• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Pengadilan Tinggi Pekanbaru

Pengadilan Tinggi Pekanbaru

Pengadilan Tinggi Pekanbaru

Pengadilan Tinggi Pekanbaru

Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru

(2)

Page | i

uji syukur kepada Allah SWT, atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. LKjIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban atas kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru selama tahun 2014 dan merupakan sarana untuk melakukan evaluasi secara mandiri atas capaian kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru baik yang telah berhasil maupun yang belum dapat dicapai.

Penyusunan LKjIP ini telah didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam LKjIP ini diuraikan perencanaan kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru beserta analisis capaiannya selama tahun 2014. Secara umum target kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah berhasil dicapai dengan baik. Meskipun demikian kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum dapat dicapai selama tahun 2014. Dan hal ini akan menjadi bahan guna merumuskan perencanaan, kebijakan dan langkah-Iangkah perbaikan untuk tahun berikutnya.

Akhirnya kami berharap agar LKjIP Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2014 ini dapat bermanfaat sebagai umpan balik bagi seluruh pegawai di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

PEKANBARU, 13 FEBRUARI 2015

P

KETUA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

YOHANNES ETHER BINTI, SH., M.Hum NIP. 19531113 198203 1 007

(3)

Page | ii

idalam perencanaan Rencana Srategis

(Renstra) Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengacu kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2014. Keenam sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 14 (empat belas) indikator kinerja dan 14 (empat belas) target kinerja.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis yang ditetapkan dalam

penetapan kinerja tahun 2014 terdapat 2 (dua) sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (capaian 100% atau lebih), yaitu : peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara, dan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah sebesar 96%. Rincian pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

1. SASARAN STRATEGIS 1 : PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% Persentase perkara yang diselesaikan

1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 85% 95% 91,9% 75,2% 90% 96,7% 88,5% 94,7% Persentase Perkara diselesaikan jangka waktu

maksimal 3 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I 98%

2. SASARAN STRATEGIS 2 : PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase penurunan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali 20% 95% 21,3% 88,1% 106,5% 92,7%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II 99,6%

(4)

Page | iii

3. SASARAN STRATEGIS 3 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

100 % 100 % 100%

Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

100 % 100 % 100%

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1:80 1:91 113,7%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis III 105%

4. SASARAN STRATEGIS IV : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 % - -

Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan 100 % 100 % 100%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis IV 100%

5. SASARAN STRATEGIS V : PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 95% 77,2% 81,3% Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti 100% 100% 100%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis V 90,6%

6. SASARAN STRATEGIS VI : PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 100% 100% 100% Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 85% 100% 117,6% Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test

dalam rangka promosi.

90% 33,3% 37%

(5)

Page | iv

D

aftar Isi

Hal KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ... 2

C. Struktur Organisasi ... 3

D. Sistematika Penyajian ... 6

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 7

A. Rencana Strategis 2010 – 2014 ... 7

1. Visi dan Misi ... 9

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ... 9

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 12

B. Rencana Kinerja Tahun 2014 ... 14

C. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ... 15

BAB III.AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 ... 16

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 ... 16

B. Analisis Capaian Kinerja ... 18

C. Akuntabilitas Keuangan ... 38 BAB IV.PENUTUPAN ... 42 A. Kesimpulan ... 42 B. Rekomendasi ... 42 LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2014

4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2010-2014 5. Penetapan Kinerja Tahun 2014

6. Pengukuran Kinerja per Triwulan Tahun 2014 7. Pengukuran Kinerja

8. Pernyataan Telah di Reviu 9. Cheklist Reviu

(6)

Page | v

D

aftar Tabel

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama ... 11

Tabel 2. Sasaran, Program, Indikator Kinerja, Kegiatan Pengadilan Tinggi Pekanbaru ... 13

Tabel 3. Rencana Kinerja ... 14

Tabel 4. Penetapan Kinerja ... 15

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja ... 17

Tabel 6. Capaian Sasaran 1 ... 18

Tabel 7. Sasaran 1 Indikator Kinerja 1 ... 19

Tabel 8. Penyelesaian Sisa perkara Pidana, Perdata, Tipikor Tahun 2012-2014 ... 19

Tabel 9. Sasaran 1 Indikator Kinerja 2 ... 20

Tabel 10. Penyelesaian Perkara Pidana Tahun 2012-2014 ... 21

Tabel 11. Efektifitas Penyelesaian Perkara ... 22

Tabel 12. Sasaran 1 Indikator Kinerja 3 ... 22

Tabel 13. Capaian Sasaran 2 ... 23

Tabel 14. Sasaran 2 ... 24

Tabel 15. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan ... 24

Tabel 16.Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan ... 25

Tabel 17. Capaian Sasaran 3 ... 26

Tabel 18. Sasaran 3 Indikator Kinerja 1 ... 26

Tabel 19. Realisasi Berkas perkara yang Disampaikan lengkap Tahun 2012-2014 ... 27

Tabel 20. Sasaran 3 Indikator 2 ... 27

Tabel 21. Realisasi persentase berkas perkara yang diregister ... 28

Tabel 22. Sasaran 3 Indikator 3 ... 28

Tabel 23.Rasio Majelis Hakim terhadap perkara tahun 2011-2014 ... 29

Tabel 24. Capaian Sasaran 4 ... 29

Tabel 25. Sasaran 4 Indikator Kinerja 1 ... 30

Tabel 26. Sasaran 4 Indikator Kinerja 2 ... 30

Tabel 27. Realisasi Persentase Proses Penyelesaian Perkara ... 31

Tabel 28. Capaian Sasaran 5 ... 31

Tabel 29. Sasaran 5 Indikator 1 ... 32

Tabel 30. Penanganan Pengaduan Tahun 2012-2014 ... 32

Tabel 31. Sasaran 5 Indikator 2 ... 33

(7)

Page | vi

Tabel 33. Sasaran 6 Indikator 1 ... 34

Tabel 34. Diklat Teknis Yudisial yang diikuti ... 35

Tabel 35. Sasaran 6 Indikator 2 ... 36

Tabel 36. Diklat Non Teknis Yudisial yang diikuti Sewilayah hukum ... 36

Tabel 37. Sasaran 6 Indikator3 ... 37

Tabel 38. Fit and Proper Test Promosi Jabatan Th. 2012-2014 ... 37

Tabel 39. Realisasi Anggaran Belanja... 38

Tabel 40. Realisasi Biaya Pegawai Dipa (01) ... 39

Tabel 41. Tabel 40. Realisasi Biaya Belanja Barang Dipa (01) ... 39

Tabel 42. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2014 ... 40

Tabel 43. Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum ... 40

(8)

Page | vii

D

aftar Grafik

Grafik 1. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2012-2014 ... 19

Grafik 2. Realisasi Persentase Penyelesaian Perkara Tahun 2012-2014... 21

Grafik 3. Realisasi yang tidak mengajukan ... 25

Grafik 4. Penanganan pengaduan Tahun 2012-2014 ... 32

Grafik 5. Realisasi persentase lulus... 36

Grafik 6. Realisasi DIPA (01) ... 39

Grafik 7. Realisasi Anggaran DIPA (03) ... 40

(9)

Page | viii

D

aftar Bagan

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Pekanbaru ... 3 Bagan 2. Visi Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Pekanbaru ... 7

(10)

Page | 1

a.

a.

a.

a.

L

L

L

L

atar Belakang

atar Belakang

atar Belakang

atar Belakang

engadilan Tinggi Pekanbaru merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang mengemban tugas menegakkan hukum dan keadilan. Sebagai bagian dari peradilan umum, Pengadilan Tinggi Pekanbaru secara hirarkhi organisatoris dan administratif berada di bawah Dirjen Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Pekanbaru selaku kawal depan (voor-post) Mahkamah Agung RI yang membawahi 14 (empat belas) Pengadilan Negeri di wilayah hukum propinsi Riau dan Kepulauan Riau senantiasa berusaha mewujudkan lembaga peradilan yang profesional, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, sehingga mampu memberikan pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip peradilan, sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana diamanahkan oleh pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Salah satu pilar dalam mewujudkan good governance adalah akuntabilitas instansi pemerintah yang dalam pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

Pengadilan Tinggi Pekanbaru wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2014 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2014, dalam rangka mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2014, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun mendatang.

(11)

Page | 2

Tugas Pokok

Tugas Pokok

Tugas Pokok

Tugas Pokok

Tugas pokok dan kewenangan Pengadilan Tinggi Pekanbaru berdasarkan Undang-Undang adalah :

 Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding.(Pasal 51 Ayat (1)

Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009).  Pengadilan Tinggi juga bertugas dan

berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.(Pasal 51 Ayat (2) Undang-Undang

No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009).

 Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah di daerahnya, apabila diminta. (Pasal 52 Ayat (1)

Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009).

 Pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang. (Pasal 52 Ayat (2)

Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009).

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Fungsi

 Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan tinggi.  Fungsi Pembinaan, yakni memberikan

pengarahan diwilayah hukumnya, menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan.  Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan

pengawasan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera Sekretaris, Panitera Pengganti, Jurusita, dan pegawai di daerah hukumnya serta terhadap jalannya peradilan tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara & administrasi umum  Fungsi Nasihat, yakni memberikan

pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.

 Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.

(12)

Page | 3

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah

disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 5

Tahun 1996 tentang Bagan Susunan Pengadilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebagai berikut:

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Pekanbaru

Berdasarkan bagan struktur organisasi diatas, dijelaskan bahwa Pengadilan Tinggi Pekanbaru dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya. Hakim tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Dibawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil Ketua. Panitera/Sekretaris yang berada dibawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi dua bagian yaitu fungsional dan struktural. Pada bagian fungsional terdapat tiga

bagian Panitera Muda yaitu Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Hukum. Sedangkan bagian struktural terdapat tiga Kepala Sub Bagian, yaitu Kasubbag Keuangan, Kasubbag Kepegawaian, dan Kasubbag Umum. Yang masing-masing membawahi staf. Sedangkan Panitera Pengganti mempunyai garis koordinasi dengan Panitera Sekretaris.

(13)

Page | 4

Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi

Pekanbaru sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Pekanbaru adalah sebagai berikut :

1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Makamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, teguran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank.

2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan

melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan kepadanya serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakim- hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan. 4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim

dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat-surat lainnya disimpan di Kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan,

(14)

Page | 5

mengirimkan berkas perkara banding serta

putusannya kepada Pengadilan Negeri. 5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim

dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain-lain, melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.

6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Negeri dan menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.

7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara

pidana, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara kepada Panitera Muda Hukum. 8. Panitera Muda Hukum adalah membantu

Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan mengolah dan mengkaji hasil evaluasi dan laporan periodik dari Pengadilan Negeri untuk dilaporkan kepada Pimpinan Pengadilan.

9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat-surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan Umum di Pengadilan Tinggi Pekanbaru.

10. Kasubag Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru, perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Kasubag Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan

(15)

Page | 6

Pembinaan Keuangan di lingkungan

Pengadilan Tinggi Pekanbaru dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru serta perumusan kebijakan fasilitas pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Kasubag Umum adalah mempunyai tugas membina dan melaksanakan urusan tata usaha, dan kearsipan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun 2014 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Tinggi

Pekanbaru dan tentang LKjIP, yang berisikan antara lain : a. Latar Belakang, b. Tugas dan Fungsi, c. Struktur Organisasi pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru dan d. Sistematika Penyajian.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja Pengadilan yang berisikan antara lain : a. Rencana Strategis 2010 – 2014 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok), b. Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan Rencana Kinerja Tahun 2014.

BAB III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang capaian Kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang terdiri dari : a. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja), b. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja, c. Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV Penutup, yang terdiri dari : a. Kesimpulan, b. Saran-saran

LAMPIRAN, berisi antara lain : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Pekanbaru, 2. Indikator Kinerja Utama (IKU), 3. Matriks Renstra 2010 – 2014, 3. Rencana Kinerja Tahun 2014, 4. Penetapan Kinerja Tahun 2014, 5.Pengukuran Kinerja per Triwulan, 6. Pengukuran Kinerja, 7. SK Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) .

(16)

Page | 7

ahun 2014 merupakan tahun terakhir dari

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2010-2014. Renstra Pengadilan Tinggi Pekanbaru merupakan

dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Pengadilan Tinggi Pekanbaru, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Bagan 2. Visi Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Pekanbaru

T

a.

R

encana Strategis 2010-2014

VISI

“Mewujudkan Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang

Agung“

MISI

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

TUJUAN

 Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

 Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

 Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Pekanbaru memenuhi butir 1 & 2 di atas

(17)

Page | 8

REVIEW MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014.

Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Pekanbaru dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

2010 2011 2012 2013 2014

Peningkatan penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 1. Pidana

2. Perdata 3. Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana

2. Perdata 3. Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 3. 100 % 1. 100 % 2. 100% 3. 100 % 1. 85 % 2. 65 % 3. 85 % 1. 100 % 2. 100% 3. 100 % 1. 100 % 2. 100% 3. 100 % 1. 90 % 2. 70 % 3. 90 % 1. 100 % 2.100% 3. 100 % 1. 100 % 2. 100% 3. 100 % 1. 95 % 2. 85 % 3. 95 % 1. 100 % 2. 100% 3. 100 % Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : a. Kasasi b. Peninjauan Kembali 1. 100 % 2. 100 % 1. 100 % 2. 100 % 1. 10 % 2. 90 % 1. 10 % 2. 90 % 1. 20 % 2. 95 % Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

100 % 100 % 1:100 100 % 100 % 1:100 100 % 100 % 1:75 100 % 100 % 1:75 100 % 100 % 1:80 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100% 100 % Meningkatnya kualitas pengawasan.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 % 100 % 100 % 100 % 95 % 100 % 95 % 100 % 95 % 100 %

Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial.

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 75 % 70 % 100 % 80 % 80 % 100 % 85 % 90 %

(18)

Page | 9

1

11

1.

V

isi dan Misi

VISI adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Visi Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yaitu : “Mewujudkan Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang Agung”

Penjelasan :

1. Pengadilan Tinggi Pekanbaru menunjukkan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Riau dan membawahi Pengadilan Negeri di wilayah Riau dan Kepulauan Riau;

2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran;

Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Pekanbaru sebagai lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus perkara.

MISI adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan Pengadilan Tinggi Pekanbaru dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Tinggi Pekanbaru, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan

yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.

T

ujuan

&

S

asaran Strategis

TUJUAN adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Pekanbaru seperti termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Pekanbaru dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas

SASARAN STRATEGIS adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Pekanbaru mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi

(19)

Page | 10

Pekanbaru pada tahun 2010-2014, sasaran

tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Peningkatan kualitas pengawasan

6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

INDIKATOR KINERJA UTAMA diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu untuk mempertajam sasaran strategis.

Hubungan sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan pada tabel berikut :

(20)

Page | 11

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN

1. Peningkatan penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo

awal dan perkara yang masuk) c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 3 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara)

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : a. Kasasi b. Peninjauan Kembali

Jumlah perkara yang putus dikurangi yang mengajukan upaya hukum (kasasi/peninjauan kembali) selama tahun berjalan dibagi jumlah perkara yang putus dikali seratus persen

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara predeo yang masuk b. Persentase proses penyelesaian perkara yang

dapat dipublikasikan

Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi

5. Peningkatan kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

6. Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

Perbandingan antara SDM Non Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa.

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan.

Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri yang telah dipromosikan dan mengikuti Fit and Proper Test untuk menduduki Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus atau Hakim Tinggi dengan jumlah yang mengikuti promosi jabatan

(21)

Page | 12

PROGRAM UTAMA merupakan unsur utama yang

harus ada demi terciptanya suatu kegiatan.

KEGIATAN POKOK adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Pekanbaru, perlu ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pokok Pengadilan Tinggi pekanbaru mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

1. Program :

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan Pokok :

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:

a. Peningkatan penyelesaian perkara b. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim c. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara 2. Program :

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Kegiatan Pokok :

Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :

a. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) b. Peningkatan kualitas pengawasan c. Peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM)

Hubungan antra Program, Kegiatan, Sasaran dan Indikator Kinerja dapat dilihat pada tabel berikut

ini .

(22)

Page | 13

Tabel 2. Sasaran, Program, Indikator Kinerja, Kegiatan Pengadilan Tinggi Pekanbaru

PROGRAM UTAMA

KEGIATAN POKOK SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Peningkatan manajemen peradilan umum Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 1. Peningkatan penyelesaian perkara 1 2 3

Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan

Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3(tiga)bulan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 1. Kasasi, 2. Peninjauan Kembali

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 1 2 3

Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 1. 2.

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 5. Peningkatan kualitas pengawasan 1. 2.

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 1. 2. 3.

Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan

(23)

Page | 14

Rencana Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Tinggi

Pekanbaru memuat angka target kinerja tahun 2014 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2014. Selain itu,

dokumen Rencana Kinerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.

Tabel 3. Rencana Kinerja

RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

TAHUN 2014

NO SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Peningkatan

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan

1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 85% 95% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 3 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali 20% 95% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

1. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

100%

2. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

3. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 80

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%

b.Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan

100%

5. Peningkatan kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 95% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

6. Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 85% c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam

rangka promosi jabatan.

90%

(24)

Page | 15

c.

P

enetapan Kinerja Tahun 2014

Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2014 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2014 yang disusun pada awal tahun 2014.

Namun dengan adanya hasil reviu Renstra 2010-2014 dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada pertengahan tahun 2014, maka Penetapan Kinerja Mahkamah Agung Tahun 2014 menyelaraskan sasaran-sasaran hasil reviu yang akan dicapai Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2014.

Tabel 4. Penetapan Kinerja

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

TAHUN 2014

NO SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Peningkatan penyelesaian

perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan

1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 85% 95% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 3 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali 20% 95% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

1. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

100% 2. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke

Majelis

100%

3. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 80

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%

2. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan

100%

5. Peningkatan kualitas pengawasan

1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 95% 2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

6. Peningkatan kualitas SDM 1. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% 2. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 85% 3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test

dalam rangka promosi jabatan.

90%

Anggaran : Rp.16.358.555.000,- (Enam belas miliar tiga ratus lima puluh delapan juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah)

(25)

Page | 16

apaian kinerja Pengadilan Tinggi

Pekanbaru tahun 2014 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun terakhir dari Renstra Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun 2010-2014. Capaian kinerja diukur dengan cara membandingkan antara Realisasi pencapaian indikator kinerja dengan Target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini. Rincian tingkat capaian

kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel Hasil Pengukuran Kinerja berikut ini.

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2014 secara umum Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian dari realisasi indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai targetnyanya.

C

a.

P

engukuran Kinerja Tahun 2014

Capaian = Realisasi x 100%

Target

(26)

Page | 17

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja

NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI *CAPAIAN 1. Peningkatan

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang

diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 85% 95% 91,9% 75,2% 90% 96,7% 88,5% 94,7% c. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali 20% 95 % 21,3% 88,1% 20% 92,7% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan lengkap

100 % 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 % 100% 100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 1 : 80 1:91 113,7% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 100 % - -

b. Persentase proses penyelesaian

perkara yang dapat dipublikasikan

100 % 100% 100%

5. Peningkatan kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti 95 % 77,2% 81,3% b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100 % 100% 100%

6. Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus

diklat teknis yudisial 100 % 100% 100%

b. Persentase pegawai yang lulus

diklat non yudisial 85 % 100% 117,6%

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test

dalam rangka promosi jabatan 90 % 33,3% 37%

*Capaian = Realisasi x 100 % Target

(27)

Page | 18

b.

A

nalisis Capaian Kinerja

Analisis Capaian Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya.

Adapun analisis hasil capaian kinerja Pengadilan Tinggi Pekanbaru Tahun 2014 sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelengaraan peradilan di Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara maupun ketepatan waktu dalam penyelesaian perkara.

Sasaran ini menggunakan 3 Indikator Kinerja Utama.

Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2014, dan dibandingkan dengan realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2013 dan 2012 sesuai dengan masing-masing Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut : Tabel 6. Capaian Sasaran 1

Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Capaian

Th.2012 Th.2013 Th.2014 Th. 2014 Th. 2014

a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan

1. Pidana 100% 100% 100% 100% 100%

2. Perdata 100% 100% 100% 100% 100%

3. Tipikor 100% 100% 100% 100% 100%

b. Persentase Penyelesaian Perkara

1. Pidana 100% 100% 91,9% 95% 96,7%

2. Perdata 62,3% 72,6% 75,2% 85% 88,5%

3. Tipikor 72,7% 80,9% 90% 95% 94,7%

c. Persentase Penyelesaian Perkara yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu Maksimal

3 bulan

1. Pidana 100% 100% 100% 100% 100%

2. Perdata 100% 100% 100% 100% 100%

3. Tipikor 100% 100% 100% 100% 100%

Rata –Rata Capaian Th. 2014 98%

SASARAN 1 :

PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA

INDIKATOR KINERJA :

a) Persentase Penyelesaian sisa perkara b) Persentase Penyelesaian perkara

(28)

Page | 19

Analisis Sasaran 1 adalah sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN

Tabel 7. Sasaran 1 Indikator Kinerja 1 Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Tahun Tahun

2012 2013 2014

Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan

1. Pidana Realisasi 100% Realisasi 100% Target Realisasi100% 112100% 100% 112100% Capaian 100% 2. Perdata Realisasi 100% Realisasi 100% Target Realisasi100% 112100% 100% 112100% Capaian 100%

3. Tipikor Realisasi 100% Realisasi 100% Target 100% 112100% Realisasi100% 112100% Capaian 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan.

Pada tahun 2014 realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target 100%. Capaian tersebut diperoleh dari sisa perkara Pengadilan Tinggi Pekanbaru tahun sebelumnya yang harus

diselesaikan pada tahun 2014, yaitu pidana sejumlah 34 perkara, perdata sejumlah 73 perkara, dan tindak pidana korupsi (Tipikor) sejumlah 8 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2014.

Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2012-2014.

Tabel 8. Penyelesaian Sisa perkara Pidana, Perdata, Tipikor Tahun 2012-2014

Jenis Perkara

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Sisa Perkara Diselesaikan Th. 2012 Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Sisa Perkara Diselesaikan Th. 2013 Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Sisa Perkara Diselesaikan Th. 2014 1. Pidana 21 21 34 34 34 34 2. Perdata 37 37 78 78 73 73 2. Tipikor 5 5 9 9 8 8

Grafik 1. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2012-2014

(29)

Page | 20

Berdasarkan Tabel.8 dan Grafik.1, ditinjau dari

tahun 2012, 2013 hingga tahun 2014, seluruh sisa perkara pada tahun sebelumnya selalu dapat diselesaikan pada tahun berjalan.

Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah berjalan dengan baik dan lancar

sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya.

a) INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PENYELESAIAN PERKARA

Tabel 9. Sasaran 1 Indikator Kinerja 2 Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Tahun Tahun

2012 2013 2014

Persentase Penyelesaian Perkara

1. Pidana Realisasi 88,3% Realisasi 88,7% Target 100% 11195% Realisasi 100%nn 91,9% Capaian 96,7% 2. Perdata Realisasi 62,3% Realisasi 72,6% Target 100% 85% Realisasi 100375,2% Capaian 88,5% 3. Tipikor Realisasi 72,7% Realisasi 80,9% Target 100% 11195% Realisasi 100%nn90% Capaian 94,7%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya ditambah perkara yang masuk pada tahun berjalan).

Tabel diatas menunjukkan perbandingan Realisasi Persentase Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, maupun Tipikor dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, walaupun capaian realisasi tersebut terhadap target belum mencapai 100%.

Adapun alasan yang menyebabkan capaian penyelesaian perkara baik Pidana, Perdata maupun Tipikor pada tahun 2014 belum 100% mencapai target, adalah disebabkan karena kenaikan volume perkara pada tahun 2014 cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan jumlah Majelis Hakim yang menangani perkara tersebut tidak ada penambahan.

Jumlah Majelis Hakim yang menangani perkara di Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun 2014 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 8 (delapan) majelis.

(30)

Page | 21

Tabel 10. Penyelesaian Perkara Pidana Tahun 2012-2014

Jenis Perkara Tahun Keadaan Perkara *Realisasi

% Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Perkara Masuk Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Jumlah Perkara Yang Telah Diselesaikan Sisa Akhir 1. Pidana 2012 21 271 292 258 34 88,3 2013 34 267 301 267 34 88,7 2014 34 324 358 329 29 91,9 2. Perdata 2012 37 170 207 129 78 62,3 2013 78 189 267 194 73 72,6 2014 73 254 327 246 81 75,2 3. Tipikor 2012 5 28 33 24 9 72,7 2013 9 33 42 34 8 80,9 2014 8 32 40 36 4 90

* Persentase Perbandingan Perkara yang Telah Diselesaikan dengan Perkara yang Harus Diselesaikan

Grafik 2. Realisasi Persentase Penyelesaian Perkara Tahun 2012-2014

Adanya peningkatan realisasi Penyelesaian Perkara pada tahun 2014 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan kinerja Hakim dalam menangani perkara.

Jumlah seluruh perkara masuk Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 meningkat sebesar 24,7%. Peningkatan jumlah perkara tersebut ditangani oleh Majelis

Hakim yang jumlahnya sama dengan tahun sebelumnya. Keadaan ini dapat mengukur efektifitas Majelis Hakim dalam penyelesaian perkara.

Efektifitas kinerja Hakim dapat diukur dari perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dengan jumlah Majelis Hakim.

0 20 40 60 80 100 Pidana (%) Perdata (%) Tipikor (%) 88,3 62,3 72,7 88,7 72,6 80,9 91,9 75,2 90 Th. 2014 Th. 2013 Th. 2012

(31)

Page | 22

Tabel 11. Efektifitas Penyelesaian Perkara

Tahun Keadaan Perkara Pidana, Perdata, Tipikor Jumlah

Majelis Hakim **Efektifitas Jumlah Perkara yang Diselesaikan oleh 1 Majelis Hakim dalam Setahun Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Jumlah Perkara Masuk *Persentase Peningkatan Jumlah Perkara dibandingkan tahun sebelumnya Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Jumlah Perkara Yang Telah Diselesaikan 2012 63 469 - 532 411 8 51 2013 121 489 4,2% 610 495 8 61 2014 115 610 24,7% 725 611 8 76 * Persentase perbandingan selisih antar perkara masuk tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, dibagi jumlah perkara

masuk tahun sebelumnya

** Perbandingan jumlah perkara yang telah diselesaikan dengan jumlah majelis hakim

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, Pengadilan Tinggi Pekanbaru mengalami peningkatan volume perkara yang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun walaupun volume perkara mengalami peningkatan, ternyata efektifitas jumlah perkara yang diselesaikan oleh 1 Majelis Hakim juga

meningkat, padahal jumlah Majelis Hakim pada tahun 2014 tidak bertambah.

Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 Pengadilan Tinggi Pekanbaru telah meningkatkan kinerja dalam penyelesaian perkara, sejalan dengan peningkatan jumlah perkara.

b) INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU 3 BULAN

Tabel 12. Sasaran 1 Indikator Kinerja 3 Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Tahun Tahun

2012 2013 2014

Persentase Perkara yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu 3 Bulan

1. Pidana Realisasi 100% Realisasi 100% Target Realisasi100% 112100% 100% 112100% Capaian 100% 2. Perdata Realisasi 100% Realisasi 100% Target Realisasi100% 112100% 100% 112100% Capaian 100%

3. Tipikor Realisasi 100% Realisasi 100% Target 100% 112100% Realisasi100% 112100% Capaian 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan adalah perbandingan perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan.

(32)

Page | 23

Pada tahun 2014 persentase perkara yang

diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan mencapai 100%. Capaian tersebut diperoleh karena tidak ada perkara yang penyelesaiannya melebihi waktu 3 bulan. Capaian target 100 % juga diperoleh pada tahun 2012 dan tahun 2013.

Hal ini menunjukkan kebijakan Mahkamah Agung untuk penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Banding dalam waktu maksimal 3 bulan sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 2 Tahun 2014 telah dilaksanakan dengan baik di Pengadilan Tinggi Pekanbaru.

Sasaran Strategis Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat, dengan mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap putusan hakim. Sasaran ini menggunakan 1 Indikator Kinerja Utama.

Capaian Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim pada tahun 2014, dan dibandingkan dengan realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2013 dan 2012 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 13. Capaian Sasaran 2

Sasaran 2: Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Capaian

Th.2012 Th.2013 Th.2014 Th. 2014 Th. 2014

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

1. Kasasi 7,3% 11,5% 21,3% 20% 106,5%

2. Peninjauan Kembali 89,5% 89,2% 88,1% 95% 92,8%

Rata –Rata Capaian Th. 2014 99,6%

Analisis Sasaran 2 adalah sebagai berikut :

SASARAN 2 :

PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

INDIKATOR KINERJA :

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum : 1. Kasasi, 2. Peninjauan Kembali

(33)

Page | 24

 

 INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM KASASI & PK

Tabel 14. Sasaran 2

Sasaran 2: Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim

Indikator Kinerja Utama Tahun Tahun

2012 2013 2014

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

1. Kasasi Realisasi 7,3% Realisasi 11,5% Target 1020% Realisasi 10321,3% Capaian 106,5% 2. Peninjauan Kembali Realisasi 89,5% Realisasi 89,2% Target 100% 123 95% Realisasi 10038888,1% Capaian 92,8%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata, tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara banding (pidana, perdata, tipikor) yang sudah putus.

Sedangkan ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata, tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum PK dengan jumlah perkara kasasi (pidana, perdata, tipikor) yang sudah putus.

Pada tahun 2014 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 dan tahun 2012. Bahkan capaian realisasi pada tahun 2014 tersebut cukup tinggi melebihi target hingga 106,5%.

Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2013 dan tahun 2012. Dan capaian realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada tahun 2014 mencapai target 92,8 %.

Tabel 15. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Tahun 2012-2014

Tahun Keadaan Perkara Pidana, Perdata, Tipikor *Realisasi

% Perkara Banding Yang Putus Perkara Yang Mengajukan Kasasi Perkara Yang Tidak Mengajukan Kasasi 2012 411 381 30 7,3 2013 495 438 57 11,5 2014 611 481 130 21,3

(34)

Page | 25

Realisasi persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum Kasasi mengindikasikan pencari keadilan pada Pengadilan Tingkat Banding yang dapat menerima putusan Pengadilan Tingkat Banding sebesar 21,3%, dengan kata lain 78,7% pihak berperkara atau Jaksa pada umumnya mengajukan upaya hukum kasasi artinya putusan banding oleh Hakim tingkat banding belum seluruhnya dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa.

Persentase realisasi perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dari tahun 2012

hingga tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa walaupun belum seluruhnya putusan tingkat banding dapat diterima oleh masyarakat pencari keadilan, namun terdapat peningkatan dalam penerimaan masyarakat terhadap putusan Pengadilan Tingkat Banding pada tahun 2014 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Tingkat Banding telah meningkatkan kinerja untuk membuat putusan yang dapat diterima oleh masyarakat pencari keadilan.

Tabel 16. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK Tahun 2012-2014

Tahun Keadaan Perkara Pidana, Perdata, Tipikor *Realisasi

% Perkara Kasasi Yang Putus Perkara Yang Mengajukan PK Perkara Yang Tidak Mengajukan PK 2012 381 40 341 89,5 2013 438 47 391 89,2 2014 481 57 424 88,1

* Persentase perkara yang tidak mengajukan PK dengan perkara Kasasi yang putus

Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) mengindikasikan pencari keadilan yang dapat menerima putusan kasasi Mahkamah Agung sebesar 88,1%. Hal ini berarti upaya pihak berperkara atau Jaksa untuk melakukan upaya

peninjauan kembali tidak terlalu besar. Dengan kata lain pada umumnya putusan kasasi sudah dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa sehingga tidak diteruskan ke upaya peninjauan kembali.

Grafik 3. Realisasi yang tidak mengajukan Kasasi dan PK Tahun 2012-2014

7,3 11,5 21,3 89,5 89,2 88,1 0 50 100 Th. 2012 Th.2013 Th. 2014 Realisasi Tidak mengajukan Kasasi (%) Realisasi Tidak mengajukan PK (%)

(35)

Page | 26

Sasaran Strategis Peningkatan Efektifitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur tertib administrasi berkas yang diajukan bading secara lengkap, diregister dan didistribusikan ke Majelis, serta

mengukur rasio majelis Hakim terhadap jumlah perkara.

Sasaran ini menggunakan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama. Capaian Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara pada tahun 2014, dan dibandingkan dengan realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2013 dan 2012 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 17. Capaian Sasaran 3

Sasaran 3 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Capaian

Th.2012 Th.2013 Th.2014 Th. 2014 Th. 2014

a. Persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara

lengkap 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang diregister

&siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% 100% 100%

c. Rasio Majelis Hakim terhadap

perkara 1:66 1:76 1:91 1:80 113,7%

Rata –Rata Capaian Th. 2014 105%

Analisis Sasaran 3 adalah sebagai berikut :

a) INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE BERKAS YANG DIAJUKAN BANDING DAN DISAMPAIKAN SECARA LENGKAP

Tabel 18. Sasaran 3 Indikator Kinerja 1

Sasaran 3 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Tahun Tahun

2012 2013 2014

Persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap

Realisasi 100% Realisasi 100% Target 100% 112100% Realisasi100% 112100% Capaian 100%

SASARAN 3 :

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

PENYELESAIAN PERKARA

INDIKATOR KINERJA :

a. Persentase berkas yang diajukan banding & disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara

Gambar

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
Tabel 2. Sasaran, Program, Indikator Kinerja, Kegiatan Pengadilan Tinggi Pekanbaru  PROGRAM
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja
Tabel 7. Sasaran 1 Indikator Kinerja 1  Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis lingkungan internal SI/TI ; Ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi Muhammadiyah Kota Yogyakarta dalam pene- rapan aplikasi SI/TI yang

Pada kepercayaan tokoh muncul kepercayaan yang dipercayai oleh tokoh dalam cerpen tersebut, yaitu kepercayaan tentang senandung kesedihan yang diberikan semenjak

KEGIATAN HASIL MONITORING Asesmen risiko jatuh pada pasien.

Masalah yang dihadapi SMPN 3 Punung saat ini adalah kesulitan dalam mengolah data akademik, yang dimaksud dengan data akademik disini meliputi data siswa, nilai

ERAT dari ASEAN bertujuan untuk membantu organisasi-organisasi penanggulangan bencana nasional dalam tahap paling awal dalam satu keadaan darurat dalam berbagai bidang termasuk (a)

Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang

Tembang Sunda Cigawairan yang merupakan akulturasi antara budaya Sunda dan Islam lahir atas kondisi sosial masyarakat pada masa itu secara teori mungkin tokoh yang membawa

Secara parsial menunjukkan upah dan jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran pangan, sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang bekerja dan tingkat