BAB IV
KONS EP DES AIN
4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi
Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.10 Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam (frame) yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak.
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Terdapat dua jenis animasi, yaitu 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek didalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Iklan layanan masyarakat ini berupa animasi 2D yang menggunakan teknik lain dari stop motion, yaitu Pixilation.
Prinsip-prinsip dasar animasi yang digunakan: a. Squash dan Strecth
Tindakan ini memberikan ilusi berat dan volume untuk karakter ketika bergerak.11 Sangat berguna dalam menghidupkan dialog dan melakukan ekspresi wajah. Bagaimana ekstrem penggunaan squash dan strech, tergantung
10
Teknologi Komputer, Sejarah Animasi, (http://bolehtau.wordpress.com/2008/02/12/sejarah-animasi)
11
pada apa yang diperlukan dalam menghidupkan adegan. Digunakan dalam segala bentuk karakter animasi dari bola memantul ke berat tubuh seseorang berjalan. Dalam iklan layanan masyarakat ini, gerakan pohon yang tumbuh menjadi pohon yang besar menggunakan prinsip squash dan stretch.
b. Antisipasi
Gerakan ini mempersiapkan penonton untuk tindakan besar karakter, misalnya, mulai berlari, melompat atau mengubah ekspresi. Seorang penari tidak hanya melompat dari lantai. Sebuah gerakan mundur maju terjadi sebelum aksi dijalankan. Gerak terbelakang adalah antisipasi. Seperti gerakan tangan manusia yang akan melakukan penebangan pohon dan membakar hutan menggunakan prinsip antisipasi.
c. Staging
Penggunaan long, medium, dan close up shots serta arah kamera juga membantu dalam bercerita. Setiap urutan, dan bingkai adegan film harus berkaitan dengan keseluruhan cerita. Staging mengarahkan perhatian penonton dengan cerita atau ide yang disampaikan. Contoh dalam iklan ini adalah penemapatan pohon dalam satu frame yang digambarkan akan tumbang akibat penebangan menggunakan prinsip staging agar dramatisasi adegan dapat menjadi lebih maksimal.
d. Straight Forward dan pose to pose
Straight Forward dimulai pada gambar pertama dan bekerja gambar untuk menggambar ke akhir adegan. Anda dapat kehilangan ukuran, volume, dan proporsi dengan metode ini, tetapi memiliki spontanitas dan kesegaran. Pose
to Pose lebih direncanakan dan dipetakan dengan keyframe dibuat pada interval seluruh adegan. Ukuran, volume, dan proporsi dikendalikan lebih baik dengan cara ini. Iklan ini menggunakan prinsip pose to pose dalam membuat suatu gerakan.
e. Slow in dan Slow out
Sedikit gambar membuat tindakan lebih cepat dan lebih banyak gambar membuat tindakan lebih lambat. Slow-in dan Slow-out melunakkan tindakan, membuatnya tampak lebih hidup. Dalam iklan ini, contoh gerakan slow-in dan slow-out digunakan ketika pohon akan tumbang, digunakan slow-in dan ketika akan menyentuh tanah digunakan slow-out.
f. Timing
Keahlian dalam waktu datang terbaik dengan pengalaman dan eksperimen pribadi, dengan menggunakan metode trial and error dalam teknik pemurnian. Dasar-dasarnya adalah: lebih banyak in-between membuat gerakan lebih lambat dan halus. Sedikit gambar membuat gerakan lebih cepat. Pada iklan ini menggunakan teknik pixilation yang membuat gerakan tampak patah-patah, dan timing menjadi kunci penting dari teknik ini.
g. Exageration
Exageration tidak ekstrim distorsi dari sebuah gambar atau sangat luas, tindakan kekerasan sepanjang waktu. Seperti karikatur fitur wajah, ekspresi, pose, sikap dan tindakan. Exageration dalam berjalan atau gerakan mata atau bahkan kepala gilirannya akan memberikan film Anda lebih menarik. Iklan ini menggunakan prinsip ini untuk menciptakan dunia yang indah dan tampak
asri dengan alam, dan penggambarannya dilebih-lebihkan dari kenyataannya agar terlihat lebih menarik.
4.1.2. Teori Iklan Layanan M asyarakat
Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum.
Iklan layanan masyarakat (ILM ) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan Ide yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat “Pohon Sumber Kehidupan Dunia” antara lain:
a. M emberikan M otivasi dan Inspirasi
Ide untuk memberikan stimulus kepada orang agar setuju dengan memberikan orang-orang dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.12 Orang menginginkan iklan tersebut bereaksi seperti suara hati mereka mendorong mereka untuk melakukan sesuatu.
Di iklan versi pertama dan kedua terdapat suatu motivasi dengan memberikan tagline yang mengajak orang agar terdorong untuk melakukan suatu perubahan dengan ikut menanam pohon. Caranya dengan menggambarkan suatu dunia yang indah dan harmonis dengan alam karena banyaknya pohon yang ada. Dengan
12
memberikan gambaran itu diharapkan memunculkan suatu inspirasi dan motivasi kepada masyarakat untuk menciptakan dunia yang bersahabat dengan alam. b. Penggambaran Fakta
M emberikan kejutan, kesenangan, dan sedikit pengetahuan tentang fakta merupakan basis dari sebuah ide ini. Fakta yang diberikan bersifat informatif. Dan bisa menggunakan perbandingan yang membuat orang “shock”. Di versi pertama, “Pohon M encegah Banjir dan Tanah Longsor” digambarkan penebangan liar dapat mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan banjir. Sedangkan di versi kedua, “Hutan Akar Kehidupan Dunia” yang menjelaskan akibat dari pembakaran hutan akan mempercepat proses pemanasan global serta asapnya membuat polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan kita. Namun faktanya manusia tetap melakukan pembakaran hutan tanpa memikirkan dampaknya. Iklan layanan masyarakat ini memberikan solusinya dengan mengajak orang untuk menanam pohon.
4.1.3. Teori Persuasi
Terdapat beberapa prinsip persuasi13: a. Research and Creativity
M elakukan penelitian terhadap kasus yang sedang terjadi di masyarakat dan mengambil kesimpulan dari kasus itu. Kemudian memikirkan apa solusinya dan menyebarkan isu ke tengah masyarakat. Untuk menyampaikan isu tersebut agar menarik perhatian orang maka perlu disampaikan dengan menarik perhatian orang agar langsung melihat iklan kita.
13
b. The Creative Target
Perlu diperhatikan pula target penonton dari iklan kita. Dengan mengetahui target, maka kita dapat menyesuaikan gaya visual maupun bahasa yang digunakan untuk penonton. M isalnya target penontonnya adalah anak-anak, maka gaya penyampaian pesan dan visual stylenya perlu disesuaikan dengan anak-anak.
c. M odes of Address
Semua bentuk iklan perlu komunikasi langsung kepada audiennya sekalipun dengan cara yang tidak langsung (indirect), biasanya tetap ada seorang narrator atau suara aktor dan atau teks berupa slogan dan merek dimana akan disampaikan kepada penonton. Dan perlu diperhatikan tata bahasa dan kata-kata yang kita gunakan. Bila kita menggunakan kata-kata yang terlalu spesifik maka kita hanya akan menutup kemungkinan orang-orang awam mengerti isu yang kita sampaikan. Untuk itu, gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan umum digunakan orang banyak. Iklan ini menggunakan tagline untuk komunikasinya.
Selain prinsip persuasi, ada pula tekniknya. Salah satu teknik persuasi adalah dengan cara membuat suatu fantasi, memasuki alam khayalan (escapism), dan nostalgia. Tujuannya adalah untuk membawa penonton membayangkan diri mereka ikut andil dalam merasakan dunia yang terbentuk di iklan tersebut. Iklan ini juga menggunakan teknik escapism itu untuk membuat orang terpikat dengan indahnya dunia yang bersahabat dengan alam.
4.1.4. Teori Warna
Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005.14
Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.
Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. M ansyur tentang warna sebagai berikut: “Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.”
Dari pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat di lihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang:
a. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). Sering dikaitkan dengan “evil” dan “black magic”15
14
Tips Desain, Warna (http://www.tipsdesain.com/teoriwarna.html)
15
b. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian, kedamaian dan kepolosan. Objek dengan warna putih bisa terlihat mahal. c. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau
kehidupan spesifik.
d. M erah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Warna merah menarik perhatian kita dan memacu metabolism tubuh kita. M erah terkenal di kalangan muda, sedangkan pink identik dengan kesan romantis. M erah tua (deep red) terlihat aristokratik. e. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari
hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. Terlihat bersahabat dan menyenangkan. Terkadang membuat kita cepat lelah melihat warna ini karena terkesan riang (cheerful).
f. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), memiliki efek menenangkan, sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan atau kuat (powerful). Biru muda (light blue) terlihat muda dan sporty, sedangkan navy blue terkesan berkelas.
g. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru. Hijau terang (bright green) mengingatkan kita akan musim semi dan kesuburan (fertility) tapi juga merupakan warna dari jamur, racun, dan kecemburuan. Hijau gelap (dark green) meupakan warna yang mengesankan dan membawa pikiran dalam kesunyian hutan pinus.
4.1.4.1. Color Scheme (Skema Warna)
M erupakan gambaran keseluruhan mood dari sebuah karya. Dan lebih logical daripada mood natural bisa disampaikan dengan warna tanah seperti cokelat dan hijau. Skema warna yang digunakan:
a. Natural
Warna natural adalah warna yang halus dan tidak menyolok. Warna natural merupakan kombinasi yang kompleks dari beberapa hue. Karena warna natural terlihat membosankan, maka sebaiknya ditambahkan setidaknya satu warna hue yang lebih terang (brighter), seperti hijau muda dari pepohonan atau biru pucat untuk menggambarkan langit.
4.2. Strategi Kreatif
4.2.1. Strategi Komunikasi 4.2.1.1. Fakta Kunci
a. Indonesia merupakan Negara yang memiliki tingkat penebangan liar secara liar yang tinggi.
b. Indonesia merupakan Negara yang tercatat berada di posisi ketiga terbesar di bawah Amerika Serikat dan China dengan emisi terbesar berdasarkan data panel ahli untuk perubahan iklim (IPCC) karena kebakaran hutan yang terjadi.
c. Banjir dan tanah longsor merupakan bencana yang paling sering dialami Indonesia beberapa tahun terakhir.
d. M inimnya iklan layanan masyarakat yang mengajak orang untuk menanam pohon.
4.2.1.2. M asalah yang akan dikomunikasikan
Banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat penebangan liar dan kebakaran hutan merupakan masalah semua orang dan bukan hanya pemerintah yang harus menyelesaikan masalah ini. M asyarakat perlu dilibatkan dan membantu pemerintah, salah satu caranya adalah dengan menanam pohon bersama. Namun, kenyataannya masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya menanam pohon dan belum melakukan apapun untuk mengatasi masalah ini. Untuk itu, melalui iklan layanan masyarakat ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan lebih memperhatikan keadaan lingkungan.
4.2.1.3. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi iklan layanan masyarakat ini adalah agar masyarakat Indonesia lebih memperhatikan masalah penebangan liar dan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan kita dan bumi di masa depan dengan mengajak orang untuk menanam pohon. Selain itu juga mengingatkan masyarakat kembali akan fungsi pohon yang begitu berarti bagi kehidupan.
a. Versi 1:
- M enggambarkan dunia yang damai dan bersatu dengan alam bila banyak pohon yang ditanam.
- M enjelaskan kegunaan pohon yang dapat menyerap air dan mencegah banjir dan tanah longsor.
- M engajak orang menanam pohon dengan menyertakan tagline. b. Versi 2:
- M enyadarkan orang bahwa pohon (hutan) memiliki peranan penting dalam kehidupan dan membakar hutan adalah tindakan yang merugikan dunia dan semua makhluk hidup.
- M enjelaskan kegunaan pohon sebagai tempat tinggal makhluk hidup yang tinggal di hutan dan menetralisir polusi udara.
- M engajak membuat perubahan yang lebih baik lagi dengan menanam kembali pohon yang telah terbakar dengan menyertakan tagline. 4.2.1.4. Sasaran Khalayak
a. Geografis:
- M asyarakat yang tinggal di perkotaan. b. Demografi:
- Usia: Semua umur
- Jenis Kelamin: Pria dan Wanita
- Status Ekonomi: Kalangan M enengah ke Atas c. Psikografi:
- Semua orang yang tidak dan kurang memperhatikan keadaan lingkungan.
- Semua orang yang tidak menyadari kegunaan pohon yang sangat berarti bagi kehidupan.
4.2.1.5. Premis
M engajak orang untuk melakukan perubahan dengan menanam pohon. 4.2.1.6. Penetapan judul iklan layanan masyarakat
a. Versi 1 : Pohon M encegah Banjir dan Tanah Longsor b. Versi 2 : Hutan Akar Kehidupan Dunia
4.2.1.7. Pendekatan Komunikasi
Dalam perancangan iklan layanan masyarakat “Pohon Sumber Kehidupan Dunia”, dilakukan melalui berbagai macam pendekatan komuni- kasi untuk menyampaikan pesan-pesan. Pendekatan yang digunakan diantaranya:
a. Pendekatan Persuasif
Pendekatan yang mempengaruhi pikiran orang agar percaya dan setuju dengan apa yang kita sampaikan, dan juga mengajak orang untuk melakukan apa yang kita sampaikan dalam hal ini ikut melakukan perubahan dari dunia yang kelam dan sering terjadi bencana menjadi dunia yang indah, asri, dan bersahabat dengan alam, caranya dengan menanam pohon.
b. Pendekatan Rasional
Diharapkan masyarakat lebih “aware” dan memperhatikan lingkungan karena masyarakat sendiri telah menjadi korban dari bencana alam di Indonesia. Caranya dengan menggambarkan keadaan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia dari akibat penebangan liar (Versi 1) dan penggambaran visual dampak dari kebakaran hutan yang dilakukan manusia (Versi 2).
c. Pendekatan Emosional
Tujuannya adalah menimbulkan rasa kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan dan hutan dengan cara menanam pohon. Hal ini dilakukan dengan menciptakan dunia yang indah dari hasil menanam pohon.
4.2.1.8. Storyline a. Versi 1:
Di awal cerita digambarkan hutan yang mengalami penebangan liar oleh manusia dan kemudian di sekitar hutan yang gundul itu dibangun rumah-rumah penduduk yang terbuat dari kayu hasil penebangan liar. Kemudian terjadi banjir dan tanah longsor dan sebagian rumah penduduk terendam banjir dan tanah longsor. Selanjutnya adegan tangan manusia yang menanam pohon sehingga terbentuk hutan yang indah dan manusia yang ada pun hidup berdampingan dengan alam. Iklan ditutup dengan tagline yang mengajak orang menanam pohon.
b. Versi 2:
Cerita dimulai dengan adegan tangan manusia yang membakar hutan demi kemudian mengakibatkan terjadinya hancurnya hutan dan perginya hewan-hewan yang tadinya tinggal di hutan, dampak selanjutnya terjadi pemanasan global yang membuat sinar matahari semakin terasa terik. Selanjutnya adegan tangan manusia yang menanam pohon sehingga terbentuk hutan yang indah, hewan pun kembali tinggal di hutan, dan terik matahari tidak terasa menyengat seperti sebelumnya. Iklan ditutup dengan tagline yang mengajak orang untuk menanam pohon.
4.2.1.9. Treatment Cerita a. Versi 1:
- Iklan di buka dengan sebuah buku pop up yang terbuka dengan penggambaran tangan manusia melakukan penebangan liar di hutan - Kemudian terbangun rumah-rumah penduduk yang terletak tidak jauh
dari hutan gundul.
- Terjadi bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa rumah penduduk tersebut.
- Lalu ada tangan manusia yang menyebar benih tumbuhan dan menyiram benih tersebut sehingga benih itu tumbuh menjadi pohon yang besar dan terbentuk hutan yang rindang dan indah.
- Iklan ditutup dengan tagline: “M ari M enanam Pohon, Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik”.
b. Versi 2:
- Di awal iklan digambarkan keadaan hutan yang asri dan indah, kemudian terjadi kebakaran akibat ulah tangan manusia yang mengakibatkan hewan-hewan yang tinggal di hutan lari dan ada yang mati.
- Kemudian dengan setting hutan yang telah hangus terbakar dan asap yang mengakibatkan polusi udara, muncul matahari yang bersinar sangat terik dan menyengat.
- M uncul tangan manusia yang menyebar benih tumbuhan dan menyiram benih tersebut sehingga benih itu tumbuh menjadi pohon yang besar dan terbentuk hutan yang rindang dan indah.
- Hewan-hewan kembali tinggal di hutan, udara menjadi kembali bersih dan terik matahari berkurang.
- Iklan ditutup dengan tagline: “M ari M enanam Pohon, Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik”.
4.2.1.10. Naskah: a. Versi 1:
Naskah
Judul: Pohon Mencegah Banjir dan Tanah Longsor Durasi: 30 detik
No. Visual Audio Durasi
1.
2.
3.
4.
Iklan dibuka dengan buku pop up yang tertutup kemudian terbuka (FS ke CU) dan isinya berupa hutan yang indah dengan banyaknya pepohonan yang ada. Kemudian ada tangan manusia yang menebang pohon tersebut satu persatu dan menyisakan hutan yang gundul.
(PAN) Terbangun rumah-rumah penduduk yang terletak di dekat hutan gundul tadi.
(FS) Terjadi bencana banjir dan tanah longsor dari
BGM : M usik slow SFX: suara halaman buku yang terbuka dan suara mesin pemotong kayu. SFX: suara rumah yang dibangun. SFX: bencana banjir, 4” 4” 4” 6”
5.
6.
7.
hutan gundul tersebut akibat penebangan liar yang terjadi dan menyebabkan rumah-rumah penduduk tersebut terendam tanah longsor dan banjir.
(CU ke hutan gundul) M uncul tangan manusia yang menebar benih tanaman dan menyiramnya dengan air sehingga benih tersebut tumbuh menjadi pohon besar dan disekitarnya juga tumbuh pohon-pohon lainnya dan membentuk sebuah hutan yang rindang dan indah. (FS) Tanah yang tadinya akan longsor tertahan karena ada pohon yang menahannya dan banjir yang ada teresap oleh pohon sehingga rumah-rumah penduduk yang tersisa terselamatkan dari bencana. Fade to Black. M uncul tagline “Buatlah Suatu Perubahan Dengan M enanam Pohon”. Fade to black.
tanah longsor, dan teriakan manusia.
SFX: benih yang ditebar dan disiram air.
BGM : musik berubah menjadi harmoni yang indah. BGM : musik perlahan mengecil. BGM berhenti. 6” 4” 2”
Tabel 4.1 Naskah Versi 1
b. Versi 2:
Naskah
Judul: Hutan Akar Kehidupan Dunia
Durasi: 30 detik
No. Visual Audio Durasi
1. Iklan dibuka dengan buku pop up yang tertutup kemudian terbuka (FS ke CU) dan isinya berupa hutan
BGM : M usik slow
SFX: suara kicauan burung
2.
3.
4.
5.
6.
yang indah dengan banyaknya pepohonan yang ada dan ada pula hewan-hewan yang tinggal di hutan. Kemudian ada tangan manusia yang datang dan membakar hutan tersebut.
Terjadi kebakaran (elemen api dan asap), pohon-pohon yang ada tumbang dan berganti menjadi pohon-pohon yang telah mati kering dan hangus. Elemen hewan ada yang mati dan ada yang lari. Hutan yang tadinya indah dan asri menjadi tempat yang mati dan kelam. M uncul matahari yang bersinar terik dan menyengat.
Ada tangan manusia yang menebar benih tanaman dan menyiramnya dengan air sehingga benih tersebut tumbuh menjadi pohon besar dan disekitarnya juga tumbuh pohon-pohon lainnya dan membentuk sebuah hutan yang rindang dan indah.
Hewan yang tadinya lari kembali tinggal di hutan tersebut, udara yang penuh polusi sudah menjadi udara yang bersih dan sejuk. Terik matahari juga tidak seterik sebelumnya. Fade to Black.
Perlahan muncul tagline “Buatlah Suatu Perubahan Dengan M enanam Pohon”. Fade to Black.
SFX: suara api
SFX: hewan yang berteriak BGM : musik slow berganti dengan musik yang menegangkan dan perlahan mengecil.
SFX: benih yang ditebar dan disiram air.
BGM : musik yang harmoni dan mendukung visual yang indah. SFX: Suara hewan. BGM : perlahan mengecil dan berhenti 4” 6” 6” 6” 2”
4.2.2. Strategi Desain
4.2.2.1. Visual Style
Pada dasarnya pop-up sama seperti origami dalam hal melipat kertas.16 Hanya saja origami lebih fokus pada pembuatan objek, sedangkan pop-up cenderung mengutamakan sifat-sifat dasar piktorial dan mekanikal. Iklan ini menggunakan buku pop up sebagai penggambaran visualnya karena buku pop-up dapat dijadikan sebagai penghubung antara dunia realis dan dunia maya.
Gambar 4.1 dan 4.2 Referensi buku pop-up Sumber: Gambar 4.1 http://theinspirationroom.com/
Gambar 4.2 http://4.bp.blogspot.com/
Gambar 4.3 Referensi buku pop up dari iklan “Gulaku” Sumber: http://www.youtube.com/
4.2.2.1.1. Color Style a. Versi 1
Warna: Palet warna yang digunakan adalah warna yang cerah (bright) dan sebagian besar warna-warna elemen tanah, seperti: hijau,
16
cokelat, kuning dan warna langit seperti biru dan putih. Skema warna yang digunakan untuk background adalah Tranquil.
Palet warna Natural (bright):
Tranquil (background):
Referensi Warna:
Gambar 4.4 Referensi warna dan style iklan J-Envi Sumber: : http://www.youtube.com/
Gambar 4.5 Referensi warna dan style Film Family Outing Sumber: http://www.youtube.com/
b. Versi 2
Warna: Palet warna yang digunakan adalah warna-warna tanah dan langit, kemudian saat kebakaran hutan digunakan warna-warna panas seperti merah, merah-orange, orange, kuning. Lalu untuk menambah kesan dramatis dan menggambarkan kehancuran maka digunakan warna-warna gelap (dark colors) dan monokromatik sehingga tercipta
kesan kusam seperti abu-abu hingga hitam. Skema warna yang digunakan adalah Striking (saat kebakaran) dan Natural.
Palet warna (Striking – Natural):
M onokromatik:
4.2.2.1.2. M otion Style
Teknik Cutout – Digital
Teknik Cutout Digital merupakan salah satu teknik animas i sederhana yang menggunakan software-software komputer yang mendukung pembuatan animas i ini, seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe After Effects, Painter, dan Flash.17 Tekniknya sama seperti teknik cutout biasa hanya saja elemen-elemen yang digunakan di scan, diperbaiki, maupun digambar ulang di komputer. Kemudian di komposisi dan digerakkan. Iklan ini menggunakan teknik cutout – digital untuk menggerakkan ranting pohon.
Gambar 4.6 Teknik Cutout – Digital
17
Chris Patmore (The Complete Animation Course: The Principles, Practice, and Techniques of Su ccesfull Animation)
4.2.3. Penempatan item proyek 4.2.3.1. Item Utama
Iklan Layanan M asyarakat “Pohon Sumber Kehidupan Dunia” memiliki dua versi. M asing-masing versi berdurasi 30 detik. Ditayangkan di televisi dan menggunakan frame rate 25 FPS, dengan resolusi layar 720x576 (4:3).
4.2.3.2. Positioning
Iklan “Pohon Sumber Kehidupan Dunia” adalah sebuah iklan layanan masyarakat yang mengangkat tema menanam pohon dan menggambarkan betapa pentingnya pohon bagi kehidupan di dunia.
4.2.3.3. Jadwal dan Penempatan M edia
Jadwal dan Penempatan M edia adalah salah satu bagian yang penting dalam penayangan sebuah iklan layanan masyarakat. Dan penayangan iklan ini harus tepat pada tempatnya, seperti:
a. Ditayangkan pada seluruh televisi swasta maupun pemerintah di Indonesia. b. Ditayangkan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.
c. Pemasangan dan pembagian poster, brosur, dan billboard di tempat-tempat umum (seperti di jalan raya dan di event-event yang mendukung seperti saat seminar mengenai global warming dan program penanaman pohon).
d. Pemasangan iklan melalui media internet agar semua orang di seluruh dunia dapat melihat iklan ini.
4.2.3.4. Perancangan M edia
M edia yang digunakan untuk iklan layanan masyarakat ini melalui tayangan di televisi yang menggunakan frame rate 25 FPS, dengan resolusi layar 720x576 (4:3) dan
memiliki durasi sepanjang 30 detik per versi (ada 2 versi). M edia lainnya, yang mendukung media utama dipertimbangkan sebagai berikut:
a. Poster b. Brosur c. Billboard