• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS PROGRAM

3.1 Gambaran Umum

3.1.1 Struktur Organisasi Transjakarta

Setiap perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang sesuai agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.Hal ini penting mengingat organisasi mencakup pembagian kerja, wewenang, serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Salah satu factor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan adalah struktur organisasi dan batasan-batasan tanggung jawab semua pihak dalam perusahaan.

Dalam membentuk dan menetapkan suatu struktur organisasi, perlu diperhatikan bahwa organisasi harus mempunyai tujuan dan merupakan alat bagi pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya.Pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pimpinan harus jelas, tegas, dan berjalan menurut garis yang telah ditentukan dan dapat dipahami oleh setiap personil yang berada dalam organisasi tersebut.Untuk memilih personil yang berada dalam organisasi tersebut, perlu dilakukan seleksi sesuai dengan keahliannya.

(2)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.2 Profil BLU Transjakarta

Visi Busway Transjakarta adalah sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan public yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional.

(3)

Misi Busway Transjakarta adalah:

1. Melaksanakan reformasi sistem angkutan umum – busway dan budaya penggunaan angkutan umum.

2. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi, berkeadilan, dan berkesinambungan di DKI Jakarta.

3. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap permasalahan di sector angkutan umum.

4. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan sistem transportasi terintegrasi.

5. Mempercepat implementasi sistem jaringan busway di Jakarta sesuai aspek kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut, dan kemudahan pelaksanaan.

6. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan.

7. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas dan transparansi.

3.1.3 Gambaran Bus Kota Transjakarta

Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka perlu dibangun suatu sistem angkutan umum yang dapat mengakomodasi pengguna dari segala golongan.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM)

(4)

yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007.Mengacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus Rapid Transit/BRT).

Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP(Sumber: INSTRAN). Transjakarta Busway diubah menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway.

Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota).Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata 60.000 orang per hari.Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang per hari.Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang

(5)

mencapai 180.000 penumpang.Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh koridornya.

Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis.Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru.Lalu, mulai 1 Februari 2004, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersil.

Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah:

ƒ Koridor 1: bus Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning. ƒ Koridor 2: bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu. ƒ Koridor 3: bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu.

ƒ Koridor 4: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. ƒ Koridor 5: bus gandeng HuangHai (JMT), bus gandeng Komodo (LRN) berwarna

abu-abu.

ƒ Koridor 6: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. ƒ Koridor 7: bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Hino (LRN) berwarna abu-abu. ƒ Koridor 8: bus Hino (LRN) bus Hino (PP) berwarna abu-abu.

(6)

Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior.Bahan bakar yang digunakan di koridor 1 adalah bio solar.Untuk Koridor 2 - 8 berbahan bakar gas.

Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4 - 8 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri. Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 - 8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa

(7)

radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain.

Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1 - 3), 1 pintu darurat (koridor 4 - 8) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang.

Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum.

Sampai saat ini sudah ada 11 koridor yang dilalui Busway Transjakarta(Wibo, 2010):

1. Koridor 1 (Blok M – Kota)

Koridor 1 melayani rute dari Terminal Blok M sampai depan Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah: Sultan Hasanuddin, Trunojoyo, Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Majapahit, Gajah Mada/Hayam Wuruk, Pintu Besar Selatan, lalu berputar di depan Stasiun Kota untuk kembali ke Blok M.

(8)

2. Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni)

Koridor 2 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 dari Pulogadung ke Harmoni adalah: Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Kramat Bunder, Senen Raya, Kwini 2, Abdul Rahman Saleh, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Perwira, Lapangan Banteng Barat, Kathedral, Veteran, lalu berputar di halte Harmoni. Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Harmoni ke Pulogadung, jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah: Majapahit, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Ridwan Rais, Prapatan Tugu Tani-Kwitang, Kramat Bunder, Suprapto, Perintis Kemerdekaan, masuk ke Terminal Pulogadung.

3. Koridor 3 (Kalideres – Pasar Baru)

Koridor 3 melayani rute dari Terminal Kalideres sampai halte Pasar Baru. Jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah: Daan Mogot, Kyai Tapa, Hasyim Ashari, Hayam Wuruk/Gajah Mada, Juanda/Veteran, Pos, lalu berbelok memutari Kantor Pos Pusat melewati Lapangan Banteng Utara untuk kembali ke Kalideres.

4. Koridor 4 (Pulogadung – Dukuh Atas)

Koridor 4 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah: Raya Bekasi, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark untuk kembali ke Pulogadung. Mulai dari pukul 13:00 sampai

(9)

akhir operasi transjakarta pukul 22:00, rute koridor 4 akan dialihkan lewat halte Bermis. Rute Pulogadung-Dukuh Atas setelah dialihkan yaitu dari Terminal Pulogadung akan lewat jalur koridor 2, berhenti di halte Bermis, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih dan masuk ke jalur koridor 4 di halte Velodrome. Untuk arah sebaliknya, setelah halte Sunan Giri, koridor 4 akan keluar jalur, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih. Berhenti di halte Bermis dan masuk ke terminal melalui jalur koridor 2.

5. Koridor 5 (Ancol – Kampung Melayu)

Koridor 5 melayani rute dari halte di dalam komplek Ancol sampai ke Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah: Gunung Sahari, Pasar Senen, Kramat Raya, Salemba, Matraman Raya, Jatinegara Timur, berputar di Kampung Melayu ke arah Jatinegara Barat dan seterusnya untuk kembali ke Ancol.

6. Koridor 6 (Ragunan – Dukuh Atas)

Koridor 6 melayani rute dari halte di depan Kebun Binatang Ragunan sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah: RM Harsono, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, Rangkayo Rasuna Said, Latuharhari, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark ke Galunggung, Sultan Agung, dan berbelok ke Rangkayo Rasuna Said untuk kembali ke Ragunan.

(10)

7. Koridor 7 (Kampung Rambutan – Kampung Melayu)

Koridor 7 melayani rute dari Terminal Kampung Rambutan sampai terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah: TB Simatupang, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Otto Iskandardinata, lalu berputar di Kampung Melayu untuk kembali ke Kampung Rambutan.

8. Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni)

Koridor 8 melayani rute dari Terminal Lebak Bulus sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 8 adalah: Pasar Jumat, Raya Ciputat, TB Simatupang, Metro Pondok Indah, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arif, Soepono, Panjang Raya, Daan Mogot, S Parman, Tomang Raya, Kyai Caringin, Balikpapan, Suryopranoto, berbelok ke Harmoni, lalu berputar di jalan Juanda/Veteran sebelum halte Pecenongan dan kembali ke Lebak Bulus. Koridor 8 dibagi dua rute setiap hari, yaitu Lebak Bulus-Harmoni (lewat Roxy) dan Harmoni-Grogol 2.

9. Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit)

Koridor 9 melayani rute dari Terminal Pinang Ranti sampai halte Pluit. Jalan-jalan yang dilalui koridor 9 adalah: Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Satria/Makaliwe, Jelambar, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit Putra/Pluit Putri, lalu memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Pinang Ranti. Koridor 9 dibagi

(11)

dua rute setiap hari yaitu Pinang Ranti-Pluit (lewat Tol Jagorawi) dan PGC-Grogol 2.

10. Koridor 10 (Tanjung Priok – PGC)

Koridor 10 melayani rute dari Terminal Tanjung Priok sampai halte PGC. Jalan-jalan yang dilalui koridor 10 adalah: Stasiun Tanjung Priok, Enggano, Yos Sudarso, Ahmad Yani, DI Panjaitan, Sutoyo, masuk ke halte PGC dan keluar di pintu Dewi Sartika untuk kembali ke arah Tanjung Priok.

Selain koridor-koridor yang telah beroperasi, BLU Transjakarta juga merencanakan pembangunan koridor baru yang melayani rute:

1. Koridor 11 (Kampung Melayu – Pulo Gebang)

Rute ini adalah Kampung Melayu ke Pulo Gebang.Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan G.Rachmat, Soegiono, Soekanto.

2. Koridor 12 (Pluit – Tanjung Priok)

Rute ini adalah Pluit ke Tanjung Priok.Jalan-jalan yang dilewati adalah Pelabuhan, Kota, Mangga 2, Gunung Sahari, Danau Sunter Selatan.

3. Koridor 13 (Blok M – Pondok Kelapa)

Rute ini adalah Blok M ke Pondok Kelapa.Jalan-jalan yang dilewati adalah Kebayoran, Pancoran, Tebet, Haryono, Kalimalang.

4. Koridor 14 (Manggarai – UI)

Rute ini adalah Manggarai ke UI.Jalan-jalan yang dilewati adalah Supomo, Pasar Minggu, Simatupang, Lenteng Agung.

(12)

5. Koridor 15 (Ciledug – Blok M)

Rute ini adalah Ciledug ke Blok M. Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan Hos Cokroaminato, Ciledug.

(13)

Gambaran Umum Koridor Blok M – Kota

Koridor Blok – Kota secara resmi dioperasikan pada tanggal 15 januari 2004 dan tarif secara penuh diberlakukan efektif mulai tanggal 1 Februari 2004. Spesifikasi teknis dan operasional koridor dan armada bus adalah sebagai berikut(Murdiono, 2006):

Spesifikasi:

• Panjang Koridor :12,9 km

• Jumlah Halte :20 halte

• Jarak rata-rata antara halte :650 meter Jam Kedatangan / Keberangkatan Bus:

• Jam Sibuk :1,5 menit

• Jam Biasa :2-3 menit

• Jam Pelayanan :05.00 – 22.00 WIB

Pelayanan Operasional:

• Waktu tempuh rata-rata :45 menit

• Kecepatan maksimum :50 km/jam

Armada Bus:

• Jumlah armada bus :40 Bus

(14)
(15)

3.2 Metoda Pengumpulan Data Data Primer

Berdasarkan hasil dari dokumentasi yang dilakukan perusahaan dari halte awal keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir dan sebaliknya, didapatlah data berikut:

Tabel 3.1 Data Koridor Blok M – Kota

No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah 

Penumpang Frekuensi Kapasitas  Jalur 1 Blok M Masjid Agung 279 78 1066 2 Masjid Agung Bundaran Senayan 168 40 1266 3 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 155 54 1411 4 Gelora Bung Karno Polda Metro 74 7 1475 5 Polda Metro Bendungan Hilir 128 13 1691 6 Bendungan Hilir Karet 59 11 1851 7 Karet Setiabudi 68 15 1987 8 Setiabudi Dukuh Atas 172 35 2123 9 Dukuh Atas Tosari 75 9 2451 10 Tosari Bundaran H.I 131 30 2403 11 Bundaran H.I Sarinah 69 10 2329 12 Sarinah Bank Indonesia 65 8 2187 13 Bank Indonesia Monas 74 14 2115 14 Monas Harmoni 125 11 2019 15 Harmoni Sawah Besar 115 50 1987 16 Sawah Besar Mangga Besar 115 28 1547 17 Mangga Besar Olimo 57 17 1282 18 Olimo Glodok 75 10 1194 19 Glodok Stasiun Kota Jakarta 108 25 834 95,7  40  Bus/Jam 3400 Orang  /Jam

(16)

Tabel 3.2 Data Koridor Kota – Blok M

(Waktu dan kemacetan dihitung dalam hitungan detik dan dokumentasi dilakukan pada waktu peak hour pagi (07.00-09.00) pada hari senin). Berdasarkan data tersebut, diketahui waktu tempuh rata-rata = 41.8815 dan waktu keberangkatan antar Bus (Headway)untuk rute Blok M – Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one

way) dan untuk masalah waktu keberangkatan antar Bus (Headway) masih layak

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.

No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah 

Penumpang Frekuensi Kapasitas  Jalur 1 Stasiun Kota Jakarta Glodok 101 24 1340 2 Glodok Olimo 72 8 1596 3 Olimo Mangga Besar 58 9 1931 4 Mangga Besar Sawah Besar 123 12 2187 5 Sawah Besar Harmoni 132 49 2679 6 Harmoni Monas 113 19 3152 7 Monas Bank Indonesia 74 10 3103 8 Bank Indonesia Sarinah 52 10 3054 9 Sarinah Bundaran H.I 65 8 2995 10 Bundaran H.I Tosari 123 32 2857 11 Tosari Dukuh Atas 70 10 2719 12 Dukuh Atas Setiabudi 176 31 2935 13 Setiabudi Karet 66 15 2561 14 Karet Bendungan Hilir 57 10 2354 15 Bendungan Hilir Polda Metro 122 20 1970 16 Polda Metro Gelora Bung karno 72 13 1596 17 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 151 57 1370 18 Bundaran Senayan Masjid Agung 168 38 1153 19 Masjid Agung Blok M 276 79 936 96,6 41  Bus/Jam 3485 Orang  /Jam

(17)

3.3 Permasalahan yang Dihadapi

Pada kondisi sekarang ini dimana waktu serba cepat, penjadwalan haruslah dibuat dengan teliti.Semakin efektif suatu penjadwalan, semakin efisien orang tersebut beraktifitas, Sehingga dengan adanya jadwal yang optimal, tentu dapat membantu meningkatkan produktifitas.

Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, penulis membuat suatu program optimalisasi penjadwalan yang dapat membantu masyarakat untuk membuat jadwal yang efektif dan efisien.

3.4 Penyelesaian Masalah

Program yang akan dibuat oleh penulis adalah suatu sistem penjadwalan yang dibuat dengan memasukkan input dari admin sebagai database, dan user memasukkan input untuk melihat jadwal. Program ini dibuat dengan mengaplikasikan metoda

Harmony Searchdan program ini dibuat secara user friendly.

3.5 Analisis dan Perhitungan Waktu Tempuh dengan metoda Harmony Search

Pada penjadwalan Busway Transjakarta, terdapat aspek – aspek yang mempengaruhi penjadwalan tersebut.Untuk menganalisis aspek – aspek tersebutlah dipakai metoda Harmony Search.Adapun aspek – aspek yang dimaksud, yaitu:

1. Waktu tempuh bus.

2. Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang. 3. Waktu keberangkatan antar armada (Headway).

(18)

4. Waktu kemacetan

Dengan menganalisis aspek – aspek berikut, maka perhitungan pada Blok M – Kota:

f(x) =∑ 1 ∑ ∑ ∑

Keterangan:

1. f(x) adalah waktu tempuh (detik).

2. ∑ 1 adalah bus yang sedang beroperasi.

3. STDN adalah banyaknya halte dari awal sampai halte yang diminta.

4. L/V adalah waktu tempuh bus berdasarkan perhitungan jarak dibagi kecepatan bus (detik).

5. B/A adalah waktu menaikkan dan menurunkan penumpang (boarding/arriving) (detik).

6. Headway adalah waktu keberangkatan antar armada. Waktu headway didapat berdasarkan perhitungan(Perdana, 2008):

H = ts + ta + ∆t + tr + tb ts= waktu berhenti

ta = waktu akselerasi

∆ waktu tambahan untuk

safety

tr = waktu tambahan akibat

perbedaan reaksi

(19)

7. Traffic adalah waktu kemacetan (detik).

Maka, dari data diatas apabila dimasukkan ke dalam rumus, hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Perhitungan Koridor Blok M – Kota

No Asal Halte Tujuan Halte Waktu

Tempuh

1 Blok M Masjid Agung 512

2 Masjid Agung Bundaran Senayan 363 3 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 364 4 Gelora Bung Karno Polda Metro 236 5 Polda Metro Bendungan Hilir 296

6 Bendungan Hilir Karet 225

7 Karet Setiabudi 238

8 Setiabudi Dukuh Atas 362

9 Dukuh Atas Tosari 239

10 Tosari Bundaran H.I 316

11 Bundaran H.I Sarinah 234

12 Sarinah Bank Indonesia 228

13 Bank Indonesia Monas 243

14 Monas Harmoni 291

15 Harmoni Sawah Besar 320

16 Sawah Besar Mangga Besar 298

17 Mangga Besar Olimo 229

18 Olimo Glodok 240

(20)

Tabel 3.4 Perhitungan Koridor Kota – Blok M

3.6 Perancangan Program Aplikasi

Pada tahap perancangan program aplikasi ini, akan dibuat rancangan layar dan rancangan proses dari program aplikasi yang akan dibuat. Untuk aplikasi ini digunakan web program PHP dan untuk aplikasi databasenya digunakan MySQL.

No Asal Halte Tujuan Halte Waktu

Tempuh

1 Stasiun Kota Jakarta Glodok

280

2 Glodok Olimo 235

3 Olimo Mangga Besar 222

4 Mangga Besar Sawah Besar 290

5 Sawah Besar Harmoni 336

6 Harmoni Monas 287

7 Monas Bank Indonesia 239

8 Bank Indonesia Sarinah 217

9 Sarinah Bundaran H.I 228

10 Bundaran H.I Tosari 310

11 Tosari Dukuh Atas 235

12 Dukuh Atas Setiabudi 362

13 Setiabudi Karet 236

14 Karet Bendungan Hilir 222

15 Bendungan Hilir Polda Metro 297 16 Polda Metro Gelora Bung karno 240 17 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 363

18 Bundaran Senayan Masjid Agung 361

(21)

3.6.1 Flowchart Program Aplikasi

Gambar 3.4Flowchart Program Aplikasi

Program dimulai dengan modul autentikasi user, dengan mengautentikasi user, maka memberi batas akses user tersebut.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Modul Autentikasi User

Masukkan data username dan password (input dari user)

Cek apakah ada username dan password yang sama di tabel: member pada database Jika ada

Kembalikan statusnya, sebagai user, staff, atau administrator. Jika tidak ada

(22)

Tampilkan pesan username dan kata sandi salah.

Modul Main Menu

Tampilkan halaman main menu.

Modul Jadwal Bus

Ambil data bus dari tabel: jadwal dari database Selama data masih ada, ulangi

Tampilkan nomor urut, nama bus dan waktu keberangkatan

Tampilkan kolom control sebagai link untuk inputan pada modul menu penjadwalan.

Modul Menu Penjadwalan

Terima data inputan user bus mana yang dilihat

Ambil data dari tabel: detailjadwal sesuai bus yang diinput. Selama data masih ada, ulangi

Tampilkan halte asal, halte tujuan, waktu keberangkatan normal dan waktu tiba normal.

Tambahkan waktu tempuh bus dan kemacetan pada setiap shelter.

Tampilkan waktu hasil penjumlahan sebagai waktu keberangkatan macet dan waktu tiba macet.

(23)

Terima inputan atau update dari admin data username, password, dan role Simpan pada database tabel: member

Modul Update Data Bus

Ambil data bus dari tabel: halte dari database Tampilkan kolom control sebagai link

Terima id_halte sebagai inputan

Ambil data id_halte, id_bus, halte_b, halte_s, waktu, macet dengan syarat id_halte sebagai inputan

Tampilkan data dalam form yang bisa diubah Terima data baru

Masukkan data ke dalam tabel: halte dalam database

3.6.2 Use Case Diagram

(24)

3.6.3 Sequence Diagram

Gambar 3.6Sequence Diagram Modul Jadwal Bus

(25)
(26)

3.7 Rancangan Layar

Sistem yang dirancang pada program ini adalah sistem berbasis web, berikut ini adalah rancangan layar yang akan digunakan pada skripsi ini.

3.7.1 Layar Utama

Gambar 3.10 Rancangan Layar Utama

Layar utama berupa halaman yang terdiri dari banner yang berisikan header; navigasi yang berisikan hyperlink untuk membuka link ke halaman lain pada sistem ini; Jadwal busway yang berisikan jadwal keberangkatan busway. Dan ada fitur control add new, detail dan delete untuk mengubah jadwal.

3.7.2 Layar Update Jadwal

(27)

Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data bus dan data waktu keberangkatan yang akan dijadikan database penjadwalan. Yang selanjutnya data tersebut akan digunakan pada halaman detail jadwal.

3.7.3 Layar Detail Jadwal

Gambar 3.12 Rancangan Layar Detail Jadwal

Layar ini menunjukkan data jadwal optimasi yang sudah diolah berdasarkan database dan data inputan dari staff atau admin, sehingga data tersebut semakin mendekati kenyataan.

3.7.4 Layar Data Bus

(28)

Layar ini menunjukkan data – data bus pada koridor Blok M – Kota, termasuk kapasitas bus. Dan pada layar ini terdapat fitur add new, detail, dan delete untuk menyesuaikan dengan data yang terjadi di lapangan.

3.7.5 Layar Add Bus

Gambar 3.14 Rancangan Layar Add Bus

Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data nama bus yang akan beroperasi dan jumlah kapasitas kursi bus tersebut. Sehingga sistem armada tiap – tiap bus menjadi lebih efektif dan efisien.

3.7.6 Layar Update Bus

(29)

Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta jumlah kapasitas pada bus tersebut. Data ini dipakai untuk mengetahui kapasitas bus – bus tersebut.

3.7.7 Layar Halte

Gambar 3.16 Rancangan Layar Halte

Layar ini menunjukkan Data tiap – tiap halted dan pada halaman ini diberikan fitur add new, detail dan delete. Fitur ini pada kelanjutannya akan digunakan untuk terus meng-update data yang dicocokkan dengan lapangan.

3.7.8 Layar Add Halte

(30)

Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta inputan busway yang dipakai, halte keberangkatan, halte tujuan, waktu tempuh bus, dan waktu kemacetan sebagai database. Data ini pada kelanjutannya akan diteruskan kepada layar detail jadwal untuk diproses menjadi jadwal optimal halte tersebut.

3.7.9 Layar Update Halte

Gambar 3.18 Rancangan Layar Update Halte

Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah data suatu halte, dikarenakan perubahan waktu yang selalu berubah pada tiap waktu, sehingga data yang diperolah semakin mendekati kenyataan.

(31)

Layar ini menunjukkan data member dan akses member pada sistem ini. Halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan pada halaman ini disertai fitur Add new, detail dan delete untuk mengatur member sistem ini.

3.7.11 Layar Add Member

Gambar 3.20 Rancangan Layar Add Member

Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambah member sistem ini. Pada layar ini, administrator juga dapat memberi hak akses kepada member tersebut, apakah member tersebut dapat mengakses keseluruhan atau sebagian sistem ini.

3.7.12 Layar Update Member

(32)

Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah hak akses seorang member, dan halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator.

3.7.13 Layar Kritik dan Saran

Gambar 3.22 Rancangan Layar Kritik dan Saran

Layar ini menunjukkan hasil data kritik dan saran yang berasal dari inputan user yang tersimpan pada database.Semua orang dapat mengakses layar ini, dan layar ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan Busway Transjakarta berkat kritik dan saran user.

3.7.14 Layar Update Kritik dan Saran

(33)

Layar ini menunjukkan data form inputan untuk dijadikan database kritik dan saran. Layar ini pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar kritik dan saran untuk dilihat semua orang.

3.7.15 Layar Tentang Kami

Gambar 3.24 Rancangan Layar Tentang Kami

Layar ini menunjukkan data profil Transjakarta yang berasal dari database yang sudah diinput oleh admin.Pada layar ini terdapat keterangan Transjakarta, profil Transjakarta, Sejarah Transjakarta dan visi misi Transjakarta.

3.7.16 Layar Update Tentang Kami

(34)

Layar ini menunjukkan data form inputan pada administrator untuk mengubah data profil Transjakarta. Pada layar ini, data sebelumnya juga dipanggil kepada layar ini, sehingga administrator cukup meng-update datanya tanpa perlu menginput data dari awal lagi.

3.7.17 Layar Hubungi Kami

Gambar 3.26 Rancangan Layar Hubungi Kami

Layar ini menunjukkan data – data yang bisa dihubungi jika ada yang diperlukan. Pada layar ini, dapat menambah data contact tersebut.

3.7.18 Layar Add Hubungi Kami

(35)

Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambahkan data yang bisa dihubungi ke database. Database tersebut pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar hubungi kami sebagai database layar tersebut.

3.7.19 Layar Login

Gambar 3.28 Rancangan Layar Login

Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta id username dan password, lalu data tersebut akan dicek dengan database tabel: member. Jika salah menginput id atau password, maka akan kembali ke layar ini.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Peta Jalur Busway
Gambar 3.3Rute Koridor Kota – Blok M
Tabel 3.1 Data Koridor Blok M – Kota
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis tersebut maka ditetapkan program rancangan awal rencana kerja yang meliputi Program Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Dari itu, setiap perilaku mengada-ada dalam syari’at agama yang sudah sempurna dengan maksud untuk mencari kebaikan yang lebih adalah sesat dan justru mengurangi

Prarancangan Pabrik Dibutyl Pthtalate dari Phthalic Anhydride dan Butanol proses Esterifikasi Kapasitas 10.000 ton/tahun.. Puput Eka S D500

Pengujian pemadatan dilakukan dengan membuat pemodelan di Desa Cirawa Mekar Kabupaten Bandung dengan mengambil tanah di Cibitung, jumlah sampel sebanyak 18 titik dengan

Dengan demikian, pemikiran ini dituangkan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kepuasan pada Word of Mouth: Kurikulum sebagai Stimulus (Studi Kasus: Jurusan

Dalam penelitian ini perangkat perkuliahan yang dikembangkan yaitu Silabus, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Kontrak Perkuliahan, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, Tes UTS dan UAS

Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan

[r]