PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN TABANAN DENGAN PEMANFAATAN POTENSI DESA DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI SENTUHAN
MAHASISWA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA
KONTRIBUTOR:
Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, MSi I Gd Putu Suwira Putra
Agus Muriawan Putra, SST. Par, M. Par. Drs. IB. Ketut Astina, M.Si Fanny Maharani Suarka, SST. Par, M. Par
Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MS
Dr. Ni Luh Gede Astariyani, SH. MHum. I Gede Putu Agus Suryawan, I Gst Agung K. Diafari Djuni H Dr. drh. Ide Bagus Ngurah Swacita, MKes
Dr. Ir.I Gusti Lanang Oka Cakra, MS Drh. I Made Merdana, M.P Dra. Ni Wayan Watiniasih, M.Sc., Ph.D Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si., Apt.
EDITOR: I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja
LAY OUT ISI: Chonti
DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan PENERBIT:
Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected] CETAKAN:
Pertama: 2018. 193 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 11 ISBN:
978-602-5742-48-4
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
BAGIAN 1 Mewujudkan Desa Kukuh Yang Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, Dan Bersatu Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental
Pande Gde Sasmita Julyantoro, dkk
1-19
BAGIAN 2 Pemberdayaan Masyarakat Desa Dauh Peken Melalui Kegiatan Sanimas (Sanitasi Masyarakat)
I Gd Putu Suwira Putra, dkk.
20 – 36
BAGIAN 3 Pemberdayaan Masyarakat Tista Dalam Pengembangan K uliner Lokal Untuk Mendukung Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan
Agus Muriawan Putra, dkk.
37 – 64
BAGIAN 4 KKN Tematik Revolusi Mental Sebagai Wujud Perubahan Bangsa Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Desa Tangguntiti,
Ni Wayan Siti, dkk
65 - 76
BAGIAN 5 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Obyek Wisata Taman Gula Aren
Ni Luh Gede Astariyani, dkk.
77 – 94
BAGIAN 6 Pengembangan Potensi Masyarakat Dengan Penerapan Teknologi Mesin Pencacah Sampah Organik Di Desa Denbantas Tabanan Bali
I Gede Putu Agus Suryawan, dkk.
95 - 114
BAGIAN 7 Menuju Desa Dajan Peken yang Bersih, Sehat, dan Berprestasi
Ide Bagus Ngurah Swacita, dkk.
115 - 135
BAGIAN 8 “Peningkatan Desa Sanda Sebagai Desa Sentra Ternak Kambing”
I Gusti Lanang Oka Cakra, dkk.
136-150
BAGIAN 9 Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengembangan Potensi Kearifan Lokal Berbasis Teknologi Tepat Guna Di Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali
I Made Merdana, dkk
BAGIAN 10 Optimalisasi Fungsi Spamdes Dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa Cau Belayu Menuju Desa Sehat, Bersih Dan Berkarakter Di Desa Sau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan
Ni Made Widi Astuti, dkk
Bagian
3
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TISTA DALAM
PENGEMBANGAN KULINER LOKAL UNTUK
MENDUKUNG DESA WISATA TISTA KABUPATEN
TABANAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TISTA DALAM PENGEMBANGAN
KULINER LOKAL UNTUK MENDUKUNG DESA WISATA TISTA KABUPATEN
TABANAN
Oleh :
Agus Muriawan Putra, SST. Par, M. Par (NIDN: 0026047701) (Ketua)
Drs. IB. Ketut Astina, M.Si (NIDN: 0031125961) (Anggota)
Fanny Maharani Suarka, SST. Par, M. Par (NIDN: 0012028105) (Anggota)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
BAB 1. PENDAHULUAN
Penduduk Desa Tista sebagian besar memeluk Agama Hindu dengan adat gotong- royong yang mengakar kuat. Masyarakat Desa Tista cukup aktif dalam kegiatan sosial/budaya karena sebagian besar masyarakat menjalani kehidupan agraris, di mana dalam kehidupan agraris akan tumbuh berbagai interaksi sosial/budaya antar masyarakat secara intensif. Lahan-lahan pertanian yang masih luas yang merupakan andalan kehidupan masyarakat Tista tetap dijaga kelestariannya oleh masyarakat Desa Tista. Sistem pertanian yang diterapkan oleh masyarakat Desa Tista adalah Sistem Tumpang Sari, di mana sistem tanam yang dilakukan secara bergantian antara padi dan palawija. Hal ini, dimaksudkan untuk tetap menjaga unsur hara tanah. Dengan sistem tanam Tumpang Sari ini, maka beragam hasil-hasil pertanian dapat dihasilkan di Desa Tista.
Di samping itu, Desa Tista juga sudah diusulkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Tabanan karena mempunyai potensi yang sangat beragam yang dapat dipakai modal dalam mengembangkan Desa Tista sebagai Desa Wisata. Salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan kepariwisataan adalah cinderamata lokal, di mana di Desa Tista sesuai dengan kegiatan agraris masyarakat yang dapat dikembangkan sebagai cinderamata lokal yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang datang ke Desa Tista adalah berbagai jenis kuliner lokal dengan berbagai jenis pengkemasan yang beragam dan menarik.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal tentunya diperlukan usaha dan kerjasama dari semua pihak, khususnya masyarakat Desa Tista, sehingga berdampak positif terhadap masyarakat Desa Tista. Pengelolaan dan pengembangan kuliner lokal Desa Tista masih dijumpai beberapa kendala/permasalahan, seperti: (1) masyarakat belum mengetahui dan memahami teknik-teknik pengolahan berbagai bahan makanan karena pengetahuan masyarakat sebatas menanam dan memanen; (2) pengolahan setelah pasca panen, di mana jika musim panen tiba, maka harga jual dari hasil panen pertanian rendah, sehingga perlu dilakukan kegiatan pasca panen, yaitu menjadikan berbagai macam produk olahan, sehingga harga jual lebih tinggi; (3) minimnya motivasi masyarakat Desa Tista untuk mengolah hasil-hasil pertanian menjadi berbagai jenis makanan olahan karena secara tradisi hasil panen mereka langsung dijual; dan (4) kurangnya saluran-saluran pemasaran atau kegiatan-kegiatan untuk dapat mempromosikan dan memasarkan hasil-hasil produksi berbagai jenis kuliner masyarakat Desa Tista, sehingga diperlukan pendampingan kepada masyarakat.
BAB 2.
TARGET DAN LUARAN
Indikator capaian produk KKN-PPM di Desa Tista yang dituju adalah:
1) Terbentuknya kelompok-kelompok kerja masyarakat dan home industri untuk memproduksi berbagai jenis kuliner yang akan dijadikan cinderamata kepada wisatawan yang datang ke Desa Tista serta dapat dipasarkan sebagai oleh-oleh khas Desa Tista, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal untuk mengurangi pengangguran, di samping itu juga dapat menggairahkan semangat kerja para petani lokal Desa Tista dan tetap mempertahankan lahan-lahan pertaniannya.
2) Terbentunya Badan Usaha Desa yang dapat menampung berbagai hasil produksi dari masyarakat Tista dan selanjutnya Badan Usaha Desa tersebut yang memasarkan produk-produk kuliner yang dihasilkan masyarakat Tista.
3) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Tista tentang teknik-teknik pengolahan makanan dan teknik-teknik pengkemasan dari kuliner yang dihasilkan, sehingga dapat bertahan lebih lama untuk dijadikan cinderamata atau oleh-oleh lokal Desa Tista tanpa mengunakan bahan-bahan pengawet sintetis serta pengetahuan masyarakat terhadap nilai gizi suatu bahan makanan yang mencakup pula sanitasi dan hygiene makanan.
4) Peningkatan dan pengetahuan masyarakat Desa Tista terhadap pengembangan tanaman- tanaman atau bahan-bahan organik yang dijadikan bahan baku untuk menghasilakn hasil olahan makanan atau kuliner khas Desa Tista, sehingga para petani Desa Tista semakin bergairah untuk berproduksi.
5) Adanya peningkatan swadaya masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mengembangkan Desa Wisata sebagai Pariwisata Alternatif di Kecamatan Kerambitan dan beberapa kecamatan di Kabupaten Tabanan agar semakin dikenal oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
6) Adanya tambahan pendapatan/penghasilan yang diterima oleh kelompok sasaran dari Pengembangan Kuliner Lokal untuk mendukung Desa Wisata Desa Tista.
Adapun rencana dan target luaran dari program KKN-PPM di Desa Tista pada Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Rencana Target Capaian Program KKN-PPM di Desa Tista
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran wajib dan kualitas pelaksanaan
1. Publikasi ilmiah pada Jurnal ber-ISSN/Prosiding Jurnal Nasional
2. Publikasi di media masa cetak/online/repository PT Ada 3. Peningkatan daya saing (efisiensi biaya, peningkatan
kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya sesuai dengan jenis kegiatan yang diusulkan
Ada
4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (tingkat mekanisasi, IT, dan manajemen)
Ada
5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni, budaya, social, politik, keamanan, ketenteraman, pendidikan, kesehatan, tingkat partisipasi, swadana, dan swadaya)
Ada
6. Peningkatan kedisiplinan dan partisipasi peserta dalam kegiatan KKN-PPM (dibuktikan dengan daftar hadir atau form persentasi, dedikasi, dan kekompakan tim pelaksana)
Ada
Luaran Tambahan
1. Metode atau sistem; produk (barang atau jasa) Produk 2. Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak
Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Indikasi Geografis, Perlindungan Varietas
Tanaman, Pelindunn Topografi Sirkuit Terpadu)
Tidak
3. Inovasi Teknologi Tepat Guna Tidak
4. Buku ISBN Draf
5. Publikasi internasional Draf
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan KKN-PPM di Desa Tista untuk mengatasi permasalahan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan Dan Pembekalan
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM
Kegitan KKN-PPM dilaksanakan oleh sebuah tim di bawah tanggung jawab Ketua LPPM Universitas Udayana. Tim ini dikordinir oleh seorang Ketua Pelaksana dibantu oleh 2 (dua) Anggota dengan kompetensi yang sesuai dengan tema yang diusulkan. Dalam operasional, kegiatan ini dikoordinir oleh seorang Dosen Pembimbing Lapanga n (DPL) yang memberikan Bimbingan Teknis kepada Mahasiswa Pelaksana di lapangan. Perekrutan
Mahasiswa Peserta KKN-PPM dilakukan oleh Tim Pelaksana dengan memperhatikan relevansi keilmuan Mahasiswa bersangkutan dengan tema kegiatan.
Materi Persiapan Dan Pembekalan KKN-PPM
Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga terapan Ipteks yang akan ditransfer kepada masyarakat sasaran pada KKN-PPM. Sebelum turun ke Desa Tista, Mahasiswa diberi pembekalan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Tenaga Ahli sesuai tematik KKN-PPM, dan Mitra.
Materi pembekalan adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan Potensi Wilayah.
2. Etika Pergaulan Dan Sosialisasi Dengan Masyarakat. 3. Pengetahuan Teknis Terkait Tematik Kegiatan:
a. Potensi Wisata Desa Tista.
b. Pengelolaan Daya Tarik Desa Wisata dan Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Alternatif.
c. Teknologi Hasil Pertanian Dan Perkebunan. d. Pemandu Wisata.
e. Promosi dan Pemasaran Paket/Produk Kuliner Lokal Desa Tista. 2. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam bentuk program yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari tema KKN-PPM di Desa Tista adalah:
1) Membentuk Kelompok Kerja untuk diberikan pelatihan dan pendampingan berkaitan dengan pengolahan berbagai jenis bahan pangan serta berbagai jenis pengkemasannya. 2) Mempromosikan berbagai jenis produksi kuliner masyarakat Desa Tista dalam bentuk
brosur dan media internet serta web untuk ditawarkan kepada wisatawan sebagai cinderamata khas Desa Tista.
3) Penyiapan lahan pertanian/perkebunan kelompok tani/subak sebagai lokasi kegiatan penanaman tanaman pangan.
4) Membentuk Badan Usaha Desa untuk menampung hasil produksi kuliner masyarakat yang sudah dikemas dalam berbagai kemasan untuk selanjutnya Badan Usaha Desa tersebut akan mendistribusikan dan memasarkan hasil produksi masya rakat tersebut. 5) Melakukan kegiatan pengimbasan kepada masyarakat Desa Tista secara luas melalui
pembentukan home-home industri dan akan didampingi oleh kelompok-kelompok kerja yang sudah terbentuk sebelumnya.
6) Mewujudkan Saluran Distribusi Pemasaran (Distribution Cannel) bagi Produk Kuliner Lokal Desa Tista.
Metode pengumpulan data melalui survei lapangan dan program pemberdayaan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan, yaitu: pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) Model Partisipatory Rural Appraisal (PRA); (2) Model Entrepreneurship Capacity
Building (ECB); dan (3) Model Teknologi Transfer (TT).
Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN-PPM ini diantaranya: 1) Pelatihan tentang pengetahuan bahan pangan dan pengolahan berbagai jenis bahan
pangan dijadikan berbagai jenis kuliner serta berbagai jenis kemasan yang menarik, sehingga dapat dijadikan cinderamata khas Desa Tista.
2) Pelatihan tentang berbagai tanaman organik dan bercocok tanam secara organik bagi para petani dan kelompok subak yang ada di Desa Tista sebagai penyedia bahan bangan untuk produksi berbagai jenis kuliner Desa Tista.
3) Membentuk Badan Usaha Desa untuk menampung hasil produksi kuliner masyarakat yang sudah dikemas dalam berbagai kemasan.
4) Membentuk home-home industri, sehingga lebih mudah melakukan kegiatan pengimbasan dan pendampingan untuk membagi keterampilan dalam mempr oduksi berbagai jenis kuliner lokal Desa Tista.
5) Pengadaan alat-alat pengolahan yang diperlukan serta alat-alat pengkemasan yang diperlukan, sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan proses produksi dari bahan-bahan makanan yang tersedia.
6) Mempromosikan berbagai jenis produksi kuliner masyarakat Desa Tista dalam bentuk brosur dan media internet serta web untuk ditawarkan kepada wisatawan sebagai cinderamata khas Desa Tista.
7) Mewujudkan Saluran Distribusi Pemasaran (Distribution Cannel) bagi Produk Kuliner Lokal Desa Tista.
8) Melaksanakan kegiatan pameran yang menampilkan seluruh hasil produksi berbagai jenis olahan kuliner masyarakat dan dengan berbagai jenis kemasan yang menarik di Desa Tista, sehingga akan menjadi ajang pengenalan produk kuliner Desa Tista sebagai cinderamata lokal khas Desa Tista.
BAB 4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI Buku Resep Kuliner Lokal Tista
Berikut Susunan Buku Resep Kuliner Lokal Tista, yaitu:
Lele sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Desa Tista. Selain dikonsumsi langsung, masyarakat juga memanfaatkannya dengan mengolahnya menjadi barang konsumsi yang bernilai jual seperti bakso lele dan nugget lele. Seperti namanya, bahan dasar BaLeTis berasal dari ikan lele dan dicampur dengan bahan lainnya seperti tepung tapioca, bawang putih, garam, dan air secukupnya. Hingga sekarang, bakso lele diproduksi untuk masyarakat desa Tista saja yang dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK.
Resep Masakan “Abon Lele”
Produk olahan ikan lele lain nya yang dibuat oleh ibu-ibu PKK Desa Tista adalah abon lele. Abon lele dibuat dari lele yang telah dihancurkan dan dikeringkan lalu dikemas didalam kotak. Abon lele ini dibuat agar lebih tahan lama lagi disimpan. Karena abon lele dimasak dengan cara dikeringkan.
Resep Minuman “Kopi RaDesTa”
Kopi RaDesTa atau kopi rempah Desa Tista merupakan salah satu minuman yang diproduksi oleh masyarakat Desa Tista. Kopi ini merupakan minuman sehat yang terbuat dari rempah-rempah diantaranya jahe, cengkeh, kapulaga, kayumanis, dan sereh. Kopi ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya masyarakat yang ingin berhenti merokok sebab kopi ini memiliki kandungan yang sangat baik bagi tubuh.
Kripik ladrang merupakan camilan yang diminati oleh sebagian besar masyarakat. kripik ini terbuat dari tepung terigu yang ditambah dengan beberapa bumbu dan kemudian digoreng hingga matang.
Resep Masakan “Apem Ubi Ungu”
Kue apem adalah salah satu jenis kue jajanan pasar yang termasuk ke dalam golongan kue tradisional asli Indonesia. Kue ini memiliki cita rasa manis yang pas dan juga banyak digemari oleh semua kalangan. Adanya campuran ubi ungu dalam kue ini membuatnya semakin menarik dengan corak warnanya yang sedpa dipandang mata. Kue apem ini pun juga tidak mengandung bahan pengawet, karena menggunakan bahan-bahan tradisional. Kue apem ungu ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung ketan, atau ragi instan, gula, ubi ungu dan juga berbagai bahan pelengkap lainnya. Kue ini biasanya dibuat dengan cara dikukus dengan lansung yang sudah berisi dengan air panas atau air mendidih, proses pembuatan kue basah ini memang memerlukan waktu yang cukup lama, karena setelah pembuatan adonankue ini tidak langsung dikukus tetapi dibiarkan sampai mengembang (fermentasi). Setelah itu setelah itu adonan siap akan siap untuk dikukus.
Resep Masakan “Serapah”
Serapah merupakan makanan dari Desa Tista yang menggunakan kulit dan daging babi yang dicincang sebagai bahan utamanya, kemudian dimasak dengan bumbu genep, ditambahkan dengan darah babi yang sekanjutnya dimasak hingga mengental.
Jukut kelor atau sayur kelor merupakan salah satu jenis masakan yang ada di Desa Tista dengan menggunakan daun kelor sebagai bahan utamanya dan dimasak dengan bumbu dan kelapa yang sudah dibakar.
Resep Masakan “Sambal Cakcak”
Sambal cakcak adalah sambal yang dibuat dari bumbu bawang putih, serai, dan garam yang telah dihalus. Kemudian dicampurkan dengan kelapa santan. Sambel ini dinamakan cak-cak karena dibuat dengan cara menumbuk bahan-bahan nya hingga halus, sambal cak-cak dibuat oleh warga Desa Tista dari banjar Dauh Pangkung dalam acara kuliner Desa Tista
Resep Masakan “Lawar Daun Belimbing”
daun belimbing yang sudah direbus dan dicampurkan dengan bahan lainnya. Lawar daun belimbing dibuat oleh Desa Tista Banjar Dauh Pangkung pada saat Tista Festival dala m lomba kuliner
Resep Masakan “Lawar Pisang Batu”
Inovasi lawar lainnya yang dibuat oleh Desa Tista adalah lawar pisang batu. Akan tetapi pisang batu yang digunakan tidak boleh terlalu muda dan terlalu tua, pisang batu yang dipilih jangan sampai pisang yang batunya sudah berwarna hitam karena sudah terlalu tua. Kuliner ini juga dibuat oleh Banjar Dauh Pangkung Desa Tista.
Resep Masakan “Loloh Sereh”
Loloh sereh merupakan salah satu potensi minuman lokal yang terdapat di Desa Tista. Masyarakat memanfaatkan tanaman-tanaman yang memiliki khasiat seperti sereh dan jahe untuk dijadikan minuman loloh sereh yang berkhasiat untuk kesehatan. Saat ini loloh sereh belum diproduksi dalam jumlah yang banyak hanya sering disuguhkan untuk menjamu tamu di keluarga. Selain disuguhkan untuk tamu, minuman ini biasa dikonsumsi pada malam hari untuk menghangatkan tubuh.
Resep Masakan “Kaliadrem”
Jajanan tradisional yang yang terbuat dari tepung beras ini memang enak dijadikan sebagai tean minum teh atau kopi di sore hari. Bentuknya bisa bulat seperti donat mini atau berbentuk segitiga dengan lubang bulat dibagian tengahnya yang terkadang jumlah lubangnya bisa berjumlah satu sampai tiga buah. Teksturnya yang sedikit liat terasa gurih manis di dalam mulut. Penyuka jajanan tradisional pastinya akan menyukai kue yang satu ini.
Resep Minuman “Loloh Cemcem”
Loloh cemcem merupakan salah satu kuliner lokal terkenal di Bali, salah satunya yang berada di desa Tista Tabanan. Cemcem itu sendiri merupakan salah satu daun-daun yang memiliki banyak khasiat yang berguna bagi tubuh. Biasanya daun cemcem banyak digunakan dengan cara dihaluskan untuk mendapatkan sari hijau daun tersebut, setelah di campurkan dengan air kelapa muda beserta daging kelapanya dan terakhir dengan campuran bahan lainnya seperti garam, jeruk nipis, dan bisa ditambah es. Setelah semua bahan-bahan tercampur, minuman yang dikenal dengan loloh cemcem siap dinikmati. Revitalisasi Pengkemasan Potensi Wisata Desa Wisata Tista
Revitalisasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk wisata Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut:
Inventarisasi Potensi Wisata Unggulan di Desa Wisata Tista
Potensi wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata untuk menarik wisatawan datang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata tersebut. Potensi wisata menurut Sukardi (1998:67), adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu daerah untuk daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan daerah tujuan wisata tersebut. Desa Tista yang merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Tabanan yang pada tahun 2016 lalu telah ditetapkan menjadi desa wisata oleh pemerintah. Desa Wisata Tista memiliki beberapa potensi wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Adapun potensi wisata yang dimiliki Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut.
Potensi Alam
Yang dimaksud dengan potensi wisata alam adalah keadaan, jenis flora dan fauna suatu daerah, bentang alam seperti pantai, hutan, pegunungan dan lain-lain (keadaan fisik suatu daerah). Desa Wisata Tista memiliki beberapa potensi alam yang masih sangat asli dan telah dijaga dan dikelola dengan baik oleh warganya. Adapun potensi wisata alam yang dimiliki Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut. a. Persawahan
50 Potensi Spiritual
Bali memiliki daya tarik wisata dari beragam aspek salah satunya adalah spiritual yang masih sangat kental dan dijaga oleh masyarakat Bali. Potensi wisata spiritual belum banyak dikembangkan oleh masyarakat lokal Bali. Di Desa Wisata Tista terdapat spot yang memiliki potensi wisata spir itual yang dapat dikenalkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tista dan ingin tahu mengenai budaya spiritual masyarakat Bali. yaitu sebagai berikut.
a. Pura Beji b. Batu Gede Potensi Budaya
Yang dimaksud dengan potensi wisata kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia baik berupa adat istiadat, kerajinan tangan, kesenian, maupun peninggalan sejarah berupa bangunan. Adapun potensi budaya yang dimiliki Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut.
a. Legong Andir Tista Potensi Kuliner
Potensi wisata kuliner adalah suatu masakan atau kuliner yang menjadi ciri khas di suatu daerah dan hanya dapat ditemukan di daerah tersebut. Desa Tista sebagai desa wisata pun memiliki beberapa makanan khas yang hanya terdapat pada daerah ini . Adapun beberapa menu makanan yang berpotensi dijadikan sebagai kuliner lokal khas Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut.
a. BALETIS (Bakso Lele Tista) b. Apem Ubi Ungu Khas Desa Tista c. Nugget Lele
d. Abon Lele e. Kaliadrem Potensi Buatan
Potensi buatan merupakan sesuatu yang dapat dikemas oleh masyarakat sebagai daya tarik wisata. Adapun potensi buatan yang ada di Desa Wisata Tista adalah sebagai berikut.
a. Kolam Ikan dan Gazebo b. Tempat Selfie
Event Wisata di Desa Tista
a. Tista Fun Bike
Pengembangan Daya Tarik Wisata Baru
Untuk lebih menambah variasi produk wisata Desa Wisata Tista, maka dilakukan pengembangan daya tarik wisata baru yang mempunyai nilai jual yang tinggi, di mana pada nantinya diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata andalan, yaitu:
1. Mengembangkan Wisata Spiritual (Beji)
Pariwisata saat ini bukan hanya suatu pengalaman yang bersifat fisik saja, namun juga pengalaman yang bersifat spiritual yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan merubah hidup orang yang melakukan perjalanan tersebut. Pura Beji terletak disebelah barat Banjar Carik. Asal mula pura berdiri karena terdapat sumber air di bawah pura yang dianggap sebagai sumber kehidupan dan dianggap sakral oleh penduduk Desa Tista. Sumber air ini dari dulu sampai sekarang dipergunakan untuk kepe rluan religi seperti menyucikan pertima, arca, peralatan pura sebelum diupacarai. Dipergunakan juga untuk keperluan mandi, cuci dan minum.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan wisata spiritual: a. Kondisi Atraksi Wisata (Air Pancoran) :
1) Kebersihan lingkungan di Pura Beji sangat perlu diperhatikan mengingat bahwa Pura merupakan tempat suci maka dari itu diharapkan nantinya dapat menata lingkungan dengan baik. Kebersihan adalah tanggungjawab semua orang yang terlibat dalam aktivitas wisata spiritual ( melukat) tersebut. Jadwal piket bergilir pun perlu dibuat guna mempermudah berkoordinasi saat nantinya wisata melukat ini telah dikembangkan.
2) Kesucian Pura Beji yang merupakan tempat suci maka tidak boleh sembarangan orang masuk atau menikmati aktivitas wisata spiritual (melukat). Adanya aturan larangan atau tata cara melukat di Pura Beji perlu diinformasikan guna menjaga kesucian Pura sehingga tidak ada kesalahan yang fatal.
b. Amenitas
Amenitas adalah segala macam fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Tentu saja fasilitas-fasilitas tersebut juga perlu melihat dan mengkaji situasi dan kondisi dari destinasi sendiri dan kebutuhan wisatawan. Maka dari itu dalam mengembagkan daya tarik wisata spiritual (melukat) perlu ada nya fasilitas yang nantinya mendukung kegiatan wisata tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan wisata spiritual (melukat) di Pura Beji adalah sebagai berikut.
1) Parkir
2) Pusat Layanan Informasi 3) Loker
52 5) Kolam Berendam Air Hangat
c. Aksesibilitas
Jika suatu daerah memiliki memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas yang memadai sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi dengan mudah. Akses menuju Pura Beji sudah sangat baik dan tertata. Beberapa petunjuk jalan harus disediakan guna memudahkan wisatawan menuju daya tarik wisata melukat ini. Jarak dari Denpasar menuju Pura Beji Desa Tista ±1 jam, namun jika dari Kantor Desa Tista hanya menempuh jarak ±10 menit. Wisatawan yang datang untuk melukat nantinya akan melintasi jalur tracking dengan pemandangan persawahan yang indah.
2. Mengembangkan Wisata Fun Rafting
a. Kondisi Atraksi Wisata (Sungai Tibulantang)
Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Desa Tista adalah sungai yang terdapat di belakang area persawahan yang bernama Sungai Tibulantang. Sungai tersebut menjadi salah satu potensi sebagai daya tarik yang mampu dikembangkan jika dikelola dengan manajemen yang rapi serta aksessibilitas yang memadai. Sungai tersebut memiliki arus yang tidak terlalu d eras jika dimusim kemarau, tetapi deras ketika dimusim penghujan.
Untuk dikembangkan menjadi wisata Fun Rafting harus dengan penataan atraksi wisata yang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Kebersihan Lingkungan Sekitar Sungai a. Kebersihan
Area sungai sangat perlu diperhatikan mengingat kebersihan adalah salah satu faktor kenyamanan bagi pariwisatawan yang datang ke sungai tersebut. selain itu kebersihan juga penting dijaga karena sungai adalah termasuk pariwisata yang berbasis alam yang harus dijaga. Kebersihan di area sungai tersebut termasuk tanggungjawab setiap orang yang ada di desa maupun wisatwan yang datang nantinya. Untuk mengantisipasi sampah yang dibuang kesungai perlunya tempat sampah dibeberapa titik sungai serta himbauan berupa pamflet yang berisikan jaga kebersihan.
b. Aksesibilitas
Akses untuk mencapai Sungai Tibulantang juga sangat menarik karena harus melewati area tracking yang disuguhi dengan pemandangan hamparan persawahan yang sangat luas dikanan dan dikiri jalan sepanjang perjalanan. Aktivitas persawahan juga bisa dinikmati oleh para pengunjung nantinya ketika akan menuju ke sungai tersebut. Akses tersebut hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki yang kira -kira bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 10 menit dengan melalui jalan setapak yang disuguhi dengan pepohonan dan semak-semak. Serta jalan yang agak sedikit licin ketika musim hujan.
c. Amenitas (Fasilitas)
Untuk menunjang terealisasinya daya tarik wisata spot photo selfie, maka diperlukan fasilitas penunjang seperti pemandu, toilet bagi para pengunjung, pusat layanan informasi atau loket, warung kecil, tempat duduk untuk beristirahat dan mengantri, serta sarana pendukung lainnya untuk melengkapi
spot selfie agar menambah kesan indah dari foto yang diambil seperti disediakannya bambu-bambu yang
disusun menyerupai bentuk yang unik. Disamping itu pula diperlukan fasilitas keamanan yang memadai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Fasilitas keamanan yang dimaksud adalah disediakannya jalur yang dapat dilalui dengan aman. Selanjutnya untuk menjaga keamanan barang-barang bawaan dari para pengunjung diperlukan tempat penitipan barang-barang bawaan tersebut. Selain itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan disediakan peralatan P3K.
Aktivasi Website Desa Wisata Tista
Website Desa Wisata Tista sudah cukup lengkap dalam memberikan informasi bagi masyarakat dan
calon wisatawan untuk mengetahui lebih dalam tentang Desa Wisata Tista. Hanya saja terdapat beb erapa informasi yang masih harus dilengkapi dan diperbaiki dalam website tersebut.
Pemasaran Kuliner Lokal Desa Wisata Tista
Untuk memperkenalkan suatu produk atau wilayah yang dijadikan tempat wisata perlu adanya pengenalan akan produk maupun wilayah tersebut supaya dapat dikenal oleh masyarakat umum. Di era digital ini masyarakat mudah tertarik akan sesuatu melalui gambar, sehingga peran fhotografi ataupun videografis angat penting dalam mengenalkan suatu produk atau wilayah supaya dapat menarik masyarakat untuk datang dan mencoba dari produk atau wilayah yang ditawarkan. Bali yang terkenal akan budayanya membuat banyak wisatawan mancanegara dating untuk melihat keunikan dari budaya Bali itu sendiri. Selain budaya daerahnya yang dapat dijangkau dengan muda h serta pemandangannya yang asri yang ada di Bali satu persatu mulai dikenal oleh wisatawan, semua itu tidak lepas dari peran sosial media yang menarik orang-orang untuk datang.
Peran pemasaran tersebut diantaranya, yaitu : Video
Terdapat dua video yang akan diciptakan diantaranya video yang memperkenalkan daya Tarik wisatanya dan video yang memperkenalkan kuliner lokalnya. Video ini dibuat supaya bisa disebarluaskan pada masyarakat umum melalui media sosial, sehingga mampu memperkenalkan daya Tarik Wisata yang ada di Desa Wisata Tista ini.
Brosur
Dalam memasarkan suatu produk selain digital juga perlu peran media cetak salah satunya brosur supaya masyarakat yang datang bisa melihat produk apa saja yang terdapat di Desa Wisata Tista tanpa harus menjelaskan berkali-kali pada tiap wisatawan yang datang. Dalam pembuatan brosur ini perlu
54 adanya informasi tempat wisata dan kuliner apa saja yang terdapat di Desa Wisata Tista. Selain itu, perlu adanya desain serta gambar yang menarik, sehingga wisatawan yang meliha t brosur tersebut tertarik untuk membaca.
PHRI Tabanan
Dalam memperkenalkan produk wisata perlu peran berbagai mitra, maka dari itu salah satu program kerja untuk memasarkan Desa Wisata Tista, yaitu: memperkenalkan Desa Wisata Tista pada PHRI Tabanan. Pada intinya tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk memasarkan Desa Wisata Tista agar lebih efektif dan dapat mendatangkan wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Tista.
Kerjasama dengan Swalayan atau Produsen
Dalam menciptakan suatu produk perlu dipasarkan supaya banyak masyarakat yang mengetahui produk yang kita ciptakan. Produk yang diciptakan oleh Desa Wisata Tista adalah produk yang terbuat dari olahan lele hanya saja produk ini sedikit masyarakat yang mengetahuinya. Oleh karena itu, hal ini menjadi bagian dari program kerja kami, yaitu: memasarkan produk kuliner yang ada di Desa Wisata Tista ini kepada minimarket-minimarket yang ada di sekitaran daerah Kerambitan itu sendiri, karena sebelum memperkenalkan produk ini lebih luas perlu diketahui terlebih dah ulu oleh masyarakat di sekitar daerah tersebut. Empat minimarket yang kami tawarkan (UD. Polos, UD. Adi, UD. Bali Bagus, dan UD Dwita), mereka menerima untuk ikut bekerjasama menjual produk Kuliner Tista karena adanya ketertarikan dari produksi olahan berbahan lele tersebut.
Aktivasi BUMDes Sebagai Pusat Oleh-Oleh
Selanjutnya yang akan dibahas di sini adalah mengenai BUMDes yang ada di Desa Wisata Tista yang bernama BUMDes Sari Merta yang sampai saat ini masih aktif berjalan dan menjadi penguat perekonomian Desa Wisata Tista. Produk-produk yang dijual di BUMDes sendiri meliputi alat tulis kerja (ATK), jasa print, foto copy, maupun makanan oleh-oleh khas Desa Tista. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN -PPM UNUD) mencanangkan program kerja pokok, yaitu: aktivasi BUMDes sebagai Pusat oleh-oleh di Desa Wisata Tista.
Berikut Program Aktivasi BUMDes sebagai pusat oleh-oleh: a. Penataan Administrasi BUMDes
b. Program Komputerisasi c. Menjadikan Pusat Oleh-Oleh
d. Menjual Secara Online
Paket Wisata di Desa Wisata Tista SHORT PACKAGE IDR 135. 000
On this package you will only get to go in tracking area and see the breathtaking view of paddy fields, the package include with:
- Guide - Meals
- Welcome drink and snack - Souvenir
- Pick up guest
FULL PACKAGE IDR. 615.000
On this package you will get many activities such as, Balinese Blacksmith activities, mejejahitan, tracking and breathtaking view of paddy fields Matekap, and having lunch in the gazebo and see the traditional Balinese dance. This package will include with
- Guide - Meals
- Welcome drink - Souvenirs - Pickup guest
MEDIUM PACKAGE IDR. 475.000
This package consists of two activities such as tracking with metekap or tracking with seeing Balinese Blacksmith and mejejahitan, this package include:
- Guide - Meals
- Welcome drink - Souvenirs - Pick up Guest
OPTIONAL PACKAGE IDR. 275.000
This package means you can choose what activities do you want to do such as Balinese. Blacksmith package, mejejahitan package, and metekap package. This package include:
- Guide
- Welcome drink - Pick up Guest
56 This package you will enjoy cycling on tracking area around 6 hours and see the breathtaking view of paddy fields. This Package include with:
- Bicycle
- Safety equipment - Guide
- Insurance - Lunch in gazebo
- Welcome drink. Pick up guest Budidaya Lele di Selokan Desa Tista
Sebagain besar kuliner di Desa Wisata Tista berbahan dasar ikan lele, seperti: bakso lele, abon lele, nugget lele, ladrang lele, krupuk lele, dan lain-lain. Akan tetapi, bahan dasar lele tersebut diperoleh justru bukan di Desa Tista tetapi di luar desa dan bahkan sampai ke luar kecamatan, sehingga masyarakat Desa Wisata Tista masih kesulitan untuk mendapatkan bahan baku ikan lele ter sebut. Dengan adanya Kegiatan KKN-PPM di Desa Tista, maka kendala masyarakat berkaitan dengan bahan baku ikan lele akhirnya menjadi program kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Program tersebut adalah memelihara atau budidaya ikan lele di selokan-selokan Desa Tista, di mana kegiatan ini awalnya dianggap tidak akan berhasil oleh masyarat karena selokan - selokan di Desa Tista kondisinya sangat kotor dan kalau musim hujan air selokan akan meluap bah kan sampai banjir, sehingga akhirya diputuskan dan dicoba untuk budidaya ikan lele dengan sistem keramba. Sebagai bahan uji coba awal dibuat keramba dengan ukuran lebar + 1 meter dan panjang + 3 meter dan di dalamnya ditebar bibit ikan lele sebanyak + 100 ekor.
Sosialisasi Desa Wisata ke Banjar-Banjar dan Penilaian Kategori Banjar
Tim KKN-PPM Desa Tista untuk lebih memperkenalkan dan lebih mendekatkan program-program Desa Wisata Tista serta untuk membangun pemberdayaan masyarakat, maka diadakanlah Program Sosialisasi Desa Wisata ke Banjar-Banjar yang ada di Desa Wisata Tista. Banjar-banjar tersebut, yaitu: Banjar Dangin Pangkung, Banjar Lebah, Banjar Carik, dan Banjar Dauh Pangkung. Teknis dari kegiatan sosialisasi ke bajar-banjar ini adalah dengan mendatangi setiap banjar untuk diberikan sosialisasi berkaitan dengan Desa Wisata Tista dan Program-Program Desa Wisata yang akan dijalankan. Dalam kegiatan ini melibatkan Mahasiswa KKN-PPM, Kepala Desa beserta jajarannya, Bendesa Adat, Kelian Banjar, Pekaseh, dan mengundang masyarakat di masing-masing banjar. Kegiatan ini sangat didukung oleh masyarakat Desa Tista karena masyarakat secara keseluruhan belum tahu secara pasti dan gamblang berkaitan dengan desa mereka sebagai desa wisata, sehingga dengan adanya sosialisasi ke banjar-banjar ini, masyarakat lebih mencintai desa mereka, lebih peduli dengan program-program yang diadakan, dan lebih aktif berpartisipasi terhadap perkembangan dan kemajuan Desa Wisata Tista.
Dalam kegiatan sosialisasi desa wisata ke banjar-banjar yang ada di Desa Tista juga disisipkan Kegiatan Penilaian Kategori Banjar yang ada di Desa Tista. Di mana kategori yang dinilai meliputi: Kategori Banjar Bersih, Kategori Banjar Indah, Kategori Banjar Sehat, dan Kategori Banjar Ramah. Jadi, teknis kegiatan penilaian ini adalah dilakukan pengamatan dan penilaian terhadap ke-empat banjar yang ada di Desa Tista + selama 2 minggu yang dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari 3 orang, yaitu: Tim dari Dinas Pariwisata Tabanan, Tim dari Dosen Pembimbing Lapa ngan (Universitas Udayana), dan Tim dari Mahasiswa KKN-PPM. Dalam sosialisasi ke banjar-banjar juga sudah disampaikan bahwa akan dilaksanakan penilaian untuk kategori banjar, sehingga masyarakat di masing-masing banjar sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kegiatan positif untuk banjar mereka masing-masing, sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat dalam Kegiatan KKN-PPM ini dapat berjalan dengan baik.
Setelah dilaksanakan penilaian tersebut, maka nilai akan diakumulasikan dari ketiga Tim Penilai kemudian dijumlahkan dan akhirnya didapatkan Kategori Banjar untuk masing-masing banjar, yaitu: 1. Kategori Banjar Bersih diperoleh oleh Banjar Dangin Pangkung.
2. Kategori Banjar Indah diperoleh oleh Banjar Dauh Pangkung. 3. Kategori Banjar Sehat diperoleh oleh Banjar Carik.
4. Kategori Banjar Ramah diperoleh oleh Banjar Lebah.
Kesimpulan
BAB 5. KESIMPULAN
Dari beberapa kegiatan dan aktivitas yang dilaksanakan di Desa Tista melalui Program Kegiatan KKN-PPM, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Desa Wisata Tista memiliki beragam potensi wisata yang dapat disuguhkan kepada wisatawan/pengunjung serta memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat di daerah lain.
2. Partisipasi aktif masyarakat Desa Tista sangat besar di dalam mendukung pengembangan D esa Wisata Tista.
3. Masyarakat Desa Tista mulai tumbuh semangat kewirausahaannya dengan diproduksinya berbagai produk daya tarik, seperti: berbagai produk kuliner, produk-produk kerajinan, dan lain-lain melalui tumbuh-kembangnya home-home industry.
4. Sebagai desa wisata, masyarakat Desa Tista sangat antusias untuk mengangkat potensi desa untuk dijadikan daya tarik wisata dalam bentuk paket-paket wisata yang dikelola melalui Badan Pengelola dan Kelompok Sadar Wisata.
58 5. Pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tista terhadap berbagai produk/paket pengkemasan yang sudah dihasilkan dilakukan melalui kerjasama-kerjasama dengan berbagai stakeholders termasuk juga menentukan saluran-saluran pemasaran yang efektif dan efisien.
6. Dengan dikelolanya potensi wisata Desa Wisata Tista, maka dapat memberikan keuntungan dan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Hal ini, menjadi hal positif karena masyarakat akan merasa memiliki dan menghormati keberadaan Desa Wisata Tista, sehingga tetap lestari dan keberlanjutannya akan terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, I Wayan, 2003. Pariwisata Budaya Berkelanjutan. Denpasar: Program Studi Magister Kajian Pariwisata, Universitas Udayana
Anonim. Pemerintah Kabupaten Tabanan. 2016. Monografi Desa Tista Anonim. Pemerintah Kabupaten Tabanan. 2016. Profil Desa Tista
Anonim. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 1991 Tentang Pariwisata Budaya
Putra, Agus Muriawan. 2006. ”Konsep Desa Wisata (Jurnal Manajemen Pariwisata, ISSN No. 1412 – 1263)”. Denpasar: STIE
Suyitno, 2001. Perencanaan Wisata, Yogyakarta: Kanisius
Yoety, Oka A, 2001. Tour And Travel Management, Jakarta: PT. Pradnya Paramita Wawancara dengan beberapa Sumber Kompeten. 2018