan kekuasaan kolektif akhir tersebut tidak bersifat sementara.

Suatu entitas mungkin dikendalikan oleh individu atau kelompok individu yang bertindak bersama berdasarkan kesepakatan kontraktual, dan individu atau kelompok individu tersebut mungkin tidak tunduk pada ketentuan pelaporan keuangan berdasarkan SAK. Oleh karena itu, entitas yang bergabung tidak perlu dimasukkan sebagai bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang sama agar suatu kombinasi bisnis dianggap sebagai kombinasi bisnis yang melibatkan entitas sepengendali.

Besarnya kepentingan nonpengendali pada setiap entitas yang bergabung sebelum dan sesudah kombinasi bisnis bukan hal yang relevan untuk menentukan apakah kombinasi tersebut melibatkan entitas sepengendali. Demikian pula, fakta bahwa salah satu dari entitas yang bergabung adalah entitas anak yang dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian tidaklah relevan untuk menentukan apakah kombinasi melibatkan entitas sepengendali.

2.4. Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri

Laporan Keuangan Konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal, yang bertujuan memberikan

(10)

gambaran yang objektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan. Manfaat laporan keuangan konsolidasian adalah untuk mengetahui secara jelas mengenai total sumberdaya perusahaan hasil gabungan dibawah kendali induk perusahaan, serta memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi.

Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian :

1. LK Konsolidasian meliputi seluruh entitas anak dari entitas induk.

2. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

3. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat kekuasaan melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain, kekuasaan mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar/perjanjian, kekuasaan menunjuk/mengganti sebagian besar dewan direksi, DK, atau organ pengatur setara & mengendalikan entitas melalui dewan/organ itu, serta kekuasaan memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi, DK , atau organ pengatur.

4. Anak perusahaan tidak dapat dikonsolidasikan apabila pengendalian dimaksudkan sementara karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek, serta anak perusahaan dibatasi oleh suatu retriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.

Tujuan laporan keuangan konsolidasi adalah untuk menyajikan hasil operasi dan posisi keuangan entitas induk serta seluruh entitas anak seolah-olah kelompok usaha yang terkonsolidasi itu adalah satu entitas ekonomi tunggal. Sasaran laporan keuangan konsolidasi terutama adalah pemilik dan kreditor entitas induk. Diasumsikan, laporan keuangan konsolidasi lebih bermakna daripada laporan keuangan tersendiri. Laporan keuangan konsolidasi juga dianggap perlu dalam rangka penyajian wajar (fair presentation), jika salah satu entitas dalam kelompok usaha yang terkonsolidasi itu secara langsung atau tidak langsung memiliki kepentingan keuangan sebagai pengendali atas entitas-entitas lainnya.

(11)

Berikut definisi di dalam PSAK 4 Paragraf 3:

1. Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.

2. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk (yaitu investor yang mempunyai pengendalian atas entitas anak) yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purposes financial statements). Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas

Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri

Laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:

1. biaya perolehan; atau

2. sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi yang dicatat pada biaya perolehan dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 55 tidak berubah dalam keadaan yang demikian. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

Prosedur Konsolidasian, yaitu menggabungkan LK entitas induk dan entitas anak, kemudian menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban.

(12)

1. Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya. 2. Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non pengendali

pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian.

3. Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan mengakui distribusi saham.

4. Mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya. 5. Mengklasifikasi ke laporan laba rugi/ mengalihkan secara langsung ke saldo

laba.

6. Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat didistribusikan pada entitas induk

Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka laporan keuangan tersendiri tersebut harus mengungkapkan:

1. LK tersebut adalah LK tersendiri yang merupakan informasi tambahan dalam LK konsolidasian.

2. Daftar investasi yang signifikan dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi, termasuk nama, negara, atau tempat kedudukan, proporsi kepemilikan, dan proporsi hak suara yang dimiliki (jika berbeda). 3. Penjelasan tentang metode yang digunakan untuk mencatat investasi yang

terdaftar dalam entitas anak, pengendalian bersama, dan entitas asosiasi.

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

CONTOH DARI KASUS KONSOLIDASI YANG PERTAMA ADALAH BANK MANDIRI

Yang kita kenal sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, melakukan konsolidasi dan membentuk Bank baru dan berubah nama menjadi Bank Mandiri.

(13)

Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

(14)

Contoh dari kasus konsolidasi berikutnya adalah PT. Smartfrend yang merupakan perusahaan telekomunikasi yang sedang naik daun di Indonesia. Pada kuartal I/2010 PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) dan PT Smart Telecom (Smart) berkonsolidasi dengan mengusung Smartfren.

Mobile-8 Telecom Finance BV (M-8 BV). M-8 BV didirikan pada tanggal 18 Juli 2007 awalnya beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Namun pada tanggal 1 September 2010, M-8 BV memindahkan pusat aktifitasnya ke Jalan 54 Clarendon Road, Watford WD17, 1DU, London, Britania Raya. M-8 BV sepenuhnya dimiliki oleh PT Smartfren Telecom Tbk. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya.

PT Smart Telecom (Smartel). Smartel didirikan berdasarkan Akta PT Indoprima Mikroselindo No. 60 tanggal 16 Agustus 1996, yang dibuat di hadapan Achmad Abid SH, Notaris pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Indoprima Mikroselindo No. 195 tanggal 25 April 1997, yang dibuat di hadapan Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, yang telah :

1. Memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-7023 HT.01.01.TH97 tanggal 25 Juli 1997

2. Didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1209/BH.09.05/VIII/1997 tanggal 26 Agustus 1997

3. Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 90 tanggal 11 November 1997, Tambahan No. 5282.

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Smartel No. 23 tanggal 22 Juli 2011 dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto SH, Notaris di Jakarta dan telah diterima dan di catat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10.27540 tahun 2011 tanggal 24 Agustus 2011. Smartel merupakan operator telekomunikasi dengan izin penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dengan teknologi CDMA2000 1x dan EV-DO yang bergerak di Frekuensi 1900Mhz

(15)

BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA PSAK: 4 PSAK 12 PSAK 15 PSAK 22 PSAK 38 http://kusicerdas.blogspot.co.id/2013/05/contoh-kosolidasi-kali-ini-cah.html

Referensi

Dokumen terkait

 Kasus B Perhitungan penentuan estimasi lokasi jarak gangguan untuk tipe gangguan satu fasa ke tanah yang didapatkan hasil dari ETAP dan menampilkan hasil dari

BDK Pekanbaru merupakan unit organisasi BPPK memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target unit-unit eselon I lain dengan memastikan bahwa para pegawai unit-unit

Uji Simultan (kelayakan Model) memiliki nilai F hitung sebesar 4,002 lebh besar dari F tabel (2,46), tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian

Setelah pengujian menghasilkan nilai yang valid pada tiap-tiap tes yang dilakukan, kemudian dilakukan pendokumentasian nilai akhir pengujian dan mencatatnya dalam tabulasi

Dibanding Intel Xeon yang berbasis mikro arsitektur Intel Netburst, AMD Opteron ini dapat dibilang menang telak dilihat dari kinerja yang ditunjukkan tiap watt yang

dengan Intel Core 2 Duo adalah bahwa prosesor Intel Core 2 Duo menggunakan teknologi arsitektur-mikro (Micro-Architecture) yang baru serta secara keseluruhan memiliki kinerja

3 Pihak manajemen bertanggung jawab mendengarkan keluhan mahasiswa dengan mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahaan tersebut 4 AMIK MBP Medan mencari

menyesuaikan diri dalam lingkungan TK memerlukan tiga proses yaitu; 1) belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, 2) memainkan peran sosial yang