• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidup. Keberadaan UGD menjadi bagian terdepan yang mempunyai peran vital bagi rumah sakit. Baik buruknya pelayanan di UGD akan memberi kesan secara menyeluruh terhadap pelayanan rumah sakit. Saat tiba di UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu, untuk membantu menentukan sifat dan tingkat keparahan penyakit.

Unit Gawat Darurat mempunyai kapasitas yang berbeda-beda dalam mela-yani pasiennya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki oleh UGD, seperti jumlah tempat tidur pasien, ketersediaan alat medis, serta jumlah dokter dan perawat yang bertugas pada saat itu. Manajemen yang baik diperlukan dalam pelayanan kesehatan terhadap setiap pasien dan penting mempunyai aturan mem-beri prioritas pasien yang harus didahulukan penanganannya. Sumber daya rumah sakit yang tidak seimbang dengan jumlah pasien yang datang mengakibatkan pasi-en mpasi-engalami keterlambatan dalam ppasi-enanganan sehingga kondisi pasipasi-en semakin memburuk bahkan terdapat beberapa kasus penolakan pasien karena terbatasnya sumber daya rumah sakit. Sebagai contoh kasus di RSUD Majalaya memiliki 215 tempat tidur di ruang inap. Selama bulan Januari hingga April 2013 jumlah pasien sebanyak 3.773 orang. Jumlah tersebut terdapat pasien rawat inap sebanyak sembuh pulang 3.305 orang, pulang paksa 423 orang dan dirujuk 45 orang.

Mencegah terjadinya keterlambatan penanganan pasien maka UGD membu-tuhkan usaha dalam pemilahan pasien sebelum ditangani, berdasarkan tingkat gawat dan darurat penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penangananan dan

(2)

ber daya yang ada di UGD. Pasien digolongkan menurut tipe dan tingkat kondisi kesehatan. Pemilihan pasien lebih membantu dokter menentukan pasien mana yang harus segera diberi pertolongan. Dokter atau perawat diminta untuk memberikan laporan perkembangan kesehatan pasien, sehingga pasien yang benar-benar sakit atau kesehatannya tidak stabil mempunyai akses yang lebih cepat untuk menda-patkan perawatan daripada permintaan pasien yang kesehatannya lebih stabil yang masih membutuhkan pemeriksaaan terlebih dahulu.

Dalam skripsi ini akan disusun suatu metode yang dapat memecahkan per-masalahan tersebut, yakni dengan melakukan suatu pemodelan yang disebut dengan GP (goal programming) dan sistem khusus yaitu triage. Triage berguna mengkom-binasikan kumpulan serial angka berdasarkan keparahan penyakit berdasarkan fi-siologi abnormal dari pasien yang sakit. Aturan memprioritaskan pasien dengan triage digunakan sekali yaitu pada awal pasien mendaftar ke rumah sakit. Untuk membuat pemodelan goal programming dalam kegiatan tersebut, terdapat nilai 1 hingga 4 dalam triage dengan nilai 1 untuk prioritas paling atas pasien yang akan ditangani dokter. Menggunakan hasil dari aplikasi teori antrian dengan triage se-bagai input pada model goal programming, maka diperoleh solusi meminimalkan waktu tundaan (eliminating delays) pasien untuk dilayani dengan alokasi sumber daya optimal.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan garis besar permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Menjelaskan definisi-definisi terkait goal programming.

2. Menerapkan konsep triage untuk memodelkan masalah antrian.

3. Menyusun model optimisasi sumber daya optimal dengan metode goal pro-gramming.

4. Implementasi model berdasarkan data yang diberikan dengan menggunakan softwareLingo.

(3)

1.3. Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah pada pemodelan alo-kasi sumber daya khusus untuk unit gawat darurat di rumah sakit. Setiap pasien diasumsikan mendapatkan pelayanan kesehatan oleh perawat atau dokter di unit gawat darurat. Dalam menyusun model alokasi sumber daya yang optimal dengan menggunakan metode goal programming untuk mendapatkan gambaran lebih de-tail Model matematika yang telah dibuat diimplementasikan pada data percobaan suatu UGD. Selanjutnya, model yang dibuat hanya merupakan bentuk pendekatan sehingga tidak ada jaminan keoptimalan dari solusi yang diperoleh. Oleh karena itu, untuk mendapatkan solusi pendekatan terbaik perlu dilakukan percobaan untuk beberapa kemungkinan.

1.4. Maksud dan Tujuan

Tujuan umum penulisan skripsi ini yaitu untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1(S1) Program Studi Matematika, Departemen Matematika, Fakul-tas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UniversiFakul-tas Gadjah Mada. Selanjut-nya tujuan khusus penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memberikan pengetahu-an kepada pembaca bahwa model dalam riset operasi (operation research) dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan model dari riset operasi yaitu goal programming dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan (health service) dengan keadaan pasien yang berbeda-beda menggunakan metode triage dalam me-nentukan antrian sehingga dapat meminimalkan waktu tundaan (eliminating dela-ys) pasien untuk dilayani dengan alokasi sumber daya optimal. Kedatangan dan kepulangan pasien dipilih menggunakan variabel diskrit. Pada bagian akhir juga di-berikan implementasi model berdasarkan data-data tertentu dengan menggunakan softwareLingo dapat terlihat dengan jelas hasil dan manfaat dari model.

(4)

1.5. Tinjauan Pustaka

Penulisan skripsi ini mengacu pada beberapa jurnal dan buku. Jurnal utama karangan J.P. Oddoye, M.A. Yaghoobi, M. Tamiz, D.F. Jones dan P. Schmidt (2007) yang berjudul A Multi-Objective Model to Determine Efficient Resource Levels in a Medical Assessment Unit menjelaskan tentang aplikasi dari goal programming dalam penyusunan model untuk menentukan sumber daya optimal di unit gawat darurat. Model tersebut disusun berdasarkan tingkat kesehatan pasien saat pertama kali datang ke rumah sakit. Goal dari pemodelan tersebut meminimalkan waktu tun-daan (eliminating delays) pasien untuk dilayani dengan alokasi sumber daya yang optimal. Pemilihan prioritas pasien untuk perawatan berdasarkan kesehatan pasien yang ditandai dengan pemberian warna sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dijelaskan dalam buku Emergency Triage dari Menchester Triage Group (1996). Contoh kasus mengenai terbatasnya sumber daya rumah sakit diperoleh dari media online yang ditulis oleh Soreang (2013).

Beberapa jurnal pendukung digunakan dalam mengoptimalkan sumber daya yang dibutuhkan, seperti Nurses allocation models for maternal and child health se-rviceskarangan S.C.K. Jones, M.P.P Ho, K.K.Y. Lee, H.P. Lo (2000) menjelaskan tentang penggunaan goal programming dalam pengalokasian perawat yang mem-punyai beban kerja yang berbeda-beda. Kemudian, penggunaan goal programming dalam meminimumkan waktu tunggu diambil dari jurnal Analysis via Goal Pro-gramming of The Minimum Achievable Stay in Surgical Waiting Listskarangan M. Arenas, A. Bibao, R. Caballero, T. Gomez, M.V. Rodriguez, F. Ruiz (2002).

Goal programmingmerupakan salah satu metode optimasi yang melibat-kan banyak tujuan. Winston (2004) memaparkan bagaimana langkah-langkah dalam menyusun model goal programming serta menyelesaikannya. Sementara contoh aplikasi dari goal programming diambil dari buku riset operasi A. Taha (2007). Ter-dapat berbagai macam teknik dalam menyelesaikan permasalahan goal program-ming.

(5)

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan pada penyusunan skripsi dengan melakukan studi literatur dari jurnal-jurnal dan buku-buku terkait program linear dan goal program-ming. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antrian dari sum-ber daya yang ada di unit gawat darurat. Selanjutnya, penulis mempelajari konsep mengenai triage untuk memodelkan masalah antrian.

Setelah menyusun model, penulis menggunakan software Lingo untuk meng-uji model yang telah disusun dan memberikan implementasi model berdasarkan data-data yang telah diberikan. Selain mempelajari beberapa konsep di atas, penu-lis juga melakukan konsultasi mengenai perkembangan pembelajaran materi skripsi dengan dosen pembimbing skripsi.

1.7. Sistematika Penulisan

Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai beri-kut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang harus dipahami sebelum memba-has bagian inti dari skripsi ini yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini.

BAB III PEMODELAN GOAL PROGRAMMING

Pada bab ini dibahas tentang penyusunan model menggunakan goal programming dan triage untuk menentukan sumber daya optimal bagi pasien di unit gawat daru-rat.

(6)

BAB IV IMPLEMENTASI DI RUMAH SAKIT

Pada bab ini dibahas seluruh data mengenai sumber daya unit gawat darurat yang diperlukan terkait pemodelan yang diimplementasikan ke dalam model goal pro-gramming. Pada pengujian model diperlukan program bantuan untuk mengetahui hasil perhitungan dengan menggunakan software Lingo.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan terkait hasil dari permodelan pengalokasian sumber daya optimal bagi pasien di unit gawat darurat dan saran-saran yang dapat diambil berdasarkan materi yang telah dibahas untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan buku Komik City Guide Pariwisata Kota Surabaya Berbasis Ilustrasi Digital Upaya Mengenalkan Wisata Surabaya ini adalah :

[r]

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

A connexin 43 foszforilációja és membrán lokalizációja kezelőszerek hatására Megvizsgáltuk a korábbi munkánk során prognosztikus értékűnek ítélt connexin 43 fehérje

KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK JALAN LINTAS ATAS.. LINTAS ATAS PADA SIMPANG SEBIDANG LINTAS ATAS PADA PERLINTASAN