• Tidak ada hasil yang ditemukan

bio.unsoed.ac.id B i-biji anggrek yang berasal dari tetua dengan bunga yang cukup bagus sangat potensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bio.unsoed.ac.id B i-biji anggrek yang berasal dari tetua dengan bunga yang cukup bagus sangat potensial"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENANAMAI{ BIJI

AIYGGREK

SECARA

IN

WTRO.}

Oleh:

Drs.

Iman

Budisantoso, MP'**)

PENDAHULUAIY

Usaha

untuk

meningkatkan

anggrek

secara

kualitas

dapat dilakukan

dengan cara

memperbaiki sumber genetik melalui persilangan. Sementara itu, untuk meningkatkan kuantitas

dapat

dilakukan

dengan perbanyakan

melalui kultur

in

vitro,

karena

jumlah

anakan yang diperoleh lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Salah satu cara

untuk

mendapatkan spesies anggrek dengan sifat-sifat tersebut diatas adalah

melalui teknik

persilangan

baik

antar spesies maupun genus. Persilangan yang berhasil akan menghasilkan buah.

Biji-biji

dalam

buah anggrek dikecambahkan dalam media tanam berupa

agar-agar yang telah diperkaya dengan unsur-unsur hara untuk membantu perkecambahan. Hal

ini

dilakukan karena

biji

anggrek ukurannya sangat kecil dan tidak

memiliki

endosperm.

A.

Sumber

Biji

B|i-biji

anggrek yang berasal dari tetua dengan bunga yang cukup bagus sangat potensial

digunakan sebagai

induk

persilangan.

Tentu

saja, tetua harus

dipilih

dengan anggrek yang

diminati pasar, dengan kapasitas produksi bunga tinggi, bentuk dan warna bunga yang menarik, mahkota bunga kompak, tekstur tebal, tahan lama, jumlah kuntum bunga banyak, kuntum bunga tidak gugur dini akibat kelainan genetis, serta tahan terhadap hama dan penyakit.

B. Syarat

Biji

yang

baik

sebagai sumber eksplan

Biji

yang ditanam harus diambil dari buah anggrek yang tepat masak. Tanaman anggrek

yang

dihasilkan akan

bernilai

tinggi,

apabila buah berasal

dari

hasil

persilangan antara dua macam anggrelg yang masing-masing mempunyai warna bunga yang indah dan daya tahan yang

tinggi terhadap penyakit maupun tekanan lingkungan. C.

Biji

Anggrek

Menurut Pierik (1987),

biji

anggrek sangat kecil, biasanya dengan panjang 1.0-2.0 mm

dan lebar 0.5-l.$mm. Dalam satu buah terdapat 1,300-4,000,000

biji

anggrek.

Biji

anggrek

terdiri dari testa atau kulit

biji

yang tebal dan embrio yang hanya terdiri atas sekitar 100 sel

') Disampaikan dalam rangka Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggal 17-20 November 2016.

**)

Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed Page 1

(2)

(Gambar 1).

tt,

l'

Gambar 1.

Morfologi

biji

anggrek

Kulit

biji

mempunyai

sifat

yang spesifik yang berbentuk seperti

jaring

dengan bentuk

yang khas untuk

tiap

spesies anggrek.Testa adalah

jaringan

yang sudah

mati

dan

terdiri

dari banyak ruang kosong atau udara sebanyak 967o, sehingga

biji

anggrek dapat dikatakan seperti suatu balon udara. Embrio anggrek berbentuk bulat atau lonjong.

Biji

anggrek biasanya tidak

bisa dibedakan bagian-bagiannya seperti

biji

tanaman lain, yaitu tanpa kotiledon, tanpa akar, dan tanpa endosperm. Pada ujung distal biasanya terdapat

titik

tumbuh.

D. Pemilihan dan Sterilisasi Buah Anggrek

Banyak peneliti yang melaporkan bahwa buah anggrek yang

dipilih

untuk dikecambahkan

secara

in

vitro tidak

harus yang sudah masak (berwama kuning kecoklatan).Namun. diusahakan

jangan sampai sudah membuka atau pecah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pemilihan

buah anggrek untuk ditanam secara in vitro adalah :

1. Lebih mudah untuk sterilisasi buah yang belum pecah

2. Dengan memilih buah yang belum terlalu masak, dapat dilakukan penyelamatan embrio dari hasil

persilangan antar spesies atau kultivar yang berkerabatjauh

3. Mengecambahkan

biji

yang belum terlalu masak dapat memperpendek siklus budidaya

4. Waktu pengambilan buah yang tepat tergantung tiap spesies. Biasarrya diambil saat 213 masak. Akan tetapi, lama perkecambahan tersebut dapat berubah sesuai kultivar maupun lingkungan.

Sterilisasi dilakukan untuk membersihkan permukaan buah anggrek dari mikroorganisme

yang

dapat mengganggu pertumbuhan

biji

anggrek

pada

kondisi

in

vitro.

Sterilisasi buah anggrek biasanya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan buah yang masih tertutup atau "@t!ft tq$'i.ti{Et{,i4{$,

;,

Dilil;ik

,

O"fr*

ir"g[u

u".o"a

Fair di Graha Widya Tama pada tanggal l7-2a November 2016.

**)

Dose, tetap Fakultas Biologi Unsoed

t

$i',i

||-,.

, .

1:-I

*

',.'"

*

',1

,l

t-1.'

Page2

bio.unsoed.ac.id

(3)

buah

yang

sudatr pecah.

Jika

buah masih tertutup

maka

sterilisasi

lebih

mudah

dengan menggunakan alkohol dan Hgpl2. Jika buah sudah pecah maka sterilisasi juga harus dilakukan terhadap

biji

yang sudah keluar. Metode yang kedua akan lebih

rumit

karena harus dilakukan sterilisasi basah menggunakan larutan bleach (bayclin) yang dicampur dengan tween 20 untuk membersihkan buah dan

biji

anggrek.

E. Metode Penanaman

Biji

Anggrek

1.

Penanaman densan Metode

Cair.

a.

Metode Cair Diam (Liquid Static Method)

Metode

ini

dapat

digunakan

untuk

menumbuhkan

biji-biji

anggrek, menggunakan

bantuan

kertas saring

sebagai penyangga.

Selain

itu,

kertas saring

juga

digunakan sebagai penyedia nutrisi melalui perembesan media cair ke dalam kertas saring tersebut.

b.

Metode Cair Betgerak(Liquid Agitatie Method)

Metode

ini

membutuhkan shaker yang dapat bergerak mendatar dan memutar- Dengan bantuan shaker memungkinkan nutrisi cepat terserap merata ke dalam

biji.

2.

Penanaman dengan Metode Padat.

Biji

yang sudah digunakan dalam metode

ini

berasal dari buah tua yang belum pecah, buah yang sudah pecah, dan buah yang belum tua.

Menunrt

Arditti

(1967) dan Harley (1969) cir. Pierik (1987), perkecambahan

biji

anggrek melalui beberapa tahapan yaitu :

1.

Air

terimbibisi ke dalam

biji

melalui test4

biji

terlihat membengkak 2. Setelah pembelahan sel terjadi, embrio keluar dari kulit

biji

3. Struktur seperti protokorm Qtrotocorm like bodies = plb) terbentuk dari gumpalan sel 4. Meristem tunas dapat dilihat pada plb

5. Terjadi diferensiasi jaringan, terlihat

titik

tumbuh atau meristem tunas

di

satu sisi dan meristem

akar (rhizoid) di sisi Yang lain.

6. Dalam kondisi terang, protokorm menjadi hijau dan lebih banyak daun yang terbentuk.

Klorofil

juga semakin banyak terbentuk, sehingga tanaman bersifat autotrof

.,

Dir*tp"id

d"tr*

i*gt

,

Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggal 17'20 November 2016.

**)

Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed Page 3

(4)

7. Akar yang sebenarnya mulai terbentuk dan protokorm serta rhizoid (rambut akar) mulai hilang dan fungsinya digantikan oleh daun dan akar

embrio anggrek

Brji

yang mulai tumbuh

Gambar 2.

Biji

anggrek yang sedang berkecambah (sumber : sapphirechild'blogspot)

Gambar 3. Tahap perkembangan protokorm dan

bibit

anggrek (sumber : sciencedirect'com)

A.

Biji

mulai tumbuh B.Berbagai ukuran

biji

anggrek yang mulai tumbuh

c.

Protokorm yang

sudah membentuk daun D.

Bibit

anggrek yang sudah berkembang F.

Media

Perkecambahan

Anggrek

Secara

In

Vitro

Penggunaan media tanam buatan dalam mengecambahkan

biji

anggrek dapat menaikkan prosentase keberhasilan perkecambahan

biji

anggrek. Secara alami perkecambahan

biji

anggrek akan meningkat

dari

57o sampai 8olo perkecambahan menjadi 600lo sampai 80%, selama faktor-faktor lingkungan bisa dipenuhi dalam proses perkecambahan'

ffi

rangka unsoed Fair di-dratra

wiayu

Tama pada tanggal 17-20 November 2016.

**)

Dosen tetap Fakultas

Biologi

Unsoed Page 4

(5)

Perkecambahan anggrek membutuhkan kondisi lingkungan dan nutrisi tertentu, terutama

jika biji

anggrek masih muda. Lingkungan yang mendukung seperti suhu dan cahaya dapat mematahkan

dormansi

dan memicu

perkecambahan.

Nutrisi

yang

diperlukan

perlu

didukung

dengan

pemberian

nutrisi

secara lengkap karena

biji

anggrek

tidak

mengandung endosperm atau

cadangan makanan untuk membantu pertumbuhan dalam tahap

awal

sebelum mencapai tahap

autotrof.

Nutrisi

yang harus dipenuhi mencakup senyawa anorganik, sumber energi (sucrose),

vitamin (misalnya asam nikotinat), pH yang tepat dan agar sebagai bahan pemadat. Variasi lain

adalah penambahan

zat

pengatlr tumbuh yang dapat

digunakan setelah

bij

berkecambah. Senyawa anorganik

juga

dapat diganti dengan bahan-bahan

lain

seperti buah pisang, air kelapa,

buah

tomat

atau

air

rebusan taoge. Jenis media

yang

digunakan akan tergantung pada jenis anggrek, umur

biji,

dan tujuan kultur.

G. CARA

PENANAMAN

BIJI

ANGGRE,I( SE,CARA

IN

VITRO

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain skalpel steril, petridish steril, LAF (Laminair

Air

F low), alkohol 7 0%o, HgC12. akuades steril. Cara Penanomnn

hiji

dalam

L/lF

1. Bunsen dinyalakan

2. Buah anggrek yang sudah disterilisasi, dibelah dengan skalpel steril

3.

Biji

diambil dengan jarum ose steril dan ditanam di atas media agar

4. Botol media ditutup lagi dan disimpan di rak-rak inkubasi pada suhu 24-2.6" C.

5. Pengamatan dilakukan pada perkecambahan

biji

dan perkembangan protokorm anggrek. H. Pelabelan Botol

Anggrek

Setelah penanaman selesai dilakukan, botol-botol yang sudah

berisi

biji

anggrek harus

segera

diberi

label nama

anggrek.

Hal

ini

dilakukan

dengan

tujuan untuk

mencegah kemungkinan terjadinya kekeliruan yang dapat menimbulkan keraguan.

Bila

pelabelan keliru,

maka botol yang berisi ratusan

planlet

dari jenis anggrek yang mahal,

justru

dapat dijual dengan

harga murah.

'r Disampaikan dalam rangka Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggal 17-20 November 2016.

*')

Dosen tetap Fakultas Biologi

Unsoed

Page 5

(6)

I.

Pemeliharaan sampai

Tumbuh Planlet

Botol-botol

anggrek kemudian disimpan dalam ruang inkubator khusus

bagi

anggrek.

penyusunan botol diusahakan agar

tidak

berdesak-desakan. Sehingga selain dapat menghindari

terjadinya kontaminasi,

juga

memudahkan dalam pemeliharaan ruangan agat tetap bersih dan

steril.

PENUTUP

Keberhasilan penanaman

biji

anggrek tidak lepas dari proses penyeterilan buah, dan

alat-alat yang

digunakan serta

media tumbuh.

Sementara

itu,

faktor

lingkungan seperti

suhu, kelembaban, sinar sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

biji

anggrek hasil persilangan.

DAFTAR

PUSTAKA

Arditti, J. 2010. plenary presentation : History of Orchid Propagation . AsPac J.Mol.Biol.Biotechnol.

l8

(1): r7l-174.

Cahyaningrum

p.K.,

ZOl2. Perkecambahan

Biji

Anggrek. Makalah Pengelolaan laboratorium, FMIPA

LINY. Yogyakarta

Henuhili, V.2012. Kukur Jaringan Tumbuhan. Petunjuk Prafuifum FMIPA LINTY. Yogyakarta.

pierilq

RL.M.

l9g7.In

Vitro

Cilture

of Higher Plants.Martinus NijhoffPublishers. Netherlands. Sri Hartati. 2010. Teknik penumbuhan

niji

Anggrek Hasil Persilangan pada Media Kultur. Puslit

B ioteknologi dan B iodiversitas

Syahwandi

.z1ll.Fembibitan

Anggrek dalam Botol (Teknik

in

Vitro). Pustaka Pertanian. http.www.anbg. gov.au. Diakses tanggal 2 Juli

zln.

http. www.beyondthehumaneye.blo gspot.com. D iakses tanggal 2 J ufi 2A

Q.

http.www.euisnovitasari.blogspot.com. Diakses tanggal 2 Juli 2012. hup.www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2 Juli 20L2:

hup.www. saphirechild.blo gspot.com. Diakses tanggal

2

Juli 2012' http.www.wordpress.com Diakses tanggal 2 Juli 2012.

.,

f;ir.*prik",

d"t-*;gk"

Unsoed Fair di Gratra Widya Tama pada tanggal 17'29 November 2076.

'*) Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed Page 6

Gambar

Gambar  1.  Morfologi  biji  anggrek
Gambar  2.  Biji  anggrek  yang  sedang  berkecambah  (sumber : sapphirechild'blogspot)

Referensi

Dokumen terkait

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

Gratifikasi, Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol.. Penanganan korupsi dengan bentuk sifat dan tindakan yang luar biasa tentunya tidak dapat terwujud tanpa adanya aturan hukum

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mata diklat program produktif di SMK Negeri 1 Petang adalah (1) Keterlambatan dana pelaksanaan

Sesuai dengan judul yang disusun oleh penulis yaitu mengenai sistem peringatan dini bencana longsor menggunakan sensor accelerometer dan sensor soil moisture berbasis Android,

Serat Wedhatama, yang merupakan karya besar Sri Mangkunegara IV dapat dijadikan rujukan utama dalam pembelajaran muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa,

DRPP/Kuitansi Nama Kegiatan Hasil Pemeriksaan Berkas Kurang 1 000442 Pembelian parang -Belum dilengkapi tanda. tangan pejabat keuangan - SPBY 2 000443 Biaya Parkir -Belum

Pukul 14.00 WIB, Untuk menghindari akibat yang lebih buruk Nakhoda menggambil alih kemudi dan berinisiatif untuk lego jangkar kapal di alur sungai Mentaya Hilir Selatan,

PERANAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |