• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan, sehingga pada masa kehamilan ibu hamil memerlukan pelayanan kesehatan yang paripurna dibandingkan keadaan biasanya. Selama kehamilan, ibu hamil akan mengalami proses fisiologi yaitu keadaan kesehatan fisik dan mental sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan janin dan waktu persalinan serta proses psikologi yaitu perasaan cemas, takut, tertekan (Hall, 2008).

Cemas adalah reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang spesifikyang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam (Stuart & Sundeen, 2007). Cemas adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, tidak diketahui secara khusus penyebabnya, cemas berada dengan takut, dimana seseorang yang mengalami kecemasan tidak dapat mengidenfikasi ancaman, cemas dapat terjadi rasa takut, namun ketakutan biasanya tidak terjadi tanpa kecemasan (Hartono 2010). Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami oleh seseorang, dimana kecemasan menunjukkan reaksi terhadap bahaya yang memperingatkan orang dari dalam secara naluri, bahwa adanya bahaya dan orang bersangkutan mungkin kehilangan kendali dalam situasi tersebut (Lynda juall, 2006).

Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan stres dapat mengakibatkan tekanan darahnya naik. Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat lahir rendah, bahkan kematian. Menurut Tobing (2007)

(2)

tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil dapat berdampak pada pertumbuhan janin yang tidak sempurna, prematur, lahir dengan berat rendah, bahkan kematian ibu dan bayi. Pada ibu hamil yang menderita hipertensi, kecemasan yang dirasakan dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu bahkan sampai ke kondisi janin. Hal ini sesuai dengan pendapat Eisenberg (2009) bahwa ibu hamil hipertensi memiliki rasa cemas, senantiasa berfikir tentang kelangsungan kehidupan janin hingga masa persalinan. Ibu hamil yang merasa cemas dalam mengahadapi persalinan diperkirakan 40% kecemasan merupakan gangguan psikologis yang dapat mempengaruhi kelancaran proses persalinan.

Hipertensi didefinisikan secara sederhana sebagai peningkatan tekanan darah. menurut Jensen, 2005 menyatakan bahwa hipertensi yang menyertai kehamilan menjadi salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.Ibu hamil hipertensi memiliki risiko terjadinya komplikasi lebih, seperti penyakit pembuluh darah dan organ, sedangkan janin atau bayi berisiko terkena komplikasi penghambatan pertumbuhan. Menurut Supriyadi (2009) menyatakan bahwa ibu hamil hipertensi yang meninggal mencapai 9,8 – 25,5 %, sedangkan kematian bayi lebih tinggi 42,2 – 48,9 %. Kematian ibu disebabkan terjadinya pendarahan otak, edema paru-paru, ginjal parah, dan masuknya isi lambung kedalam jalan pernafasan. Ibu hamil yang menderita hipertensi diperkirakan 5 sampai 10 persen akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan.

Persalinan merupakan proses fisiologis dimana terjadi kontraksi pada rahim, leher rahim melunak dan terbuka, kemudian janin turun ke pinggul, dan ibu mendorong keluar bayinya (Arief, 2008). Menurut Saifudin (2000) persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan merupakan titik kulminasi dari kehamilan, titik tertinggi dari seluruh persiapan yang dilakukan (Stoppord, 2011).

(3)

Ibu hamil hipertensi mempunyai kecemasan tinggi dalam menghadapi persalinan, dikarenakan risiko yang besar yang akan dihadapi oleh dirinya maupun bayi yang dilahirkan. Kondisi tersebut akan bertambah sulit jika ibu hamil hipertensi memiliki perasaan-perasaan yang mengancam seperti munculnya perasaan khawatir yang berlebihan, kecemasan dalam menghadapi kelahiran, ketidakpahaman mengenai apa yang akan terjadi di waktu persalinannya. Gejal-gejala tersebut akan mempengaruhi kondisi ibu hamil hipertensi baik secara fisik maupun psikis. Ibu hamil hipertensi diharapkan memiliki cara yang tepat dan benar, sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecemasan yang dirasakan. Hal ini melibatkan strategi coping untuk mengatasi keadaan dari situasi yang menekan, menantang atau mengancam (Marmi, 2011).

Strategi coping yang dilakukan ibu hamil pengidap hipertensi dapat dilakukan melalui dua faktor yaitu faktor dari dalam diri dan faktor dari luar diri. Faktor dari dalam diri, yang sering ditemukan dalam menghadapi hipertensi pada ibu hamil antara lain terapi nutrisi atau mengatur pola makanan, latihan relaksasi, pijat, istirahat yang cukup serta tidak lupa rutin kontrol ke dokter. Beberapa kajian ilmiah telah menunjukkan bahwa wanita yang sedang hamil dan menderita hipertensi dapat dirawat dengan pengobatan anti-hipertensi dengan dosis rendah untuk mengendalikan tekanan darah. Berkembangnya ilmu pengetahuan banyak kemajuan yang dicapai untuk menangani masalah hipertensi selama kehamilan tetapi hal ini tidak berarti tanpa risiko dan komplikasi. bahwa banyak metode sudah digunakan dalam menangani kehamilan hipertensi didasarkan pada penanganan dari berbagai kasus kehamilan hipertensi, akan tetapi dari semua metode tersebut masih belum sepenuhnya dapat menghindari risiko dan komplikasi (Supriyadi, 2009).

Fenomena yang berkembang selama ini para petugas kesehatan baik dokter, bidan maupun perawat kebanyakan hanya memperhatikan kondisi fisik. Mereka lebih sibuk untuk menyelamatkan ibu dan bayinya,

(4)

dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan psikis dari ibu dalam menghadapi persalinan dan selama persalinan (Kartono, 2007).

Berdasarkan data dari bagian rekam medik RSUD Tugurejo Semarang, bahwa pada bulan Januari-Maret tahun 2013 jumlah ibu hamil yang periksa di poli kandungan RSUD Tugurejo Semarang rata-rata perbulan sebanyak 477 ibu hamil dan didapatkan data ibu hamil yang hipertensi sebanyak 39 orang.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di poli kandungan RSUD Tugurejo Semarang didapatakan dari 10 ibu hamil dengan hipertensi, didapatkan 6 orang mengatatakan cemas menghadapi persalinan dan dari 6 (enam) orang tersebut mengatakan bahwa meraka belum tahu cara mengatasi kecemasan menghadapi persalinan apalagi sedang menderita hipertensi.

Dari data tersebut diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Hubungan antara strategi coping dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu yang hamil hipertensi di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Kehamilan merupakan saat yang sangat menakjubkan dalam kehidupan seorang wanita. Hal ini juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru tumbuh dan berkembang didalam rahim. Pada waktu kehamilan ini juga ada berbagai macam efek terjadi pada tubuh wanita, baik efek karena perubahan hormone, bentuk tubuh, maupun kondisi emosional wanita yang mengalami kehamilan (Sunarsih, 2011).

Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan stres dapat mengakibatkan tekanan darahnya naik. Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat lahir rendah, bahkan kematian. Menurut Tobing (2007) tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil dapat berdampak pada

(5)

pertumbuhan janin yang tidak sempurna, prematur, lahir dengan berat rendah, bahkan kematian ibu dan bayi. Pada ibu hamil yang menderita hipertensi, kecemasan yang dirasakan dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu bahkan sampai ke kondisi janin (Tobing, 2007). Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan permasalahan penelitian tersebut adalah “ Apakah ada hubungan antara strategi coping dengan kecemasan”?.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara strategi coping dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil hipertensi di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang

2. Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan strategi coping pada ibu hamil hipertensi di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang.

b. Mendeskripsikan kecemasan pada ibu hamil hipertensi di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang.

c. Mendeskripsikan hubungan antara strategi coping dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil yang hipertensi di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat di harapkan dari penelitian ini antara lain adalah : 1. Manfaat bagi masyarakat atau Ibu hamil.

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil di RSUD Tugurejo semarang.

2. Ilmu bagi instansi kesehatan.

Memberikan masukan bagi pengelola program dalam upaya mencegah terjadinya hipertensi pada ibu hamil.

(6)

3. Manfaat bagi Peneliti.

Memberikan pengalaman langsung kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian, serta menambah wawasan. Menambah pengetahuan tentang hubungan antara strategi coping dengan kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil hipertensi Di poli Kandungan RSUD Tugurejo Semarang.

E. Bidang Ilmu

Bidang ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan dengan kajian di bidang keperawatan jiwa, bidang ilmu keperawatan matrenitas.

(7)

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No. Judul penelitian Nama

Tahun dan tempat penelitian Rancangan penelitian Variabel penelitian Hasil 1. Studi deskriftif pengetahuan ibu hamil primigravida tentang persalinan dan persiapan persalinan Choriroh 2009 di rumah bersalin nur hikmah desa kwaroh kec. Gubug kab. Grobongan Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan croos sectional Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang tanda-tanda

persalinan.

Mayoritas (75,6%) pengetahuan respanden tentang tanda-tanda persalinan dengan ketegori cukup, sebagian besar (66,7%) tingkat pengetahuan responden tenteng persiapan persalinan kategori cukup.

2. deskriftif pengetahuan ibu hamil primigravida tentang persalinan dan persiapan persalinan Eka surya dewi 2006 di BSP Sri kadarwati kalirejo lampung selatan Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan croos sectional Pengetahuan dan siksp ibu primigravida tentan persiapan persalinan

Pengetahuan ibu primigravida (46,42%) tentang persiapan menjelang persaliana kurang baik, sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan yang mempunyai sikap positif ( 53,57 %).

(8)

No. Judul penelitian Nama tempat penelitian

Rancangan penelitian

Variabel penelitian Hasil

3. Hubungan

pengetahuan ibu hamil trimester III tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan Komariyah 2011 di poliklinik kebidanan RSUD keraton pekalongan Mengunakan kolerasi dengan pendekatan cross sectional. pengetahuan ibu hamil trimester III tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di poliklinik kebidanan RSUD keraton pekalongan

Pengetahuan yang kurang sebanyak 32 orang

(53,3%), sebagian besar kecemasan ringan sebanyak 42 orang (70,0% )

Referensi

Dokumen terkait

Pada Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia ditentukan bahwa Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang

yang terisolasi pada VLAN yang berbeda di bawah kendali network administrator sehingga peneliti dapat mengontrol lalu lintas mereka sendiri, dan menambah ataupun

Perpaduan unsur local genius orang Cina dalam mendirikan rumah tinggal dan upaya adaptif untuk menyesuaikan hunian dengan lingkungan di Kalimantan yang cenderung berair

Peneliti tertarik untuk mengembangkan inovasi produk yoghurt dengan tambahan rasa keju untuk dijadikan analisis kualitas produk dan daya terima konsumen sehingga

Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan pelayaran penumpang maupun barang semata-mata dilakukan dalam memenuhi tujuan dari keselamatan itu sendiri dengan

Untuk dapat mengakses halaman utama user harus melakukan Sign In melalui form Sign In yang telah disediakan. Dengan user memasukkan email dan password yang digunakan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa

Permasalahan yang dihadapi adalah (1) belum ada pemberdayaan ibu rumah tangga dalam peningkatan ekonomi keluarga, (2) kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kain