Usulan Perbaikan Produk Kain di PT. Cemara Abadi Textile dengan
Pendekatan Green QFD (Quality Function Deployment)
Fabric Product Improvement at PT. Cemara Abadi Textile with Using Green QFD (Quality Function Deployment) Method
1
Salman Alfarisza, 2Aviasti, 3Asep Nana Rukmana
1,2,3Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
email : 1salalfaris@gmail.com, 2aviasti82@gmail.com, 3an.rukmana@gmail.com
Abstract. The great quality of design products is a design that based on function with a function, capacity,
and look that satisfied a customers and also an affect of value that makes a customer interested. Result of research shows that there are 2 fase which is to make a good point of suggest in a fabric PT. Cemara Abadi Textile. Phase of development for 1 fases and 2 fases are a characterisics of material and product specific, product design, and cost industry. There should be a consideration for PT. Cemara Abadi Textile, one of it is environment case. In the end of the research will be analyzed for increasement cost of fabric with using cost reduction factor.
Keywords: cost reduction, environment factor, quality function deployment.
Abstrak. Rancangan produk yang berkualitas merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan fungsi dasar
produk yang disesuaikan dengan kualitas, kapasitas dan penampilan yang memuaskan konsumen, serta nilai tambah yang menunjang dan menarik perhatian konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 fasa yaitu fasa 1 dan fasa 2 yang dimana untuk memberikan usulan perbaikan produk kain di PT. Cemara Abadi Textile. Tahapan pengembangan fasa 1 dan fasa 2 terdiri dari karakteristik bahan, spesifikasi produk, desain produk, deskripsi produk dan biaya produksi. Dalam melakukan perancangan produk kain grey di PT. Cemara Abadi Textile ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah faktor lingkungan. Pada akhir penelitian akan dilakukan analisis biaya usulan produk kain dengan menggunakan faktor cost reduction.
Kata Kunci: cost reduction, faktor lingkungan, produk, quality function deployment.
A. Pendahuluan
Setiap industri memberikan potensi dampak pada lingkungan, apabila dampak tiap-tiap industri yang ada di akumulasikan, dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada lingkungan. Upaya untuk mengurangi dampak lingkungan oleh industri akan berpengaruh pada biaya (cost). Meskipun demikian, terdapat keuntungan dari upaya yang diambil yaitu optimalisasi konsumsi energi dan material. Alasan inilah yang mengakibatkan semakin pesatnya perkembangan green industry. Pada tahun 1972 dikembangkanlah ilmu yang meintegrasikan antara kualitas dan lingkungan yaitu pendekatan Green QFD (Quality Function Deployment) II.
Penelitian dilakukan di PT. Cemara Abadi Textile yang terletak di Padalarang, perusahaan ini memproduksi kain setengah jadi (grey) yang nantinya akan menjadi bahan baku untuk perusahaan lain untuk diproses lebih lanjut. Permasalahan yang ada adalah PT. Cemara Abadi Textile yang sebelumnya dapat melakukan ekspor kini kalah saing dengan perusahaan lain, sehingga dibutuhkan evaluasi dan improvement produk atas permasalahan tersebut agar PT. Cemara Abadi Textile dapat melakukan ekspor kembali. Sebagai bentuk evaluasi produk tersebut, maka dalam penelitian ini akan di angkat penelitian tentang produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan metode Green QFD. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apakah produk kain grey di PT. Cemara Abadi Textile sudah sesuai dengan keinginan konsumen?
2. Apakah bahan dasar pembuatan kain grey di PT. Cemara Abadi Textile sudah termasuk bahan yang ramah lingkungan?
3. Apakah usulan yang diberikan kepada PT. Cemara Abadi Textile untuk menghasilkan produk kain ramah lingkungan?
B. Landasan Teori
Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode yang digunakan
untuk menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen serta mengelompokannya.QFD dapat digunakan baik pada perusahaan yang menawarkan produk ataupun jasa bagi konsumen. Berikut ini beberapa definisi QFD :
1. Menurut Wahyudi (2002:2) QFD adalah suatu alat untuk mendesain dan mengembangkan produk baru yang mampu mengintegrasikan kualitas kedalam desain, memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (customer needs and
wants) yang diterjemahkan kedalam technical requirements. Pada proses desain
dan pengembangan produk, QFD digunakan pada tahap evaluasi konsep-konsep produk.
2. Cohen L. (1995:11) memberikan pengertian Quality Function Deployment sebagai berikut : “ Quality Function Deployment adalah metode struktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mengevaluasi dengan sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan”.
Pelaksanaan QFD pada dasarnya terdiri dari tiga tahapan, dimana semua kegiatan pada masing-masing tahapan dapat diterapkan seperti pada sebuah proyek dengan melakukan tahap perencanaan terlebih dahulu. Ketiga tahapan yang dilalui tersebut adalah (Cohen, 1995:14):
1. Pengumpulan Voice of Customer
Pengumpulan Voice of Customer dilakukan dengan survey yang ditulis sebagai atribut dari produk atau jasa.Atribut ini biasanya disebut data pelanggan secara kualitatif dan informasi numerik tiap atribut sebagai data kuantitatif.Data Kualitatif secara umum diperoleh dari pembicara dan observasi langsung dengan konsumen.Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari survey atau penarikan suara.
2. Penyusunan House of Quality
Penerapan metode QFD dalam proses perencanaan produk atau jasa diawali dengan pembentukan matriks perencanaan produk atau sering disebut dengan
House of Quality.
3. Analisis dan Implementasi
Tahap ini dilakukan proses memasukkan data yang telah didapat kedalam
House of Quality yang kemudian di analisis agar nantinya dapat
diimplementasikan dengan baik.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam pembuatan matriks Green Quality Function Deployment (GQFD) terdapat beberapa fase untuk menunjang beberapa informasi dalam pembuatan matriks perancangan GQFD dengan mempertimbangkan aspek lingkungan yang akan dihasilkan dalam pembuatan produk kain grey.
Pengembangan Perencanaan Produk (Fasa 1)
Pengembangan matriks perencanaan produk merupakan matriks pertama dalam
Quality Function Deployment (QFD). Dimana WHATs merupakan kondisi yang
menggambarkan keuntungan atau objek yang ingin dicapai konsumen ditempatkan disebelah kiri matrik. Untuk prioritas WHATs ditempatkan dibagian kanan matrik. Lalu HOWs merupakan sejumlah respons potensial dari WHATs dan ditempatkan dibagian atas pada matrik. Hasil pengolahan data fasa 1 yaitu matriks perencanaan produk (House of Quality) seluruhnya dpat dilihat pada Gambar 1.
B ia ya P roduks i K ar akt er is ti k B aha n D es ai n P rodu k S pe si fi ka si P rodu k D es kr ips i P rodu k
Ekonomis Harga Ekonomis
Bahan yang digunakan aman Kain sisa (waste) dapat dimanfaatkan
Realibility
Kain dapat diurai dengan mudah
Environment
Kain tidak mencemari lingkungan
Keterangan deskripsi kain
Feature
Kualitas kain baik Hubungan Antara Persyaratan Pelanggan Dengan Deskripsi Teknis
WHATs & HOWs
+9 +1 +3 Kuat Lemah Sedang Pendeskripsian Teknis (HOWs) P ers ya ra ta n P el a ngga n (W H A T s) Perceived Quality PT. Cemara Abadi PT. Leuwijaya Utama 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 PT . C e m a ra A b a d i PT . Le u w ij a y a U ta m a R a ta – R a ta P e n il a ia n P e rs e p s i K o n su m e n
Penilaian Pesaing Teknis
3.86 3,98 3.74 3.95 3.95 3.98 2.81 4.07 4.02 3.90 3.93 3.90 4.19 3.79 D e ra ja t K e p e n ti n g a n N il a i T a rg e t F a k to r S k a la P o in P e n ju a la n B o b o t A b so lu t 4 3 2 5 5 2 5 6 1 5 5 5 1 4 1.00 0.81 0.79 0.78 0.79 0.78 1.05 4.50 1.5 1.5 2.43 2.37 1.5 7.02 1.5 1.5 1.19 1.5 5.85 1.5 1.58 PT. Cemara Abadi PT. Leuwijaya Utama 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
Penilaian Pesaing Teknis
Derajat Kepentingan Teknis Nilai Target 4.2 4.2 4.2 4.2 4.2 4 5 5 4 4 Bobot Absolut Bobot Relatif 9 117 90 150 234 14.2 2 143 .55 117 .90 189 .36 171 .81
Gambar 1. Fasa 1 (Matriks Perencanaan Produk) Pengembangan Matriks Perencanaan Komponen (Fasa 2)
Pengembangan Matriks Perencanaan Komponen ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan. Tahapan yang dilakukan adalah HOWs yang semula berada pada kolom vertikal dipindahkan kebagian WHATs (bagian mendatar). Gambar Matriks Perencanaan Komponen (Part Planning) seluruhnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.
Biaya Produksi Karakteristik Bahan Desain Produk Spesifikasi Produk Deskripsi Produk K ai n ya ng d iha si lka n ti da k m ud a h ku sut , be na ng t ida k m ud a h pu tus d a n am a n sa at d igu na ka n se hi ng ga m e ngha si lka n kua li ta s ka in ya ng ba ik B a h a n d a sa r d a ri p e m b u a ta n ka in d ip il ih ya n g r a m a h li n g ku n g a n se h in g g a t id a k m e n ce m a ri l in g ku n g a n B a ha n ya ng d igu na ka n a m a n da n ra m ah li ng ku ng an se hi ngga ( w as te ) d a p at d i u ra i d e n g an m u d a h m e n ja d i pr od uk y ang d a pa t d im a nf a at ka n ke m ba li K a ra k te ri st ik T e k n ik ( W h a ts ) K a in ya n g t e la h j a d i d ib e ri ke te ra n g a n a g a r ko n su m e n m u d a h m e n d e sk ri p si ka n ka in t e rse b u t
Critical Part Requirement (HOWs) E ko n o m is 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 232.92 302.73 183.42 293.29 452.69 T in g ka t B o b o t R e la tif PT . C e m ar a A b a d i PT . L e u w ija y a U ta m a
Tingkat Kepentingan Karakteristik Komponen Penilaian Kualitas Produk 4.4 4.4 4.4 4.4 4.4 PT. Cemara Abadi PT. Leuwijaya Utama
Tingkat Kepentingan Absolut
4 4 3 3 4 4 4 3 4 2114. 37 3604. 23 4466.9 7 1962. 54 127.9 8 Penilaian Kualitas Produk Teknis dari Fasa 1 4
Gambar 2. Matriks Perencanaan Komponen (Fasa 2) Hasil Pengembangan Fasa 1 dan Fasa 2
Berdasarkan hasil dari pengembangan matriks Quality Function Deployment (QFD) fasa 1 dan fasa 2 maka didapatkan prioritas- prioritas yang harus diperhatikan dalam perbaikan produk kain di PT. Cemara Abadi Textile yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut ini merupakan kain grey yang harapkan konsumen.hasil pengembangan fasa 1 dan fasa 2 tersebut diuraikan pada Tabel 1
Tabel 1. Pengembangan Fasa 1 dan Fasa 2
No Karakteristik Teknik Parameter Teknik
1 Karakteristik Bahan
Bahan dasar kain :Polyester - Terbuat dari botol plastik
- Bahan sejuk
- Produk ramah lingkungan
- Tidak mudah kusut
- Bahan mudah kering saat dijemur
- Lebih tahan terhadap berbagai bakteri
2 Spesifikasi Produk
Memberikan label pada setiap gulungan (Beam) kain diantaranya :
- Memberikan keterangan jenis kain yaitu kain polyester
- Memberikan keterangan terkait jenis bahan yang mudah
terbakar
- Memberikan keterangan mengenai keunggulan dari
kain polyester
3 Desain Produk
Desain kain polyester merupakan kain yang berbahan dasar plastik yang kemudian diolah sehingga berupa serat-serat plastik dan dijadikan dalam lembaran-lembaran kain
4 Deskripsi Produk
Proses pembuatan kain polyester dilakukan dengan cara melelehkan botol-botol plastik kemudian masuk ke proses polimerisasi yang keluarannya adalah serat-serat filament dan menggabungkannya untuk menjadi benang-benang polyester yang akan dianyam menjadi kain polyester.
5 Biaya Produksi
Harga kain polyester sesuai dengan hasil diskusi yang dilakukan selama penelitian di PT. Cemara Abadi Textile yaitu Rp. 21.660/ Yard
Melihat Dampak Regional, Lokal dan Global Produk Kain grey
Pada penelitian ini pengelompokan dampak lingkungan didasarkan pada metode EDIP (Environmental Design Industrial Of Product) (Wenzel, 1997). Analisis dampak lingkungan dapat dilihat pada gambar berikut
Dampak Lingkungan
Global Warming
Raw Material
Pembentukan Fotoimia Ozon Acidification Nitritient enrichment
Persistent toxicity Human toxicity (Water)
Human toxicity (Solid)
Human toxicity (Air) Chronic ecotoxicity (Solid) Chronic ecotoxicity (Water)
Transportasi Bahan
Baku
Pengeringan Proses
Produksi Packging Distribusi
Hubungan Antara Dampak Lingkungan Dengan Deskripsi Teknis
WHATs & HOWs +9 +1 +3 Kuat Lemah Sedang
Gambar 3. Dampak Regional, Lokal dan Global produk kain grey Membandingkan Elemen-elemen Biaya dengan Faktor Cost Reduction
Life Cycle Costing (LCC) digunakan untuk mengevaluasi biaya yang
programe dan dikaitkan dengan usaha menciptakan produk yang ramah lingkungan.
Analisis biaya usulan produk kain grey di PT. Cemara Abadi Textile dapat dilihat pada gambar berikut.
Factor Cost Reduction
Biaya Bahan Baku Reducability Kualitas Fungsi Lingkungan Sum Biaya Bahan Bakar Mesin Biaya Produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya Distribusi Biaya Packing 9.619 2.516 2.969 2.328 2.731 1.496 21.660 ++ + + + -++ ++ + + -- -+ 5+1- 3+1- 1- 2+ 2+ 1-- + ++ -+ +
++ : Pengaruh sangat kuat + : Pengaruh kuat - : Pengaruh negatif
Gambar 4. Matrik Life Cycle Costing
D. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasanpenelitian yang telah dilakukan yaitu :
1. Peningkatan kualitas produk kain di PT. Cemara Abadi Textile dilakukan dengan mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga perbaikan produk yang dilakukan dapat dikatakan tepat guna. Adapun faktor-faktor pertimbangan produk yang diinginkan konsumen antara lain :
a. Kain yang dihasilkan tidak mudah kusut, benang tidak mudah putus dan aman saat digunakan sehingga menghasilkan kualitas kain yang baik.
b. Bahan yang digunakan aman dan ramah lingkungan sehingga sisa – sisa dari pembuatan kain tersebut (waste) dapat di urai dengan mudah menjadi
produk yang dapat dimanfaatkan kembali. c. Ekonomis
d. Bahan dasar dari pembuatan kain dipilih yang ramah lingkungan sehingga pada saat proses pembuatan kain sampai menjadi kain jadi tidak mencemari lingkungan
e. Pada kain yang telah jadi dan siap dipasarkan diberi keterangan-keterangan yang dapat menggambarkan karakteristik dan jenis kain tersebut sehingga konsumen dapat dengan mudah mendeskripsikannya
2. Dalam melakukan perancangan produk kain grey di PT. Cemara Abadi Textile ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah membuat kain grey yang diharapkan dan dibutuhkan oleh konsumen serta menciptakan produk yang ramah lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kain dapat dikatakan
ramah lingkungan jika sisa-sisa dari hasil pemrosesan kain (waste) dapat dimanfaatkan kembali dan memilih bahan dasar kain yang dapat mengurangi dampak yang akan dihasilkan dari mulai bahan baku yang dipilih, proses produksi hingga ke tahap distribusi.
3. Berdasarkan beberapa pertimbangan yang telah dilakuan dalam penelitian ini maka, produk kain grey yang diusulkan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2. Karakter dan Parameter Terbaik Produk Kain Grey
No Karakteristik
Teknik Parameter Teknik
1 Karakteristik
Bahan
Bahan dasar kain :Polyester - Terbuat dari botol plastik
- Bahan sejuk
- Produk ramah lingkungan
- Tidak mudah kusut
- Bahan mudah kering saat dijemur
- Lebih tahan terhadap berbagai bakteri
- Tidak mudah susut ataupun melar
2 Spesifikasi
Produk
Memberikan label pada setiap gulungan (Beam) kain diantaranya : - Memberikan keterangan jenis kain yaitu kain polyester
- Memberikan keterangan terkait jenis bahan yang mudah terbakar
- Memberikan keterangan mengenai keunggulan dari kain
polyester
3 Desain Produk
Desain kain polyester merupakan kain yang berbahan dasar plastik yang kemudian diolah sehingga berupa serat-serat plastik dan dijadikan dalam lembaran-lembaran kain
4 Deskripsi
Produk
Proses pembuatan kain polyester dilakukan dengan cara melelehkan botol-botol plastik kemudian masuk ke proses polimerisasi yang keluarannya adalah serat-serat filament dan menggabungkannya untuk menjadi benang-benang polyester yang akan dianyam menjadi kain polyester.
5 Biaya Produksi Harga kain polyester sesuai dengan hasil diskusi yang dilakukan selama penelitian di PT. Cemara Abadi Textile yaitu Rp. 21.660/ Yard
Daftar Pustaka
Akao, Y., 1991. Quality Function Deployment: Integr ating Customer Requirements Into Product Design, Productivity Press. Portland, Oregon. http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/viewFile/16232/16224 Besterfield Dale, Besterfield Carol, Besterfield Glen, Besterfield Mary., 2003. Total
Quality Management. Pheonix, United State of America : Pearson Prentice Hall. Cohen, L., 1995. How To Make QFD : Memberikan pengertian Quality Function
Deployment.
http://coca-colapandaan.blogspot.co.id/2012/07/mengenal-metode-green-qfd-untuk.html
Nasution, M. N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. http://karyailmiah.yai.ac.id/files/0844290001.pdf
Zhang, Y., Wang, H-P,. Zhang, C. 1999. Green QFD-II: Life Cycle Approach for
Environmentally Conscious Manufacturing by Integrating LCA and LCC into QFD Matrices. International Journal Production Research.