• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS PERANCANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

ANALISIS PERANCANGAN

3.1 Analisis Fungsi

Analisis fungsi dari data kegiatan pengguna dan pengunjung untuk mendapatkan paparan kegiatan yang dilakukan pada bangunan ini. Kemudian mengelompokkan macam-macam pengguna dengan kegiatan yang dilakukan, pengelompokan ini dilakukan untuk mencari luasan ruangan yang dibutuhkan. Analisis ini dikategorikan sebagai berikut.

3.1.1 Pengunjung terdiri dari wisatawan

Pengunjung terdiri dari wisatawan, masyarakat sekitar, pengguna kantor dan penghuni apartemen, sehingga area ini memiliki fungsi publik. Aktivitas yang dilakukan berupa parkir, berbelanja, ibadah, kegiatan sanitasi atau melakukan kegiatan di area luar.

Gambar 3.1. Alur Kegiatan Pengguna Pusat Perbelanjaan

1. Fungsi Transaksi dan Distribusi. Aktivitas utamanya yaitu jual beli (ruang penjualan; formal), penyediaan barang (etalase; disiplin), penyimpanan barang (gudang; disiplin), pengepakan (ruang pengepakan; disiplin), pembayaran (kasir; formal). 2. Fungsi Pengelolaan. Aktivitas utamanya adalah manajemen (kantor; formal),

operasional (ruang administrasi; formal), pemeliharaan (ruang MEP; service). 3.1.2. Pengguna Co-working Space

Terdiri dari pengguna yang menyewa fasilitas Co-working di waktu tertentu, fasilitas yang disediakan dapat digunakan oleh penyewa. Kegiatan yang dilakukan berupa parkir, fasilitas pekerjaan yang terdiri dari rapat, menerima tamu, istirahat, ibadah, ataupun kegiatan sanitasi.

(2)

20 Gambar 3.2. Alur Kegiatan Pengguna Office

1. Fungsi Penyewaan. Aktivitas utamanya yaitu promosi (ruang display; formal), transaksi (ruang transaksi; formal), penerimaan barang (ruang penerimaan barang; disiplin), penyimpanan barang (gudang; disiplin), sanitasi (kamar mandi; privat), ibadah (musholla; formal), istirahat (ruang istirahat; non-formal).

2. Fungsi Pengunjung. Aktivitas utamanya yaitu mencari informasi (lobby; formal), transaksi (ruang transaksi; formal), istirahat (ruang istirahat; non-formal), interaksi sosial (ruang santai/terbuka; non-formal), ibadah (musholla; formal).

3. Fungsi Pengelolaan. Aktivitas utamanya yaitu administrasi (resepsionis; formal), layanan kebersihan (ruang CS; disiplin), layanan keamanan (ruang security; formal), sanitasi (kamar mandi; service).

3.1.3. Pengguna Apartemen

Penghuni apartemen dikategorikan sebagai pemilik dari unit apartemen yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok ataupun investor. Untuk contoh aktivitasnya yaitu, parkir, istirahat, makan, kegiatan sanitasi, bekerja ataupun berkumpul. Terdapat pula fasilitas khusus pengguna apartemen yang dapat dikunjungi yang bersifat rekreatif berupa area fitness, tamu apartemen pada umumnya melakukan aktivitas dalam waktu yang singkat seperti berkumpul.

(3)

21 Gambar 3.3. Alur Kegiatan Pengguna Apartemen

1. Fungsi Hunian. Aktivitas utamanya adalah istirahat (kamar tidur; non-formal), makan (ruang makan; non-formal) dan membersihkan diri (non-formal, privat).

2. Fungsi Pendukung. Aktivitas utamanya adalah interaksi sosial (ruang tamu; formal), registrasi/pembayaran (lobby; formal) dan rekreasi (gym/open space; non-formal).

3. Fungsi Pelengkap (Pengelolaan Bangunan). Aktivitas utamanya adalah manajemen (ruang kantor; formal), administratif (ruang kantor; formal), service (gudang/dapur; disiplin), pemeliharaan bangunan (gudang/ruang karyawan; disiplin).

3.1.4. Pengelola Mixed-Use Building

Bangunan ini memiliki beberapa pengelola inti yang dibagi sesuai fungsinya. Aktivitas yang umum dilakukan yaitu kegiatan pengelolaan, manajemen dan perawatan.

(4)

22 3.1.5. Petugas Supply

Petugas Supply merupakan semacam vendor yang men-supply seluruh produk pada pusat perbelanjaan. Supply dan retake barang merupakan aktivitas umum yang dilakukan.

Gambar 3.5. Alur Kegiatan Petugas Supply 3.2 Analisis Lahan

3.2.1 Informasi Tapak

Gambar 3.6. Analisis Informasi Tapak

Lokasi terletak di Jl. Raden Inten, Tanjung Karang. Di sekitar lokasi terdapat pertokoan dan pemukiman padat penduduk. Tepatnya berbatasan dengan Grand Mercure Lampung di utara dan sungai di barat. Area komersial dan pemukiman berada di selatan, dan jalan utama serta area komersial berada di timur. Ada jalur setapak didalam tapak. Area ini memiliki luas 1,18 hektar.

(5)

23 3.2.2 View

Gambar 3.7. Analisis View

View utama menuju site ini hanya dari sisi timur, yaitu dari Jl.Tulang Bawang. Di sebelah utara adalah Grand Mercure Lampung yang merupakan bangunan Mixed-Use berlantai 40. Karena itu, view menuju tapak ditutupi oleh gedung tinggi sehingga memiliki visibilitas kurang baik. Sementara view dari dalam tapak ini memiliki panorama kota Bandar Lampung di timur-barat, dan panorama laut Selat Sunda di selatan.

(6)

24 3.2.3 Aksesibilitas

A B C D E F G Gambar 16.8. Analisis Aksesibilitas

A. Jalan lokal, yaitu Jl. S. Parman yang juga mempunyai jalur dua arah dengan lebar jalan 6 meter.

B. Pada sisi selatan tapak terdapat jalan permukiman berupa gang dengan lebar jalan 2 m.

C. Terdapat jalan setapak buntu yang berfungsi sebagai akses warga.

D. Terdapat jalan gang selebar 3 m yang dapat diakses langsung menuju lokasi.

E. Hanya terdapat 1 akses utama yang memiliki lajur 1 arah menuju selatan, yaitu Jl. Raden Inten dengan lebar jalan 12 m yang mana sangat padat lalu lintasnya.

F. Jalan kolektor dengan lajur 2 arah, yaitu Jl. Tulang Bawang dengan lebar jalan 7 m. G. Tapak juga bersinggungan langsung dengan jalan warga di sisi utara, berupa gang

dengan lebar jalan 3 m dipersimpangan jalan utama, kemudian mengecil sekitar 2 m pada bagian dalamnya.

(7)

25 3.2.4 Vegetasi

Gambar 3.9. Analisis Vegetasi

Berdasarkan hasil survey, hanya terdapat semak dan beberapa pepohonan yang banyak tumbuh disekitar tapak.

(8)

26 Gambar 3.10. Analisis Aktivitas Sekitar

Lokasi proyek ini terletak di kawasan komersial dan permukiman padat penduduk, dengan rincian: di sisi timur tapak bersinggungan dengan zona komersil dan pertokoan, aktivitasnya sangat ramai dan ramai dari pagi hingga malam. Di sebelah barat dibatasi dengan permukiman sekitar yang ramai dari pagi hingga siang saat penduduknya mayoritas berjualan dan bekerja.

(9)

27 3.2.6 Iklim Sekitar

Gambar 3.11. Analisis Iklim Sekitar Tabel 3.1 Data Iklim

No. Uraian Minimal Maksimal Rata-rata

1 Suhu udara rata-rata 27,9oC 29,42oC 28,45oC

2 Kelembaban 75,47% 84,33% 79,29%

3 Kecepatan Angin 1,75 Km/Jam 5,76 Km/Jam 3,65 Km/Jam

4 Curah hujan 2,02 Mm2 18,13 Mm2 7,47 Mm2

Untuk data iklim, arah angin dominan datang dari arah tenggara ke utara. Sementara untuk Jalur bukaan matahari dari timur ke barat (berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi BMKG Bandar Lampung), yang mana data ini digunakan untuk mengolah dan menyusun massa bangunan dengan pertimbangan iklim tersebut.

(10)

28 Tabel 3.2 Rekap Analisis Tapak

No. Analisis Data/Masalah Catatan/Solusi

1 Informasi Tapak

- Luas tapak 1,18 Ha.

- Terletak di Tanjung Karang Pusat yang merupakan wilayah komersial. - Terdapat jalan setapak pada tapak

yang menghubungkan gang dengan rumah warga.

Mengubah jalan setapak yang ada dalam lahan dengan ruang terbuka hijau sehingga masih dapat terkoneksi dengan gang yang ada.

2 View - Adanya Mixed-use Building di sebelah utara membuat view yang kurang baik.

- Sisi timur dan selatan merupakan view terbaik mengarah pada pusat kota dan Laut Selat Sunda.

- Sisi barat merupakan view yang biasa karena hanya terlihat permukiman warga.

Mengoptimalkan view kearah timur dan selatan dengan pemandangan yang menarik.

3 Aksesibilitas - Pada sekitar tapak hanya memiliki 1 jalan protokol untuk akses keluar masuk yang optimal.

- Terdapat 2 jalan gang pada sisi utara dan selatan tapak.

Hanya memiliki 1 akses masuk utama dan terdapat 1 gang pada sisi utara yang dapat

dijadikan akses parkir motor untuk

karyawan/pengelola. 4 Vegetasi - Hanya memiliki vegetasi berupa

semak dan beberapa pohon pada sisi selatan.

Sebisa mungkin ada beberapa pohon yang tetap dipertahankan. 5 Aktivitas

Sekitar

- Sisi timur tapak didominasi oleh area komersial yang ramai dari pagi-malam hari.

- Sisi barat tapak didominasi oleh area permukiman yang ramai pada pagi-siang hari.

Pintu masuk dan drop-off dirancang untuk masuk dari akses utama di sisi timur agar tidak

mengganggu aktivitas di sekitar lokasi.

(11)

29 6 Iklim Sekitar - Suhu udara rata-rata 28,45 0C.

- Kelembaban rata-rata 79,29%. - Kecepatan angin rata-rata 3,65

Km/Jam.

- Curah hujan rata-rata 7,47 Mm2 . - Jalur angin dominan dari

tenggara-utara.

- Jalur matahari dari timur-barat.

Vegetasi disediakan di sebelah barat dan timur situs dan kolam retensi disediakan di utara dan selatan untuk

mengakomodasi kondisi iklim di sekitarnya agar iklim situs tampak lebih menyegarkan.

Gambar

Gambar 3.1. Alur Kegiatan Pengguna Pusat Perbelanjaan
Gambar 3.2. Alur Kegiatan Pengguna Office
Gambar 3.3. Alur Kegiatan Pengguna Apartemen
Gambar 3.5. Alur Kegiatan Petugas Supply
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan kelas merupakan suatu tempat tertentu yang secara spasial menjadi lokasi proses pembelajaran. Kelas tidak hanya memiliki batasan ruang dalam sebuah gedung

Ya.zarlar Kulübü toplantısı için verilen akşam yemeğinde söz edeceğimi belirttim (aslında yemek falan yenmiyordu, ama toplantıların perşembe günü olduğu su

Pelayanan kepada pasien dan keluarga, dalam hal ini melibatkan pasien untuk berpartisipasi aktif untuk menjaga kesehatannya. Budaya berpusat pada pasien mencakup

Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas lantai sehingga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola kuman pada kultur darah dan kepekaannya terhadap sefotaksim dan amikasin serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

Pengukuran hubungan antara Debt-to-Total Asset Ratio, Debt-to-Equity Ratio, Profitabiltas, Operating Leverage, Financial Leverage, dan beta yang akan dianalisis dalam penelitian

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu proses belajar

Hasil penelitian ini konsisten dengan laporan pendahuluan dari komite Hampel (1997) seperti dikutip oleh Short dkk (1999) yang menyatakan bahwa