• Tidak ada hasil yang ditemukan

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KONTRIBUSI KOMITMEN KERJA, KEPEMIMPINAN KEPALA LEMBAGA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PENDIDIK PAUD

(Studi pada Pendidik PAUD di Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

Ni Made Kadek Suartini, Nyoman Dantes, A.A.I. Ngurah Marhaeni Program , Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: {kadek.suartini,nyoman.dantes,ngurah.marhaeni@pasca.undikhsa.ac.id}

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi komitmen kerja, kepemimpinan lembaga dan lingkungan kerja terhadap kinerja pendidik PAUD. Penelitian ini adalah penelitian ex-post fakto. Populasi penelitian adalah seluruh pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 223 orang. Sebanyak 70 orang dipilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data tentang komitmen kerja, kepemimpinan lembaga dan lingkungan kerja dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Dari hasil uji multikolineritas antar variabel X1 dengan X2, X1 dengan X3 dan X1 dengan X2 dalam penelitian ini diperoleh nilai VIF masing-masing: 1,053, 1,042, dan 1,012 (nilai VIF berada pada rentangan 1-10). Hal ini berarti bahwa antara sesama variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Data dianalisis dengan korelasi dan regresi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama terdapat kontribusi yang signifikan komitmen kerja terhadap kinerja pendidik PAUD dengan Fhitung = 10,130 dengan kontribusi sebesar 8,0%. Kedua terdapat kontribusi yang signifikan kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga terhadap kinerja pendidik PAUD dengan Fhitung = 5,860 dengan kontribusi sebesar 3,1%. Ketiga, terdapat kontribusi yang signifikan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga terhadap kinerja pendidik PAUD dengan Fhitung = 313,520 dengan kontribusi sebesar 81,0%. Keempat, terdapat kontribusi yang signifikan komitmen kerja, gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga, dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga secara bersama-sama terhadap kinerja pendidik pada lembaga PAUD dengan Fhitung = 255,323 dengan kontribusi sebesar 92,1%.

Kata kunci: Komitmen kerja, kepemimpinan lembaga, lingkungan kerja, kinerja pendidik PAUD. Abstract

This research aims to determine the contribution of work commitment, leadership style and work environment institutions on the performance of early childhood educators. This research was ex-post facto. The population of the research is the all early childhood educators in North Kuta Badung regency academic year 2012/2013, amounting to 223 people. 70 people were selected as research sample by using group random sampling technique.Data on work commitment, leadership style institutions, labor and environment were collected through questionnaire. The result shows that first there is a significant contribution to the performance of work commitments early childhood educators with the calculated F = 10.130 with a contribution of 13.0%. Secondly there is a significant contribution to the leadership of the head of the institution that is applied to the performance of early childhood educators with the calculated F = 5.860 with a contribution of 30.1%. Third, there is a significant contribution applied leadership institute heads to the performance of early childhood educators with the calculated F = 313.520 with a contribution of 82.2%. Fourth, there is a significant

(2)

2

contribution to the work commitment, leadership applied to head the agency, and the work environment that are around institutions jointly on the performance of educators in early childhood institutions with calculated F = 255.323 with a contribution of 92.1%.

Keywords: Work commitment, leadership style agency, working environment, the performance of early childhood educators.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam upaya memajukan suatu bangsa. Secara luas masyarakat Indonesia telah menyadari bahwa untuk mencapai negara yang memiliki peradaban maju, perlu memperhatikan perkembangan sumber daya manusia secara serius. Untuk itu pemerintah bersama masyarakat justru harus memberi perhatian lebih pada sektor pendidikan pada sektor pendidikan formal yang dilaksanakan di lembaga PAUD maupun nonformal yang dilakukan di luar lembaga PAUD. Sampai saat ini belum jelas dan belum dipahami benar siapa sebenarnya yang paling bertangung jawab terhadap rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia hingga saat ini.

Banyak pengamat dan pakar pendidikan yang berpendapat bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah bahkan memprihatinkan bila dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah: (1) kurangnya sarana prasarana pendukung pendidikan, (2) rendahnya gaji pendidik sebagai pelaksana pendidikan yang berdampak pada rendahnya kinerja pendidik, (3) parstisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan masih rendah dan (6) sistem pengelolaan manajemen lembaga PAUD yang masih kurang.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara tegas menyatakan bahwa

“Pendidikan pada usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan perkembangan yang pesat jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan pendidikan yang ada. Perkembangan ini tentu sangat positif jika dilihat dari sisi perluasan akses layanan pendidikan. Namun di sisi ain sebagai bagian penting dari program pembangunan pendidikan nasional, kebijakan pengembangan PAUD senantiasa harus bertumpu pada prinsip pembagunan pendidikan yang berkeadilan dan bermutu.

Bercermin dari pernyataan tersebut di atas, diperlukan teknis penyelenggaraan PAUD yang baik dengan unsur-unsur pos PAUD yang kompetebel antara lain meliputi; (1) peserta didik, (2) orangtua, (3) pendidik, (4) kepemimpinan lembaga sebagai pengelola, (5) tim pemantau, (6) pembina tingkat desa/ kelurahan, (7) lingkungan kerja, (8) lembaga penyelenggara, (9) program, (10) proses kegiatan yang terprogram, dan (11) proses evaluasi serta pembinaan.

Kinerja pendidik PAUD memegang peranan penting dan berhubungan erat dengan kualitas serta jumlah lulusan dari suatu lembanga PAUD, oleh karena itu perubahan kinerja pendidik mempunyai dampak langsung terhadap perilaku siswa. Rendahnya

(3)

3 kinerja pendidik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; (1) faktor gaji yang secara nasional masih sangat rendah, (2) gaya kepemimpinan lembaga, (3) motivasi kerja pendidik, (4) minimnya kesempatan yang diberikan kepada pendidik untuk mengikuti kegiatan pengembangan sumber daya dalam bentuk

in-service training, (6) kurangnya

kesempatan membaca pada pendidik karena persoalan mencari penghasilan tambahan disamping harga buku yang cukup mahal, (7) adanya perasaan tidak bangga menjadi seorang pendidik karena perlakuan kurang adil terhadap pendidik, (8) lingkungan kerja yang kurang kondusif, dan (9) rendahnya komitmen kerja dalam melaksanakan tugas.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut meliputi; Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, dan Taman Penitipan Anak. Penyelenggaraan PAUD dapat diintegrasikan dengan berbagai program layanan, meliputi; (1) Posyandu, (2) Bina Keluarga Balita, (3) Taman Pendidikan Al’Quran, (4) Pelayanan Anak Kristen, (5) Bina Iman Anak, dan (6) layanan terkait lain.

Bercermin dari pernyataan tersebut di atas, diperlukan sumber daya manusia untuk dapat dikembangkan dengan lebih terarah sesuai dengan spesifikasi tertentu sebagai tenaga pendidik di lembaga PAUD sehingga menghasilkan kinerja sesuai dengan harapan lembaga.

Secara empiris nampak beberapa kelemahan lembaga PAUD dalam mengelola pendidikan, antara lain: (1) kemampuan manajerial kepala lembaga PAUD terindikasi masih belum mampu untuk mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pendidik dalam menjalankan

tugas, (2) kepala lembaga PAUD belum berani bertindak tegas dalam membina pendidik yang melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugasnya, (3) kualifikasi dan kompetensi pendidik tidak sesuai dengan kebutuhan lembaga PAUD, (4) rendahnya komitmen kerja pendidik dalam menjalankan tugas, (5) kepemimpinan kepala lembaga PAUD yang kurang relevan dengan paradigma kepemimpinan masa kini, (6) terbentuknya lingkungan kerja lembaga yang kurang kondusif, dan (7) kurangnya sarana dan prasarana pendukung operasional lembaga.

Dari hasil pengamatan, nampak bahwa komitmen kerja seorang pendidik cenderung tidak menunjukkan pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja pendidik dalam menjalankan tugas. Hal ini terbukti dari komitmen kerja yang dimiliki pendidik tidak menjamin kinerja yang ditunjukkan juga akan baik. Belum ada identifikasi yang jelas mengenai korelasi yang signifikan antara komitmen kerja pendidik terhadap kinerja (performance) yang ditunjukkan.

Bercermin dari pernyataan tersebut di atas, diperlukan sumber daya manusia untuk dapat dikembangkan dengan lebih terarah sesuai dengan spesifikasi tertentu sebagai tenaga pendidik di lembaga PAUD sehingga menghasilkan kinerja sesuai dengan harapan lembaga.

PAUD sebagai lembaga pendidikan formal dan nonformal, dalam melaksanakan fungsi pendidikan didasari oleh asas tanggungjawab sebagai berikut (1) tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentan yang berlaku, (2) tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan yang dipercayakan oleh masyarakat dan bangsa, dan (3) tanggung jawab pengelola dan pelaksana pendidikan.

Kinerja pendidik adalah usaha tertinggi yang dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan tugas dalam upaya

(4)

4 mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Kinerja pendidik yang baik antara lain: (1) dapat melayani pembelajaran secara individual maupun kelompok, (2) memiliki dan mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang memudahkan siswa belajar, (3) mampu merencanakan dan menyusun persiapan pembelajaran, (4) mengikutsertakan peserta didik dalam bebagai pengalaman belajar, dan (5) pendidik menempatkan diri sebagai pemimpin yang aktif bagi peserta didik.

Secara empiris kinerja pendidik lembaga PAUD di Kuta Utara, belum sepenuhnya dihayati karena hasil nyata berupa output dan outcome dari kinerja pendidik belum terlihat optimal. Kinerja pendidik dalam pembelajaran di lembaga PAUD tersebut masih belum jelas dan masih belum sesuai dengan harapan.

Bertitik tolak dari uraian permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan besarnya kontribusi komitmen kerja pendidik terhadap kinerja pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung, (2) mendeskripsikan besarnya kontribusi kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga terhadap kinerja pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung, (3) mendeskripsikan besarnya kontribusi lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga terhadap kinerja pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung, dan (4) mendeskripsikan besarnya kontribusi komitmen kerja, kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga, dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga secara bersama-sama terhadap kinerja pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat ex-post fakto karena mengambil data dari kondisi yang sudah ada. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh pendidik PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran

2012/ 2013 dengan populasi sebanyak 223 orang. Sampel diambil melalui teknik

simple random sampling menghasilkan 70

orang.

Data selanjutnya dikumpulkan berdasarkan tuntutan dari masing-masing rumusan permasalahan. Berkaitan dengan permasalahan yang dikaji pada penelitian ini, ada tiga jenis data yang diperlukan yakni data tentang komitmen kerja, kepemimpinan kepala lembaga, dan lingkungan kerja melalui penyebaran kuesioner. Aspek komitmen kerja yang diukur diantaranya tingginya perhatian terhadap peserta didik, banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan, dan bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain.

Aspek kepemimpinan yang diukur diantaranya: kepala lembaga sebagai pendidik (educator), kepala lembaga sebagai manajer, kepala lembaga sebagai administrator, kepala lembaga sebagai penyelia (supervisor), kepala lembaga sebagai pemimpin (leader), kepala lembaga sebagai inovator, dan kepala lembaga sebagai motivator.

Aspek lingkungan kerja lembaga yang diukur antara lain: hubungan antar pribadi, kepemimpinan kepala lembaga, kerjasama, sistem imbalan, dan lingkungan fisik. Aspek kinerja PAUD yang diukur antara lain: quality of work (kualitas hasil kerja), quantity of work (kuantitas hasil kerja), knowledge of job (pengetahuan tentang pekerjaan), dependability

(ketergantungan), corporation (kerjasama),

adaptability (adaptasi dan penyesuaian

diri), attendance (kehadiran), versybility (pengetahuan serba guna), (house keeping (pemeliharaan), dan safety (keamanan).

Sebelum instrumen ini digunakan maka dilakukan uji validitas isi dan reliabilitas. Untuk menentukan validitas isi dilakukan oleh judges. Instrumen yang telah dinilai oleh judgis selanjutnya diuji cobakan di lapangan. Tujuan dari pengujicobaan intrumen adalah untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran dan daya

(5)

5 beda pada instrumen tentang komitmen kerja, gaya kepemimpinan lembaga, dan lingkunga kerja.

Uji coba validitas pada variabel komitmen kerja dengan jumlah 41 butir dan jumlah sampel 60. Dari uji validitas dengan program microsoft excel pada taraf signifikansi 5% adalah semua instrumen dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,89. Data kepemimpinan dengan jumlah butir 44 dan jumlah sampel 60. Dari uji validitas dengan program microsoft excel pada taraf signifikansi 5% adalah semua instrumen dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,80. Data lingkungan kerja organisasi dengan jumlah 40 butir. Dari uji validitas semua instrumen dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,99. Data kinerja pendidik sebanyak 40 butir setelah diuji validitasnya semua instrumen dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,98. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan mengikuti langkah-lngkah: (1) deskripsi data, yaitu data yang telah diperoleh dari penelitian dideskripsikan menurut masing-masing variabel, (2) pengujian persyaratan analisis yang meliputi: uji normalitas sebaran data, multikolineritas, autokorelasi, linearitas, dan heteroskesdastisitas, dan (3) pengujian hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data dikelompokan untuk menganalisis kecendrungan deskripsi data tentang komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3), dan komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3) secara bersama-sama dengan kinerja yang ditunjukkan pendidik (Y) pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Rata-rata skor komitmen kerja yang dimiliki pendidik diperoleh sebesar

124,13, dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 18,88. Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan komitmen kerja yang dimiliki pendidik dapat dikatakan cukup, yaitu berada pada rentangan 109,3 sampai dengan 136,7 dari skor ideal. Rata-rata lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga diperoleh sebesar 150,00 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 23,92. Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga PAUD di Kuta Utara dapat dikatakan baik, yaitu berada pada rentangan 145 sampai dengan 175 dari skor ideal. Rata-rata variabel kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD diperoleh sebesar 160,46 dengan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 9,34. Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara dapat dikatakan baik yaitu berada pada rentangan antara 145 sampai 175 dari skor ideal.

Hasil uji normalitas sebaran data diuji dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk menggunakan bantuan

SPSS 15.00 for windows memiliki angka

signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka, skor variabel komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3), dan kinerja yang ditunjukkan pendidik (Y) berdistribusi normal.

Uji multikolineritas dikenakan terhadap sesama variabel bebas yaitu skor variabel komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3). Untuk pengujian ini digunakan uji VIF antara sesama variabel bebas. Kaidah ini digunakan untuk menyatakan kolinier tidaknya antara sesama varibel bebas adalah harga VIF.

(6)

6 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi antara skor komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3) dengan kinerja yang ditunjukkan pendidik (Y) mempunyai hubungan yang linier.

Hasil analisis uji linieritas menunjukkan F deviasi dari linieritas dalam regresi antara variabel bebas komitmen kerja yang dimiliki pendidik (X1), kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga (X2), lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga (X3) dengan kinerja yang ditunjukkan pendidik (Y) tidak terjadi autokorelasi.

Hasil penelitian dari hipotesis pertama menunjukkan terdapat kontribusi yang signifikan komitmen kerja terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 melalui persamaan garis regresi Ŷ = 138,344 + 0,178 X1 dengan F hitung = 10,130 dan F Tabel = 3,980 dengan kontribusi sebesar esar dan determinasi parsial sebesar 38,9%.

Komitmen kerja yang dimiliki pendidik cukup optimal dalam mempengaruhi kinerja yang ditunjukkan pendidik. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 banyak dipengaruhi oleh komitmen kerja yang dimiliki pendidik.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh Tasmara (2006:26) yang menyatakan bahwa komitmen kerja adalah keyakinan yang kuat sehingga mengikat kemauan dan keinginan untuk menggerakkan perilaku kearah yang diyakini. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Louis (dalam Ahmad dan Razak, 2007) yang menjelaskan bahwa terdapat 4 bentuk komitmen kerja, yaitu sebagai berikut: (1) komitmen terhadap lembaga sebagai satu unit sosial, (2) komitmen terhadap

kegiatan lembaga, (3) komitmen membentuk kinerja berkualitas, dan (4) inovatif dalam melakukan perubahan-perubahan ke arah kemajuan.

Berdasarkan pendapat tersebut, bagi pendidik PAUD yang memiliki komitmen tinggi selalu memandang bahwa lembaga tempat bertugas didasarkan atas hubungan sosial yang harmonis, senantiasa mendukung berbagai kegiatan positif dalam lingkungan lembaga, selalu berkeinginan untuk membentuk kinerja yang berkualitas, dan bersikap inovatif. Semua hal ini akan mendukung pendidik PAUD dalam menunjukkan kinerja yang semakin meningkat.

Hasil penelitian dari hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 melalui persamaan regresi Ŷ = 123,104 + 0,197 X2 dengan F hitung = 5,860 dan F Tabel = 3,980 dengan kontribusi sebesar 30,1%, sumbangan efektif sebesar 9,0% dan determinasi parsial sebesar 21,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga cukup optimal dalam mempengaruhi kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian Musnadi pada tahun 2012 yang menemukan bahwa kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh. Kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas

(7)

7 Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh. Selain itu, kepemimpinan dan kepuasan kerja juga berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Prijatna pada tahun 2012 yang dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa: (1) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru secara langsung maupun tidak langsung termasuk besar, (2) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru secara langsung maupun tidak langsung cukup besar, (3) pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru secara langsung maupun tidak langsung cukup besar, dan (4) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru sangat besar.

Hasil penelitian dari hipotesis ketiga menunjukkan terdapat kontribusi yang signifikan kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 melalui persamaan regresi Ŷ = 107,368 + 0,354 X3 dengan F hitung = 313,520 dengan F Tabel = 3,980 dengan kontribusi sebesar 82,2%, sumbangan efektif (SE) sebesar 53,0% dan determinasi parsial sebesar 16,9%. Lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga dapat dipakai sebagai prediktor dari kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Sarwono (1995:145), yang menyatakan bahwa lingkungan lembaga merupakan faktor penting dalam mewujudkan situasi yang kondusif dan nyaman demi terlaksananya berbagai proses yang terjadi di lembaga. Pada prinsipnya, lingkungan bersumber dari dua komponen yaitu: (1) komponen fisik, yang meliputi suhu udara, kelembaban udara, kandungan berbagai macam gas udara di luar tubuh manusia yang mempengaruhi

kesehatan serta perilaku dari berbagai komponen yang ada dalam lingkungan tersebut, dan (2) komponen psikis, menyangkut suhu udara dan faktor-faktor lain yang ada dalam tubuh manusia.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja lembaga PAUD merupakan seperangkat karakteristik yang membedakan suatu lembaga dengan lembaga lainnya. Dengan demikian lingkungan kerja lembaga PAUD adalah suasana kerja atau situasi yang ada dalam suatu lembaga PAUD yang meliputi beberapa hal seperti: hubungan antar pribadi yang tercipta dalam lembaga, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala lembaga, kerja sama antar individu dan kelompok dalam lembaga, sistem imbalan, dan lingkungan fisik lembaga yang mempengaruhi perilaku dan kinerja (performance) dari lembaga tersebut.

Lingkungan lembaga yang baik sangat ditentukan oleh hubungan atau interaksi sosial yang terjadi antara orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut Demikian pula halnya lingkungan kerja yang terbentuk di lembaga sangat ditentukan oleh hubungan atau interaksi sosial yang terjadi antara pegawai dengan kepala instansi, pegawai dengan sesama pegawai, dan hubungan antara semua komponen yang ada dalam lembaga tersebut. Hubungan sosial yang dimaksud dalam hal ini mencakup komunikasi yang terjadi secara vertikal maupun horisontal yang terjadi antar semua komponen yang ada.

Suasana kerja yang menggairahkan bagi pegawai atau karyawan sebagai salah satu bentuk lingkungan kerja yang kondusif dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja yang ditunjang dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara kepala lembaga dan bawahan. Manajemen yang terbuka dan transparan, peraturan perundangan yang favourable sebagai jaminan kerja yang meyakinkan para pegawai perlu diciptakan sedemikian rupa

(8)

8 sehingga kegairahan bekerja mereka menjadi hidup terus.

Berdasarkan beberapa uraian seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja lembaga yang kondusif dapat meningkatkan kinerja semua komponen yang ada dalam lembaga tersebut. Demikian pula halnya dengan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga PAUD dapat mempengaruhi kinerja pendidik PAUD sebagai salah satu komponen dalam lembaga tersebut.

Lingkungan kerja yang baik dan tenang akan membawa pengaruh yang baik pada semua pihak, baik pada para pegawai, kepala lembaga maupun hasil pekerjaan. Lingkungan kerja yang tidak sesuai seperti lingkungan fisik yang kurang bersih, kebisingan atau udara pengap, akan menurunkan gairah kerja sehingga akan berpengaruh pada kinerja (performance) organisasi.

Hasil penelitian dari hipotesis keempat menunjukkan terdapat kontribusi yang signifikan komitmen kerja, kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga, dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga secara bersama-sama terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 melalui persamaan regresi Ŷ = 63,215 + 0,117 X1 + 0,163 X2 + 0,345. X3 dengan Fhitung = 255,323  F Tabel ( = 0,05) = 3,980 dan kontribusi sebesar 92,1%.

Komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD memberikan kontribusi yang paling besar. Hal ini berarti bahwa komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD merupakan prediktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja yang ditunjukkan pendidik pada

lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013 yang berada dalam kategori baik merupakan akibat logis dari komitmen kerja, kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga, dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga. Komitmen kerja yang baik dan positif dapat memotivasi pendidik untuk meningkatkan kinerja terkait dengan tugas yang menjadi tanggung jawab pendidik. Tepatnya kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga memungkinkan pendidik merasa terbantu dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan arahan yang positif dari kepala lembaga untuk aktif dan inovatif dalam menjalankan tugas. Hal ini akan berdampak pada terbentuknya peningkatan kinerja pendidik dalam menjalankan tugas.

Kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga mendukung terbentuknya kinerja yang tinggi dan ketenangan pendidk dalam berpikir ke arah positif dalam pelaksanaan tugas. Hal ini akan tercermin dari perilaku pendidik yang positif, menyenangkan, dan mendapat perhatian yang positif bagi pendidik lainnya Hal ini akan berdampak pada meningkatnya semangat bekerja pendidik untuk meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugas.

PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah diuraikan kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut.

Pertama, terdapat kontribusi yang

signifikan komitmen kerja terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Kedua, terdapat kontribusi yang

signifikan kepemimpinan yang diterapkan kepala lembagaterhadap kinerja yang

(9)

9 ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Ketiga, Terdapat kontribusi yang

signifikan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Keempat, Terdapat kontribusi yang

signifikan komitmen kerja, kepemimpinan yang diterapkan kepala lembaga, dan lingkungan kerja yang ada di sekitar lembaga secara bersama-sama terhadap kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD memberikan kontribusi yang paling besar. Hal ini berarti bahwa komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD merupakan prediktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen kerja yang dimiliki pendidik PAUD memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja yang ditunjukkan pendidik pada lembaga PAUD di Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2012/ 2013.

Saran dari hasil penelitian ini guna peningkatkan kinerja karyawan adalah sebagai berikut. Pertama Kepada pendidik PAUD, disarankan untuk: memahami hakikat dari pentingnya peningkatan komitmen kerja dalam menjalankan tugas secara optimal terutama dalam keterkaitannya dengan peningkatan kinerja

Kedua kepada lembaga PAUD untuk

Mengaktifkan pendidik dalam berbagai aktivitas yang dapat menumbuhkan komitmen kerja pendidik dan berbagai kompenen yang ada dalam lembaga PAUD khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kinerja. Ketiga kepada peneliti lain untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut terutama yang

terkait dengan permasalahan dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rancangan penelitian dan analisis data yang lebih akurat.

DAFTAR RUJUKAN

Suharsini, Arikunto, 2006, Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta, PT.Rineka Cipta.

Aswar, Saifuddin, 2001. “Asumsi-Asumsi

Dalam Inferensi Statistik”,

Jakarta, Buletin Psikologi (hal

7-17).

Danim, Sudarwan, 2004, Menjadi

Komunitas Pembelajaran

Kepemimpinan Trasformasional

dalam Komunitas Organisasi

Pembelajaran, PT.Bumi Aksara,

Jakarta.

Depdiknas, 2000, Panduan Manajemen

Sekolah, Dirjen Pendidikan Dasar

Dan Menengah Direktorat SLTP, Jakarta.

Fremont, E.Kast and James. E Rosenweig, 1985. Organisasi dan Manajemen, Jakarta, PT. Bumi Aksara Cipta.

Gipson dkk, 1996, Organisasiedisi ke

lima, Jakarta Penerbit Erlangga.

Gitosudarmo dan Sudita,1997, Perilaku

Keorganisasian, Edisi I,

Yogyakarta, Penerbit: BPFE.

Gregory, R,S, 2000, Psychological Testing, History, Principles, and Aplications, Allyn and Bacon,

Boston.

Hamzah, B Uno, et al, 2001.

Pengembangan Instrumen untuk Penelitian, Jakarta, Dilema Press.

(10)

10 Moedjiono. 1988. Proses pembelajaran.

Bandung, CV. Remadja Karya.

Mukhtar, H, dan Iskandar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada.

Musnadi, Said, 2012, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja dan dampaknya terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh, Jurnal Ilmu

Manajemen ISSN 2302-0199

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Prijatna, Hendra, 2012, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat, Tesis (Tidak

dipublikasikan).

Safaria, Triantoro, 2004, Kepemimpinan,

Yogyakarta, Graha Ilmu.

Sarwono, S.W, 1995, Psikologi

Lingkungan, Jakarta, PT.

Gramedia Widyasarana Indonesia.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung Alfabeta.

Wahjosumidjo, 2005, Kepemimpinan

Kepala Sekolah, Jakarta, PT.Raja

Grapindo Persada.

Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim

Organisasi, Jakarta, Salemba

Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa

Nasabah menyadari bahwa dalam kondisi Obligasi yang dimiliki dijual lebih awal sebelum tanggal jatuh tempo, maka harga Obligasi tersebut mungkin menjadi lebih rendah

Profil senyawa bioaktif hasil analisis GC-MS ekstrak etil asetat suspensi sel jeruk purut (Citrus hystrix DC.) perlakuan MeJa konsentrasi 0,5 mM dan waktu panen

Setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses pembelajaran keterampilan membaca pema- haman maka nilai siswa mengalami peningkatan pada

Penjualan perseorangan merupakan sarana promosi yang dapat dikatakan paling berhasil guna terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli (Kotler,

Letak geografis Indonesia-Surabaya yang strategis (latitude) dan jumlah-hari matahari bersinar (2 musim), mestinya harus mulai lebih memanfaatkan energi Sel Surya (PV) daripada

Dengan data sondir dan ukuran diameter tiang bored pile yang berbeda dengan memakai 2 (dua) metode perhitungan Schmertmann & Nottingham dan Meyerhoff dapat

Radikal bebas dapat diklasifikasikan menjadi reaktif oksigen spesies dan reaktif nitrogen spesies. Reaktif nitrogen spesief bentuk utamanya seperti peroksinitrit dan