• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran CNC bagi siswa teknik pemesinan selama ini dilakukan dengan pembelajaran langsung dan secara manual. Sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami inti dari pembelajaran CNC.

Suatu hal yang biasa bagi jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Sriwijaya dalam pembelajaran CNC melibatkan suatu Sofware Simulator. Sehingga perlu bagi dosen pengajar teknik Pemesinan pada umumnya untuk terlebih dahulu mendapatkan pengetahuan menggunakan Simulasi CNC tersebut, sebelum di tranferkan ke anak didik. Dewasa ini perkembangan dunia manufactur semakin berkembang,salah satunya adalah penggunaan teknologi komputer ke dalam proses manufactur di dunia industri saat ini. Penggunaan teknologi komputer yang mengalami kemajuan pesat diantaranya adalah penggunaan mesin CNC (Computer Numerically Controlled), yang mana cara pengoperasiannya menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer dan dengan bantuan operator.

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerical Controlled) bermula dari 1952 yang di kembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut di peruntukan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar.Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam memplopori investasi dalam teknologi ini.Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini di pacu oleh Microprocessor,sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak di gunakan dalam kehidupan sehari– hari di kalangan masyarakat banyak.

Dalam rangka menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari mata kuliah Mesin Perkakas CNC, bagaimana cara menggunakan mesin bubut TU-2A. Untuk lebih memahami mengenai mesin bubut CNC maka mahasiswa perlu mengikuti praktikum CNC yang lebih mendalam. Untuk dapat

(2)

mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut TU-2A, proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut TU-2A, dan cara pengoperasiannya merupakan bagian dari proses pembelajaran praktikum CNC.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum SIMULASI CNC/ CAM disini antara lain adalah sebagai berikut :

 Memberikan informasi dan pengetahuan dalam memahami prinsip kerja dan pengoperasian mesin bubut CNC secara umum

 Mampu mendesain suatu benda kerja dengan bantuan software TOP-Cam

 Memahami cara kerja mesin CNC

 Mampu mengoprasikan mesin CNC

 Meningkatkan daya kreatifitas Mahasiswa

 Mehami tahapan proses pemesinan menggunakan mesin CNC

 Memahami cara-cara pemesinan yang baik

1.3 Rumusan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan di bahas pada laporan ini :

 Pengertian Mesin CNC

 G-Code & M-Code pada CNC turning Siemen.

 Bagaiamana cara menggunakan Top Cam

 Laporan Pembuatan program mesin CNC milling.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

.1 Pengertian Mesin CNC

CNC singkatan dari (Computer Numerically Controlled ) bermuladari 1952 yang

dikembangkan oleh John Angkatan Udara Amerika Serikat.

CNC merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas

(3)

konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai.Tingkat ketelitian

Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO.Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk produksi masal.Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin beroperasi.

Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan dengan mesin bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer kendali dengan program database yang menyimpan instruksi secara langsung untuk mengendalikan alat – alat bermesin CNC (Computer Numerical Control). Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. CNC yang

(4)

dikendalikan dapat melakukan pekerjaan berbentuk linier, lingkar, atau sisipan berbentuk parabola, yang mana buatan perangkat lunak, dan manapun sisipan kaleng rutin terpilih dengan mudah.

.2 Jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam

mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

a. Mesin bubut CNC

Gambar 2.1. Mesin Bubut CNC

(5)

Gambar 2.2. Mesin Frais CNC

.3 Cara Mengoperasikan Mesin CNC

Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap- tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :

a) Sistem Absolut

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

(6)

Gambar 2.3. Referensi Absolut

b) Sistem Incremental

Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

Gambar 2.4. Referensi Inkremental

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.

(7)

Gambar 2.5. Mesin Bubut CNC Modern

Gambar 2.6. Mesin Frais CNC Modern

.4 PC untuk Mesin CNC

PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya. Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.

(8)

Gambar 2.7. Tampilan Monitor 1

 Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum : System Unit: IBM PC or compatible (80286 and up)

 Operating System: MS-DOS or PC-DOS version 3.0 or later  Main Memory: 640KB RAM minimum

 Hard Disk Space: 2MB  Display: Standard VGA  Input Device: Mouse

Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII - Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejenis.

(9)

Gambar 2.8. Tampilan Monitor 2

 Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum : Processing : Pentium III 1 GHz and 133 MHz Processor Bus

 Main : 256 MB RAM (expandable to 512 MB RAM) Single DIMM Slot Memory Video : 4 MB  Retentive Variable Storage : 32K NVRAM (onboard) for PC Control

 Diagnostics Functions : Watchdog Timer,  Temperature and Fan Status Monitoring

 Front LED Indicators (5) : Function (Text mode), Shift/ CAPS Lock, HDD/Error, Power, Compact Flash Ready

 Storage Device : Removable 2.5" Hard Disk Drive, 20GB

 Compact Flash : (1) Port - Front Access – Not Supported in Windows NT

 USB (Rev 1.0) : (1) Port - Side Access – Not Supported in Windows NT (2) Ports - Front Access – Not Supported in Windows NT

 Serial Port : (2) RS232 serial ports Parallel  Parallel Port : ECP+EPP parallel port  Ethernet : 10/100 Base T Ethernet

 PS/2 : PS/2 keyboard and PS/2 mouse ports

 Expansion Slots : One PCI Slot, One PCI/ISA SlotExpansion  Display : 15" Active Matrix LCD (1024x 768 resolution)

 Touch Screen Control : Standard unit does not include touch screen control. Touch screen control is a factory-installed option.

 Vertical Side Keys : 8 keys along each side of display for PC Control. Optionally, these keys may be factory configured as direct inputs to a GE Fanuc CNC via I/O Link.

 Numeric/Control Keys : Full numberic keypad and Keyboard functions (Arrow keys, Tab, esc, space, alt, delete, ctrl, etc.)

 Horizontal Keys : 28 keys located below display. Text mode key (locking) for  alpha characters. CAPS Lock key for alpha characters caps switch.

 Floppy Disk Drive : External FDD Connector for operator panel mounting

 Compact Disk Rom Drive : External IDE Connector for operator panel mounting Power Supply : Removable 120/240 Power Supply, Auto Sensing

 Operating System : Windows NT, Windows 2000

 Outline Specification : 18.85in (W) x 13.86in (H) x 7.16in (D) 478.8mm (W) x 352.0mm (H) x 181.9mm (D)

 Environmental Protection : IP65 when panel mounted

(10)

2.5 Kode Standar Mesin CNC

Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu : a. Mesin Bubut 1) Fungsi G G00 : Gerakan cepat G01 : Interpolasi linear G02/G03 : Interpolari melingkar G04 : Waktu tinggal diam. G21 : Blok kosong

G24 : Penetapan radius pada pemrograman harga absolut G25/M17 : Teknik sub program \

G27 : Perintah melompat 2) Pemotongan ulir

G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama G64 Motor asutan tak berarus

G65 Pelayanan kaset G66 Pelayanan antar aparat RS 232 G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G78 Siklus penguliran G81 Siklus pemboran

G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam. G83 Siklus pemboran dengan penarikan G84 Siklus pembubutan memanjang G85 Siklus pereameran

G86 Siklus pengaluran

G88 Siklus pembubutan melintang

G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam. G90 Pemrograman harga absolut

G91 Pemrcgraman harga inkremental G92 Pencatat penetapan

G94 Penetapan kecepatan asutan G95 Penetapan ukuran asutan G110 Alur permukaan G111 Alur luar G112 Alur dalam G113 Ulir luar G114 Ulir dalam G115 Permukaan kasar

(11)

G116 Putaran kasar 3) Fungsi M

M00 Berhenti terprogram

M03 Sumbu utama searah jarum jam M05 Sumbu utama berhenti

M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat M08 Titik tolak pengatur

M09 Titik tolak pengatur

Ml 7 Perintah melompat kembali M22 Titik tolak pengatur

M23 Titik tolak pengatur M26 Titik tolak pengatur M30 Program berakhir M99 Parameter lingkaran

M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis

b. Mesin Frais

1) Fungsi G

G00 Gerakan cepat G01 Interpolasi lurus

G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam

G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam G04 Lamanya tingqal diam.

G21 Blok kosonq

G25 Memanqqil sub program G27 Instruksi melompat

G40 Kompensasi radius pisau hapus G45 Penambahan radius pirau G46 Pengurangan radius pisau G47 Penambahan radius pisau 2 kali G48 Penguranqan radius pisau 2 kali

G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan) G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)

G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232 G72 Siklus pengefraisan kantong G73 Siklus pemutusan fatal

G74 Siklus penguliran (jalan kiri) G81 Siklus pemboran tetap

G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam

G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal G84 Siklus penquliran

G85 Siklus mereamer tetap

(12)

G90 Pemroqraman nilai absolut G91 Pemroqraman nilai inkremental G92 Penqqeseran titik referensi

2) Fungsi M

M00 Diam

M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam M05 Spindel frais mati

M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk M17 Kembali ke program pokok

M08 M09 M20 M21 Hubungan keluar M22 M23

M26 Hubungan keluar- impuls M30 Program berakhir

M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis

M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)

c. Tanda Alarm

A00 Salah kode G/M A01 Salah radius/M99 A02 Salah nilaiZ A03 Salah nilai F A04 Salah nilai Z

A05 Tidak ada kode M30 A06 Tidak ada kode M03 A07 Tidak ada arti

A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset A09 Program tidak ditemukan

A10 Pita kaset dalam pengamanan A11 Salah pemuatan

A12 Salah pengecekan

A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh

A14 Salah posisi kepal frais/ penambahan jalan dengan LOAD ┴ /M atau ┤/ M A15 Salah nilai Y.

(13)

A17 Salah sub program

A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

2.6 Mesin CNC Generasi Baru

Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.

2.7 Belajar CNC dengan Simulator

Belajar pengoperasian CNC dengan menggunakan Simulator memungkinkan untuk mengurangi resiko yang terjadi akan datang pada mesin sebenarnya. Oleh sebab itu, sebelum praktik pada mesin sebenarnya mahasiswa setelah memahami dan melakukan pendalaman materi seharus terlebih dahulu melakukan uji coba dengan simulator tujuanya agar tidak terjadi kegagalan dalam praktik langsung di mesin sebenarnya. Beberapa keuntungan yang lain dengan menggunakan simulasi adalah: Dengan adanya simulasi sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan mengurangi resiko yang ada. Adapun keuntungan dengan menggunakan simulasi adalah sebagai berikut:

a. Operator yang sedang belajar akan aman dan tidak merusak mesin.

b. Operator yang melakukan trial error pada saat membuat produk tidak khawatir untuk merusak mesin atau benda kerja yang ada.

c. Mesin yang digunakan akan aman dari operator yang salah dalam melakukan pemrograman

(14)

d. Dapat melihat simulasi hasil produk dari program yang dibuat.

e. Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dalam program yang dibuat sebelum dikerjakan f. Menghemat beaya proses dan perawatan.

g. Surface roughness merupakan salah satu aspek tujuan dari pembubutan.Sebelum memprogram CNC, operator akan mempertimbangkan dimensi,bentuk, dan kekasaran permukaan yang dihasilkan nantinya. Tingkat kehalus yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh feeding dan putaran yang digunakan. Dengan mengetahui simulasi hasil Surface roughness yang dihasilkan maka akan memudahkan dalam perencanaannya.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Langkah Menjalankan Program CNC Simulator

Pada simulator yang akan digunakan pilihlah cara yang diinginkan untuk membuat latihan praktek pada sesi simulasi turning ini. Jika menggunakan mitsubishi maka machine type yang dipilih adalah post axial, jika sinumerik maka machine type yang di pilih pre axial, bahasan terserbut akan dibahas pada program latihan 1 dan 2. etelah itu start turning lalu pilih setup dialog dan simpan program. Lalu atur setup dialognya, contoh setup dialog seperti pada gambar

(15)

Setelah program cnc simulator dibuka atur setup dialog.

Atur workpiece, ketik diameter benda kerja danpanjang benda kerja yang diinginkan pilihlah bahan yang digunakan.

(16)
(17)

Pencekam yang dipilih sesuai dengan workpiece

Lalu Atur titik nol benda kerja

Lalu gunakan pahat yang sesuai dengan job sheet yang akan dibuat untuk benda terserbut.

(18)

Membuat program dengan mitsubishi, pada gambar diatas menunjukkan mesin apa yang akan di pakai yaiitu mitsubishi lalu atur administration, pilih start configuration. Pengaturan ini berguna untuk mengganti posisi pahat dengan Mesin mitsubishi

(19)

Lalu ganti turret position dengan post axial untuk mitsubishi. Lalu accept dan start turning setelah itu atur setup dialog dan buat program WOP, dan jalankan program

Pada mesin CNC simulator itu atur setup dialognya seperti yang telah dijelaskan tadi. Setelah itu buat program gambar job sheet menggunakan WOP sehingga menghsilkan program yang akan dijalankan pada simulator.

(20)

Pahat bergerak mendekati benda kerja

(21)

Hasil benda kerja yang disimulasikan dengan program Kode Program N10 G90 G54 T16 N15 G94 N18 G92 S1000 kepala Program N20 G96 S100 M4 N22 G00 X43 Z1 N25 G71 U0.5 R1 N26 G71 P29 Q115 U0.3 W1 F100 N29 G1 X0 Z0

N35 G1 X0 Z0 sub program WOP N29 sampai N115 N40 G3 X8 Z-4 I0 K-4 N45 G1 X8 Z-4 N50 G1 X6 Z-8 N55 G1 X10 Z-8 N60 G1 X6 Z-12 N65 G1 X16 Z-30 N70 G1 X16 Z-30 N75 G3 X20 Z-32 I0 K-2 N80 G1 X20 Z-32 N85 G1 X20 Z-35 N90 G1 X20 Z-35 N95 G2 X24 Z-37 I2 K0 N100 G1 X24 Z-37

(22)

N105 G1 X24 Z-40 N110 G1 X30 Z-40 N115 G1 X30 Z-50 N120 G70 P29 Q115 N125 M05 Akhir Program N130 M30 Program simulator ( Setup sheet ( Machine: "MTS M-LC R3 T16 VDI30" ( Control: "MITSUBISHI M70V Turning" ( ( General Information ( Creation time: "16.07.2010 19:02" ( Workpiece ( Cylinder: L100 DA43 ( Material: "N\Aluminium\AlMg1" ( ( Workpiece clamping

( Clamping device: "DIN55028 A8\Lathe Chuck\KSF160-3AsB"

( Clamping device attachment: "AsB30V1.5x60\Step jaw\HB3-B30xL38_20_10xH56_28_14" ( Type of chuck: External chuck outside step jaw

( Chucking depth: ET15 (

( Tailstock

( Tailstock center: "MK4\Tailstock Center\KSMK4-60-30-25_44" ( Tailstock position: ZR1100 M10

(

( Tool system ( Tool set: empty ( Tool list

(23)

( T16: "VDI30A\Corner Tool Left\DCMT 11T308_SDJCL 2020 H 11_B1-30 2022"

( Active tool: T01 (

( Tool offset list

( T01 TC1: KZ+047.000 KX+067.000 Q3 QZ-000.800 QX-000.800 R000.800 Ap032.000 Kr+003.000 DB000.000 SL010.785 ( T16 TC1: KZ+047.000 KX+067.000 Q3 QZ-000.800 QX-000.800 R000.800 Ap032.000 Kr+003.000 DB000.000 SL010.785 ( ( Zero register ( Zero point G54: Z231 X0 NT13 ( Right side of the workpiece: Z231 (

( Setup sheet end N10 G90 G54 T16 N15 G94 N15 G92 S1000 N20 G96 S100 M4 N22 G00 X43 Z1 N25 G71 U0.5 R1 N26 G71 P29 Q115 U0.3 W1 F100 N29 G1 X0 Z0 N35 G1 X0 Z0 N40 G3 X8 Z-4 I0 K-4 N45 G1 X8 Z-4 N50 G1 X6 Z-8 N55 G1 X10 Z-8 N60 G1 X6 Z-12 N65 G1 X16 Z-30 N70 G1 X16 Z-30

(24)

N75 G3 X20 Z-32 I0 K-2 N80 G1 X20 Z-32 N85 G1 X20 Z-35 N90 G1 X20 Z-35 N95 G2 X24 Z-37 I2 K0 N100 G1 X24 Z-37 N105 G1 X24 Z-40 N110 G1 X30 Z-40 N115 G1 X30 Z-50 N120 G70 P29 Q115 N125 M05 N130 M30

(25)

3.3 program latihan 2 4

Membuat program dengan msinumerik, pada gambar diatas menunjukkan mesin apa yang akan di pakai yaiitu mitsubishi lalu atur administration, pilih start configuration. Pengaturan ini berguna untuk mengganti posisi pahat dengan mesin sinumerik. Pada mesin sinumerik dimana program ini dibuat sub program contohnya L1994.

Lalu ganti turret position dengan pre axial untuk mitsubishi. Lalu accept dan start turning setelah itu atur setup dialog dan buat program WOP, dan jalankan program

(26)

dialognya seperti yang telah dijelaskan tadi. Setelah itu buat program gambar job sheet menggunakan WOP sehingga

menghsilkan program yang akan dijalankan pada simulator.

Pahat mendekati benda kerja. Pahat yang Digunakan pahat nomor 1.

Sub Program WOP L1994 berjalan dan Pahat 1 mulai melakukan pemakanan.

Hasil program yang menggunakan WOP L1994

Setelah pahat nomor 1 berganti Menjadi pahat nomor 2, pahat Mulai melakukan pemakanan

(27)

Dengan membuat celah, program Ini menggunakan parameter yang didapat dari LCYC 93

Program LCYC 93 berakhir dan Pahat mulai berganti dengan boring

Pahat mulai berganti dengan pahat Nomor 3,pengboran mulai

dilakukan dengan

(28)

Hasil benda kerja yang dibuat dengan sinumerik

Kode Program

N10 G90 G54 N12 M3 S1000 F0.5 N14 X26 Z1 kepala program N16 G1 X26 Z1 N18 _CNAME="L1994" N20 R105=9 R106=0.5 R108=1 R109=0 N22 R110=1 R111=0.8 R112=0.3 N24 LCYC95 N26 G00 X27 N28 Z 20 N30 T2 D2 N32 G0 Z1 N30 R115=2 R100=12 R101=-12 R114=4 N32 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1 N34 R116=0 R117=0 R118=0 R119=1 N36 LCYC93 N38G00 X27 N40 Z 20 membuat celah N42 T2 D2 N46 G0 Z1 N48 R115=2 R100=12 R101=-18 R114=4 N50 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1

(29)

N52 R116=0 R117=0 R118=0 R119=2 N54 LCYC93 N56 G0 X20 N58 Z 0 N60 R115=3 R100=20 R101=-33 R114=19 N62 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1 N64 R116=0 R117=1 R118=0 R119=2 N66 LCYC93 N68 X30 Z2 N72 T4 N74 M3 S1500 N75 G17 N76 G0 X0 Z3 N77 G4 F3 N79 G1 F0.02 X0 Z-3 N81 G4 F3 N83 T3 N78 R127=1 R101=9.0 R102=0.0 R103=9.0 N80 R104=-25.0 R105=1.0 R109=2.0 R110=4.0 N82 R111=0.01 R107=0.2 R108=0.5 N84 LCYC83 N85 M30 pengeboran Sub program “L1994” N10 G1 X0 Z0 N12 G1 X6 Z0 N14 G1 X6 Z-10 N16 G1 X12 Z-10 N18 G1 X12 Z-25 N20 G1 X14 Z-25 N22 G1 X14 Z-25

(30)

N24 G3 X20 Z-28 I0 K-3 N26 G1 X20 Z-60 N28 G1 X26 Z-65 RET

Program simulator

(

( Setup sheet end N10 G90 G54 N12 M3 S1000 F0.5 N14 X26 Z1 N16 G1 X26 Z1 N18 _CNAME="L1994" N20 R105=9 R106=0.5 R108=1 R109=0 N22 R110=1 R111=0.8 R112=0.3 N24 LCYC95 N26 G00 X27 N28 Z 20 N30 T2 D2 N32 G0 Z1 N30 R115=2 R100=12 R101=-12 R114=4 N32 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1 N34 R116=0 R117=0 R118=0 R119=1 N36 LCYC93 N38G00 X27 N40 Z 20 N42 T2 D2 N46 G0 Z1 N48 R115=2 R100=12 R101=-18 R114=4 N50 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1 N52 R116=0 R117=0 R118=0 R119=2

(31)

N54 LCYC93 N56 G0 X20 N58 Z 0 N60 R115=3 R100=20 R101=-33 R114=19 N62 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1 N64 R116=0 R117=1 R118=0 R119=2 N66 LCYC93 N68 X30 Z2 N72 T4 N74 M3 S1500 N75 G17 N76 G0 X0 Z3 N77 G4 F3 N79 G1 F0.02 X0 Z-3 N81 G4 F3 N83 T3 N78 R127=1 R101=9.0 R102=0.0 R103=9.0 N80 R104=-25.0 R105=1.0 R109=2.0 R110=4.0 N82 R111=0.01 R107=0.2 R108=0.5 N84 LCYC83 N85 M30

(32)

N10 G90 G54 T101 N15 G92 S1000 N20 96 S100 M4 N25 G00 X43 Z1 N30 G71 U0.5 R1 N32 G71 P35 Q120 U0.3 W1 F300 N35 G1 X0 Z0 N40 G1 X0 Z0 N45 G3 X8 Z-4 I0 K-4 N50 G1 X8 Z-4 N55 G1 X6 Z-8 N60 G1 X10 Z-8 N65 G1 X6 Z-15 N70 G1 X6 Z-19 N75 G1 X10 Z-19 N80 G1 X10 Z-25 N85 G1 X18 Z-25 N90 G1 X18 Z-30 N95 G1 X22 Z-30

(33)

N100 G1 X18 Z-35 N105 G1 X24 Z-40 N110 G1 X24 Z-40 N115 G3 X30 Z-43 I0 K-3 N120 G1 X30 Z-50 N125 G70 P35 Q120 N127 G0 X35 Z20 N130 M05 N135 M35

BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Belajar pengoperasian CNC dengan menggunakan Simulator memungkinkan untuk mengurangi resiko yang terjadi akan datang pada mesin sebenarnya. Oleh sebab itu, sebelum praktik pada mesin sebenarnya mahasiswa setelah memahami dan melakukan pendalaman materi seharus terlebih dahulu melakukan uji coba dengan simulator tujuanya agar tidak terjadi kegagalan dalam praktik langsung di mesin sebenarnya. Beberapa keuntungan yang lain dengan menggunakan simulasi adalah Dengan adanya simulasi sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan mengurangi resiko yang ada.

4.2 Saran

Setelah mendapatkan sesi simulasi CNC Turning ini dapat menyimpulkan beberapa saran pada saat meggunakan mesin cnc simulator ini :

1. Pada saat menggunakan mesin cnc simulator ini memang dapat mengurangi resiko yang ada tetapi menggunakan mesin ini harus teliti agar program dapat berjalan.

2. Pada saat menggunakan mesin cnc turning, utamakan keselamatan kerja saat menggunakan mesin dan jangan bermain-main dalam bekerja

(34)

Gambar

Gambar 2.1. Mesin Bubut CNC b. Mesin frais CNC
Gambar 2.2. Mesin Frais CNC
Gambar 2.3. Referensi Absolut
Gambar 2.5. Mesin Bubut CNC Modern
+2

Referensi

Dokumen terkait

jabatan sebagai Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua LPPM, Direktur Direktorat Program Diploma, Pimpinan/Anggota MWA, Pimpinan/Anggota SA dan/atau Ketua/Sekretaris DGB

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Rumpun Pendidikan dan Pelatihan Teknis

Media pembelajaran pada penelitian ini adalah foto esai. Foto yang digunakan adalah foto yang diambil dari internet dan mengambil foto sendiri menggunakan camera digital

Data yang diperoleh secara langsung dari sumber data tersebut yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu data-data yang diperoleh dari survei atau

Sistem pengelolaan sampah terpadu merupakan aspek non teknis dalam pelaksanaannya, melibatkan beberapa faktor yang saling mempengaruhi, yaitu kepatuhan untuk menjalankan

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan multimedia interaktif berbasis Lectora dan Prezi dengan Pendekatan

Adapun metode, teknik, strategi, dan pendekatan haruslah mudah diaplikasikan orang tua di rumah selama BDR karena hasil penelitian ini juga menandaskan bahwa terdapat tiga

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan meningkatkan pengetahuan anak didik anak didik khususnya khususnya siswa siswa kelas enam kelas enam dan dan kelas lima MI