PEMBEKALAN PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SAMARINDA, 6 JULI 2017
WISNU SARDJONO SOENARSO
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
- Presiden
membentuk
Kementerian
- Presiden dapat
mengubah/
- Presiden
membentuk
Kementerian
- Presiden dapat
mengubah/
PERPRES
Organisasi
Kementerian
Negara
1) Presiden dibantu oleh
menteri-menteri
negara.
2) Menteri-menteri itu
diangkat dan
diberhentikan oleh
Pasal 17 UUD 1945
K
E
P
P
R
E
S
P
E
M
B
E
N
T
U
K
A
N
K
A
B
IN
E
T
UU 39/2008
DASAR PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN
NEGARA
mengubah/
membubarkan
kementerian
- Pengubahan
akibat pemisahan
atau
penggabungan
dan pembubaran
dg pertimbangan/
persetujuan DPR
- Pembubaran
(paling banyak 34 Kementerian)mengubah/
membubarkan
kementerian
- Pengubahan
akibat pemisahan
atau
penggabungan
dan pembubaran
dg pertimbangan/
persetujuan DPR
- Pembubaran
(paling banyak 34 Kementerian)PERPRES
Masing-masing
Kementerian
diberhentikan oleh
Presiden.
3) Setiap menteri
membidangi urusan
tertentu dalam
pemerintahan.
4) Pembentukan,
pengubahan, dan
pembubaran
kementerian negara
diatur dalam
undang-undang.
K
E
P
P
R
E
S
P
E
M
B
E
N
T
U
K
A
N
K
A
B
IN
E
T
•urusan luar negeri, dalam negeri, pertahanan
Urusan pemerintahan yang
nomenklaturnya
Kementeriannya secara
tegas disebutkan dalam UUD
Tahun 1945
Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
Urusan tertentu dalam pemerintahan terdiri atas:
BIDANG TUGAS KEMENTERIAN (UU 39/2008)
•urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, soaial, tenaga kerja, industri, perdagangan, pertambangan, energi,
pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi,
komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan
Urusan pemerintahanyang
ruang lingkupnya disebutkan
dalam UUD Tahun 1945
• urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan
menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan pemuda, olah raga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal
Urusan pemerintahan dalam
rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi
program pemerintahan
KABINET
KERJA
UU 39/2008
KEMENTERIAN NEGARA
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN ORGANISASI KEMENTERIAN
NEGARA
KEPPRES 121/P – 2015
KABINET KERJA
PERPRES 7/2015
ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA
PERPRES 13/2015
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
Riset, Teknologi
dan Pendidikan
Tinggi
Integrasi
PEMBENTUKAN KEMENTERIAN RISTEKDIKTI
Perpres 9/2015
Perubahan
Kementerian
Tinggi
Integrasi
Perpres 13/2015
Penataan
Organisasi
Permenristekdikti
15/2015
PERPRES 7/2015
PEMIMPIN
SEBUTAN
MENTERI
SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN
PEMBANTU PEMIMPIN
PELAKSANA
PENGAWAS
PENDUKUNG
SEKRETARIAT JENDERAL
DIREKTORAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
BADAN/PUSAT
Staf/Pembantu
Pemimpin
Pemimpin
Pengawas
Lini/
Pelaksana
menyelenggarakandukungan
yang bersifatsubstantif
UNSUR ORGANISASI PADA KEMENTERIAN
Pendukung
substantif
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis KementerianDukungan yang bersifat substantif meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan
sdm, dan pengelolaan data dan informasi.
Kemenristekdikti
6 LPNK (BPPT, LIPI,
BAPETEN, LAPAN,
BATAN, BSN)
122 PTN
15 Kopertis
ORGANISASI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN
PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
ESCAPING FROM
MIDDLE INCOME
ECONOMY TRAP
IMPROVING
COMPETITIVENESS
INDEX
INNOVATION
DRIVEN
ECONOMY
BOOSTING
INNOVATION
4 PILAR PERUBAHAN, KONTRIBUSI RISTEK DIKTI
DAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DAN BANGSA
FULFILLING PEOPLE
EXPECTATION
(ROLE OF
UNIVERSITY)
IMPROVING
UNIVERSITY
COMPETITIVENESS
AGENT OF
ECONOMIC
DEVELOPMENT
INCREASING
INTERNATIONAL
PUBLICATION
CONTRIBUTING TO
DEV OF SCI. & TECH
1800
1900
Lini Masa
2000
now
TAHAP-TAHAP REVOLUSI INDUSTRI
Penemuan
Mesin Uap
mendorong
munculnya
kapal uap,
kereta api, dll
Penemuan
listrik dan
assembly line
yang
meningkatkan
produksi
barang
Inovasi
teknologi
informasi,
komersialiasi
personal
computer, dll.
Revolusi Industri ke-4
Kegiatan
manufaktur
terintegrasi
melalui
penggunaan
teknologi
wireless dan big
data secara
masif
Fase periode
Revolusi Industri
membutuhkan
masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu
Masyarakat pengetahuan
Masyarakat pengetahuan (knowledge society)
sumber
daya alam
mentah
produk
industri
produk
informasi
produk
pengetahuan
(inovasi, jasa)
PERUBAHAN ZAMAN MENUJU MASYARAKAT BERBASIS
IPTEK
Masyarakat pertanian (sumberdaya alam) Masyarakat industri (berbasis teknologi) Masyarakat informasi (berbasis network) pengetahuan (berbasis inovasi)mentah
dan produk
pertanian
inovasi
network
teknologi
Bagaimana Merespon
Masa Depan
1.
Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2.
Selalu mencoba dan menerapkan
prototype teknologi terbaru, Learn
by doing!
3.
Menggali bentuk kolaborasi baru
bagi model sertifikasi atau
STRATEGI MENGHADAPI ERA DIGITAL
bagi model sertifikasi atau
pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4.
Dilakukanny kolaborasi antara
dunia industri, akademisi, dan
masyarakat untuk mengidentifikasi
permintaan dan ketersediaan skill
bagi era digital di masa depan
5.
Menyusun kurikulum pendidikan
yang telah memasukkan materi
terkait human-digital skills
ANTISIPASI PENDIDIKAN DIMASA DEPAN
KOMPAS 2 DAN 3 MEI 2017
Pengetahuan Tentang big data dan
AI belum dimasukan dalam kurikulum
(JONI HERMANA, REKTOR ITS )
Tidak dapat dipungkiri lagi
kebutuhan industri dimasa
datang akan mengarah
pada big data, mahasiswa
harus dibekali wawasan itu
secara rutin ( Zainal Arief,
Direktur PENS)
• Untuk indikator Innovation, Indonesia masih berada di bawah Singapura dan Malaysia, diatas Thailand, dan Vietnam.
DAYA SAING INDONESIA, W E F
Vietnam.
• Faktor penentu inovasi antara lain pembiayaan litbang swasta dan kolaborasi riset universitas dengan industri
5 ISU POKOK PEMBANGUNAN RISTEK dan DIKTI
Menghadirkan kembali negara
untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga
negara
Membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan
terpercaya.
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
Memperkuat kehadiran negara
dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia.
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya.
9 PROGRAM PRIORITAS (NAWACITA)
1
2
3
4
5
6
7
9
KETERKAITAN NAWA CITA DENGAN VISI RISTEKDIKTI
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter
bangsa
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial
Indonesia
7
8
9
VISI
Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya
saing bangsa.
PAPARAN MENRISTEKDIKTI DALAM 2 TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK di METRO TV
Visi :
Terwujudnya
Pendidikan Tinggi yang bermutu
serta
kemampuan Iptek dan Inovasi
untuk mendukung daya
saing bangsa
Misi:
(1) Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan
VISI, MISI, KEMENRISTEKDIKTI
(1) Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan
tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
(2) Meningkatkan kemampuan Iptek dan Inovasi untuk
menghasilkan nilai tambah produk inovasi
(3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
dalam rangka reformasi birokrasi
Menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang berkeadilan
Memberikan akses bagi masyarakat tidak mampu ke Pendidikan Tinggi
Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan Tinggi melalui alokasi BOPTN
Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan
01
02
03
04
KEBIJAKAN KEMENRISTEKDIKTI 2017
Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan
pendidikan tinggi (termasuk revitalisasi Pendidikan Vokasi)
Melakukan penyelesaian dan peningkatan infrastruktur, khususnya pembangunan Rumah
Sakit
Pendidikan dan infrastruktur lain yang terhenti
Meningkatkan produktifitas riset dan inovasi
Mengembangkan teknologi untuk pembangunan
Mengendalikan alokasi anggaran sehingga efisiensi dan
keefektifan SDM professional Ristekdikti meningkat
04
05
06
07
08
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENRISTEKDIKTI
2015-2019
TUJUAN :
1. Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas pendidikan
tinggi untuk keunggulan daya saing bangsa
2. Meningkatnya inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa
3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien
dan berintegritas dalam rangka reformasi birokrasi
SASARAN
1. Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi
2. Meningkatnya kemampuan iptek dan inovasi
3. Terlaksananya reformasi birokrasi
(Renstra Revisi 2017)
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan
Tinggi
26,86%
28.16% 29.54% 31,07%
32.56
%
Nominal
2
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
Nominal
3
Prosentase lulusan bersertifikat
kompetensi dan profesi
55%
60%
65%
70%
75%
Nominal
TARGET PROGRAM PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
kompetensi dan profesi
4
Prosentase prodi terakreditasi B
-
40%
42%
44%
46%
Kumulatif
5
Persentase lulusan perguruan tinggi
yang langsung bekerja
50%
60%
65%
70%
75%
Nominal
6
Persentase perguruan tinggi yang
menerapkan SNDIKTI
-
50%
65%
80%
90%
Kumulatif
7
Jumlah mahasiswa berprestasi
-
390
405
410
420
Nominal
8
Jumlah LPTK yang meningkat mutu
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500
dunia
2
3
3
4
5
Kumulatif
2
Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A
(unggul)
29
39
53
80
110
Kumulatif
3
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang
mature
6
14
16
19
22
Kumulatif
4
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
12
15
30
35
40
Kumulatif
TARGET PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN
IPTEK DAN DIKTI, SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
(Renstra Revisi 2017)
4
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
12
15
30
35
40
Kumulatif
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Persentase dosen berkualifikasi S3
-
-
15,30%
16,80%
18,20%
Kumulatif
2
Persentase SDM litbang berkualifikasi S3
-
-
6,20%
6,40%
6,80%
Kumulatif
3
Jumlah SDM yang meningkat karir dan
kompetensinya
-
-
11.290
13.240
13.245
Nominal
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Jumlah publikasi internasional
5.008
6.229
12.000 16.000 20.000
Nominal
2
Jumlah HKI yang didaftarkan
1.580
1.735
1.910
2.200
2.400
Kumulatif
3
Jumlah prototipe R&D
530
632
783
1.000
1.200
Nominal
4
Jumlah prototipe industri
15
15
20
25
30
Nominal
TARGET PROGRAM PENGUATAN RISET DAN
PENGEMBANGAN, PENGUATAN INOVASI
(Renstra Revisi 2017)
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
No
Indikator Program
Target
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Persentase efisiensi perencanaan
penganggaran
90%
91%
92%
93%
94%
Nominal
2
Opini penilaian laporan keuangan oleh
BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Nominal
3
Penilaian terhadap AKIP
B
B
B
B
B
Nominal
4
Indeks Kepuasan Pelayanan
60%
65%
70%
75%
80%
Nominal
TARGET PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN & PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
TARGET PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN & PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA, PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR
LAINNYA, PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR
(Renstra Revisi 2017)
4
Indeks Kepuasan Pelayanan
60%
65%
70%
75%
80%
Nominal
5
Penyelesaian kasus hukum yang
diselesaikan
40%
45%
50%
55%
60%
Nominal
6
Tingkat kesesuaian kompetensi pejabat
-
75%
80%
90%
100%
Nominal
7
Rasio data dan knowledge Iptek dan
Dikti yang dimanfaatkan
-
100%
100%
100%
100%
Nominal
No
Indikator Program
Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Jumlah unit organisasi dan satker yang
1.
PERTANIAN DAN PANGAN
2.
Energy, New and Renewable
Energy
3.
KESEHATAN DAN OBAT
4.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
8 BIDANG PRIORITAS RISET (2014-2025)
4.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
5.
TRANSPORTASI
6.
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
7.
MATERIAL MAJU
(Nanotechnology)
8. KEMARITIMAN**
REFORMASI BIROKRASI
Untuk menghasilkan
lulusan perguruan tinggi
yang kompeten dan
kompetitif di pasar kerja
lokal dan global,
pengelola PT agar lebih
memprioritaskan
pengembangan sistem
pengajaran inovatif
serta memangkas rantai
KOMPAS 27 APRIL 2017
serta memangkas rantai
birokrasi yang
membelenggu
pertumbuhan kreativitas
pengajar dan
mahasiswa
Kalla : Mari kita kurangi birokrasi pendidikan
untuk memajukan pendidikan itu sendiri.
Kualitas pendidikan merupakan modal
kemajuan bangsa :
PERMASALAHAN BIROKRASI
Tumpang tindih Peraturan perundang-undangan di bidang\ aparatur negara, tidak sesuai dengan kondisi saat ini
Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) birokrasi belum sepenuhnyamendukung birokrasi yang
profesional Praktik manajemen SDM Belum optimal
meningkatkan profesionalisme
Distribusi PNS belum meratadan
REFORMASI BIROKRASI
Mengapa Harus
Reformasi Birokrasi?
proporsional secara geografis
Fungsi dan kewenangan antar instansi pemerintah tumpang tindih, berbenturan, terlalu besar
Sistem pengawasan internal belum mampu berperan sebagai quality assurance
Kualitas pelayanan publikmasih belum memenuhi harapan publik
Sistem monitoring, evaluasi, dan penilaian belum dibangun dengan baik
Membangun profil dan perilaku aparatur negara yang memiliki
integritas, produktivitas, dan bertanggungjawab serta memiliki
kemampuan memberikan pelayanan yang prima melalui
perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set)
dalam sistem manajemen pemerintahan
REFORMASI BIROKRASI
Pelaksanaan 8 area perubahan reformasi
birokrasi
Untuk memberikan arah
kebijakan
pelaksanaan
reformasi birokrasi selama
kurun
waktu
2010-2025
agar
pelaksanaan
reformasi birokrasi di K/L
TUJUAN
GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI
reformasi birokrasi di K/L
dapat
berjalan
secara
efektif,
efisien,
terukur,
konsisten,
terintegrasi,
melembaga
dan
berkelanjutan.
DYNAMIC GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
... diharapkan melalui reformasi birokrasi, pemerintah sudah beranjak ke tahapan
pemerintahan
yang berbasis kinerja
; dan pada tahun 2025 diharapkan pemerintahan sudah beranjak pada
tatanan
pemerintahan yang dinamis
...
TUJUAN JANGKA PANJANG REFORMASI BIROKRASI
2014
2019
2025
BUREAUCRACY
RULE BASED
BUREAUCRACY
• efektif, efisien dan ekonomis
• difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil)
• menerapkan manajemen kinerja yang didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik
• Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap kinerja organisasi
Agenda
Reformasi Birokrasi
4. PENGUATAN TATALAKSANA
2. PENGUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
3 PENGUATAN KELEMBAGAAN
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
Hasil
yang Diharapkan
Mendorong efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan,sekaligus
juga untuk mengubah mental aparatur
Sistem
peraturan
perundang-undangan
kebutuhan masyarakat
Sistem
peraturan
perundang-undangan
yang
lebih
efektif
dan
menyentuh
kebutuhan masyarakat
Terciptanya budaya/perilaku yang lebih
kondusif
dalam
upaya
mewujudkan
birokrasi yang efektif dan efisien
Terciptanya budaya kerja positif yang
yang berkualitas
Terciptanya budaya kerja positif yang
kondusif bagi terciptanya birokrasi yang
bersih dan akuntabel, efektif, dan efisien
serta
mampu
memberikan
pelayanan
yang berkualitas
PROGRAM AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
2015-2019
Agenda
Reformasi Birokrasi
7. PENGUATAN AKUNTABILITAS
KINERJA
6. PENGUATAN SISTEM
PENGAWASAN
5. PENGUATAN SISTEM
MANAJEMEN SDM APARATUR
8. PENINGKATAN KUALITAS
8. PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
a. Penguatan Layanan Mahasiswa b. Penguatan Layanan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
c. Penguatan Layanan Riset dan Pengembangan
Hasil
yang Diharapkan
Birokrasi lebih berkinerja dan mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya
sesuai dengan segala sumber-sumber
yang dipergunakannya
Meningkatnya
penyelenggaraan
birokrasi yang bersih & bebas KKN
Sistem manajemen SDM yang mampu menghasilkan pegawai yang profesional
mendorong
perubahan
profesionalisme
para
penyedia
pelayanan
serta
peningkatkan
Reformasi Birokrasi Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Reformasi Birokrasi Internal
(8 Area Perubahan + Quick Wins)
Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Layanan
Reformasi Layanan
Riset &
Pengembangan
Reformasi Layanan
Mahasiswa
Reformasi
birokrasi
di
lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
ditujukan
untuk
mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel,
efektif dan efisien, dan memiliki pelayanan
publik
berkualitas.
Dalam
pelaksanaan
reformasi birokrasi tahun 2015-2019, terdapat
dua fokus utama pembenahan, yaitu:
Reformasi Birokrasi Internal Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
SKEMA REFORMASI BIROKRASI KEMENRISTEKDIKTI
Pengembangan
Pengembangan
Reformasi Layanan
PTK
Mahasiswa
Reformasi Layanan
Kelembagaan
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Reformasi Pelayanan Publik, yang terdiri
dari:
a.Reformasi Layanan Mahasiswa
b.Reformasi Layanan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
c.Reformasi Layanan Riset dan
Pengembangan
d.Reformasi Layanan Kelembagaan
e.Quick Wins: Unit Layanan Terpadu
Quick Wins
Birokrasi yang
bersih dan
akuntabel
• Opini WTP atas Laporan Keuangan
• Tingkat Kapabilitas APIP
• Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
• Instansi Pemerintah yang Akuntabel
• Penggunaan e-Procurement terhadap Belanja
Pengadaan
• Opini WTP atas Laporan Keuangan
• Tingkat Kapabilitas APIP
• Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
• Instansi Pemerintah yang Akuntabel
• Penggunaan e-Procurement terhadap Belanja
Pengadaan
INDIKATOR KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI
Birokrasi yang
efektif dan efisien
• Indeks Reformasi Birokrasi
• Indeks Profesionalitas ASN
• Indeks e-Government
• Indeks Reformasi Birokrasi
• Indeks Profesionalitas ASN
• Indeks e-Government
Birokrasi yang
memiliki
Pelayanan Publik
berkualitas
• Indeks Integritas Nasional
• Survei Kepuasan Masyarakat
• Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan
Publik
• Indeks Integritas Nasional
• Survei Kepuasan Masyarakat
• Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan
Publik
QUICK WIN REFORMASI BIROKRASI KEMENRISTEKDIKTI 2016
PEMOHON LAYANAN
MENGAMBIL NOMER ANTRIAN
DAN MENGISI FORMULIR DI
RECEPTIONIST
PEMOHON MENUNGGU ANTREAN
QUICK WIN REFORMASI BIROKRASI KEMENRISTEKDIKTI 2016
PETUGAS CALL
CENTER
Kompetensi ASN
Rendah?
Menurut Penilaian BKN,
mayoritas pejabat
APARATUR SIPIL NEGARA
mayoritas pejabat
Eselon I dan II instansi
pemerintah memiliki
kompetensi yang
rendah
TUJUAN
“Menciptakan
UNDANG-UNDANG NO 5/2014 TENTANG ASN
“Menciptakan Birokrasi Bersih,
Kompeten dan Melayani”
Bersih dari KKN dan Politisasi
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
PELATIHAN DASAR
PELATIHAN DASAR
•Gol II
•Gol. III
•Gol II
•Gol. III
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
•Pim Tk I
•Pim Tk II
•Pim Tk III
•Pim Tk IV
•Pim Tk I
•Pim Tk II
•Pim Tk III
•Pim Tk IV
TEKNIS
TEKNIS
•Umum, Adm
Manajemen
•Substantif
•Umum, Adm
Manajemen
•Substantif
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
•Jenjang pertama
•Jenjang muda
•Jenjang madya
•Jenjang pertama
•Jenjang muda
•Jenjang madya
DIKLAT DALAM JABATAN
DIKLAT DALAM JABATAN
DIKLAT DASAR DIKLAT DASAR