• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009

TENTANG

TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN,

Menimbang : a. bahwa asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin merupakan asset Universitas Hasanuddin yang pemanfaatannya ditujukan bagi mahasiswa Universitas Hasanuddin sebagai perwujudan dari pelayanan kepada masyarakat;

b. bahwa dalam rangka pemanfaatan asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin, wajib memperoleh perlindungan terhadap perilaku penghuni yang tidak bertanggungjawab;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut, dipandang perlu ditetapkan keputusan Rektor tentang Tata Tertib Asrama Mahasiswa ^ Universitas Hasanuddin.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. PP. No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. PP. No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

4. Keppres R.I. No. 12/M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Hasanuddin;

5. Kepmendiknas R.I. No. 192/O/2003 tentang Statuta Universitas Hasanuddin;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

X.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Universitas adalah Universitas Hasanuddin; (2) Rektor adalah Rektor Universitas Hasanuddin;

(3) Asrama Mahasiswa Universitas Hasanuddin adalah tempat tinggal bagi mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Makassar dalam rangka menunjang proses belajar pada Universitas Hasanuddin, yang disingkat RAMSIS;

(4) Penghuni adalah personil yang bertugas dan bertanggungjawab dalam pengelolaan asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin yang diangkat dan diberhentikan berdasarkan surat keputusan Rektor;

(5) Lingkungan asrama adalah seluruh areal asrama yang terdapat dalam wilayah kampus Universitas Hasanuddin;

(6) Pengelola asrama adalah personil yang bertugas dan bertanggungjawab dalam pengelolaan asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin yang diangkat dan

(2)
(3)

Pasal 2

(1) Mahasiswa untuk menjadi penghuni asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin, terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan;

(2) Persyaratan yang diperuntukkan bagi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:

a. " berasal dari luar Kota Makassar;

b. telah terdaftar pada semester pertama; c. membuat surat pernyataan;

d. mengajukan surat permohonan menjadi penghuni asrama; e. menandatangani surat perjanjian;

f. rekomendasi dari ketua jurusan/bagian pada fakultas masing-masing;

g. " membayar uang jaminan 1 (satu) kali untuk selama 11 (sebelas) bulan, sebesar Rp. 100,000,-(seratus ribu rupiah);

h. membayar uang asrama 1 (satu) kali selama 11 (sebelas) bulan, sebesar Rp. 1.650.000,-(satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran uang jaminan dan uang asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g dan huruf h, dapat berubah berdasarkan perkembangan pembiayaan asrama yang diatur dengan keputusan Rektor.

BAB II

HAK DAN KEWA3IBAN PENGHUNI Pasal 3

Setiap penghuni memiliki hak aras :

a. Pelayanan administratif, fasilitas dan pelayanan asrama sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan asrama;

b. Kenyamanan dan keamanan fisik;

c. Kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan pengembangan diri, minat, dan bakat dalam menunjang proses belajar;

d. Kesempatan yang seluas-luasnya untuk kegiatan pengembangan mental dan spiritual berdasarkan agama/kepercayaan yang dianutnya;

e. Prioritas untuk memperoleh beasiswa sesuai ketentuan yang berlaku;

f. Menempati asrama setelah check in yang dibuktikan dengan bukti pembayaran sewa asrama.

Pasal4 Setiap penghuni memiliki kewajiban untuk :

a. Menghormati dan menjaga ketenangan suasana untuk mendukung kegiatan belajar; b. Menjaga nama baik pribadi, almamater dan kerukunan antar penghuni asrama;

c. Berindak jujur, disiplin serta sopan baik dalam bertingkah laku maupun dalam hal berpakaian, khususnya di tempat umum di lingkungan asrama;

d. Menjaga dan memelihara fasilitas kamar dan fasilitas umum; e. Mentaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh pengelola asrama.

(4)
(5)

BAB III KEDISIPLINAN Bagian Pertama

W A K T U Pasal 5

(1) Setiap penghuni wajib mengutamakan kedisiplinan dalam memanfaatkan waktu untuk belajar;

(2) Dalam memanfaatkan waktu belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap penghuni telah berada dalam asrama tepat pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah;

(3) Kecuali telah memperoleh izin dari pembina asrama untuk kegiatan yang diadakan oleh organisasi mahasiswa, setiap penghuni telah berada dalam asrama paling lambat pukul 23.00 Waktu Indonesia Tengah.

(1) Apabila penghuni menginap di luar asrama, terlebih dahulu wajib memperoleh izin dari pengelola asrama;

(2) Izin diberikan apabila alasan-alasan yang dikemukakan oleh penghuni dapat diterima oleh pengelola asrama;

(3) Penolakan terhadap alasan-alasan sebagaimana dimaksud ayat (2) berakibat tidak diberikan izin untuk menginap di luar asrama.

(1) Selama masa kepenghunian belum berakhir, pewnghuni memiliki hak untuk tinggal dalam asrama;

(2) Kecuali masa kepenghunian telah berakhir, penghuni wajib ke luar dan tidak boleh tinggal dalam asrama.

(1) Untuk memperlihatkan perilaku yang benar, setiap penghuni dilarang :

a. menggunakan pakaian pendek, ketat, tidak berlengan, tipis, atau pakaian tidur di lingkungan asrama dan kampus;

b. membuat keributan dan/atau mengeluarkan ucapan tidak sopan yang dapat mengganggu ketenagan peghuni;

c. meminum minuman beralkohol; d. mencuri;

e. menyimpan, memakai, dan/atau mengedarkan narkoba serta obat-obat terlarang lainnya;

f. mengedarkan majalah, komik, VCD yang mengandung unsur pornografi atau kegiatan yang melanggar kesusilaan dan keamanan penghuni;

g. melakukan perjudian dalam bentuk apa pun;

h. melakukan perkelahian, intimidasi, atau tindak kekerasan lain terhadap penghuni; i. melakukan perbuatan yang melanggar kesusilaan, norma agama, dan pelecehan

seksual; atau

j. membawa binatang peliharaan, alat musik dan/atau benda/senjata tajam.

(2) Apabila larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlanggar dapat dikenakan sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 24. /

Pasal 6 Pasal 7 Bagian Kedua PER|LAKU Pasal 8 '^A(:^JalaJertl6_f£UHSls^2009_'^

(6)
(7)

Bagian Ketiga B E R T A M U

Pasal9

(1) Setiap penghuni dapat menerima tamu dengan ketentuan tidak bertentangan pada larangan dalam keputusan ini;

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. membawa tamu ke dalam kamar;

b. menerima tamu untuk menginap/bermalam; atau

c. penghuni yang berlawanan jenis tidak dibolehkan berdua-duaan di lingkungan asrama.

(3) Penghuni yang kedatangan orang tua dapat bertemu di kantor asrama setelah difasilitasi oleh pengelola asrama.

Bagian Keempat MENINGGALKAN ASRAMA

Pasal 10

(1) Setiap penghuni dapat meninggalkan kamar dan/atau asrama;

(2) Apabila penghuni menginggalkan kamar dan/atau asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memperhatikan dan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. kamar yang ditinggalkan wajib dikunci karena pengelola asrama tidak bertanggungjawab terhadap barang-barang dalam kamar;

b. kamar yang ditinggalkan dalam jangka waktu lebih dari 24 (dua puluh empat) jam, wajib memperoleh izin dari pembina asrama.

Pasal 11

(1) Setiap penghuni dapat puiang kampung pada had sabtu atau ahad, apabila tidak ada kegiatan akademik atau program pembinaan di asrama;

(2) Penghuni yang puiang kampung wajib membawa kartu kontrol untuk ditandatangani oleh orang tua dan dikembalikan kepada pembina asrama.

Pasal 12

(1) Setiap penghuni dapat mengikuti kegiatan yang diadakan oleh organisasi mahasiswa; (2) Apabila kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyebabkan untuk menginap.

Terlebih dahulu ada izin dan/atau atas rekomendasi Pembantu Dekan III dari fakultas tempat kuliah penghuni dimaksud.

Pasal 13

(1) status kepenghunian berakhir bagi setiap penghuni setelah dilakukan penyelesaian administrasi;

(2) Jangka waktu penyelesaian administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah 3 (tiga) had sebelum izin tinggal berakhir;

(3) Setiap penghuni yang berakhir status kepenghunian, dilarang tinggal atau menginap pada asrama.

Bagian Kelima

MENONTON TELEVISI ;

Pasal 14 I

(1) Setiap penghuni dapat menonton televisi, baik secara perorangan maupun bersama-sama dengan syarat-syarat yang ditentukan;

(8)
(9)

(2) Persyaratan untuk menonton televisi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. volume televisi berada pada sedang antara pukul 06.00-23.00 waktu Indonesia Tengah;

b. pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a, apabila penghuni menunaikan ibadah maka telivisi tidak boleh difungsikan.

BAB IV

PROGRAM PEMBINAAN Pasal 15

(1) Setiap penghuni dapat mengikuti program pembinaan yang diadakan dalam lingkungan asrarpa;

(2) Program- pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah akademik dan multibudaya yang bersifat rutin, insidentil, dan optimal.

Pasal 16

^(1) Penghuni yang tidak mengikuti program pembinaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat (1) melapor kepada pembina asrama;

(2) Apabila penghuni mengikuti kegiatan organisasi di luar asrama, terlebih dahulu memperoleh izin dari pembina kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BABV

FASILITAS ASRAMA Pasal 17

(1) Asrama mahasiswa dilengkapi fasilitas kamar dan fasilitas umum yang digunakan oleh penghuni;

(2) Fasilitas kamar sebagaimana dimaksud pad^ ayat (1) terdiri dari: a. kamar dilengkapi dengan kunci;

9 b. tempat tidur dilengkapi dengan kasur dan bantal;

c. lemari dilengkapi dengan kunci; dan

d. meja belajar dilengkapi dengan kunci dan kursi;

(3) Fasilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. televisi yang berada di ruang bersama;

b. bola lampur kamar; c. kamar mandi; d. dapur; dan e. kran air.

(4) Setiap penghuni dilarang menghilangkan atau merusak fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau ayat (3).

Pasal 18 (1) Setiap penghuni dilarang :

a. menduplikasikan kunci kamar;

b. memkindahkan atau mengeluarkan fasilitas kamar;

c. membawa alat elektronik kecuali walkman, hp, charge hp/beterai, laptop, rice cooker, dispenser sepanjang memperoleh izin dari pengelola;

(10)
(11)

d. menjemur pakaian selain pada tempat yang tersedia; e. mengadakan kegiatan memasak;

f. menempeikan dan/atau mencoret permukaan pintu masuk, dinding atau fasilitas lainnya.

(2) Apabila terjadi pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai huruf e, pengelola berwenang menyita barang-barang termaksud;

(3) Apabila pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, pengelola membebankan ganti kerugian kepada pelaku.

Pasal 19

(1) Setiap penghuni dapat membawa perlengkapan yang tidak terdapat dalam asrama, kecuali kompor minyak tanah;

(2) Setiap penghuni yang membawa perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terlebih dahulu melaporkan kepada pembina asrama;

(3) Setiap penghuni yang telah melapor kepada pembina asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan biaya tambahan listrik, sebagai berikut:

a. menggunakan alat masak (Rice cooker) atau dispenser dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp. 10.000,-(sepeluh ribu rupiah) perbulan/unit;

b. menggunakan laptop, komputer (PC), atau sterika dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp. 15.000,-(lima betas ribu rupiah) bulan/unit;

c. menggunakan tape recorder/DVD player dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp. 20.000,-(dua puluh ribu rupiah) bulan/unit.

(4) Pembayaran biaya tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan kepada pengelola asrama atau pembina asrama.

BAB VI GANTI KERUGIAN

Pasal 20

(1) Setiap penghuni yang menyebabkan hilang atau rusaknya fasilitas kamar dan/atau fasilitas umum dikenakan ganti kerugian;

(2) Ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. pintu kamar tinggal sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

b. pintu kamar mandi sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

c. kunci gedung, kamar tinggal, atau kamar mandi sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah);

d. kunci laci lemari, atau kunci laci meja sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); e. kasur sebesar Rp. 375.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah);

f. bantal sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah).

(3) Ganti kerugian terhadap hilangnya lemari pakaian, meja belajar, dan/atau tempat tidur ditetapkan berdasarkan nilal jual objek dimaksud;

(4) Ganti kerugian terhadap rusaknya lemari pakaian, meja belajar, dan/atau tempat tidur ditetapkan oleh pengelola asrama atau pembina asrama berdasarkan tingkat kerusakannya.

(12)
(13)

BAB VII

KEADAAN DARURAT Pasal 21

(1) Apabila penghuni mengalami keadaan darurat (force ma/eu/) dapat melakukan

tindakan-tindakan, sebagai berikut:

a. terjadi pemadaman listrik, dapat menggunakan lampu charge atau menghubungi petugas sarana dan prasarana agar genset dinyalakan;

b. terjadi kemacetan air dapat menghubungi petugas sarana dan prasarana untuk menanggulangi kemacetan air.

(2) Petugas sarana dan prasarana dapat bekerjasama dengan penghuni untuk menanggulangi keadaan darurat dimaksud.

BAB VIII

MASA KEPENGHUNIAN Pasal 22

(1) Setiap penghuni berakhir masa kepenghuniannya apabila : a. menginggal dunia;

b. meninggalkan asrama selama 1 (satu) minggu tanpa memberitahukan kepada pengelola asrama;

c. tidak terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Hasanuddin; d. telah berakhir masa kepenghuniannya;

e. mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai penghuni; atau f. melanggar tata tertib asrama mahasiswa Universitas Hasanuddin.

(2) Setiap penghuni yang berakhir masa kepenghuniannya dilarang tinggal atau menginap dalam asrama.

Pas^23

(1) Setiap penghuni dinyatakan bebas untuk keiuar dari asrama, apabila telah memperoleh surat bebas dari pengelola asrama;

(2) Untuk memperoleh surat bebas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap penghuni memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. telah melunasi pembayaran asrama selama 11 (sebelas ) bulan;

b. menyelesaikan kewajiban membayar ganti rugi jika ada kehilangan atau kerusakan fasilitas asrama;

c. menyerahkan kunci pintu kamar dengan fasilitas yang lengkap dan utuh.

(3) Apabila tidak ada penyelesaian syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan penyitaan terhadap barang-barang bergerak maupun barang-barang tidak bergerak milik penghuni oleh pengelola asrama.

BAB IX

SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 24

Setiap penghuni yang melanggar tata tertib dapat dikenakan'sanksi administratif, berupa : a. peringatan dan/atau nasihat dari pembina asrama;

b. apabila masih melakukan pelanggaran, diberikan surat peringatan pertama; ^A(^JataJeftl6_ramslsA009_'^

(14)
(15)

c. apabila tidak ditaati surat peringatan pertama karena melakukan pelanggaran diberikan surat peringatan yang kedua dan disertai pemanggilan orang tua atau walinya; dan

d. apabila tidak ditaati surat peringatan yang kedua, karena melakukan pelanggaran, penghuni diajukan kepada komisi disiplin Universitas Hasanuddin.

BABX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

(1) Pengelola asrama wajib memberikan 1 (satu) examplar tata tertib kepada setiap penghuni;

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar

pada tanggal, 3 Agustus 2009

( ^ R E K T O R ,

\ IDRUS A. PATURUSI l£

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dari hasil analisis uji one sample t-test pada trading volume activity saham diketahui bahwa terdapat ATVA yang berbeda secara signifikan, terjadi

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk moral siswa di era globalisasi dan secara khusus

Sebuah solusi untuk mewujudkan tujuan dunia pendidikan, dengan mengangkat kembali nilai-nilai kearifan budaya lokal untuk membangun siswa yang berkarakter dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

15 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis.. Setelah itu dilakukan pengolahan dengan proses editing, yaitu dengan meneliti kembali data-data yang didapat, apakah data

06/02 Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan korban ANUGRAH SATRIA WIBAWA sedang main air dan hujan-hujanan di luar rumah, kemudian terdakwa ADI

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.. §

ü Apabila tidak dilakukan eksepsi atas kompetensi namun tergugat tidak hadir pada persidangan berdasarkan alasan yang sah maka hakim dapat langsung menjatuhkan putusan