• Tidak ada hasil yang ditemukan

EXECUTIVE SUMMARY KEGIATAN PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM(K) BIDANG IRIGASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EXECUTIVE SUMMARY KEGIATAN PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM(K) BIDANG IRIGASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EXECUTIVE SUMMARY

KEGIATAN PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM(K)

BIDANG IRIGASI

(2)

Pusat Litbang Sumber Daya Air i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya kegiatan litbang Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi yang dilaksanakan Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, DIPA Tahun Anggaran 2014, dapat diselesaikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan pedoman teknis perencanaan jaringan irigasi pipa dan irigasi mikro. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan terintegrasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam mendukung peningkatan akses partisipasi masyarakat dalam rangka pengelolaan SDA.

Buku Executive Summary ini menjabarkan secara umum hal-hal terkait kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi berupa penyusunan R-0 pedoman perencanaan jaringan irigasi pipa dan pedoman perencanaan irigasi mikro.

Buku ini disusun oleh Marasi Deon Joubert, ST., MPSDA. sebagai ketua tim dan dibantu oleh anggota tim lainnya yaitu Dadang Ridwan, ST., MPSDA. dan Dadan Rahmandani, ST. di bawah bimbingan Kepala Balai Irigasi.

Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan litbang Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi terutama pada penyusunan

Executive Summary ini, diucapkan terima kasih, semoga bermanfaat.

Bandung, Desember 2014 Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air

Dr. Ir. Suprapto, M.Eng NIP. 195705071983011001

(3)

Pusat Litbang Sumber Daya Air ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii 1. Latar Belakang ... 1 2. Tujuan ... 2 3. Sasaran ... 2

Sasaran Keluaran (Output) ... 2

Sasaran Mutu ... 2

4. Lingkup Kegiatan ... 2

5. Metode ... 3

6. Hasil Kegiatan dan Pembahasan ... 3

7. Kesimpulandan Saran ... 5

Kesimpulan ... 5

(4)

Pusat Litbang Sumber Daya Air 1

1. Latar Belakang

Salah satu fungsi yang diselenggarakan oleh Balai Irigasi sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah Pusat Litbang Sumber Daya Air adalahpenyiapan standar, pedoman dan manual bidang irigasi. Bahan untuk standar, pedoman dan manual tersebut disiapkan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Balai Irigasi selama beberapa tahun sebelumnya.

Salah satu penelitian yang telah dilakukan Balai Irigasi adalah Penelitian Irigasi Bertekanan. Penerapan irigasi bertekanan dimasa mendatang merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi upaya peningkatan efisiensi pemakaian air irigasi. Irigasi bertekanan merupakan salah satu alternatif teknologi aplikasi irigasi yang secara teoritis mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan irigasi dengan saluran terbuka. Dewasa ini irigasi bertekanan untuk lahan persawahan, irigasi mikro dan irigasi curah (sprinkler) mulai dikembangkan. Beberapa jenis irigasi mikro antara lain irigasi tetes (drip irrigation), microspray dan mini sprinkler.

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan teknologi jaringan irigasi bertekanan, prasarana dan sarana jaringan irigasi bertekanan yang belum memiliki standar legal dan belum adanya pedoman teknis/petunjuk pelaksanaan jaringan irigasi bertekanan, menyebabkan penerapan di lapangan masih banyak mengalami kendala dan belum dapat diterapkan pada skala besar atau luas.

Pada tahun 2012, Balai Irigasi telah melakukan penerapan irigasi mikro skala

onfarm, serta melakukan penerapan skala lapangan untuk irigasi perpipaan

multi fungsi pada lahan miring yang terdiri dari irigasi pipa untuk lahan sawah, irigasi mikro dan irigasi pancar portabel. Output penelitian tahun 2012 berupa model fisik irigasi mikro berbasis multi komoditas dan model fisik jaringan irigasi perpipaan pada lahan bertopografi miring. Pada tahun 2013, penelitian dilanjutkan dengan menerapkan teknologi jaringan irigasi bertekanan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan operasi jaringan tersebut. Hal ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan acuan penyusunan kriteria perencanaan jaringan irigasi bertekanan. Output yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah model fisik jaringan irigasi perpipaan pada lahan datar, model

(5)

Pusat Litbang Sumber Daya Air 2

fisik jaringan irigasi perpipaan pada lahan bertopografi miring dan naskah ilmiah jaringan irigasi mikro. Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai bahan penyusunan R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa dan R-0 Perencanaan Irigasi Mikro.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan terintegrasi Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air dalam mendukung “peningkatan akses

partisipasi masyarakat dalam rangka pengelolaan SDA”. 2. Tujuan

Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan rancangan pedoman teknis perencanaan jaringan irigasi pipa dan irigasi mikro.

3. Sasaran

Sasaran Keluaran (Output)

Sasaran keluaran kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi adalah tersusunnya:

(a) 1 (satu) Naskah R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa

(b) 1 (satu) Naskah R-0 Perencanaan Irigasi Mikro

Sasaran Mutu

Sasaran mutu kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi adalah tersedianya 2 (dua) buah R-0 hasil Litbang bidang Irigasi yang terdiri dari:

(a) 1 (satu) Naskah R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa berisi tentang

panduan rancangan bagi para perencana dan perekayasa agar dapat menyusun desain jaringan irigasi pipa dengan benar dan tepat sesuai dengan kondisi yang ada maupun kesesuaian dengan faktor-faktor rancangan lainnya.

(b) 1 (satu) Naskah R-0 Perencanaan Irigasi Mikro berisi tentang panduan

rancangan bagi para perencana dan perekayasa agar dapat menyusun desain irigasi mikro dengan benar dan tepat sesuai dengan kondisi yang ada maupun kesesuaian dengan faktor-faktor rancangan lainnya.

4. Lingkup Kegiatan

Kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) Bidang Irigasi terdiri dari 2 lingkup kegiatan yaitu:

(6)

Pusat Litbang Sumber Daya Air 3

1. Penyusunan R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa 2. Penyusunan R-0 Perencanaan Irigasi Mikro.

5. Metode

Kegiatan pengembangan rancangan NSPM(K) dilakukan melalui studi referensi dan diskusi dengan narasumber, ahli irigasi, konsumen serta produsen di bidang irigasimikro dan pipa.

Bahan yang digunakan dalam penyusunan R-0 terdiri dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnyabaik yang dilakukan sendiri maupun pihak lainnya. Hasil-hasil kegiatan litbang tersebut disusun menjadi sebuah naskah akademis. Ditambah dengan data-data dan informasi dari sumber lainnya, kemudianakan dirangkum menjadi suatu konsep R-0 yang selanjutnya akan dibahas dengan narasumber untuk menghasilkan R-0.

6. Hasil Kegiatan dan Pembahasan Persiapan

Kegiatan persiapan yang telah dilakukan meliputi penyusunan tim pelaksana yang dituangkan dalam Keputusan Kepala Satuan Kerja Balai Irigasi No. 02/KPTS/La.02/SATKER/2014 dan diskusi rancangan kerja serta penyusunan Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP) yang dituangkan dalam Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) Bidang Irigasi No. DSM/PUSAIR/RMP/IRIGASI-LITBANG/05. Pelaksanaan

Penyusunan R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa

Kegiatan pelaksanaan yang telah dilakukan meliputi penyusunan Naskah Akademis dan Konsep R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa. Untuk penyempurnaan isi Konsep R-0, dilakukan pembahasan dengan narasumber. Selain itu dilakukan pula kegiatan FGD/Workshop dengan mengundang berbagai narasumber yang berasal dari direktorat teknis, perguruan tinggi dan praktisi atau produsen untuk menjaring masukan terkait konsep R-0. Hasil FGD/Workshop digunakan untuk finalisasi konsep R-0 menjadi R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa.

(7)

Pusat Litbang Sumber Daya Air 4

Penyusunan R-0 Perencanaan Irigasi Mikro

Kegiatan pelaksanaan yang telah dilakukan meliputi penyusunan Naskah

Akademis dan Konsep R-0 Perencanaan Irigasi Mikro. Untuk

penyempurnaan isi Konsep R-0, dilakukan pembahasan dengan narasumber. Selain itu dilakukan pula kegiatan FGD/Workshop dengan mengundang berbagai narasumber yang berasal dari direktorat teknis, perguruan tinggi dan praktisi atau produsen untuk menjaring masukan terkait konsep R-0. Hasil FGD/Workshop digunakan untuk finalisasi konsep R-0 menjadi R-0 Perencanaan Irigasi Mikro.

Pembahasan

Penyusunan R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa

Outline yang sudah disepakati mengalami penyesuaian terhadap Pedoman

Standardisasi Nasional 08 tahun 2007 tentang Penulisan Standar Nasional Indonesia (PSN 08 tahun 2007). Sementara substansi yang terkandung dalam outline tidak mengalami perubahan. Outline dijabarkan dan dilengkapi sehingga menjadi sebuah Konsep R-0. Konsep R-0 dikonsultasikan dengan narasumber untuk penyempurnaan Konsep R-0. Selain itu, untuk menjaring masukan bagi penyempurnaan Konsep R-0, maka dilakukan FGD/Workshop pada 13 November 2014 dengan mengundang berbagai narasumber yang merepresentasikan pihak direktorat teknis, perguruan tinggi dan praktisi atau produsen terkait jaringan irigasi pipa. Masukan dari FGD/Workshop akan digunakan sebagai bahan Finalisasi Konsep R-0 menjadi R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa.

Penyusunan R-0 Perencanaan Irigasi Mikro

Penyusunan R-0 Perencanaan Irigasi Mikro menyesuaikan dengan PSN 08 tahun 2007. Outline yang telah dijabarkan dan dilengkapi menjadi Konsep R-0, selanjutnya dikonsultasikan dengan narasumber.

Pada bulan Juli 2014 dilakukan konsultasi dengan narasumber dari BBWS Cimanuk Cisanggarung dan bebarapa masukan yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan hal-hal umum, pengelolaan irigasi mikro, aset,

(8)

Pusat Litbang Sumber Daya Air 5

operasi irigasi mikro, sumur dan pompa Jaringan Irigasi Air Tanah, Teknisi dan Operator.

Pada bulan September 2014 dilakukan konsultasi dengan narasumber dari BWS Bali-Penida dan beberapa masukan yang perlu diperhatikan adalah terkit dengan pemanfaatan Jaringan irigasi Air Tanah, operasi dan pemeliharaan irigasi mikro dan curah, penerapan irigasi mikro terkait dengan tata cara perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan serta perbaikan.

Selain itu, untuk menjaring masukan bagi penyempurnaan Konsep R-0, maka dilakukan FGD/Workshop pada 13 November 2014 dengan mengundang berbagai narasumber yang merepresentasikan pihak direktorat teknis, perguruan tinggi dan praktisi atau produsen terkait jaringan irigasi pipa. Masukan dari FGD/Workshop akan digunakan sebagai bahan Finalisasi Konsep R-0 menjadi R-0 Perencanaan Irigasi Mikro.

7. Kesimpulandan Saran Kesimpulan

(1) Kegiatan Pengembangan Rancangan NSPM(K) bidang Irigasi sampai saat ini telah menghasilkan 2 (dua) naskah R-0 berupa:

a. R-0 Perencanaan Jaringan Irigasi Pipa b. R-0 Perencanaan Irigasi Mikro

(2) Manfaat kedua R-0 adalah terjadinya peningkatan kualitas pada aspek perencanaan sehingga dalam penerapan jaringan irigasi pipa maupun irigasi mikro dapat memberikan hasil optimal bagi produktivitas komoditas yang ditanam.

Saran

(1) Diperlukansosialisasi bagi para pengguna sehingga R-0 yang nantinya akan disahkan menjadi pedoman sesuai peraturan yang berlaku dapat diakses oleh banyak orang.

Referensi

Dokumen terkait

Permudaan alam merupakan salah satu aspek ekologi hutan yang cukup besar peranannya terhadap pembentukan struktur tegakan hutan, karena akan menentukan tingkat

Tambahan pula kajian yang berkaitan dengan tahap kemahiran berfikir secara kreatif dan kemahiran berfikir aras tinggi menggunakan peta minda Buzan telah

Laporan pengembangan budaya kerja baik dari instansi/lembaga Departemen Agama di kabupaten/kota hingga laporan pengembangan budaya kerja dari Tim Kerja Pusat ke Menteri Agama

Dari data-data yang diperoleh dengan melakukan evaluasi, komparasi dan investigasi terhadap tools, proses dan hasil, 3D model yang dibuat oleh supplier dengan hasil dari Modela pro

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih

Untuk menambah data penunjang, klik ikon ‘TAMBAH’ dan isi datanya, untuk unsur angka kredit pilih angka kreditnya, kemudian isi semua form-nya dan klik ‘Simpan’ (Gambar 23)..

Berdasarkan univariate time series didapatkan model terbaik wilayah Surabaya adalah model ARIMA (1,1,0) baik untuk variabel Total Merk “X”, Total Market, Merk