• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN KHUSUS UNTUK LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN (LS SMAP) Komile Akreditasi Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSYARATAN KHUSUS UNTUK LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN (LS SMAP) Komile Akreditasi Nasional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DPLS 28 Rev. 0

Komite Akreditasl N9sional

PERSYARATAN KHUSUS UNTUK

LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN

ANTI PENYUAPAN (LS SMAP)

Komile Akreditasi Nasional

National Accreditation Body of Indonesia

Tel. :+62 21 3927422

Fax. :+62 21 3927527

Email : sertifikasi@bsn.qo.id Website : http'Myww kao.or.id

(2)

'.i.1CAN

Komlte Akreditasi Nulonll

Part: DPLS 28 Revision: 0 Date: 24 Me; 2017

APPROVAL PAGE

Reviewed by

Quality Manager Komite Akreditasi Nasional

Approved by

:

Director for Ac editation of Certification Body

Komite Akreditasi Nasional

(3)

1

Persyaratan Khusus Untuk Lembaga Sertifikasi

Sistem Manajemen Anti Penyuapan (LS SMAP)

RUANG L1NGKUP

1.1. Dokumen ini menetapkan persyaratan dan aturan khusus yang harus dipenuhi oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (LS SMAP) yang menginginkan untuk diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam melakukan kegiatan Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), selain mengacu ke persyaratan SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

1.2. Skema akreditasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan tidak memiliki ruang lingkup untuk sektor tertentu.

1.3. Sistem Manajemen Anti Penyuapan dapat berdiri sendiri dan/atau terintegrasi dengan sistem manajemen yang lain (misal SNI ISO 9001, SNI ISO 14001, SNI ISO/lEe 27001 dan ISO 19600) dan standar manajemen (misal SNI ISO 26000 dan SNI ISO 31000) . 1.4. Sertifikasi SMAP merupakan kegiatan penilaian kesesuaian pihak ketiga. Lembaga yang

melaksanakan kegiatan ini selanjutnya disebut sebagai Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (LS SMAP).

2 ACUAN NORMATIF

- SNI ISO 17000:2009 Peni/aian kesesuaian - Kosakata dan prinsip umum

SNI ISO/lEe 17021-1:2015 Peni/aian kesesuaian - Persyaratan /embaga penye/enggara audit dan sertifikasi sistem manajemen

SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan - Persyaratan dengan

PanduanPenggunaan

- ISO/lEe TS 17021-9:2016 Conformity Assessment - Requirement for bodies providing audit and audit certification of management systems part 9 Competence requirements for auditing and certification anti-bribery management systems

3 ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi yang digunakan dalam dokumen ini merujuk pada: SNI ISO 17000:2009 Peni/aian kesesuaian - Kosakata dan prinsip umum

SNI ISO/IEe 17021-1:2015 Peni/aian kesesuaian - Persyaratan /embaga penye/enggara audit dan sertifikasi sistem manajemen

SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan - Persyaratan dengan

Panduan Penggunaan.

(4)

4 PRINSIP

4.1

Umum

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

4.2

Ketidakberpihakan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

4.3

Kompetensi

Kompetensi personel LS SMAP harus memiliki pemahaman SMAP dan juga memiliki kompetensi teknis yang disyaratkan dan regulasi terkait.

4.4 Tanggung jawab

4.4.1 Standar SMAP mensyaratkan organisasi harus memenuhi peraturan perundang­ undangan terkait anti penyuapan maupun peraturan lainnya. Konsistensi penerapan dan evaluasi pemenuhan peraturan perundangan merupakan tanggung jawab organisasi.

4.4.2 LS SMAP harus memverifikasi bahwa organisasi telah mengevaluasi pemenuhan terhadap peraturan perundangan terkait anti penyuapan.

4.4.3 LS SMAP harus memenuhi kewajiban untuk melaporkan/memberikan setiap informasi, jika dipersyaratkan oleh regulasi dan/atau diminta oleh otoritas/pihak yang berwenang, 4.5 Keterbukaan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

4.6

Kerahasiaan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

4.7 Cepat tanggap terhadap keluhan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 4.8 Pendekatan berbasis risiko

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 5 PERSYARATAN UMUM

5.1 Kontrak dan tanggung jawab hukum

LS SMAP dan klien harus memiliki perjanjian untuk mematuhi semua regulasi pemerintah yang berlaku sesuai dengan lingkup sertifikasi yang diajukan.

5.2 Manajemen ketidakberpihakan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

(5)

5.3 Pertanggunggugatan dan keuangan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 6 PERSYARATAN STRUKTUR

LS SMAP sebaiknya memiliki fungsi kepatuhan terkait anti penyuapan. 7 PERSYARATAN SUMBER DAYA

7.1 Kompetensi personel

7.1.1. L5 SMAP harus menetapkan kriteria kompetensi personel untuk seluruh fungsi sertifikasi mengacu kepada SNI ISO/lEe 17021-1:2015 Annex A dan ISO/lEe TS 17021-9:2016 klausul4.

7.1.2. LS SMAP harus memiliki proses untuk memastikan personel untuk seluruh fungsi sertifikasi memiliki kompetensi yang relevan berdasarkan lingkup yang dioperasikan, serta memahami teknik audit dan sistem manajemen anti penyuapan.

7.1.3. LS SMAP mensyaratkan personel untuk mematuhi kebijakan anti penyuapan dan mempunyai hak mendisiplinkan personel ketika ada ketidakpatuhan

7.2 Personel yang terlibat dalam sertifikasi

7.2.1. LS SMAP harus menetapkan kriteria kompetensi personel yang terlibat dalam sertifikasi seperti pengkaji permohonan, tim audit, pengkaji laporan audit dan pengambil keputusan mengacu kepada SNI ISO/lEe 17021-1:2015 Annex A dan ISO/lEe TS 17021-9:2016 klausul 5 dan 6.

7.2.2. Tim audit yang terlibat untuk melakukan sertifikasi dapat terdiri dari Ketua dan anggota yang merupakan auditor atau tenaga ahli sesuai dengan lingkup dan kompleksitasnya. Komposisi tim mencakup personel yang memiliki latar belakang kompetensi audit di bidang hukum dan keuangan

7.3 Penggunaan auditor eksternal dan tenaga ahli eksternal individual Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

7.4 Rekaman personel

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 7.5 Alih Daya

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 8 Persyaratan informasi

8.1. Informasi publik

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. L5 SMAP, perlu mempertimbangkan pemenuhan regulasi tentang Keterbukaan Informasi Publik.

(6)

8.2. Dokumen sertifikasi

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 8.3. Direktori klien tersertifikasi

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 8.4. Acuan sertifikasi dan penggunaan tanda

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 8.5. Kerahasiaan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

9 PERSYARATAN PROSES

9.1 Kegiatan Pra Sertifikasi

9.1.1 Penetapan waktu audit SMAP dilakukan berdasarkan IAF MD 5 Determination ofAudit 77me of Quality and Enviromental Management Systems. (menggunakan EMS untuk kategori low risk)

9.1.2 Penerapan SMAP tidak menerapkan sertifikasi multi lokasi.

9.1.3 Pelaksanaan audit terintegrasi SMAP dilakukan berdasarkan IAF MD 11 The Applicaton ofISO/lEe 17021 for Audit ofIntegrated Management Systems

9.2 Perencanaan Audit

9.2.1 LS SMAP menggunakan dokumen standar SNI/ISO 37001:2016 dan peraturan perundangan terkait anti penyuapan (lihat lampiran 2) dalam melaksanakan kegiatan sertifikasi.

9.3 Audit sertifikasi awal

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 9.4 Pelaksanaan audit

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 9.5 Keputusan sertifikasi

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

9.6 Pemeliharaan sertifikasi

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015.

9.7 Banding

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 9.8 Keluhan

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNl ISO/lEe 17021-1:2015.

(7)

9.9 Rekaman klien

Tidak ada persyaratan tambahan dari SNI ISO/lEe 17021-1:2015. 10 PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN

Manajemen LS SMAP mempunyai komitmen terhadap anti penyuapan di dalam melakukan jasa sertifikasi serta melakukan pengendalian risiko penyuapan.

Dalam pelaksanaan audit internal dan kaji ulang manajemen harus mencakup tentang penerapan pengendalian anti penyuapan.

11. PENYAKSIAN ASESMEN (WITNESSING)

Untuk memperoleh akreditasi awal, tidak diwajibkan ada penyaksian asesmen

(witness)

terhadap unjuk kerja auditor LS SMAP. Penyaksian asesmen dapat dilakukan pada klien pertama setelah diberikan akreditasi awal.

(8)

Lampiran 1 (Normatif)

Persyaratan kompetensi personel LS SMAP

Tabel A.l memberikan gambaran tentang pengetahuan yang diperlukan untuk audit dan sertifikasi SMAP namun bersifat informatif karena hanya mengidentifikasi bidang pengetahuan untuk fungsi-fungsi sertifikasi tertentu. Persyaratan kompetensi untuk setiap fungsi dinyatakan dalam Klausul 4, 5 dan 6 dan Tabel A.l memberikan referensi untuk persyaratan spesifik.

"fik " M Tabel A.l- Pengetahuan untuk aud"It dan sertl I aSI S AP

Fungsi Sertifikasi Pengetahuan Tim Audit permohonan untuk Meninjau laporan Melakukan tinjauan

audit dan membuat

menentukan keputusan sertifikasi

kompetensi tim audit yang diperlukan, memilih anggota tim

audit, dan menentukan waktu audit 6.1 5.1 6.1 Umum:

memahami persyaratan SNI ISO 37001 dan hubungan antara persyaratan, serta pengetahuan SMAP yang dijelaskan dalam 5.2 samoai 5.8 Konsep Penyuapan: 6.2 6.2 5.2 -pengetahuan tentang konsep penyuapan -Pengetahuan tentang risiko penyuapan -Pengetahuan tentang skenario penyuapan - pengetahuan tentang

titik rawan penyuapan - pengetahuan tentang

kontrol yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan menanggapi penyuapan dan konsekuensi dari kontrol ya ng tida k memadai atau hila no.

Konteks organisasi 6.3 6.3 5.3

Hukum, regulasi dan N/ A N/ A 5.4

persyaratan Lainnya

Penilaian risiko N/A N/A 5.5

penyuapan dan uji kelayakan

Risiko penyuapan N/ A N/A 5.6

(9)

Pengetahuan Fungsi Sertifikasi Melakukan tinjauan

permohonan untuk menentukan kompetensi tim audit

yang diperlukan, memilih anggota tim

audit, dan menentukan waktu

audit

Meninjau laporan audit dan membuat keputusan sertifikasi

Tim Audit

Pengendalian Anti­ penyuapan

N/A N/A 5.7

Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP)

N/A N/A 5.8

(10)

Lampiran 2 (Informatif)

Regulasi dan standar acuan lainnya

No Peraturan terkait Keteranqan

1 Undang-Undang No.3 Tahun 1971

Pemberantasan l1ndak Pidana Korupsi 2 Undang-Undang No. 28 Tahun

1999

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan N~tisme

3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999

Pemberantasan l1ndak Pidana Korupsi

4

PP No 71 Tahun 2000 Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan l1ndak Pidana Korupsi

5 Undang-Undang No.20 Tahun 2001

Perubahan Atas Undang-Undnag Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan l1ndak Pidana Korupsi

6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2002

l1ndak Pidana Pencucian Uang 7 Undang-Undang No. 30 Tahun

2002

Komisi Pemberantasan l1ndak Pidana Korupsi 8 Peraturan Mahkamah Agung No.

13 Tahun 2016

Tata cara Penanganan Perkara l1ndak Pidana oleh Koorporasi

9 Undang-Undang NO.8 Tahun

1981

Hukum Acara Pidana

Gambar

Tabel  A.l  memberikan  gambaran  tentang  pengetahuan  yang  diperlukan  untuk  audit  dan  sertifikasi  SMAP  namun  bersifat  informatif  karena  hanya  mengidentifikasi  bidang  pengetahuan  untuk  fungsi-fungsi  sertifikasi  tertentu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengevaluasi kesesuaian lahan tanaman jambu biji merah di Kecamatan Panyingkiran agar diketahui

Mengkaji materi melalui ceramah dan tanya jawab serta pemberia n contoh Menye lesaika n latihan soal Ceramah Tanya Jawab Latihan Diskusi Media: LCd Penugas an (tes

Pada lot benih buncis dan kacang panjang dengan viabilitas tinggi, dari 5 substrat yang diuji hanya dua substrat saja yang dapat digunakan sebagai pengganti kertas merang,

Aplikasi dengan menghembuskan abu terbang kayu pada dosis 40 kg/ha efektif mengurangi populasi WBPC dalam 2 hari setelah aplikasi dengan rerata populasi sebanyak 0,5

(2) Departemen dan Instansi Daerah Swatantra dan badan-badan diluar Departemen dan Instansi tersebut, yang telah mempunyai pakaian seragam dan tanda pengenal,

Berbeda dengan penelitian terdahulu dimana penderita HIV tersebut memberi tahu keluarga, namun keluarga memberi batasan kepada penderita HIV tersebut untuk tidak memberi

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Bagi pihak Pemerintah Daerah penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam mengambil tindakan yang berkaitan dengan upaya mengenai pelestarian cagar budaya